Nayla Istri Pak Miftah - #8

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQfKLUog7r

“Ini air hangatnya Put” Ucap Nayla sambil memberikan secangkir air hangat itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCcgYZQjki

“Makasih mbak” Jawab Putri yang langsung menyeruputnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwFT0Bkw1J

Setelah menghabiskan setengah dari air hangat itu. Putri kembali melamun. Sepertinya ia kembali terpikirkan soal kejadian buruk yang baru saja menimpanya itu. Ia masih tak percaya kalau kejadian buruk seperti itu harus menimpa dirinya. Ia telah kehilangan keperawanannya. Rasanya ia sudah tak memiliki masa depan lagi. Ia merasa hancur. Ia merasa tak memiliki kepercayaan diri lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGSFBYtWCf

“Putt… Jangan ngelamun dong” Ucap Nayla sambil tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyO0uWulLvp

“Maaf mbak… Aku masih kepikiran soal tadi… Aku masih gak percaya kalau . . . .” Ucap Putri terpotong.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDT8KwS8XYQ

“Iya aku paham apa yang kamu rasain Put… Aku menyesal… Aku minta maaf soal keputusan aku kemarin… Seharusnya aku bilang dulu ke kamu kalau pak Urip orangnya memang seperti itu” Ucap Nayla berusaha menghiburnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1k62iHboB

“Tapi dulu pas aku kesini dia gak keliatan kayak gitu loh mbak… Sikap mbak sendiri juga pas itu . . . .” Ucap Putri kembali terpotong.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKakt9ob0h

“Iya… Awalnya aku juga gak percaya… Sejujurnya waktu kamu datang ke rumah pas mau minta foto itu, aku juga ngalamin hal yang sama kayak kamu loh, Put” Ucap Nayla mengenang kejadian buruknya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuT2p0NjLfT

“Eh mbak juga ?” Tanya Putri tak percaya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1tCrrnAW4

“Iya cuma waktu itu aku gak tau siapa pelakunya… Karena aku diperkosa waktu lagi tidur… Awalnya aku ngira pak Beni orangnya… Inget kan sewaktu pak Beni ngasih roti ke aku ? Aku udah nuduh pak Beni waktu itu… Aku gak nyangka banget kalau ternyata justru pak Urip pelakunya… Makanya belakangan ini aku seringkali nginep ke rumah pak Beni sewaktu mas Miftah lagi gak ada di rumah… Aku lupa banget kalau kamu mau kesini… Dan aku juga gak nyangka kalau pak Urip berani ngelakuin hal itu ke kamu Put… Sekali lagi maaf yah” Ucap Nayla menyesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4DsbuNcGP

“Iyya mbak… Yasudah jangan diinget lagi… Aku takut kejadian ini menjadi trauma buatku… Lagipula bukan salah mbak kok… Cuma aku masih shock aja… Mungkin butuh waktu… Tapi entah kapan aku bisa pulih dari rasa trauma ini” Ucap Putri yang masih tak menyangka.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABcd26q9Ij

“Iyya… Kamu pasti bisa kok Put… Kamu pasti bisa pulih… Aku yakin, kamu pasti bisa kok” Ucap Nayla tersenyum untuk menyemangati.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGu60yA4lF

“Iyya makasih yah mbak” Jawab Putri yang mulai bisa tersenyum kembali.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnM8Kjz6WHy

“Oh yah ini hijab sama cadarnya… Mbak mau mandi dulu ? Nanti biar aku anter ke kamar mandi” Ucap Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCofkGTSuw

“Iyya boleh… Tolong yah mbak” Ucap Putri yang masih telanjang bulat menyisakan kacamatanya saja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rXP231wl9

Putri yang merasakan perih di selangkangannya terpaksa dibantu oleh Nayla dalam berjalan. Ia diantar Nayla ke kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat. Saat pintu kamar dibuka, terlihat pak Beni terkejut melihat Putri masih telanjang bulat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSPtoWAFrn

“Eh bapak kirain dah pulang… Jangan lihat !” Tegur Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaplc88JIz

Putri yang tak menyangka akan kehadiran pak Beni segera menutupi tubuhnya semampunya. Wajahnya tertunduk malu. Ia benar-benar malu saat auratnya kembali terlihat oleh sosok lelaki asing yang sama sekali belum dikenalnya itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBkqvRVRDe

“Ehh maaf” Ucap Pak Beni menunduk. Ia segera patuh laksana budak yang menuruti perintah tuannya. Sepertinya pak Beni telah mendalami perannya. Ia akan menuruti semua perintah yang diucapkan oleh Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8WN036eOD

Karena merasa nanggung sudah berada di tengah perjalanan. Nayla kembali melanjutkan perjalanan Putri menuju kamar mandi. Sesampainya mereka disana, Nayla membiarkan Putri membersihkan dirinya. Pintu kamar mandi ditutup. Terdengar bunyi air mengucur dari dalam kamar mandi tersebut.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQk2HTWxu37

“Hah… Maaf” Lirih Nayla yang masih menyesali perbuatannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwZFelZhJd

Nayla pun kembali ke arah pak Beni membiarkan Putri menikmati waktunya sendiri. Samar-samar terdengar suara isak tangis dari dalam. Tampaknya Putri masih belum pulih dari trauma yang menghantuinya. Nayla duduk di samping pak Beni. Wajahnya tampak kebingungan. Ia masih tak percaya pak Urip melibatkan sahabatnya dalam melakukan aksi bejatnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7T5pdShXFc

“Gimana mbak Putri, mbak ?” Tanya pak Beni pada Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIY0rMmn2n9

“Masih trauma pak… Wajar sih, tapi moga aja cepet pulih” Jawab Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cJOSMZcMz

“Oh begitu” Jawab pak Beni merenung.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMCvIJLXHR

Gimana yah sekarang ? Hah sialan juga pak Urip itu ! Bisa-bisanya ia mengincar mbak Putri ! Kalau dibiarin bakalan semakin menjadi tuh orang… Gimana yah cara untuk menghentikannya ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsafAPDiKl6

Batin pak Beni berfikir.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMw00jiTzuG

“Oh iya pak” Ucap Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBjb0peeVO

“Iya mbak gimana ?” Tanya pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmUHRKE22G

“Aku habis ini kan mau kerja… Aku ngerasa gak enak ke bu Dona kalau sampai gak ikut sesi photoshoot lagi… Sedangkan Putri kayaknya gak sanggup untuk mengikuti photoshoot bareng aku… Aku boleh titip Putri ke bapak gak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0s54ZW2SzL

“Eh saya diminta jagain mbak Putri gitu ?” Tanya pak Beni tak menyangka.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyHwq12EyD

“Iya… Melihat keadaannya… Gak mungkin juga Putri bisa pergi jauh… Kakinya susah buat berjalan… Aku gak tau gimana pak Urip melakukannya sampe-sampe membuat Putri kayak gitu… Setidaknya kalau ada bapak, pasti Putri akan merasa tenang… Karena ada yang menjaga selagi aku pergi bekerja” Ucap Nayla menjelaskan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlhKobBn7c

“Hmm saya mah oke-oke aja mbak… Tapi mbak Putrinya gimana ? Saya mah nurut aja ke mbak” Ucap Pak Beni manut.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQb7egi27oz

“Makasih… Nanti aku bilangin ke Putri deh… Nanti bisa tolong gendong Putri ke rumah bapak yah… Nanti aku yang bawa motornya buat parkir di depan rumah bapak” Ucap Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPU0tWCHwGB

“Iya mbak siap… Apapun perintahnya akan saya lakukan” Jawab Pak Beni patuh.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9VuRF1lyD

Nayla pun tersenyum. Untungnya tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari dalam kamar mandi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwt918oW7RQ

“Mbaakkk” Ucap Putri memanggil.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdzNkWZDfd

“Ehh iya Put” Jawab Nayla segera menghampiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQZ6oo0sWY

Terlihat Putri sudah selesai mandi. Aroma tubuhnya wangi. Wajahnya cerah. Kulit tubuhnya bersih mengkilat. Pak Beni yang melihatnya sekilas langsung terpana. Apalagi Putri itu masih muda dan saat itu juga masih telanjang bulat. Pak Beni yang jarang melihat akhwat telanjang langsung terpana. Namun karena merasa tak enak pada Nayla. Ia pun membuang muka demi menjaga pandangannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZi0wLN3me

Nayla dan Putri memasuki kamar Nayla. Pintu ditutup. Pak Beni akhirnya bisa mengangkat kepalanya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQbnCF1BuB

“Cantik banget yah mbak Putri… Duh kalau nanti cuma berduaan gimana yah ? Bakal bahaya nih” Ucap Pak Beni sambil mengelusi penisnya yang sudah berdiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugXBQ1AvVk

Kebetulan saat itu Nayla keluar dari dalam kamarnya. Akhwat cantik itu segera datang menghampiri Pak Beni. Ia lagi-lagi duduk di sebelahnya yang membuat jantung Pak Beni berdebar kencang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUU00KYrRq

“Putri setuju… Tolong titip Putri yah !” Ucap Nayla sambil tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UFNTUs8Sy

“Ssiii… Siiappp mbak… Siappp” Ucap Pak Beni grogi saat melihat senyuman di mata Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVo2K8aXYM

Gara-gara melihat tubuh polos Putri tadi. Nafsu pak Beni mendadak bangkit apalagi saat ditambah senyum indah Nayla. Nafsunya jadi menggebu. Tapi ia tak berhak melampiaskannya karena Nayla sendiri tidak memintanya. Serba salah. Ia tiba-tiba berada di situasi berbahaya. Ia jadi resah tapi tak memiliki pelampiasan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPM8wFMnVX

Duh gimana ini ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bpPfkEl5j

Batin Pak Beni kebingungan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoiljTqDvR

Tak berselang lama, Keluarlah Putri dari dalam kamar Nayla. Pak Beni terperanjat akan kecantikannya. Putri yang saat itu mengenakan gamis milik Nayla terlihat sangat mempesona. Gamis berwarna hitamnya yang dipadukan dengan hijab berwarna pinknya membuat kecantikan Putri semakin bertambah. Putri terlihat begitu sholehah. Mungkin tidak akan ada yang menyangka kalau Putri baru saja kehilangan keperawanannya. Putri terlihat seperti seorang ustadzah atau mungkin ibu hajjah. Pokoknya itulah, intinya pak Beni benar-benar terpukau akan kecantikan milik bidadari bercadar tersebut.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpiseHrc6bp

“Pak, bantuin” Ucap Nayla sambil menepuk paha pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TFxG8nqEC

“Eh iya mbak” Jawab Pak Beni tersadar.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbT8zB0XTQ

Pak Beni segera menghampiri. Ia dengan jantan menggendong Putri di depan. Tangan kanannya memegangi punggungnya serta tangan kirinya memegangi pergelangan lututnya. Putri pun reflek memegangi bahu pak Beni. Tak sengaja mata mereka bertemu. Putri menunduk malu-malu. Mereka terlihat seperti seorang pasangan saja. Pak Beni dengan malu-malu pun berjalan mendekati Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhA6VfyKzvh

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOXvofFbet

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXAMYKaszK

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcugy24IwdU

ILUSTRASI PAK BENI GENDONG

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwe143o08jg

“Lalu bagaimana mbak ?” tanya pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcEa6wd2Ep

“Sebentar… Aku liat ke luar dulu” Ucap Nayla sambil berjalan keluar.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT38YV0wAtK

