Cinta Buta
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFJjNFqKUH
Namaku Wawan (disamarkan). Ketika kisah nyata ini mulai terjadi, umurku 20 tahun, tapi aku sudah menyelesaikan pendidikan program D3, sehingga aku bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAgnLA6Fyh
Sejak kecil aku menjadi tulang punggung keluarga. Karena ayahku sudah meninggal, sementara ibuku seorang tunanetra. Kakak perempuanku juga tunanetra. Tapi sejak lama dia menghilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya ke mana – mana, tapi selalu gagal menemukannya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetTjAJMZoz
Dengan sendirinya yang tinggal di rumah warisan dari almarhum ayahku ini hanya aku dan ibuku berdua. Di satu pihak aku harus bersyukur, karena penglihatanku normal. Tidak seperti ibu dan kakakku. Namun di pihak lain sejak kecil aku harus jadi tulang punggung Ibu dalam segalanya. Harus menyiapkan makanan sekaligus mencari uang sendiri untuk membeli sembako dan kebutuhan lainnya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZWmyhyyqs
Maka sejak masih di SMP aku berusaha nyari duit dengan segala cara yang halal. Waktu masih di SMP, aku jadi tukang nyemir sepatu. Setelah di SMA aku berusaha nyatut sana nyatut sini. Dan untungnya aku sering berhasil mendapatkan hasil dari usaha nyatut itu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZAbYN0RCq
Setelah jadi mahasiswa pun aku sering bisnis kecil – kecilan. Cuma jadi calo, yang menghubungkan pihak penjual dengan pembeli. Berkat keuletanku, hasil bisnis kecil – kecilan itu aku bisa kuliah dengan membiayai sendiri.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkIfbL2ViE
Dalam kesibukan kuliahku sambil harus mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya, aku tak punya waktu untuk memikirkan cewek. Mungkin di antara teman – teman kuliahku, hanya aku sendiri yang tidak punya cewek.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c2QJ48qLx
Karena di samping sibuk mencari uang dan kuliah, aku pun sering merasa minder. Takut ceweknya mundur sendiri setelah mengetahui keadaan ibuku yang tunanetra itu. Begitulah latar belakang kehidupanku yang berat memikulnya ini.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAW59sIy48F
Mengenai ibuku, sebenarnya Ibu belum tua. Ketika aku berusia 20 tahun, usia Ibu baru 38 tahun. Karena Ibu menikah di usia 16 tahun. Di usia 17 tahun Ibu melahirkan Kak Wati, satu satunya kakakku. Dan di usia 18 tahun melahirkan aku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ995GpisFyu
Ibu juga punya bentuk tubuh yang tinggi montok dan punya wajah yang cantik. Kalau Ibu mengenakan kaca mata hitam, beliau tampak lebih cantik lagi. Sayangnya Ibu tidak bisa melihat, sehingga tidak bisa punya suami lagi, karena setiap hari beliau cuma tinggal di rumah, tak pernah ke mana – mana. Pernah juga aku bertanya apakah Ibu punya niat untuk kawin lagi?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lMpBtOrjr
Memang aku sangat prihatin melihat keadaan ibuku itu. Ketika aku sedang nonton televisi, Ibu suka duduk di sampingku. Dan itu berarti bahwa aku harus menerangkan apa yang sedang kutonton itu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu21jQMzeOB
Terkadang Ibu suka menghidupkan televisi sendiri. Lalu beliau hanya mendengarkan suaranya sambil rebahan di sofa. Biasanya Ibu suka mencari sendiri channel yang sedang menyiarkan FTV atau sinetron. Ibu malah sudah hafal jalannya cerita setiap sinetron yang “ditontonnya”, meski hanya bisa mendengarkan suaranya saja.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmK3UZ27xkD
Pada suatu malam…
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXI5S4buTZp
