Ketika aku membenamkan batang kemaluanku tadi, terasa begitu mudahnya menembus liang memek kakakku ini. Sebagai pertanda liang memek Wati tidak sempit lagi. Tapi setelah lebih dari setengah jam aku mengentotnya, terasa benar betapa enaknya liang memek kakakku ini. Kenyal – kenyal legit begitu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdg0RpJIdk
Dan yang menyenangkan adalah pentil toketnya itu. Gede – gede. Membuatku senang menyedot – nyedotnya seperti bayi yang sedang menetek pada emaknya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrSSSsiy7i
Kakakku justru suka diperlakukan seperti itu. Dia malah mengsap – usap rambutku sambil berkata, “Iya… sedotin terus pentil toketku Wan… enak… iyaaaaa… iyaaaa… iyaaaa… sedotin terus… kuat – kuat juga gak apa – apa.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0wobrX6hk
Yang paling menyenangkan, kakakku sangat kreatif dengan posisi – posisi sex. Terkadang ia main di atas, di saat lain dia menungging dan kuentot liang memeknya dari belakang. Terkadang juga ia miring dan aku diminta ngentot dari belakangnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSyMt46j6h
Kakakku juga memujiku. Ia berkata bahwa disetubuhi olehku laksana disetubuhi oleh beberapa orang lelaki. Karena posisi demi posisi sudah dilakukan, tapi aku belum ejakulasi juga. Padahal menurut pengakuannya, dia sudah tiga kali orgasme. Sementara aku masih bertahan terus.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12Qi3ovc4W
Padahal keringat kami sudah bercucuran. Sampai akhirnya aku membisikinya dengan terengah – engah, “Aku udah mau ngecrot. Lepasin di mana?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQZAUgPNP1
“Di dalam saja. Aman kok, aku udah disuntik kabe… cukup buat lima bulan lagi. Emangnya kamu udah mau ngecrot?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VAtJ23FLR
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1tmf0hgqN
“Ayo lepasin aja di dalam memekku… aku juga kayaknya mau lepas lagi niiiih…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9Z92Ceq4y
Lalu kami seperti sepoasang manusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram… saling cium dan akhirnya meriam pusakaku melepaskan pelurunya bertubi – tubi… blam… blaaaaaaam… dhuaaaaar… dhuaaaar… crooootttt… craaaaaaaat…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqj9IpkREtr
Esok paginya, aku agak buru – buru meninggalkan rumah. Karena sebelum ke kantor, aku mau membeli mobil dulu, seperti yang dianjurkan oleh Bu Laila. Sengaja aku mencari mobil di showroom mobil second tapi masih bagus – bagus. Padahal Bu Laila menyuruhku membeli mobil di dealer yangf menyediakan mobil – mobil 100% baru.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChDFdih8qR
Kebetulan di showroom yang cukup terkenal itu ada mobil yang masih sangat baru, dalam kondisi di atas 95%. Harganya tentu sudah jatuh. Jauh dengan harga 100% baru.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1R3eDx91u
SUV berwarna hitam itu tidak tergolong mobil mahal, tapi juga bukan mobil murahan. Dengan harga yang sangat miring, mobil itu sudah bisa langsung dibawa pulang. Tidak seperti mobil brand new, yang harus pakai nomor sementara dulu lah, STNK dan BPKBnya pun harus menunggu sekian hari lah. Sementara mobil yang sudah kupilih itu bisa langsung dipakai ke mana saja, dengan surat – surat yang sudah lengkap.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87qEk7gGag
Setelah test driver sebentar, aku langsung menyatakan setuju kepada mobil SUV hitam metalik itu. Setelah melaksanakan transaksi di showroom, aku langsung membawa mobil itu ke kantor, untuk memulai bekerja sebagai aspri Bu Laila yang selalu ingin dipanggil Cinta itu (kalau sedang berduaan saja).
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0rT33EtpD
Ketika aku memberesi barang – barangku di ruang kerja lamaku, di lantai tiga, teman – teman pada heran. “Mau ke mana Wan?” tanya salah seorang di antara mereka.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZAXgUSBLo
“Dipindahin ke lantai lima,” sahutku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdMXzNQrvf
“Haaa?! Lantai lima kan kantor para dirut dan para manager?!”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKArR8cRg6W
“Iya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbz10xZmwf6
“Terus dijadiin apa kamu di sana nanti?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMJSceP8s0
“Belum tau,” sahutku pura – pura belum tahu apa jabatan baruku nanti, “Pokoknya aku ikut perintah aja. Suruh pindah, ya pindah. Oke gaes… doakan aku bisa melaksanakan tugas baruku di lantai lima.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFcXQd2A7S
Lalu aku naik lift menuju lantai lima. Langsung mengetuk pintu ruang kerja Bu Laila.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfyH3jcr96
Bu Laila tampak semringah sekali melihat kedatanganku. Dia mengecup pipi kanan dan pipi kiriku dengan hangatnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4ocI6wlEp
“Maaf aku terlambat, karena tadi beli mobil dulu,” kataku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOd52POxL5N
“Ohya?! Sudah beli mobil?” Bu Laila tampak senang sekali.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEj3lG0oNF
“Sudah. Tapi tadi beli di showroom mobil – mobil second. Kebetulan ada mobil yang baru dipakai tiga bulan. Keadaannya masih sembilanpuluhlima persen baru. Harganya lumayan murah. Sudah langsung bisa dipakai ke luar kota pula.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkYy47Au0f
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2q3mVaY6Mb
“Mobil apa? “tanyanya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwjSOYudbs
Kusebutkan merek mobil itu*(maaf takkan kusebutkan mereknya, takut disangka ada sponsor gelap)*.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjmQrG0PFI
“Hihihihiii… pintar juga kamu pilih mobil Honey.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxtjMfx8rq
“Nggak mau lihat mobilnya?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7umF5Xzxu
“Jangan. Nanti karyawan malah curiga. Masa mobil aja dilihat langsung olehku. Kalau ada yang nanya nanti, bilang aja mobil itu dibeli dengan uangmu sendiri Honey. Jangan sampai ada yang tau kalau aku yang ngasih duitnya. Nanti mereka pada ngiri sama kamu,” kata Bu Laila yang disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAjJwLefym
Kemudian Bu Laila menunjukkan ruang kerjaku yang letaknya berdampingan dengan ruang kerjanya. Bahkan boleh dibilang ruang kerjaku ini satu ruangan dengan ruang kerja Bu Laila, karena hanya dibatasi oleh partisi yang terbuat dari kaca buram (blur).
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzG1hzAFtM9
“Apakah ini bukannya ruang kerja sekretaris?” tanyaku sambil meletakkan barang – barangku di atas meja kerjaku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamvn700JBL
“Hush… tadinya ruang kerja ini tempat kerjaku. Sedangkan ruang kerjaku yang kutempati sekarang, tadinya ruang kerja ayahku. Sekarang ruang kerja ayahku diserahkan padaku. Tapi secara resminya dua bulan lagi perusahaan ini jadi milikku. Siap – siap aja untuk kuangkat sebagai dirut nanti.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hzk9WMsDy
“Wow… mudah – mudahan aku mampu melaksanakan tugas yang berat itu. Terus Cinta sendiri jadi apa nanti?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLI5LVec4F
“Aku jadi komisaris utama lah. Mmm… mulai sekarang harus rajin baca buku tentang managemen, marketing dan leadership ya. Setelah kuanggap pasti mampu, aku akan segera mengangkatmu sebagai direktur utama. Keren kan?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdZJArSbwx
“Sangat – sangat keren. Tapi Cinta harus tetap membimbingku, sjupaya aku tidak salah dalam mengeluarkan kebijaksanaan.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVTmmMjLua
“Gampang itu sih. Sebenarnya yang benar – benar bekerja itu para manager dan stafnya masking – masing. Direktur utama hanya perlu menetapkan garis – garis besar beleid perusahaan saja.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLnO0bkDtfg
“Beleid itu kebijakan ya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaG5pZy5sBe
“Iya, kata itu diambil dari bahasa Belanda yang sudah biasa digunakan di perusahaan ini.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjYX02TnVc
“Iya… berarti mulai sekarang harus banyak baca buku.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0beuCg9HVb
“Ada lagi yang lebih penting,” kata Bu Leila sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Kamu harus bisa menghamiliku Honey.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAB8pHN1DK
“Iya, “aku mengangguk sambil tersenyum, “Mudah – mudahan aku bisa mewujudkan keinginan itu, Cinta.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4SguUGDSN
“Tapi sekarang aku baru saja dapet…” ucapnya tersipu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPq3rm2NUP
“Dapet apa?” tanyaku penasaran.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCpY5Z7D1Z
“Dapet datang bulan,” sahutnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGDiJbgt6w
“Ogitu… hihihiii… kirain dapet apa.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFC46SigCC4
“Sabar ya Honey. Nanti setelah bersih, aku akan memasuki masa subur. Pada masa itulah kita harus melakukannya secara intensif, supaya aku bisa hamil.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgP33U8z8WJ
“Iya Amore… apa pun akan kulakukan untuk mewujudkan keinginan itu.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxF5lcNjYx
Bu Laila mencium bibirku disusul dengan ucapan mesra, “Aku suka dipanggil Amore oleh kekasih tercintaku.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlj0Qi1aWgn
Hari itu aku lumayan sibuk untuk beradaptasi dengan suasana baru ini. Sebagai aspri Bu Laila ini. Bukan sekadar jadi karyawan biasa di bagian administrasi itu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnU7eydjbr
Namun pada jam makan siang, Bu Laila membolehkanku pulang duluan. Untuk mengurus renovasi rumahku itu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7BadlHdc3
Maka siang itu aku langsung menjumpai Mas Bowo, ahli bangunan yang biasa dipakai oleh boss lamaku (pemilik beberapa taksi yang dahulu jadi tempatku bekerja itu). Setelah ngomong sedikit tentang rencanaku untuk membuat garasi dan tiga kamar baru yang lengkap dengan kamar mandinya masing – masing itu, Mas Bowo pun kuajak ke rumahku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk52BptyxpA
Rumahku menghadap ke utara. Bukan rumah besar, tapi tanah di sekitarnya lumayan luas. Karena itu aku berencana untuk membangun dua kamar baru di sebelah timur dan satu garasi berikut sebyuah kamar di belakang garasi itu di sebelah barat rumahku. Dengan demikian, aku bisa membangun semuanya tanpa mengganggu Ibu dan kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivjwpGVN5x
Setelah berunding dengan Mas Bowo, tercepai kesepakatan bahwa pembangunan itu bisa selesai dalam tempo dua bulan. Dengan catatan bahwa bagian atapnya akan dicor, supaya nanti bisa dikembangkan ke atas pada suatu saat kelak. Begitu juga dengan harga borongannya sudah kusepakati.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPWdMyzSBe
Jadi nanti Mas Bowo akan jadi pemborong kecil, yang akan menyediakan segala bahan dan buruhnya, sementara aku akan membayarnya sebagai pemborong full, tanpa harus memberi makan pada anak buah Mas Bowo. Karena di rumah hanya ada Ibu dan Wati yang sama – sama tunanetra. Yang tak mungkin bisa menyediakan makanan untuk buruh bangunan nanti.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrz0KQjEgj0
Setelah Mas Bowo berlalu, aku mengajak Ibu dan kakakku duduk di ruang tamu. Memang rumah ini belum punya ruang keluarga. Terpaksa aku mengajak mereka ngobrol di ruang tamu saja. Nanti, kalau ketiga kamar dan garasi itu sudah selesai, mungkin rumah lama ini akan dirobohkan, kemudian dibangun yang baru, yang sesuai dengan kriteria rumah layak huni.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBy28TEkVPA
Aku duduk di kursi panjang, diapit oleh Ibu di sebelah kananku dan Wati di sebelah kiriku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEKsDynxOS
Kemudian kuceritakan semuanya. Bahwa aku sudah punya mobil. Bahwa rumah akan segera direnovasi, tapi takkan mengganggu ibnu dan kakakku karena pembangunan itu takkan mengganggu rumah lama. Kuceritakan juga bahwa yang akan dibangun adalah tiga kamar baru yang memiliki kamar mandi masing – masing. Kamar mandi yang dibuat sedemikian rupa agar lebih nyaman dipakai mandi oleh ibu dan kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VYZ3EqsN4
Aku pun menceritakan rencanaku, bahwa setelah ketiga kamar dan garasi itu selesai, rumah lama ini akan dirobohkan dan dibangun ruang keluarga, ruang makan, kitchen yang up to date dan sebagainya. Juga kujelaskan bahwa semuanya itu akan kubiayai dari uangku sendiri, takkan meminjam uang serupiah pun pada bank.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgQQJbQOnF
Ibu dan Wati tampak gembira sekali mendengar penuturanku. Mereka menciumi pipiku dari sebelah kanan dan kiriku saking gembiranya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Njy6JqYJK
Selanjutnya aku berkata, “Nanti kita bersetubuh rame – rame ya Bu. Aku akan menyetubuhi Ibu dan Wati di atas ranjang Ibu.“
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhCHgGxbaA
“Haaa?!” Ibu kaget. Wati pun terperanjat.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPsQabKIeE
“Gak ada yang perlu dirahasiakan lagi ya. Wati sudah tidak perawan lagi sejak berada di Kalimantan. Ibu juga sudah sering kusetubuhi. Jadi… mendingan kita bikin acara happy – happy nanti malam ya Bu, ya Wat…” kataku sambil menyelinapkan tangan kananku ke balik celana dalam Ibu dan menyelinapkan tangan kiriku ke balik celana dalam Wati.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6coG4QdxWk
“Ibu tak usah mempersoalkan masalah Wati. Aku sudah memutuskan, darip[ada Wati ngeluyur ke tempat jauh lagi untuk mencari kontol, biarlah kontolku saja yang akan memuasinya. Dan Wati juga tak usah mendakwa Ibu, karena Ibu masih muda dan masih membutuhkan sentuhan lelaki. Maka sebelum Ibu punya suami lagi, biarlah aku saja yang akan memuasinya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0d9DXlklZm
“Iya Wan… aku setuju… setuju sekali…” kata Wati sambil merenggangkan kedua kakinya, karena tanganku sudah menggerayangi kemaluannya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHSP5ihrxK
“Ibu juga sama dengan Wati… semuanya terserah Wawan saja. Silakan atur aja bagaimana baiknya… aaaaaah…” ucap Ibu yang disusul dengan desahan, karena jari tengah kananku sudah menyelinap ke dalam liang memeknya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kQnWitATp
“Ngomong – ngomong sudah pada makan siang nih?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3udqTi224U
“Sudah Wan. Tadi beli makanan dari warung nasi itu,” sahut Ibu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbPneZQXqo
“Kalau begitu, aku mau mandi dulu ya. Biar badannya seger. Setelah mandi kita langsung bikin acara bertiga nanti.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebq7TLhF8n
“Aku juga mau ikut mandi sama kamu Wan,” kata Wati.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKPcYC8N8A
“Ibu juga mau mandi, biar badannya segar dan wangi,” kata Ibu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfiAbNVM0I
“Ayo deh… kita mandi rame – rame kalau gitu,” ucapku sambil berdiri, sambil memegang tangan Ibu dan tangan Wati. Lalu kutuntun mereka ke dalam kamar mandi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡno3iAgg3Du
Di dalam kamar mandi aku membayangkan kehidupan manusia di zaman purbakala. Mungkin seperti ini pula yang terjadi. Bahwa ibu dan kakakku sedang menelanjangi dirinya di dalam kamar mandi, tanpa keraguan sedikit pun kelihatannya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbhcbhvCSq
Menyenangkan sekali rasanya, mandi bersama dua orang wanita yang sudah pada telanjang ini. Meski mereka adalah ibu dan kakak kandungku …
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Vg4GQMOhu
Memang di rumah ini akulah satu – satunya orang yang bisa melihat secara normal. Karena itu baik Ibu mau pun Wati mungkin merasa bahwa mereka harus menurut pada setiap kehendakku. Tapi aku pun tak mau sewenang – wenang, karena Ibu adalah wanita yang melahirkanku ke dunia ini, sementara Wati adalah kakak kandungku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsw4NYRH81
Aku bahkan ingin berjuang untuk membahagiakan mereka. Mungkin pada satu saat kalau aku akan membawa mereka ke dokter spesialis mata. Karena aku pernah membaca bahwa tidak semua kebutaan tidak bisa disembuhkan. Siapa tahu ibu dan kakakku bisa disembuhkan kebutaannya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5Fm5kDMKV
Setelah selesai mandi dan mengeringkan badan dengan handuk masing – masing, kutuntun Ibu dan Wati ke dalam kamarku. Bukan ke dalam kamar Ibu. Karena di dalam kamarku bednya lebih besar daripada bed Ibu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrndddQn8zM
Di atas bed itulah Ibu dan Wati menelentang berdampingan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtgQwBew6f
Aku memilih Ibu dulu. Kujilati memeknya sampai benar – benar basah, kemudian kubenamkan penisku ke dalam liang memeknya yang sudah basah kuyup ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3ENP1JkMV
Bleeeessssss… batang kemaluanku membenam ke dalam liang memek Ibu. Membuat Ibu ternganga dan menahan nafasnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWeagBkXZ9
Lalu aku mulai mengantotnya sambil meraba – raba pangkal paha Wati, sampai menyentuh memeknya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK44ztN4GoQ
Asyik sekali rasanya, bisa mengentot Ibu sambil mainin memek Wati yang lama kelamaan jadi basah juga, karena jariku dicolok – colokkan ke dalam liang memeknya. Tanganku yang satu lagi kupakai untuk meremas – remas toket Ibu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRLbbSAEyQ
Lalu Ibu pun mulai merintih – rintih, Waaaan… oooohhh… Waaan… kontolmu enak sekali Waaan… entot teruuuuuusssss… entot terus Waaaan… jangan mandeg – mandeg Waaan… entoooottttt… iyaaaaa… entooootttt… entooooottttt…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNbJsiqO0N
Tampaknya Wati sangat terangsang mendengar rintihan – rintihan Ibu seperti itu. Maka meski pun jariku sedang disodok – sodokkan ke liang memeknya, Wati pun mengelus – elus kelentitnya sendiri. Dengan mulut ternganga – nganga.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9doSSgdIsC
Maka setelah lebih dari seperempat jam aku mengentot Ibu, aku berbisik ke telinga ibuku, “Aku mau ngentot Wati dulu ya Bu. Kasian dia udah kepengen diewe.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLS4LbxPMNZ
“Iya,” sahut Ibu yang mungkin sudah orgasme, karena liang memeknya sudah becek sekali.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6R2sKNngy
Aku pun pindah ke atas perut Wati yang sudah menunggu entotanku. Tampaknya dia girang setelah aku menyelinapkan moncong penisku di mulut memeknya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTxsg0p84M
Dengan Wati memang tidak perlu berlama – lama foreplay. Langsung saja kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya yang sudah basah ini (karena waktu menyetubuhi Ibu memek Wati kugerayangi terus).