Setelah melihat keadaan diluar aman. Ia menyuruh pak Beni segera keluar. Nayla pun menuntun pak Beni agar tidak dilihat oleh warga sekitar. Untungnya mereka berdua sampai di depan rumah dengan aman. Setelah itu giliran Nayla yang menaiki motor Putri untuk memarkirkannya di depan halaman rumah Pak Beni. Nayla pun masuk ke dalam. Disana ia melihat pak Beni tengah menidurkan Putri diatas ranjang tidurnya dengan jantan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5gUZj8G0D

“Pak… Aku titip bentar yah” Ucap Nayla pada pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJsITQft8U

“Iyya mbak… Saya akan menjaganya” Ucap pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtGeSRvCVB

“Put… Aku berangkat dulu yah” Ucap Nayla mendekati Putri. Putri pun hanya mengangguk lalu membuka mulutnya untuk menitipkan pesan kepada bu Dona.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95DnNUEVyL

“Bilangin aku gak enak badan yah mbak… Maaf aku gak bisa ikut kesana” Jawab Putri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTfUGyOYtP

“Iya aku akan bilang ke bu Dona… Gak usah minta maaf Put… Aku yang harusnya minta maaf” Ucap Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5euUP4a1X

Nayla pun pergi setelah pamit terlebih dahulu kepada pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zuETjkjNC

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyJnVdEnfh

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1x0hZflAS

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbm348os8oS

NAYLA

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywFGL5qKYJ

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkI1ftiubU

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zcLJ7jh47

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAbjTn2z7V

PAK BENI

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknm4zkUE3J

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqGzucI2VN

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkblI7Hphk

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboIYfLHDaS

PUTRI

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUBms3y2xF

Pak Beni yang melihat Nayla sudah pergi diam-diam melirik ke arah kamarnya sendiri. Terlihat Putri tengah tertidur dalam posisi miring. Ia pun mengambil kesempatan ini untuk melampiaskan nafsunya yang menggebu sedari tadi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8x7Nw8FKK

“Maafkan saya mbak Put… Kalau diam-diam saya… Aaahhhhh… Aaahhhh” desah pak Beni sambil mengocok penisnya sendiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUSJFCH7uJ

Pak Beni rupanya sudah memelorotkan celananya. Ia pun mengocok penisnya sambil menatap wajah cantik Putri. Entah kenapa dirinya lebih bernafsu pada akhwat sholehah ketimbang wanita cantik yang berpakaian terbuka. Meski ia sudah pernah melihat dalamannya, hal itu tidak serta merta meruntuhkan nafsu pak Beni untuk menyetubuhinya. Namun ia teringat kondisi Putri. Ia juga tak mungkin memperkosanya. Ia pun memutuskan untuk beronani saja untuk melampiaskan nafsu birahinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwegxlRyrAP

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh mbakk Puttt” Desah pak Beni dengan lirih.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKXVpdk5HK

Sementara itu Nayla sudah tiba kembali di dalam rumahnya. Ia buru-buru berjalan ke arah kulkasnya. Ia khawatir kalau pak Urip akan datang untuk menerornya lagi. Ia ingin pergi. Ia ingin bekerja agar tidak menetap di rumah bersama pembantunya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDY6byG4IVf

Nayla membuka kulkasnya. Ia mengambil botol berisi air minum. Ia langsung menenggaknya sekali lalu menutup pintu kulkasnya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8XaZAe05H

“Huft untung masih inget… Meski udah jam 9 lebih gapapa kali yah” Ucap Nayla yang setelah itu baru melangkah pergi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3C2W9JT6ql

*-*-*-*

Sesampainya Nayla di tempat perfotoan. Andri sudah berdiri disana untuk menyambut kedatangannya. Terlihat wajah sumringah pada diri Andri. Andri terlihat sangat senang ketika wanita yang ia cinta akhirnya datang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00refvNus0

Setelah melepas helmnya, Nayla pun menghampiri Andri untuk bersama-sama menemui bu Dona.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3yeeCruVn

“Loh Nay… Putri mana ? Kok gak keliatan ?” Tanya Andri heran.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMyqI2p89v

“Hmmm Putri lagi sakit, Ndri… Tadi aku dikabarin kalau Putri gak bisa dateng kesini” Ucap Nayla sambil menunjukkan wajah sedihnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFfMU4i3sT

“Oalah kok bisa ? Sakit apa ?” Tanya Andri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZkZaBHeo0

“Gak tau Ndri… Mungkin cuma kecapekan” Jawab Nayla berbohong.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CVOo8PWcS

“Oalah tuh kan… Kamu jaga diri yah… Jangan sampai sakit lagi… Kalau nanti emang capek, bilang aja yah biar bisa istirahat dulu” Ucap Andri perhatian.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22ykcHdpcq

“Iyya Ndri… Makasih” jawab Nayla tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeXou2PNXh

Andri merasa sedih mendengar kabar kalau Putri sedang sakit. Tapi membayangkan dirinya bisa berduaan bersama Nayla membuat hatinya berbahagia. Ia pun terus-terusan mencuri-curi pandang ke arah tubuh Nayla. Akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba putih itu terus dipandangi oleh Andri. Tidak hanya wajahnya, tapi juga tubuh indahnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPDyfytKkJ

Itu beneran kan ? Kemarin mbak Nayla sampai telanjang pas video callan bareng aku ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQpTQww850

Batin Andri sambil memperhatikan tubuh indah Nayla. Andri pun menenggak ludah. Ia tak dapat membayangkan indahnya tubuh seorang selebgram yang sedang dalam keadaan telanjang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWetzlkYqR

Jam demi jam berlalu. Pose demi pose sudah Nayla tunjukan dalam balutan busana syar’i yang dilakukannya secara bergantian. Tak terhitung sudah berapa kali Nayla berganti pakaian demi mempromosikan produk yang dibuat oleh bu Dona. Rasanya cukup lelah juga. Apalagi saat jam tak terasa sudah menjukkan pukul setengah tiga sore.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84L3aeDmFd

Untungnya sesi perfotoan sudah berakhir. Andri & Nayla pun duduk beristirahat di ruang perfotoan sambil memainkan hapenya. Nayla saat itu masih mengenakan gamis yang ia promosikan. Ia belum sempat berganti dengan pakaiannya sendiri. Ia dengan santainya duduk di salah satu kursi sambil membalas pesan dari suaminya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQTWlIurR4

“Nay… Gimana ? Gak terlalu capek kan ?” Tanya Andri caper.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbpOE80xn4

“Eh Ndri… Engga kok… Enggak” Jawab Nayla tersenyum. Nayla pun kembali membalas pesan dari suaminya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHRCWvSJH3

“Oh yah, syukurlah” Jawab Andri lega.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JEh5cocc5

Namun ekspresi Nayla yang agak cuek kepadanya membuat Andri merasa kebingungan. Padahal kemarin saat video callan dirinya merasa akrab padanya. Nayla terlihat seperti membutuhkan dirinya. Tapi kenapa saat bertemu langsung Nayla malah bersikap seperti ini yah ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6zCgoP9N1

Apa jangan-jangan Nayla cuma baik ke aku kalau lagi butuh aja yah ? Ah enggak deh… Nayla orangnya gak kayak gitu… Mungkin Nayla emang lagi capek… Aku gak harus menganggunya sekarang…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwBy2IRtXd

Batin Andri mencoba berfikir positif.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOk1u6H7p5

Alih-alih mengganggu Nayla yang sedang menikmati waktu sendirinya. Ia iseng memeriksa foto demi foto hasil jepretannya untuk mencari foto terbaik yang ingin ia tunjukkan pada Nayla. Andri tersenyum sendiri melihat kecantikan Nayla. Ia merasa bangga bisa menjadi fotografernya. Tapi ia akan lebih bangga lagi kalau bisa menjadi suaminya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBWPMxjUG0

Nayla yang lagi asyik-asyik membalas sebuah pesan tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak asing lagi. Ya, gejolak birahi kembali datang menghampiri. Ia pun bertanya-tanya kenapa diri sendiri kok bisa-bisanya ia merasakannya lagi ? Bukannya tadi ia sudah menengguk air ramuan dari dokter Amir ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRPaSVwvDu

Astaghfirullah… Aku harus cepet-cepet pulang ! Jangan sampai aku terangsang di tempat seperti ini !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCR3jK9R8k

Batin Nayla gelisah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHFlGiob35

Andri yang sedang melihat-lihat foto akhirnya menemukan satu foto yang bagus. Ia pun ingin menunjukkannya pada Nayla. Namun saat dirinya hendak menunjukkan. Tiba-tiba Nayla meminta izin untuk pamit setelah mengganti pakaiannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOX6riTBOG

“Aku mau ganti baju dulu yah Ndri… Habis itu aku mau pulang… Kalau kamu mau pulang dulu ya duluan aja yah” Ucap Nayla buru-buru pergi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfdekxRqNm

Mumpung gairah birahinya masih belum tinggi. Ia ingin buru-buru pergi sebelum dirinya kesulitan untuk menahan diri lagi. Ia tak mau kejadian sewaktu pulang dari dokter mesum itu kembali terjadi pada dirinya. Ia tak mau kehilangan kendali dimana matanya terus menatap laki-laki yang ia temui di jalanan. Ia ingin segera pulang lalu menuntaskah hasrat birahi yang sedang menyerangnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMTy2hrDAB

Setelah memasuki ruang ganti pakaian. Nayla segera membuka gamisnya. Ia juga menurunkan roknya. Setelah ia melepas pakaian yang ia promosikan. Ia pun duduk bersandar pada kursi yang menghadap ke arah pintu masuk. Nayla yang masih mengenakan bikini melebarkan kakinya. Rupanya Nayla sudah tak kuat lagi sehingga ingin membelai vaginanya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKM0BlLZLW

“Mmpppphhhhh” desah Nayla menikmati.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtSkvbqdBC

Rupanya vaginanya sudah sangat basah. Ia tak menyangka racun di tubuhnya kembali aktif untuk mengacaukan pikirannya. Namun rasa nikmat yang semakin kuat membuatnya ingin menyentuh vaginanya lagi. Jemari Nayla pun turun untuk melebarkan lubang celana dalam untuk kakinya. Vaginanya terlihat. Kedua jemarinya pun ia masukan untuk merasakan kenikmatan yang tak tertahankan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYYYO094W9

“Aaaaaaaahhhhhhh” desah Nayla hingga memejam.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA11cHq6pkb

Kenapa enak banget ? Kenapa aku malah kambuh lagi sih ? Tuh kan jadi gak bisa berhenti !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckC4MyHWJk

Batin Nayla menyesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6mpD6mbLS

Alih-alih langsung bangkit untuk mengenakan pakaiannya kembali. Ia malah meraba-raba bibir vaginanya sambil memejamkan mata. Ia juga menurunkan cup branya untuk menjepit putingnya menggunakan tangan satunya. Nayla benar-benar terangsang. Ia benar-benar menikmati masturbasinya di tempat kerjanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdI05owpRN

“Aaaaahhhhhh… Aaaaahhhhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡix4MPzrAB0

Tangan kirinya mencengkram kuat payudara kirinya. Tangan kanannya bergerak keluar masuk menusuk vaginanya. Wajah Nayla diangkat menatap langit-langit ruangan. Ia menikmati masturbasinya. Apalagi saat ia melakukannya sambil membayangkan pak Beni.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkVWtNtMVc

Terbayang bagaimana penis besar berwarna hitam itu keluar masuk membelah vaginanya. Terbayang bagaimana tubuh kekar itu menindihi tubuhnya lalu menremasi buah dadanya sekeras-kerasnya. Terbayang bagaimana bibirnya dengan beringas mencumbu bibirnya. Terbayang ia ditelanjangi lalu disetubuhi tanpa pernah berhenti.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2OTihds95

Vaginanya semakin basah. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam. Vagina Nayla membanjir. Rasa sangek ini benar-benar mengacaukan pikirannya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiafmIcGTi

“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sambil membayangkan penis pak Beni keluar masuk dengan sangat cepat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0GBeDvrQz

Tentu ia juga menggerakan jemarinya keluar masuk dengan sangat cepat. Akhirnya Nayla tak kuat lagi. Selebgram yang sedang dilanda nafsu birahi itu merasa ingin berorgasme lagi. Tubuhnya mengejang. Nafasnya berat tak karuan. Matanya terus memejam. Pikirannya membayangkan tubuh pria kekar yang sedang telanjang bulat dihadapannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DokXAJZhJ

“Ouuhhhhh… Ouuhhhh… Aaaahhhhhh paakkk” desah Nayla tak kuat lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQFveNqdMI

Akhirnya saat kedua jemarinya dimasukan begitu dalam ke dalam vaginanya. Semprotan dahsyat pun keluar dari dalam lubang vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67CUdwR9g1

“Mmmppphhh kelluaaarrrr !” Desah Nayla merasa lega.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOi88c0wyU

Bukannya berhenti. Jemari Nayla justru mengusap-ngusap bibir vaginanya yang membuatnya mendapatkan kenikmatan double hasil dari masturbasinya. Nampaknya Nayla sudah semakin ahli dalam bermasturbasi belakangan ini. Rasanya sungguh nikmat. Nafasnya pun ngos-ngosan. Pandangannya agak kabur. Ia pun bersandar sambil memejamkan mata untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeKQ73J0ng

“Hah… Hah… Hah… Akhirnya… Lega” Lirih Nayla ngos-ngosan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXclPku1KM5

Gilaaaa… Nayla sampai crot !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquHpmnnowD

Batin seseorang yang diam-diam rupanya sedang mengintipnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo91KafjwGN

Pintu ruangan yang tidak ditutup rapat membuat Andri diam-diam bisa mengintipnya. Ia tak menyangka bisa melihat Nayla sedang bermasturbasi menggunakan mata kepalanya sendiri. Andri membeku di tempat. Mulutnya hanya bisa melongo di tempat. Ia seperti kebingungan setelah melihat kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklYCDg1mlT

“Hah… astaghfirullah… Padahal ada Andri di luar… Kok aku malah kayak gini sih ?” Lirih Nayla yang baru menyesalinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjkbBCtbVG

Apa ? Ada aku ? Apa jangan-jangan maksudnya, bisa aja Nayla memutuskan untuk bercinta denganku tapi Nayla sendiri malah memilih untuk bermasturbasi ? Apa Nayla menyesali perbuatannya ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkVSLTvyXm

Batin Andri berpikiran mesum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE51XYLdTp0

“Boddoohhh… Booddoohhh… Jangan diulangi lagi Nay… Ayo pulang… Kamu pasti bisa kok sembuh dari kebiasan burukmu ini !” Lirih Nayla bangkit yang membuat Andri panik.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7jMQ5rHBg

Andri pun menjauh menyadari Nayla sudah mau pergi. Terlihat Nayla sudah mengenakan kemejanya kembali. Andri pun kabur untuk bersembunyi atau setidaknya ia ingin bersikap biasa saja agar dirinya tidak dicurigai sudah mengintip aksinya tadi. Namun Andri bingung harus kemana. Ia pun memilih ke tempat parkir sambil berpura-pura bersiap untuk pulang kembali ke rumahnya. Seketika ia menyadari kalau sedari tadi dirinya membawa kameranya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0rdiNM8RZ

“Lah… Kenapa tadi gak sempet moto yah ?” Lirih Andri menyesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uEaJ0YjeJ

Padahal bisa saja dirinya memfoto Nayla yang sedang dalam keadaan telanjang. Padahal kan bisa ia menjadikan foto itu sebagai objek fantasinya di rumah. Andri menyesal. Namun saat melihat Nayla mendatanginya. Ia pun berusaha untuk bersikap biasa saja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzN5Eueyj0O

“Loh Ndri belum pulang ?” Tanya Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIvjtOrOdR

“Hehe belum Nay… Ini mau kok” Jawab Andri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvCpBnj04A

“Hati-hati yah di jalan” Ucap Nayla tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jxIjWWKNS

“Iya Nay kamu juga yah” Ucap Andri perhatian.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCh1TsIdQfe

Nayla pun pergi untuk pulang kembali ke rumahnya. Selama perjalanan meski dirinya merasa lega setelah mendapatkan masturbasinya. Ia merasa ada yang kurang. Ya, masturbasinya tadi terasa hampa sehingga ia kurang begitu puas saat melakukannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre6ZC29qKc

Akibatnya, gairah di tubuhnya masih ada meski tidak sekuat tadi. Jujur masturbasinya tadi terasa seperti mengurangi frekuensi nafsunya saja. Nafsu birahinya belum hilang. Hanya berkurang saja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgJh6JeBcs

Ia pun berencana untuk menuntaskannya bersama suaminya di rumah. Ia bertekad untuk tidak melakukan zina lagi. Tidak dengan pak Beni apalagi pak Urip. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari keduanya. Ia tidak mau menodai tubuh indahnya lagi cuma gara-gara tak sanggup mengendalikan nafsu birahinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNc1SIfZj2

“Mas Miftah udah pulang belum yah ?” Tanya Nayla saat melihat ke arah jam tangannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtDndNY86Q

*-*-*-*

Saat hendak sampai di rumahnya. Ia melewati rumah pak Beni. Ia sempat menghentikan motornya sejenak untuk melihat ke arah halaman rumah. Ia menyadari kalau Putri sudah pulang terlihat dari motornya yang tidak ada disana.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEizL3L3iZa

“Huft syukurlah kalau udah pulang… Tandanya Putri udah baik-baik aja kan ?” Tanya Nayla merasa tenang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKrzMt7eSn

Saat wajahnya melongok ke arah halaman rumahnya. Ia menyadari mobil suaminya sudah ada disana. Nayla seketika tersenyum. Ia pun buru-buru pulang untuk menemui suaminya dengan segera.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLDBVEsRsM

Motor telah diparkir. Helm sudah dilepas. Nayla pun berjalan masuk sambil menoleh ke kanan juga ke kiri untuk mencari suaminya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXxQrN2dBf

“Assalamualaikum” Ucap Nayla setelah mengetuk pintu rumahnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3d9CGkxURT

“Walaikumsalam” Jawab seseorang yang membuat wajah Nayla sumringah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk99YHCNbX0

“Loh mas udah pulang ?” Tanya Nayla tak menyangka. Nayla pun segera mendekati suaminya untuk memberinya pelukan selamat datang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8HQvO8Po0

“Udah dong” Jawab Miftah sambil merentangkan tangannya bersiap untuk menerima pelukan istrinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VvyirhG6Z

“Sejak kapan ? Kok gak ngasih tau ? Biasanya jam 4 baru pulang” Ucap Nayla dengan manja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvObkMQIRM

“Sebenarnya tadi waktu kita chattan mas udah pulang loh… Cuma mau ngasih kejutan aja” Ucap Miftah yang membuat Nayla tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OTEZw0myT

“Oh yah ? Makasih” jawab Nayla bahagia.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbttjail5O

“Oh yah, besok kita jalan-jalan yuk” Ajak Miftah mengejutkan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZ2nuMbvMD

“Jalan-jalan ? Kemana ? Emang mas gak kerja ?” Tanya Nayla heran.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfQePbg1QQ

“Loh, kan besok libur sayaanggg… Besok kan tanggal merah… Mentang-mentang udah gak sekolah jadi lupa hari libur nih ceritanya ?” Ucap Miftah yang membuat Nayla tertawa.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgiBvHfWYG

“Eh masa iya ? Hihihihi maaf, soalnya kan keseringan di rumah” Ucap Nayla tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWUMYZIsTU

“Huh dasar… Pokoknya siap-siap buat besok yah” Ucap Miftah tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLlLRqrreB

“Ihhh emang mau kemana ?” Tanya Nayla penasaran.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxtwUC83cP

“Rahaassiaaa” Jawab Miftah menggoda Nayla yang membuat istri cantiknya itu kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKCBYGznpv

Miftah pun pergi meninggalkan Nayla karena ingin mandi untuk menghilangkan hawa panas yang menyerangnya. Nayla hanya berdiri sebal saja namun tersenyum karena akan diajak jalan-jalan oleh suaminya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lix2xPnck

Tiba-tiba Miftah kembali mendekat sambil membawa handuk yang ia kalungkan di lehernya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNAJEmSYZ8

“Oh yah dek… Pak Urip mana ?” Tanya Miftah pada istrinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaMYGv52ae

“Eh… Gaakk… Gakk tau mas… Ada apa emangnya ?” Tanya Nayla terkejut ketika tiba-tiba suaminya menanyakan pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMcJ7cQntL

“Nah itu dia… Paaakkkk” Panggil Miftah yang membuat Pak Urip bergegas mendekat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHvnQhOJWx

Nayla ikut menoleh ke arah yang dituju oleh suaminya. Menyadari pak Urip mendekat dan berada tepat di sebelah kirinya membuat bidadari bercadar itu merasa tidak nyaman. Nayla pun bergeser ke kanan satu langkah untuk menjauh dari pria berperut tambun itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LwYA1BZK9

“Ini paakk… Tolong besok sopiri kami yah” Ucap Miftah mengejutkan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyB8ug0EoyT

“Maaassss” Ucap Nayla seolah tak terima.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLNiZQzb4N

“Hakhakhak… Mau jalan-jalan yah ? Saya diajak kan ?” Tanya Pak Urip tertawa. Nayla pun tak terima menyadari pak Urip akan menjadi sopir di perjalanan liburan mereka.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0A7XndcXAP

“Ya pasti dong… Kan bapak yang nyopir” Ucap Miftah sambil tersenyum lalu berkedip ke arah istrinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5CPMB28D4

“Assyikk… Akhirnya bisa ikut liburan juga” Ucap pak Urip sambil menatap mesum majikan alimnya itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvTUVriqTc

Nayla pun membuang muka. Ia sebal karena pembantu busuknya itu justru diajak liburan oleh suaminya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIX6gt5CGh

“Tolong cek mesinnya yah pak ? Kalau perlu dibawa ke bengkel juga gapapa… Pokoknya besok mesin sudah harus siap sehingga liburan kita bakal berjalan nyaman”

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SiW1kzT3i

“Siaaappp… Siaaappp… Akan saya lakukan pak” Ucap pak Urip sambil memberikan hormat kepada Miftah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVYHAQAxYF

“Nih kuncinya” Ucap Miftah saat melempar kunci mobilnya kepada pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHCR7OUplU

Pak Urip pun menerima kunci itu. Baru setelah itu Miftah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHJFRCNdE4

Menyadari suaminya sudah pergi. Nayla pun ikut pergi agar bisa segera menjauh dari pembantu tua itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKYTOBffYG

“Eeeiitss mau kemana ?” Ucap Pak Urip sambil menahan lengan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DDAHJH5M7

“Lepaskan pak… Aku mau ke kamar… Aku mau istirahat” Jawab Nayla dengan ketus.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjARTOi7h7r

“Hakhakhak… Loh jadi lonte kok gak sopan sih… Sambut saya dong ! Saya kan tuannya non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgab4bUqtQ

“Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi yah pak !” Ucap Nayla agak meninggi namun masih ia tahan karena tak mau kedengaran suaminya yang sedang mandi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimGIUyeiZ2

“Loh kok kurang ajar yah ! Udah berani melawan” Ucap pak Urip yang tiba-tiba mencengkram bokong montok Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyTV5gOpcn

“Aaaaaahhhhhhh” desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkBSC999KN

“Saya tau selama ini non sembunyi di dalam rumah pak Beni kan ? Wah saya gak ngira non lebih memilih pak Beni daripada saya… Kurang apa sih saya dimata non ? Saya ini sudah sempurna… Saya aja jauh lebih tampan dari pak Beni” Ucap pak Urip tidak tahu diri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxdpCXJQ9Z

“Hentikaann… Lepaskan tangan bapak !” Ucap Nayla sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pak Urip di bokongnya. Untungnya pak Urip menurutinya. Tapi seketika wajahnya tersenyum sambil mendekap dagu Nayla dari luar cadarnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6xo4pW7Ni

“Jangan pernah melanggar perintah saya lagi ! Ingat ! Non itu lonte saya… Non gak berhak melanggar perintah yang sudah saya berikan… Non harus nurut… Non harus patuh… Kalau non masih deket-deket sama cecunguk miskin itu… Saya gak akan segan-segan untuk menghamili mbak Putri” Ucap pak Urip yang membuat mata Nayla membuka lebar.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbvzJvbnM2

“Apa maksud bapak melibatkan sahabat aku ?” Tanya Nayla kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyZb02Fxrt

“Tadi sewaktu mbak Putri pulang… Kebetulan saya ngikutin dia diam-diam… Untungnya saya jadi tahu dimana alamat tinggalnya… Kalau non milih deket-deket sama si sialan itu… Ya silahkan saja… Saya akan lampiaskan nafsu saya ke mbak Putri aja… Masuk akal bukan ? Jadi mau pilih yang mana ? Non pasrah aja ke saya atau non lebih milih mengorbankan temen non buat saya ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla marah. Nayla tidak mempunyai pilihan. Ia tak mungkin mengorbankan temannya yang sebentar lagi akan menikah itu. Tapi ia juga tak mau untuk menjadi budak nafsu dari pembantu bejatnya itu. Nayla bimbang. Ia mendesah pelan. Ia pun mulai membuka mulutnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApd4xAXgH5

“Tolong jangan libatkan Putri lagi… Kalau aku memilih pasrah apa bapak janji untuk tidak melibatkan Putri lagi ?” Tanya Nayla meski berat hati.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkL5HodlMEq

“Iya” Jawab Pak Urip sambil tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB51mK1wwpK

“Kalau gitu janji jangan melibatkan Putri lagi !” Ucap Nayla yang membuat Pak Urip tertawa.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQH3Hvzo9a

“Hakhakhak… Gitu dong… Itu baru pilihan yang bijak… Saya bangga dengan non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla sebal dan ingin segera pergi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLvKtSzJ2x

“Eh mau kemana ?” Tanya pak Urip kembali menahan tangan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSr0gDiQpW

“Udah kan ? Bapak udah selesai kan ? Apalagi yang bapak inginkan dariku ?” Tanya Nayla kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sFoaOkSTP

“Jongkok” Ucap Pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpkwTC8iYx

“Maksudnya ?” Tanya Nayla heran.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAB8OVyo96

“Heh… Lonte itu harus nurut… Gak boleh banyak nanya” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkkZVdKOxP

Nayla terpaksa berjongkok didepan selangkangan pak Urip. Tiba-tiba pria gendut itu mengeluarkan batang penisnya. Nayla terkejut menyadari penis pak Urip sudah berereksi secara maksimal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMmlZGWTrv

“Sebagai bukti kalau non mencintai kontol saya… Ayo dong cium dulu” Ucap Pak Urip sambil mengocoki penisnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5w9tFy8H83

“Apa ?” Tanya Nayla tak percaya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFNhV4halJ

“Cium kontol saya… Cium palkon saya… Hakhakhak” tawa Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya. Terpaksa Nayla pun mendekatkan cadarnya lalu mencium penis itu dari balik cadarnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdco7ZEjaT

“Dah, aku mau pergi” Ucap Nayla merasa terlecehkan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvl1o1LmXo

“Loh belum… Angkat dulu dong cadarnya” Ucap pak Urip kembali menahannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSQ0gYRDOH

“Bapaakkkk !” Ucap Nayla tak terima.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNc3AD1Hu5

“Loh berani melawan nih ? Saya ke rumah mbak Putri aja yah kalau gitu ?” Ucap Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYq5afPUUd

Nayla pun mengangkat cadarnya. Penis pak Urip jadi tertutupi oleh cadar berwarna putih itu. Tak lama kemudian pak Urip tersenyum saat merasakan sesuatu yang hangat menyentuh ujung penisnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4cnprAw7A

Saat Nayla hendak menyudahi aksinya. Tiba-tiba pak Urip menahan kepala Nayla menggunakan tangannya. Nayla sontak mengangkat pandangannya tuk menatap wajah pria tua itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN09K1Z6Qs3

“Nanggung… Ayo sepong sekalian” Ucap pak Urip yang membuat Nayla hanya mendesah lemah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQs1FG8XZ8

Mulut Nayla pun membuka. Meski agak ragu, ia mulai memasukan penis hitam itu ke dalam mulutnya. Bibirnya pun menyapu kulit penis pak Urip. Lidahnya yang lembap juga menyapu kulit penis pak Urip. Pak Urip sampai merinding merasakan kehangatan dan kelembapan yang diberikan oleh mulut majikannya. Setelah ujung gundulnya mentok ke pangkal kerongkongannya. Nayla pun menyudahi aksi sepongnya sambil memberikan ekspresi jijik di wajahnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zNO64qfMV

“Hakhakhak… Lonte pinter… Nah sekarang berdiri !” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmqbF0UUhJ

“Apa lagiii ?” Ucap Nayla protes.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQxNOj3YoU

Namun jawaban pak Urip hanya tersenyum saja. Tiba-tiba pak Urip mengangkat cadar Nayla lalu mendekatkan bibirnya untuk mencumbu bibir Nayla. Nayla yang tak siap hanya bisa pasrah. Bibir mereka pun bertemu. Bibir mereka saling bersentuhan. Bibir mereka saling berciuman. Bibir mereka saling tubruk untuk memuaskan nafsu yang tak mampu lagi mereka tahan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUe9zauHaFI

“Mmmpppphhhhhh” desah mereka bersamaan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYHy22bjDv

Khususnya pak Urip. Cumbuan yang ia lakukan pada bibir Putri di pagi hari membuatnya jadi ingin mencumbui bibir Nayla. Ia pun melampiaskannya sekarang. Tangan kirinya menahan bagian belakang kepala Nayla. Tangan kanannya menahan punggungnya. Sedangkan bibirnya terus maju untuk menghujami bibir manis akhwat bercadar itu. Bibir Pak Urip terus mendorong bibir Nayla. Bibirnya juga membuka untuk mengapit bibir atas Nayla. Setelah puas menghisap bibirnya ia pun melepaskan cumbuannya sejenak sambil menatap wajah cantik majikannya yang sudah berkaca-kaca.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmHZT0Pq79

“Malam ini saya tunggu di depan rumah… Kalau sampai jam 12 malam non gak keluar… Ya, jangan salahkan saya pokoknya… Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang pergi begitu saja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhaoVZneih

Nayla pun terdiam sambil mengusapi air matanya. Nayla merasa ketakutan. Ia terkejut melihat siapa laki-laki yang baru saja mencumbunya itu. Ia jauh berbeda dari pak Urip yang dulu ia kenal. Bahkan jauh berbeda dari pak Urip yang ia lihat kemarin. Makin kesini, pak Urip jadi semakin mengerikan. Rasanya seperti ada roh jahat yang sudah merasuki tubuh pak Urip. Atau jangan-jangan memang sikap aslinya seperti ini ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuhobm5W2W

“Malam ini ? Mau apalagi bapak memintaku keluar ?” Ucap Nayla heran. Ia pun buru-buru memasuki kamarnya saat menyadari suaminya hampir keluar dari kamar mandi. Ia tak mau suaminya menyadari air matanya yang baru saja keluar. Ia segera mengambil tisu lalu mengelapnya agar semuanya terlihat seolah tak terjadi apa-apa.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsd0Jyv4MX

*-*-*-*

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tepat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVD9iTqMKL

Nayla sedang berada diatas ranjangnya bersama suaminya. Terlihat suaminya sudah bersiap untuk tidur. Suaminya itu pun menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang sambil memeluk tubuh Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkmvXI8BtI

“Tidur yuk… Gak sabar deh buat liburan bareng besok” Ucap Miftah tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8q9O5cr4bo

“Iya mas sama… Adek juga” Jawab Nayla berpura-pura tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzzHlgvTd3

“Yaudah selamat tidur yah… Jangan lupa baca doanya” Ucap Mfitah dengan lembut.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG37jlCrHad

“Iya mas, sudah”

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZN5Rwn9Oc

Setelah itu mereka berdua pun sama-sama memejamkan mata. Dalam keadaan lampu yang agak remang-remang. Miftah tertidur sambil mengeloni istrinya dengan erat. Seketika terdengar suara ngorok dari mulut suaminya. Nayla pun menyadari kalau suaminya sudah tertidur pulas. Masalahnya ia harus menemui pak Urip di depan rumahnya demi menghindari ancamannya. Apakah bisa dirinya terbebas dari pelukan suaminya terlebih dahulu ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcpgR5Fbq1

Untungnya dengan sedikit pergerakan. Nayla bisa terbebas dari pelukan suaminya. Nayla pun menatap wajah suaminya sesaat seolah ia sangat menyesali perbuatannya. Ia pun mengecup keningnya diam-diam lalu meminta maaf kepadanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLsIFJ4IwH

“Maafin adek mas… Adek cinta mas kok” Lirih Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGo0sZUcVXl

Diam-diam Nayla mengganti piyamanya dengan kaus berlengan panjang berwarna abu-abu. Ia juga mengenakan hijab beserta cadar berwarna abu-abu. Ia menatap cermin sejenak sambil mengira-ngira apa rencana yang akan pak Urip lakukan kepadanya. Tapi ia tak menemukan adanya kemungkinan lain selain pak Urip pasti akan memperkosanya lagi. Nayla pun hanya bisa pasrah. Meski hatinya berat, ia harus menjalaninya ketimbang mengorbankan tubuh Putri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnMd4yzFce

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVROLDXaXd

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUmEplKfb6

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2T15A45Bb

NAYLA

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaqT7bT9Ci

Mengingat cuacanya cukup dingin. Nayla pun mengenakan jaket hoodie berwarna merah lalu memasangkan tudungnya demi menutupi identitasnya. Nayla diam-diam keluar kamar lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di ruang tamunya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm71Tcpb3oY

“Sudah mau jam 11… Mau apa sih pak Urip meminta aku keluar ?” Tanya Nayla kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMpwFyr27U

Saat Nayla sudah keluar dari dalam rumahnya. Terlihat pak Urip sedang nyantai di depan rumahnya sendiri sambil meminum secangkir kopi. Nayla pun menutup pintu rumahnya sendiri lalu menguncinya dari luar. Tak lupa ia menaruh kuncinya di ventilasi atas pintu yang kebetulan tidak terlalu tinggi. Ia pun berjalan keluar sambil menunduk ke arah pintu gerbang rumahnya. Pelan-pelan ia membuka gerbangnya sebagian lalu berjalan ke depan rumah pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyyVE0ENia

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sHdoSYcWh

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSO8vdm6feO

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mNnKtncVu

PAK URIP

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPzxnbxjeQ

Pak Urip tersenyum melihat ada akhwat cantik yang mengenakan jaket merah sedang mendekat ke arahnya. Pak Urip menenggak habis kopinya, lalu berjalan mendekat ke arahnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWlzSpxmJt

“Sayaannggg… Yuk kita mulai kencannya” Ucap pak Urip sambil merangkul pinggang Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2V5I14LSU

“Kencan ?” Tanya Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PgUGamsjA

“Iya, tapi kencan ini bukan sembarang kencan… Coba deh pakai ini dulu” Ucap pak Urip sambil memberikan sesuatu yang bentuknya mirip sayur tauge berwarna pink yang mana ada kepalanya juga ekornya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWhNygakSS

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGt2qMIeZ7J

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDGppOJMew

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1epdABbin

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrGlDP1tmn

“Apa ini pak ?” Tanya Nayla penasaran.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8Aa99epUA

“Udah pakai aja… Masukan ke dalam memekmu” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3w0GKVXM9

“Apa ?” Tanya Nayla kaget.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq2AlAgA0h

“Udah buruan… Apa perlu saya yang masukin ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyNx6DvMTD

Nayla dengan terpaksa memasukan benda aneh itu ke dalam vaginanya. Rasanya agak geli-geli gimana gitu. Apalagi saat benda itu mulai masuk membelah vaginanya. Nayla sampai bergidik nikmat. Tapi ia juga jadi kesulitan berjalan. Pokoknya Nayla merasa sangat tidak nyaman saat benda itu berada di dalam vaginanya. Namun ia tetap membiarkannya demi mematuhi perkataan pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyKP3hx9fi

“Yuk kita jalan” Ucap pak Urip sambil tersenyum. Pak Urip bahkan sampai menggandeng lengannya. Meski Nayla merasa risih dengan senyuman busuk itu. Setidaknya kalau cuma diajak jalan-jalan itu lebih baik daripada diajak bercinta.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWPvQ5pfN5

Hah setidaknya aku gak perlu melayani nafsunya lagi !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SaUgaixSS

Batin Nayla agak sedikit lega.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYXJehHYxD

Kedua insan yang berbeda zaman itu berjalan bersama-sama. Pak Urip tampak sumringah bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang memiliki tubuh sempurna. Ia sesekali juga merangkul pinggang Nayla. Senyumnya yang lebar merekah. Pokoknya pak Urip terlihat bahagia. Bahkan saat melewati pasangan muda-mudi yang asyik berpacaran, Pak Urip tampak bangga seolah akhwat bercadar yang sedang digandengnya itu adalah pasangannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEiMfyPmMD

Jalan di malam itu agak ramai. Hari libur di keesokan harinya menjadi penyebabnya. Tak heran banyak pasangan muda-mudi yang berjalan-jalan untuk berpacaran. Pak Urip pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan pasangannya. Tak jarang ia berbicara dengan sendiri seolah mengatakan “ini loh pacar saya”.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSembk5ejg

Nayla sampai malu. Sedari tadi wajahnya terus menunduk. Ia pun diam-diam menggelengkan kepala. Ia merasa dipermalukan. Untungnya ia mengenakan jaket hoodie. Ia pun mengenakan tutup kepalanya demi menyembunyikan identitasnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrRB65k9Uq

Sabar Nayla… Sabarr… Setidaknya ini lebih baik daripada diperkosa…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsaH7ohqCK

Batin Nayla mencoba berfikir positif.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11YQ2jxlMn

Hampir 100 meter mereka berjalan. Iler pak Urip tiba-tiba keluar saat mencium aroma nasi goreng yang sedang dimasak.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK389FlQb3x

“Non saya laper… Makan yuk” Ucap pak Urip saat melihat ada sebuah warung nasi goreng yang berada tak jauh dari rumahnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvmG3eQU11

“Eh laper ?” Tanya Nayla terkejut.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGEid3Lk8A

“Tuh aromanya enak banget… Nasgornya pak Tomi enak banget kan ?” Tanya pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9J48aQxxy

“Ehh iya… Iya sih nasgornya pak Tomi emang terkenal… Tapi, bapak mau makan disana nih ?” Kata Nayla agak ragu. Nayla merasa ragu karena sebetulnya dia dan suaminya cukup sering makan bersama disitu. Nayla pun merasa tak nyaman andai nanti pak Tomi curiga melihat dirinya berjalan berdua bersama pembantunya malam-malam.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU21N9RqR7V

“Iya lah… Yookkkk” Ucap pak Urip sambil menarik lengan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqg27BJpIv

Nayla pun terpaksa ngikut saja. Sebisa mungkin ia mencoba menutupi wajahnya agar pak Tomi tidak mengenalinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRjSXn1OTG

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVoJKfU21Z

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡst1akgnWmY

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZj22vYTTIq

WARUNG NASGOR PAK TOMI

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cZywMsoDS

“Pak… Nasgornya dua yah… Es tehnya juga dua” Ucap pak Urip pada pak Tomi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHD768TxdYY

“Dua porsi yah pak… Loh eh, pak Urip sama mbak Nayla rupanya” Ucap pak Tomi yang seketika langsung mengenali mereka berdua. Nayla yang sudah ketahuan tidak memiliki alasan lain untuk menyembunyikan wajahnya. Ia pun mengangkat wajahnya. Ia hanya tersenyum malu menyadari dirinya ketahuan oleh pak Tomi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoui1SYQe0

“Iyya dong pak… Hakhakhak” Tawa Pak Urip tampak bangga. Apalagi tangan pak Urip masih mendekap jemari Nayla. Dekapannya sangat erat seolah tak mau melepaskan dirinya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZLyfx571u

“Oh yah pak… Mau makan disini apa dibawa pulang ?” tanya pak Tomi sambil memanaskan minyak.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zSwjT7zEP

“Disini aja pak… Kapan lagi bisa makan enak di luar rumah” tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OFZFryXYk

Nayla yang terus diam sedari tadi hanya bisa memperhatikan sekitar. Di dalam warung itu terdapat sepasang pasangan muda yang sedang makan bersama. Mereka terlihat seperti anak seusia SMA. Terlihat si laki-laki dari pasangan itu terus memperhatikannya. Nayla pun membuang muka sambil mencoba bersikap biasa saja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFXiFEFwOd

“Hakhakhak” Tawa pak Urip saat mengambil sesuatu dari saku celananya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1qsPumH2R

Nayla yang sedang bersikap cuek tiba-tiba merapatkan kakinya saat merasakan adanya getaran yang merangsang vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzGpe09DDx

“Mmpphhhhh” desah Nayla cukup keras yang membuat semua orang di warung itu menatapnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrG6Nps3ykd

“Eh mbak kenapa ? Mbak gapapa ?” Tanya pak Tomi sambil menatap Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NF8QDd7L3

“Gapapa pak… Gapapa… Tadi aku . . .” Ucap Nayla terpotong.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogxtfcJL4d

“Aduhhh buruan pak… Liat kan mbak Nayla jadi sakit perut… Mbak Nayla udah laper banget tuh” Ucap pak Urip sambil tersenyum menatap Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3lF3IuEp6

“Oalah… Iya iyya… Tahan bentar yah mbak” Ucap pak Tomi sambil melanjutkan memasaknya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4U1frJuL5P

Terlihat pasangan dari laki-laki itu ditampar oleh pasangannya. Nampaknya pandangan dari lelaki itu tak bisa dipalingkan dari keindahan Nayla. Apalagi tadi saat mendengar desahan suaranya yang menggoda. Siapa lelaki yang tidak terangsang mendengar suaranya ? Itu juga yang dialami oleh lelaki dari pasangan muda itu juga yang dirasakan oleh pak Tomi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkkULohueQ

Mbak Nayla kalau laper kok malah mendesah yah ? Kaget tadi saya pas dengernya…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFqNN7eUPu

Batin pak Tomi sambil memasak.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYimxIAuhp

“Apa yang bapak lakukan ?” Bisik Nayla kepada pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mQq4jnEf8

“Hakhakhak… Nikmati apa yang saya berikan saat ini, non” Ucap pak Urip tiba-tiba menambah volume getarannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidRZsiYfwH

“Mmmppphhhh” Nayla kembali mendesah. Bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tangan kirinya bahkan memegangi vaginanya dari luar celananya. Tangan kanannya memegangi gerobak nasgor milik pak Tomi. Tubuhnya agak menunduk. Kedua kakinya semakin rapat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJO5ovVwT9

Hakhakhak… Pasti nikmat banget yah mbak, rasanya…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZjrZGKE83

Batin pak Urip saat melihatnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8K5oSUa2Im

“Heh jangan liat !” Terdengar suara perempuan dari pasangan muda itu saat menegur pacarnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBiTHCzs1o

“Iyya maaf sayaaanggg” Jawab laki-laki itu meski sesekali masih melirik Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2SheVbLLY

Duuhhhh kenapa getarannya kuat bangettt ? Apa maksud semua ini pak !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLSVEbXwa4

Batin Nayla kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYNby4rH9w

Pak Urip diam-diam berjalan ke arah belakang Nayla. Matanya pun melihat ke sekitar untuk memeriksa keadaan. Setelah dirasa aman. Tangan kanannya tiba-tiba menepuk bokong Nayla lalu meremasnya dengan kuat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBHWBcJ7xu

“Mmmpphhhhh” desah Nayla sekali lagi. Kali ini Nayla menoleh menatap pak Urip. Tatapannya terlihat kesal, namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSiUIXp6tp

Sudah kuduga pasti ada yang gak beres dari rencana pak Urip… Tapi aku gak menduga kalau rencananya akan seperti ini ? Mmmmppphhh kenapa jadi seperti ini sih… Mmpphhh enakk bangettt…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7S1R12cOju

Batin Nayla diam-diam.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBb00gBg9r

Laki-laki dari pasangan muda itu diam-diam menganga saat melihat tangan dari pak Urip berada di bokong Nayla. Perempuan yang duduk disebelahnya juga menyadari aksi pak Urip. Tangannya pun ia naikan untuk menutup pandangan pacarnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJ7x7wPNnt

“Jangannn diliaat !” Tegur si perempuan kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggkmR4tmmP

“Gimna non ? Enak kan rasanyaaa… Aahhh pasti enak… Gimana rasanya ? Rasanya kayak lagi diobok-obok yah memeknya ?” Lirih pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLPMoE12WF

“Hentikaann paakk… Tolloonnggg !” Pinta Nayla dengan gelisah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOt037trKh

“Ohhh tidak bisa” Ucap pak Urip tersenyum. Tiba-tiba pak Urip kembali menekan remotnya yang membuat getaran di vagina Nayla semakin kuat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqSYrXQDLF

“Aaaaahhhhh paakkkk” desah Nayla kali ini sampai berlutut disamping gerobak itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYinjVBoiS

“Mbaakkk… Ini udah mau mateng mbak nasgornya… Tahan bentar yahhh” Ucap pak Tomi kaget mendengar desahan Nayla lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnSce16lM8

“Hakhakhak” Pak Urip hanya tertawa sambil melihat keadaan Nayla. Nayla pun merasa tak sanggup lagi. Ia sudah dipermalukan. Ia begitu murka. Namun getaran di vaginanya malah membuatnya semakin terangsang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9n4d2R2DcW

Nayla terus memegangi vaginanya. Nafasnya memberat. Nayla langsung ngos-ngosan meski daritadi dirinya hanya diam menahan rangsangan. Tangannya jadi ikut-ikutan untuk membelai payudaranya sendiri. Nayla berlutut sambil meremasi payudaranya sendiri. Rasanya amat nikmat. Meski ia tak ingin melakukannya, ia pun terpaksa melakukannya sambil menatap wajah pembantunya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeQsusRFvM

Kedua pasangan muda-mudi itu melongo melihat Nayla yang sedang meremasi payudaranya sendiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjl3i4yWPE

“Hah… Hah… Hah… Mmppphhhh” Desah Nayla kali ini sambil menaruh kepalanya ke tanah. Kedua tangannya juga ia taruh ditanah. Ia seperti sedang bersujud. Namun tangan kirinya ia tarik untuk memegangi vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1iBuoVlix

Aaaahhhhhh ennaakkk banggeetttt !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNDimkash7

Batin Nayla tak sanggup menahannya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPLiSkg7Hh

“Tahaannn nonnn… Tahaannnn… Bentar lagi nasinya mau jadi” Bisik pak Urip secara diam-diam sambil mengusapi bokong Nayla yang tengah menungging.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXI53EmAcw

Pasangan muda yang melihat kejadian itu langsung berdiri. Terutama si perempuan yang tak tahan lagi melihat pacarnya terus melihat kejadian yang terjadi pada akhwat bercadar dan pria tua itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSbAtIoVQh

“Sayaangg pergi yukkk” Ucap si perempuan sambil menarik lengan pacarnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1unRYc2fH

“Ehh sayangg, tapi nasinya belum abis” Ucap si laki-laki tak ingin meninggalkan tempat ini. Selagi mereka berjalan keluar, matanya terus melihat aksi mesum pak Urip. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa beruntungnya pria tua itu bisa mengusapi bokong si akhwat bercadar.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYj9pi3sV3W

“Udah makan ditempat lain aja… Disini ada lontenya” Ucap si perempuan dengan lirih namun terdengar di telinga Nayla. Pasangan muda-mudi itu pun pergi meninggalkan luka di hati Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0rEbfcdrZ

“Hakhakhak… Denger kan ? Mereka aja tahu siapa dirimu” Ucap pak Urip kali ini sambil mematikan remot kontrolnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcDnLPPI96

“Hah… Hah… Hah” Nayla yang agak baikan pelan-pelan mulai berdiri. Matanya berkaca-kaca saat menahan getaran tadi. Ia pun menatap benci meski sebenarnya sangat menikmati. Diam-diam ia sangat ingin menampar wajah dari pria tua itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6Vu4YBLDu

Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menunjukkan remot yang sedang ia pegang. Ia seolah berkata kalau berani nampar maka tombol remot akan ditekan lagi. Nayla pun mengurungkan niatnya meski dirinya sangat ingin memberikan pelajaran ke pembantunya itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7V4dE6KiE

“Tolong jangan permalukan aku lagi ! Hah… Hah… Hah…” Ucap Nayla dengan kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4dAEFyQ5a

“Hakhakhak… Kita lihat saja nanti” Bisik Pak Urip tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaJvBm7kQN

“Fiyuhhh maaf agak lama mbak… Ini nasinya… Mau duduk dimana ?” Ucap pak Tomi yang terlalu fokus memasak sehingga melewatkan aksi mesum yang tadi dilakukan oleh pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXAjdW65OS

“Disini aja pak… Di dekat gerobak aja biar gak kejauhan” Ucap pak Urip sambil mempersilahkan Nayla untuk duduk duluan. Pak Urip bahkan menarik kursi untuk Nayla yang membuatnya terlihat begitu gentleman. Setelah Nayla duduk. Barulah pak Urip ikut duduk dihadapannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53vVR3o36X

“Ayo dimakan non… Non kelaperan kan ? Hakhakhak” Tawa pak Urip yang langsung menyantap nasi gorengnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwkslYKajI

Nayla lagi-lagi tak menjawab. Ia yang begitu kesal terpaksa memakan nasi goreng itu. Sambil makan, tak sengaja ia teringat kejadian memalukan itu lagi. Wajahnya memerah. Ia pun merasa sedih karena disebut lonte oleh anak yang masih berada di bangku SMA.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aX4kapZAy

“Hah dasar anak-anak… Masa nasi seenak ini gak dihabisin” Ucap Pak Tomi kesal melihat nasi buatannya tak dihabiskan oleh pasangan muda-mudi itu. Pak Tomi pun terpaksa membuang nasi itu ke ember. Ia pun membersihkan piring tersebut sambil membiarkan Nayla dan pak Urip menyantap nasi goreng buatannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNWgfErIgf

“Gimana ? Enak kan non ?” Tanya pak Urip yang sudah menghabiskan setengah porsi dari nasi gorengnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwihVrV67Pm

“Diem !” Ucap Nayla saking kesalnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSf4QL7xO6u

“Hakhakhak… Mau saya aktifin lagi nih ?” Ancam pak Urip sambil menunjukkan remotnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6IGEBMB6b

Nayla pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Ia pun kembali menyantap nasi gorengnya sambil menundukkan wajahnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMXzFKjvU0

Hah… Sabar Nay… Sabar… Habis selesai makan semuanya bakal selesai kok…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMY3tymBSMq

Batin Nayla mencoba menyemangati diri sendiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyLdpInl3w

Setelah pak Urip menghabiskan nasi gorengnya. Ia melihat piring Nayla yang tinggal menyisakan sekitar 2 suap lagi. Pak Urip tiba-tiba berdiri lalu merogoh sakunya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhI6DW3pDXW

Hmmm nasgornya pak Tomi emang enak banget sih… Aku aja sampe lupa kalau tadi aku abis di . . . . .

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLUEa9vxIb

Batin Nayla terpotong.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyQvdZO91h

“Mmmpphhhh bapaaaakkkk !” Desah Nayla langsung berdiri lalu menundukkan tubuhnya seperti sedang melakukan posisi rukuk. Tangan kirinya kembali memegangi vaginanya. Wajahnya pun ia tunjukkan untuk menatap wajah pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBrYz6EW4w

“Ehhh mbak Nayla kenapa lagi ?” Tanya pak Tomi yang terkejut saat sedang mencuci piring.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTQF6MErLg

“Eh tenang aja pak… Non kenapa ?” Tanya pak Urip seolah tidak tahu apa-apa.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uAiYerOeu

“Hentiikaannn paakkk… Mmpphhhh” Tubuh Nayla langsung bergidik merasakan kenikmatan yang tak tertandingi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9zjBv7EVL

“Loh kok sampai gemeteran gitu ? Hakhakhak… Apa yang salah, bokongnya yah ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtOTmUaRRm

Plaaaakkkkk !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDXvdwKA8M

“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla dengan manja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbh68FesHv

“Ehh bapakkk kok gitu ?” Ucap pak Tomi terkejut melihat sikap pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYSng8U8MU

“Loh bukan yah ?” Tanya pak Urip kali ini sambil meremas-remas bokong Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2P1B3jAKh

“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla sambil menahan tangan pak Urip agar tidak meremas bokongnya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIJfoGnBbT

“Paakkk… Bapaakk kok . . .” Ucap pak Tomi yang hanya bisa membeku melihat kejadian didepannya. Di lain sisi ia kebingungan harus berbuat apa tapi di lain sisi ia juga terangsang gara-gara mendengar desahan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPMu8FKflf

“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk toloongg hentikaannn… Jangann lagiii… Mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi sambil mengelus-ngelus vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBwOesIx1U

“Oalah memeknya yah ? Memek non kenapa emangnya ?” Ucap pak Urip kali ini sambil menekan vagina Nayla dari belakang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbxprZ94vy

“Aaaaaahhhh bapaakkk jangann digituinnn” desah Nayla bergairah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5OlNrPMKN

Pak Tomi pun menganga lebar melihat aksi pak Urip pada Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVlEbcXD4h

Nayla berdiri tegak sambil bersandar pada dada pak Urip. Mulutnya menganga lebar dari balik cadarnya. Tekanan jemari pak Urip di vaginanya semakin menambah rangsangan yang menggetarkan birahinya. Jujur rasanya sungguh nikmat. Ia perlahan mulai menikmatinya. Ia pun tak peduli lagi pada keadaan sekitar akibat nafsunya yang semakin membara.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTXsvuN11x

“Kenapa sihhh ? Coba saya cek yah ?” Ucap pak Urip kali ini dengan berani saat memasukan tangannya ke dalam celana Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqevr3FFyn2

“Ehhh bapaaakkk !” Ucap pak Tomi terkejut untuk kesekian kalinya. Bahkan ia memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHLv5SieX6

“Aaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh iyaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla yang tak kuat lagi sehingga tanpa sadar malah menikmati aksi jemari pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvyfjNjn9C

“Gatel yah memek non ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqunm7JVdzD

“Aaahhhhh… Aaahhhh… He’em” Jawab Nayla mengangguk malu-malu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1MILRRmIq

“Hakhakhak… Saya garuk boleh ?” Tanya pak Urip mengejutkan pak Tomi lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VqhTIenUZ

“Aaahhhh… Toloonggggg” Jawab Nayla sambil mengangguk karena tak kuat lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NW2Xzdr47

Aaahhhhh… Aaahhhh… Duhhh, aku gakk kuat lagiii… Aaahhhh kenapa gatel bangettt… Aahhh maafin aku masss… Maafin aku lagii… Aku gak kuat menahannya lagi…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQTav3WgV5

Batin Nayla setelah dirangsang habis-habisan menggunakan vibrator itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnCvQ8fTch

“Oke deh… Tapi saya garuknya pake kontol yah” Ucap pak Urip sambil memelorotkan celananya kemudian mengeluarkan penisnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOPXPdvUYN

Sontak Nayla dan pak Tomi yang berada disana terkejut saat mendengarnya. Belum hilang rasa terkejut yang mereka terima. Tiba-tiba pak Urip menurunkan celana Nayla lalu menarik benda aneh yang tadi ia selipkan ke dalam vagina Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2ZHRqDoSP

“Aaaahhhh iyyaaahhhh… Aaahhhh bappaakkkk” desah Nayla hingga menggelinjang saat vibrator itu dikeluarkan dari dalam vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgAGgcg9Uk

“Oalah pantes ada ginian di dalam memek non… Liat deh geter-geter gitu… Gimana sekarang, udah gak gatel lagi kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53XglZ42jY

“Hah… Hah… Masiihhh… Masihh pakkk” Desah Nayla ngos-ngosan sambil menatap pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1YATKwYPp

“Ah yang bener… Tapi ini kan udah dikeluarin… Yaudah saya naikin lagi yah celananya” Ucap pak Urip sambil menaikan celana Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclX8OwsE5i

“Tapiii pakkk… Akuuu aahhhhh” desah Nayla dengan gelisah. Akhirnya tangan kirinya kembali mengusap-ngusap vaginanya dari luar celananya. Ia tak sanggup menahannya. Ia pun terpaksa melakukannya sendiri sambil menatap wajah pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznyxv3JT4D

“Ohhh minta digaruk aja nih ? Yaudah, saya garuk pake kontol aja yah” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSrxXEtnYr

“Ehhh Taapppii… Tappii… Ituuu” Ucap Nayla mendadak ragu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CzRlr6Trf

“Lohhh gimana ? Mau digaruk apa enggak ?” tanya Pak Urip yang kali ini memelorotkan celana Nayla hingga ke lutut lalu menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang. Tubuhnya juga menggelinjang. Mulutnya mendesah girang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtDV3UeTh1

“Aaaahhhhhh iyaahh… Iyyahhh akuu mauu… Terserah bapak aja… Aaahhhh” Ucap Nayla yang kehilangan akal sehatnya akibat rasa gatal yang kembali mendera vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FTu6UP5a0

Pak Tomi diam termangu mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia tak menyangka kalau Nayla selama ini menggunakan vibrator di dalam vaginanya. Ia jadi bertanya-tanya, apa benar selama ini Nayla menggunakan vibrator di kehidupan kesehariannya ? Lalu apa benar pak Urip biasa melakukan hal seperti ini kepada Nayla ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ocfdoa3sG

Ditengah-tengah pertanyaan yang muncul dikepalanya. Ia terkejut saat melihat pak Urip sedang mendekatkan penisnya yang mengeras ke dalam vagina Nayla. Pelan-pelan penis itu mulai masuk membelah liang senggama Nayla. Nayla pun mendesah manja. Tidak ada penolakan pada dirinya. Akhwat bercadar itu hanya menungging sambil bertumpu pada meja makan yang ada di hadapannya. Pak Urip lalu menarik mundur penisnya lagi. Lalu saat tersisa setengahnya, ia kembali mendorong pinggulnya lagi. Saat hampir mentok ia menarik penisnya lagi lalu dirinya mendorong penisnya lagi. Kemudian ia menarik penisnya hingga menyisakan ujung gundulnya di bibir vaginanya. Pak Urip tersenyum. Sambil memegangi pinggul Nayla, ia mendorong pinggulnya sendiri dengan kuat hingga terasa ujung gundulnya menyundul rahim dari akhwat bercadar itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9uKMZNV9u

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXP5N897Kdm

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcHRgzcSOC

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWbwgysmnU

NAYLA

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrTuK7jfOM

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVvO8ekVsK

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBlgj0fot1

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEJQtrH7QJ

PAK URIP

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiFDxeHRww

“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkkk” desah Nayla keenakan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgI6b62oh75

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip sampai merinding.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfHGGpZrNp

Gilaaa itu sampe masuk anunya ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOePTna3AD

Batin pak Tomi sambil menjambak rambutnya sendiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRt2BCz8Rv

Nayla yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya bisa pasrah saat penis pak Urip keluar masuk menggaruk vaginanya. Rasanya sangat enak saat benda keras berwarna hitam itu terus menggesek dinding vaginanya. Mata Nayla merem melek keenakan. Mulutnya sedari tadi membuka mengeluarkan desahan yang begitu menggoda. Kedua tangannya mencengkram tepi meja. Meski tahu pilihannya ini salah, tapi ia tak memiliki pilihan lain lagi saat nafsunya telah bangkit menguasai diri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvj836EZF9

Aahhhhh… Aaahhhh… Maafin aku maass… Maafin akuu… Aaaahhhh…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUwGI7ZjBr

Batin Nayla diam-diam.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKmQKlMz3D

“Ouhhhh nakal banget kamu non… Nakal banget pake vibrator segala… Pasti non sengaja yah buat ngegoda saya ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnMl19Wt0p

Plaaaakkkk !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8etmAhfIP

“Aaahhhh engggaakkk… Bukaann aku yanggg… Aaahhhhh” Desah Nayla terpotong saat tamparan kedua mengenai bokongnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFG411ugFM

Plaaakkkkk !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yV2WZAvgu

“Aaahhhh… Aaahhh… Udah jujur aja… Non sengaja ngajak saya keluar biar bisa ngentot di warungnya pak Tomi kan ?” Ucap pak Urip terus melemparkan fitnah kepada akhwat bercadar itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdP4N9Sylhk

“Aaahhhh enggaakk… Enggaakk… Aku gak pernaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla saat terkena tamparan ketiganya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSGbcw3n4m

Plaaaakkkk !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqejQooHf1n

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Dasaaarr lonteee… Dasaaaarr lonte sukanya godain !” Ucap pak Urip sambil terus menampar bokong Nayla hingga memerah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YfyX3yULp

Pak Tomi diam-diam mulai terangsang. Ia tak sanggup bertahan dari tontonan langsung yang terjadi di depan matanya. Diam-diam ia mengelusi penisnya dari luar celananya. Ia benar-benar takjub melihat Nayla yang sangat terkenal di kompleksnya sedang disetubuhi oleh pembantunya sendiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPOvdD7Wli

“Aaahhhhh… Aaahhh… Aaahhhh paakkkkkk” desah Nayla dengan manja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJlQ4AZE4M

“Kenapa non ? Aaahhhh… Aaahhhh… Kurang keras yah ?” Tanya pak Urip sambil mendesah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwyGObZysG

“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaahhhh” desah Nayla malu-malu mengakui.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKAxOckg4O

“Hakhakhak… Maaf non baru makan soalnya… Ini rasakan ini !” Ucap pak Urip memperkuat sodokannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOniA6OdhM

“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaaahhhhh… Aaahhhhhhh bappaaakkkk” desah Nayla dengan manja hingga tubuhnya terdorong maju mundur dengan cepat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBvDKPc6fg

Kedua tangan pak Urip menarik bahu Nayla ke belakang. Nayla jadi agak berdiri. Kedua tangan pak Urip kemudian masuk ke dalam kaus yang Nayla kenakan. Resleting jaketnya yang sudah turun sedari tadi membuat pak Tomi bisa melihat tonjolan tangan pak Urip yang sedang meremasi dada bulat Nayla. Pak Tomi tak tahan lagi. Ia pun mengeluarkan penisnya sambil mengocok ditengah persetubuhan mereka berdua.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDxBcGCsdh

“Aaaahhhh… Aahhh paakkk pellaannn… Aahhhh jangann kuat-kuat” Desah Nayla merasakan perih didadanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaKlxoD642

“Aaaahhhhh… Aaaaahhhhh mana bisa nonnn… Aaahhh nikmat sekaalliiiii” Ucap pak Urip kali ini sambil menaikan kaus Nayla hingga susu bulatnya terlihat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipvnTj00b1

Tubuh Nayla kembali ditundukkan. Nayla kembali menungging memegangi tepi meja dihadapannya. Terlihat susunya menggantung indah. Beha yang dikenakannya sudah turun membuat susunya itu semakin bebas dalam bergoyang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZb2QLTfJt

Setiap pak Urip menyodok vagina Nayla maka bergoyanglah kedua payudara itu dengan indah. Suara desahannya yang terucap dari mulut Nayla menambah sensasi gairah yang sungguh menggugah. Pak Tomi jadi semakin bersemangat mengocok penisnya. Ia benar-benar terpana akan keindahan persetubuhan mereka berdua. Persetubuhan dari seorang akhwat bercadar bertubuh indah dengan seorang lelaki tua berperut tambun yang memilki wajah pas-pasan bahkan cenderung dibawahnya lagi. Namun Nayla malah terlihat keenakan. Ekspresi wajahnya yang sangat menikmati menambah sensasi tersendiri bagi pak Tomi saat mengocok penisnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4SZrMPa0n

“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh paaakkkkk akuu mauu kelluaaarr” desah Nayla mengejutkan pak Tomi dan pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgks0nxSKnC

Sodokan demi sodokan yang Nayla rasakan akhirnya mulai menstimulus cairan cintanya untuk keluar mendekati lubang kencingnya. Tanpa sadar Nayla menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya bisa merasakan kenikmatan seperti ini. Tiap kali pak Urip memajukan pinggulnya, terasa penis hitam itu masuk menyundul rahimnya. Tubuhnya jadi ikut maju ke depan. Payudaranya juga terlempar maju ke depan. Bulu jembut pembantunya juga menggelitiki bibir vaginanya. Rasanya amat sangat nikmat. Sebenci-bencinya Nayla, ia terpaksa mengakui kalau dirinya sangat menikmati pemerkosaannya kali ini.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCOnLMrp7k

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Keluarkan aja non… Jangan ditahan-tahan !” Ucap pak Urip jadi semakin bersemangat menggenjot rahim Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6a92GQvqF

Pak Urip memperkuat hujaman penisnya. Ia juga mempercepat frekuensi genjotannya. Hasilnya Nayla semakin mendesah kencang. Ia semakin merasakan betapa beringasnya pak Urip saat sedang menyetubuhi dirinya. Tangan pak Urip berulang kali mengelus-ngelus perut mulus Nayla. Usapannya pun menyamping tuk mengelus pinggang rampingnya. Lagi tangannya mendekap pinggul Nayla agar pinggulnya sendiri bisa fokus maju mundur menghajar rahim majikannya. Pak Urip tersenyum saat merasakan denyutan pada vagina majikannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8L7APApCba

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Bapaaakkkk… Bappaakkkk… Akuuuu mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQ2jqzJfIT

“Aaahhhhh… Aahhhh… Ayooo kelluaarkaannn… Keluarkan semuanya non… Jangann ada yang ditahaannn !” Desah pak Urip menyemangati.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDLXKBzL89

Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Sebentar lagiiiii… Sebentar lagi aku bisa keluar dari siksaan birahi ini… Maafin aku maassss… Aku gak kuat… Aku lagi-lagi gak kuat menahan hawa nafsuku sendiri… Maafkan diriku yang sering berzina dibelakangmu maassss….

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvwCYAJQiw

Batin Nayla menyesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ywWCFG32r

Plookk… Plookk… Plookk…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYDykjQjhT

Pinggul mereka terus bertemu, saling bertubrukan, saling berbenturan. Deru nafas mereka bersatu. Suara desahan mereka menyatu laksana paduan suara yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Lagu terindah yang dinyanyikan oleh dua insan yang tengah bernafsu. Pinggul pak Urip berpacu. Penisnya terus memburu menyedot cairan cinta Nayla yang masih sembunyi malu-malu. Tangannya yang gemas meraba susu. Tangan satunya lagi menarik tangan Nayla hingga pak Tomi dapat melihat goyangan susu Nayla yang terus bergondal-gandul.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnQDFkyROj

Nayla merasa tak kuat lagi. Dirinya sudah tak kuat setelah dirangsang seharian oleh pembantu tuanya itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUD3uHPH1Zy

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Akuuuu… Akuuuuu” Desah Nayla ngos-ngosan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eqSR4ehKW

“Oouuhhhh… Ouuhhhhh… Rasakaannn inniii… Rasakaaannn kontol saya inniiii !” Ucap pak Urip bersemangat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Nx3FKtPPP

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Iyyyaahhhh… Iyyaahhh… Akuuu… Aaaahhhhhhhh” Desah Nayla saat pembantunya itu menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya menembus rahim kehangatannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJd4FDZyd5J

Seketika pak Urip mencabut penisnya keluar. Cairan cinta Nayla dengan deras menyembur membasahi celana dalamnya juga celana tidurnya yang masih menyangkut di kedua lututnya. Lutut Nayla nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya merem melek keenakan. Akhirnya ia mendapatkan kepuasan setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantu tuanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIi8HbSLP4

“Hah… Hah… Hah… Akhirnya, selesai juga” Ucap Nayla menunduk sambil menaruh kedua sikunya di meja warung tersebut.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ830FGTNcg3

“Selesai ? Enak aja !” Ucap pak Urip kembali memasukan batang penisnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFFCuygOlO

“Mmmpphhhh paakkk… Tungguuu dulluu… Aku mau istirahat duluuuu” Ucap Nayla memohon.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55GYEaxaXP

“Enakkk aja… Ini lagi nanggung… Saya lagi dapet enak-enaknya niihhh” Ucap pak Urip yang kembali menggempur rahim majikannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEI8zyPgx3

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Aahhh tungguuuu paakkk… Aahhhh… Pellaaannn” Pinta Nayla sambil menghadap ke depan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqw8rLBocgs

Seketika ia menyadari kalau dirinya sedang disetubuhi didalam warung nasgor pak Tomi. Apalagi saat matanya bertemu dengan mata pak Tomi. Terlihat pak Tomi sedang mengocok penisnya sambil menonton persetubuhannya. Nayla tersadar. Ia sedang bercinta di ruangan terbuka.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13VFB36gT7

Astaghfirullah… Kenapa aku baru ngeh yah ! Kenapa aku pasrah aja bahkan meminta pak Urip menyetubuhiku disini ?

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLG591DzEa

Batin Nayla merasa malu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sidbg7ooD

“Paakkkk… Aaahhhh… Aaahhhh… Toloonggg jangannn lihhh… Aaaahhhhh” desah Nayla terpotong saat gempuran Pak Urip semakin kuat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKPewkriqs

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh akhirnyaaa… Akhirnyyaa sayaa akan keluuaarrr jugaaa” Ucap pak Urip yang sudah tak kuat lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1aklEzb8p

Pak Urip memperkuat cengkramannya pada pinggang Nayla. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas nafsunya. Jepitan vagina Nayla yang begitu kuat membuatnya tak mampu untuk menahan gairah birahinya lagi. Pinggulnya bergerak cepat. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Semakin kesini sodokannya jadi semakin beringas. Semakin kesini dirinya jadi semakin ganas saat menikmati tubuh akhwat yang begitu panas. Pak Urip pun tertawa puas. Ia merasa senang karena bisa menikmati jepitan rahim majikannya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgBzOmjRb1

Puaasss sekali sayaaa… Pagi dapet memek perawan… Malemnya dapet memek binor yang binal… Duhhh gak kuat lagi… Saya gak tahan lagi…

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp23QSjYOHi

Batin pak Urip tersenyum senang.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDoFnzQemu

“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi…” Desah pak Urip mempercepat genjotannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOghZ95Zcy

“Aaahhhhh… Aaahhhh cepaaattt akhiri pakkk… Cepaaatt keluarkannn” Ucap Nayla yang bermaksud agar dirinya bisa segera terbebas dari jeratan pemerkosaan yang dilakukan oleh pembantunya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwhArpJd6I

“Aaahhh iyyaahhh… Aaahhhh lihat kan paakkk… Non Nayla sendiri yang minta… Jadi saya akan akhiri sekarang juga” Ucap pak Urip pada pak Tomi yang seolah menjelaskan kalau dirinya melakukan seperti ini ya karena Nayla sendiri. Nayla yang menyadari itu tak terima. Namun sodokan yang ia terima hanya bisa membuatnya berteriak keras.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡen6qHpuf0h

“Aaaahhhh paakkk… Aaahhh pellaannn… Pelaaannn… Aaahhhhhh” desah Nayla menahan sodokan pembantunya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoipv6uVWSz

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Iyyaahhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQcAb8R8Dn

“Aaaahhhh pellaannn paakkk… Aaahhhhhh paaakkk… Pelllaaannnn” desah Nayla yang terus terdorong maju mundur tanpa henti.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DvjT8IWMh

Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun menarik kedua tangan Nayla ke belakang. Tubuh Nayla jadi terangkat naik. Susu bulatnya bergondal-gandul dengan baik. Desahan mereka semakin keras. Persetubuhan mereka semakin memanas.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6joe1A7q7R

“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal-gandul semakin cepat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZXoNRcCET

Pak Tomi terpana. Pak Tomi ikut mengocok penisnya dengan cepat.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0Q8fYlTpz

“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr… Sayyaa kelluuaarrr… Henkkgghhhh !” desah pak Urip saat mementokkan ujung gundulnya hingga mengenai rahim dari bidadari bercadar itu.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwRkOTdJPb

“Aaaaaaaaaahhh bappaaaakkkk” desah Nayla saat merasakan rahimnya tersiram oleh cairan cinta pembantunya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAsAIhRLRm

Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt….

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoJGYqvIwz

“Aaahhhhh puasssnyyaaaahhhhh” Teriak pak Urip saat mampu mengisi rahim majikannya menggunakan spermanya lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7KrEswv1a

Rahim Nayla penuh. Rahimya kembali terisi oleh pejuh. Entah sudah yang keberapa rahimnya dipenuhi oleh pejuh pembantunya itu. Tubuh Nayla ambruk diatas meja makan. Tubuh pak Urip juga ambruk menindihi punggung Nayla. Mereka berdua benar-benar puas. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat mereka memilih bercinta di tempat terbuka.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtRa5dzyr8

“Waduhhh… Udah keluar kah ?” Tanya pak Tomi melihat kedua pasangan muda tua itu sudah lemas.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoOXPnAm6p

Dengan sisa tenaga yang pak Urip punya. Ia menaikan tubuh Nayla lalu meremasi kedua payudaranya. Kemudian ia menaikan kaki kiri Nayla untuk melepas celana berikut celana dalamnya yang tadi masih menyangkut di lutut. Setelah celananya terlepas dari kaki kirinya. Pak Urip berganti mengangkat kaki kanan Nayla untuk melepas celananya. Setelah menendang celana Nayla agar menjauh dari posisi berdiri mereka. Pak Urip pelan-pelan mulai mencabut penisnya keluar yang membuat pak Tomi yang penasaran mendekat untuk melihat hasilnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiLoLyFWCv

“Uuuuhhhhhhh” desah Nayla saat cairan cinta pembantunya keluar melewati lubang vaginanya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGODNEEYuu

Pak Urip tersenyum puas melihat spermanya tumpah melalui rahim sempit majikannya. Pak Urip mengelap keringatnya puas. Ia sangat bangga karena bisa memejuhi rahim majikannya lagi. Sementara pak Tomi hanya bisa diam menganga. Ia tak mengira akhwat bercadar yang sangat terkenal itu baru saja dipejuhi didepan matanya sendiri oleh pembantu tuanya sendiri.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCISoXYhrYc

Kalau sebanyak ini… Bisa-bisa mbak Nayla bakalan hamil nih !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgos9psXwhV

Batin pak Tomi mengira-ngira.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGxBMe3QY2

“Hah… Hah… Hah… Puasnya… Oh yah, berapa pak ?” Tanya pak Urip pada pak Tomi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIv9zVemeQ

“Berapaaa ?” Tanya pak Tomi kebingungan sambil memegangi penisnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUy07WzMvw

“Nasgornya pak… Nasgor” Ucap pak Urip menyadarkan pak Tomi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuAN6d8lT1

“Oalah… Dua porsi nasgor sama es teh manis yah… Semuanya jadi 44 ribu pak” Ucap pak Tomi gugup.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxxpGkdBDz

“Nih, saya bayar pake ini cukup gak ?” Tanya pak Urip sambil melempar celana dalam milik Nayla yang tadi terjatuh di lantai.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxjXokOkI5

Pak Tomi pun menangkapnya. Dengan segera ia menciumnya untuk menghirup aroma vagina Nayla yang tersisa disana. Nayla yang melihatnya hanya bisa pasrah. Dirinya yang terlalu lemas tak bisa berbuat apa-apa selain melihatnya saja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOX96vbw7n

“Masih kurang yah ? Nih, gimana ?” Tanya pak Urip saat tiba-tiba melepas bra dari balik kaus Nayla lalu memberikannya ke pak Tomi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6rPGtplFy

“Paaakkkk… Hah… Hah… Hah” Rengek Nayla kesal.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlac0NUo7Kf

“Cukuuppp… Cuukkuppp pak… Ini sudah cukuup” Ucap pak Tomi senang mendapat hadiah dari pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvXJ09oteS

Pak Tomi yang sedang nafsu-nafsunya segera mengocok penisnya menggunakan celana dalam Nayla. Ia juga menghirup beha Nayla yang membuatnya jadi bersemangat dalam mengocok.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hGHrae5VB

“Aaaahhhhh…. Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk Naylaaaaa” Desah pak Tomi yang akhirnya berhasil mendapatkan orgasme ternikmatnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiHdFSl297

Crroottt… Cccrroottt… Ccroott !!!

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyEls8AJR2

Celana dalam Nayla dipenuhi sperma pak Tomi begitu banyak. Terlihat pak Tomi begitu lemas. Ia bahkan sampai terduduk sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan beha Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDT2eX74cyi

“Hah… Hah… Puas banget… Beruntung banget bapak bisa keluar di dalem memeknya… Gak nyangka juga ternyata mbak Nayla ini entotable juga… Tau gini udah dari dulu saya ngantri buat genjot memek mbak… Dari dulu loh saya udah nafsu ke mbak hehehe” Ucap pak Tomi mengakui perbuatannya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLBhPkGFch

“Hakhakhak… Jelas… Lonte saya ini… Eh, majikan saya ini emang nafsuan orangnya… Saya aja kewalahan tiap kali non Nayla minta digenjot oleh saya” Ucap pak Urip melancarkan fitnah lainnya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUTNSR2pYQ

“Akuuu ?” Ucap Nayla yang tak sanggup membalasnya karena kelelahan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFau3bCxqfD

“Iyya kan sayaanng ?” Ucap pak Urip sambil menampar bokong Nayla lagi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5RrIICAij

Plaaaakkkk !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXKjTj3CGq

“Aaahhhhhh” desah Nayla dengan manja.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhq6T7wQZ3

BEBERAPA MENIT KEMUDIAN

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJ2iAwOd2y

Pak Urip sudah menaikkan celananya. Nayla juga sudah mengenakan pakaiannya kembali setelah beristirahat sejenak. Tak terasa jam sudah mendekati hampir tengah malam. Pak Urip pun mewakili Nayla untuk pamit kepada pak Tomi. Tak lupa ia juga mendoakan dagangannya agar selalu laris. Apalagi ia sudah diberi jimat berupa celana dalam dan beha Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZKoyCHLC5

“Ayo kita pulang sayaanggg” Ucap pak Urip dengan wajah sumringah.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8A7ZsJhwdJ

“Hah… Hah… Hah… Tooloongg jangan permalukan aku lagi pak… Jangan juga melakukannya di tempat umum… Aku gak mau orang-orang melihatku sebagai wanita rendahan” Pinta Nayla pada pak Urip.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkE4X1xxBI

“Hakhakhak… Kalau kenyataannya non emang cewek rendahan gimana ? Coba pikir-pikir lagi, siapa yang minta digenjot disana ? Hayyooo ?” Ucap pak Urip menertawakan Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0l0jmi3L3

“Aku tahu, tapi toloongggg” Pinta Nayla yang hanya membuat pak Urip tertawa.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyF8qsGmGU4

“Sudah jangan banyak protes… Nikmati aja semuanya… Sekarang non istirahat aja biar besok non masih punya tenaga untuk saya rendahkan… Nih pegang ! Jangan sampai hilang ! Pokoknya sebelum non masuk ke mobil… Non harus make benda ini lagi” Ucap pak Urip sambil memberikan vibratornya ke Nayla.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWODKJxk4VJ

“Lagi ? Sampe kapan aku harus kayak gini pak ?” Tanya Nayla tak percaya.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvR6uN5D2nS

“Ya lagi… Sampai saya puas melihat non direndahkan dihadapan orang-orang… Itu hukuman dari saya karena non diam-diam sering bersembunyi di rumah pak Beni… Nikmati hukuman dari saya… Bersiap-siap lah untuk menjadi lonte di masa depan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GqL2ysHx7

Nayla hanya mengernyitkan dahinya. Ia pun mendesah lemas. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala membayangkan apa yang bakal terjadi padanya di masa depan. Apalagi besok selama liburan. Ia pun berharap bisa dekat-dekat dengan suaminya agar pak Urip tidak memiliki kesempatan untuk menganggu dirinya. Tapi masalahnya dengan benda ini, bagaimana nanti kalau suaminya melihatnya terangsang ketika benda ini bergetar ? Ia pasti akan merasa malu. Ia jadi teringat perbuatannya saat terangsang di warung pak Tomi tadi.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡounyHHvscx

Semoga besok aku akan baik-baik aja !

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWe3iaynuZ

Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap bulan purnama.

31536Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTMA1G2QhS

ns160.79.111.152da2

#8

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: