Dengan sekuat mungkin aku berusaha untuk tidak membuka asal – usulku kepada Bu Laila. Setiap kali berkomunikasi lewat ponsel, aku selalu bersikap untuk tetap seromantis mungkin.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUh4CNA9rl
Di balik itu semua, diam – diam aku menyisihkan dana dalam batas yang diijinkan oleh Bu Laila. Dana itu kusimpan dalam rekening baru atas nama pribadiku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qzKRQMDCN
Hal ini kulakukan agar seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (setelah Bu Laila tahu asal – usulku, aku jangan sampai jatuh miskin).
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9lchj0cQ5
Batinku memang resah gelisah menyimpan rahasia yang belum dibuka ini. Berbulan – bulan aku menyekap rahasia ini, dengan perasaan kuatir dan resah.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9ZQbcr8uW
Dalam keadaan galau inilah datang tamu, seorang gadis cantik bernama Anneke, yang ingin menanam saham di dalam perusahaan punya Bu Laila ini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIg1tl985X
Gadis bernama Anneke itu berterus terang bahwa ayahnya meninggal setahun yang lalu, sementara hartanya diwariskan pada Anneke semua. Dengan catatan bahwa Anneke bertanggungjawab untuk membiayai segala kebutuhan ibunya seumur hidupnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiqoMpqOy0
Aku merasa punya jalan untuk berjaga – jaga seandainya hubunganku dengan Bu Laila mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23VEQNyjbe
Maka dalam kunjungan Anneke yang ketiga kalinya ke kantorku, aku sudah punya keputusan yang masih tersimpan di dalam hati. Untuk membujat sebuah PT baru, di mana aku menjadi dirutnya, sementara Anneke akan kuposisikan sebagai komisaris utamanya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxd2fuqd7Bb
Jadi investasi Anneke jangan bercampur baur dengan saham Bu Laila yang 70% itu (saham kehormatanku 30%).
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlMSEM3Urr
Gadis cantik yang gerak – geriknya selalu membuatku kagum itu pun langsung menyetujuinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrwRohC0iW
“Deal Bang. Yang terpenting aku ingin agar Bang Wawan mengatur dana itu, karena aku sendiri sama sekali tak punya pengalaman dalam berbisnis,” kata Anneke dengan senyum manis di bibir tipis mungilnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0McwmeEpik
Senang hatiku mendengar persetujuannya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2O6DsGBwi1
Aku memang punya konsep bagus (menurutku) yang tidak pernah dilaksanakan dalam perusahaan milik Bu Laila ini. Sehingga PT baru itu nantinya takkan menjadi kompetitor perusahaan punya Bu Laila ini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsYiaxhf96
Lalu aku melakukan gerakan kilat. Merombak gudang peninggalan almarhum ayah Anneke, menjadi sebuah kantor. Kemudian kami merekrut puluhan tenaga untuk menjadi karyawan PT yang diriku menjadi dirutnya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEaA4usGBX
Arah usaha PT baru itu, ada deh. Pokoknya legal dan halal.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5cGOBRiLg
Dalam tempo 3 bulan saja aku berhasil mengaktifkan PT baru itu sampai pada “kecepatan normal”. Bahkan bisa dibilang di atas rata – rata.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdW9me0t6P
Tapi tentu saja aku takkan meninggalkan PT punya Bu Laila itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDvUFBYbGJ
Bahkan pada suatu hari aku mendapatkan panggilan di ponselku. Panggilan dari Bu Laila…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDthYNFpjtY
Lalu :
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTg3pA5hsQO
“Sayaaang… udah lupa ya?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHhzyJJlOq
“Masalah apa Beib? Ulang tahunmu dua bulan lagi kan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyQ8a0PtRb
“Bukan masalah ulang tahun. Kandunganku ini… sekarang sudah genap tujuh bulan. Lupa ya? Kan aku bilang kalau kehamilanku sudah tujuh bulan, pangeranku boleh menggaul;iku lagi. Bahkan harus sering… supaya bayinya kuat nanti.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfEFV9pgFi
“Oh… iyaaaa… iyaaa… berarti aku sudah boleh buka puasa dong. Terus di mana kita mau ketemuan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u1vqRZoiM
Kemudian Bu Laila menyebutkan nama sebuah hotel bintang lima. Dengan nomor kamarnya sekalian, karena ia sudah membooking kamar itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67bXuOBgu3
“Oke… aku segera meluncur ke hotel itu Beib,” ucapku di dekat mic ponselku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyqZX6LPV6
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf2m5wBUGH
“Aku pasti duluan tiba, karena sekarang sudah on the way menuju hotel itu. Langsaung aja ke kamar yang nomornya kusebutkan tadi ya,” sahut Bu Laila di speaker hapeku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPt4V755K89
“Oke… oke… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlN2nORCvkE
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di dalam sedan hitamku, menuju hotel yang sudah disebutkan oleh Bu Laila tadi. Lalu masuk ke dalam lift dan kupijat angka 5, karena kamar yang sudah dibooking itu berada di lantai lima.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRx9f6zcLL
Pintu kamar itu sudah terbuka sedikit, sehingga aku bisa langsung masuk ke dalamnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmx6lXOGRaj
Dan… aku tercengang menyaksikan Bu Laila yang mengenakan gaun hamil putih bersih itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZr2KWEuGc
“Beib… dirimu sangat berubah… jadi tampak jauh lebih muda dan… cantik sekali… !” seruku sambil memeluk lehernya, lalu menciumi sepasang pipinya, bibirnyha dan lehernya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJEynLCTEF
“Memang banyak yang bilang aku jadi kayak cewek duapuluhtahunan,” ucapnya sambil menjilati telingaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5H8OJ8hot
“Memang betul. Dan yang paling jelas… jadi sangat sangat dan sangat cantik sekaliii… oooh… dirimu memang bidadari yang dikirimkan dari langit, untuk menaburkan segala jenis kebahagiaan ke dalam jiwaku.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbnb61fCur
“Hmmm… aku jadi merasa tersanjung Honey… eee… eeee… eeeeh… anak kita bergerak – gerak nih… mungkin senang karena ayahnya datang… coba pegang perutku…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybZI3OWuJC
Aku pun berlutut di depan Bu Laila sambil menyelinapkan tanganku ke balik baju hamilnya. Lalu memegang permukaan perutnya yang sudah buncit. Dan… aku merasakannya… merasakan seperti ada yhang menggeliat di balik perutr buncit itu…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQQJEARGYs
“Kata orang, kalau ibu yang hamil jadi semakin cantik, biasanya bayi di dalam perutnya itu perempuan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pVmcbsYpa
“Memang iya, kata dokter bayinya cewek Honey.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSC7U5r32ew
“Wow…! Semoga anakku secantik ibunya… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeW7F77Jz0T
“Malah aku ingin lebih cantik dariku Honey…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdabfvyP4A
“Amiiin…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdY6g5GgZpj
Bu Laila tersenyum. Lalu melepaskan gaun hamil putihnya, sehingga tinggal bra yang masih melekat di badannya. Karena sejak tadi pun aku tahu bahwa ia tak mengenakan celana dalam di balik baju hamil itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaydrgNbGG
Kemudian ia duduk di sofa sambil melepaskan beha putihnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffnso4zOEP
“Sambil berlutut di karpet ya ngentotnya,” ucap Bu Laila sambil meletakkan behanya ke atas meja kecil di samping sofa putih itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrARPjIU3in
“Oke. Biar bayinya jangan tergencet ya,” sahutku sambil mlepaskan dasi dan jasku. Kemudian juga kemeja dan celana panjangku. Semuanya itu kugantungkan di kapstok. Begitu juga celana dalamku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpog9oYiAm
Kemudian aku duduk bersila di atas karpet, di antara kedua paha Bu Laila yang sudah direntangkan di atas sofa itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uepDxO8cY
Lalu kungangakan labia mayora Bu Laila, sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu pun terbuka dan langsung kujilati dengan lahapnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4RjyDRuq1
Sambil berlutut kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memek Bu Laila yang sudah sangat basah oleh air liurku itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9YlPTE1dy
Disambut dengan desahan nafas wanita yang sudah sangat berjasa bagi kehidupanku itu, “Aaaaahhhhh… udah berbulan – bulan penismu gak ngentot memekku ya… rasanya udah kangen sekali… aaaaaaah…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIGjpP3Z81
Lalu sambil berpegangan ke ujung sandaran sofa, aku pun mulai mengayun kontolku. Perlahan – lahan dulu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcvzKM0Jnd
“Bagaimana rasanya memek bumil?” tanya Bu Laila.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmjoXR4xeN
“Lebih enak Beib… lebih lengkap rasanya…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzJrnRCAj0
Makin lama makin lancar kontolku mengentot liang memek Bu Laila yang memang lebih sedap daripada sebelum hamil. Tapi aku tidak berani terlalu cepat mengentotnya, mengingat bayi yang ada di dalam perutnya, jangan sampai tergoncang berlebihan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qLkxXN5Ph
Walau pun begitu tampak sekali Bu Laila sangat enjoy dengan entotanku ini. Maklum selama berbulan – bulan aku tak pernah “menengok” memeknya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxsj50sn8L
Cukup lama aku menyetubuhi Bu Laila sambil berlutut di karpet ini. Sehingga keringatku pun mulai berjatuhan ke karpet dan ke selangkangan sang Bidadari. Namun aku malah semakin asyik mengentotnya sambil mengelus – elus kelentitnya yang tampak menonjol dan mengkilap itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40HPgYybYo
Desahan dan rintihan Bu Laila pun mulai berlontaran dari mulutnya. “Sayang… ooooh… oooohhhhh… ini nikmat sekali Yaaaang… ooooohhhh… aku memang sudah lama kangen sekali padamu Yaaaang… oooooohhhhhh… Sayaaaaaang… oooooohhhhh… kayaknya aku takkan bisa hidup tanpamu Sayaaaang…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVG3bWyWyyb
Setelah cukup lama aku menggenjot liang memek bumil cantik itu, akhirnya ia mengejang tegang. Disusul dengan kedutan – kedutan erotis di liang kemaluannya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Lz02hzGaH
“Aaaaaaaaahhhhh… luar biasa nikmatnya Sayaaang… aaaaaaaah…” desah Bu Laila sambil meremas – remas bahuku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMkxgqeeVp
“Tapi Wawan belum ejakulasi ya? Lanjutin dalam posisi doggy aja yok. Tapi di sana aja biar leluasa,” ucap Bu Laila lagi sambil menunjuk ke arah bed.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8SgRApJb8
“Oke, “aku mengangguk sambil mencabut kontolku dari liang memek Bu Laila. Lalu mengangkat tubuhnya dengan hati – hati. Dan membopongnya… lalu meletakkannya di atas bed dengan hati – hati.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZ8yD4aF06
“Terima kasih Sayang,” ucap Bu Laila, “Bersamamu aku merasa seperti di kahyangan.“
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDC45R9mzX
Kemudian Bu Laila merangkak dan menunggingkan bokongnya, sehingga memek tembemnya tampak full di mataku, meski pun dia sedang menungging.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHblKa0XrFQ
Lagi – lagi aku harus berlutut sambil membenamkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Bu Laila. Tak sulit memasukkan batang kemaluanku kali ini. Karena liang memek Bu Laila masih becek.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAShS3ge3Zu
Meski dalam posisi doggy, aku tak berani menampar – nampar pantat Bu Laila. Takut berakibat buruk pada anakku yang berada di dalam perutnya. Aku hanya berani meremas – remas sepasang buah pantatnya yang lumayan gede. Tak lebih dari itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPV9HYxWc8s
Namun diperlakukan seperti itu pun Bu Laila tampak enjoy. Enjoy seklali.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvY1ubJEgP
Desahan dan rintihan histerisnya berkumandang lagi di dalam kamar hotel bintang lima ini. “Aaaaah… Saayaaang… aaaaaaah… aaaaaah Sayaaaang… aaaaaaaah… aku smeakin cinta padamu Sayaaaaaang…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCA5WSx3uI
Memang posisi doggy ini cukup aman bagi bayi di dalam perut Bu Laila. Karena ia menungging, sementara perutnya tidak menyentuh kasur.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrv26SmbWD
Tapi tak lama kemudian ia mengerang, “Yaaaang… aku mau orga lagiiii…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUOr6aCFPL
Mendengar erangannya itu aku pun mempercepat entotanku. Dengan tujuan agar ejakulasi secepat mungkin. Karena aku merasa kasihan kepada Bu Laila kalau terlalu lama menyetubuhinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQhL14brQF
Maka ketika Bu Laila mengejang tegang sambil menahan nafasnya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memancarkan lendir kenikmatanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwKYPLO7og
Crooootttt… croottt… croooottttt… crooooooootttttt… croooooooottttt… crottttt… crooootttt…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIpeS2ZGnb
Bu Laila pun rebah miring, sehingga kontolku terlepas dari jepitan liang memeknya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7bAYyQ24O
Aku pun rebah miring di belakang Bu Laila, sambil mendekap pinggangnya yang basah oleh keringat.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVrdkIPMEs
“Spermamu banyak sekali Honey… sampai meluap gini nih dari memekku,” kata Bu Laila sambil mengusap – usap memeknya yang berlepotan spermaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SdQrqTkhE
“Kan selama ini puasa,” sahutku, “jadi sekalinya buka puasa, dimuntahin deh semua.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1P0Bz0tYm
Bu Laila tersenyum. Lalu turun dari bed dan melangkah ke kamar mandi. Mungkin mau bersih – bersih.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRmRR9XEEm
Sementara aku cukup dengan menyeka alat vitalku dengan kertas tissue basah yang tersedia di meja kecil dekat bed.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dir142b8P
Tak lama kamudia Bu Lidia pun muncul dari kamarf mandi dan meraih gaun hamil putih itu dari kapstok, lalu mengenakannya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRvMmMPoUX
Lalu menghampiriku yang sedang duduk bersila di atas bed, dengan hanya mengenakan celana dalam.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZzi0Q6qU8
“Ada sesuatu yang ingin kusampaikan,” ucapku, “Tadinya aku tetap akan merahasiakan hal ini. Tapi rasanya rahasia ini seolah mau meledak di dadaku.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEVmjajyFx
“Rahasia apa Sayang?” Bu Laila membelai rambutku. Lalu mengecup pipiku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxeJn9uubj
“Ternyata aku harus manggil Tante padamu Beib.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMV7xCu9Nn6
“Lho kenapa? Karena aku sudah tua menurutmu?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduMgKhFzmr
“Bukan. Masalahnya dirimu ini adik ayah kandungku. Seibu tapi berlainan bapak.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFRbOiASuv
“Haaa? Memangnya siapa nama ayahmu?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbTNQxF5AV
“Nama ayahku Zaelani bin Mahmud. Sedangkan ayah beib bernama Yahya bin Syahroni kan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepsdDUfhv6
“Haaa?! Jadi Wawanku tersayang ini anak Kang Zaelani?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgs6lSEoll
“Iya. Semoga Beib tidak marah padaku, karena aku pun baru – baru ini aja mengetahuinya. Bahwa ibu kandung Beib adalah nenekku. Berarti aku harus memanggil Tante padamu Beib.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2Tbl7ZXbf
“Kalau di depan umum sih boleh aja manggil tante padaku. Tapi kalau sedang berduaan begini… aku ini sudah sepenuhnya menjadi milikmu Sayangku… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBYazK07ZG
“Jadi Cinta tidak marah padaku setelah tau bahwa aku ini anak almarhum Zaelani?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBsV85WWel
“Kok marah?! Aku malah jadi bertambah sayang padamu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzZsBLTDt6
“Soalnya kata ibuku, Laila itu sudah lebih dari duapuluh tahun tak mau menginjak rumah peninggalan ayahmu ini. Mungkin Laila itu benci karena ayahmu menikahi perempuan buta.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPsuHjt83P
“Astagaaa… bukan begitu masalahnya. Pada waktu masih ada, ayahmu mau minjam duit padaku. Tapi aku tau duit itu untuk kawin lagi. Karena itu aku gak mau ngasih pinjaman serupiah pun. Karena itu ayahmu marah sekali. Bahkan menyumpahiku… melarangku menginjak rumahnya lagi. Meski sedih, kuturuti aja larangan itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg08kGs62xH
“Benar begitu permasalahannya?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCL9oaFDUnI
“Iya. Disumpah apa juga aku mau. Aku tak pernah membenci siapa pun di dunia ini.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3Vp5mXEuT
“Tapi ibuku mengira Cinta membencinya, karena kebutaannya itu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5NPGoDEmO
“Ya Tuhaaan… aku tidak sejahat itu Sayang. Nanti kalau sudah melahirkan aku akan mengunjungi rumahmu. Akan menjelaskan semuanya kepada ibumu. Mmm… ibumu bernama Hayati kan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPrUqBnrHK
“Betul.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq590W2v0ko
“Kalau sekarang gak sedang hamil begini sih aku akan menjumpai ibumu hari ini juga. Tapi karena sedang buncit begini, aku takut banyak pertanyaan nanti. Ohya… ibumu sudah diupayakan berobat ke dokter mata?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5l0RmhTtxk
“Sudah. Bahkan sempat dirawat di rumah sakit bersama kakakku yang juga tunanetra. Tapi hanya kakakku yang bisa dinormalkan matanya. Ibu sih tidak bisa diapa – apain lagi, kata dokter.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbyNVmEgRp
“Kasihan ya. Padahal ibumu itu cantik Honey. Kulitnya juga putih cemerlang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzo4ERREk9X
“Jadi setelah tau asal – usulku, hubungan kita bisa berlanjuut terus?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnt3zqzfq3
“Ya iyalah. Lagian kalau kita orang Tapanuli misalnya, marga kita sudah berbeda Honey. Jadi kalau aku bermarga Yahya, dirimu bermarga Mahmud.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokGzI05bHf
Kulingkarkan lenganku di leher Tante Laila sambil berbisik, “Aku tak rela kehilangan dirimu Cinta.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vfAZp4dRr
“Apalagi aku,” sahutnya, “dirimu segalanya bagiku. Kalau kehilanganmu, sama aja dengan kehilangan nyawaku.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKrMKF8XPb
Rasanya aku bisa bernafas lega lagi. Karena pengakuan tentang asal – usulku tidak mengubah pendirian Bu Laila sebenarnya tanteku sendiri itu. Dan yang paling melegakan, Bu Laila tak pernah membenci Ibu. Ia tidak mau datang ke rumah peninggalan Ayah hanya karena pernah dimarahi oleh Ayah dan dilarang menginjak rumah kami lagi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdgs24toiQ
Maka dengan penjelasan Bu alias Tante Laila itu, dadaku terasa plong. Berarti tidak ada masalah dalam hubungan rahasiaku dengannya. Bahkan menurut pengakuannya, dia malah tambah sayang padaku setelah tahu bahwa aku ini anak abangnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8B8QNQUry9
Ia bahkan berjanji untuk menjumpai Ibu kalau sudah melahirkan kelak. Kalau dalam keadaan hamil tua begitu, takut banyak pertanyaan yang ia tidak bisa menjawabnya secara jelas. Maklum bayi dalam kandungannya itu bukan berasal dari benih suaminya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZoMO9U0eWU
Akhirnya aku pun berterus terang, bahwa aku menjalankan dana investasi dari gadis yang lebih muda dariku itu. Karena kalau dimasukkan sebagai saham di perusahaan Bu Laila, takut jadi kusut di belakang hari.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYyTZnrtxK
Lagi – lagi aku mendengar jawaban yang melegakan. Bu Laila menganggap semuanya itu sebagai kemajuan bagi diriku. Yang penting perusahaan punyanya jangan sampai ditinggalkan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mCq5uNgrX
Katakanlah masalah dengan Tante Laila itu sudah selesai dengan kesimpulan yang positif.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezmaCyWn7o
Namun yang membuat batinku limbung adalah Anneke itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH55ljrgVKG
Aku selalu bersikap sopan padanya. Karena biar bagaimana pun dia itu bossku. Dana yang ditanam di perusahaannya pun malah lebih besar daripada dana Tante Laila…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTsm40N4CI
Tapi sikap dan perilakunya sering memancing – mancing. Bahkan aku menarik kesimpulan bahwa Anneke itu ingin “ditembak” olehku. Tapi aku berusaha untuk tetap bersikap dengan fokus ke arah bisnis. Bukan karena dia tidak cantik. Dia memang cantik sekali, tapi aku takut salah fokus dan salah sasaran.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGVtyR2cZl
Karena itu, seandainya dia naksir pun padaku, biarlah dia yang nembak duluan. Baru kemudian aku akan menanggapinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl3e6JrFXwo
Sampai pada suatu hari, dia menghubungi ponselku. Dia meminta agar aku datang ke rumahnya, karena ada masalah penting yang harus disampaikan padaku, katanya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUyXTsMeEF
“Siap Non,” jawabku lewat handphone.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9GYc6mrC5
Lalu setelah jam kerjaku selesai, aku pun mandi dulu di kantor. Kemudian mengganti pakaian resmiku dengan pakaian casual. Hanya mengenakan celana jeans dan baju kaus hitam.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0utnyQx4nx
Aku memang belum pernah menginjak rumah Non Anneke (demikian selalu kuucapkan jika sedang berhadapan dengannya). Jadi sore ini akan menjadi kunjungan pertamaku ke rumahnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPgGID0YLj
Beberapa saat kemudian aku sudah menggerakkan sedan hitamku, menuju alamat rumah Non Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufsMXtHB3m
Tadinya kupikir bakal mendatangi sebuah rumah megah dan mewah, karena meski usia Non Anneke baru 20an, dia itu tajir melintir. Bahkan aku yakin kalau dia mau, beli pesawat jet pribadi pun mampu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rNceYaP71
Tapi ternyata dugaanku meleset. Rumah Non Anneke ada di dalam kompleks perumahan biasa – biasa saja. Rumahnya pun bukan rumah besar. Mungkin rumah type 70an.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUTEEPlXpI
Seorang wanita tua yang menurut taksiranku seorang pembokat, menghampiriku ketika aku sudah memasuki pekarangan rumah berpotongan minimalis dan tampak tertata dengan rapi itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWVrZBVQvw
“Non Anneke ada Bu?” tanyaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoxptosrPj
“Oh… ada. Tunggu sebentar ya,” sahut wanita itu yang lalu bergegas masuk ke dalam rumah.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1GEznPAJH
Tak lama kemudian Non Anneke muncul di ambang pintu depan sambil berkata, “Ayo masuk Bang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjstw7jVjSc
Aku mengangguk sambil melangkah masuk ke ruang tamu. Ternyata meski dilihat dari luar rumah ini kelihatan sederhana, tapi setelah berada di ruang tamu, kulihat segala barang yang tampak di mataku barang impor semua. Termasuk hiasan dindingnya, semua berasal dari luar negeri.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbwSqdO8If
“Begini kan keadaan rumahku. Bukan rumah besar dan megah.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM7xjEBUWn
“Mmm… mungkin Non Anneke menerapkan pola hidup sederhana.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpvbM0loDT
“Iya. Mobilku aja harganya lebih murah daripada mobil Bang Wawan. Aku ingat terus pesan almarhum Papie sih. Bahwa kita jangan senang pamer harta, pamer barang – barang mahal dan sebagainya. Karena pajak sedang mengintai kita. Kalau kita terlalu lugu, kita takkan kebagian apa – apa. Makanya aku selalu berusaha untuk hidup sederhana.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrhnjLzndP
“Tapi… Non kan masih punya ibu?!”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RvZq1RiiW
“Masih. Mamie tinggal di Jakarta dijagain oleh dua orang suster. Karena Mamie harus menjalani therapi dua kali seminggu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFyA50HxG6
“Oh… ibunya sakit apa?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3JNlXTdN0
“Mamie lumpuh sejak Papie masih ada. Karena itu surat wasiat yang ditulis oleh Papie berbunyi begitu. Bahwa semua harta Papie diwariskan padaku. Tapi aku berkewajiban untuk mengurus Mamie seumur hidup. Tentu aja aku akan mengurus Mamie. Meski Papie tidak meninggalkan harta pun aku wajib mengurus ibuku sendiri.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KHurEzupj
“Non Anneke punya saudara?” tanyaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pOPaXyy9V
“Nggak, “dia menggeleng, “aku ini anak tunggal Bang. Makanya Papie mewariskan seluruh hartanya padaku. Sedangkan aku masih anak ingusan dalam soal bisnis sih. “Ohya, Bang Wawan mau minum apa?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikFPCrIjV7
“Gak usah ngerepotin Non. Tapi kalau ada sih minta kopi pahit aja.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uC0sSlueV
“Gak pakai gula sama sekali?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD73AfCRSDT
“Iya Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2iuEVVq8m
Lalu Non Anneke menoleh ke dalam sambil berseru, “Biii… bikinin kopi pahit… jangan pakai gula yaaa… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE35bWpwAGz
“Iya Non,” sahut pembokat dari dalam.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ETusoiNpp
Kemudian Non Anneke menatapku lagi dengan senyum yang lain dari biasanya. “Bang… tau kenapa kuundang ke sini?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdvjrIeUUc
“Maaf… belum tau Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5kgh47CCu
“Aku ingin bicara masalah pribadi kita berdua. Antara Anneke dengan Wawan. Bukan antara komisaris utama dengan direktur utama.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZSPYRkWHE
“Siap Non,” sahutku dengan benak penuh tanda tanya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchDd6TOEtP
“Aku ingin Abang bicara sejujur mungkin. Perasaan Abang padaku gimana?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRuveFx7ck
“Non Anneke seorang boss muda belia yang selalu bersikap apa adanya. Membuatku kerasan punya boss seperti Non ini.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXOAfvDyUf
“Maksudku, bagaimana perasaan Abang padaku secara pribadi. Tidak ada hubungannya dengan masalah bisnis kita.“
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEZ8rMVYUA
Aku jadi linglung. Tak tahu apa yang harus kukatakan. Karena kalau salah ucap, bisa fatal akibatnya nanti.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhqj3Xc30h
Pembokat pun datang menghidangkan secangkir kopi panas dan sepiring croissant besar.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeb6IhPQ9gA
Setelah pembokat itu masuk lagi ke dalam, Non Anneke pindah duduknya ke sofa yang sedang kududuki. Duduk merapat padaku di samping kiriku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ696GtaQpPf
“Harusnya cewek gak boleh nembak duluan. Tapi aku sudah tak kuat memendamnya terus di dalam hati. Mmmm… sejak pertama kali jumpa dengan Abang… aku… aku jatuh hati sama Abang,” ucapnya sambil memegang tangan kiriku dan meremasnya perlahan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7U8ou9vpO
Aku menoleh ke arah Non Anneke. Menatap matanya yang indah, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis merekah. Lalu kupegang tangan yang sedang meremas tangan kiriku ini, dengan kedua tanganku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoROQUBQry0
“Non… sebenarnya aku juga punya perasaan yang sama. Tapi aku tidak berani mengatakannya duluan. Karena biar bagaimana pun Non ini bossku.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAWQMjkJDl
“Jadi Abang juga suka padaku?” tanyanya setengah berbisik.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlhaSp7XHE
“Iya Non…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGOUCJm4tg
“Oooh Bang… aku bahagia sekali mendengarnya. Mulai saat ini jangan anggap aku boss Abang lagi. Aku ini… si Anneke ini… jatuh cinta kepada Abang… dan kalau Abang percaya, inilah cinta pertamaku Bang…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtJ7X22C8E
Aku menatapnya terus… menatap bibirnya juga yang bergerak perlahan… mendekat ke arah bibirku. Maka spontan kutanggapi tanpa berbasa – basi lagi. Memagut bibirnya sambil melingkarkan lenganku di lehernya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xQxu0R5if
Ketika aku melumat bibir sensualnya, ia menyambutku dengan lumatan juga.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡju5w8K5IRE
Lalu… lama kami saling lumat di atas sofa ini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVJbXhn5CY
Sampai akhirnya terlepas. Disusul dengan ucapan Non Anneke perlahan.. “Terima kasih Bang. Aku bahagia sekali, karena ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi… Abang belum punya pacar?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ATJc1WyT5
“Sudah,” sahutku, “Pacarku cantik sekali. Dan sekarang dia duduk di sebelah kiriku.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2oBhh5Bk3
“Hihihihiii… ternyata Bang Wawan suka bercanda juga ya. ‘
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2fDaKAzki
“Terus… keinginan Non selanjutnya bagaimana?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdJh3VWwWF
“Kita jadian Bang. Aku tidak menuntut apa – apa dari Abang. Aku hanya ingin disayang dan dicintai oleh Abang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVNmLLTxiF
Aku cuma mengangguk perlahan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4meTmVHSm6
Aku punya banyak perempuan yang bisa kuperlakukan seperti kepada istriku sendiri. Tapi semuanya lebih tua dariku. Sedangkan Anneke ini lebih muda 3 tahun dariku. Mungkin dialah yang paling tepat untuk kujadikan calon istriku. Sementara yang lain – lain tetap akan kujadikan kekasih gelapku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MyZTyP9Pb
“Bang… aku sudah berjanji bahwa aku akan menyerahkan semuanya kepada lelaki yang kucintai. Karena itu aku mohon, malam ini nginap di sini aja ya Bang. Si Bibi sebentar lagi juga pulang. Jadi hanya akan ada kita berdua di rumah ini.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc0sIeE8kv
“Jadi kalau malam Non sendirian aja di rumah ini?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUMgAsgp5j
“Iya Bang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEqh05O23a
“Waaah… Non ini bukan golongan menengah ke bawah. Apa gak takut tidur sendirian terus? Bagaimana kalau ketahuan sama orang jahat?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiNhtXB2Aa
“Perumahan ini sangat aman Bang. Tiap malam para petugas keamanan selalu patroli ke setiap pelosok perumahan ini. Lagian aku punya pistol legal dan ada izinnya kok Bang. Tapi mudah – mudahan pistol itu takkan pernah kugunakan. Asalkan aman terus seperti sekarang ini.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkCB77xpuq
“Nanti sebaiknya dipikirkan juga untuk menggaji security yang bisa menjaga rumah ini siang malam.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahQ35n53Q6
“Kan sudah kubilang Bang. Aku tak mau kelihatan sebagai orang kaya di sini. Kalau menggaji security atau bodyguard segala, bisa jadi sorotan orang – orang nanti.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57n04sGhB4
“Nanti aku akan carikan rumah di kompleks yang ngepas dengan level Non ya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2zREYlRoK
“Silakan aja. Tapi jangan yang terlalu megah. Yang seperti air tenang tapi menghanyutkan. Ohya… tadi Abang belum jawab… malam ini nginep di sini aja ya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVWtaCPbDV
“Tidur seranjang sama Non?” tanyaku yang niatnya cuma bercanda saja.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJA0DJkTHY
Tapi Anneke memegang tanganku sambil berbisik, “Iya. Aku ingin tau semuanya. Sudah waktunya juga kan? Usiaku sudah duapuluh tahun sekarang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9QvZNQis1
“Maksudnya sampai hubungan sex segala?” tanyaku ingin kepastian darinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aurnVnj93
“Iya Abang Sayang. Aku sudah berjanji di dalam hati, bahwa keperawananku akan kuberikan kepada orang yang benar – benar kucintai.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ry1wkZ9Em
“Wah… ini benar – benar surprise buatku Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2Au0OOFdm
“Tapi ingat ya Bang… aku ingin Abang jadi suamiku kelak.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYFkPwNeel
“Bisa. Tapi jangan buru – buru ya Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWdlKUVh7U
“Iyalah. Aku juga gak ingin buru – buru. Nikah sih setahun dua tahun lagi juga gak apa – apa. Tapi aku sudah gak sabar… ingin merasakan hubungan seperti suami istri malam ini juga.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrKkY1RraN
“Non benar – benar masih perawan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVGRqqWqHF
“Cailaaaa… masa Abang gak percaya padaku? Nanti kan ABang bisa buktikan sendiri. Kalau aku tidak perawan lagi, ludahi deh mukaku nanti.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIdLSlkRST
Tak lama kemudian si bibi pembokat itu muncul sambil membawa rantang entah berisi apa. “Bibi mau pulang ya Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVKt97gksc
“Iya Bi. Udah bawa nasi dan lauk pauknya?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0PZNFEba5
“Sudah Non… ini…” sahut si Bibi sambil membuka tutup rantangnya dan memperlihatkan isinya kepada Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNjqyhhFbj
“Iya, iya. Besok datengnya agak pagian ya Bi. Mau nyuruh ke pasar dulu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsPNv2K4g9
“Baik Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRnTCjlGE0
Kemudian pembokat itu berlalu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXiD1n3E8k
Anneke pun bangkit dari sofa. Melangkah ke pintu depan untuk menguncinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡht2iczmO5G
“Nah sekarang aman sudah. Kita mau melakukan apa pun bisa,” ucap Anneke sambil menghampiriku. Dan memegang pergelangan tanganku, “Di kamarku aja yok. Biar lebih nyaman.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFfqVgJWaB
Aku mengikutinya saja. Sambil ingin tahu apa yang akan dilakukannya nanti.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4C154D0Bo
Ternyata… setibanya di dalam kamar, Anneke melepaskan kancing – kancing gaun rumahnya yang berwarna biru muda itu. Ternyata di balik gaun yang kancingnya berderet di depan itu, ia tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Sehingga aku langsung bisa menyaksikan keindahan sepasang toketnya yang lumayan gede dan keindahan memeknya yang bersih dari jembut…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjcLZjHbcN
Tentu saja nafsu birahiku langsung bangkit dan bergejolak.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsyM5uDrWB
Terus terang saja, aku merasa seolah sedang bermimpi menghadapi kenyataan ini. Memang Anneke cantik, mulus dan sangat membangkitkan nafsu birahiku. Tapi tadinya aku tak pernah membayangkan hubunganku dengannya harus berubah. Bukan sekadar seorang dirut dengan bossnya. Karena biar bagaimana pun juga seorang direktur utama itu masih tergolong pegawai juga.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGuifaQuVy
Dan kini Sang Boss yang cantik rupawan itu berkata dengan suaranya yang semakin membuatku serasa bermimpi :
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuMKAjploO
“Sejak berjumpa dengan Bang Wawan, aku mengkhayalkannya. Lalu memikirkannya selama beberapa bulan. Akhirnya aku memutuskan, bahwa Bang Wawan harus jadi milikku. Dan aku harus menjadi milik Bang Wawan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiSKgjxd2o
Lalu tubuh putih mulus dan sesegar kuncup bunga yang baru mau mekar itu pun berada dalam pelukanku. Harum parfum mahal pun semakin tersiar ke penciumanku. Lalu… dalam keadaan yang sudah sama – sama telanjang, kubopong tubuh mulus dan hangat itu ke atas bed mahalnya. Di situlah aku mulai beraksi sebagai seorang lelaki sejati.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkjYQ32WWq
Tampaknya Non Anneke memang belum pernah disentuh oleh cowok. Itu bisa kubuktikan dengan senantiasa agak tersentak ketika aku menyentuh titik – titik pekanya. Dan ketika aku menghimpitnya sambil melumat bibir sensualnya, tubuhnya langsung menghangat. Terlebih ketika aku mencium bibir sensual itu sambil memainkan pentil toketnya, ia bereaksi dengan mendekap pinggangku erat – erat.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTES473866Z
Pada saat berikutnya aku berbisik ke dekat telinganya, “Aku harus menjilati memek Non dulu, supaya pada waktunya penetrasi nanti seperti ada pelumasnya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2sdctCGfT
Anneke menatapku dengan sorot pasrah. Lalu berkata perlahan, “Lakukanlah apa yang harus Abang lakukan…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyqYR3kgNt
Setelah mendengar ucapannya itu aku langsung melorot turun. Sehingga wajahku berhadapan dengan kemaluan Anneke yang begini bersih dan rapatnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuql4jdSBAC
Sebagai langkah pertama, kudorong paha putih mulusnya agar merenggang selebar mungkin. Kemudian kuciumi memek yang masih rapat itu. Lalu kungangakan selebar mungkin, sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu kelihatan jelas. Kelentitnya pun tampak imut – imut di bagian atasnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCe9ZHdwyj
Ujung lidahku pun mulai beraksi. Menyapu – nyapu bagian yang agak basah dan berwarna pink itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyjWOSyFyj
Anneke mulai menggeliat – geliat dengan nafas yang tertahan – tahan. Bahkan lalu terdengar desahan dan rengekan manjanya, “Aaaa… aaaaa… aaaaaah… Baaaaang… ini geli – geli enak Baaang… rasanya sampai menggetarkan sekujur tubuhku… seperti mengalir dari ujung kaki sampai kepalaku… ooooohhhh…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEpAbczZhS
Ternyata begini ya rasanya… ooooohhhh… Baaaang… aku makin cinta sama Abaaaaang… aku cinta Bang Wawaaaan… cintaaaa… ooooooohhhhh… baru sekali ini aku merasakan semuanya ini Baaaang… dudududuuuuhhh… makin lama makin enak Baaaang… iyaa Baaang… jilatin terus Baaang… enak sekali…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0N6gX1xUjm
Aku tidak menanggapinya. Karena mulutku sedang “sibuk” menjilati bagian yang berwarna pink itu. Lalu lidahku menjilati kelentitnya dengan lahap sekali.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sjpcHJZ1C
Kali ini Anneke buka cuma menggeliat tapi juga terkejang – kejang, dengan jari kakinya yang menukik – nukik. Seperti menahan sesuatu yang luar biasa. Tentu saja luar biasa nikmatnya. Karena clitoris alias kelentit ini bagian paling peka pada kemaluan wanita.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbOZJvLGBo
Sementara itu aku terus – terusan mengalirkan air liurku ke arah bagian yang berwarna pink itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0f4GvEZBP
Cukup lama aku melakukan semua ini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3B9iXELvC
Sampai terasa bagian dalam memek Anneke ini sudah cukup basah dan siap untuk diterobos kontolku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZajnd8jPE
Lalu kujauhkan mulutku dari memek Anneke. Dan kucolek – colekkan moncong kontolku di mulut vagina Anneka yang sudah basah kuyup oleh air liurku. Setelah terasa ngepas, aku pun mendorong kontolku sekuat tenaga. Tapi… stttt… malah meleset ke bawah. Kuletakkan lagi moncong senjata kejantananku pada titik yang masih rapat itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJh8JYlWEhK
Pada titik itulah moncong kontolku diletakkan. Kemudian aku mengumpulkan tenagaku untuk mendorong kontolku lebih kuat dari tadi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCib0Piaumt
Iyaaaa… sedikit demi sedikit kontolku mulai melesak masuk.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBzyRwRtvv
“Kalau sakit tahan dikit Non,” ucapku sambil mengumpulkan tenaga lagi untuk mendorong batang kemaluanku agar masuk lebih dalam lagi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVM6YWAMSQj
Hebatnya Anneke itu, masih bisa tersenyum manis. Tidak kelihatan sedikit pun kalau dia merasa sakit. Padahal kontolku sudah hampir separohnya masuk ke dalam liang memeknya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41pUKAhJFE
Tapi aku tetap ingin membuat Anneke senyaman mungkin. Maka kutarik kontolku perlahan dan kudorong lagi agak kuat. Tarik lagi perlahan, dorong lagi lebih kuat. Memang sempit sekali liang memek bossku ini. Sehingga aku belum leluasa untuk benar – benar mengentotnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5Hk68E7hU
Sementara itu Anneke cuma terdiam pasrah. Terkadang mata beningnya terpejam, terkadang menatapku dengan sorot pasrah. Sesekali ia menggeliat dan memeluk leherku. Terkadang juga ia mengejang dengan mata terpejam.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCGVwxQuGG
Namun lama kelamaan liang vagina Anneke beradaptasi dengan ukuran batang kemaluanku. Sehingga aku mulai lancar mengentotnya dalam kecepatan normal.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlITSuFsZu
Saat itulah Anneke mulai mendesah dan merengek manja dan terdengar erotis di telingaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtz0LktD6GW
“Aaaaaa… aaaaa… aaaaaah… Baaang… ini… enak sekali Baaang… oooooh… ini Abang sudah menyetubuhiku kan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37d6XSgwwe
“Iya Non… hhh… tubuh kita sedang bersatu… hhh… makanya disebut bersetubuh,” sahutku terengah.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJGWSezdgL
Dalam keadaan seperti ini, aku masih menyempatkan diri mengangkat badanku, lalu memperhatikan kontolku yang sedang maju mundur di dalam memek Anneke. Ternyata memang ada garis – garis darah di badan kontolku. Darah perawan Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvTXU46DLY
Memang sejak melihat bentuknya dari dekat sebelum menjilati memeknya tadi, aku sudah yakin bahwa Anneke masih perawan. Namun saksi konvensional adalah darah perawan itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2VBXzjict
Maka sambil mengentotnya, aku masih sempat membisiki telinga Anneke, “Non memang masih perawan… aku sangat menghormati hal itu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHV5G2pdcCs
Anneke pun menyahut lirih, “Ya iyalah… tapi sekarang aku gak perawan lagi Bang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhsCzKvjZ3
“Menyesal karena keperawanan Non sudah kuambil?” tanyaku sambil menghentikan entotanku sejenak.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXL9a0QlBy
“Nggak. Aku ikhlas. Kan aku sendiri yang menginginkannya. Yang penting Abang tetap sayang padaku di kemudian hari ya…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunkqerYxNb
“Sampai kapan pun aku akan tetap menyayangimu Non,” ucapku sambil melanjutkan lagi ayunan kontolku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAAytN1iFR
Anneke pun menciumi bibirku dengan lahapnya. Setelah ciumannya terhenti, giliran aku yang menjilati lehernya disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Sementara tangan kiriku beraksi juga, untuk meremas – remas toket kanannya dengan lembut.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzS9SmspHo
Ya segalanya kulakukan dengan lembut, karena Anneke ini bukan sekadar sudah jadian denganku, tapi juga bossku. Boss yang punya kapital jauh lebih gede daripada Tante Laila.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DJrLQoraO
Desahan dan rintihan histeris Anneke pun mberlontaran lagi dari mulutnya, “Aaaaah… aaaaaaaah… Bang… aku cinta kamu Baaaang… aaaaaah… ini… luar biasa enaknyaaa… sampai kayak melayang – layang gini… aaaaaaah… aaaaaaa… aaaaaahhhh… aaaaaaah…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0pnv5DgUl
Tidak seperti biasanya, kali ini aku punya niat yang berbeda. Niat untuk menghamili Anneke. Karena itu aku tak usah terlalu berlama – lama menyetubuhinya. Bahkan aku ingin ejakulasiku berbarengan dengan orgasmenya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVpiG5EHbF
Kenapa aku ingin menghamilinya?
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAGcM0w3WM
Supaya dia minta secepatnya kunikahi. Lalu aku bakal hidup sejahtera kelak… setelah menjadi suaminya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8esWYTprh
Karena itu diam – diam aku “mengintai” gejalanya. Gejala perempuan yang sudah mendekati orgasme.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ya9PVs3JS
Keringatku pun sudah bercucuran. Berbaur dengan keringat Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUl5MIdjoEA
Beberapa saat kemudian, dia mulai berkelojotan. “Baaaaang… ooooohhh Baaaang… ini… ini… memekku seperti mau pipis… susah nahannya… aaaaah… “rintihnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJA6Rh2RZ0
“Bukan mau pipis… itu pertanda mau orgasme. Lepasin aja, gak usah ditahan – tahan Non…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBExmNhCvbP
Kontolku maju mundur dengan cepatnya di dalam liang memek yang sudah licin tapi tetap terasa sangat sempit ini… sampai pada suatu saat, ketika Anneke mengejang tegang, kutancapkan kontol ngacengku sedalam mungkin.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIdkseOPGK
Sedetik kemudian aku merasakan sesuatu yang sangat nikmat ini. Bahwa liang memek Anneke berkedut – kedut kencang… disusul oleh kejutan – kejutan kontolku sendiri… kontol yang sedang memuntahkan lendir kenikmatanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVjuIEouvR
Crottttt… crooooooootttttt… crooottttt… croooottttt… crotttt… crooootttttttt…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4smVPOF06c
Aku terkapar di atas perut Anneke. Dengan keringat yang semakin membanjir.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgP2J9qxEh
“Abang Sayang… terima kasih ya. Luar biasa nikmatnya,” bisiknya. Disusul dengan pagutannya di bibirku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEN24PeGIE
“Terima kasih juga karena Non sudah mempercayakan semua ini padaku,” sahutku yang diikuti dengan tarikan kontolku sampai terlepas dari liang memek sempitnya. Spontan aku memandang ke bawah bokong Anneke. Memandang saksi keperawanan bossku yang masih sangat muda itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9psFQ3ac3d
Darah perawan itu…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22UXRlGsaO
Anneke turun dari bed dan bergegas membuka salah satu lemarinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3NTOEaeXl
Tadinya kupikir ia akan mengeluarkan kain seprai baru, untuk mengganti kain seprai yang sudah terciprati darah perawannya. Tapi ternyata bukan. Ia mengeluakan kotak obat – obatan. Lalu dikeluarkannya se-strip pil kontrasepsi…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡko68qLLKNG
Diperlihatkannya pil – pil itu pdaku sambil berkata, “Aku harus menelan pil anti hamil ini biar jangan hamil dulu, ya Bang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ri4tHWp7y
“Iya. Itu lebih baik,” sahutku sambil tersenyum. Padahal aku merasa kecewa atas kesiagaannya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZ9VsbimH5
“Jadi kita bebas bersetubuh sesering apa pun, tanpa takut hamil,” ucapnya sambil mengajakku mandi sore.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVatEEuPmJ
Di dalam kamar mandi yang peralatannya serba mutakhir itu, Anneke berkata, “Kalau Abang merasa di rumah ini kurang nyaman, silakan aja cari rumah yang dianggap aman dan nyaman. Nanti kalau sudah ada yang cocok, tinggal call aku aja sekalian kirim nomor rekening penjual rumah itu. Aku akan transfer dananya saat itu juga.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsPLIp2jyT
Tapi Non kan harus hadir pada saat transaksi, untuk menandatangani akte jual beli …”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzR8Arjww5e
“AJBnya atas nama Abang aja.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFprXNby5G
“Iya Beib…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyeqRfiKGh
“Abang… aku suka dipanggil beib… sekarang jangan formal – formalan lagi. Kita kan sudah jadian.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxL6oiN8JS
Alamku jadi indah. Segalanya terasa indah. Membuatku semakin bersemangat untuk menjalani kehidupan ini. Bersemangat untuk melaksanakan tugas – tugasku, bersemangat pula untuk memainkan peranku sebagai seorang lelaki jantan. Baik untuk Ibu, untuk Wati, untuk Tante Laila, untuk Ema Mimin, untuk Euis dan terutama untuk Anneke Tercinta.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aMIeneISD
Hampir tiap hari aku “berjuang” untuk memuasi hasrat birahi Anneke. Karena dia sudah ketagihan untuk merasakan nikmatnya hubungan sex denganku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84iG9APe6q
Rumah pilihanku pun sudah dibayar lunas atas namaku sendiri, meski dananya ditransfer oleh Anneke langsung ke pihak developer. Karena rumah itu terletak di kompleks perumahan paling elit di kotaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDgeCdp7Mb
Rumah itu pun sering dijadikan ajang pergumulan birahiku dengan Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfZgr55NqD
Demikian seringnya aku menggauli Anneke, seolah seorang suami menunaikan kewajibannya untuk memberi nafkah batin kepada istrinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Lt9XSihdc
Anneke memang semakin mesra sikapnya. Bahkan terkadang seperti tidak rela berjauhan denganku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22azEdXvZ5
Bahkan pada suatu hari Anneke mengajakku untuk menemui ibunya di Jakarta.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOqNljlPBi
“Mau ngapain Beib? Mau pinton aku sebagai calon suami?” tanyaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR9Vl9NIls
“Jangan dulu. Untuk sementara aku hanya akan memperkenalkan Abang sebagai direktur utama perusahaanku. Lantas kalau aku pulang sendirian ke Jakarta lagi, aku akan nanya sama Mamie. Apakah Mamie setuju kalau Abang dijadikan calon suamiku? Kalau Mamie setuju kan aku tinggal mendengarkan petunjuknya saja.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyo4qrVjGB
“Kalau mamienya gak setuju gimana?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2V0keNNY1
“Aku akan berusaha merayunya tiap hari lewat telepon.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDZJM9JSTn
“Lalu kalau maminya tetap gak setuju?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡft12Z8I6Ay
Anneke memegang sepasang bahuku. Menatapku dengan senyum di bibir sensualnya. Lalu berkata, “Biar bumi terbelah dua, cintaku padamu takkan bisa padam Bang. Kalau Mamie tetap tidak setuju, kita kawin aja diam – diam. Oke? Jadi jangan gentar Bang. Lagian Mamie sangat sayang padaku. Aku yakin Mamie bakal setuju juga nanti.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRAzXjaxgv
“Oke. Terus mau berangkat sekarang juga?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxy5iV1Tfhz
“Iya Abang Sayang. Sekarang kan malam Sabtu. Kita weekend di rumah Mamie aja yaaa…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0cC8INdRE
“Mau pakai mobil mana? Mobil Non apa mobilku?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8x0Iusfjs
“Mobil Abang aja. Mobilku kan cuma mobil Jepang Bang. Harganya juga kurang dari separoh mobil Abang. Pasti mobil Abang lebih nyaman didudukinnya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvPaHe87xj
“Kalau Non mau, beli pesawat jet pribadi juga bisa. Tapi Non kan gak mau pamer harta. Aku juga punya mobil itu bukan dapet beli. Ada yang ngasih Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1PLdyQoFJ
“Siapa yang ngasih?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTbnv90Hyy
“Owner perusahaan lama Non.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hg5KGmwi2
“Kok bisa ngasih hadiah semahal itu?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6htN8GtpK
“Kebetulan waktu itu perusahaan mendapatkan profit yang cukup besar. Dan itu hasil kerjaku. Makanya aku dikasih reward mobil itu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCujr2yf0X
“Aku malah belum ngasih hadiah apa – apa sama Abang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFKixWO7J2
“Sudah. Masa lupa Beib?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7anH7PKmF
“Apa?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgpzkv8YOJ
“Sesuatu yang jauh lebih mahal daripada mobilku itu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzXn2r23UF
“Hihihiii… memekku maksud Abang?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8r9nt3raPd
“Iya. Itu tak ternilai harganya Non. Dan aku bangga bisa memiliki dirimu Beib.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBToEHKcT7Q
“Aku juga bangga punya Abang, emwuaaaaah…” ucapnya diakhiri dengan kecupan mesra di pipiku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30f9NpHKUO
“Ohya… rumah mau dikunci aja?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRNR5UhXFM
“Nggak. Si Bibi sudah disuruh tidur di sini sampai kita pulang dari Jakarta nanti.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpPHyV8Evn
“Owh… ya udah.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVY3xqyOpe6
“Udah titip juga sama security perumahan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdjyhlVt8V
Beberapa saat kemudian Anneke sudah duduk di dalam mobilku yang kukemudikan sendiri.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBU6qHp6ev4
“Di rumah Mamie sih gak bisa ML Bang. Soalnya aku pasti bobo sama Mamie.”
“Nggak apa. Puasa dua tiga hari aja sih gakpapa.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJE4ZfDXDg
Lalu sedan hitamku meluncur terus di jalan aspal.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriGItLVq6v
Kebetulan jalan sedang sepi, karena aku sengaja memilih jalan tikus untuk mencapai pintu tol.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1e8yCYamyL
“Kuperkirakan kita tiba di Jakarta tengah malam. Gak apa – apa?”
“Gak apa – apa. Mamie sih suka tidur setelah lewat jam duabelas malam. Sebelum ngantuk benar sih nancep aja di depan tivi.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfytgO8PqQ
“Beliau pakai kursi roda?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiX2DOK2oxV
“Iya. Tapi kursi rodanya sudah pakai remote control. Jadi gak terlalu merepotkan kedua suster yang merawatnya. Cuma waktu mau naik atau turun dari kursi roda, harus dibantu oleh suster.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDtOJSgmps
“Usianya sudah tua?”
“Belum tua – tua banget Bang. Mamie melahirkan aku waktu usianya baru delapanbelas.”
“Jadi sekarang baru tigapuluhdelapan tahun usianya?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUslZWCKOBD
“Ya, kira – kira segitulah. Abang kan sudah tau umurku. Jadi umur Mamie tinggal nambahin delapanbelas aja kan?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUaIQ1kwwn
“Ayahmu meninggal karena apa Beib?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiIUkR5FNt
“Serangan jantung Bang. Papie meninggal ketika usianya sudah limapuluh lebih Bang. Perbedaan usia Papie dengan Mamie jauh sih. Maklum Papie sudah kaya raya sejak masih bujangan. Maka dengan mudah aja almarhum bisa mendapatkan Mamie yang saat itu baru berumur tujuhbelas.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡil0nBGIQRl
Aku cuma tersenyum.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsS4kyfU8d3
Sedan hitamku meluncur terus di jalan tol yang kebetulan tidak padat menuju Jakarta sih. Tapi yang dari Jakarta menuju Padaleunyi kelihatan padat sekali. Maklum malam weekend.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Oz5jZ6g9i
Dua jam kemudian mobilku sudah memasuki pekarangan rumah besar dan antik, tapi tetap tidak menunjukkan rumah orang kaya raya. Mungkin karena almarhum ayah Anneke telah melaksanakan pola hidup sederhana. Padahal menurut penuturan Anneke sendiri, sewaktu ayahnya masih hidup, perusahaannya bukan hanya ada di Indonesia.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrriErbAJci
Seorang petugas security menghampiri mobilku. Pada saat yang sama Anneke turun dari depan kiri mobilku. Orang security itu kaget, “Ooooh… Selamat malam Non Boss. Kirain siapa.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfaGFRdTdq
Anneke hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu mengajakku masuk ke dalam rumah bergaya Italia tempo doeloe itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIFxImjyyG
Seorang wanita setengah baya tampak duduk di kursi roda yang menghadap ke arah pesawat televisi. Dua orang suster duduk di sofa yang berdampingan dengan kursi roda itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLV8FAFzxN
“Mamie… !” seru Anneke dengan gaya manja menghampiri wanita yang mamienya itu. Lalu ia memnbungkuk dan cipika – cipiki dengan mamienya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiaOJCcLAy
“Kok tengah malam gini datangnya?” tanya wanita itu.
“Kan sekalian mau weekend di sini, “Anneke berdiri di belakang kursi roda itu sambil memegang sepasang bahu mamienya.
“Sama siapa itu?” tanya sang Mamie.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhYBcfJFbF
“Bang Darmawan. Direktur utama di perusahaan kita Mam,” sahut Anneke, “Kenalin dulu mamieku Bang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfR3K2Snktu
Aku mengangguk dan berlutut di depan kursi roda itu, untuk mencium tangan wanita setengah baya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dpUvppyLJ
“Waduuuh… dirutnya kok masih sangat muda dan ganteng gini Anne. Apa dia bukannya pacar kamu?” tanya wanita itu sambil tengadah, menatap putrinya yang sedang berdiri di belakang kursi rodanya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YhwV3sfRb
“Hush sembarangan Mamie ni,” sahut Anneke, “Bang Darmawan ini sebelum direkrut ke perusahaan kita pun sudah jadi dirut di perusahaan lain. Perusahaan punya tantenya. Jadi sekarang jabatannya rangkap dua. Jadi dirut di perusahaan tantenya sekaligus jadi dirut di perusahaan kita.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQbxPGuqmL
Aku pun berdiri dan duduk di sofa yang berhadapan dengan kursi roda mamienya Anneke itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyBONR4AUh
“Mam… aku mau ke toilet dulu ya…” ucap Anneke sambil menoleh padaku, “Mau ke toilet dulu ya Bang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMkGdMnwFY
Aku dan mamienya Anneke mengangguk. Lalu wanita setengah baya itu menoleh ke arah dua suster yang duduk di sofa samping kursi roda itu. “Kalian kalau udah ngantuk pada tidur aja gih. Biar aku diurus sama anakku aja.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4JG8eSbug
Kedua suster itu langsung berdiri, kemudian mengangguk sopan padaku dan melangkah ke belakang.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iaUv5ybB1
“Eh, siapa namanya tadi? Darmawan ya?” tanya wanita setengah baya itu sambil memandangku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWVyWjU2BP
“Mmm… panggil Wawan aja Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49W5R2xifD
“Sini sebentar,” ucapnya sambil menggapai – gapaikan tangannya, “Ada yang mau tante omongin.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcdDzTxI3N
Aku pun segera mendekati mamienya Anneke itu. Dia pun berkata setengah berbisik, “Lima harian lagi ke sini ya. Jangan sama Anneke. Ada yang mau tante sampaikan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvkcy6f0EP
“Siap Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPgDedSyu9
Lalu ia mengeluarkan handphone dari saku baju piyama putihnya, “Masukkin nomor handphone Wawan ke hape tante. Biar nanti bisa ngomong leluasa lewat hape.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExR2KMubRy
Aku menurut saja. Kupijat nomorku dari handphone punya mamienya Anneke. Hapeku yang disilent pun bergetar. Jadi aku bisa memasukkan nomor mamienya Anneke juga. Kemudian kusaving nama dan nomor hapeku di handphone mamienya Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUe6HgcwOUs
Setelah memasukkan kembali hape ke dalam saku baju piyamanya, wanita itu menyimpan telunjuk di bibirnya sambil berkata setengah berbisik, “Jangan bilang apa – apa sama Anneke ya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUPKYYI4AL
“Siap Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZ8h9B7LvF
Tak lama kemudian Anneke muncul lagi di ruang keluarga itu. Dan langsung menghampiriku, “Tasnya bawa ke sini Bang. Aku mau nunjukin kamar Abang nanti di mana.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vmrFfvsWm
“Iya,” sahutku, “sebentar mau diambil dari mobil dulu. Sekalian sama tas Non juga ambil?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9wAA1EKbq
“Oh iya Bang. Maaf ya…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYKNT8hj3H
Setelah mengambil tas pakaianku dan tas pakaian Anneke, aku tidak langsung tidur. Aku ikut mendengarkan obrolan Anneke dan ibunya. Belakangan aku mendengar nama mamienya Anneke itu Martini (seperti merk minuman beralkohol ya?).
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzm1Wxw8ZQi
“Bagaimana hasil therapi yang Mamie ikuti selama ini? Ada perkembangannya?” tanya Anneke pada suatu saat.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaA81eFQlr
“Ada Sayang,” sahut Tante Martini, “Kaki mamie jadi bisa digerakkan. Lutut pun kalau dipegang jadi ada rasanya. Tidak mati rasa seperti dahulu lagi. Bahkan berdiri pun mamie sudah bisa. Tapi masih lemes lututnya. Mamie tak mau memaksakannya. Kata therapis dari Amerika itu, mamie harus sabar. Katanya sih lama – kelamaan juga mamie bakal bisa jalan lagi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT85hkTxNpl
”Iya, Mamie harus sabar. Penyembuhannya harus step by step,” ucap Anneke. Kemudian ia menoleh padaku, “Eh Bang… kalau mau istirahat, silakan aja istirahat duluan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2iYDKkEBwn
Aku mengangguk lalu bangkit dan agak membungkuk ke arah Tante Martini, “Mohon izin mau istirahat dulu Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLAvnNu4UZ
Lalu aku masuk ke dalam kamar yang sudah diberikan oleh Anneke. Dan tidur nyanyak tanpa mimpi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8u41svLL6h
Tiada hal penting selama dua malam menginap di rumah mamienya Anneke itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJ7O89An26
Minggu sore pun kami pulang ke kota kami.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HFvLAjO1J
Dalam perjalanan pulang dari Jakarta itu Anneke berkata, “Kayaknya Mamie bakal setuju kalau kita jadi pasangan suami – istri kelak.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiZwHl1uEb
”Emangnya udah terus terang sama beliau bahwa kita sudah saling jatuh cinta?” tanyaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZSuZ1Kaoa
“Belum. Mamie sih jangan dibawa buru – buru Honey. Segalanya harus santai dan matang. Nanti aja kalau kita udah matang dan siap untuk menikah, barulah aku akan mengatakannya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8ChzUGSPZ
“Iya terserah bidadariku aja. Aku pun tidak ingin terburu – buru.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9S9NkseD2
“Nah cowok seperti Abang ini yang kucita – citakan sejak dahulu. Cowok yang tak pernah memaksakan kehendak… emwuaaaaahhh… !” ucap Anneke yang diakhiri dengan kecupan mesranya di pipi kiriku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoh2ydCE5nr
Anneke tidak tahu bahwa handphoneku yang sedang disilent ini bergetar vibratornya. Cuma satu kali bergetar. Dan ketika kami membelok ke rest area, untuk istirahat dan mengisi perut, aku langsung ke toilet dulu untuk membuka isi WA yang ditandai dengan satu kali getaran itu tadi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLESOk89Bd8
Di toilet kubuka WA itu yang ternyata dari Tante Laila. Isinya :-Sayangku… anak kita sudah lahir. Cantik sekali. Suamiku juga tampak senang, meski dia tau bahwa anak itu bukan anaknya. Untuk menyenangkan hatinya kuminta agar dia memberi nama. Maka anak itu pun diberinya nama Winiarti. Gak apa – apa kan?-
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FFIjo2Wsi
Aku merasa senang campur haru. Lalu membalasnya :-Aku bahagia sekali Sayang. Soal nama, itu sudah cukup bagus. Lalu kapan aku harus menengok anak kita itu?-
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgH2Dl6oje
Tante Laila :-Santai dulu ya Sayang. Jangan terburu – buru. Percayakanlah aku akan merawat anakmu dengan penuh kasih sayang. Aku juga sangat bahagia dan merasa sudah menjadi wanita yang lengkap. Nanti kalau anak kita sudah bisa dibawa ke luar, aku akan ngajak ketemuan lagi di hotel yang sering kita pakai itu. –
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2kR2Z4vJI
Setelah memasukkan kembali hape ke saku celana jeansku, aku pun keluar dari toilet. menghampiri Anneke yang sudah duduk di resto dalam kompleks rest area jalan tol itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNS0W93oHb
Seusai mengisi perut, kami lanjutkan lagi perjalanan pulang itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBWGPIFvDb
Setelah tiba di kota kami, kuantarkan dulu Anneke ke rumahnya, kemudian aku pun pulang.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHUWNtdyB0
Di rumah, di dalam kamarku, terawanganku melayang – layang tak menentu. Teringat pada Tante Laila yang sudah melahirkan anakku, teringat pula permintaan Tante Martini yang memintaku untuk datang lagi ke rumahnya. Waktu itu hari Jumat malam, Tante Martini meminta agar empat hari lagi aku datang ke rumahnya tanpa Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2A4yLapMoa
Masalahnya, apa tujuan Tante Martini yang memintaku datang lagi ke rumahnya tanta anaknya? Apakah ada rahasia tentang Anneke yang akan disampaikannya padaku, sehingga Anneke sendiri tidak boleh tahu?
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkHxqHySCp
Entahlah.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyMWqebBVD
Yang jelas, di hari Selasa sore, sepulangnya dari kantor aku langsung berangkat ke Jakarta. Tanpa ngomong apa pun kepada Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsxbraNtfe
Aku tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh mamienya Anneke itu nanti. Tapi kelihatannya penting sekali, sehingga aku harus mengabulkan permintaannya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyZaO0O7ns
Ketika sedan hitamku sudah memasuki Jakarta, handphoneku berdering. Ternyata dari Tante Martini…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfcvluq51i
Lalu :
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayHKwKaTY1
Aku: “Hallo Tante…”
Tante Martini: “Kapan mau ke rumah tante? Besok?”
Aku: “Sekarang Tante. Ini sudah masuk Jakarta. Mungkin setengah jam lagi juga tiba di rumah Tante.”
Tante Martini: “Owh… syukurlah. Tante tunggu ya.”
Aku: “Siap Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdq5zWnfNwh
Dan memang setengah jam kemucian aku sudah tiba di pekarangan rumah Tante Martini. Seorang petugas security bergegas membuka pintu garasi, lalu menghampiriku, “Selamat malam Boss. Tadi Bu Martini minta agar mobil Boss langsung dimasukkan ke garasi,” ucapnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTOKNmCrpk
“Owh… iya iyaaa…” sahutku sambil memasukkan mobilku ke dalam garasi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTXqA6S6K1
Ketika aku masuk ke dalam rumah, salah seorang suster yang tempo hari sudah kukenal, menyambutku, “Silakan masuk aja ke kamar Ibu. Beliau sudah menunggu Boss.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGChAlrsnMQ
Ini pertama kalinya aku masuk ke dalam kamar mamienya Anneke. Begitu masuk ke dalamnya, aku mengagumi kamar ini. Selain luas dan ada taman mininya segala, segala peralatan di dalam kamar ini serba mahal sekali. Mungkin harga perabotannya bisa lebih mahal daripada harga rumahnya…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ld0IQXAx0
Tante Martini tampak sedang berada di pinggir kolam ikan koi. Dan tersenyum ceria setelah melihat kedatanganku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMl0S3SANt1
“Wawan orang yang tepat janji ya. Tante suka itu,” ucapnya setelah aku berjongkok di depan kursi rodanya dan mencium tangannya yang terasa halus serta hangat.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3nNYE0uqz
“Tante kelihatan seger sekali sekarang,” ucapku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uyEIYxaup
“Kan baru selesai mandi sore Wan,” sahut Tante Martini sambil menggerakkan kursi rodanya menuju sofa – sofa putih yang berderet di sepanjang dinding dari taman menuju ruang peraduannya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHA0xl1P9b
“Wan bisa minta tolong… kuncikan dulu pintunya. Soalnya tante mau membahas sesuatu yang sangat rahasia. Jangan sampai suster – suster itu ikut nguping,” kata Tante Martini sambil menunjuk ke arah pintu keluar yang sudah tertutup tapi belum dikunci.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzR9eOW3y9
Kuikuti permintaan Tante Martini itu, mengunci pintu yang ditunjuk itu, kemudian duduk di sofa yang berdampingan dengan kursi roda mamienya Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPJu9o17G0
Lalu Tante Martini berkata perlahan, “Sebenarnya kedua kakiku ini sudah hampor normal. Mungkin tiga bulan lagi juga tente bisa berjalan lagi.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNjZzKNNFC
“Tapi berdiri sudah bisa Tante?”
“Sudah. Tapi belum bisa lama – lama. Karena lutut tante masih lemas.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF41I9cMoe3
Aku menyimak dan memperhatikan bentuk Tante Martini yang saat itu mengenakan kimono putih. Dia seorang wanita yang berkulit lebih gelap daripada Anneke. Katakanlah dia seorang wanita yang hitam manis, meski kulitnya tidak hitam juga.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zbkyCauzh
Dan aku semakin penasaran, apa sebenarnya yang mau disampaikan padaku sehingga memintaku datang tanpa Anneke?
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwM17OPkNgK
Akhirnya Tante Martini berkata, “Sebenarnya tante ini sudah sembilanpuluh persen sembuh. Mungkin tiga bulan lagi juga tante udah bisa berjalan lagi secara normal. Sekarang tinggal menormalkan jaringan syaraf di seputar lutut aja.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasdi1Wyrhj
“Iya Tante. Lalu nanti Tante bisa menjalani kehidupan secara sehat seperti wanita – wanita normal, “tanggapku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuhqJoGofQ
“Iya Wan. Tapi ada sesuatu yang menuntut terus dari dalam batin tante. Makanya tante mau minta tolong sama Wawan…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5c6g3MUvqT
“Minta tolong apa Tante? Sampaikan aja. Jangan ragu – ragu. Kalau aku bisa menolongnya, pasti kutolong Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeplqFWSr6
Tante Martini termenung sejenak. Lalu bertanya, “Wawan punya teman di Jakarta?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IfahVvmR9
“Banyak Tante. Teman kuliahku kebanyakan kerjanya di Jakarta.”
“Carikan seorang aja buat tante. Tapi yang seganteng Wawan.”
“Haaa?! Buat apa Tante?”
“Untuk memuasi hasrat batinku Wan. Sejak dua tahun yang lalu tante tidak merasakannya sama sekali.”
“Ja.. jadi Tante membutuhkan teman bobo gitu?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIoDqvauir
“Iya Wan. Tante mau bicara terbuka aja. Tante ingin mendapatkan cowok yang bisa memuasi hasrat seks tante yang selama ini dipendam terus. Pokoknya cari cowok yang bisa memegang rahasia. Yang bisa secara rutin menggauli tante. Tapi jangan bawa cowok yang jelek. Tante maunya seinilai sama kegantengan Wawan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGaNp2SHY9
Sebenarnya aku sangat terkejut mendengar “permintaan tolong” mamienya Anneke itu. Tapi dengan cepat aku memutar otak. Dan akhirnya berkata, “Cari cowok sih gampang Tante. Tapi yang sulit, apakah dia bisa memegang rahasia nggak? Ini masalahnya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscc0wEy5qU
“Terus saran Wawan bagaimana?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVPEpjGrix
“Satu – satunya orang yang bisa memegang rahasia adalah diriku Tante. Dan aku sanggup untuk memuasi Tante kapan pun diinginkan. Bahkan sekarang pun aku siap untuk melakukannya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktsgm8vbx6
“Kamu mau Wan? Serius kamu mau sama perempuan yang sudah berumur seperti tante ini? Memangnya tante ini masih menarik bagimu?” tanya Tante Martini sambil menatapku dengan sorot ragu, seperti kurang percaya pada kesediaanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGP5d8v3Cg
Sebagai jawaban, kupegang tangan Tante Martini yang hangat itu. Sambil berkata, “Tante cantik sekaligus manis. Sementara aku… penggila wanita setengah baya sejak lama. Jadi… aku siap memuasi Tante sekaligus berjanji untuk tetap merahasiakannya kepada siapa pun, termasuk kepada Non Anneke.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6c4na47hr6
Tante Martini meremas tanganku dengan lembut. Menatapku dengan senyum manis di bibir sensualnya, ya… betapa sensualnya bibir wanita setengah baya itu. “Tante setuju usulmu,” ucapnya setengah berbisik, “Tapi awas jangan sampai Anneke tau ya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeJL8v4imv
“Tentu aja Tante. Aku juga pasti kena marah abis – abisan kalau Non Anne sampai tau,” sahutku sambil berdiri di depan kursi rodanya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIM5bn9XoEs
Lalu, tanpa ragu kuulurkan kedua tanganku untuk memeluk dan mengangkat tubuh Tante Martini dari atas kursi rodanya. Lalu membopongnya ke arah bed yang agak jauh dari kursi roda itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YVNbRAcm6
Pada saat aku membopongnya itu, Tante Martini melingkarkan lengannya di leherku. Sementara aku merasakan sensasi yang luar biasa indahnya. Karena aku merasakan kehangatan lengannya di leherku. Menyaksikan manisnya wajah wanita setengah baya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTqblBQjdb
Lalu kuletakkan tubuh berkimono sutera putih itu di atas bed.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GBqrbbwp7
Kulihat ada tongkat panjang di atas bed. “Ini tongkat apa Tante?” tanyaku sambil memegang tongkat yang mengingatkanku kepada ikbuku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjQCcKF82y
“Itu hanya untuk latihan turun dari bed ke kursi roda,” sahutnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRlP5uiUb0
“Kan ada tongkat yang pakai pegangan sekalian untuk latihan jalan kaki Tan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1G0yA0mPnU
“Ada. Tante juga punya. Tapi tongkat begituan ribet. Kurang praktis. Sekarang tanpa tongkat pun sudah bisa berdiri, meski belum bisa lama – lama. Dengan tongkat itu lebih praktis,” sahut Tante Martini sambil duduk bersila di samping kiriku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvOxGuoCrh
Aku pun tidak canggung – canggung lagi untuk mendekap pinggangnya, sambil menciumi pipi kanannya yang terasa hangat. Harum p[arfum mahal [pun mulai tersiar ke penciumanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfFEhBrmF4
Tante Martini tidak tinggal diam. Ia melingkarkan lengannya di leherku. Lalu memagut bibirku, yang kusambut dengan lumatan lembut. Ia balas dengan lumatan hangat pula.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0yORFx6Iu
Hawa nafsu birahi pun mulai bergejolak di dalam batinku. Terlebih setelah Tante Martini membisiki telingaku, “Lepasin dulu dong semua pakaianmu. Aku ingin melihat bentuk tubuhmu tanpa pakaian.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L7EFiyb3V
Aku mengangguk sambil melepaskan pakaian casualku. Hanya celana dalam yang kubiarkan tetap melekat di tubuhku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNu51BHoq0V
Lalu aku menelentang di samping Tante Marini yang sudah celentang juga.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvrKSblNM6
“Badannya atletis begini. Bagus. Sering olahraga ya?” ucap Tante Martini sambil mengusap – usap dada dan perutku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9m04vjMdJr
“Iya,” sahutku sambil balas mengusap – usap pahanya yang tersembul dari belahan kimononya. Terasa licin sekali paha mulus ini. Namun tentu saja aku tak sekadar mengelus pahanya. Tangan nakalku naik terus sampai ke pangkal pahanya. Dan… aku langsung menyentuh memek plontos dan agak tembem… berarti sejak tadi ia tidak mengenakan celana dalam…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0doeupV7m
Tante Martini pun menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan langsung memegang batang kemaluanku yang memang sudah tegang sekali ini…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcAIG1RGTb
“Wooow… penisnya gagah begini Wan…! “serunya tertahan, “Luar biasa panjang gedenya… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaaAd9nzQj
Sementara aku sudah tak sabar lagi. Ingin menyaksikan seperti apa tubuh Tante Martini kalau sudah telanjang. Maka dengan nafsu yang semakin menggoda, kulepaskan ikatan tali komononya. Lalu kulepaskan kimono sutera putih itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rAZIKJplD
Lalu tampaklah sekujur tubuh tinggi langsingnya Tante Martini itu… tubuh yang begitu mulus, tampak jauh lebih muda daripada usianya. Dengan sepasang toket berukuran sedang, yang tidak sekencang toket Anneke, tapi masih “on fire”. Tidak lembek.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOE9iJ5Bgt
Dan memeknya itu… tercukur bersih… menimbulkan hasratku untuk menjilatinya…!
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6SJayPkvv
Agar adil, aku pun melepaskan celana dalamku. Lalu merayap ke atas perut wanita setengah baya yang hangat dan harum itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyj0VVoZZYq
“Tante masih penuh pesona,” bisikku setelah menghimpitnya, “semuanya masih perfect. Aku siap untuk memuasi hasrat Tante secara rutin. Kebetulan aku ada acara ke Jakarta seminggu dua kali. Tiap Senin dan Kamis. Berarti minimal aku bisa datang ke sini dua kali seminggu.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Pm33X31xx
“Iya Wan… terima kasih… sekarang lakukanlah apa yang Wawan anggap harus dilakukan. Hatiku sudah menjadi milikmu kini.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6nPBnL3Ff
Mendengar ucapan Tante Martini itu, spontan aku melorot turun. Karena sudah tak sabar lagi, ingin menjilati memeknya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwf1QpJIA5q
Tante Martini pun bersikap tanggap. Ketika wajahkuj sudah berhadapan dengan memeknya, sepasang pahanya pun merenggang loebar. Sehingga aku bisa memperhatikan memeknya yang bersih dari jembut itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tsptkulVT
Lalu kuciumi memek plontos itu, sementara kedua tanganku mengangakannya. Sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu mulai tampak di mataku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGyhtdfmjm
Ujung lidahku pun mulai menyapu – nyapu bagian dalam memeknya yang berwarna pink itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiqjW2f7B9
Tante Martini mulai menggeliat – geliat sambil meremas – remas bahuku. Terlebih setelah aku gencar menjilati kelentitnya, ia pun terkejang – kejang dibuatnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMD1VCJRWa
Bahkan pada suatu saat Tante Martini merengek histeris, “Aaaaah… aaaaaa… sudah Wan… sudah…! Masukan aja penismu Sayang…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGdlJl3wVm
Ini pertama kalinya mamienya Anneke memanggilku Sayang.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaT0zZAI4W1
Aku pun memang sudah sangat bernafsu, ingin segera memasukkan kontolku ke dalam memek Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVDvXh6QBG
Maka aku pun meletakkan moncopng kontolku tepat pada mulut memek Tante Martini yang sudah ternganga basah itu. Dan sekali kudorong kuat – kuat… blesssss… kontol ngacengku pun melesak ke dalam liang memek wanita setengah baya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2FH5SG2zu
Tante Martini menyambutku dengan dekapan di pinggang, bersama desahannya, “Aaaaah… masuuuuk Waaan… punyamu gede banget… aaaaaaaah…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9zSu3DNqi
Aku pun mulai mengayun kontolku, bermaju mundur di dalam liang memek Tante Martini yang terasa masih sempit sekali, tapi sudah licin oleh air liurku yang mungkin bercampur dengan lendir libidonya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGatC8IuEj
Ya, aku mulai mengentotnya sambil menciumi dan menjilati lehernya, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Tante Martina pun berjuang untuk mengimbangiku dengan menggeol – geolkan pinggulnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlencRewNV
“Haaa… aku bisa menggoyang pinggulku… berarti lututku sudah sembuh Wan… “ucaqpnya terengah.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPBRB88Xra
Memang pada waktu menggoyang pinggulnya itu sangat mungkin ada hubungannya dengan kekuatan lutut. Karena kalau lututnya lemah, dia takkan bisa mengangkat bokongnya. Apalagi menggeolkannya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDTCZksB1b
“Iya Tante… semoga Tante bugar kembali seperti sediakala yaaa…” sahutku sambil mulai mempercepat genjotan kontolku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJoihuStIx
“Iyaaaa… ooooohhhhh… Waaaaaan… sudah hampir tiga tahun tante tidak merasakan sentuhan lelaki… sekarang… merasakannya kembali… ooooohhhh… Wawaaaaan… tante merasakannya lagi… nikmatnya gesekan penismu yang gagah ini… ooooohhh Wawaaaan… gak nyangka tante bisa merasakannya lagiiii…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYeusfzuT8
Maka gairahku pun semakin berkobar, untuk mengentot wanita setengah baya ini sampai dia benar – benar puas.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3cocED3wq
Aku tak cuma mengentot liang memeknya belaka. Aku sudah mempelajari beberapa buku pengetahuan tentang sex. Tentang cara untuk memuaskan wanita pada saat digauli. Bahwa ada titik – titik penting yang harus disentuh. Antara lain telinga dan sekitarnya, leher dan sekitarnya, pentil buah dada dan sekitarnya, bahkan ketiak pun dianjurkan untuk disentuh.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgsCuklfrG
Itulah sebabnya aku tak cuma menjilati leher jenjangnya yang mulai keringatan, tapi juga pentil toketnya kuemut dan kujilati, sementara toket yang satunya lagi kuremas dengan lembut.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0w3L1dRmjo
Tante Martini merintih dan merengek terus pada saat aku sudah gencar mengentotnya. Aku pun ingin membesarkan hatinya. Sehingga entotanku dilambatkan sejenak, lalu berbisik ke telinganya, “Memek Tante luar biasa enaknya…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpfsNmLKOr
Tante Martini tampak senang. Lalu menyahut, “Kontolmu juga luar biasa enaknya Wan. Pasti aku bakal ketagihan kelak.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKGVqt5Sp3
“Sama Tante. Aku juga bakal ketagihan sama Tante. Susah nyari wanita yang memeknya gurih danb legit seperti memek Tante ini,” ucapku yang lalu menggencarkan kembali entotanku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLXgVDnv9M
Sementara Tante Martini seperti berusaha untuk menggoyang pinggulnya kembali. Tapi mungkin fisiknya belum pulih benar. Sehingga akhirnya ia hanya menikmati entotanku sambil menciumi bibir dan pipiku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHh3MXQ8BDk
“Gak usah maksain goyang [pinggul Tante. Didiemin gini juga enak. Karena pada dasarnya memek Tante memang luar biasa enaknya,” ucapku setelah mengetahui usahanya untuk menggoyang pinggul kembali, tetapi gagal mengangkat pinggulnya. Dan tidak bisa menggeol – geolkannya lagi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQNcvzJLkh
Lalu aku menemukan titik paling sensitif pada wanita setengah baya itu. Ternyata ketiaknya yang paling peka itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EBzHT1VxI
Ketika aku mengentotnya sambil menjilati dan menyedot – nyedot ketiaknya yang harum deodorant, awalnya ia tersentak. Kusangka dia kaget. Tapi ternyata ketiaknya itu paling geli kalau disentuh orang lain. Hal itu kuketahui belakangan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNTaTGH60v
Maka ketika aku menjilati dan menggigit – gigit serta menyedot – nyedot ketiaknya, Tante Martini pun merengek – rengek erotis, “Aaaaaa… aaaaaah… geli Waaan… tapi enak sekali Waaaan… ooooohhhh… ini pertama kalinya aku merasakan ketek dijil;atin waktu sedang dientot begini… aaaaah…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwjMffmeZT
“Gampang Tante… kalau udah kangen sama aku… uggghhh… tinggal call aja… aku pasti datang ke sini…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwLPULjLgK
Lalu aku semakin menggencarkan entotanku. Sementara Tante Martini mengaku sudah dua kali orgasme. Tapi kelihatannya dia tetap bergairah untuk menikmati entotanku, tak kelihatan lelah sedikit pun. Padahal kami sudah sama – sama bersimbah keringat.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQorEQUZNEk
Tapi pada suatu saat kudengar suaranya terengah, “Tante udah mau orga lagi Wan… ba… barengin yok… oooooohhhhh…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmClcUlEW7
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku tergagap pula.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmv55Ocx26Q
Tante Martini pun mulai klepek – klepek seperti waktu mau orgasme yang pertama dan kedua tadi. Maka dengan spontan aku pun memacu kontolku untuk menggenjot liang memeknya secepat mungkin.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYeOT402ws
Lalu tubuh indah itu pun mengejang tegang. Pada saat yang sama, kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sehingga moncongnya terasa menabrak dasar liang memek mamienya Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfozq9ZwOG
Dan terjadilah sesuatu yang indah itu. Kami saling cengkram dan saling remas. Sementara liang memek Tante Martini terasa berkedut – kedut, disusul oleh gerakan yang seolah sedang berusaha mendorong batang kemaluanku, tapi sang Kontol justru sedang mengejut – ngejut sambil memancarkan lendir kenikmatan yang banyak sekali rasanya…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpstkNPWjCO
Aku pun menggelepar dan terkapar di atas perut Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19YDlLCidh
Namun aku masih mendapatkan ciuman hangatnya wanita setengah baya itu, disusul dengan bisikannya, “Terimakasih Sayaaang… yang barusan kita lakukan adalah sesuatu yang terindah di sepanjang hidup tante…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJlXxgVmxu
“Iya Tante. Semoga bisa jadi pendorong semangat Tante untuk cepat sembuh.”
“Tapi tante jadi kepengen mandi. Soalnya badan tante penuh keringat begini.”
“Ayo kubopong ke kamar mandi,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek tembem dan plontos itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqVihmsODQ
Memang banyak sekali air mani yang termuntahkan dari moncong kontolku barusan. Kulihat lendir kenikmatanku sampai meluap dari mulut memek Tante Martini. Dan Tante Martini menadahkan telapak tangan di bawah memeknya, untuk menampung spermaku. Lalu sperma itu dialirkan ke mulutnya, yang lalu ditelannya sedikit demi sedikit.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhynj4CMoTx
“Bagaimana rasanya spermaku?” tanyaku setelah mcnium pipinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLYvpRajVf
“Lezat… seolah bernafaskan semangat baru… yang membuat hidup tante berarti lagi. Terima kasih Wawan Sayang…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfH9Ig55Rkz
Kemudian kuangkat tubuh wanita setengah baya itu dengan mendekap pinggangnya erat – erat. Tante Martini pun memeluk tengkukku erat – erat. Dan kubawa tubuh indah itu ke dalam kamar mandinya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANfm3jWTbe
Tante Martini menunjuk ke arah bathtub mewah di kamar mandinya. Maka kuletakkan dia di dalam bathtub itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneKV4fX0y1
Sesaat kemudian air hangat memancar ke bathtub itu dengan kencangnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxqQy58Ps8
Aku pun memancarkan aiur hangat shower utama yang berada di atas kepalaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zwDz7kGOQ
Maka ketika Tante Martini sedang menyabuni tubuh indahnya, aku pun menyabuni tubuhku sendiri di bawah pancaran air hangat shower.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ968IV6Z7z
“Banyak handuk bersih di lemari kaca itu. Silakan ambil untuk Wawan satu, untuk tante satu. Sekalian tolong ambilin kimono yang masih bersih di situ juga,” kata Tante Martini sambil menunjuk ke lemari kaca yang tidak jauh dari bathtub mewah itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUCFVgwOXg
Beberapa saat kemudian, kami sudah berada di atas sofa bedroom kembali. Tante Martini sudah mengenakan kimono baru, aku pun sudah mengenakan pakaianku kembali.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcPcxxU8H0
“Wawan punya kartu nama?” tanya Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ47Akwfs7d
“Punya Tante,” sahutku sambil mengeluarkan dompet dari saku belakang celanaku. Lalu kuambil secarik kartu namaku dan kuserahkan kepada Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTF3YH6DHcc
Tante Martini pun mengamati kartu namaku yang lengkap dengan alamat kantor dan alamat rumah.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ8DmKAYqG
“Hai… rumahmu bukannya dekat dengan kampus dan apotek?” tanya Tante Martini.
“Betul. Kok Tante tau?”
“Tau. Di situ ada rumah yang ibu rumah tangganya tunanetra. Kamu tau?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4oI3ed3J0
Aku terkejut dibuatnya. Tapi aku tak mau mengingkari kenyataan ini. Bahwa ibuku seorang wanita tunanetra. Lalu kataku, “Wanita tunanetra itu ibuku Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuseuM3XFqJ
“Haaa?! Berarti kamu abangnya Nova… uffff… kelepasan bicara, “Tante Martini menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGNXRiUCAc
“Nova? Siapa Nova Tante?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr99zSvOwLG
“Mmm… jadi bingung nih. Barusan kelepasan bicara. Tapi biarlah tante mau bicara sejujurnya, asalkan Wawan berjanji untuk merahasiakannya kepada siapa pun ya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTsjh6cBPN
“Iya Tante. Aku berjanji takkan bicara kepada siapa pun.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocFhLO7RtQ
Tante Martini termenung sejenak. Kemudian berkata, “Suamiku punya sahabat. Hasyim namanya. Pak Hasyim itu seorang pengusaha besar juga. Tapi Pak Hasyim sudah tiga gali ganti istri, tidak menghasilkan anak juga. Karena ternyata Pak Hasyimnya sendiri yang mandul. Kebetulan Pak Hasyim punya teman karib yang bernama Zaelani…
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKNq7fLSZG
“Betul Tante. Tapi ayahku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu,” sahutku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoczQbvn4W
“Soal itu sudah kudengar dari mulut istrinya Pak Hasyim. Nah… pada saat istri Pak Zaelani hamil yang keberapa ya… kalau gak salah yang ketiga… terjadi suatu perundingan pribadi dengan Pak Hasyim. Bahwa kehamilan istri Pak Zaelani itu akan dibiayai sepenuhnya oleh Pak Hasyim, asalkan kalau anaknya sudah lahir, diberikan kepada Pak Hasyim untuk diadopsi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSfhweqRpD
Sebenarnya banyak yang ingin kutanyakan kepada Tante Martini. Tapi aku tak berani memotong penuturan penting itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXetPXIzvs
“Nah… akhirnya lahirlah bayi perempuan dari istri Pak Zaelani itu. Yang lalu dibawa diadopsi oleh Pak Hasyim.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxErXPe8yv
“Tante kok bisa tau semuanya sampai mendetail begitu?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhXxnqVExJ
“Kan tante ikut dijadikan saksi waktu perjanjian itu ditandatangani. Jadi tante tau benar isi perjanjiannya. Antara lain, bayi itu akan dirawat seperti anak Pak Hasyim sendiri. Dan Pak Zaelani tak boleh mengganggu atau menuntut apa pun kalau bayi itu sudah besar kelak. Perjanjian itu ditandatangani di depan notaris.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYjqhernJj
“Lalu bayi cewek itu dikasih nama Nova?” tanyaku.
“Iya. Berarti Nova itu adik kandung Wawan kan?”
“Betul Tante. Selama ini kami sekeluarga mencari tahu keberadaan adikku yang sudah dikasih nama Nova itu. Tapi baru sekaranglah aku mendengar beritanya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFStQzfTK7
“Menurut tante sih, walau pun Wawan sudah tau, sebaiknya jangan ganggu Nova dalam bentuk apa pun. Lagian Nova itu sangat dimanja oleh Pak Hasyim dan istrinya. Bahkan berlebihan memanjakannya. Sehingga Nova itu jadi kolokan sekali. Apa pun yang diinginkannya harus dikabulkan. Selain kolokan, Nova itu selalu jutek pada orang – orang di sekitarnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonVzVM0m1B
“Iya,” sahutku, “aku juga takkan mengganggunya Tante. Hanya berusaha ingin tau aja keberadaannya. Mendengar dia sehat aja hatiku udah senang.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGxvTNYbOB
“Iya, memang harus begitu. Masalahnya ayahmu sudah menandatangani perjanjian di depan notaris, dihadiri oleh saksi – saksi pula. Jadi secara hukum, Nova itu tidak bisa diganggu gugat lagi.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NwyAIoZSb
“Iya Tante. Aku akan mencatat kata – kata Tante ini di dalam hati.”
“Nah sekarang kita bicara masalah bisnis ya.”
“Siap Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPD3jtib0M3
“Begini,” kata Tante Martini, “Sebenarnya tante punya beberapa perusahaan atas nama tente sendiri. Tapi Anneke tidak tahu. Lagian dia sudah mendapatkan warisan seluruh harta yang atas nama almarhum ayahnya. Tapi perusahaan – perusahaan atas nama tante tidak termasuk yang diberikan padanya. Salah satu perusahaan milik tante itu ada di kotamu Wan.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LHRSXBYJo
“Iya Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIgMu4PEHm
“Nah… perusahaan di kotamu itu akan tante hibahkan padamu. Mau diapakan pun terserah Wawan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lE6HNUd17
“Perusahaannya dalam bentuk apa Tante?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwI6yQ79ub
“Pabrik segala kebutuhan anak – anak. Perkembangannya bagus. Tapi mungkin kalau sudah diurus oleh Wawan bakal lebih sehat lagi.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXOuvFHnPy
“Jadi pabrik itu mau Tante percayakan padaku untuk mengurusnya?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukfEoPCOoW
“Memilikinya. Bukan sekadar mengurusnya. Tadi tante kan bilang, akan menghibahkan pabrik itu pada Wawan.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRibWrdKyo5
“Oooh… Tante… apakah Tante tidak berlebihan dengan menghibahkan pabrik itu padaku?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsi45OHXap
“Tidak Wan. Dalam tiga hari belakangan ini tante sudah mempertimbangkannya sematang mungkin. Perusahaan tante kan banyak. Penghibahan pabrik itu takkan membuat tante jatuh miskin. Jadi… semoga kehidupan Wawan bertambah sukses setelah memiliki pabrik itu ya,” ucap Tante Martini sambil memgang tanganku erat dan hangat.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLA7KuiyS9
“Aku jadi speechless Tante. Aku… aku cuma bisa bilang terimakasih,” ucapku yang kuakhiri dengan kecupan hangat di pipi Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9sikhVLaE
“Tapi Wawan punya kewajiban untuk menengok tante sesering mungkin ke sini ya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsdzIRcyrE
“Siap Tante.”
“Ohya… mengenai hibah pabrik itu, gak usah ngomong apa – apa pada Anneke. Karena dia tidak tau kalau tante punya pabrik di kotamu.”
“Iya Tante.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtGQ5PrGCN
“Kalau kaki tante sudah normal, mungkin tante mau beli rumah di kotamu Wan. Supaya kita tidak terlalu berjauhan. Energi Wawan pun tidak terlalu dikuras untuk nyetir sendiri ke Jakarta. Kenapa Wawan tidak pakai sopir pribadi sih?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIRGyxRDcA
“Belum saatnya pakai sopir pribadi Tante. Aku kan masih muda. Lagian aku memang senang driving,” ucapku dengan tangan yang sudah kuselinapkan ke balik kimono Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbOdK3c789
“Ogitu ya… “gumkam Tante Martini yang membiarkan tanganku menggerayangi memeknya yang baru mengalami orgasme tiga kali itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCll6fhBZf
“Tante masih bergairah?” tanyaku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxE1zOMRuHL
“Emangnya Wawan udah horny lagi?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsKMVv93W5
“Iya Tante. Ini udah ngaceng lagi… hihihihiiii…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4wbwF7yeA
“Ayolah. Tapi jangan terlalu lama ya. Usahakan lepas bareng lagi seperti tadi. Lalu kita tidur. Tante ingin tidur sambil melukin Wawan…”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5mox01rdg
“Siap Tante,” sahutku sambil bangkit dari sofa. Kemudian membopong Tante Martini ke arah bednya lagi.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMiSGGtYtj5
That’s our story. Bahwa kami bersetubuh lagi. Dan aku berusaha untuk menuruti keinginan Tante Martini, agar bersetubuhnya jangan terlalu lama. Mempercepat ejakulasi jauh lebih mudah dari memperlambatnya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ721XAC70kf
Maka aku pun berhasil ejakulasi tepat pada saat Tante Martini berada di puncak orgasmenya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWyU5Jhsw4
Lalu kami tidur sambil saling berpelukan dan baru sadar keesokan paginya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIvYHQXv3S
Aku meninggalkan Jakarta pagi itu dengan terawangan indah menggelayuti benakku. Aku masih ingat benar ucapan Tante Martini sebelum melepaskan kepergianku tadi: “Bu Vita, direktur pabrik itu akan tante panggil secepatnya. Untuk menyampaikan keputusan tante yang akan menghibahkan pabrik itu padamu Sayang.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8lq51nT5R
Hibah pabrik itu bisa kuanggap sebagai pertanda, bahwa Tante Martini sangat membutuhkan diriku. Tapi aku tak mau besar kepala. Semuanya harus kuhadapi dengan kepala dingin.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflfYxRJe6l
Tiga hari kemudian, aku mendapatkan pesan lewat WA dari Tante Martini, yang namanya kusamarkan sebagai “Pak Tono”. Sekadar berjaga – jaga, jangan sampai Anneke tahu kalau aku sudah punya “jalur khusus” dengan ibunya. Tante Martini pun sudah menyamarkan namaku di handphonenya sebagai “Wien”. Juga agar aman dari kecurigaan Anneke.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ibJBBjSOZ
Isi WA dari Tante Martini itu berbunyi :-Bu Vita sudah datang ke Jakarta kemaren. Dan sudah dikasih tahu masalah “penjualan” pabrik itu. Jadi, silakan datangi pabrik itu untuk mengenalkan diri sebagai owner baru. –
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5HGC02i3z
Aku hanya membalas singkat :-Siap Tante Sayangku-
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjSeMwKwBf
Lalu pada hari itu juga aku mengunjungi pabrik itu, sesuai dengan alamat yang sudah diberikan oleh Tante Martini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElhUGgck1s
Setibanya di pabrik itu, seorang satpam menghampiri sedan hitamku, “Mau ketemu siapa Boss?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JviJMZDmZ
“Mau ketemu dengan Bu Vita,” sahutku.
“Sudah ada janji sama beliau?” tanya satpam itu lagi, membuatku agak jengkel.
“Bilang aja ada owner baru pabrik ini bernama Darmawan… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rlDu5aGdU
Satpam itu kelihatan kaget dan mengubah sikapnya, “Oh! Siap Big Boss… !”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVClTkwcxz
Kemudian satpam itu mengarahkanku ke tempat parkir yang bertuliskan VVIP. Mungkin pada saat Tante Martini masih normal, di situlah tempat mobilnya diparkir kalau beliau datang ke pabrik ini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGQrpIfnQo
Setelah mobilku terparkir, kuikuti langkah satpam itu menuju ruang kerja dirut.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYJ3tnoCNr
Di ruang kerja dirut, kulihat seorang wanita setengah baya sedang serius mengamati layar monitornya.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqyspMtqrm
Satpam itu menghampirinya. “Maaf mengganggu Bu Boss. Ini Bapak Darmawan mau ketemu Bu Boss.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tjSOjN21K
Wanita tinggi montok itu tampak kaget. “Ooooh… selamat datang Big Boss,” ucapnya sambil berdiri dan menghampiriku. Lalu menjabat tanganku dengan sikap sopan sekali.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeo8jImHbt
Kemudian aku dipersilakan duduk di ruang tamu dirut.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUhbs84PLi
Semua manager pun dipanggilnya, untuk dikenalkan padaku sebagai owner baru pabrik besar ini.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzcdwAA9Zx
Acaranya cuma ramah tamah saja dengan dirut dan manager – managernya itu.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90M6HWmA0L
Kemudian aku meninggalkan pabrik besar itu setelah berjanji akan datang kembali beberapa hari berikutnya, untuk menjelaskan konsep baruku.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡim81YaFS9R
Lalu aku mengarahkan sedan hitamku menuju kantor perusahaan Tante Laila.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JP9DAW1N2
Baru saja aku tiba di kantor perusahaan Tante Laila, tiba – tiba handphoneku berdering. Ternyata dari ibuku. Cepat kuterima, takut ada sesuatu yang penting.
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCTRbHbTLX
“Hallo Bu…”
“Kamu lagi di mana Wan?”
“Di kantor. Emangnya kenapa Bu?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMkS69px7c
“Ibu kan pernah cerita sama kamu, bahwa ibu punya adik kandung yang menikah dengan orang Belanda, lalu dibawa ke negaranya.”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DY97zjnBi
“Oh iya. Tante Ros itu?”
“Iya. Nama lengkapnya sih Rosida. Sekarang dia ada di rumah.”
“Ohya?!”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmpiVDmGVB
“Iya. Ibu sudah jelaskan bahwa kamu sekarang menjadi direktur utama di dua perusahaan. Karena itu dia ingin dicarikan rumah sekaligus ingin berbisnis denganmu. Bisa sekarang pulang dulu ke rumah?”
6013Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgd1k49z6iC
“Iya, bisa… bisa… sekarang juga aku mau pulang Bu.”
“Ditunggu ya Wan.”
“Iya Bu.”
ns216.73.216.166da2