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSh7k87KLNn
”Aaaaaaah… masuuuuk… “Wati spontan mendekap pinggangku ketika batang kemaluanku sudah terbenam separohnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qm4jTNeo4
Wajahku yang sudah berada tepat di atas wajah Wati, diam – diam memperhatikan wajah kakakku itu dengan seksama. Secara objektif kunilai, wajah kakakku ini cantik. Matanya pun sepintas lalu seperti mata normal. Hmmm… seandainya kakakku ini bisa melihat seperti aku, mungkin lain lagi ceritanya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzlcm7v3uC
Maka ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, diam – diam aku melamun. Ingin agar Wati bisa melihat seperti cewek normal. Pasti dia bahagia sekali. Sebagai adiknya, aku pun akan turut merasa bahagia. Dan bukankah di zaman sekarang teknologiknya sudah sangat maju, sehingga banyak orang buta jadi bisa melihat secara normal?
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmWbeJmLo3
Mudah – mudahan saja rejekiku makin lama makin banyak. Supaya aku bisa menyembuhkan kebutaan ibu dan kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVDKGZRIYn
Pada saat batang kemaluanku mulai gencar mengentot liang memek Wati yang luar biasa legitnya ini, aku pun masih sempat meraba – raba memek Ibu yang masih celentang di samping Wati. Bukan hanya meraba – raba. Dua jari tanganku sudah masuk ke dalam liang memek Ibu yang masih basah ini. Sehingga aku mulai mendengar desahan dari dua arah.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zXgTgsP75
Tangan kananku mengentot liang memek Ibu, batang kemaluanku mengentot liang memek Wati, tangan kiriku meremas – remas tgoket kanan Wati, sementara lidahku menjilati leher kakakku yang terasa hangat ini. Disertai dengan gigitan – gigitan kecil, yang membuat Wati ternganga dan mendesah – desah, “Aaaa…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwI88anyZ5X
Pada waktu sedang enak – enaknya mengentot kakakku, terawanganku pun tetap menggelayuti benak dan batinku. Seandainya ibu dan kakakku sama – sama bisa melihat, mungkin lebih seru lagi suasananya. Atau… mungkin juga ibu tak mau lagi dientot oleh anaknya sendiri dan Wati pun tak mau lagi dientot olehku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuf04HBdk4
Tapi soal apa reaksi mereka setelah bisa melihat nanti, aku tak peduli. Yang jelas aku sayang kepada mereka. Karena itu aku tak peduli bagaimana reaksi mereka kelak, asalkan mereka bisa melihat seperti aku. Itu saja.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6N34Dmg3a
Dan kini Wati tidak bisa melihat tanganku yang sedang “ngerjain” memek Ibu, sampai Ibu menggeliat – geliat begitu. Wati hanya tahu bahwa entotanku makin lama makin gencar dan berkali – kali menyundul dasar liang memek kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzONmXxAVfu
Keringat pun mulai membasahi leher dan ketiak Wati. Tapi aku malah semakin bergairah untuk menjilati dan menggigit – gigit leher dan ketiaknya. Yang membuat Watiu meremas – remas rambutku sambil merintih dan merintih terus, “Waaawaaannn… ooo… ooooh Waaaan… ini luar biasa enaknya Waaan… entot terussss…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLo6GfMAfzE
Cukup lama aku menyetubuhi kakakku. Dan aku tahu bahwa ia sudah lebih dari dua kali orgasme. Tapi dia tidak mau mengatakannya. Padahal liang memek kakakku sudah sangat becek. Dan aku sendiri suidah berada di detik – detik krusial. Sudah dekat – dekat ejakulasi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvVTBZQENF
Tapi dengan cepat aku melawan diriku sendiri. Cepat kucabut batang kemaluanku dari liang memek kakakku. Lalu menarik nafas panjang tiga kali. Dan kubenamkan batanbg kemaluanku ke dalam memek… Ibu…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVny4HFEjg
Ibu tampak senang dan memelukku erat – erat, sementara aku langsung mengayun penisku di dalam liang memek Ibu yang tidak sebecek tadi lagi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2OTziq6bB
Tapi perlawananku malah melemah. Aku tak bisa bertahan terlalu lama di atas perut Ibu. Akhirnya kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sambil menembak – nembakkan lendir maniku di dalam liang memek Ibu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QLRl0VA0M
Croootttt… crot… crooootttttt… crooooottttttt… croooottttt… crottt… crooootttt…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxgfZixPEd
Aku pun menggelepar di atas perut Ibu. Dengan keringat membanjiri sekujur tubuhku…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgw1XXg4kUy
Tiga bulan kemudian…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAlRryY0RY
Rumahku sudah mulai berubah. Di samping kanan sudah ada kamar untuk Ibu dan untuk Wati. Jauh beda dengan kamar lama. Karena kamar baru ini sudah ada kamar mandinya masing – masing, yang dilengkapi p;eh shower dan water heater. Jadi baik Ibu mau pun Wati, tidak perlu memakai gayung plastik lagi. Tidak akan kedinginan lagi kalau mau mandi subuh atau malam.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7ZWUnwSRK
Kamar tidurnya pun sudah dilengkapi oleh AC dan furniture serba baru yang biasa dipakai oleh orang – orang kaya. Selain lemari – lemari pakaian, tiap kamar dilengkapi dengan satu set sofa model masa kini, pesawat televisi LED kecil (karena percuma juga dibelikan televisi layar lebar, toh mereka hanya bisa mendenarkan suaranya saja).
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxE7WgqZgn
Di sebelah kiri rumah lama, sudah ada garasi yang berdampingan dengan kamarku. Jadi kalau mobilku sudah masuk ke dalam garasi, aku bisa langsung membuka pintu kamarku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBqNYymBfr
Sementara itu rumah lama pun sudah dirombak. Ruang tamu dan kamar – kamar lama dijadikan ruang tamu baru, ruang keluarga, kitchen dan kamar pembantu. Dinding luarnya tidak diganggu. Hanya sekat – sekat dan pintu – pintunya yang dirobah, sesuai dengan yang kuinginkan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqGhBUyqrR
Kebetulan aku sudah mendapatkan seorang pembantu yang ingin bekerja di rumahku. Sudah lama aku menginginkan ada pembantu, tapi dahulu aku hidup pas – pasan. Jangankan menggaji pembantu, untuk kebutuhan sehari – hari pun sering ngutang ke warunbg yang dekat dengan rumahku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6rjrD199q
Namun sekarang aku merasa sudah mampu menggaji pembantu. Tugasnya adalah masak, membersihkan rumah, cuci pakaian dan cuci piring. Selain daripada itu, Bi Euis (nama pembantu itu) kutugaskan untuk menjaga dan mengawasi Ibu serta Wati. Karena mereka tunanetra, jangan sampai mengalami hal – hal tidak diinginkan, seperti terjatuh, ngeluyur ke luar lalu sesat pulangnya dan sebagainya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85vMBpOHXd
Untuk itu aku berani menggaji Bi Euis dalam jumlah yang lebih besar daripada pembantu pada umumnya di daerahku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd62AcSI9Pd
Dengan demikian, aku merasa nyaman karena telah bisa menempatkan Ibu dan kakakku di rumah yang nyaman ditinggali, ada yang melayani mereka pula kalau aku sedang tidak di rumah.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXMTcgJEHS
Baru beberapa bulan setelah Bu Laila mengangkatku sebagai direktur utama, perusahaan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mujngkin karena tenaga dan pikiranku dipusatkan pada perkembangan perusahaan. Atau mungkin juga karena faktor keberuntungan berpihak padaku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGJfswm9kl
Namun aku berpegang kepada prinsip managemen modern. Bahwa mandeg itu berarti mundur.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAJNJOnaSt
Jadi buatku perusahaan tidak boleh hari ini tetap sama seperti kemaren. Bagiku, hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mF4qfHyxI
Pokoknya aku benar – benar all out di perusahaan yang sudah menjadi milik Bu Laila ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1pS5YAeyi
Namun meski pun aku sibuk dengan urusan perusahaan, aku tak lupa pada tekad semulaku. Yakni untuk membawa Ibu dan Wati ke dokter spesialis mata. Sekaligus ingin tahu berapa biayanya jika mata Ibu dan Wati bisa disembuhkan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxB421xaCyZ
Hal itu kuungkapkan kepada Ibu pada suatu malam, ketika aku baru pulang kerja, selesai mandi malam dan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan handuk putih bersih.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FtOZs7tWG
Saat itu kulihat Wati sudah tidur, tapi Ibu masih duduk di sofa depan televisi. Aku terharu melihat ibuku yang senang sekali mendengarkan suara televisi, tanpa melihat gambarnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNrYDeAa3t
Saat itu Ibu mengenakan kimono hitam, sehingga kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlM9tRYPRZ
Sejak ditempatkan di kamar barunya, Ibu jadi kelihatan lebih cantik. Wajahnya pun seperti memancarkan sinar saking cantiknya. Mungkin karena Ibu jadi lebih rajin mandi dengan air hangat. Sehingga sekujur tubuhnya jadi bersih sekali. Wajahnya pun tampak lebih cemerlang, meski tanpa polesan make up. Semuanya natural.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwmB57p5NV
Seandainya Ibu bisa melihat, mungkin akan lebih cantik lagi. Karena bisa memoles wajahnya di depan cermin rias.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKCq1m1Qqt
Meski pun tidak bisa melihat, Ibu menyadari kehadiranku di dalam kamarnya. “Baru pulang Wan?” tanyanya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABHjWpwweC
“Iya Bu. Di kantor sibuk sekali,” sahutku disusul dengan kecupan di pipinya. Lalu duduk di sampingnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IEKtl8bIP
Begitu aku duduk di sampingnya, Ibu langsung meraba – raba kimonoku. Lalu menyelinap ke baliknya dan langsung memegang batang kemaluanku, karena aku tidak mengenakan celana dalam.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjf9N2YyUM3
“Ibu udah kangen sama kontolmu Wan. Udah empat hari kamu gak ngentrot ibu kan?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlM81Rl4Dc
“Ibu mau dientot? Ayo di tempat tidur aja, biar leluasa,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Ibu dan menuntunnya ke tempat tidur.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhIWCnoZXt
Di atas tempat tidur aku dan ibuku sama – sama melepaskan kimono. Lalu sama – sama telanjang bulat.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcwhYXapgk
Lalu Ibu celkentang sambil merenggangkan kedua paha poutih mulusnya. Aku pun tengkurap di antara sepasang paha Ibu, sambil menepuk – nepuk memeknya yang sudah 4 hari tidak “ditengok” olehku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjOFmIS76v
“Memek Ibu memang cantik sekali bentuknya. Seperti belum pernah melahirkan.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuyX2GAAL8
“Padahal ibu sudah tiga kali melahirkan Wan.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7qSbSlxhT
“Tiga kali? Bukankah Ibu hanya punya dua orang anak, Wati dan aku?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumWFQkGTWw
“Sebenarnya setahun setelah melahirkan kamu, ibu melahirkan anak lagi. Tapi dia diadopsi oleh orang kaya bernama Hasyim. Ibu kasihkan saja, karena ibu ini buta, tidak bisa mengurus anak banyak – banyak.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAdrFIndZ2
“Jadi aku ini punya adik?!”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwqdC1MJ0I
“Iya Wan. Adikmu perempuan. Matanya normal seperti kamu.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmFaiMoG2C
“Siapa namanya?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLO6c7MZRSK
“Belum dikasih nama. Gak tau Pak Hasyim ngasih nama apa sama adikmu itu.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV39C67qkmB
“Sekarang Pak Hasyim itu tinggal di mana?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4wkTinLs9
“Nggak tau. Ibu hanya dengar adikmu itu dibawa ke luar Jawa. Entah ke Sumatra atau Kalimantan atau Sulawesi… entahlah. Bahkan mungkin juga dibawa ke luar negeri, karena kabarnya Pak Hasyim itu punya perusahaan di luar negeri segala.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMds2aKapTA
“Ya biarlah, kalau dia diadopsi oleh orang tajir, kehidupannya pun tentu bergelimang harta. Tak usah kita pikirkan benar,” kataku sambil mendekatkan mulutku ke memek Ibu. Lalu mulai menjilatinya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjv8RU78XnK
Ibu pun tidak bicara lagi. Karena mungkin mulai menikmati enaknya jilatanku ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOxywfs79jv
Terlebih lagi setelah aku mencelucupi kelentitnya, Ibu mulai menggeliat – geliat dan mendesah – desah.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnGi89ZR9o
Sampai pada suatu saat, “Aaaaa… aaaaah… Waaaaan… aaaaaaah… aaaaa… aaaaaahh… Wawaaaaan… aaaa… aaaaaaaahhhh… Waaaaan… aaaaaa… aaaaah… sudah Waaaan… masukin aja kontolmu Waaaan…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCW3fk78F29
Aku memang sudah tau benar bahwa Ibu tak mau terlalu lama dijilatin memeknya. Karena takut liang memeknya jadi becek sebelum dientot katanya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4cv0J8Jsf
Tak lama kemudian batang kemaluanku sudah dibenamkan ke dalam liang memek Ibu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nUuILgI6o
“Ooooh… kontolmu memang luar biasa Wan. Nanti kalau sudah punya istri, pasti bakal ketagihan sama enaknya kontolmu ini…” ucap Ibu sambil mendekap pinggangku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2kRNaAUv2
Sebagai jawaban, kuayun penisku, bermaju mundur di dalam liang memek ibuku. Padahal di dalam hati, aku berkata, “Kalau Ibu bisa melihat dan punya suami lagi, pasti suami Ibu bakal ketagihan pada legitnya memek Ibu ini.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2vBKvC5rT
Lalu kugencarkan entotanku dengan gairah menggebu – gebu. Ibu pun merintih – rintih histeris sambil meremas – remas rambutku, “Aaaaah… Waaaan… kontolmu memang enak sekali Waaan… entooot teruuussss… jangan berenti – berenti… iyaaaa… iyaaaa… iyaaaa… aaaaaaah… entoooootttt …
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECSEF5qoLo
Aku pun menyahut dalam bisikan terengah di dekat telinga Ibu, “Memek Ibu juga enak sekali… uuuugh… ughhhh… legit sekali Buuuu… uuuugggghhhh… ughhhhh…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSLljEOXpz
Sementara itu entotanku semakin kugencarkan dalam kecepatan standar, sambil menjilati leher Ibu diiringi dengan gigitan – gigitan kecil.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwb2LwvHWL
Hal ini berlangsung lama. Lebih dari duapuluh menit aku “berpush-up” di atas perut ibuku, sementara mulutku tetap asyik menjilati dan menggigit – gigit leher Ibu. Tanganku pun ikut asyik meremas – remas toketnya yang tidak sekencang toket Wati namun masih enak untuk diremnas dan diemut pentilnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfa79EjyHNX
Ibu pun merintih – rintih terus sambil meremas – remas bahuku. Terkadang juga rintihannya disertai dengan meremas – remas rambutku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZr3g2ARqT
“Waaaan… oooo… ooooh… Waaaaaan… oooo… ooooh… entot terus Waaaan… oooo… oooooohhhhh… kontolmu enak sekali Waaaan… entooooottt teruuuussss… Waaan… entooooooootttttttt… entooooooootttttt… oooo… ooooooh Waaaaan…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSa3qwy8tM
Namun sesaat kemudian Ibu mulai berkelojotan sambil memekik – mekik perlahan, “Waaan… ayoooo cepetin entotannya… ibu udah mau lepas Waaaan… Waaaaan… entttooooooottttttttt… entoooot teruuuuusssss… entooootttt… !”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRS6yHQEpP
Sampai akhirnya ibuku terkejang – kejang sambil memejamkan matanya, sambil mencengkram sepasang bahuku erat – erat.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWOWQtloCN
Kutancapkan batang kemaluanku di dalam liang memek Ibu yang sedang mengejut – ngejut erotis. Sambil menunggu gairahnya pulih kembali.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWomelSdeE
Tak lama kemudian mata ibuku terbuka kembali, dengan sorot sayu. Lalu terdengar suaranya, “Cabut kontolmu Wan… ibu udah kepayahan nih…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtPfp4hsZJ
“Tapi aku belkum ngecrot Bu,” sahutku bernada complain.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuVXMMgClr
“Lepasin di memek Wati aja gih. Ibu sudah kekenyangan Wan…” ucap Ibu sambil mendorong dadaku, agar tidak menghimpit toketnya lagi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ860SmGjUuk
Meski agak jengkel, kucabut juga penisku dari dalam liang memek Ibu. Lalu mengambil kimonoku dan melangkah ke luar. Dan membuka pintu kamar Wati.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO8lPFBCij
Aku tersenyum sendiri merlihat kakakku tidurnya celentang dengan kedua kaki mengangkang begitu. Sehingga memeknya yang tidak bercelana dalam itu pun tampak ternganga. Seperti trenggiling yang sedang menunggu semut masuk ke dalam mulutnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTNtF0gVy2
Kuletakkan kimonoku di samping kanan Wati. Kemudian kusingkapkan daster katun putihnya perlahan – lahan. Dan kudekatkan mulutku ke memeknya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBOvtKJSSD
Aku tahu bahwa Wati kalau sudah tidur susah sekali dibangunkannya. Karena itu aku yakin kalau sekadar dijilatin memeknya takkan membuat dia bangun, kecuali kalau kelentitnya kusedot – sedot. Tapi kali ini aku bukan ingin menjilati memeknya. Aku hanya ingin mengalirkan air liurku ke dalam celah memeknya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qVKe9cuf0
Aku berhasil melakukannya, mengalirkan air liurku ke dalam celah memek Wati tanpa menyentuh memeknya. Karena memeknya memang agak menengadah ke atas.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFmxzYSgYR
Setelah cukup basah, dengan hati – hati kuselipkan moncong penisku ke dalam mulut memek kakakku. Kemudian kudorong sekuat tenaga. Blessssss… masuk lebih dari separohnya…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyNd1ifvGZ
Pada saat yang sama, Wati memekik tapi cepat kututup mulutnya dengan telapak tanganku sambil berkata, “Ini aku Wat…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLJ8LERvah
“Wawan?! Aaaah… kamu bikin aku kaget aja. Kirain ada orang jahat. Ternyata kamu… adikku tersayang,” sahut Wati sambil meraih leherku ke dalam pelukannya. Lalu tampak enjoy… menikmati entotanku yang mulai diayunkan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsavn0jlgAE
Saat itu daster masih melekat di tubuh Wati. Hanya bawahnya saja disingkapkan sampai ke perut. Wati pun menyadari hal ini. Lalu dengan susah payah daster itu dilepaskan lewat kepoalanya. Kemudian berkata, “Kalau gak telanjang, terasa kurang sempurna.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEw806FH3S
Lalu Wati mulai menggoyang pinggulnya. Membuatku semakin bersemangat menyetubuhinya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05GzOZFBxL
Tapi pada suatu saat Wati menghentikan goyangannya. “Bosen posisi begini terus. Posisi doggy aja yok.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaeuqTqLIg
“Boleh,” sahutku sambil menarik penisku sampai terlepas dari memek kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJIZaUQsu2
Kemudian Wati merangkak dan menungging di atas bed. Aku pun berlutut di dekat pantatnya. Dan kujebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya kembali. Dalam posisi doggy kami lanjutkan persetubuhan ini. Aku berlutut mengentot kakakku yang sedang menungging sambil memeluk bantalnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5ivfBAEo5
Wati juga kunilai seperti Ibu. Seandainya dika bisa melihat secara normal, aku yakin banyak cowok yang bakal naksir dia. Karena kakakku itu bukan hanya cantik, tapi juga punya kulit yang putih mulus, punya bentuk tubuh yang seksi habis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMR06GJ2Yc
Ya, Wati punya tubuh tinggi langsing, dengan pinggang yang ramping, tapi baik toket mau pun bokongnya gede banget. Sehingga bentuk tubuhnya mirip biola.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUm1DL6mdd2
Wajahnya pun cantik. Bahkan sepasang matanya tampak seperti mata normal. Tidak seperti mata tunanetra pada umumnya. Maka kalau dilihat sepintas lalu, orang takkan mengira bahwa Wati itu seorang gadis tunanetra.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriZTHNZpU1
Dan kini tubuh seksi abis itu sedang kusetubuhi dalam posisi doggy seperti yang diinginkannya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiMdxkZuBv
Sambil mengentot liang memeknya, aku mulai menepuk – nepuk pantat kakakku yang gede semok ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQT7SrVb9N
Tampaknya kakakku senang dengan tepukan itu. “Iya Wan… tabokin bokongku lebih keras lagi. Enak tuh.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPd3mE4Syh
Kuikuti keinginan Wati itu dengan menabok – nabok pantat gedenya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalpSKdeveQ
“Iyaaaa… iyaaaa… begitu Wan… kemplangin terus pantatku sekuatmu…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4308nboui
Berbeda dengan Ibu yang senang dientot dalam irama “nyiur melambai”, kakakku ini seneng dientot dengan gaya banteng ngamuk. Bayangin aja kalau banteng ngamuk, apa pun yang ada di depannya pasti diseruduk.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtxknkjKJU
Aku pun melakukannya dengan gaya banteng ngamuk itu. Tapi bukan mau menghancurkan, melainkan ingin agar entotanku “terasa” oleh kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CPmN4AoVm
Dengan batang kemaluan diayun scepat bdan sekeras mungkin, kutampar – tampar pantat kakakku sekuatnya seperti yang diinginkannya. Maka suara unik pun terdengar dari dua arah. Suara penisku yang sedang maju mundur di dalam liang memek Wati, dan suara tamparan – tamparanku di pantatnya. Crrek srtttt…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyG9FNQDWC
Bunyi tamparan – tamparanku di pantat Wati baru berhenti kalau aku sudah mrapatkan dadaku ke punggung kakakku, sambil meremas – remas toket gedenya sepuasku. Wati memang tidak protes kalau aku meremas toket gedenya kuat – kuat. Bahkan kelihatannya dia lebih suka kalau tokletnya diremas kuat – kuat. Berbeda dengan ibuku yang ingin agar payudaranya diremas pelan – pelan, secara lembut.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjpcOcWDYl
Kalau diibaratkan musik, mungkin Ibu lebih suka musik yang slow dan mendayu – dayu. Sementara Wati lebih suka musik metal atau deephouse…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVO8m4BwZa
Dalam masalah sex, aku memang tidak mau egois. Aku selalu ingin mengikuti keinginan pasangan seksualku. Karena kalau pasanganku merasa puas, aku pun ikut puas.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42yXNQGUFD
Setiap kali kusetubuhi, Wati tak pernah berdiam diri seperti patung. Pantatnya selalu saja bergoyang – goyang diiringi rintihan – rintihan histerisnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD02rT1128e
“Aaaaaah… Waaaan… enak sekali Waaaan… entot terussss… enak Waaaan… aaaaa… aaaaah… aaaaa… aaaaahhhhh… ahhhhhh… Waaaaan… Waaaan… aaaaahhhh… aaaaaa… aaaahhhh… entooooottttttt… entooooooootttttttt… aaaaaaa… aaaaaaaahhhh… aaaaaa… enaaaaaak …
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDTSukVYJx
Tapi pada suatu saat goyangan pantat Wati terasa ngawur. Dan akhirnya dia ambruk diiringi pekikan lirihnya, “Aaaaa… aaaaaaaaahhhhh…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUJ7gi45ri
Karena Wati ambruk, dengan sendirinya penisku pun terlepas dari liang memeknya. Namun aku langsung menyadarinya, bahwa dia sudah orgasme.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMW1lt958p
Ya… Wati lalu menelentang dengan sepasang tangan direntangkan seperti lambang palang merah. Kedua kakinya pun direnggangkan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JhaK1PziD
Wati seolah mempersilakanku melanjutkan entotanku, tapi dalam posisi missionary saja. Maka tanpa buang – buang waktu aku pun merangkak ke atas perutnya sambil memegangi kontolku yang masih ngaceng berat ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nwqsl8L2S
Dan dengan sekali dorong, penisku langsung masuk seluruhnya ke dalam liang memek Wati yang sudah becek ini… blesssskkkkkkk …
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDGUHXs0Yr
Wati masih tampak tepar. Tapi aku langsung mengayun batang kemaluanku. Bermaju mundur lagi di dalam liang memek yang sudah becek ini. Sambil meremas – remas toket gedenya, aku pun mulai menjilati leher kakakku, disertai dengan gigitan – gigitan kecil yang tidak menyakitkan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06QcGN6CRG
Wati pun tampak mulai bergairah kembali. Dengan menggeol – geolkan pinggulnya. Bergoyang menyerupai angka 8. Sehingga meski liang memeknya sudah becek, tapi masih mampu membesot – besot dan meremas – remas kontol ngacengku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNwRHSkHlX
“Waaan… ooooh… kontolmu memang gede dan panjang sekali… ini luar biasa enaknya Wan… ooooh… ooooo… ooooooohhhhhhh… entot yang kencang aja Wan… biar lebih tyerasa kepala kontolmu menyodok – nyodok dasar liang memekku. Iyaaaa… iyaaaa… entot terus Waaaan… enak sekaliiii…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzJfg5ZnHa
Cukup lama batang kemaluanku “memompa” liang memek kakakku. Sehingga keringat mulai membanjiri tubuhku, bercampur aduk dengan keringat kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakSUvh79Or
“Memekmu juga enak sekali Wat… tadi becek sebentar, tapi sekarang udah legit lagi… geol terus pinggulmu… enak sekali…” ucapku tersendat – sendat karena sedang mewnggencarkan entotanku sambil meremas – remas toket gede dan menjilati lehernya yang sudah keringatan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntgyzNQXYP
Wati tidak menyahut. Tapi pantatnya semakin gila – gilaan bergoyang memutar – mutar dan meliuk – liuk.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXij5TqSSB
Sampai pada suatu saat terdfengar suaranya terengah – engah, “Aaaa… aku udah… mau… mau lepas lagi… barengin yuuuk… aaaaaa… aaaaaaaah…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaY8enTL5E3
Kebetulan aku pun sudah tiba di detik – detik krusial. Tanda – tanda mau ejakulasi sudah kurasakan. Maka entotanku semakin kupercepat.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KKwwyGNuq
Maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya. Sementara Wati pun mulai berkelojotan sambil meremas – remas rambutku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWcYrfWZLR
Kami berhasil mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan. Bahwa ketika Wati terkejang – kejang dengan liang memek berkedut – kedut kencang, moncong kontolku pun sedang mengejut – ngejut sambil menembak – nembakkan lendir kenikmatanku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqbbdlXjK8
Croooootttttt… crotttt… crooootttttt… crooottt… crottt… crooooootttttttt… crooootttt…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsVYut1Mq9
Lalu kami terkulai lemas. Dalam kepuasan sedalam lautan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfVQgCTLN2
Sepuluh hari kemudian, Ibu dan Wati dirawat di rumah sakit mata, atas rujukan dokter spesialis mata yang sudah memeriksanya secara teliti di tempat prakteknya. Nanti di rumah sakit itu Ibu dan Wati akan diteliti secara intensif, kemudian dicarikan solusinya agar bisa melihat secara normal.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIUwnaPwiZ
Setelah mengantarkan Ibu dan Wati ke rumah sakit, aku pun pulang dengan badan terasa pegal – pegal. Karena dari pagi sibuk di kantor, dari siang sampai sore mengurus Ibu dan Wati.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOeIXvshcm
Setibanya di rumah, aku langsung mandi. Dengan harapan pegal – pegalku hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata pegal – pegalku belum hilang juga. Maka akhirnya kupanggil Bi Euis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKe8flMpscw
“Ada apa Den?” tanya Bi Euis di ambang pintu kamarku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6q3qv5jx76
“Bisa mijit Bi? Badanku pegel – pegel sekali,” sahutku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWazpWUufR
“Bisa sih sedikit – sedikit. Tapi sebentar ya Den. Mau nyisir dulu, baru selesai mandi.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw20D96xxoi
“Iya, jangan lama – lama ya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUneHTz3KU
“Iya Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafN3hi0n0C
Setelah Bi Euis berlalu, kulepaskan baju dan celana piyamaku. Lalu dalam keadaan cuma tinggal bercelana dalam, aku menelungkup di atas bedku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbId6IClww
Tak lama kemudian terdengar suara Bi Euis, “Mau pakai balsem atau minyak apa Den?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6AcwDdcQ8
Sambil tetap menelungkup kusahut, “Gak usah pakai minyak apa – apa Bi. Pakai tangan Bibi aja.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDx3rJkXQx
Lalu terasa bed bergoyang. Bi Euis sudah naik ke atas bedku. Lalu mulai memegangi telapak kakiku. Dan mulai memijatnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTLF9utYFT
“Yang lama mijitnya ya Bi. Nanti kukasih bonus.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaGPZJZDsj
“Iya Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8cje6uBWR
Lalu terasa kedua tangan Bi Euis mulai memijat dan mengurut – urut betisku, sambil bertanya, “Ibu dan Neng Wati jadi dirawat di rumah sakit Den?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfVItfKhqM
“Iya. Cuma usaha aja Bi. Mudah – mudahan mereka bisa melihat sepertti kita.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFNNX29qlA
“Den… Ibu itu ibu kandung Den Wawan?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6ygoncrxL
“Iya. Emang kenapa?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2AQAar45s
“Heheheh… gak kenapa – kenapa Den. Anu… mmm… anu… Den Wawan tidak tunanetra seperti Ibu dan Neng Wati ya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhjbsjunWZ
Aku heran. Pertanyaan itu berdasarkan apa?
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeDqZL17ST
Aaah… jangan – jangan suara rintihan Ibu waktu kusetubuhi terdengar oleh Bi Euis. Mangkanya Bi Euis seperti kurang percaya kalau Ibu itu ibu kandungku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VOmHXnUf0
Jangan – jangan Bi Euis curiga pada apa yang sering terjadi di rumah ini…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctDORGxkGg
Aku harus mencegahnya. Siapa tahu dia sudah menyadari apa saja yang terjadi di antara aku dengan Ibu dan Wati. Lalu bisa saja dia menyebar gossip ke tetangga nanti.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UiPIaCkcM
Untuk membungkam mulut Bi Euis aku punya caraku sendiri.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2HGH7dLOe
Tadinya aku tak pernah punya perhatian berlebih kepada Bi Euis. Tapi setelah mencium gelagat mencurigakan, aku merasa harus melawannya dengan caraku sendiri.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRj1ay6HiF
Kalau mau main libas sembarangan, di kantor juga banyak cewek yang kelihatan memancxing – mancing padaku. Tapi aku tak pernah menggoda seorang karyawati pun di kantor. Terlebih kalau mengingat Bu Laila yang begitu dalam mencintaiku. Kalau ketahuan macem – macem di kantor, bisa dipecat aku nanti.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1Oox6tvJL
Tapi Bi Euis ini, harus mendapatkan perlakuan khusus dariku. Agar seandainya dia tahu rahasiaku dengan Ibu dan kakakku, dia akan tutup mulut.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGEzrAh5Qy
Lalu aku menelentang sambil berkata, “Bagian depannya juga Bi.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQQPX4am1W
“Iya…” sahutnya sambil mengurut – urut tulang keringku sambil menunduk, memandang ke arah yang sedang dipijitnya. Pada saat itulah kjuperhatikan bentuk Bi Euis yang lumayan cantik. Bahkan kulitnya lebih putih daripada kulit ibu dan kakakku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bxmTDIwOw
“Umur Bibi sekarang berapa tahun?” tanyaku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonWOkoL8sm
“Duapuluhenam Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZlDIlgtxv
“Wah… cuma beda dua tahun denganku. Terus… sejak kapan hidup menjanda?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxMeQZMDa2
“Sudah setahun Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qSYkATMgP
“Punya anak berapa orang?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahms89pfPs
“Belum punya anak seorang pun. Justru mantan suami menceraikan saya juga karena sudah lima tahun berumah tangga, tidak punya anak seorang pun.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnU3CCEDU0
“Memangnya Bibi menikah pada usia berapa?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdX8Il4Nk1
“Duapuluh tahun Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSq89ctYxRM
“Umur duapuluh kawin, umur duapuluhlima jadi janda ya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WHfrpgjxc
“Hehehee… iya Den. Sudah takdirnya harus begini,” ucapnya dengan suara lirih.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZVZVaTCxQ
Pada saat itulah diam – diam kusembulkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini dari celah celana dalamku. “Gak kangen sama yang begini?” tanyaku sambil menarik tangannya sampai menempel di batang kemaluanku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JLsL77D4y
“Waaauuu Deeen…! “serunya dengan mata terbeliak dan tangan gemetaran, “Iiii… ininya ha… harus dipijit juga? Iiiih… gede dan panjang sekali… hihihiiii…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmW7vmmk2L
“Iya… pijitnya pake memek aja Bi. Supaya nikmat,” kataku sambil menarik kedua tangannya, sehingga dadanya terhempas ke atas dadaku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUcoDqMlau
Dengan sigap aku pun mendekap pinggangnya erat – erat. Kurapatkan pipiku ke pipinya sambil berbisik, “Sebenarnya kalau didandani, Bi Euis ini cantik lho…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IOJEkJOxB
“Siapa yang mau dandani saya…” sahutnya nyaris tak terdengar.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYTrD10VPh
“Nanti aku yang dandani. Asalkan bisa nyimpen rahasia aja,” ucapku sambil meremas – remas bokong gedenya. Ya… salah satu daya tarik Bi Euis adalah bokongnya itu. Gede dan menggiurkan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10calP6PRe
“Te… terus saya harus gimana Den?” tanyanya yang masih nemplok di atas dadaku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSM7P9nSGCW
“Mumpung Bi Euis belum kawin lagi, kita main aja yok. Biar aku jadi sayang sama Bibi.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXkxwq2Nad
“Ma… main apa Den?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjnkzwzPR6
Aku menyahutnya dengan bisikan, “Bersetubuh…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSR0p5Emz4
“Mmm… siapa sih yang gak mau digauli sama cowok seganteng Den Wawan. Tapi saya takut… takut hamil Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjiE0YaHby
“Soal itu sih jangan takut. Aku punya pil anti hamil.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlt5xW12mIm
“Kalau gitu… terserah Aden aja deh…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFYGpuBNBh
“Wanita kalau sudah bilang terserah, berarti mau kan?” cetusku sambil bangkit. Bi Euis pun duduk dengan sikap canggung dan malu – malu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcBXWXfNDF
Dalam keadaan cuma bercelana dalam ini, aku mendekap pinggang Bi Euis dari belakang. Saat itu Bi Euis mengenakan daster batik yang sudah agak lusuh. Tapi aku tak peduli dengan daster lusuhnya. Yang penting tubuh di balik daster lusuh itu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVDH3iUh4z
Dan tanganku mulai menyelinap ke dalam dasternya. Mulai mengusap – usap perutnya yang masih terasa kencang dan ramping.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUzVWmxPD5
“Sebenarnya sudah lama aku menunggu kesempatan ini,” bisikku sambil menyelinapkan tangan ke balik celana dalamnya. Tentu saja ini suatu kebohonganku. Karena tadinya aku tak punya perhatian sedikit p;un kepada Bi Euis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAztKQvLOPH
“Mumpung Ibu dan Neng Wati gak ada ya Den. Kalau mereka sudah pulang, gak bisa bebas lagi mungkin,” ucapnya tanpa menepiskan tanganku yang sudah berkeliaran di dalam celana dalamnya. Dan membuatku tahu bahwa memek Bi Euis tidak ada jembutnya, dicukur habis. Ternyata seorang pembokat juga sudah mengikuti zaman, dengan mencukur habis jembutnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAFuWzErFo
“Siapa bilang? Coba aja kalau mereka sudah pulang nanti, aku akan tetap bebas ngajak Bibi tidur di kamarku ini.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelTokCt2oY
“Iya sih. Den Wawan kan yang berkuasa di sini. Aduuuduuuh… Deeen… kalau memek saya sudah dimainin gini, saya suka gak bisa nahan nafsu.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iDZxVuRQH
“Lepasin dong dasternya. Aku seneng memek Bibi dicukur habis gini. Pasti enak jilatinnya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlZ5Pxf5iq
“Iiih… merinding saya dengernya juga…” sahut Bi Euis sambil melepaskan daster batik lusuhnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2UKTyICf7
Dalam keadaan tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang serba hitam, aku dibuat terlongong menyaksikan betapa iundahnya tubuh Bi Euis itu. Sehingga aku lupa bahwa aku hanya ingin menutup mulutnya agar tidak menyebar gosip dengan caraku sendirti. Dengan mengentotnya dan membuatnya ketagihan…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3RQOomAFw
Tapi setelah melihat betapa cemerlangnya kulit putih mulus yang dimilikinya itu, aku lupa pada tujuan awalku. Aku ingin menelanjangi dan menyetubuhinya, hanya untuk menyalurkan nafsu syahwatku semata.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenwthegcKV
Maka dengan sedikit gugup kubuka kancing beha hitam yang terletak di punggungnya itu. Lalu dia sendirti yang melepaskan behanya itu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RotPB377z
Sehingga sepasang payudara yang berukuran sedang terbuka jelas di depabn mataku. Dan setelah kupegang, terasa masih kencang dan padat. “Masih kencang gini toketnya Bi, “komentarku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZ6u5ORYIR
“Saya kan belum pernah menyusui Den,” sahutnya sambvil melepaskan celana dalam hitamnya. Sehingga bentuk memek gundulnya tampak jelas di mataku. Memek yang sangat tembem. Sehingga bagian dalamnya disembunyikan oleh ketembeman “sepasang pipinya”.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEipxvZrEV
Maka kutepuk – tepuk memek tembem itu sambil berkata, “Ini yang sangat kusukai. Tembem dan dicukur bersih jembutnya. Pasti enak menjilatinya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqe7twt0Psk
Wanita yang hanya 2 tahun lebih tua dariku itu mendadak manja. Ia merapatkan pipinya ke pipiku, sementara tangannya menyelinap ke balik celana dalamku. Memegang batang kemaluanku sambil berkata perlahan, “Saya juga ingin ngemut titit Den Wawan…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VgReIUVFd
“Titit itu sebutan buat anak kecil. Kalau buat orang dewasa sih sebut aja kontol… !”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZ4vdX42HB
“Hihihiii… takut dianggap kasar,” sahut Bi Euis sambil mendekatkan wajahnya ke celana dalamku. Lalu kuturunkan celana dalamku, sehingga jadi telanjang bulat seperti Bi Euis juga.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTp2Vyfa9lj
Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dariku itu tampak senang bisa memegang batang kemaluanku. Lalu menciumi dan menjilatinya. Bahkan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqp1JPfENVO
Lalu ia menggelutkan lidah dan bibirnya ke penisku. Samnbil mengalirkan air liurnya ke badan kontolku, untuk melicinkan tangannya yang lalu mengurut – urut badan kontolku yang tidak terkulum olehnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ242mpdOTMo
Sebenarnya aku kurang suka dioral oleh pasangan seksualku. Karena kalau kelamaan dioral, bisa – bisa cepat ngecrot pada waktu ngentot beneran nanti.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOu82BTfYQ
Namun kali ini ada keasyikan tersendiri bagiku. Bahwa ketika sedang menyelomoti kontolku, memek Bi Euis ada di dekat tanganku. Sehingga aku bisa mencolek – colek mulut memeknya. Bahkan kuselusupkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya yang terasa hangat dan licin.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQive8t0r6z
Hmmm… dioral oleh Bi Euis sambil menggerak – gerakkan jari tengahku di dalam liang memeknya, membuat nafsuku semakin bergejolak. Mungkin Bi Euis pun seperti aku. Mulai horny berat. Karena dalam tempo singkat saja liang memeknya jadi basah.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGI6FBT1Bs
Bahkan pada suatu saat Bi Euis melepaskan selomotannya, lalu berkata, “Saya sudah horny sekali Den. Langsung masukin aja ya. Gak usah dijilatin dulu. Memek saya udah basah sekali nih.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCN1xigrjh
Aku mengangguk sambil merangkak ke atas perutnya. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Bi Euis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthRrHxe79q
Bi Euis pun membantuku. Memegang leher kontolku, lalu mendesakkan moncongnya ke mulut memeknya. Setelah terasa ngepas, ia memberi isyarat dengan kedipan matanya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4EbqDjOrn
Aku pun spontan mendorong batang kemaluanku sekuat tenaga. Dan… blessss… kontolku melesak ke dalam liang memek Bi Euis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgwgaSMca6
Gila… baru didorong saja sudah terasa enaknya liang memek janda muda ini.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTbkVYnamd
“Ooooooohhhhh… masuk Deeen… gak nyangka punya Den Wawan segede dan sepanjang ini…” ucap Bi Euis sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya. Lalu merapatkan pipinya ke pipiku, “gak nyangka saya akan merasakan semua ini Den…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQY6lL873t0
Aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan, sambil menjauhkan pipiku dari pipinya. Karena aku ingin melihat ekspresi wajahnya pada waktu sedang kuentot.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRT9d8Fbwg
Dan… aku seolah disadarkan pada suatu kenyataan. Bahwa wajah yang sedang kulihat dari jarak dekat ini cantik sekaligus manis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBNkGqecyZ
“Bibi terlalu cantik buat seorang pembantu,” kataku sambil mencolek bibir sensualnya, tanpa menghentikan entotan pelanku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejeFVaVyVM
“Den Wawan juga tampan sekali. Bahkan sampai mirip cewek saking tampannya,” sahut Bi Euis sambil mendekap punggungku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSgu1pghq5
Aku tersenyum, karena sejak masih kuliah banyak temanku yang berkata seperti itu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMBkKdbYQ4
Kemudian kuayun penisku dengan gerakan agak cepat sampai batas normalnya lelaki yang sedang mengentot pasangan seksualnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88W4j0RyW2
Bi Euis pun mulai merintih – rintih erotis, namun suaranya perlahan sekali, “Den… ooo… oooooh… Deeen… iiii… iini enak sekali Deeeen… ayo Den… entot terus… ini luar biasa enaknya… oooooh… gak nyhangka saya akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa ini…”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8SSYvneOD
Aku pun semakin bergairah untuk mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bi Euis yang luar biasa nikmatnya ini…
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkakNeOOdO
Tarian birahiku di atas perut Bi Euis benar – benar bermutu, menurutku. Karena gesekan demi gesekan membuatku serasa dialiri arus listrik dari ujung kaki sampai ubun – ubun di kepalaku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLstKGjl1v
Apakah aku merasa hina? Seorang dirut menyetubuhi pembantunya sendiri?
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3KxbFKKwZ
Tidak. Pembantu juga manusia. Sama saja seperti aku. Bahkan kuanggap Bi Euis laksana mutiara di dalam lumpur.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aSKf8eyev
Bi Euis punya kulit putih mulus. Punya wajah cantik sekaligus manis. Punya bentuk tubuh yang sangat menggiurkan, terutama bokong gedenya itu. Punya sepasang payudara yang masih padat kencang.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzEyq8cm6o
Hanya nasibnya saja yang kurang beruntung. Sehingga harus bekerja di rumahku sebagai seorang pembantu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOGFNaWskn
Dan aku bertekad untuk menyenangkannya kelak. Aku ingin mendandaninya, ingin mencukupi kebutuhan hidupnya, ingin juga menempatkannya di rumah yang layak huni.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIVcwFP6FI
Aku bahkan bisa membayangkan seandainya Bi Euis sudah didandani, membawanya ke tengah kelompok kaum elite pun takkan memalukan. Karena hanya dengan dandanan sederhana saja sudah kelihatan cemerlangnya wajah Bi Euis, yang usianya kira – kira sebaya dengan Wati itu. Apalagi kalau sudah benar – benar didandani dan dipoles make up.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4eo9Y4z3m
Dan liang memeknya yang tengah kuentot ini bermacam – macam nikmat yang kurasakan, yang sulit menjelaskannya. Yang pasti aku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Aku menilai Bi Euis ini punya rasa yang lain dari perempuan – perempuan yang pernah kusetubuhi. Dan ini membuatku jadi sangat bergairah menyetubuhinya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwkKqNaPO1
Untuk itu aku pun ingin menciptakan kesan, bahwa aku pun lelaki yang lain dari yang lain. Karena itu ketika batang kemaluanku sedang gencar – gencarnya mengentot, mulut dan tanganku pun mulai beraksi. Aku mulai memagut bibirnya yang tipis mungil, lalu melumatnya habis – habisan. Bukan sekadar menciumnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT98pEneT5I
Terasa tubuh Bi Euis bergetar – getar. Mungkin saking menikmatinya. Mungkin juga karena baru sekali ini dia merasakan bibirnya dilumat pada saat liang memeknya sedang “dipompa” oleh kontol.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJXYPbkAhj
Ketika mulutku pindah sasaran, untuk menjilati lehernya, disertai gigitan – gigitan kecil, tangan kiriku tetap asyik meremas toketnya yang berukuran ideal dan masih kencang itu, rintihan – rintihan histerisnya terdengar lagi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bbbLxv0Rg
“Deeen… oooo… oooooh… be… belum pernah… sa… saya merasakan… di… disetubuhi yang seenak ini Deeen… ini akan menjadi kenangan tak terlupakan di seumur hidup saya Feeen… ini… ini luar biasa enaknya… aaaaah… aaaaaaah… aaaaah… Deeen… aaaaaah… hhhhhh …
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qx0hIP4YS
Mendengar pengakuan itu aku baru ngeh bahwa Bi Euis sudah dua kali orgasme. Pantasan keringat sudah membanjiri leher dan ketiaknya. Dan kini dia mau orgasme lagi untuk ketiga kalinya. Sementara tubuhku pun sudah bermandikan keringat.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCOaZGNaLh
Maka kupacu batang kemaluanku untuik mengentot liang memek Bi Euis habis – habisan. Dengan target ingin mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnIDg8GQ8R
Berhasil. Ketika sekujur tubuh Bi Euis terkejang – kejang, dengan perut sedikit terangkat, sementara liang memeknya terasa mengejut – ngejut erotis, batang kemaluyanku pun sedang kutancapkan sedalam mungkin, tanpa menggerakkannya lagi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZSiE9NnNy
Lalu kontolku mengejut – ngejut di dalam liang heunceut Bi Euis, sambil menembak – nembakkan lendir pejuhku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAOiJZkfS2
Creeeettttt… cretttcretttttt… crooootttttt… cret… crooootttttttt… crettttt… crooootttt…!
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzYJoM6UOT
“Uuuughhhhhhh… ughhhhh… uuuuuuuggggghhhh… “nafasku berdengus – dengus, lalu terkapar di atas perut Bi Euis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQkK6Z9wcS
Namun aku masih bisa memperhatikan wajah Bi Euis yang seakan memancarkan aura kecantikannya, sebagai wanita muda yang baru mengalami orgasme.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOlUUjDX4W
Ia pun menatapku dengan senyum manis di bibirnya. Lalu terdengar suaranya lirih, “Sekarang saya sudah menjadi milik Den Wawan.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNmFT6GekJ
“Bagaimana perasaan Bibi setelah menjadi milikku?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0lvO32mar
“Bahagia sekali,” sahutnya, “tapi bercampur perasaan kuatir.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MhcUA6HLd
“Kuatir kenapa?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTluBXI5Ud
“Takut kalau Aden sudah bosan lalu memecat saya dari sini.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1xgubTFrs
“Aku bukan manusia sekejam itu Bi,” sahutku sambil mencabut kontolku yang sudah lemas dari dalam liang memek Bi Euis, “Ohya… umur Bibi kan cuma beda dua tahun denganku. Panggilan Bibi kan cocoknya buat orang yang belasan tahun lebih tua dariku. Bagaimana kalau kupanggil Ceu Euis aja?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRzaPpWFfW
“Panggil nama langsung, saya malah lebih suka.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXATyp10jik
“Ya udah, aku buang aja sebutan Bibinya. Karena usia Euis kan sebaya dengan usia Wati. Kepada Wati pun aku manggil nama langsung. Padahal dia kakakku. Tapi dia sendiri yang ingin dipanggil namanya saja, gak usah pakai Ceu atau Kak dan sebagainya,” ucapku sambil meraih pergelangan tangan Euis, “Kita mandi bareng yuk.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThs69flEEG
“Malem – malem gini mau mandi Den?” tanyanya seperti ragu. Tapi dia turun juga dari bed dan mengikuti langkahku menuju kamar mandi, dalam keadaan sama – sama telanjang bulat.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnswRJswtI
“Kita kan mau mandi pakai air hangat, bukan air dingin. Jadi mandi malam juga gak apa – apa,” kataku setelah berada di dalam kamar mandi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmIqR7lrZK
Di dalam kamar mandi, lagi – lagi kuperhatikan sekujur tubuh Euis dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya. Penilaianku semakin teguh. Tiada cela yang ada di tubuh sempurna (menurut ukuran manusia biasa) itu. Bahkan nilai plusnya adalkah… penmuh dengan daya pesona.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3rd8Xclt3
Memang tadinya aku tak pernah memperhatikan Euis sedikit pun. Bahkan tadi pun aku takkan memperhatikannya andai tiada alasan, yakni perasaan takutku kalau rahasia pribadiku dengan ibu dan kakakku bocor ke luar.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHCrvHkJrK
Tapi aku tak mau memperlihatkan rasa kagumku secara berlebihan. Lalu aku memutar keran shower utama. Maka air hangat pun memancar dari atas kepala kami.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWABFvkPAgy
Lalu kuambil sabun shower. Kukucurkan sedikit ke telapak tanganku sambil berkata, “Kita gantian menyabuni ya. Sekarang aku mau menyabuni Euis dulu.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadyze68rHu
“Aaah… masa saya disabuni sama Den Wawan?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXfG0m9yhA
“Nggak apa – apa. Aku hanya ingin memperlihatkan perasaan sayangku padamu Is.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpp38zs4a3
Euis menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. Lalu dibiarkannya aku menyabuni punggungnya, bokong gede dan betis indah dan telapak kakinya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIc1pnBjr54
Pada waktu aku menyabuni bagian depannya, Euis tampak tersipu – sipu terus. Mungkin karena tak mengira akan disabuni olehku dengan telaten. Terlebih ketika aku menyhabuni kemaluannya, ia semakin tersipu – sipu. Padahal aku melakukan semua ini dengan senang hati. Terutama waktu menyabuni memeknya yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa bagiku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUP6oyTU1bH
Tapi aku sekadar menyabuninya saja. Tidak memanfaatkan kesempatan untuk “macem – macem” di kamar mandi. Kalau masih bernafsu, toh kamarku masih leluasa untuk melakukannya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXBMA7QuCz
Ketika tiba giliran Euis yang harus menyabuniku, terasa benar dia lebih telaten daripada aku. Setiap bagian yang tidak terjangkau oleh tanganku, disabuninya dengan cermat. Dan ketika sedang menyabuni batang kemaluan berikut kantung pelernya, Euis tampak tersenyum – senyum. Lalu menciumi moncong kontolku yang sudah berlepotan air sabun.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRqZBno8EU
Kusahut: “Iya, tapi nanti aja kalau sudah selesai mandinya. Kalau diselomoti di sini, nanti kontolku bakal nagih, bakal ngaceng dan pengen ngentot di sini juga. Kalau bisa di atas kasur empuk, ngapain ngewe sambil berdiri di dalam kamar mandi.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBY52fN9cQY
Euis mengangguk – angguk sambil tersenyum.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6sndjSWqq
Lalu keran shower air hangat kuputar lagi. Untuk membilkas tubuh kami sampai bersih.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVF1WopjKj
“Saya pasti bakal ketagihan,” ucap Euis pada waktu sedang menghanduki badannya sendiri yang sudah bersih dan harum sabun.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnXwM0bKKP
“Aku juga pasti ketagihan,” sahutku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3uYcPo5oI
“Terus kalau Ibu dan Neng Wati sudah pulang bagaimana?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcklxrvZ0Ed
“Kita tetap bisa melakukannya di dalam kamarku.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgddqPGET4u
“Kalau ketahuan sama Ibu atau Neng Wati nanti gimana?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBT8Ybl4H9h
“Alaaa… aku jamin mereka takkan berani memarahi kita. Aku kan tulang punggung di rumah ini,” sahutku disusul dengan kecupan hangatku di pipi Euis.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGx8wWeU4Q
Tiba – tiba Euis mendekapku dari belakang sambil berkata, “Kalau Den Wawan takkan memutuskan hubungan ini, saya hamil pun gak apa – apa.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZx6H58JCY
“Jadi simpananku mau?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbpnfcPajD
“Siap Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEw7aWvv5w
“Tapi sekarang sih jangan hamil dulu. Nanti gak ada yang bantuin Ibu dan Wati di sini. Tapi bukankah Euis sudah bertahun – tahun punya suami gak hamil juga? Sebenarnya siapa yang mandul?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCj6b9JQAp
“Gak tau. Belum pernah diperiksa ke dokter. Tapi kayaknya sih mantan suami saya yang mandul. Setelah kawin lagi juga, istrinya belum hamil – hamil sampai sekarang. Jadi mungkin saja dia yang mandul.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovW1JwUgIf
“Bekas suamimu itu kerja apa?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrJbPaNXq4
“Cuma buruh bangunan Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFc3dJ62IT2
“Kalau Euis sedang dapoat libur, pulang ke mana?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJurkHiLPwb
“Ke rumah ibu saya, satu – satunya orang tua yang masih saya miliki.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkHgSRnzza
“Ayahmu sudah meninggal?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMoe8LPAnaG
“Iya. Meninggal karena kecelakaan lalu lintas.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZEebhidwC
“Ogitu… jadi kalau sedang libur, Euis pulang ke rumah ibu?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkgTx0DQIL
“Iya Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDvVFJlLAV
“Rumah punya ibumu?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqMvWTQ5s9
“Bukan. Rumah kontrakan Den.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQQQBMSf5K
“Yang bayar uang kontrakan rumahnya siapa?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxI2b6Y39zK
“Tadinya ibu saya sendiri. Karena dia suka usaha kecil – kecilan. Tapi setelah saya bekerja di sini, saya yang membayar uang kontrakannya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnKVqL3VaD
“Ibumu masih kuat usaha segala?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03W67i7F4W
“Masih Den. Ibu saya kan belum tua – tua benar. Baru empatpuluhtiga tahun. Dia menikah di usia enambelas. Lalu di usia tujuhbelas melahirkan saya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfg38LT5sI6
“Berarti ibumu sebaya dengan ibuku ya?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqgCMjnror
“Iya… usia Ema kira – kira seumuran sama Ibu.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0YrWmFESV
“Kamu manggil Ema sama ibumu?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrHAcRuARV
“Iya, sejak kecil saya manggil Ema sama ibu dan manggil Bapa sama ayah. Nggak mau ikut – ikutan manggil papa dan mama seperti anak – anak lain. Tau diri aja, orang miskin masa manggil mama atau mamie kepada ibu. Bisa diketawain orang nanti.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98ZREDDSW7
Obrolan itu kami lanjutkan di atas sofa kamar tidurku.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVDRyPkIrt
“Euis kan punya jatah libur sehari dalam seminggu. Tapi hari liburnya selalu berubah – ubah. Siapa yang menentukan hari libur itu Is?” tanyaku ketika Euis sudah mengenakan daster batik lusuhnya lagi.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAujMsHcdt
“Yang menentukan hari libur itu Ibu Den. Jadi libur saya kadang Senin, kadang Selasa dan seterusnya. Saya malah belum pernah dikasih hari libur hari Sabtu dan Minggu. Mungkin karena Den Wawan ada di rumah. Jadi ada yang masakin buat Aden,” sahut Euis, “Tapi selama Ibu dan Neng Wati ada di rumah sakit, saya tidak boleh ngambil libur dulu.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54saMCUmYy
“Besok kan Sabtu. Berarti aku libur. Kita jalan – jalan ya.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcx7Bt4Kl5
“Iya Den. Saya kan sudah menjadi milik Aden. Jadi, dibawa ke mana pun saya siap.”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWY1Nat0548
“Sekarang ewean lagi siap?”
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3d0dP7wHU3
“Hihihihiii… siap Den. Saya juga malah kepengen lagi. Soalnya waktu Aden nyabunin memek saya tadi, saya langsung kepengen…” Maka kami pun bertelanjang bulat kembali. Dan bersetubuh lagi sepuasnya.
8379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmSoOWIL0C