Aku baru pulang kerja jam tiga pagi. Karena habis kerja lembur.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbY3JyHAAUI
Seperti biasa, untguk membuka pintu depan kugunakan kunci cadangan yang selalu kubekal setiap bepergian. Supaya aku tak merepotkan Ibu untuk membukakan pintu depan yang terkunci.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8c2Ce5hqzD
Setelah masuk ke dalam rumah, kukuncikan kembali pintu depan, lalu masuk ke dalam kamarku dengan badan terasa letih sekali. Tadinya aku ingin langsung tidur. Tapi sayup – sayup kudengar suara rintihan ibuku. “Aaaaah… aaaaaah… aaaaaaaaa… aaaaaah… aaaaa… aaaaaaah…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWZ8wwNBCV
Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang sakit?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtke3hRXUHF
Maka setelah melepaskan sepatu, aku melangkah ke luar dari kamarku dan melangkah ke arah pintu kamar Ibu yang biasanya tidak dikunci. Tapi pada saat itu ternyata pintu kamar ibuku terkunci. Sementara rintihan – rintihan ibuku masih terdengar, bahkan semakin jelas. “Aaaaa… aaaaaaah… aaaaa …
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPscMiEsE9v
Aku semakin penasaran. Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang merasa kesakitan atau… nah, aku baru ingat pintu itu ada kacanya di bagian atas. Sehingga dengan sedikit berjingkat aku bisa melihat ke dalam kamar Ibu. Bahkan pada saat itu sengaja aku memindahkan kursi makan ke dekat pintu kamar Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVHv1SW2fA
Dan… apa yang kulihat?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YVEkwDEyt
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat. Tangan kanannya sedang meremas – remas payudaranya, sementara tangan kirinya sedang mengelus – elus memeknya yang berjembut lebat itu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrL5XTUiduM
Sebenarnya aku sudah sering melihat Ibu telanjang. Tapi biasanya aku suka memalingkan muka, karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi kali ini aku memandangnya dengan mata nyaris tak berkedip.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mHykMhVqH
Rupanya Ibu sedang bermasturbasi. Jari tangannya dimasuk – masukkan ke celah kewanitaannya, sementara mulutnya ternganga sambil berdesah – desah histeris seiring dengan gerakan jari di dalam celah kewanitaannya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxgkWExBpr
“Aaaaaaa… aaaaahhhh… aaaaa… aaaaahhhhh… aaaaa… aaaaaahhhh… aaaaa… aaaaaah… aaaaaa… aaaaaahhhhhh…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCIUDYplai
Dan… diam – diam tongkat kejantananku jadi tegang… tegang sekali…!
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7O1egTbDh
Dan aku tak kuat lagi menyaksikan kejadian selanjutnya. Lalu aku turun dari kursi dan memindahkannya ke tempat semula.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejuQa3MJUd
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGOBPZWliC
Kemudian aku merebahkan diri di atas ranjang, sambil membayangkan lagi apa yang barusan kusaksikan itu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsp8F7WhoOX
Kenapa penisku jadi ngaceng begini? Apakah nafsuku bangkit setelah menyaksikan Ibu yang telanjang sambil bermasturbasi itu?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dRcbKtWG0
Entahlah.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAETDvTpySb
Yang jelas dalam tidurku di hari yang sudah pagi itu, aku bermimpi tentang sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku bermimpi menyetubuhi Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGQhZ0seV7
Mimpi gila memang. Tapi ketika aku terbangun, celanaku basah…!
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZsy9sVUfg
Gara – gara mimpi gila itu spermaku meletus di balik celana dalamku…!
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3No7ehFOf
Tapi kenapa aku harus mengalami mimpi segila itu? Kenapa pula di dalam mimpi itu aku merasakan liang memek Ibu sedemikian enaknya sehingga aku sampai ngecrot dan celana dalamku basah?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKMW4UbqUB
Apakah di dalam kenyataan memang seperti itu? Bahwa memek ibuku itu enak sekali sehingga membuat penisku ngecrot seperti di dalam mimpi gilaku?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eDf5A2TV0
Entahlah. Yang jelas setelah bangun, aku langsung mandi sebersih mungkin. Rambut pun kukeramasi dengan shampoo.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsJWOZq3GK
Hari itu aku memang libur. Biasa, kalau sudah kerja lembur, aku dikasih libur keesokan harinya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfaMAUFXOf
Setelah menyisir rambut, aku pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari rumahku. Kubeli dua nasi bungkus. Untukku dan untuk Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYGz4qDFWI
Lalu kuajak Ibu makan bersama.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRCi8aV5Pk
Pada waktu makan itulah aku mulai mengorek pengakuan Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJR9ICHSvHj
“Bu… aku mau bertanya, tapi kuharap Ibu menjawabnya secara jujur ya.”
“Mau nanya apa Wan?”
“Ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki kan?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2xrOYZocu
Ibu terdiam sesaat. Lalu menjawab pertanyaanku, “Ibu kan belum tua – tua amat Wan. Tentu saja ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki. Tapi ibu nggak mau kawin lagi, karena takut tidak sayang sama kamu dan Wati.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZldf0j7rG0
Aku yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah ke belakang kursi yang sedang diduduki oleh ibuku. Lalu kuselinapkan tanganku ke daster Ibu bagian dadanya. Aku tahu Ibu tidak mengenakan beha, sehingga aku bisa langsung menggenggam kedua payudara montoknya dengan sepasang tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkWjsvJpy9
Ibu tersentak, “Haaa?! Kamu kan anak ibu Wan…!”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kYlKfJaHu
“Iya… tapi daripada Ibu terus – terusan bermasturbasi, mendingan pakai kontol yang asli Bu… lagian di rumah ini kan hanya ada kita berdua,” sahutku sambil mengelus kedua puting payudara ibuku dengan kedua tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejSGuZekVF
Ibu terdiam sejenak. Lalu memegang kedua pergelangan tanganku sambil bertanya, “Memangnya kamu bisa nafsu sama ibu?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47evb2AJEX
“Bisa Bu. Tadi jam tiga pagi aku melihat Ibu sedang bermasturbasi. Aku tak kuat menahan nafsu. Tapi nggak mau ganggu Ibu yang kelihatannya sedang asyik gitu. Makanya aku langsung tidur aja. Eee… aku malah bermimpi menyetubuhi Ibu. Sampai basah celanaku Bu.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebOnFh8qTz
“Masa?! Berarti kamu nafsu melihat ibu sedang telanjang sambil masturbasi tadi?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4E2a3ZngfH
“Iya Bu. Nafsu sekali melihatnya. Padahal biasanya sih gak gitu. Tiap melihat Ibu telanjang, aku suka memalingkan muka. Karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi tadi menjelang subuh… malah sampai terbawa – bawa mimpi Bu.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bBgt48U52
“Terus maumu sekarang bagaimana?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvD5vNQAA6B
“Pokoknya aku siap untuk menyetubuhi Ibu, supaya Ibu jangan masturbasi lagi. Keseringan masturbasi, lama – lama bisa gila lho Bu,” sahutku dengan “dalil” mengada – ada. Padahal aku belum pernah mendengar atau pun membaca kalau keseringan masturbasi itu bisa gila.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rl55AAwya
Tapi kelihatannya Ibu terpengaruh oleh ucapanku. “Kalau ibu nanti hamil gimana?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRN9EUg6zC
“Gak apa – apa. Hamil ya hamil aja. Aku mampu kok ngurus anaknya kalau sudah lahir kelak.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUPFEVJNiK
“Tapi apa kata tetangga nanti? Ibu kan gak punyha suami, lalu hamil dan melahirkan… lalu anaknya menangis… suaranya terdengar ke mana – mana… jangan Wan ah… jangan sampai ibu hamil. Beli kondom aja dulu gih… atau beli pil anti hamil. Mungkin di apotek atau toko obat juga ada.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHeVVeKwhGI
“Iya Bu. Sekarang juga aku mau nyari sampai dapet,” sahutku sambil bergegas menuju gudang di sebelah. Di situlah kuletakkan motorku yang jarang dipakai. Karena untuk bekerja disediakan bus antar jemput karyawan.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWubu9njR7
Beberapa saat kemudian motor bebekku meluncur di jalan aspal, menuju toko obat langgananku yang letaknya agak jauh dari rumahku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZReOm7VAIy
Kebetulan pil anti hamil itu tidak sulit mencarinya. Toko obat langgananku menyediakannya dengan harga yang lumayan murah. Kubeli pil itu 3 strip, untuk persediaan ibuku. Kemudian aku pulang lagi ke rumah.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzTv5kBtFh
Begitu tiba di rumah, aku langsung mencari ibuku di dalam kamarnya. Tapi Ibu tidak ada di situ. O, ternyata sedang di kamar mandi, karena aku mendengar bunyi air dituangkan ke lantai.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uq46MpP1Q
Maka kubuka pintu kamar mandi yang tidak pernah dikunci oleh ibuku itu (karena takut kalau jatuh di dalam kamar mandi).
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHGrjuUI4A
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat di dalam kamar mandi.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwEFS6Z7qR
“Habis makan kok mandi Bu? Bagusnya kalau mau mandi sebelum makan tadi,” kataku sambil masuk ke dalam kamar mandi.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRdpOEp6uQ
“Siapa yang mandi?” tanya Ibu sambil memutarf badannya jadi menghadap padaku, “ibu abis nyukur jembut ibu Wan… tuh lihat… memek ibu jadi bersih sekarang kan?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKKc5kTQv4
“Hihihihiii… iyaaa… tadi subuh masih gondrong. Sekarang udah dibotakin. Pake apa nyukurnya Bu?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0axXfjZTUm
“Pake silet pemberianmu tempo hari itu, waktu ibu minta silet untuk nyukur bulu ketek.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBDYSYyRRs
“Duuuh… kalau bersih gini pasti enak jilatinnya Bu,” kataku sambil mengusap – usap kemaluan ibuku yang putih bersih dan lumayan tembem itu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VjPTduQGQ
“Memangnya kamu mau jilatin memek ibu?” tanyanya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgGsMUKmq3
“Mau kalau sudah bersih gitu sih,” sahutku sambil membeberkan handuk dan membalutkannya di tubuh Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8OuGUSxGP
Setelah tubuh Ibu terbalut handuk, aku langsung membopongnya keluar dari kamar mandi.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcE4b3NUrCW
“Daster ibu ketinggalan di kamar mandi Wan,” kata Ibu waktu baru keluar dari pintu kamar mandi.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLsUwWPdGt
“Biar aja Bu. Kan sekarang Ibu harus telanjang bersamaku yang akan telanjang juga.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDj6gwaEkNh
“Iya ya. Mmm… tadi dapet apa? Kondom apa pil anti hamil? “tanya Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWDk0WItSO
“Pil anti hamil Bu. Kalau pake kondom sih takut kurang enak.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5iBXYyGfp
“Memang kurang enak pake kondom sih. Yang enak kan kulit ketemu kulit… hihihihi… Wawan… Wawan… gak nyangka kamu bakal punya niat begituan sama ibu ya?” ucap Ibu setelah kurebahkan di atas ranjangnya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHp29DfyH5N
Pada saat itu pula aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku. Dan setelah telanjang, aku naik ke atas ranjang sambil melepaskan belitan handuk dari tubuh ibuku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKE6l3qSaUe
Ibu malah meraba – raba dadaku, lalu perutku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6Sk0q6zJR
“Nyari apa Bu?” tanyaku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTtDRRBoVo
Tiba – tiba Ibu menangkap penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Ini yang ibu cari. Udah segede apa kontolmu ini Wan? Adududuuuuh… gede banget kontolmu Wan… jauh lebih gede daripada kontol ayahmu… !”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BJjA0WcIL
“Masa sih Bu?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ARZlqn4II
“Iya. Kontol bapakmu biasa – biasa aja. Gak sepanjang dan segede kontolmu ini. Nurun dari siapa ya?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDDssHPGT6
“Hihihiii… gak tgaulah Bu. Harusnya Ibu lebih tau nurun dari siapa ayooo…?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFrMLJBkaV
“Mmm… mungkin nurun dari kakek ibu. Almarhum kakek ibu kan orang Arab,” sahut Ibu sambil menelentang dan merenggangkan kedua belah pahanya, “Ayo Wan… masukin aja langsung kontolmu. Ibu pengen ngerasain enaknya dimasukin kontol gede begitu. Jangan pake jilat – jilatan dulu segala. Nanti malah terasa longgar karena beceknya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVW6YAcZtOQ
Memang aku sendiri pun ingin secepatnya memasukkan penis ngacengku ke dalam kemaluan Ibu. Karena takut kalau Ibu keburu berubah pikiran. Maka setelah mendengar permintaan dari Ibu, aku pun cepat meletakkan kepala penisku di mulut vagina Ibu yang tampak sudah menganga dan kemerahan itu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnv9NpV5y4
Ibu pun membantuku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek – colekkan moncongnya ke mulut memeknya. Sampai akhirnya Ibu berkata, “Iya… sekarang doronglah Wan…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1GROs2Iaa
Aku pun mendesakkan penisku sekuat tenaga.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8SqoGYA4b
“Iyaaaa… sudah masuk sedikit Wan… ayo dorong lagi yang lebih kuat…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNr7lcri0Q
Kudorong lagi batang kemaluanku sesuai dengan permintaan Ibu. Dan… tongkat kejantananku melesak masuk sedikit demi sedikit… membuat mulut Ibu ternganga.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJI2yaZH2UE
“Ma… maasuuuk Waaaaan… duuuuh… kontolmu memang gede banget Waaaan… terasa sekali… sangat terasa enaknya Waaaaan… “rintih Ibu sambil menarik leherku ke dalam pelukannya. Dan merapatkan pipi hangatnya ke pipiku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8X1GR0QoK
Bayangan wajah Bu Laila pun terlintas di dalam benakku. Namun ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, bayangan wajah wanita cantik itu pun menjauh dan akhirnya hilang dari terawanganku. Kini aku hanya merasakan betapa legitnya liang tempik Ibu ini, meski lama kelamaan terasa mulai seperti mendorong penisku ke luar, lalu menyedotnya kembali …
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPBh6xHEFQ
“Ibu… memek Ibu enak sekali Bu… uuuughhh… uuuuughhhhh…” bisikku terengah ketika penisku mulai memompa liang keewanitaan ibuku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9nHbr1D0I
“Kontolmu juga… luar biasa enaknya Waaan… ooo… ooooooohhhhh… enak sekali Waaaan…” sahut Ibu perlahan dan nyaris tak terdengar… dengan pinggul mulai bergoyang – goyang seperti layang – layang tertiup angin kencang. Membuatku semakin bergairah mengentotnya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVRJVrJFGL
Entah setan atau jin mana yang membantuku waktu batang kemaluanku makin gencar mengentot liang memek Ibu yang sudah bertahun – tahun tak merasakan genjotan zakar lelaki ini. Yang jelas aku semakin mengagumi keindahan bentuk tubuh putih mulus ibuku, mengagumi kecantikan wajahnya yang sepintas lalu tak kelihatan bahwa ibuku ini seorang tunanetra.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkoovNs4rt
Ya, ibuku nyaris sempurna sebagai wanita yang awet muda. Seolah hanya 1 – 2 tahun lebih tua dariku. Hanya sepasang matanya yang tidak sempurna, yang lainnya benar – benar penuh dengan daya pesona. Tubuh yang tinggi montok, dengan bokong gede dan payudara yang montok, dengan pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWEJHAzssJ
Maka semakin lupalah aku kalau yang tengah kusetubuhi ini ibu kandungku sendiri. Aku hanya merasakan setiap lekuk tubuh Ibu yang tersentuh olehku ini penuh dengan keindahan dan kenikmatan. Bahkan ketika aku menicum bibirnya dengan penuh gairah birahi, Ibu pun menyambutnya dengan lumatan hangat, dengan nafas yang terengah – engah…
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFu4LZtjb9
Terkadang leher jenjangnya kujilati disertai dengan sedotan – sedotan kuat, sehingga mulut Ibu ternganga – nganga, dengan dekapannya di pinggangku yang semakin erat. Seolah takut kalau kutinggalkan dari surga dunia yang sedang kami nikmati bersama ini.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GxrXXtp9f
Maka perasaan nikmat yang sedang kurasakan ini berbaur dengan perasaan haru. Dan membuatku smekin yakin bahwa Ibu masih berhak menikmati semuanya ini. Bahkan pada suatu saat aku membisiki telinganya, “Aku makin sayang kepada Ibu…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzExvbxqcx
Spontan Ibu menyahut, “Iii… ibu juga… makin sayang kepadamu Wan… ta… tapi… ibu su… sudah mau lepas Wan… ayo percepat entotannya… entooooot yang cepeeeet… iyaaaaaa… iyaaaaa… Waaaaaan… Waaaaan… Wawaaaaaaan…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYVIG4wijw
Ibu berkelojotan. Gedebak gedebuk sambil memeluk leherku erat – erat, membuatku sulit bernafas. Namun kuikuti permintaannya. Entotanku dipercepat… makin lama makin cepat… sampai akhirnya terdengar suara erangan ibuku tercinta, “Aaaaaaa… aaaahhhh… ibu lepas Waaaannn…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUqErzoHBt
Lalu Ibu terkulai lunglai. Dengan keringat yang membasahi wajah dan lehernya, bercampur baur dengan keringatku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMZDQuo9gZ
Lalu Ibu membelai rambutku dengan lembut sambil berkata perlahan, “Terima kasih Wan… sejak ditinggal oleh ayahmu, baru sekali inilah ibu merasakan nikmatnya disetubuhi… ibu sayang sekali padamu Wan… kamu memang anak yang sangat mengerti pada kebutuhan batin ibu…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJyCtHG8d5
Aku terdiam sambil menikmati indahnya kedutan – kedutan liang memek Ibu yang baru saja mencapai orgasmenya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5DI30oQIv
Namun aku belum ejakulasi. Aku berusaha mengatur pernafasanku agar bisa berlama – lama mengentot liang memek Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdquDa8J59
Maka setelah Ibu tampak pulih lagi dari kelunglaiannya, aku pun melanjutkannya kembali. Mengayun penisku lagi, yang bergerak – gerak maju mundur di dalam liang memek ibuku yang sudah becek ini.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kliPuqr0L
Aku merasa kenikmatanku tidak terganggu oleh kebecekan liang kewanitaan ibuku. Bahkan aku semakin pede, bahwa aku sudah berhasil membuat Ibu puas. Lalu aku ingin mengejar kepuasan untuk diriku sendiri. Dengan mempergencar entotanku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCA48Z6wRE3
Ranjang Ibu pun berderit – derit lagi secara berirama. Sesuai dengan gerakan kontolku yang sedang memompa liang memek ibuku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKKtFix4JM
Ibu pun mulai menanggapi aksiku dengan goyangan pinggulnya yang mulai memutar – mutar, meliuk – liuk dan menukik lalu menghempas di atas kasur. Dengan sendirinya kelentit Ibu pun njadi sering bergesekan dengan batang kemaluanku. Maka erangan – erangan Ibu pun terdengar lagi perlahan tapi jelas di telingaku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJLzs3HCl2
“Waaaan… ooooo… oooooh… Waaaan… ini udah enak lagi Waaaan… entot terus Waaaan… entoooottttttt… entoooootttttt Waaaaaaan… enak sekali Waaaaan… entot teruuuussss… entoooottttttttt… entooooootttttt… ooooo… ooooooh… enaaaaak Waaaan… enaaaaaakkkhh… entoooooootttttttt …
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOA9saHVKt
Cukup lama aku mengentot ibuku. Sehingga keringatku sudah semakin bercucuran. Sampai pada suatu saatg Ibu berkata terengah, “Ibu udah mau lepas lagi Waaan… ayo barengin biar nikmat Waaaan…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiB9peLCkjl
Memang aku pun sudah berada di detik – detik krusial. Maka setelah mendengar permintaan Ibu itu, aku tak mau menahan – nahan lagi. Kupercepat entotanku… maju mundur maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTMTmyREcp
Lalu… ketika sekujur tubuh Ibu sedang terkejang – kejang, ketika liang memeknya terasa sedang menggeliat dan berkejut – kejut, batang kemaluanku pun sedang mengejut – ngejut sambil memuntahkan auir mani… croooooottttt… crooooooottttt… crotttt… croooottttt… crooootttttttt… croooottttt…
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc46OnEBTpU
Kami sama – sama menggelepar, lalu sama – sama terkulai dan terdampar di pantai kepuasan. Dengan tubuh bermandikan keringat.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5BSNZTpR1
O, betapa indah dan nikmatnya semua yang telah kualami ini.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjGe6TZi0x
BDan sekarang Ibu sudah memberikan sesuatu yang paling berharga di badannya, untuk kumiliki dan kunikmati.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoMaYf6QHe
Karena itu aku harus memperlakukannya lebih dari biasanya. Ketika Ibu mau bersih – bersih di kamar mandi, aku membopong tubuh telanjangnya ke kamar mandi. Lalu kami mandi bersama. Untuk membuang keringat dari tubuh kami.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfW85XNrSOg
Lalu aku menyabuni sekujur tubuh ibu, dari leher sampai ke telapak kakinya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCGqLD2ViW
Namun ketika aku sedang menyabuni kemaluannya yang sudah dua kali orgasme itu, diam – diam penisku ngaceng lagi. Maka kuangkat tubuh Ibu ke bibir bak kamar mandi. Dan kududukkan Ibu di pinggir bak yang bibirnya cukup lebar, yang biasanya digunakan untuk menaruh peralatan mandi. “Mau ngapain mendudukkan ibu di sini Wan?
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIF2UzyYeP
“Iya Bu. Aku nafsu lagi nih. Gak apa – apa ya,” sahutku sambil berdiri menghadap ke arah ibuku, dengan moncong penis diletakkan di mulut vagina Ibu yang masih berlepotan air dan busa sabun.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMvf2OkCqD
“Iya gak apa – apa Sayang,” sahut Ibu sambil memegang sepasang bahuku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡER6X43OLzu
Dan dengan mudahnya aku bisa memasukkan penisku yang sudah ngaceng lagi ini ke dalam liang memek Ibu… blessssssssskkkkkkk…
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37FI1oO5r7
Dan sambil berdiri, mulailah penisku “memompa” liang kemaluan ibuku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpFStn4yGR
“Oooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan… nanti istrimu pasti bakal ingin dientot terus sama kontol gede dan panjangmu ini… ooooohhhhh… enak sekali Waaaan… “erang Ibu sambil memeluk leherku agar tidak terjatuh ke lantai, sekaligus ingin menciumi pipi dan bibirku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZprBfMZD2z
“Me… memek ibu enak nggak Wan?” tanya Ibu ketika ayunan penisku masih berjalan lambat.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPtyr20E4N
“Enak sekali Bu…” sahutku sambil mendekap pinggang ibu, sementara penisku mulai kugenjot secara berirama.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPlJhzq4FF
“Sayangnya kita gak boleh kawin ya Wan. Kalau boleh sih, ibu mau juga dihamili olehmu.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ichyby7Fx
“Kalau hidupku sudah mapan, tiada salahnya ibu mengandung anakku.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UIdtTeOCm
“Kenapa harus sudah mapan?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSgv09Uamc
“Kalau sudah mapan, aku bisa menyembunyikan Ibu di suatu tempat yang jauh dari mulut usil.”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRVKT3Ooj8
“Iya… makanya cepatlah sukses ya Sayang. Biar ibu bisa hamil, bisa mengandung benihmu. Oooo… ooooohhhh… ini… makin lama makin enak Waaaan… tapi jangan terlalu lama kayak tadi yaaaa… kalau ibu sudah mau lepas, kamu juga harus ngecrot… biar bareng lagi lepasinnya seperti tadi… nikmat sekali…
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYQXRV9TRe
“Iya Bu… lagian ngentot di dalam kamar mandi gini gak boleh lama – lama ya. Takut diganggu hantu air…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxw4lPrAtQ
“Ah… kata ayahmu sih kata hantu itu hanya plesetan dari kata Tuhan… jadinya Tuhantuhantuhantuuuu… bener kan?”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadMGw3QooA
“Iyaaaa… dududuuuuuhhhh… memek Ibu makin lama makin enak Buuuu…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5II9tB78O
“Kontolmu juga makin lama makin enaaaaaak… ayo cepetin entotannya Waaaan… biar cepat selesai…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJqFBn0xSN
“Iya Bu,” sahutku sambil mempercepat entotanku seperti yang Ibu inginkan.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLBOAchU0l
Bokong Ibu makin lama makin maju. Tapi aku tidak takut beliau jatuh, karena selalu berpegangan ke bahuku atau memeluk leherku erat – erat.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwalDyX9qTG
Dan akhirnya Ibu berkata terengah, “Ayo Wan… barfengin lagi… ibu udah mau lepas nih Waaaaan… entooooot teruuuusssss… lepasin bareng lagiiiii…”
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrWcC2d3BC
Aku memang sudah ingin ngecrot secepatnya di kamar mandi ini. Maka setelah mendengar permintaan Ibu, kupergencar entotanku, tanpa mempedulikan apa – apa lagi.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6N3h3pK2x
Dan… oooo… aku berhasil…!
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1SrEF3wC1
Ketika liang memek Ibu mengedut – ngedut kencang, aku pun tengah “menanamkan” penisku di dalam liang surgawi yang sedang berkejuit – kejut erotis itu… disusul dengan kejutan – kejutan di penisku sendiri… penis yang moncongnya tengah memuntahkan lahar lendir ini. Crooootttttt… crotcrottttt…
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pbfuXchm0
Ibu masih memeluk leherku, tapi kedua lengannya sudah terasa lemas. Maka setelah mencabut batang kemaluanku dari liang memek Ibu, kuturunkan ibuku dengan hati – hati.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsuTDlGLrc
“Duuuuhhhh… ini untuk pertama kalinya ibu disetubuhi di dalam kamar mandi Wan,” kata Ibu sambil meraba – raba bibir bak, sampai menemukan gayung plastik. Lalu diambilnya air dengan gayung plastik itu untuk menyirami memeknya.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31JDXXKNQt
Aku pun mengambil gayung plastik itu dari tangan ibuku. Lalu kusiram air dari atas kepala Ibu, agar beliau mandi sekalian berkeramas.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRqUcjLsiQ
Setelah Ibu selesai berkeramas dan kubilas dengan air dari gayung plastik, barulah aku sendiri mandi sebersih mungkin, sekalian mandi junub. Setelah mandi, kami kenakan pakaian masing – masing. Dan bersama – sama rebahan di atas ranjang Ibu.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKOjbC23RT
Ibu mendekapku dengan kehangatan seorang ibu, sekaligus sebagai seorang wanita yang baru berbagi kenikmatan denganku.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9ciGUHpIV
Sementara terawanganku mulai melayang – layang lagi. Menerawang segala yang pernah kualami dan kemungkinan – kemungkinan yang akan kualami.
19663Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCblk4Cwdx
