Nayla Istri Pak Miftah - #8

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhv5N3u7sM5

“Ini air hangatnya Put” Ucap Nayla sambil memberikan secangkir air hangat itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpY6sJdsXT

“Makasih mbak” Jawab Putri yang langsung menyeruputnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mEG5zXag8

Setelah menghabiskan setengah dari air hangat itu. Putri kembali melamun. Sepertinya ia kembali terpikirkan soal kejadian buruk yang baru saja menimpanya itu. Ia masih tak percaya kalau kejadian buruk seperti itu harus menimpa dirinya. Ia telah kehilangan keperawanannya. Rasanya ia sudah tak memiliki masa depan lagi. Ia merasa hancur. Ia merasa tak memiliki kepercayaan diri lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rPCG2xwtZ

“Putt… Jangan ngelamun dong” Ucap Nayla sambil tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTQN3TVXbC

“Maaf mbak… Aku masih kepikiran soal tadi… Aku masih gak percaya kalau . . . .” Ucap Putri terpotong.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkDb5A9Krq

“Iya aku paham apa yang kamu rasain Put… Aku menyesal… Aku minta maaf soal keputusan aku kemarin… Seharusnya aku bilang dulu ke kamu kalau pak Urip orangnya memang seperti itu” Ucap Nayla berusaha menghiburnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNQxHolK88

“Tapi dulu pas aku kesini dia gak keliatan kayak gitu loh mbak… Sikap mbak sendiri juga pas itu . . . .” Ucap Putri kembali terpotong.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8ChMdalMc

“Iya… Awalnya aku juga gak percaya… Sejujurnya waktu kamu datang ke rumah pas mau minta foto itu, aku juga ngalamin hal yang sama kayak kamu loh, Put” Ucap Nayla mengenang kejadian buruknya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncuGclVVI6

“Eh mbak juga ?” Tanya Putri tak percaya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXB5ee7242V

“Iya cuma waktu itu aku gak tau siapa pelakunya… Karena aku diperkosa waktu lagi tidur… Awalnya aku ngira pak Beni orangnya… Inget kan sewaktu pak Beni ngasih roti ke aku ? Aku udah nuduh pak Beni waktu itu… Aku gak nyangka banget kalau ternyata justru pak Urip pelakunya… Makanya belakangan ini aku seringkali nginep ke rumah pak Beni sewaktu mas Miftah lagi gak ada di rumah… Aku lupa banget kalau kamu mau kesini… Dan aku juga gak nyangka kalau pak Urip berani ngelakuin hal itu ke kamu Put… Sekali lagi maaf yah” Ucap Nayla menyesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4W0ZalRcL

“Iyya mbak… Yasudah jangan diinget lagi… Aku takut kejadian ini menjadi trauma buatku… Lagipula bukan salah mbak kok… Cuma aku masih shock aja… Mungkin butuh waktu… Tapi entah kapan aku bisa pulih dari rasa trauma ini” Ucap Putri yang masih tak menyangka.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHz3gsNOBd

“Iyya… Kamu pasti bisa kok Put… Kamu pasti bisa pulih… Aku yakin, kamu pasti bisa kok” Ucap Nayla tersenyum untuk menyemangati.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKU1FrwqQe7

“Iyya makasih yah mbak” Jawab Putri yang mulai bisa tersenyum kembali.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHQHGeREyu

“Oh yah ini hijab sama cadarnya… Mbak mau mandi dulu ? Nanti biar aku anter ke kamar mandi” Ucap Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi11vdMqD6k

“Iyya boleh… Tolong yah mbak” Ucap Putri yang masih telanjang bulat menyisakan kacamatanya saja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jlPWkWyth

Putri yang merasakan perih di selangkangannya terpaksa dibantu oleh Nayla dalam berjalan. Ia diantar Nayla ke kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat. Saat pintu kamar dibuka, terlihat pak Beni terkejut melihat Putri masih telanjang bulat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlFIaSR2uf

“Eh bapak kirain dah pulang… Jangan lihat !” Tegur Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpOUUAlCpH

Putri yang tak menyangka akan kehadiran pak Beni segera menutupi tubuhnya semampunya. Wajahnya tertunduk malu. Ia benar-benar malu saat auratnya kembali terlihat oleh sosok lelaki asing yang sama sekali belum dikenalnya itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPmH2oMAUk

“Ehh maaf” Ucap Pak Beni menunduk. Ia segera patuh laksana budak yang menuruti perintah tuannya. Sepertinya pak Beni telah mendalami perannya. Ia akan menuruti semua perintah yang diucapkan oleh Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8e7TaUTn2

Karena merasa nanggung sudah berada di tengah perjalanan. Nayla kembali melanjutkan perjalanan Putri menuju kamar mandi. Sesampainya mereka disana, Nayla membiarkan Putri membersihkan dirinya. Pintu kamar mandi ditutup. Terdengar bunyi air mengucur dari dalam kamar mandi tersebut.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIgHluHqzE

“Hah… Maaf” Lirih Nayla yang masih menyesali perbuatannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssbmXt9AcB

Nayla pun kembali ke arah pak Beni membiarkan Putri menikmati waktunya sendiri. Samar-samar terdengar suara isak tangis dari dalam. Tampaknya Putri masih belum pulih dari trauma yang menghantuinya. Nayla duduk di samping pak Beni. Wajahnya tampak kebingungan. Ia masih tak percaya pak Urip melibatkan sahabatnya dalam melakukan aksi bejatnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBENqU723ec

“Gimana mbak Putri, mbak ?” Tanya pak Beni pada Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAygnXMaPb

“Masih trauma pak… Wajar sih, tapi moga aja cepet pulih” Jawab Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleZjyJ9lQS

“Oh begitu” Jawab pak Beni merenung.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSCOhpWTJD

Gimana yah sekarang ? Hah sialan juga pak Urip itu ! Bisa-bisanya ia mengincar mbak Putri ! Kalau dibiarin bakalan semakin menjadi tuh orang… Gimana yah cara untuk menghentikannya ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5XDNuNnQT

Batin pak Beni berfikir.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9B3Qo55jv

“Oh iya pak” Ucap Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtlhgs5yLT

“Iya mbak gimana ?” Tanya pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktL5rsKtwK

“Aku habis ini kan mau kerja… Aku ngerasa gak enak ke bu Dona kalau sampai gak ikut sesi photoshoot lagi… Sedangkan Putri kayaknya gak sanggup untuk mengikuti photoshoot bareng aku… Aku boleh titip Putri ke bapak gak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZOcTsG3QV

“Eh saya diminta jagain mbak Putri gitu ?” Tanya pak Beni tak menyangka.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiieUgmtU4J

“Iya… Melihat keadaannya… Gak mungkin juga Putri bisa pergi jauh… Kakinya susah buat berjalan… Aku gak tau gimana pak Urip melakukannya sampe-sampe membuat Putri kayak gitu… Setidaknya kalau ada bapak, pasti Putri akan merasa tenang… Karena ada yang menjaga selagi aku pergi bekerja” Ucap Nayla menjelaskan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF13F15ZpBg

“Hmm saya mah oke-oke aja mbak… Tapi mbak Putrinya gimana ? Saya mah nurut aja ke mbak” Ucap Pak Beni manut.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7FfKqx3PO

“Makasih… Nanti aku bilangin ke Putri deh… Nanti bisa tolong gendong Putri ke rumah bapak yah… Nanti aku yang bawa motornya buat parkir di depan rumah bapak” Ucap Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKfAaV4ZtT

“Iya mbak siap… Apapun perintahnya akan saya lakukan” Jawab Pak Beni patuh.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMez8HvIh0

Nayla pun tersenyum. Untungnya tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari dalam kamar mandi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJJXS8vYjk

“Mbaakkk” Ucap Putri memanggil.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXjtExuRzQ

“Ehh iya Put” Jawab Nayla segera menghampiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFzhdgIny7

Terlihat Putri sudah selesai mandi. Aroma tubuhnya wangi. Wajahnya cerah. Kulit tubuhnya bersih mengkilat. Pak Beni yang melihatnya sekilas langsung terpana. Apalagi Putri itu masih muda dan saat itu juga masih telanjang bulat. Pak Beni yang jarang melihat akhwat telanjang langsung terpana. Namun karena merasa tak enak pada Nayla. Ia pun membuang muka demi menjaga pandangannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxoiIBYGYR

Nayla dan Putri memasuki kamar Nayla. Pintu ditutup. Pak Beni akhirnya bisa mengangkat kepalanya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuSBehAwxC

“Cantik banget yah mbak Putri… Duh kalau nanti cuma berduaan gimana yah ? Bakal bahaya nih” Ucap Pak Beni sambil mengelusi penisnya yang sudah berdiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQLFhIJoYN

Kebetulan saat itu Nayla keluar dari dalam kamarnya. Akhwat cantik itu segera datang menghampiri Pak Beni. Ia lagi-lagi duduk di sebelahnya yang membuat jantung Pak Beni berdebar kencang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqefFWXzbO

“Putri setuju… Tolong titip Putri yah !” Ucap Nayla sambil tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDFJxBmd7c

“Ssiii… Siiappp mbak… Siappp” Ucap Pak Beni grogi saat melihat senyuman di mata Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QY4pHhAfH

Gara-gara melihat tubuh polos Putri tadi. Nafsu pak Beni mendadak bangkit apalagi saat ditambah senyum indah Nayla. Nafsunya jadi menggebu. Tapi ia tak berhak melampiaskannya karena Nayla sendiri tidak memintanya. Serba salah. Ia tiba-tiba berada di situasi berbahaya. Ia jadi resah tapi tak memiliki pelampiasan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC1CV5PeVx

Duh gimana ini ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxV3iI8hZwH

Batin Pak Beni kebingungan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoLbvj8TGu

Tak berselang lama, Keluarlah Putri dari dalam kamar Nayla. Pak Beni terperanjat akan kecantikannya. Putri yang saat itu mengenakan gamis milik Nayla terlihat sangat mempesona. Gamis berwarna hitamnya yang dipadukan dengan hijab berwarna pinknya membuat kecantikan Putri semakin bertambah. Putri terlihat begitu sholehah. Mungkin tidak akan ada yang menyangka kalau Putri baru saja kehilangan keperawanannya. Putri terlihat seperti seorang ustadzah atau mungkin ibu hajjah. Pokoknya itulah, intinya pak Beni benar-benar terpukau akan kecantikan milik bidadari bercadar tersebut.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCqTy8PdBD

“Pak, bantuin” Ucap Nayla sambil menepuk paha pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Mu0AQzSgJ

“Eh iya mbak” Jawab Pak Beni tersadar.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvzSz6UU4f

Pak Beni segera menghampiri. Ia dengan jantan menggendong Putri di depan. Tangan kanannya memegangi punggungnya serta tangan kirinya memegangi pergelangan lututnya. Putri pun reflek memegangi bahu pak Beni. Tak sengaja mata mereka bertemu. Putri menunduk malu-malu. Mereka terlihat seperti seorang pasangan saja. Pak Beni dengan malu-malu pun berjalan mendekati Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQcTIVP25D

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxhjpVDaQo

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLmvVn0mgN

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYq96IxDF6X

ILUSTRASI PAK BENI GENDONG

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJG4fBxO36v

“Lalu bagaimana mbak ?” tanya pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5brb9eExpB

“Sebentar… Aku liat ke luar dulu” Ucap Nayla sambil berjalan keluar.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Md1q135U

Setelah melihat keadaan diluar aman. Ia menyuruh pak Beni segera keluar. Nayla pun menuntun pak Beni agar tidak dilihat oleh warga sekitar. Untungnya mereka berdua sampai di depan rumah dengan aman. Setelah itu giliran Nayla yang menaiki motor Putri untuk memarkirkannya di depan halaman rumah Pak Beni. Nayla pun masuk ke dalam. Disana ia melihat pak Beni tengah menidurkan Putri diatas ranjang tidurnya dengan jantan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDbpldYgi2

“Pak… Aku titip bentar yah” Ucap Nayla pada pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhb8amxU4g

“Iyya mbak… Saya akan menjaganya” Ucap pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKyTTR1SwO

“Put… Aku berangkat dulu yah” Ucap Nayla mendekati Putri. Putri pun hanya mengangguk lalu membuka mulutnya untuk menitipkan pesan kepada bu Dona.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJlrONBbwy

“Bilangin aku gak enak badan yah mbak… Maaf aku gak bisa ikut kesana” Jawab Putri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOCiEoyDF7

“Iya aku akan bilang ke bu Dona… Gak usah minta maaf Put… Aku yang harusnya minta maaf” Ucap Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp28n6dC9ry

Nayla pun pergi setelah pamit terlebih dahulu kepada pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiA5XR17lNP

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUbgDfCtce

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SKUq1ukW0

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGKDGIWkMw

NAYLA

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccdZIh3Ejp

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGMqDJS7O4

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pSV8BMyB5

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42X08BX0ih

PAK BENI

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxLpc0EKmY

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgh9sjkCHTL

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKSHuSrwNh

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XSD9nq1ja

PUTRI

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJy5XC2WWU

Pak Beni yang melihat Nayla sudah pergi diam-diam melirik ke arah kamarnya sendiri. Terlihat Putri tengah tertidur dalam posisi miring. Ia pun mengambil kesempatan ini untuk melampiaskan nafsunya yang menggebu sedari tadi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD14Ah73UX4

“Maafkan saya mbak Put… Kalau diam-diam saya… Aaahhhhh… Aaahhhh” desah pak Beni sambil mengocok penisnya sendiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZDmQ6eOZF

Pak Beni rupanya sudah memelorotkan celananya. Ia pun mengocok penisnya sambil menatap wajah cantik Putri. Entah kenapa dirinya lebih bernafsu pada akhwat sholehah ketimbang wanita cantik yang berpakaian terbuka. Meski ia sudah pernah melihat dalamannya, hal itu tidak serta merta meruntuhkan nafsu pak Beni untuk menyetubuhinya. Namun ia teringat kondisi Putri. Ia juga tak mungkin memperkosanya. Ia pun memutuskan untuk beronani saja untuk melampiaskan nafsu birahinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWakNpFLOyr

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh mbakk Puttt” Desah pak Beni dengan lirih.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcsiY2LR5z

Sementara itu Nayla sudah tiba kembali di dalam rumahnya. Ia buru-buru berjalan ke arah kulkasnya. Ia khawatir kalau pak Urip akan datang untuk menerornya lagi. Ia ingin pergi. Ia ingin bekerja agar tidak menetap di rumah bersama pembantunya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWW65ug31Kq

Nayla membuka kulkasnya. Ia mengambil botol berisi air minum. Ia langsung menenggaknya sekali lalu menutup pintu kulkasnya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasbzeQBuNq

“Huft untung masih inget… Meski udah jam 9 lebih gapapa kali yah” Ucap Nayla yang setelah itu baru melangkah pergi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjlRJ2WUgR

*-*-*-*

Sesampainya Nayla di tempat perfotoan. Andri sudah berdiri disana untuk menyambut kedatangannya. Terlihat wajah sumringah pada diri Andri. Andri terlihat sangat senang ketika wanita yang ia cinta akhirnya datang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLZn8tmttM

Setelah melepas helmnya, Nayla pun menghampiri Andri untuk bersama-sama menemui bu Dona.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhct4aVUok

“Loh Nay… Putri mana ? Kok gak keliatan ?” Tanya Andri heran.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKIDYKUrIT

“Hmmm Putri lagi sakit, Ndri… Tadi aku dikabarin kalau Putri gak bisa dateng kesini” Ucap Nayla sambil menunjukkan wajah sedihnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJolFBhECC0

“Oalah kok bisa ? Sakit apa ?” Tanya Andri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kspZUbTgn

“Gak tau Ndri… Mungkin cuma kecapekan” Jawab Nayla berbohong.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMuFfzt4Gf

“Oalah tuh kan… Kamu jaga diri yah… Jangan sampai sakit lagi… Kalau nanti emang capek, bilang aja yah biar bisa istirahat dulu” Ucap Andri perhatian.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgraBjRPjp4

“Iyya Ndri… Makasih” jawab Nayla tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJNoAHmH9t

Andri merasa sedih mendengar kabar kalau Putri sedang sakit. Tapi membayangkan dirinya bisa berduaan bersama Nayla membuat hatinya berbahagia. Ia pun terus-terusan mencuri-curi pandang ke arah tubuh Nayla. Akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba putih itu terus dipandangi oleh Andri. Tidak hanya wajahnya, tapi juga tubuh indahnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQLh2V7cOu

Itu beneran kan ? Kemarin mbak Nayla sampai telanjang pas video callan bareng aku ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvZwQ38u6b

Batin Andri sambil memperhatikan tubuh indah Nayla. Andri pun menenggak ludah. Ia tak dapat membayangkan indahnya tubuh seorang selebgram yang sedang dalam keadaan telanjang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeESr4VClw

Jam demi jam berlalu. Pose demi pose sudah Nayla tunjukan dalam balutan busana syar’i yang dilakukannya secara bergantian. Tak terhitung sudah berapa kali Nayla berganti pakaian demi mempromosikan produk yang dibuat oleh bu Dona. Rasanya cukup lelah juga. Apalagi saat jam tak terasa sudah menjukkan pukul setengah tiga sore.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XidCLmJ2o

Untungnya sesi perfotoan sudah berakhir. Andri & Nayla pun duduk beristirahat di ruang perfotoan sambil memainkan hapenya. Nayla saat itu masih mengenakan gamis yang ia promosikan. Ia belum sempat berganti dengan pakaiannya sendiri. Ia dengan santainya duduk di salah satu kursi sambil membalas pesan dari suaminya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZWxGIa8Y1

“Nay… Gimana ? Gak terlalu capek kan ?” Tanya Andri caper.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8PqamkxWs

“Eh Ndri… Engga kok… Enggak” Jawab Nayla tersenyum. Nayla pun kembali membalas pesan dari suaminya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTGqHgZcMP

“Oh yah, syukurlah” Jawab Andri lega.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bCl55wWBk

Namun ekspresi Nayla yang agak cuek kepadanya membuat Andri merasa kebingungan. Padahal kemarin saat video callan dirinya merasa akrab padanya. Nayla terlihat seperti membutuhkan dirinya. Tapi kenapa saat bertemu langsung Nayla malah bersikap seperti ini yah ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqeyMYELrY

Apa jangan-jangan Nayla cuma baik ke aku kalau lagi butuh aja yah ? Ah enggak deh… Nayla orangnya gak kayak gitu… Mungkin Nayla emang lagi capek… Aku gak harus menganggunya sekarang…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hcEMi9Bcf

Batin Andri mencoba berfikir positif.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimSdhcPErs

Alih-alih mengganggu Nayla yang sedang menikmati waktu sendirinya. Ia iseng memeriksa foto demi foto hasil jepretannya untuk mencari foto terbaik yang ingin ia tunjukkan pada Nayla. Andri tersenyum sendiri melihat kecantikan Nayla. Ia merasa bangga bisa menjadi fotografernya. Tapi ia akan lebih bangga lagi kalau bisa menjadi suaminya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx26lmZpRn7

Nayla yang lagi asyik-asyik membalas sebuah pesan tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak asing lagi. Ya, gejolak birahi kembali datang menghampiri. Ia pun bertanya-tanya kenapa diri sendiri kok bisa-bisanya ia merasakannya lagi ? Bukannya tadi ia sudah menengguk air ramuan dari dokter Amir ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG52CEyVIHo

Astaghfirullah… Aku harus cepet-cepet pulang ! Jangan sampai aku terangsang di tempat seperti ini !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gkMNXziIS

Batin Nayla gelisah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTKUHUervg

Andri yang sedang melihat-lihat foto akhirnya menemukan satu foto yang bagus. Ia pun ingin menunjukkannya pada Nayla. Namun saat dirinya hendak menunjukkan. Tiba-tiba Nayla meminta izin untuk pamit setelah mengganti pakaiannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmkqvbYAOt

“Aku mau ganti baju dulu yah Ndri… Habis itu aku mau pulang… Kalau kamu mau pulang dulu ya duluan aja yah” Ucap Nayla buru-buru pergi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJlitZcz0r

Mumpung gairah birahinya masih belum tinggi. Ia ingin buru-buru pergi sebelum dirinya kesulitan untuk menahan diri lagi. Ia tak mau kejadian sewaktu pulang dari dokter mesum itu kembali terjadi pada dirinya. Ia tak mau kehilangan kendali dimana matanya terus menatap laki-laki yang ia temui di jalanan. Ia ingin segera pulang lalu menuntaskah hasrat birahi yang sedang menyerangnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL85HJ8a0Mb

Setelah memasuki ruang ganti pakaian. Nayla segera membuka gamisnya. Ia juga menurunkan roknya. Setelah ia melepas pakaian yang ia promosikan. Ia pun duduk bersandar pada kursi yang menghadap ke arah pintu masuk. Nayla yang masih mengenakan bikini melebarkan kakinya. Rupanya Nayla sudah tak kuat lagi sehingga ingin membelai vaginanya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchbZAOjy1t

“Mmpppphhhhh” desah Nayla menikmati.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShcswFbRy6

Rupanya vaginanya sudah sangat basah. Ia tak menyangka racun di tubuhnya kembali aktif untuk mengacaukan pikirannya. Namun rasa nikmat yang semakin kuat membuatnya ingin menyentuh vaginanya lagi. Jemari Nayla pun turun untuk melebarkan lubang celana dalam untuk kakinya. Vaginanya terlihat. Kedua jemarinya pun ia masukan untuk merasakan kenikmatan yang tak tertahankan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9C9ptRZ8Q

“Aaaaaaaahhhhhhh” desah Nayla hingga memejam.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9Xx3PWT91

Kenapa enak banget ? Kenapa aku malah kambuh lagi sih ? Tuh kan jadi gak bisa berhenti !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGXy5hz9TE

Batin Nayla menyesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DWTVArkqj

Alih-alih langsung bangkit untuk mengenakan pakaiannya kembali. Ia malah meraba-raba bibir vaginanya sambil memejamkan mata. Ia juga menurunkan cup branya untuk menjepit putingnya menggunakan tangan satunya. Nayla benar-benar terangsang. Ia benar-benar menikmati masturbasinya di tempat kerjanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMVw7mVykG

“Aaaaahhhhhh… Aaaaahhhhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLmBXmtL06

Tangan kirinya mencengkram kuat payudara kirinya. Tangan kanannya bergerak keluar masuk menusuk vaginanya. Wajah Nayla diangkat menatap langit-langit ruangan. Ia menikmati masturbasinya. Apalagi saat ia melakukannya sambil membayangkan pak Beni.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezkhzw4sUG

Terbayang bagaimana penis besar berwarna hitam itu keluar masuk membelah vaginanya. Terbayang bagaimana tubuh kekar itu menindihi tubuhnya lalu menremasi buah dadanya sekeras-kerasnya. Terbayang bagaimana bibirnya dengan beringas mencumbu bibirnya. Terbayang ia ditelanjangi lalu disetubuhi tanpa pernah berhenti.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3oJAy1OIO

Vaginanya semakin basah. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam. Vagina Nayla membanjir. Rasa sangek ini benar-benar mengacaukan pikirannya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOxWGDLZrn

“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sambil membayangkan penis pak Beni keluar masuk dengan sangat cepat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUfI7AwfMD

Tentu ia juga menggerakan jemarinya keluar masuk dengan sangat cepat. Akhirnya Nayla tak kuat lagi. Selebgram yang sedang dilanda nafsu birahi itu merasa ingin berorgasme lagi. Tubuhnya mengejang. Nafasnya berat tak karuan. Matanya terus memejam. Pikirannya membayangkan tubuh pria kekar yang sedang telanjang bulat dihadapannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJl12bcIfa

“Ouuhhhhh… Ouuhhhh… Aaaahhhhhh paakkk” desah Nayla tak kuat lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQiiqk0rH3

Akhirnya saat kedua jemarinya dimasukan begitu dalam ke dalam vaginanya. Semprotan dahsyat pun keluar dari dalam lubang vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS91n4ljmUo

“Mmmppphhh kelluaaarrrr !” Desah Nayla merasa lega.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDF4u46Bh4

Bukannya berhenti. Jemari Nayla justru mengusap-ngusap bibir vaginanya yang membuatnya mendapatkan kenikmatan double hasil dari masturbasinya. Nampaknya Nayla sudah semakin ahli dalam bermasturbasi belakangan ini. Rasanya sungguh nikmat. Nafasnya pun ngos-ngosan. Pandangannya agak kabur. Ia pun bersandar sambil memejamkan mata untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUd2lfKg7Q

“Hah… Hah… Hah… Akhirnya… Lega” Lirih Nayla ngos-ngosan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjVB3O15uy

Gilaaaa… Nayla sampai crot !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAHbQNUP9L

Batin seseorang yang diam-diam rupanya sedang mengintipnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQ8Ys6BATe

Pintu ruangan yang tidak ditutup rapat membuat Andri diam-diam bisa mengintipnya. Ia tak menyangka bisa melihat Nayla sedang bermasturbasi menggunakan mata kepalanya sendiri. Andri membeku di tempat. Mulutnya hanya bisa melongo di tempat. Ia seperti kebingungan setelah melihat kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGSmsFWIAD

“Hah… astaghfirullah… Padahal ada Andri di luar… Kok aku malah kayak gini sih ?” Lirih Nayla yang baru menyesalinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUXnxxvxti

Apa ? Ada aku ? Apa jangan-jangan maksudnya, bisa aja Nayla memutuskan untuk bercinta denganku tapi Nayla sendiri malah memilih untuk bermasturbasi ? Apa Nayla menyesali perbuatannya ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRn8k0jVpn

Batin Andri berpikiran mesum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4eUGhcCUV

“Boddoohhh… Booddoohhh… Jangan diulangi lagi Nay… Ayo pulang… Kamu pasti bisa kok sembuh dari kebiasan burukmu ini !” Lirih Nayla bangkit yang membuat Andri panik.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaRN3Pj4VN

Andri pun menjauh menyadari Nayla sudah mau pergi. Terlihat Nayla sudah mengenakan kemejanya kembali. Andri pun kabur untuk bersembunyi atau setidaknya ia ingin bersikap biasa saja agar dirinya tidak dicurigai sudah mengintip aksinya tadi. Namun Andri bingung harus kemana. Ia pun memilih ke tempat parkir sambil berpura-pura bersiap untuk pulang kembali ke rumahnya. Seketika ia menyadari kalau sedari tadi dirinya membawa kameranya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5PsTF0ugv

“Lah… Kenapa tadi gak sempet moto yah ?” Lirih Andri menyesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHeTGijqWc

Padahal bisa saja dirinya memfoto Nayla yang sedang dalam keadaan telanjang. Padahal kan bisa ia menjadikan foto itu sebagai objek fantasinya di rumah. Andri menyesal. Namun saat melihat Nayla mendatanginya. Ia pun berusaha untuk bersikap biasa saja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAmrxQNpr8

“Loh Ndri belum pulang ?” Tanya Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5QSJ5U5eQ

“Hehe belum Nay… Ini mau kok” Jawab Andri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89PoH12ttW

“Hati-hati yah di jalan” Ucap Nayla tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5q4F4uDNmt

“Iya Nay kamu juga yah” Ucap Andri perhatian.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGi4CFaGBo

Nayla pun pergi untuk pulang kembali ke rumahnya. Selama perjalanan meski dirinya merasa lega setelah mendapatkan masturbasinya. Ia merasa ada yang kurang. Ya, masturbasinya tadi terasa hampa sehingga ia kurang begitu puas saat melakukannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xxgrbGliV

Akibatnya, gairah di tubuhnya masih ada meski tidak sekuat tadi. Jujur masturbasinya tadi terasa seperti mengurangi frekuensi nafsunya saja. Nafsu birahinya belum hilang. Hanya berkurang saja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHzD5RkIl8

Ia pun berencana untuk menuntaskannya bersama suaminya di rumah. Ia bertekad untuk tidak melakukan zina lagi. Tidak dengan pak Beni apalagi pak Urip. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari keduanya. Ia tidak mau menodai tubuh indahnya lagi cuma gara-gara tak sanggup mengendalikan nafsu birahinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xAKDikTWy

“Mas Miftah udah pulang belum yah ?” Tanya Nayla saat melihat ke arah jam tangannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjH1Etll7y

*-*-*-*

Saat hendak sampai di rumahnya. Ia melewati rumah pak Beni. Ia sempat menghentikan motornya sejenak untuk melihat ke arah halaman rumah. Ia menyadari kalau Putri sudah pulang terlihat dari motornya yang tidak ada disana.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBspKKQryIS

“Huft syukurlah kalau udah pulang… Tandanya Putri udah baik-baik aja kan ?” Tanya Nayla merasa tenang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TuOoup6EF

Saat wajahnya melongok ke arah halaman rumahnya. Ia menyadari mobil suaminya sudah ada disana. Nayla seketika tersenyum. Ia pun buru-buru pulang untuk menemui suaminya dengan segera.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuhshG4nCi

Motor telah diparkir. Helm sudah dilepas. Nayla pun berjalan masuk sambil menoleh ke kanan juga ke kiri untuk mencari suaminya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHqKfvvK52

“Assalamualaikum” Ucap Nayla setelah mengetuk pintu rumahnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nMoTqoFwO

“Walaikumsalam” Jawab seseorang yang membuat wajah Nayla sumringah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAruFAVZZOK

“Loh mas udah pulang ?” Tanya Nayla tak menyangka. Nayla pun segera mendekati suaminya untuk memberinya pelukan selamat datang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMaqtkuuyM

“Udah dong” Jawab Miftah sambil merentangkan tangannya bersiap untuk menerima pelukan istrinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtJROEoti0

“Sejak kapan ? Kok gak ngasih tau ? Biasanya jam 4 baru pulang” Ucap Nayla dengan manja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRN5y9JNvHC

“Sebenarnya tadi waktu kita chattan mas udah pulang loh… Cuma mau ngasih kejutan aja” Ucap Miftah yang membuat Nayla tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2DpRvZUQJ

“Oh yah ? Makasih” jawab Nayla bahagia.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4YDgTTuSn

“Oh yah, besok kita jalan-jalan yuk” Ajak Miftah mengejutkan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWslhiWx2AT

“Jalan-jalan ? Kemana ? Emang mas gak kerja ?” Tanya Nayla heran.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCGC1V4S4S

“Loh, kan besok libur sayaanggg… Besok kan tanggal merah… Mentang-mentang udah gak sekolah jadi lupa hari libur nih ceritanya ?” Ucap Miftah yang membuat Nayla tertawa.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4pOXkUWqM

“Eh masa iya ? Hihihihi maaf, soalnya kan keseringan di rumah” Ucap Nayla tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3r9rZw6Cm

“Huh dasar… Pokoknya siap-siap buat besok yah” Ucap Miftah tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2uMQD5zZA

“Ihhh emang mau kemana ?” Tanya Nayla penasaran.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLp3nP7A8O

“Rahaassiaaa” Jawab Miftah menggoda Nayla yang membuat istri cantiknya itu kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Dd8D6g6R4

Miftah pun pergi meninggalkan Nayla karena ingin mandi untuk menghilangkan hawa panas yang menyerangnya. Nayla hanya berdiri sebal saja namun tersenyum karena akan diajak jalan-jalan oleh suaminya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOowy9rGbbS

Tiba-tiba Miftah kembali mendekat sambil membawa handuk yang ia kalungkan di lehernya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWd6gJnfys

“Oh yah dek… Pak Urip mana ?” Tanya Miftah pada istrinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mubCL2eZr

“Eh… Gaakk… Gakk tau mas… Ada apa emangnya ?” Tanya Nayla terkejut ketika tiba-tiba suaminya menanyakan pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4GTkgJdfD

“Nah itu dia… Paaakkkk” Panggil Miftah yang membuat Pak Urip bergegas mendekat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOfRunsAbo

Nayla ikut menoleh ke arah yang dituju oleh suaminya. Menyadari pak Urip mendekat dan berada tepat di sebelah kirinya membuat bidadari bercadar itu merasa tidak nyaman. Nayla pun bergeser ke kanan satu langkah untuk menjauh dari pria berperut tambun itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVwblL14bE

“Ini paakk… Tolong besok sopiri kami yah” Ucap Miftah mengejutkan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVTwrQY5aZ

“Maaassss” Ucap Nayla seolah tak terima.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcV5rj8fk0

“Hakhakhak… Mau jalan-jalan yah ? Saya diajak kan ?” Tanya Pak Urip tertawa. Nayla pun tak terima menyadari pak Urip akan menjadi sopir di perjalanan liburan mereka.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJUv1NriVO

“Ya pasti dong… Kan bapak yang nyopir” Ucap Miftah sambil tersenyum lalu berkedip ke arah istrinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡod1VAL07QY

“Assyikk… Akhirnya bisa ikut liburan juga” Ucap pak Urip sambil menatap mesum majikan alimnya itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAHDXJ1oim

Nayla pun membuang muka. Ia sebal karena pembantu busuknya itu justru diajak liburan oleh suaminya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nJwA1sQMw

“Tolong cek mesinnya yah pak ? Kalau perlu dibawa ke bengkel juga gapapa… Pokoknya besok mesin sudah harus siap sehingga liburan kita bakal berjalan nyaman”

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrKzzvUUbm

“Siaaappp… Siaaappp… Akan saya lakukan pak” Ucap pak Urip sambil memberikan hormat kepada Miftah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJCJGdqoaR

“Nih kuncinya” Ucap Miftah saat melempar kunci mobilnya kepada pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hg3ogfDQc

Pak Urip pun menerima kunci itu. Baru setelah itu Miftah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdTHp3vC78

Menyadari suaminya sudah pergi. Nayla pun ikut pergi agar bisa segera menjauh dari pembantu tua itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40bjrsEK02

“Eeeiitss mau kemana ?” Ucap Pak Urip sambil menahan lengan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyK01DdIwsr

“Lepaskan pak… Aku mau ke kamar… Aku mau istirahat” Jawab Nayla dengan ketus.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjTbQem8sA

“Hakhakhak… Loh jadi lonte kok gak sopan sih… Sambut saya dong ! Saya kan tuannya non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfYfcMRm2z

“Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi yah pak !” Ucap Nayla agak meninggi namun masih ia tahan karena tak mau kedengaran suaminya yang sedang mandi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡieQsTXbPN1

“Loh kok kurang ajar yah ! Udah berani melawan” Ucap pak Urip yang tiba-tiba mencengkram bokong montok Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQaxou8UyQ

“Aaaaaahhhhhhh” desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7Zovoc1PF

“Saya tau selama ini non sembunyi di dalam rumah pak Beni kan ? Wah saya gak ngira non lebih memilih pak Beni daripada saya… Kurang apa sih saya dimata non ? Saya ini sudah sempurna… Saya aja jauh lebih tampan dari pak Beni” Ucap pak Urip tidak tahu diri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lRjh22vjG

“Hentikaann… Lepaskan tangan bapak !” Ucap Nayla sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pak Urip di bokongnya. Untungnya pak Urip menurutinya. Tapi seketika wajahnya tersenyum sambil mendekap dagu Nayla dari luar cadarnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9j2QN1LOZL

“Jangan pernah melanggar perintah saya lagi ! Ingat ! Non itu lonte saya… Non gak berhak melanggar perintah yang sudah saya berikan… Non harus nurut… Non harus patuh… Kalau non masih deket-deket sama cecunguk miskin itu… Saya gak akan segan-segan untuk menghamili mbak Putri” Ucap pak Urip yang membuat mata Nayla membuka lebar.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwXMdDoaiO

“Apa maksud bapak melibatkan sahabat aku ?” Tanya Nayla kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUWkb4Y0Z4

“Tadi sewaktu mbak Putri pulang… Kebetulan saya ngikutin dia diam-diam… Untungnya saya jadi tahu dimana alamat tinggalnya… Kalau non milih deket-deket sama si sialan itu… Ya silahkan saja… Saya akan lampiaskan nafsu saya ke mbak Putri aja… Masuk akal bukan ? Jadi mau pilih yang mana ? Non pasrah aja ke saya atau non lebih milih mengorbankan temen non buat saya ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla marah. Nayla tidak mempunyai pilihan. Ia tak mungkin mengorbankan temannya yang sebentar lagi akan menikah itu. Tapi ia juga tak mau untuk menjadi budak nafsu dari pembantu bejatnya itu. Nayla bimbang. Ia mendesah pelan. Ia pun mulai membuka mulutnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzkFsBRYxv

“Tolong jangan libatkan Putri lagi… Kalau aku memilih pasrah apa bapak janji untuk tidak melibatkan Putri lagi ?” Tanya Nayla meski berat hati.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlozjfwUYp

“Iya” Jawab Pak Urip sambil tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1LTubaLuZ

“Kalau gitu janji jangan melibatkan Putri lagi !” Ucap Nayla yang membuat Pak Urip tertawa.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvmKKhyDM6

“Hakhakhak… Gitu dong… Itu baru pilihan yang bijak… Saya bangga dengan non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla sebal dan ingin segera pergi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRS0JtLEE7

“Eh mau kemana ?” Tanya pak Urip kembali menahan tangan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic6rnQ0qbj

“Udah kan ? Bapak udah selesai kan ? Apalagi yang bapak inginkan dariku ?” Tanya Nayla kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZq2inGB6d0

“Jongkok” Ucap Pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkvEOGyv69

“Maksudnya ?” Tanya Nayla heran.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhK9Y1rzaK0

“Heh… Lonte itu harus nurut… Gak boleh banyak nanya” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyBHrSe22n

Nayla terpaksa berjongkok didepan selangkangan pak Urip. Tiba-tiba pria gendut itu mengeluarkan batang penisnya. Nayla terkejut menyadari penis pak Urip sudah berereksi secara maksimal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZe5qri69Lc

“Sebagai bukti kalau non mencintai kontol saya… Ayo dong cium dulu” Ucap Pak Urip sambil mengocoki penisnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJW7Odst1h

“Apa ?” Tanya Nayla tak percaya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqD24FyPIO

“Cium kontol saya… Cium palkon saya… Hakhakhak” tawa Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya. Terpaksa Nayla pun mendekatkan cadarnya lalu mencium penis itu dari balik cadarnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4l0cM28Dr

“Dah, aku mau pergi” Ucap Nayla merasa terlecehkan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXZjF7gqhs

“Loh belum… Angkat dulu dong cadarnya” Ucap pak Urip kembali menahannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcvTowheQF

“Bapaakkkk !” Ucap Nayla tak terima.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfx7Y2Zyv6

“Loh berani melawan nih ? Saya ke rumah mbak Putri aja yah kalau gitu ?” Ucap Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bO5SSphXe

Nayla pun mengangkat cadarnya. Penis pak Urip jadi tertutupi oleh cadar berwarna putih itu. Tak lama kemudian pak Urip tersenyum saat merasakan sesuatu yang hangat menyentuh ujung penisnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YNU4X9coo

Saat Nayla hendak menyudahi aksinya. Tiba-tiba pak Urip menahan kepala Nayla menggunakan tangannya. Nayla sontak mengangkat pandangannya tuk menatap wajah pria tua itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AC0pqOnLu

“Nanggung… Ayo sepong sekalian” Ucap pak Urip yang membuat Nayla hanya mendesah lemah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXp3zEUE0w

Mulut Nayla pun membuka. Meski agak ragu, ia mulai memasukan penis hitam itu ke dalam mulutnya. Bibirnya pun menyapu kulit penis pak Urip. Lidahnya yang lembap juga menyapu kulit penis pak Urip. Pak Urip sampai merinding merasakan kehangatan dan kelembapan yang diberikan oleh mulut majikannya. Setelah ujung gundulnya mentok ke pangkal kerongkongannya. Nayla pun menyudahi aksi sepongnya sambil memberikan ekspresi jijik di wajahnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1kmxdJ93m

“Hakhakhak… Lonte pinter… Nah sekarang berdiri !” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxayDrLUwbM

“Apa lagiii ?” Ucap Nayla protes.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYUC9B7aHi

Namun jawaban pak Urip hanya tersenyum saja. Tiba-tiba pak Urip mengangkat cadar Nayla lalu mendekatkan bibirnya untuk mencumbu bibir Nayla. Nayla yang tak siap hanya bisa pasrah. Bibir mereka pun bertemu. Bibir mereka saling bersentuhan. Bibir mereka saling berciuman. Bibir mereka saling tubruk untuk memuaskan nafsu yang tak mampu lagi mereka tahan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1021KsK1o

“Mmmpppphhhhhh” desah mereka bersamaan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptphpCJ6uL

Khususnya pak Urip. Cumbuan yang ia lakukan pada bibir Putri di pagi hari membuatnya jadi ingin mencumbui bibir Nayla. Ia pun melampiaskannya sekarang. Tangan kirinya menahan bagian belakang kepala Nayla. Tangan kanannya menahan punggungnya. Sedangkan bibirnya terus maju untuk menghujami bibir manis akhwat bercadar itu. Bibir Pak Urip terus mendorong bibir Nayla. Bibirnya juga membuka untuk mengapit bibir atas Nayla. Setelah puas menghisap bibirnya ia pun melepaskan cumbuannya sejenak sambil menatap wajah cantik majikannya yang sudah berkaca-kaca.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8VtlJLPvi

“Malam ini saya tunggu di depan rumah… Kalau sampai jam 12 malam non gak keluar… Ya, jangan salahkan saya pokoknya… Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang pergi begitu saja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbkmCnetcc

Nayla pun terdiam sambil mengusapi air matanya. Nayla merasa ketakutan. Ia terkejut melihat siapa laki-laki yang baru saja mencumbunya itu. Ia jauh berbeda dari pak Urip yang dulu ia kenal. Bahkan jauh berbeda dari pak Urip yang ia lihat kemarin. Makin kesini, pak Urip jadi semakin mengerikan. Rasanya seperti ada roh jahat yang sudah merasuki tubuh pak Urip. Atau jangan-jangan memang sikap aslinya seperti ini ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyAOvO6XFn

“Malam ini ? Mau apalagi bapak memintaku keluar ?” Ucap Nayla heran. Ia pun buru-buru memasuki kamarnya saat menyadari suaminya hampir keluar dari kamar mandi. Ia tak mau suaminya menyadari air matanya yang baru saja keluar. Ia segera mengambil tisu lalu mengelapnya agar semuanya terlihat seolah tak terjadi apa-apa.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hz4KwRQg3

*-*-*-*

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tepat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcKjGu6qyg

Nayla sedang berada diatas ranjangnya bersama suaminya. Terlihat suaminya sudah bersiap untuk tidur. Suaminya itu pun menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang sambil memeluk tubuh Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7S3WEi2Pti

“Tidur yuk… Gak sabar deh buat liburan bareng besok” Ucap Miftah tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxrXOH1aPy

“Iya mas sama… Adek juga” Jawab Nayla berpura-pura tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmrMLYNHKv

“Yaudah selamat tidur yah… Jangan lupa baca doanya” Ucap Mfitah dengan lembut.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDp3VRwZ2c1

“Iya mas, sudah”

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAJXkJvC9t

Setelah itu mereka berdua pun sama-sama memejamkan mata. Dalam keadaan lampu yang agak remang-remang. Miftah tertidur sambil mengeloni istrinya dengan erat. Seketika terdengar suara ngorok dari mulut suaminya. Nayla pun menyadari kalau suaminya sudah tertidur pulas. Masalahnya ia harus menemui pak Urip di depan rumahnya demi menghindari ancamannya. Apakah bisa dirinya terbebas dari pelukan suaminya terlebih dahulu ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9ha96wUY6

Untungnya dengan sedikit pergerakan. Nayla bisa terbebas dari pelukan suaminya. Nayla pun menatap wajah suaminya sesaat seolah ia sangat menyesali perbuatannya. Ia pun mengecup keningnya diam-diam lalu meminta maaf kepadanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyByEWK35iE

“Maafin adek mas… Adek cinta mas kok” Lirih Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImEMZy5fpf

Diam-diam Nayla mengganti piyamanya dengan kaus berlengan panjang berwarna abu-abu. Ia juga mengenakan hijab beserta cadar berwarna abu-abu. Ia menatap cermin sejenak sambil mengira-ngira apa rencana yang akan pak Urip lakukan kepadanya. Tapi ia tak menemukan adanya kemungkinan lain selain pak Urip pasti akan memperkosanya lagi. Nayla pun hanya bisa pasrah. Meski hatinya berat, ia harus menjalaninya ketimbang mengorbankan tubuh Putri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrbtwgRJiF

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZgiZx9ajh

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBPhCkqngU

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxBnnvFPPF

NAYLA

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3VthIp41K

Mengingat cuacanya cukup dingin. Nayla pun mengenakan jaket hoodie berwarna merah lalu memasangkan tudungnya demi menutupi identitasnya. Nayla diam-diam keluar kamar lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di ruang tamunya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gUPkDdyQk

“Sudah mau jam 11… Mau apa sih pak Urip meminta aku keluar ?” Tanya Nayla kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHtUFvCKrd

Saat Nayla sudah keluar dari dalam rumahnya. Terlihat pak Urip sedang nyantai di depan rumahnya sendiri sambil meminum secangkir kopi. Nayla pun menutup pintu rumahnya sendiri lalu menguncinya dari luar. Tak lupa ia menaruh kuncinya di ventilasi atas pintu yang kebetulan tidak terlalu tinggi. Ia pun berjalan keluar sambil menunduk ke arah pintu gerbang rumahnya. Pelan-pelan ia membuka gerbangnya sebagian lalu berjalan ke depan rumah pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGgQgv0y72

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnzPa5MFLC

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwmXnMWWaX

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCxIkiyrcW

PAK URIP

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoHHu0OC9u

Pak Urip tersenyum melihat ada akhwat cantik yang mengenakan jaket merah sedang mendekat ke arahnya. Pak Urip menenggak habis kopinya, lalu berjalan mendekat ke arahnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcGniuENEf

“Sayaannggg… Yuk kita mulai kencannya” Ucap pak Urip sambil merangkul pinggang Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKb1tc7YFv6

“Kencan ?” Tanya Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfyQ9moaar

“Iya, tapi kencan ini bukan sembarang kencan… Coba deh pakai ini dulu” Ucap pak Urip sambil memberikan sesuatu yang bentuknya mirip sayur tauge berwarna pink yang mana ada kepalanya juga ekornya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITPBTMStCs

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv34QTUJNQP

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0zYkY3zMI

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesXtWGTqvT

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOjJ6NK644

“Apa ini pak ?” Tanya Nayla penasaran.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZHmvJrHJN

“Udah pakai aja… Masukan ke dalam memekmu” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8nBUzMAHK

“Apa ?” Tanya Nayla kaget.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMoWUv0U0P

“Udah buruan… Apa perlu saya yang masukin ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0TyAzyu5O

Nayla dengan terpaksa memasukan benda aneh itu ke dalam vaginanya. Rasanya agak geli-geli gimana gitu. Apalagi saat benda itu mulai masuk membelah vaginanya. Nayla sampai bergidik nikmat. Tapi ia juga jadi kesulitan berjalan. Pokoknya Nayla merasa sangat tidak nyaman saat benda itu berada di dalam vaginanya. Namun ia tetap membiarkannya demi mematuhi perkataan pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DI2SdJ2F2

“Yuk kita jalan” Ucap pak Urip sambil tersenyum. Pak Urip bahkan sampai menggandeng lengannya. Meski Nayla merasa risih dengan senyuman busuk itu. Setidaknya kalau cuma diajak jalan-jalan itu lebih baik daripada diajak bercinta.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsLGPRePlr

Hah setidaknya aku gak perlu melayani nafsunya lagi !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa19GK1rLyT

Batin Nayla agak sedikit lega.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Qoj51VYeV

Kedua insan yang berbeda zaman itu berjalan bersama-sama. Pak Urip tampak sumringah bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang memiliki tubuh sempurna. Ia sesekali juga merangkul pinggang Nayla. Senyumnya yang lebar merekah. Pokoknya pak Urip terlihat bahagia. Bahkan saat melewati pasangan muda-mudi yang asyik berpacaran, Pak Urip tampak bangga seolah akhwat bercadar yang sedang digandengnya itu adalah pasangannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUhw0wtx1Z

Jalan di malam itu agak ramai. Hari libur di keesokan harinya menjadi penyebabnya. Tak heran banyak pasangan muda-mudi yang berjalan-jalan untuk berpacaran. Pak Urip pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan pasangannya. Tak jarang ia berbicara dengan sendiri seolah mengatakan “ini loh pacar saya”.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQa9505wF0

Nayla sampai malu. Sedari tadi wajahnya terus menunduk. Ia pun diam-diam menggelengkan kepala. Ia merasa dipermalukan. Untungnya ia mengenakan jaket hoodie. Ia pun mengenakan tutup kepalanya demi menyembunyikan identitasnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkka5V7GZk6

Sabar Nayla… Sabarr… Setidaknya ini lebih baik daripada diperkosa…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORDvvQYSEW

Batin Nayla mencoba berfikir positif.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkOh0MYeyl

Hampir 100 meter mereka berjalan. Iler pak Urip tiba-tiba keluar saat mencium aroma nasi goreng yang sedang dimasak.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgVvtaWQW0

“Non saya laper… Makan yuk” Ucap pak Urip saat melihat ada sebuah warung nasi goreng yang berada tak jauh dari rumahnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjIVCCJrwU

“Eh laper ?” Tanya Nayla terkejut.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoCKCrTwBN

“Tuh aromanya enak banget… Nasgornya pak Tomi enak banget kan ?” Tanya pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuJAG1O0ot

“Ehh iya… Iya sih nasgornya pak Tomi emang terkenal… Tapi, bapak mau makan disana nih ?” Kata Nayla agak ragu. Nayla merasa ragu karena sebetulnya dia dan suaminya cukup sering makan bersama disitu. Nayla pun merasa tak nyaman andai nanti pak Tomi curiga melihat dirinya berjalan berdua bersama pembantunya malam-malam.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKyW785ha7

“Iya lah… Yookkkk” Ucap pak Urip sambil menarik lengan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sOVYunq6j

Nayla pun terpaksa ngikut saja. Sebisa mungkin ia mencoba menutupi wajahnya agar pak Tomi tidak mengenalinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaoHKCYeyB

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNUTpla8Wd

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEfw4VVNJ0

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfY33OvNoWe

WARUNG NASGOR PAK TOMI

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwm0zCk5Wu

“Pak… Nasgornya dua yah… Es tehnya juga dua” Ucap pak Urip pada pak Tomi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5ISPKXlOd

“Dua porsi yah pak… Loh eh, pak Urip sama mbak Nayla rupanya” Ucap pak Tomi yang seketika langsung mengenali mereka berdua. Nayla yang sudah ketahuan tidak memiliki alasan lain untuk menyembunyikan wajahnya. Ia pun mengangkat wajahnya. Ia hanya tersenyum malu menyadari dirinya ketahuan oleh pak Tomi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAgSVd5BkQ

“Iyya dong pak… Hakhakhak” Tawa Pak Urip tampak bangga. Apalagi tangan pak Urip masih mendekap jemari Nayla. Dekapannya sangat erat seolah tak mau melepaskan dirinya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaxZIKrFgm

“Oh yah pak… Mau makan disini apa dibawa pulang ?” tanya pak Tomi sambil memanaskan minyak.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKMLaBVVU3

“Disini aja pak… Kapan lagi bisa makan enak di luar rumah” tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTLiMK1B4q

Nayla yang terus diam sedari tadi hanya bisa memperhatikan sekitar. Di dalam warung itu terdapat sepasang pasangan muda yang sedang makan bersama. Mereka terlihat seperti anak seusia SMA. Terlihat si laki-laki dari pasangan itu terus memperhatikannya. Nayla pun membuang muka sambil mencoba bersikap biasa saja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLulzhGtCuM

“Hakhakhak” Tawa pak Urip saat mengambil sesuatu dari saku celananya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgKOq0Q7oy

Nayla yang sedang bersikap cuek tiba-tiba merapatkan kakinya saat merasakan adanya getaran yang merangsang vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5F4Y5sLOhR

“Mmpphhhhh” desah Nayla cukup keras yang membuat semua orang di warung itu menatapnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWqkcphSZk

“Eh mbak kenapa ? Mbak gapapa ?” Tanya pak Tomi sambil menatap Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucqh14mpaL

“Gapapa pak… Gapapa… Tadi aku . . .” Ucap Nayla terpotong.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzs7Pa6z5XU

“Aduhhh buruan pak… Liat kan mbak Nayla jadi sakit perut… Mbak Nayla udah laper banget tuh” Ucap pak Urip sambil tersenyum menatap Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5E4OD0wMP1

“Oalah… Iya iyya… Tahan bentar yah mbak” Ucap pak Tomi sambil melanjutkan memasaknya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwHqBFn7wi

Terlihat pasangan dari laki-laki itu ditampar oleh pasangannya. Nampaknya pandangan dari lelaki itu tak bisa dipalingkan dari keindahan Nayla. Apalagi tadi saat mendengar desahan suaranya yang menggoda. Siapa lelaki yang tidak terangsang mendengar suaranya ? Itu juga yang dialami oleh lelaki dari pasangan muda itu juga yang dirasakan oleh pak Tomi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6DSAtMHmH

Mbak Nayla kalau laper kok malah mendesah yah ? Kaget tadi saya pas dengernya…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQckgDAzOim

Batin pak Tomi sambil memasak.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmy4Q4zb28I

“Apa yang bapak lakukan ?” Bisik Nayla kepada pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKucCGq9ti

“Hakhakhak… Nikmati apa yang saya berikan saat ini, non” Ucap pak Urip tiba-tiba menambah volume getarannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7baTuMThUj

“Mmmppphhhh” Nayla kembali mendesah. Bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tangan kirinya bahkan memegangi vaginanya dari luar celananya. Tangan kanannya memegangi gerobak nasgor milik pak Tomi. Tubuhnya agak menunduk. Kedua kakinya semakin rapat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7hQdF1uNg

Hakhakhak… Pasti nikmat banget yah mbak, rasanya…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAubHn4cHXu

Batin pak Urip saat melihatnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qKpnQTeDb

“Heh jangan liat !” Terdengar suara perempuan dari pasangan muda itu saat menegur pacarnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0MAha9Dau

“Iyya maaf sayaaanggg” Jawab laki-laki itu meski sesekali masih melirik Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHfYr36ZdS

Duuhhhh kenapa getarannya kuat bangettt ? Apa maksud semua ini pak !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxow3rg5Ph

Batin Nayla kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFUVNLI3I3

Pak Urip diam-diam berjalan ke arah belakang Nayla. Matanya pun melihat ke sekitar untuk memeriksa keadaan. Setelah dirasa aman. Tangan kanannya tiba-tiba menepuk bokong Nayla lalu meremasnya dengan kuat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvYklmhZXq

“Mmmpphhhhh” desah Nayla sekali lagi. Kali ini Nayla menoleh menatap pak Urip. Tatapannya terlihat kesal, namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhOVxdQwFc

Sudah kuduga pasti ada yang gak beres dari rencana pak Urip… Tapi aku gak menduga kalau rencananya akan seperti ini ? Mmmmppphhh kenapa jadi seperti ini sih… Mmpphhh enakk bangettt…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvKjZv57RE

Batin Nayla diam-diam.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbHGVDsRLi

Laki-laki dari pasangan muda itu diam-diam menganga saat melihat tangan dari pak Urip berada di bokong Nayla. Perempuan yang duduk disebelahnya juga menyadari aksi pak Urip. Tangannya pun ia naikan untuk menutup pandangan pacarnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dCZUzaSkY

“Jangannn diliaat !” Tegur si perempuan kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2l5P7f3cPG

“Gimna non ? Enak kan rasanyaaa… Aahhh pasti enak… Gimana rasanya ? Rasanya kayak lagi diobok-obok yah memeknya ?” Lirih pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOe7O39Xpc

“Hentikaann paakk… Tolloonnggg !” Pinta Nayla dengan gelisah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1qbVImpjF

“Ohhh tidak bisa” Ucap pak Urip tersenyum. Tiba-tiba pak Urip kembali menekan remotnya yang membuat getaran di vagina Nayla semakin kuat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaym5wAzS3e

“Aaaaahhhhh paakkkk” desah Nayla kali ini sampai berlutut disamping gerobak itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uXy8jbNew

“Mbaakkk… Ini udah mau mateng mbak nasgornya… Tahan bentar yahhh” Ucap pak Tomi kaget mendengar desahan Nayla lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yyz8NF2w2

“Hakhakhak” Pak Urip hanya tertawa sambil melihat keadaan Nayla. Nayla pun merasa tak sanggup lagi. Ia sudah dipermalukan. Ia begitu murka. Namun getaran di vaginanya malah membuatnya semakin terangsang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYaMVQxiee

Nayla terus memegangi vaginanya. Nafasnya memberat. Nayla langsung ngos-ngosan meski daritadi dirinya hanya diam menahan rangsangan. Tangannya jadi ikut-ikutan untuk membelai payudaranya sendiri. Nayla berlutut sambil meremasi payudaranya sendiri. Rasanya amat nikmat. Meski ia tak ingin melakukannya, ia pun terpaksa melakukannya sambil menatap wajah pembantunya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfvQmWWVzn

Kedua pasangan muda-mudi itu melongo melihat Nayla yang sedang meremasi payudaranya sendiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuI52lfECyR

“Hah… Hah… Hah… Mmppphhhh” Desah Nayla kali ini sambil menaruh kepalanya ke tanah. Kedua tangannya juga ia taruh ditanah. Ia seperti sedang bersujud. Namun tangan kirinya ia tarik untuk memegangi vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekFkeH6Qye

Aaaahhhhhh ennaakkk banggeetttt !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwljekL0vq

Batin Nayla tak sanggup menahannya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3qZZRwSDb

“Tahaannn nonnn… Tahaannnn… Bentar lagi nasinya mau jadi” Bisik pak Urip secara diam-diam sambil mengusapi bokong Nayla yang tengah menungging.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DiEtmzlvz

Pasangan muda yang melihat kejadian itu langsung berdiri. Terutama si perempuan yang tak tahan lagi melihat pacarnya terus melihat kejadian yang terjadi pada akhwat bercadar dan pria tua itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuvMiAKDkt

“Sayaangg pergi yukkk” Ucap si perempuan sambil menarik lengan pacarnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMtw9q1WLw1

“Ehh sayangg, tapi nasinya belum abis” Ucap si laki-laki tak ingin meninggalkan tempat ini. Selagi mereka berjalan keluar, matanya terus melihat aksi mesum pak Urip. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa beruntungnya pria tua itu bisa mengusapi bokong si akhwat bercadar.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkiC5Dv1y4

“Udah makan ditempat lain aja… Disini ada lontenya” Ucap si perempuan dengan lirih namun terdengar di telinga Nayla. Pasangan muda-mudi itu pun pergi meninggalkan luka di hati Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldcZMdp9KE

“Hakhakhak… Denger kan ? Mereka aja tahu siapa dirimu” Ucap pak Urip kali ini sambil mematikan remot kontrolnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbgYA9IMGJ

“Hah… Hah… Hah” Nayla yang agak baikan pelan-pelan mulai berdiri. Matanya berkaca-kaca saat menahan getaran tadi. Ia pun menatap benci meski sebenarnya sangat menikmati. Diam-diam ia sangat ingin menampar wajah dari pria tua itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsD2w7vEesI

Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menunjukkan remot yang sedang ia pegang. Ia seolah berkata kalau berani nampar maka tombol remot akan ditekan lagi. Nayla pun mengurungkan niatnya meski dirinya sangat ingin memberikan pelajaran ke pembantunya itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZsCQfB537

“Tolong jangan permalukan aku lagi ! Hah… Hah… Hah…” Ucap Nayla dengan kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡev6R7HJpR9

“Hakhakhak… Kita lihat saja nanti” Bisik Pak Urip tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zmTRq7F9E

“Fiyuhhh maaf agak lama mbak… Ini nasinya… Mau duduk dimana ?” Ucap pak Tomi yang terlalu fokus memasak sehingga melewatkan aksi mesum yang tadi dilakukan oleh pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0CLQkh2He

“Disini aja pak… Di dekat gerobak aja biar gak kejauhan” Ucap pak Urip sambil mempersilahkan Nayla untuk duduk duluan. Pak Urip bahkan menarik kursi untuk Nayla yang membuatnya terlihat begitu gentleman. Setelah Nayla duduk. Barulah pak Urip ikut duduk dihadapannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglwTtNmIyI

“Ayo dimakan non… Non kelaperan kan ? Hakhakhak” Tawa pak Urip yang langsung menyantap nasi gorengnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZB7A4QEu0X

Nayla lagi-lagi tak menjawab. Ia yang begitu kesal terpaksa memakan nasi goreng itu. Sambil makan, tak sengaja ia teringat kejadian memalukan itu lagi. Wajahnya memerah. Ia pun merasa sedih karena disebut lonte oleh anak yang masih berada di bangku SMA.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5IkhiWTKu

“Hah dasar anak-anak… Masa nasi seenak ini gak dihabisin” Ucap Pak Tomi kesal melihat nasi buatannya tak dihabiskan oleh pasangan muda-mudi itu. Pak Tomi pun terpaksa membuang nasi itu ke ember. Ia pun membersihkan piring tersebut sambil membiarkan Nayla dan pak Urip menyantap nasi goreng buatannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpayTOtvL7e

“Gimana ? Enak kan non ?” Tanya pak Urip yang sudah menghabiskan setengah porsi dari nasi gorengnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN7ivJB2sp

“Diem !” Ucap Nayla saking kesalnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9zwEDWa9i

“Hakhakhak… Mau saya aktifin lagi nih ?” Ancam pak Urip sambil menunjukkan remotnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfWybsfP7C

Nayla pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Ia pun kembali menyantap nasi gorengnya sambil menundukkan wajahnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXFFdVvRny

Hah… Sabar Nay… Sabar… Habis selesai makan semuanya bakal selesai kok…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVSQL9o9m8

Batin Nayla mencoba menyemangati diri sendiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowY4w4m2fH

Setelah pak Urip menghabiskan nasi gorengnya. Ia melihat piring Nayla yang tinggal menyisakan sekitar 2 suap lagi. Pak Urip tiba-tiba berdiri lalu merogoh sakunya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4PdiU5xBg

Hmmm nasgornya pak Tomi emang enak banget sih… Aku aja sampe lupa kalau tadi aku abis di . . . . .

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRygeYjFBDE

Batin Nayla terpotong.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyY1e0BK7MZ

“Mmmpphhhh bapaaaakkkk !” Desah Nayla langsung berdiri lalu menundukkan tubuhnya seperti sedang melakukan posisi rukuk. Tangan kirinya kembali memegangi vaginanya. Wajahnya pun ia tunjukkan untuk menatap wajah pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡer9w6Bw6qG

“Ehhh mbak Nayla kenapa lagi ?” Tanya pak Tomi yang terkejut saat sedang mencuci piring.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruabZ4S6aw

“Eh tenang aja pak… Non kenapa ?” Tanya pak Urip seolah tidak tahu apa-apa.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPNrJ3hOwV

“Hentiikaannn paakkk… Mmpphhhh” Tubuh Nayla langsung bergidik merasakan kenikmatan yang tak tertandingi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolMc8zrZez

“Loh kok sampai gemeteran gitu ? Hakhakhak… Apa yang salah, bokongnya yah ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCc8SGjXIbc

Plaaaakkkkk !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA66SRGvpJ

“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla dengan manja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6XdLP7V6G

“Ehh bapakkk kok gitu ?” Ucap pak Tomi terkejut melihat sikap pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01z7Y3cZaB

“Loh bukan yah ?” Tanya pak Urip kali ini sambil meremas-remas bokong Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbvNlVqXhr

“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla sambil menahan tangan pak Urip agar tidak meremas bokongnya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aALnT2hUB

“Paakkk… Bapaakk kok . . .” Ucap pak Tomi yang hanya bisa membeku melihat kejadian didepannya. Di lain sisi ia kebingungan harus berbuat apa tapi di lain sisi ia juga terangsang gara-gara mendengar desahan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14FCd7y38c

“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk toloongg hentikaannn… Jangann lagiii… Mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi sambil mengelus-ngelus vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6a22wmAQ4

“Oalah memeknya yah ? Memek non kenapa emangnya ?” Ucap pak Urip kali ini sambil menekan vagina Nayla dari belakang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGD45KK4YI

“Aaaaaahhhh bapaakkk jangann digituinnn” desah Nayla bergairah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeJCgk86Dx

Pak Tomi pun menganga lebar melihat aksi pak Urip pada Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOhJ5iOXgG

Nayla berdiri tegak sambil bersandar pada dada pak Urip. Mulutnya menganga lebar dari balik cadarnya. Tekanan jemari pak Urip di vaginanya semakin menambah rangsangan yang menggetarkan birahinya. Jujur rasanya sungguh nikmat. Ia perlahan mulai menikmatinya. Ia pun tak peduli lagi pada keadaan sekitar akibat nafsunya yang semakin membara.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8w8Cgkjxmv

“Kenapa sihhh ? Coba saya cek yah ?” Ucap pak Urip kali ini dengan berani saat memasukan tangannya ke dalam celana Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEVtqOj04H

“Ehhh bapaaakkk !” Ucap pak Tomi terkejut untuk kesekian kalinya. Bahkan ia memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8PiqpZw9Q

“Aaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh iyaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla yang tak kuat lagi sehingga tanpa sadar malah menikmati aksi jemari pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SaDVPRQ9n

“Gatel yah memek non ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY24vzk5FeR

“Aaahhhhh… Aaahhhh… He’em” Jawab Nayla mengangguk malu-malu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPGxu90G4b

“Hakhakhak… Saya garuk boleh ?” Tanya pak Urip mengejutkan pak Tomi lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pKgFk7LcQ

“Aaahhhh… Toloonggggg” Jawab Nayla sambil mengangguk karena tak kuat lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWxD390UKU

Aaahhhhh… Aaahhhh… Duhhh, aku gakk kuat lagiii… Aaahhhh kenapa gatel bangettt… Aahhh maafin aku masss… Maafin aku lagii… Aku gak kuat menahannya lagi…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpV8fr1Zj5s

Batin Nayla setelah dirangsang habis-habisan menggunakan vibrator itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnn5KaFxhrT

“Oke deh… Tapi saya garuknya pake kontol yah” Ucap pak Urip sambil memelorotkan celananya kemudian mengeluarkan penisnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFaNoH2peq

Sontak Nayla dan pak Tomi yang berada disana terkejut saat mendengarnya. Belum hilang rasa terkejut yang mereka terima. Tiba-tiba pak Urip menurunkan celana Nayla lalu menarik benda aneh yang tadi ia selipkan ke dalam vagina Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaI7AlJtIm0

“Aaaahhhh iyyaaahhhh… Aaahhhh bappaakkkk” desah Nayla hingga menggelinjang saat vibrator itu dikeluarkan dari dalam vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnISrw4Lfyy

“Oalah pantes ada ginian di dalam memek non… Liat deh geter-geter gitu… Gimana sekarang, udah gak gatel lagi kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ821fBPiUFt

“Hah… Hah… Masiihhh… Masihh pakkk” Desah Nayla ngos-ngosan sambil menatap pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaG4TuD3aC

“Ah yang bener… Tapi ini kan udah dikeluarin… Yaudah saya naikin lagi yah celananya” Ucap pak Urip sambil menaikan celana Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3DOSlReda

“Tapiii pakkk… Akuuu aahhhhh” desah Nayla dengan gelisah. Akhirnya tangan kirinya kembali mengusap-ngusap vaginanya dari luar celananya. Ia tak sanggup menahannya. Ia pun terpaksa melakukannya sendiri sambil menatap wajah pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpC07K5eC1V

“Ohhh minta digaruk aja nih ? Yaudah, saya garuk pake kontol aja yah” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnYD8uvQ9k

“Ehhh Taapppii… Tappii… Ituuu” Ucap Nayla mendadak ragu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10ti86n9Ow

“Lohhh gimana ? Mau digaruk apa enggak ?” tanya Pak Urip yang kali ini memelorotkan celana Nayla hingga ke lutut lalu menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang. Tubuhnya juga menggelinjang. Mulutnya mendesah girang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0a58lTbMi

“Aaaahhhhhh iyaahh… Iyyahhh akuu mauu… Terserah bapak aja… Aaahhhh” Ucap Nayla yang kehilangan akal sehatnya akibat rasa gatal yang kembali mendera vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWmD7HvBjV

Pak Tomi diam termangu mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia tak menyangka kalau Nayla selama ini menggunakan vibrator di dalam vaginanya. Ia jadi bertanya-tanya, apa benar selama ini Nayla menggunakan vibrator di kehidupan kesehariannya ? Lalu apa benar pak Urip biasa melakukan hal seperti ini kepada Nayla ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZUMKqziRh

Ditengah-tengah pertanyaan yang muncul dikepalanya. Ia terkejut saat melihat pak Urip sedang mendekatkan penisnya yang mengeras ke dalam vagina Nayla. Pelan-pelan penis itu mulai masuk membelah liang senggama Nayla. Nayla pun mendesah manja. Tidak ada penolakan pada dirinya. Akhwat bercadar itu hanya menungging sambil bertumpu pada meja makan yang ada di hadapannya. Pak Urip lalu menarik mundur penisnya lagi. Lalu saat tersisa setengahnya, ia kembali mendorong pinggulnya lagi. Saat hampir mentok ia menarik penisnya lagi lalu dirinya mendorong penisnya lagi. Kemudian ia menarik penisnya hingga menyisakan ujung gundulnya di bibir vaginanya. Pak Urip tersenyum. Sambil memegangi pinggul Nayla, ia mendorong pinggulnya sendiri dengan kuat hingga terasa ujung gundulnya menyundul rahim dari akhwat bercadar itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9WTWdQMNU

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgscXz7HRO

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnlZpLUeIg

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwLuxQnywN

NAYLA

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6G1Id0B7qG

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQyYn6F2e1

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrQ9guFatg

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGIMofMWRs

PAK URIP

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fIiic1wnE

“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkkk” desah Nayla keenakan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGcJUcaUhy

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip sampai merinding.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUcMt1x8Mz

Gilaaa itu sampe masuk anunya ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjApNasylz

Batin pak Tomi sambil menjambak rambutnya sendiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLzraOVcv5

Nayla yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya bisa pasrah saat penis pak Urip keluar masuk menggaruk vaginanya. Rasanya sangat enak saat benda keras berwarna hitam itu terus menggesek dinding vaginanya. Mata Nayla merem melek keenakan. Mulutnya sedari tadi membuka mengeluarkan desahan yang begitu menggoda. Kedua tangannya mencengkram tepi meja. Meski tahu pilihannya ini salah, tapi ia tak memiliki pilihan lain lagi saat nafsunya telah bangkit menguasai diri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrpH7As9Pp

Aahhhhh… Aaahhhh… Maafin aku maass… Maafin akuu… Aaaahhhh…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqMOTdWxmJ

Batin Nayla diam-diam.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLA5ZFaP6m

“Ouhhhh nakal banget kamu non… Nakal banget pake vibrator segala… Pasti non sengaja yah buat ngegoda saya ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2oxqueX67h

Plaaaakkkk !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwENMcyKuEu

“Aaahhhh engggaakkk… Bukaann aku yanggg… Aaahhhhh” Desah Nayla terpotong saat tamparan kedua mengenai bokongnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr63MBylCY9

Plaaakkkkk !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMkFQMiEvT

“Aaahhhh… Aaahhh… Udah jujur aja… Non sengaja ngajak saya keluar biar bisa ngentot di warungnya pak Tomi kan ?” Ucap pak Urip terus melemparkan fitnah kepada akhwat bercadar itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyimsGQWIy

“Aaahhhh enggaakk… Enggaakk… Aku gak pernaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla saat terkena tamparan ketiganya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Y8uvH2dbc

Plaaaakkkk !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRP4lwRo87

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Dasaaarr lonteee… Dasaaaarr lonte sukanya godain !” Ucap pak Urip sambil terus menampar bokong Nayla hingga memerah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQ78Amcf8a

Pak Tomi diam-diam mulai terangsang. Ia tak sanggup bertahan dari tontonan langsung yang terjadi di depan matanya. Diam-diam ia mengelusi penisnya dari luar celananya. Ia benar-benar takjub melihat Nayla yang sangat terkenal di kompleksnya sedang disetubuhi oleh pembantunya sendiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadKj4ep0Nw

“Aaahhhhh… Aaahhh… Aaahhhh paakkkkkk” desah Nayla dengan manja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0C1H9KwG9E

“Kenapa non ? Aaahhhh… Aaahhhh… Kurang keras yah ?” Tanya pak Urip sambil mendesah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGX9kATUJmZ

“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaahhhh” desah Nayla malu-malu mengakui.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbfZt2rYrx

“Hakhakhak… Maaf non baru makan soalnya… Ini rasakan ini !” Ucap pak Urip memperkuat sodokannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZBF0hpi2t

“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaaahhhhh… Aaahhhhhhh bappaaakkkk” desah Nayla dengan manja hingga tubuhnya terdorong maju mundur dengan cepat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXc3MowY7NZ

Kedua tangan pak Urip menarik bahu Nayla ke belakang. Nayla jadi agak berdiri. Kedua tangan pak Urip kemudian masuk ke dalam kaus yang Nayla kenakan. Resleting jaketnya yang sudah turun sedari tadi membuat pak Tomi bisa melihat tonjolan tangan pak Urip yang sedang meremasi dada bulat Nayla. Pak Tomi tak tahan lagi. Ia pun mengeluarkan penisnya sambil mengocok ditengah persetubuhan mereka berdua.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcv13NxqI5

“Aaaahhhh… Aahhh paakkk pellaannn… Aahhhh jangann kuat-kuat” Desah Nayla merasakan perih didadanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DQfhGzPEs

“Aaaahhhhh… Aaaaahhhhh mana bisa nonnn… Aaahhh nikmat sekaalliiiii” Ucap pak Urip kali ini sambil menaikan kaus Nayla hingga susu bulatnya terlihat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAnKMCT5Cy

Tubuh Nayla kembali ditundukkan. Nayla kembali menungging memegangi tepi meja dihadapannya. Terlihat susunya menggantung indah. Beha yang dikenakannya sudah turun membuat susunya itu semakin bebas dalam bergoyang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIDxSol74I

Setiap pak Urip menyodok vagina Nayla maka bergoyanglah kedua payudara itu dengan indah. Suara desahannya yang terucap dari mulut Nayla menambah sensasi gairah yang sungguh menggugah. Pak Tomi jadi semakin bersemangat mengocok penisnya. Ia benar-benar terpana akan keindahan persetubuhan mereka berdua. Persetubuhan dari seorang akhwat bercadar bertubuh indah dengan seorang lelaki tua berperut tambun yang memilki wajah pas-pasan bahkan cenderung dibawahnya lagi. Namun Nayla malah terlihat keenakan. Ekspresi wajahnya yang sangat menikmati menambah sensasi tersendiri bagi pak Tomi saat mengocok penisnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUFjNJbD79

“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh paaakkkkk akuu mauu kelluaaarr” desah Nayla mengejutkan pak Tomi dan pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIpYwf7ve6

Sodokan demi sodokan yang Nayla rasakan akhirnya mulai menstimulus cairan cintanya untuk keluar mendekati lubang kencingnya. Tanpa sadar Nayla menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya bisa merasakan kenikmatan seperti ini. Tiap kali pak Urip memajukan pinggulnya, terasa penis hitam itu masuk menyundul rahimnya. Tubuhnya jadi ikut maju ke depan. Payudaranya juga terlempar maju ke depan. Bulu jembut pembantunya juga menggelitiki bibir vaginanya. Rasanya amat sangat nikmat. Sebenci-bencinya Nayla, ia terpaksa mengakui kalau dirinya sangat menikmati pemerkosaannya kali ini.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9Pr0MaILc

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Keluarkan aja non… Jangan ditahan-tahan !” Ucap pak Urip jadi semakin bersemangat menggenjot rahim Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUEBTyvuX1

Pak Urip memperkuat hujaman penisnya. Ia juga mempercepat frekuensi genjotannya. Hasilnya Nayla semakin mendesah kencang. Ia semakin merasakan betapa beringasnya pak Urip saat sedang menyetubuhi dirinya. Tangan pak Urip berulang kali mengelus-ngelus perut mulus Nayla. Usapannya pun menyamping tuk mengelus pinggang rampingnya. Lagi tangannya mendekap pinggul Nayla agar pinggulnya sendiri bisa fokus maju mundur menghajar rahim majikannya. Pak Urip tersenyum saat merasakan denyutan pada vagina majikannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLeFYOCsgN

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Bapaaakkkk… Bappaakkkk… Akuuuu mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJguTVASEk

“Aaahhhhh… Aahhhh… Ayooo kelluaarkaannn… Keluarkan semuanya non… Jangann ada yang ditahaannn !” Desah pak Urip menyemangati.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3deH1sc4Lx

Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Sebentar lagiiiii… Sebentar lagi aku bisa keluar dari siksaan birahi ini… Maafin aku maassss… Aku gak kuat… Aku lagi-lagi gak kuat menahan hawa nafsuku sendiri… Maafkan diriku yang sering berzina dibelakangmu maassss….

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChQjEEvEyD

Batin Nayla menyesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMtjCZHOUP

Plookk… Plookk… Plookk…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDU7fSptVv

Pinggul mereka terus bertemu, saling bertubrukan, saling berbenturan. Deru nafas mereka bersatu. Suara desahan mereka menyatu laksana paduan suara yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Lagu terindah yang dinyanyikan oleh dua insan yang tengah bernafsu. Pinggul pak Urip berpacu. Penisnya terus memburu menyedot cairan cinta Nayla yang masih sembunyi malu-malu. Tangannya yang gemas meraba susu. Tangan satunya lagi menarik tangan Nayla hingga pak Tomi dapat melihat goyangan susu Nayla yang terus bergondal-gandul.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXSeax9daw

Nayla merasa tak kuat lagi. Dirinya sudah tak kuat setelah dirangsang seharian oleh pembantu tuanya itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1hQp2UCuH

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Akuuuu… Akuuuuu” Desah Nayla ngos-ngosan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwWCeO52xB

“Oouuhhhh… Ouuhhhhh… Rasakaannn inniii… Rasakaaannn kontol saya inniiii !” Ucap pak Urip bersemangat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqoKZNNBL6

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Iyyyaahhhh… Iyyaahhh… Akuuu… Aaaahhhhhhhh” Desah Nayla saat pembantunya itu menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya menembus rahim kehangatannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCo0NaeBoj

Seketika pak Urip mencabut penisnya keluar. Cairan cinta Nayla dengan deras menyembur membasahi celana dalamnya juga celana tidurnya yang masih menyangkut di kedua lututnya. Lutut Nayla nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya merem melek keenakan. Akhirnya ia mendapatkan kepuasan setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantu tuanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAP6BqWLpJ

“Hah… Hah… Hah… Akhirnya, selesai juga” Ucap Nayla menunduk sambil menaruh kedua sikunya di meja warung tersebut.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ975lVW6d1d

“Selesai ? Enak aja !” Ucap pak Urip kembali memasukan batang penisnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7PsbAWjGA

“Mmmpphhhh paakkk… Tungguuu dulluu… Aku mau istirahat duluuuu” Ucap Nayla memohon.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoE0xcMv2I

“Enakkk aja… Ini lagi nanggung… Saya lagi dapet enak-enaknya niihhh” Ucap pak Urip yang kembali menggempur rahim majikannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyr9wkhark1

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Aahhh tungguuuu paakkk… Aahhhh… Pellaaannn” Pinta Nayla sambil menghadap ke depan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboCB4sWxXQ

Seketika ia menyadari kalau dirinya sedang disetubuhi didalam warung nasgor pak Tomi. Apalagi saat matanya bertemu dengan mata pak Tomi. Terlihat pak Tomi sedang mengocok penisnya sambil menonton persetubuhannya. Nayla tersadar. Ia sedang bercinta di ruangan terbuka.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYEPvxGZSq

Astaghfirullah… Kenapa aku baru ngeh yah ! Kenapa aku pasrah aja bahkan meminta pak Urip menyetubuhiku disini ?

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgUQWipZBz

Batin Nayla merasa malu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0rvPOep9r

“Paakkkk… Aaahhhh… Aaahhhh… Toloonggg jangannn lihhh… Aaaahhhhh” desah Nayla terpotong saat gempuran Pak Urip semakin kuat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6veLbPfyy

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh akhirnyaaa… Akhirnyyaa sayaa akan keluuaarrr jugaaa” Ucap pak Urip yang sudah tak kuat lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4osDeBtDJ

Pak Urip memperkuat cengkramannya pada pinggang Nayla. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas nafsunya. Jepitan vagina Nayla yang begitu kuat membuatnya tak mampu untuk menahan gairah birahinya lagi. Pinggulnya bergerak cepat. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Semakin kesini sodokannya jadi semakin beringas. Semakin kesini dirinya jadi semakin ganas saat menikmati tubuh akhwat yang begitu panas. Pak Urip pun tertawa puas. Ia merasa senang karena bisa menikmati jepitan rahim majikannya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhmaQu3pNy

Puaasss sekali sayaaa… Pagi dapet memek perawan… Malemnya dapet memek binor yang binal… Duhhh gak kuat lagi… Saya gak tahan lagi…

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxckVDEvqEu

Batin pak Urip tersenyum senang.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgESWLLSisv

“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi…” Desah pak Urip mempercepat genjotannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUe9WoFR3Rk

“Aaahhhhh… Aaahhhh cepaaattt akhiri pakkk… Cepaaatt keluarkannn” Ucap Nayla yang bermaksud agar dirinya bisa segera terbebas dari jeratan pemerkosaan yang dilakukan oleh pembantunya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHHQQRZ9pd

“Aaahhh iyyaahhh… Aaahhhh lihat kan paakkk… Non Nayla sendiri yang minta… Jadi saya akan akhiri sekarang juga” Ucap pak Urip pada pak Tomi yang seolah menjelaskan kalau dirinya melakukan seperti ini ya karena Nayla sendiri. Nayla yang menyadari itu tak terima. Namun sodokan yang ia terima hanya bisa membuatnya berteriak keras.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFPBhgEfHO

“Aaaahhhh paakkk… Aaahhh pellaannn… Pelaaannn… Aaahhhhhh” desah Nayla menahan sodokan pembantunya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvq3QKY3hWP

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Iyyaahhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nR3Bl78Gi

“Aaaahhhh pellaannn paakkk… Aaahhhhhh paaakkk… Pelllaaannnn” desah Nayla yang terus terdorong maju mundur tanpa henti.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq24nHsbOeF

Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun menarik kedua tangan Nayla ke belakang. Tubuh Nayla jadi terangkat naik. Susu bulatnya bergondal-gandul dengan baik. Desahan mereka semakin keras. Persetubuhan mereka semakin memanas.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlqn1E9wbB

“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal-gandul semakin cepat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RSyDRpzRN

Pak Tomi terpana. Pak Tomi ikut mengocok penisnya dengan cepat.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZ8NuN2aCY

“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr… Sayyaa kelluuaarrr… Henkkgghhhh !” desah pak Urip saat mementokkan ujung gundulnya hingga mengenai rahim dari bidadari bercadar itu.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCnODQTlAG

“Aaaaaaaaaahhh bappaaaakkkk” desah Nayla saat merasakan rahimnya tersiram oleh cairan cinta pembantunya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOoyZQhMsf

Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt….

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zGQwYKAxP

“Aaahhhhh puasssnyyaaaahhhhh” Teriak pak Urip saat mampu mengisi rahim majikannya menggunakan spermanya lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfp1hE2f2y7

Rahim Nayla penuh. Rahimya kembali terisi oleh pejuh. Entah sudah yang keberapa rahimnya dipenuhi oleh pejuh pembantunya itu. Tubuh Nayla ambruk diatas meja makan. Tubuh pak Urip juga ambruk menindihi punggung Nayla. Mereka berdua benar-benar puas. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat mereka memilih bercinta di tempat terbuka.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRDNN6z737

“Waduhhh… Udah keluar kah ?” Tanya pak Tomi melihat kedua pasangan muda tua itu sudah lemas.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlomutvX1wt

Dengan sisa tenaga yang pak Urip punya. Ia menaikan tubuh Nayla lalu meremasi kedua payudaranya. Kemudian ia menaikan kaki kiri Nayla untuk melepas celana berikut celana dalamnya yang tadi masih menyangkut di lutut. Setelah celananya terlepas dari kaki kirinya. Pak Urip berganti mengangkat kaki kanan Nayla untuk melepas celananya. Setelah menendang celana Nayla agar menjauh dari posisi berdiri mereka. Pak Urip pelan-pelan mulai mencabut penisnya keluar yang membuat pak Tomi yang penasaran mendekat untuk melihat hasilnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoTbMTu9xS

“Uuuuhhhhhhh” desah Nayla saat cairan cinta pembantunya keluar melewati lubang vaginanya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyl8bSGZWdN

Pak Urip tersenyum puas melihat spermanya tumpah melalui rahim sempit majikannya. Pak Urip mengelap keringatnya puas. Ia sangat bangga karena bisa memejuhi rahim majikannya lagi. Sementara pak Tomi hanya bisa diam menganga. Ia tak mengira akhwat bercadar yang sangat terkenal itu baru saja dipejuhi didepan matanya sendiri oleh pembantu tuanya sendiri.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxsYE9pKti

Kalau sebanyak ini… Bisa-bisa mbak Nayla bakalan hamil nih !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCE6WhPO2yR

Batin pak Tomi mengira-ngira.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeWeDVt7wn

“Hah… Hah… Hah… Puasnya… Oh yah, berapa pak ?” Tanya pak Urip pada pak Tomi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoyfeCYyjJ

“Berapaaa ?” Tanya pak Tomi kebingungan sambil memegangi penisnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kuKcaXzCa

“Nasgornya pak… Nasgor” Ucap pak Urip menyadarkan pak Tomi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LEdNlCmkw

“Oalah… Dua porsi nasgor sama es teh manis yah… Semuanya jadi 44 ribu pak” Ucap pak Tomi gugup.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZs3BCLC3eV

“Nih, saya bayar pake ini cukup gak ?” Tanya pak Urip sambil melempar celana dalam milik Nayla yang tadi terjatuh di lantai.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EpE6Hi4WO

Pak Tomi pun menangkapnya. Dengan segera ia menciumnya untuk menghirup aroma vagina Nayla yang tersisa disana. Nayla yang melihatnya hanya bisa pasrah. Dirinya yang terlalu lemas tak bisa berbuat apa-apa selain melihatnya saja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeCH4lfxT2

“Masih kurang yah ? Nih, gimana ?” Tanya pak Urip saat tiba-tiba melepas bra dari balik kaus Nayla lalu memberikannya ke pak Tomi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBIKWFG4bW

“Paaakkkk… Hah… Hah… Hah” Rengek Nayla kesal.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO1ttF7f3a

“Cukuuppp… Cuukkuppp pak… Ini sudah cukuup” Ucap pak Tomi senang mendapat hadiah dari pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVO0DFP3Mt

Pak Tomi yang sedang nafsu-nafsunya segera mengocok penisnya menggunakan celana dalam Nayla. Ia juga menghirup beha Nayla yang membuatnya jadi bersemangat dalam mengocok.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2Xh2eCguH

“Aaaahhhhh…. Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk Naylaaaaa” Desah pak Tomi yang akhirnya berhasil mendapatkan orgasme ternikmatnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2pbNKlkXE

Crroottt… Cccrroottt… Ccroott !!!

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fHcvmGLR2

Celana dalam Nayla dipenuhi sperma pak Tomi begitu banyak. Terlihat pak Tomi begitu lemas. Ia bahkan sampai terduduk sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan beha Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAXXclRISm

“Hah… Hah… Puas banget… Beruntung banget bapak bisa keluar di dalem memeknya… Gak nyangka juga ternyata mbak Nayla ini entotable juga… Tau gini udah dari dulu saya ngantri buat genjot memek mbak… Dari dulu loh saya udah nafsu ke mbak hehehe” Ucap pak Tomi mengakui perbuatannya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZsK7bltQs

“Hakhakhak… Jelas… Lonte saya ini… Eh, majikan saya ini emang nafsuan orangnya… Saya aja kewalahan tiap kali non Nayla minta digenjot oleh saya” Ucap pak Urip melancarkan fitnah lainnya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrERgDLoAUd

“Akuuu ?” Ucap Nayla yang tak sanggup membalasnya karena kelelahan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFreHzOB2u

“Iyya kan sayaanng ?” Ucap pak Urip sambil menampar bokong Nayla lagi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdk35j4ArF

Plaaaakkkk !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGRlTCvqQi

“Aaahhhhhh” desah Nayla dengan manja.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3P66gnD17E

BEBERAPA MENIT KEMUDIAN

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmWPgEv7fB

Pak Urip sudah menaikkan celananya. Nayla juga sudah mengenakan pakaiannya kembali setelah beristirahat sejenak. Tak terasa jam sudah mendekati hampir tengah malam. Pak Urip pun mewakili Nayla untuk pamit kepada pak Tomi. Tak lupa ia juga mendoakan dagangannya agar selalu laris. Apalagi ia sudah diberi jimat berupa celana dalam dan beha Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHQ95aEpvz

“Ayo kita pulang sayaanggg” Ucap pak Urip dengan wajah sumringah.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdAGwDWaC5

“Hah… Hah… Hah… Tooloongg jangan permalukan aku lagi pak… Jangan juga melakukannya di tempat umum… Aku gak mau orang-orang melihatku sebagai wanita rendahan” Pinta Nayla pada pak Urip.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARGZ9Yvjnw

“Hakhakhak… Kalau kenyataannya non emang cewek rendahan gimana ? Coba pikir-pikir lagi, siapa yang minta digenjot disana ? Hayyooo ?” Ucap pak Urip menertawakan Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1XfU2Bs3I

“Aku tahu, tapi toloongggg” Pinta Nayla yang hanya membuat pak Urip tertawa.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhkJoH1aCh

“Sudah jangan banyak protes… Nikmati aja semuanya… Sekarang non istirahat aja biar besok non masih punya tenaga untuk saya rendahkan… Nih pegang ! Jangan sampai hilang ! Pokoknya sebelum non masuk ke mobil… Non harus make benda ini lagi” Ucap pak Urip sambil memberikan vibratornya ke Nayla.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAc3c4kzEJI

“Lagi ? Sampe kapan aku harus kayak gini pak ?” Tanya Nayla tak percaya.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UYvX7iKGL

“Ya lagi… Sampai saya puas melihat non direndahkan dihadapan orang-orang… Itu hukuman dari saya karena non diam-diam sering bersembunyi di rumah pak Beni… Nikmati hukuman dari saya… Bersiap-siap lah untuk menjadi lonte di masa depan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyE8mX7OGaP

Nayla hanya mengernyitkan dahinya. Ia pun mendesah lemas. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala membayangkan apa yang bakal terjadi padanya di masa depan. Apalagi besok selama liburan. Ia pun berharap bisa dekat-dekat dengan suaminya agar pak Urip tidak memiliki kesempatan untuk menganggu dirinya. Tapi masalahnya dengan benda ini, bagaimana nanti kalau suaminya melihatnya terangsang ketika benda ini bergetar ? Ia pasti akan merasa malu. Ia jadi teringat perbuatannya saat terangsang di warung pak Tomi tadi.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVKHiJTVzO

Semoga besok aku akan baik-baik aja !

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmXQHLp0gq

Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap bulan purnama.

37657Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgirxwIHKX

ns216.73.216.250da2

#8

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: