Ketika aku mulai gencar mengentot Bu Laila, diam – diam kucari di mana lekuk yang sangat sensitif di tubuhnya. Ternyata daun telinganya sensitif sekali. Ketika aku menjilatrinya, terasa pelukannya jadi makin erat. Maka semakin lama juga kujilati telinganya, yang membuat Bu Laila semakin klepek – klepek dalam entotanku.
8261Please respect copyright.PENANA0BWrW9ZQl7
Namun ternyata bukan cuma daun telinganya yang sensitif itu. Lehernya pun sensitif sekali. Terutama di bagian bawah telinganya itu. Maka kujilati pula lehernya, disertai dengan gigitan – gigitan kecil seperti yang sering kubaca dari sebuah media internasional tentang titik – titik peka di tubuh wanita.
8261Please respect copyright.PENANAonjCC6dOlr
“Waaaaan… duuuuuuuh Waaaan… kamu pandai sekali membuatku enak Waaaan… ooooooh Waaaan… kontolmu luar biasa enaknya Waaaan… belum pernah aku merasakan kontol seenak ini Waaaan… “rintih Bu Laila sambil memejamkan matanya, sementara lehernya mulai basah oleh keringat bercampur dengan air liurku.
8261Please respect copyright.PENANAoObVZsIGc0
Aku pun ingin melengkapinya dengan meremas – remas toketnya secara lembut. Membuat pinggul Bu Laila mulai menghempas – hempas ke kasur, sementara tangannya meremas – remas rambutku. Terkadang dia menjambak rambutku, bukan sekadar meremasnya. Namun aku bahkan semakin bergairah untuk menggencarkan entotanku.
8261Please respect copyright.PENANAXxPjKvr0Ar
Entah kenapa, aku ingin sekali jadi lelaki yang sangat memuaskan di hati wanita yang 11 tahun lebih tua dariku itu. Maka bukan hanya leher dan telinga Bu Laila yang kujadikan sasaran jilatanku. Ketika tangan wanita muda itu sedang meremas – remas rambutku, ketiaknya terbuka. Dan dengan sigap kujilati juga ketiak Bu Laila yang tercium harum parfum mahal itu.
8261Please respect copyright.PENANAXeNEBunbPK
Bu Laila pun menggelepar sambil melontarkan suara, “Hihihiiiii… geli Wan… tapi… ooooohh… geli – geli enak Waaan… iyaaaaaa… jilatin terus ketiakku Waaan… ooooh… aaaaaa… aku mau lepas Waaaan… entot terus Waaaan… entooot teruuuusssss… entoooootttthhhhh…”
8261Please respect copyright.PENANAca0ua9u2Cv
Suaranya terputus sampai di situ. Tubuhnya pun mengejang tegang… tegang sekali. Sementara mulutnya ternganga dan matanya terpejam erat – erat. Nafasnya tertahan beberapa detik… lalu terdengar desahan, “Aaaaaaaaahhhhh… nikmat sekali Waaaaan…”
8261Please respect copyright.PENANA23Qsyq1pbq
Aku pun menghentikan entotanku, karena ingin menghayati indahnya detik – detik orgasmenya wanita yang sedang kusetubuhi ini.
8261Please respect copyright.PENANAS7RXMye0ZA
Memang benar kata para lelaki yang sudah berpengalaman, bahwa aura kecantikan seorang wanita akan terbit setelah mencapai orgasmenya. Bu Laila pun jadi tampak seperti bersinar… kecantikannya jadi semakin cemerlang… sehingga aku tak bisa menahan diri lagi. Kucium bibir sensual dan hangatnya, lalu berkata setengah berbisik, “Bu Laila semakin cantik di mata saya.
8261Please respect copyright.PENANAN38ShOF0YX
Bu Boss membuka kelopak matanya. Bibir sensualnya pun menyunggingkan senyum manis. Manis sekali. Lalu ia berkata perlahan, “Terima kasih Wan. Aku merasakan getaran baru di dalam batinku sekarang. Getaran cintaku padamu, Sayang…”
8261Please respect copyright.PENANAdoNyZk3TtK
Kubiarkan Bu Laila mengelus rambutku dengan lembut.
8261Please respect copyright.PENANA5qNhYpfqwP
Lalu aku mengecup sepasang pipinya yang kemerahan, disusul dengan bisikan, “Saya pun merasakan hal yang sama Bu…”
8261Please respect copyright.PENANA70s3WfmH69
Bu Laila mengepit sepasang pipiku dengan kedua telapak tangan hangatnya. Lalu mencium bibirku, yang kjusambut dengan lumatan, dibalas lagi dengan lumatannya. Bahkan ketika lidahku dijulurkan sedikit, ia menyedot lidahku dan menggelutkan lidahnya dengan lidahku. Aku pun melakukan hal yang sama. Ketika lidahnya terjulur, kusedot ke dalam mulutku.
8261Please respect copyright.PENANAh7pC4YzVgB
Dalam keadaan seperti itulah aku mulai menggerakkan penisku kembali, bermaju mundur kembali di dalam liang kewanitaan Bu Laila. Awalnya ayunan penisku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin kupercepat, sampai pada kecepatan normal.
8261Please respect copyright.PENANAF6FesOIB8S
Bu Laila pun tampak bergairah kembali, untuk meladeni entotanku yang mulai gencar lagi ini. Ia mulai menggeol – geolkan pantatnya, memutar – mutar… meliuk – liuk dan menghempas – hempas. Dengan sendirinya liang memek Bu Laila terasa membesot – besot batang kemaluanku, yang membuat nafasku mendengus – dengus kembali.
8261Please respect copyright.PENANA6iNq3UIxU2
Tapi Bu Laila justru tampak senang menjilati keringat yang membasahi leherku ini. Tanpa mempedulikan lagi statusnya sebagai bossku dan aku sebagai anak buahnya. Hal ini membuatku yakin bahwa Bu Laila sudah benar – benar mencintaiku. Dan kalau harus bicara sejujurnya, aku pun mulai mencintainya.
8261Please respect copyright.PENANA2fPKUeoHpq
Kata para tokoh terkenal, hubungan seks yang dilakukan berdasarkan cinta, akan jauh lebih nikmat rasanya.
8261Please respect copyright.PENANA9YW2QJ0Bs9
Itu kuakui sekarang, ketika aku sedang mengayun penisku di dalam liang kemaluan Bu Laila ini. Sekujur tubuhku laksana dialiri arus dari ujung kaki sampai ke ubun – ubunku. Arus birahi yang indah tiada tara.
8261Please respect copyright.PENANAoSzFRttCpn
Lalu bagaimana dengan perasaanku terhadap Ibu? Itu lain jalannya. Sampai kapan pun aku akan tetap menyayangi Ibu. Karena beliau yang mengandungku selama sekian bulan, beliau pula yang melahirkanku ke dunia ini. Dan yang pasti, kalau tidak ada Ibu takkan ada aku sampai kapan pun. Itulah bedanya perasaan sayangku kepada Ibu dan perasaan cintaku kepada Bu Laila ini.
8261Please respect copyright.PENANA58V3k8HGCW
Aku tidak tahu persis seperti apa perasaan Bu Laila padaku saat penisku mulai gencar mengentot liang memeknya yang agak becek karena habis orgasme ini. Namun yang jelas rintihan demi rintihan berlontaran terus dari mulutnya.
8261Please respect copyright.PENANAzZutupSt3O
“Waaaaan… aaaaaah Waaaaan… ini luar biasa enaknya Waaaan… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaaaaa… iyaaaaaaaaa… entot teruuuussss… entoooootttttt… entoooooootttt… gila… kontolmu luar biasa enaknya Waaaaan… aku benar – benar merasa telah menjadi milikmu Waaaan…
8261Please respect copyright.PENANAGQolr4XosR
Rintihan itu baru berhenti kalau aku sudah menyumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan hangatku. Dan Bu Laila semakin bergairah untuk menyambutnya dengan lumatan yang begitu hangatnya.
8261Please respect copyright.PENANA8XUj4lJILG
Bahkan pada suatu saat, ia berkata terengah, “Waaaan… aku mau lepas lagi… ayo entot terus yang kencang Waaan… usahakan agar kita lepasin bareng – bareng… biar nikmaaaat…”
8261Please respect copyright.PENANAU7l4rx1bPY
Sebenarnya aku masih bisa mengulur detik – detik klimaks (ejakulasi). Tapi aku berusaha untuk mengikuti keinginan Bu Laila. Karena itu aku konsen ke arah kenikmatan yang sedang kurasakan, sehingga akhirnya aku bisa menancapkan batang kemaluanku tepat pada saat Bu Laila sedang terkejang – kejang di puncak orgasmenya.
8261Please respect copyright.PENANAN6LL9OTkan
Lalu kami seperti sepasang manusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram dan saling lumat. Sementara penisku seolah tengah dililit oleh seekor ular kecil, oleh dinding liang memek Bu Laila yang bergerak seperti spiral… disusul dengan kedutan – kedutan kencangnya… dibalas oleh kejutan – kejutan penisku yang tengan memuntahkan lendir kenikmatanku…
8261Please respect copyright.PENANAU5lA6kuAg1
8261Please respect copyright.PENANAuTUPkm51hv
“Ooooh… aku lupa… harusnya spermamu dilepaskan di dalam mulutku Wan… karena aku ingin menelan sperma bujangmu sampai habis… “keluh Bu Laila sambil menepuk – nepuk pantatku yang sedang dicengkramnya.
8261Please respect copyright.PENANA5gKqiyr3mF
“Maaf… Ibu gak ngingetin tadi…” sahutku sambil menciumi pipi Bu Laila yang sudah basah oleh keringat.
8261Please respect copyright.PENANAwNCyJl6fqk
“Gak apa – apa deh. Kita kan bakal dua hari dua malam berada di villa ini. Nanti kalau aku lupa lagi tolong ingetin ya Wan…”
8261Please respect copyright.PENANA7Nz9ubAgRp
“Iya Bu Laila Sayaaaang…”
“Emang beneran kamu sayang sama aku?” tanya Bu Laila sambil mengelus rambutku.
“Sangat… sangat sayang Bu.”
“Tapi kalau kita sudah punya anak nanti, aku juga harus manggil Ayah padamu Wan…”
“Sekarang juga dipanggil Ayah gak apa – apa.”
“Hihihi… ayah masih muda banget… harusnya sekarang sih aku manggil Dong aja padamu.”
8261Please respect copyright.PENANAzMHPehoZM1
“Kenapa harus manggil Dong?”
“Karena kamu jauh lebih muda dariku. Jadi kamu laksana brondong bagiku.”
8261Please respect copyright.PENANAuoUcRT2rDY
“O.. Dong itu dari brondong?! Hehehehe… terserah Bu Laila aja deh.”
8261Please respect copyright.PENANA8iSRdklYek
“Nggak. Aku akan manggil kamu Honey. Dan kamu harus manggil Cinta padaku ya. Jangan pakai ibu – ibuan lagi. Kamu pun jangan saya – sayaan lagi. Karena kitasejajar sekarang. Kamu sudah menjadi milikku dan aku pun sudah menjadi milikmu Honey.”
8261Please respect copyright.PENANAYSgedovjtn
“Iya Cinta…” sahutku sambil menarik batang kemaluanku yang sudah lemas ini dari liang memek Cinta alias Bu Laila. Terdengar bunyi unik waktu penisku dicabut dari liang memek Cinta… plokkkh… membuat Bu Laila tersenyum dan berkata, “Kayak tutup botol gabus yang dicabut dari botolnya ya… hihihiiii…
8261Please respect copyright.PENANAJ0AXbZXhDc
Badan kita penuh keringat gini, mendingan mandi dulu yuk, “ajak wanita cantik yang sudah minta dipanggil Cinta itu.
8261Please respect copyright.PENANATc9LBC9hss
Tapi aku menarik pergelangan tangannya. “Nanti saja. Setelah selesai main ronde kedua,” kataku sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang sudah ngaceng lagi ini.
8261Please respect copyright.PENANAabHQeptyXZ
“Hihihiii… penismu sudah ngaceng lagi Honey?” cetusnya sambil memegang batang kemaluanku.
“Iya Amore…”
“Amore?” Bu Laila tercengang.
“Cinta di dalam bahasa Italia kan Amore.”
“Oooohhh… iya… kekasihku kan amore mio…”
“Iya… amore della mia vita…” sahutku sambil merengkuh leher Bu Delia ke dalam pelukanku.
8261Please respect copyright.PENANARr7dd3Eu7E
“Anggap aja kita sedang berbulan madu ya. Kan pasangan yang sedang berbulan madu bisa tiga sampai empat kali bersetubuh. Bahkan ada yang sampai delapan kali bersetubuh di malam pertama mereka,” ucapnya disusul dengan ciuman mesranya di bibirku.
8261Please respect copyright.PENANAuoInV4ULDv
“Cinta ingin seperti itu?” tanyaku setelah ciumannya terlepas dari bibirku.
8261Please respect copyright.PENANAiwbGh1UcQP
“Nggak usah seperti itu benar ah. Kita kan masih banyak waktgu untuk mengulanginya nanti. Bahkan setelah kita pulang pun bisa melakukannya di kantor atau di rumahku.”
8261Please respect copyright.PENANAGkjR6e565b
“Di rumah? Nanti ketahuan sama suami Cinta kan gak enak.”
8261Please respect copyright.PENANAIL9lHay2dS
“Rumahku banyak Honey. Kita bisa melakukannya di salah satu rumahku nanti.”
8261Please respect copyright.PENANAKySVRi9TKb
Aku terhenyak. Putri tunggal owner perusahaan besar itu pasti punya rumah lebih dari satu.
8261Please respect copyright.PENANA9FyIojZSmG
Namun pikiran itu langsung hilang ketika Bu Laila sudah mendorong dadaku sampai celentang, lalu menangkap batang kemaluanku yang sudah ngaceng lagi ini. Dan memasukkan alat kejantananku ke dalam mulutnya.
8261Please respect copyright.PENANADans1zKI42
Padahal penisku sudah ngaceng berat. Tapi Bu Laila mulai menyelomotinya sambil mengurut – urut bagian penisku yang tidak terkulum olehnya?
8261Please respect copyright.PENANAKYcYzRHl01
Namun hanya beberapa detik ia menyelomoti penisku yang lalu jadi berlepotan air liurnya. Lalu dengan sigap ia berlutut, dengan kedua lutut berada di kanan kiri pinggulku. Ia memegang penisku yang lalu mengarahkan moncongnya ke arah mulut vaginanya.
8261Please respect copyright.PENANA1YDZKnBuFV
Kemudian bokong indahnya itu diturunkan, sehingga penisku melesak masuk ke dalam liang tempiknya. Aaaah… rasanya indah sekali diperlakukan seperti ini oleh Bu Laila yang cantik itu. Terlebih setelah ia mengayun pinggulnya naik turun dan naik turun. Sehingga penisku keluar masuk di dalam liang kewanitaan Bu Laila yanbg membuatku terpejam – pejam saking nikmatnya ini.
8261Please respect copyright.PENANAQySKmW4aUf
Namun di tengah aksinya itu Bu Laila masih sempat berkata, “Kalau udah mau lepas kasihtau ya… aku ingin menelan spermamu…”
8261Please respect copyright.PENANAYkOAWx7eHV
“Iya Cinta…” sahutku sambil terus – terusan memperhatikan kiemaluannya yang seolah menelan penisku lalu memuntahkannya lagi… menelannya lagi… memuntahkannya lagi…!
8261Please respect copyright.PENANARBeSpdBgSA
Pada suatu Saat Bu Laila bahkan menghempaskan dadanya ke atas dadaku sambil melenguh. Ternyata dia sudah orgasme. Dan meminta agar aku yang di atas lagi. Memang menurut orang – orang yang sudah berpengalaman, bersetubuh dalam posisi WOT itu membuat pihak wanita akan lebih cepat orgasme.
8261Please respect copyright.PENANAyUZPMzazNV
Maka kembalilah aku berftindak selaku “nakhoda” dalam persetubuhan ini. Setelah berhasil menggulingkan badan tanpa mencabut batang kemaluanku dari liang memeknya, aku berada di atas perut Bu Laila lagi.
8261Please respect copyright.PENANAwgTbNl4f2e
Lalu kuayun penisku sambil mencium dan melumat bibir Bu Laila. Dan mulailah penisku bergerak seperti pompa manual. Maju mundur dan maju mundur terus, sementara Bu Laila mendekap pinggangku erat – erat. Dengan sepasang mata indahnya yang terkadang menatap langit – langit kamar villa, kadang – kadang terpejam erat – erat.
8261Please respect copyright.PENANAGJrhT9bASC
Desahan dan erangan erotisnya pun mulai berkumandang lagi di dalam kamar villa ini.
8261Please respect copyright.PENANAKpiKmWeUjB
“Oooo… oooooh… dirimu sudah menjadi sosok yang lengkap bagiku Honey… ya ganteng ya masih sangat muda… memuaskan pula dalam hasrat birahiku Sayang… aku tak mau berjauhan lagi denganmu Honey… oooo… ooooohhhhhh… oooooohhhhh… oooo… ooooohhhhhh… oooooo… ooooohhhhh…
8261Please respect copyright.PENANA0TD8eh4knD
Sebenarnya aku masih bisa mengulur durasi entotanku. Tapi karena mendengar keinginan bossku yang cantik itu, aku pun memusatkan pikiranku pada nikmat dan nikmat terus… nikmatnya liang kewanitaan Bu Laila yang tengah kuentot habis – habisan ini.
8261Please respect copyright.PENANA7GYGftZCaM
Akibatnya… tak lama kemudian aku merasakan detik – detik krusialku datang. Detik – detik menjelang ejakulasi.
8261Please respect copyright.PENANAlo5CM9pVIN
Maka dengan sigap kucabut batang kemaluanku dari liang memek Bu Laila. Dan cepaty kuangsurkan penisku ke dekat mulut bossku yang jelita itu.
8261Please respect copyright.PENANA8U2E2Qmj72
Bu Laila menangkap penisku dan langsung mengulumnya disertai dengan sedotan kuat… kuat sekali.
8261Please respect copyright.PENANA1HKjN2wYq2
Pada saat itulah nafasku tertahan, karena penisku akan memuntahkan lendir kenikmatanku.
8261Please respect copyright.PENANAIFu4UNSdet
Lalu… croootttt… crooooooootttttt… crotttcroooootttt… crooooooottttttttt… croooottttt… crooootttt…!
8261Please respect copyright.PENANAzQaga9i560
Air maniku berlompatan di dalam mulut Bu Laila. Dan wanita cantik itu menelannya tanpa ragu… glllleeeeekkkkk…!
8261Please respect copyright.PENANA7vhjn9lrtW
Tak disisakan setetes pun…!
8261Please respect copyright.PENANAWzx2rRzUm8
Aku terharu diperlakukan sejauh ini oleh Bu Laila.
8261Please respect copyright.PENANAMIUKK7ROHS
Tapi aku tak mau mengekspose terlalu jauh mengenai beliau. Karena takut salah kata dan bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
8261Please respect copyright.PENANAUQI1a8f9lU
Yang jelas, setelah mandi bareng, kami mengenakan pakaian lengkap lagi. Karena beliau mengajakku mencari makan di salah satu restoran yang paling terkenal di Puncak.
8261Please respect copyright.PENANAIFqdDiXPbP
Di restoran itulah Bu Laila sempat bertanya padaku, “Kamu tentu punya kebutuhan yang mendesak yang mungkin tidak terjangkau oleh kemampuanmu. Apa yang paling mendesak sekarang ini?”
8261Please respect copyright.PENANAdfSDAGhb0a
“Tidak mengucapkannya. Karena dana yang dibutuhkan besar sekali,” sahutku sambil menunduk.
8261Please respect copyright.PENANAZPp8K4EMxb
“Sebutkan aja. Kalau masuk di akal, aku akan membantumu. Yang penting prestasimu di perusahaan harus ditingkatkan nanti,” kata Bu Laila sambil memegang tanganku.
8261Please respect copyright.PENANAGlbgz8JocR
“Aku ingin merenovasi rumah. Tidak muluk – muluk sih, hanya ingin agar dua kamar yang ada di rumahku dibuat kamar mandi masing – masing. Itu saja,” sahutku.
8261Please respect copyright.PENANAWLnuyOBJ7b
“Sekarang kamar mandinya di luar kamar tidur?”
“Iya, “aku mengangguk sambil menunduk.
8261Please respect copyright.PENANA3EkkkuL3Nm
“Kalau kukasih rumah baru yang tinggal huni aja gimana?”
8261Please respect copyright.PENANA5oonEPxWzx
“Bukannya mau menolak. Tapi rumahku itu peninggalan almarhum ayahku. Jadi aku akan berusaha mati – matian untuk tidak meninggalkan rumah itu.”
8261Please respect copyright.PENANAsXGA83wuZ0
Bu Laila hanya mengangguk – angguk sambil tersenyum.
8261Please respect copyright.PENANA1Nnn510nh4
Setelah makan siang selesai, Bu Laila bertanya lagi, “Memangnya kamu gak mau punya mobil, supaya kamu lebih bergengsi di kantor nanti? Kan kamu sudah kuangkat sebagai aspri, Honey.”
8261Please respect copyright.PENANAwU5cTgDHX2
Aku cuma menjawabnya dengan senyum datar di belakang setir mobil bossku yang cantik itu.
8261Please respect copyright.PENANAyV3Z3ta9jJ
Tapi setelah berada di dalam villa kembali, Bu Laila menyerahkan tiga helai cek padaku sambil berkata, “Ini untuk membeli pakaianmu, supaya kamu kelihatan lebih ganteng nanti. Ini untuk merenovasi rumahmu. Dan ini untuk membeli kendaraan roda empat, agar kamu lebih disegani di kantor nanti Honey.”
8261Please respect copyright.PENANAtC3iJjuaiw
Aku terbelalak setelah melihat nominal yang tertera di ketiga helai cek itu. Kalau dijumlahkan semua… woooow… besar sekali… bahkan mungkin terlalu besar bagiku…!
8261Please respect copyright.PENANAs7QPPCypHf
“Cinta… ini besar sekali jumlahnya. Apa Cinta tidak salah tulis?”
8261Please respect copyright.PENANAsr4zbFGhyI
“Tentu saja tidak salah tulis. Sebelum berangkat dari rumahku pun cek itu sudah kutulis dan sudah kupertimbangkan sebelumnya. Karena kamu sangat berharga bagiku, jauh lebih berharga daripada nominal yang tertulis di ketiga helai cek itu.”
8261Please respect copyright.PENANAqDN9mSP2OR
Dengan tangan gemetaran kubolak – balik ketiga helai cek itu. Dan tganpa terasa, air mataku pun merembes dari kelopak mataku dan mengalir ke pipiku.
8261Please respect copyright.PENANAU68tgJOjoV
“Lho kok malah menangis?” tegur Bu Laila sambiul menyeka air mata yang mengalir ke pipiku.
8261Please respect copyright.PENANADWHS9U6HPN
“Aku terharu Cinta. Dirimu seolah bidadari yang diturunkan dari langit, hanya untuk membahagiakan hatiku. Terima kasih Cinta. Hadiah ini adalah kado yang terindah buat harfi ulang tahunku yang jatuh pada hari ini.”
8261Please respect copyright.PENANASb9c32agNm
“Ohya?! Jadi kamu pas duapuluhsatu tahun pada hari ini?” Bu Laila memelukku sambilmerapatkan pipinya ke pipiku.
8261Please respect copyright.PENANAev6Qr7tlWV
“Iya Cinta. Silakan aja lihat di biodataku kalau sudah di kantor nanti.”
8261Please respect copyright.PENANAdBjJJl4bmW
Begitulah. Ketika hari mulai malam, kami makan malam di restoran yang berbeda. Karena Bu Laila ingin makan chinese food yang halal, katanya. Kebetulan restoran yang diinginkannya ada, meski agak jauh untuk mencapainya.
8261Please respect copyright.PENANAHgN6xagT3l
Sepulangnya dari restoran itu, aku menyetubuhinya lagi untguk ketiga kalinya.
8261Please respect copyright.PENANAxptKYEw5OT
Tapi keesokan harinya kami habiskan waktu untuk jalan – jalan di kebun teh yang tak jauh dari villa itu.
8261Please respect copyright.PENANAKPxuZ5lDvg
Hari itu pun kami tidak melakukan hubungan sex. Keesokan harinya lagi, hari Senin, aku mengantarkan Bu Laila ke Jakarta. Untuk mengurus bisnisnya.
8261Please respect copyright.PENANA8NVPDqillk
Dan kami pulang dari Jakarta ketika hari mulai sore. Langsung menuju kotaku.
8261Please respect copyright.PENANAzYh6kUzk29
“Cek itu bertanggal besok semua. Jadi besok gak usah masuk kerja dulu. Cairkan saja cek – cek itu dulu. Mau diambil cash atau mau ditmasukkan ke buku tabunganmu?” tanya Bu Laila ketika sedannya sudah meninggalkan daerah Puncak.
8261Please respect copyright.PENANAP60sYYid0r
“Supaya aman, mungkin akan kumasukkan ke rekening tabunganku aja,” sahutku.
8261Please respect copyright.PENANAjD27dEJFx7
“Itu lebih baik,” kata Bu Laila.
8261Please respect copyright.PENANAoSYgo8A2uz
Dan sedan mewah yang kukemudikan meluncur terus di jalan aspal. Dengan keceriaan menyelimuti batinku…
8261Please respect copyright.PENANAxXMWvHEfMI
Aku pulang dengan batin penuh semangat. Karena aku telah memetik kemenangan pertama dalam perjuanganku untuk membahagiakan Ibu.
8261Please respect copyright.PENANA8XOe3XgLRp
Seperti biasa, ketika aku pulang di hari yang sudah malam begini, aku selalu membuka pintu depan dengan kunci cadangan yang selalu kusimpan di dalam dompetku. Lalu aku masuk ke dalam rumah dan langsung menuju pintu kamar ibuku. Tapi malam itu pintu kamar Ibu dikunci. Mungkin karena aku tidak ada, sengaja ia mengunci kamarnya supaya aman.
8261Please respect copyright.PENANApohOVB2D3f
Tapi apa yang kulihat? Ibu sedang celentang dengan daster yang disingkapkan sampai perutnya. Sementara tangannya tampak sedang bermasturbasi…!
8261Please respect copyright.PENANALdvOncWfnl
Ah… Ibu… Ibu…! Baru ditinggal dua malam saja sudah tak kuasa menahan nafsu, lalu bermasturbasi lagi seperti tempo hari sebelum aku menyetubuhinya.
8261Please respect copyright.PENANAKALGmW1EYi
Tapi aku tersenyum sendiri, karena teringat benda yang berada di kantong oleh – olehku ini. Bahwa salah satu oleh – olehku buat ibu adalah sebuah dildo…!
8261Please respect copyright.PENANAQ9WEOWBjrg
Ya, aku sengaja membelikan dildo buat Ibu. Karena aku sudah membayangkan bakal sibuk dalam mengemban tugas sebagai aspri Bu Laila kelak. Terlebih lagi kalau aku ditugaskan untuk melanjutkan kuliahku sampai S1 kelak. Dan juga aku harus menggauli Bu Laila secara rutin seperti yang diharapkan oleh bossku yang cantik dan murah hati itu.
8261Please respect copyright.PENANAADpi5hjWvg
Bukan cuma itu. Aku pun membeli parfum mahal yang biasa dipakai oleh Bu Laila, supaya kalau parfum Bu Laila “terbawa pulang” olehku, Ibu takkan merasa aneh lagi kelak.
8261Please respect copyright.PENANARjAT0ludGw
Seperti malam itu juga. Pasti pakaianku beraroma harum parfumnya Bu Laila. Dengan adanya parfum yang sama dengan parfum Bu Laila, ibuku takkan menanyakan harum parfum siapa nanti.
8261Please respect copyright.PENANAIFzxZhEECS
Lalu kuketuk pintu kamar Ibu.
8261Please respect copyright.PENANAXx6OhnQgmO
Terdengar suara Ibu dari dalam kamarnya, “Siapa??”
8261Please respect copyright.PENANAVcOS9N22bO
“Wawan Bu!” sahutku.
“Owh… tunggu sebentar… !”
8261Please respect copyright.PENANAYUGfKFgirR
Tak lama kemudian pintu dibuka oleh Ibu, yang kelihatan seperti salah tingkah. Mungkin karena merasa sedang melakukan “kesalahan” pada waktu pintu kamarnya masih terkunci tadi.
8261Please respect copyright.PENANA09SRpnE4P4
Aku pun langsung memeluk ibuku dan menciumi bibirnya berkali – kali. Sampai terdengar pertanyaannya, “Kamu kok harum sekali. Pakai minyak wangi siapa sih?”
8261Please respect copyright.PENANAMZcrAMBARm
Spontan akumenyahut, “Ini aku beliin parfum impor buat Ibu. Tadi dicobain dulu di jalan.”
8261Please respect copyright.PENANAeGA4qTPo4q
“Owh.. mana parfumnya?” tanya Ibu sambil meraba – raba tanganku.
8261Please respect copyright.PENANAED4RnV0z1c
Kukeluarkan botol parfum itu dari kantong plastik, sekalian kukeluarkan juga dildo yang akan kuhadiahkan kepada Ibu itu.
8261Please respect copyright.PENANA81z6yp5tdL
“Ini parfumnya dan ini juga buat Ibu.”
8261Please respect copyright.PENANAkfXa9o3Tu3
“Yang ini apaan?” tanyanya sambil menunjuk ke kotak dildo yang belum dibukanya.
8261Please respect copyright.PENANAoA7vicJgxO
“Ayo sini deh,” kataku sambil menuntun Ibu agar duduk di atas bednya. Lalu kukeluarkan dildo itu dari kotaknya.
8261Please respect copyright.PENANAJ8KevmB3kl
“Nih… pegang deh sama Ibu… apaan coba?” kataku sambil menyerahkan dildo itu ke tangan ibuku.
8261Please respect copyright.PENANA2rEk7Q6abw
Ibu meraba – raba dildo itu seperti sedang menyelidik benda apa yang sedang dipegangnya itu. “Iiih… kok kayak kontol Wan?!”
8261Please respect copyright.PENANAK08GgzeDWW
“Iya… kalau mau dimasukin ke dalam memek Ibu, harus dikasih lotion dulu, supaya licin dan tidak ada kumannya. Sebentar pinjam dulu,” kataku.
8261Please respect copyright.PENANAQ9uAenJw8j
Ibu menyerahkan dildo itu padaku. Kemudian kulumuri dildo itu dengan lotion yang kubeli toko penjualnya.
8261Please respect copyright.PENANA3kx43CcX3Z
Ibu menurut saja ketika kuminta celentang sambil menyingkapkan dasternya.
8261Please respect copyright.PENANAb5WGhYIIoM
Lalu kucolokkan dildo itu ke dalam liang memek Ibu. “Aaaaaaaah… dimasukkan ke memek ibu Wan?”
8261Please respect copyright.PENANA4acyUVoCzQ
“Iya Bu. Sekarang nyalakan vibratornya,” sahutku sambil memijat on untuk vibratornya. Drrrr… dildo itu bergetar. Dan Ibu malah memekik tertahan, “Waaaaan… ooooohhhh… kok rasanya seperti dibor gini Waaaan…?!”
8261Please respect copyright.PENANAG1fCdnfpSX
“Tapi enak kan Bu?! Tahan gelinya ya… vibrator ini justru akan membuat Ibu keenakan…” sahutku sambil menggerak – gerakkan dildo yang sedang bergetar itu, dengan gerakan penis sedang mengentot. Maju mundur di dalam liang memek Ibu.
8261Please respect copyright.PENANAKObFUA1tLv
“Adududuuuuuh… Waaaan… memang enak… tapi… adududuuuuuh… bergetar – getar gini… oooo… ooo… ooooh… Waaaan… Wawaaaan… memang enak Waaan… enak sekali… Waaaaan… aaaa… aaaaaaaah… tapi… ooooooh… ibu jadi cepat lepas Waaaaaan…”
8261Please respect copyright.PENANA5HnPvVSAPO
Ibu mengejang tegang, lalu terkulai lunglai.
8261Please respect copyright.PENANA5V9SSB4slF
“Malah bagus kan? Biar cepat selesai., Hihihihi…”
8261Please respect copyright.PENANAxYf9PSjF8C
Tiba – tiba terdengar bunyi pintu diketuk berkali – kali.
8261Please respect copyright.PENANABdQXO0NnEx
“Haaa?! Siapa itu?” gumamku sambil meninggalkan Ibu dan bergegas menuju pintu depan.
8261Please respect copyright.PENANAxifgCL9OtT
Setelah pintu kubuka, aku terkejut karena yang mengetuk pintu itu ternyata dua orang polisi…!
8261Please respect copyright.PENANAzBZ3VQ0E9f
“Silakan masuk Pak. Ada apa nih malam begini bapak- bapak polisi datang ke sini?” tanyaku.
8261Please respect copyright.PENANArV9z9O1E3l
“Nanti kami masuk kalau sudah jelas. Apakah benar di sini rumah Ibu Hayati?” tanya salah seorang polisi yang belum mau masuk ke dalam rumah.
8261Please respect copyright.PENANACSlK1goNzM
“Betul. Bu BHayati itu ibu saya.”
“Ooo… jadi Anda yang bernama Wawan Darmawan ya?”
“Betul Pak. Ada apa ya?”
“Anda punya saudara yang tunanetra bernama Wati?”
“Betul Pak. Dia itu kakak kandung saya. Ada apa dengan dia Pak?”
8261Please respect copyright.PENANAiSXaj1AX23
“Nggak ada apa – apa. Kami hanya melanjutkan tugas dari kepolisian Kalimantan Timur, untuk mengantarkannya pulang,” sahut salah seorang polisi itu yang lalu menoleh ke arah temannya sambil berkata, “Kalau begitu turunkan saja dia dari mobil. Alamatnya sudah kita temukan.”
8261Please respect copyright.PENANAS1S75FcN8x
“Siap komandan,” sahut polisi yang berpangkat lebih rendah, yang lalu bergegas menuju mobil polisi yang terparkir di seberang jalan.
8261Please respect copyright.PENANAGF9tKjl5ph
“Jadi… kakak saya ada di dalam mobil itu Pak?”
8261Please respect copyright.PENANABJv2tBVPH1
“Iya. Dia baru saja datang ke kantor kami, diantarkan oleh rekan polri dari Kaltim. Untuk jelasnya nanti saja tanyakan langsung kepada kakak Anda.”
8261Please respect copyright.PENANAFhukKnSLHm
Dengan gugup aku bergegas menuju kamar Ibu. “Bu…! Kak Wati pulang… !” seruku.
8261Please respect copyright.PENANAlb6HVAJvhT
“Masa?! “Ibu tampak kaget, lalu kutuntun ke ruang tamu sambil dibisiki, “Jangan tanya apa – apa ya Bu. Dia diantarkan oleh polisi yang merasa kasihan, takut nyasar di jalan mungkin.”
8261Please respect copyright.PENANA5MA0QIYtTe
“Iya… iyaaa…”
8261Please respect copyright.PENANAbvaiQUMt62
Sementara di depan tampak kedua anggota polri itu membimbing Kak Wati yang tampak jadi lebih montok, memasuki ruang tamu. Aku pun langsung memeluk Kak Wati, “Kak Wati… ke mana aja selama ini Kak?” tanyaku sambil menciumi pipi kakakku.
8261Please respect copyright.PENANAhd2S7G1kZ5
“Ini… Wawan ya?”
“Iya Kak…”
“Panjang ceritanya Wan. Mana Ibu?”
“Ini Ibu,” sahutku sambil menarik Ibu agar bersentuhan dengan anak sulungnya.
8261Please respect copyright.PENANAB1TDHu9aiT
Mereka lalu berpelukan sambil menangis.
8261Please respect copyright.PENANAi3B5eZ4vHq
Sementara aku mempersilakan kedua anggota polri itu untuk duduk di ruang tamu.
8261Please respect copyright.PENANA4CrDgYDdHI
Ibu dan Kak Wati masih berpelukan sambil berdiri di ruang tamu. Lalu kubimbing mereka agar duduk bersamaku di atas sofa tua ruang tamu.
8261Please respect copyright.PENANADSUqick2eZ
Setelah mengucapkan terima kasih pada kedua anggota polri itu, aku menyerahkan amplop berisi uang sebagai tanda terima kasih. Tapi dengan simpatik mereka menolak dan berkata, “Kami hanya terdorong oleh rasa kemanusiaan saja. Makanya kami langsung antarkan Mbak Wati itu ke sini, karena kalau disuruh nginep dulu di kantor polisi kan kasihan.
8261Please respect copyright.PENANAMRRa6NSzQg
Kemudian kedua anggota polri yang baik hati itu berpamitan pulang. Sementara amplop berisi uang itu kumasukkan lagi ke dalam saku celanaku.
8261Please respect copyright.PENANAOnz6u0kkQM
“Aku mau mandi dulu Wan. Sejak dari Kalimantan sampai detik ini aku belum mandi,” kata Kak Wati sambil berdiri, “Letak kamar mandinya masih tetap seperti dahulu?”
8261Please respect copyright.PENANAnfFivHOFkW
“Masih Kak,” sahutku, “Perlu kuantar?”
8261Please respect copyright.PENANAydtAqXZkuK
“Gak usah,” sahut Kak Wati, “Aku masih hafal letak kamar mandi itu kalau belum dirubah sih… mudah – mudahan aja masih ingat. Ohya, tolong handuk, sabun, sikat gigi dan odolnya keluarin dari tasku Wan. Minta tolong nih, bukan nyuruh.”
8261Please respect copyright.PENANAm6RjR8iSjX
“Iya Kak,” sahutku sambil berdiri dan me;langkah ke arah tas pakaian Kak Wati yang masih tergeletak di lantai ruang tamu.
8261Please respect copyright.PENANA81SAqOdgyF
“Hihihi… tumben kamu mangil aku Kak segala. Dulu kita kan saling panggil nama aja Wan,” kata kakakku yang mulai melangkah ke kamar mandi sambil meraba – raba ke depannya.
8261Please respect copyright.PENANAdO2ojIesge
“Kamu kan memang juga kakakku,” sahutku.
8261Please respect copyright.PENANAVpkBYgTqmM
“Tapi beda umur kita cuma setahun Wan. Panggil namaku aja, gak usah pakai kak kik kuk kek kok. Hihihiii…”
8261Please respect copyright.PENANAFpz4WiucI5
Memang benar, sejak kecil aku dan kakakku itu saling panggil nama saja. Tanpa istilah Kak, meski pun dia kakakku.
8261Please respect copyright.PENANASIEUVW0NrN
Aku sengaja melambatkan diri mencari peralatan mandi kakakku dari tasnya, karena ketika Wati sudah dekat kamar mandi, aku berbisik ke telinga Ibu, “Barang – barang yang tadi itu umpetin dulu Bu. Jangan sampai ketahuan sama Wati.”
8261Please respect copyright.PENANAWBPCQbAyez
“Iya. Nanti suruh dia tidur di kamarmu aja Wan. Ibu mau kunci pintu kamar ibu. Takut ada rahasia kita yang terbongkar sama dia.”
8261Please respect copyright.PENANABV5y3tu2mz
“Iya. Dia memang harus tidur di kamarku, karena aku mau mengorek pengakuannya, ke mana saja selama lima tahun menghilang itu.”
8261Please respect copyright.PENANAkFb8CDAqN2
Lalu Ibu masuk ke dalam kamarnya. Dan langsung menutup serta menguncikan pintu kamarnya.
8261Please respect copyright.PENANAd95txaUHXf
Sementara aku pun bergegas menuju pintu kamar mandi, untuk menyerahkan peralatan mandi kakakku yang sudah duluan masuk ke dalam kamar mandi.
8261Please respect copyright.PENANAvWCpCmTsfb
Begitu masuk ke dalam kamar mandi, aku terlongong melihat kakakku sudah telanjang bulat… yang anehnya menggetarkan batinku tidak seperti biasanya.
8261Please respect copyright.PENANAiN2XfPMxKS
Ya… sejak kecil aku dan Wati sering mandi bareng. Sambil mengawalnya di kamar mandi, karena takut salah injak atau terpeleset dan sebagainya.
8261Please respect copyright.PENANAVCgKZZ5GOB
Tapi saat – saat seperti itu tak pernah membuatku ada yang istimewa. Karena waktu masih kecil Wati itu kurus.
8261Please respect copyright.PENANAa27VrGyZZb
Aku bahkan sjudah hafal seperti apa bentuk kemaluan kakakku itu. Dia pun sudah hapal bentuk penisku saat itu, meski hanya lewat sentuhan belaka.
8261Please respect copyright.PENANAuSUT3jNuoS
Setelah kemaluan kami sama – sama berjembut, kami tidak pernah mandi bareng lagi.
8261Please respect copyright.PENANA7fi08nNI92
Tapi setelah lima tahun tidak berjumpa, ternyata banyak perubahan yang terjadi pada diri kakakku itu. Kini tubuhnya tidak kurus lagi, bahkan sebaliknya… jadi montok dan seksi…!
8261Please respect copyright.PENANANYIiCppSbG
Dan terus terang saja, desir birahi mulai timbul di dalam batinku setelah memperhatikan bentuk sekujur tubuh Wati (yang tidak mau disebut Kak itu) dalam keadaan telanjang bulat begitu.
8261Please respect copyright.PENANAigiosA9eB8
Maka setelah memutar otak, aku pun berkata, “Aku juga mau mandi ah. Hitung – hitung bernostalgia pada masa kecil kita dahulu.”
8261Please respect copyright.PENANAeSIL8BwUbd
“Iya,” sahutnya, “Sekalian sabunin punggungku ya Wan.”
8261Please respect copyright.PENANAIEXlH7H0IU
“Iya,” sahutku yang sedang melepaskan seluruh busana yang melekat di tubuhku. Kemudian kusirami tubuh Wati dari bahu ke bawah, membuatnya menggigil kedinginan karena hari memang sudah malam. Maka secepatnya kusabuni punggungnya sambil berkata setengah berbisik, “Dulu waktu aku berumur limabelas, Wati pernah ngajak bersetubuh kan sama aku…
8261Please respect copyright.PENANA6FQRgsGUff
“Iya. Tapi kamu gak mau. Malah bilang takut aku hamil dan sebagainya.”
8261Please respect copyright.PENANAQJFwGAXKiv
“Waktu itu aku kan masih belum mikirin yang gitu – gituan. Cuma mikir nyari duit buat sekolah dan buat makan kita sehari – hari. Kalau sekarang sih aku mau… soalnya kamu jadi seksi begini Wat.”
8261Please respect copyright.PENANAYpQT5hGaSY
“Tapi… sekarang aku gak perawan lagi Wan.”
8261Please respect copyright.PENANAcvKvK0yJfF
“Gak masalah. Memangnya siapa yang ngambil keperawananmu.”
8261Please respect copyright.PENANA7QAqjm85Qj
“Yang menculik aku ke Kalimantan itu.”
8261Please respect copyright.PENANA5loOGC60Iy
“Emangnya kamu diculik Wat?”
8261Please respect copyright.PENANAjBDna4KaQd
“Iya… tapi menculiknya secara halus. Ngajak aku makan – makan di restoran. Lalu dibawa masuk ke mobilnya. Aku gak tau dibawa ke mana saat itu. Eee… makan – makannya sudah jauh di luar kota. Ternyata saat itu aku mau dibawa ke Jakarta dengan janji akan dikasih pekerjaan di Kalimantan.”
8261Please respect copyright.PENANAt2u6aMyOJc
“Terus?”
8261Please respect copyright.PENANAOdBKKuDXSj
“Bujukannya memang halus sekali. Sedangkan aku ingin merasakan seperti apa naik pesawat terbang itu. Ah… panjang ceritanya. Nanti aja kuceritain setelah mandi. Ini aku kedinginan Wan. Cepetan mandinya ya.”
8261Please respect copyright.PENANAtLbdHk4a4G
Setelah selesai menyabuni punggung Wati, aku pun buru – buru menyelesaikan mandiku. Memang terasa dingin sekali airnya. Tapi dalam tempo singkat aku sudah siap untuk membuat tiga kamar yang lengkap dengan mandi masing – masing. Kamar mandi yang dilengkapi dengan shower dan water heater, tanpa menggunakan gayung plastik lagi.
8261Please respect copyright.PENANAosNV8FRgKG
Ketika Wati sudah membalut badannya dengan handuk, aku pun sudah selesai mandi. Dan membelitkan handuk juga di badanku.
8261Please respect copyright.PENANAnkthcoIsSi
Kemudian kutuntun kakakku menuju kamarku.
8261Please respect copyright.PENANA6sSiOVYqQa
“Ibu sudah tidur ya?” tanyanya waktu sedang melewati pintu kamar Ibu.
8261Please respect copyright.PENANAzCgo1uqA4t
“Iya. Wati mau tidur di kamarku kan?”
8261Please respect copyright.PENANAr6pDEd3hlm
“Iya. Biar bisa ngobrol dulu sebelum tidur. Lagian tidur sama Ibu suka ngorok, suka bikin aku terbangun karena berisik oleh suara ngoroknya.”
8261Please respect copyright.PENANAMZHigeMlqa
Setibanya di dalam kamar aku berbisik ke telinga kakakku. “Aku mau ngentot memekmu ya.”
8261Please respect copyright.PENANAo1BfZLruSB
“Hihihi… kayak yang iya aja.”
8261Please respect copyright.PENANAXsaVzRLMZ1
“Serius, aku pengen nyobain memekmu Wat,” kataku sambil menutup dan menguncikan pintu kamarku. Lalu mengajak kakakku duduk di sofa hitam yang tak jauh dari ranjangku.
8261Please respect copyright.PENANAjMGiZBArod
“Beneran kamu mau menyetubuhiku?” tanya Wati sambil memegang tanganku.
“Iya… ingin merasakan enaknya memekmu.”
8261Please respect copyright.PENANAT7cjzNz53E
“Harusnya dari dulu – dulu kamu menerima ajakanku,” kata Wati sambil memegang pahaku, lalu menyelinapkannya ke balik handuk yang belum kulepaskan dari tubuhku, “Segede apa sih kontolmu?”
8261Please respect copyright.PENANA3KVTpA8tQB
“Pegang aja sendiri,” sahutku sambil melakukan hal yang sama. Menyelinapkan tanganku ke balik handuk yang masih membeliti tubuh kakakku.
8261Please respect copyright.PENANA04kDSNpTNo
“Anjriiiittt… kontolmu panjang gede gini Wan…! Sudah ngaceng pula… !” seru Wati tertahan.
8261Please respect copyright.PENANAy5al9NWIhA
“Sttt… jangan keras – keras ngomongnya. Nanti kedengaran sama Ibu,” kataku sambil menempelkan telapak tanganku di mulut kakakku.
8261Please respect copyright.PENANAREHMCgulEm
Tapi aku tidak takut kedengaran oleh Ibu. Karena di antara kamarku dengan kamar Ibu, ada ruangan kecil yang kami pakai untuk ruang makan. Lagian bunyi radio di kamar Ibu terdengar agak nyaring. Biasa dia suka nyetelin radio kalau sudah mau tidur. Tapi… mungkin juga Ibu sedang menggunakan dildo yang kukasih tadi dengan leluasa.
8261Please respect copyright.PENANAR9WhNkLuOX
Tanpa kusuruh, Wati melepaskan belitan handuknya, sehingga menjadi telanjang bulat di depan mataku. Maka aku pun melepaskan belitan handukku, sehingga jadi sama – sama telanjang seperti kakakku.
8261Please respect copyright.PENANA7U2uYlwx6H
Yang menggiurkan pada diri kakakku itu adalah toketnya itu, pentilnya gede – gede. Wajahnya pun keindia – indiaan. Hmmm… seandainya dia bisa melihat seperti aku, pasti sudah banyak cowok yang naksir sama kakakku satu – satunya itu.
8261Please respect copyright.PENANArHED1K475f
Dan kini, dalam keadaan telanjang, kakakku merebahkan diri di sofa, dengan kaki dikangkangkan.
8261Please respect copyright.PENANALy1vyYxaxk
Aku menyambutnya dengan pelukan seorang lelaki kepada seorang perempuan. Bukan pelukan adik kepada kakaknya.
8261Please respect copyright.PENANAjcxAxeFUkV
Tentu saja pusat perhatianku ke arah kemaluannya, yang lalu kusentuh dengan tanganku. Kuperhatikan dari dekat… dekat sekali. Memang kelihatan kalau kemaluan kakakku sepoerti sering “dipakai” oleh lelaki, Tapi aku tak peduli hal itu. Aku bahkan sudah sangat terangsang ketika bagian dalam kemaluannya yang kemerahan itu sudah ternganga di depan mataku.
8261Please respect copyright.PENANAw9EEsYBg9Z
Wati mulai menggeliat – geliat sambil mendesah – desah. Terlebih setelah aku menemukan kelentitnya, lalu kujilati bagian yang sebesar kacang kedelai itu dengan lahap.
8261Please respect copyright.PENANABskX2uJU8E
Namun Wati pun tak mau kalah. Beberapa saat berikutnya, justru dia yang menangkap penisku yang sudah ngaceng ini. Lalu mengoralnya dengan trampil sekali.
8261Please respect copyright.PENANA8Eq2qipabi
Begitu trampilnya Wati menyhelomoti dan mengurut – urut penisku, sehingga akhirnya aku takut kalau keburu ngecrot di mulut kakakku, karena permainan oralnya luar biasa enaknya. “Sudah Wat… nanti keburu buceng di dalam mulutmu…”
8261Please respect copyright.PENANAW8Xo0dZcaC
Wati pun melepaskan selomotannya, lalu menelentang di sofa, sambil mengusap – usap memeknya yang bibir luarnya berwarna coklat gelap dan bagian dalamnya merah membara.
8261Please respect copyright.PENANAxhOAvpxjzP
Tanpa ragu lagi kubenamkan penisku ke dalam liang memek kakakku. Blessssss… dengan mudahnya aku bisa membenamkan penisku sampai ambles semuanya…!
8261Please respect copyright.PENANA2IygE9lPVu
Disambut dengan lontaran suara kakakku, “Oooohhh… gilaaaa… kontolmu gede dan panjang sekali Wan…! Pasti nikmat dientot sama kontol segede dan sepanjang ini sih… ayo entotin Wan…!”
8261Please respect copyright.PENANAs7XBRuGMju
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, seolah gerakan pompa manual, maju mundur di dalam liang memek kakakku.
8261Please respect copyright.PENANAaszIYWwGkH
Maka rintihan demi rintihan Wati pun mulai terdengar. Tapi suaranya perlahan sekali, karena aku sudah memperingatkan agar jangan sampai terdengar oleh Ibu.
8261Please respect copyright.PENANAfovulBsSFw
“Waaaan… kontolmu enak skeali Waaaan… kenapa gak dari dulu – dulu kamu entot aku Waaaan… kalau tau begini, aku takkan jauh – jauh meninggalkan rumah… karena kontolmu ini justru jauh lebih enak daripada kontol XXX…”
8261Please respect copyright.PENANAR8GbifrlXa
“Siapa XXX?” tanyaku sambil mengurangi kecepatan entotanku.(XXX = nama yang sengaja sangat disamarkan).
8261Please respect copyright.PENANAMdKWLbyBY9
“Yang membawaku ke Kalimantan dan membuatku jadi tukang pijit di sana…”
8261Please respect copyright.PENANAerlSteRFz3