Cinta Buta

Dengan sekuat mungkin aku berusaha untuk tidak membuka asal – usulku kepada Bu Laila. Setiap kali berkomunikasi lewat ponsel, aku selalu bersikap untuk tetap seromantis mungkin.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QQjwYjyy2

Di balik itu semua, diam – diam aku menyisihkan dana dalam batas yang diijinkan oleh Bu Laila. Dana itu kusimpan dalam rekening baru atas nama pribadiku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXj7b3bnrhk

Hal ini kulakukan agar seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (setelah Bu Laila tahu asal – usulku, aku jangan sampai jatuh miskin).

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡormxGFoaEr

Batinku memang resah gelisah menyimpan rahasia yang belum dibuka ini. Berbulan – bulan aku menyekap rahasia ini, dengan perasaan kuatir dan resah.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvcobTSSvx

Dalam keadaan galau inilah datang tamu, seorang gadis cantik bernama Anneke, yang ingin menanam saham di dalam perusahaan punya Bu Laila ini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSmHKS8RTj

Gadis bernama Anneke itu berterus terang bahwa ayahnya meninggal setahun yang lalu, sementara hartanya diwariskan pada Anneke semua. Dengan catatan bahwa Anneke bertanggungjawab untuk membiayai segala kebutuhan ibunya seumur hidupnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycYV4vAhaM

Aku merasa punya jalan untuk berjaga – jaga seandainya hubunganku dengan Bu Laila mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2ouH2w2vZ

Maka dalam kunjungan Anneke yang ketiga kalinya ke kantorku, aku sudah punya keputusan yang masih tersimpan di dalam hati. Untuk membujat sebuah PT baru, di mana aku menjadi dirutnya, sementara Anneke akan kuposisikan sebagai komisaris utamanya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPRdQ51GNX

Jadi investasi Anneke jangan bercampur baur dengan saham Bu Laila yang 70% itu (saham kehormatanku 30%).

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zdmkZM1rT

Gadis cantik yang gerak – geriknya selalu membuatku kagum itu pun langsung menyetujuinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhmOdU4WL7

“Deal Bang. Yang terpenting aku ingin agar Bang Wawan mengatur dana itu, karena aku sendiri sama sekali tak punya pengalaman dalam berbisnis,” kata Anneke dengan senyum manis di bibir tipis mungilnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6vRTpLHFX

Senang hatiku mendengar persetujuannya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrFuID03TG

Aku memang punya konsep bagus (menurutku) yang tidak pernah dilaksanakan dalam perusahaan milik Bu Laila ini. Sehingga PT baru itu nantinya takkan menjadi kompetitor perusahaan punya Bu Laila ini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3PIpIb4hQ

Lalu aku melakukan gerakan kilat. Merombak gudang peninggalan almarhum ayah Anneke, menjadi sebuah kantor. Kemudian kami merekrut puluhan tenaga untuk menjadi karyawan PT yang diriku menjadi dirutnya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec2H5cwnHZ

Arah usaha PT baru itu, ada deh. Pokoknya legal dan halal.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeWy7Yu4R4

Dalam tempo 3 bulan saja aku berhasil mengaktifkan PT baru itu sampai pada “kecepatan normal”. Bahkan bisa dibilang di atas rata – rata.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR142AJwYJX

Tapi tentu saja aku takkan meninggalkan PT punya Bu Laila itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguUEOuewnc

Bahkan pada suatu hari aku mendapatkan panggilan di ponselku. Panggilan dari Bu Laila…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7BWvXQbvb

Lalu :

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZMzFbUp42

“Sayaaang… udah lupa ya?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEXx3YNSMo

“Masalah apa Beib? Ulang tahunmu dua bulan lagi kan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHyBPiRcvE

“Bukan masalah ulang tahun. Kandunganku ini… sekarang sudah genap tujuh bulan. Lupa ya? Kan aku bilang kalau kehamilanku sudah tujuh bulan, pangeranku boleh menggaul;iku lagi. Bahkan harus sering… supaya bayinya kuat nanti.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6howXMYJj

“Oh… iyaaaa… iyaaa… berarti aku sudah boleh buka puasa dong. Terus di mana kita mau ketemuan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUG0J0ifUHZ

Kemudian Bu Laila menyebutkan nama sebuah hotel bintang lima. Dengan nomor kamarnya sekalian, karena ia sudah membooking kamar itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8ZDxxInZL

“Oke… aku segera meluncur ke hotel itu Beib,” ucapku di dekat mic ponselku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNwBde4afE

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguhoGuqQBU

“Aku pasti duluan tiba, karena sekarang sudah on the way menuju hotel itu. Langsaung aja ke kamar yang nomornya kusebutkan tadi ya,” sahut Bu Laila di speaker hapeku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxWRLCzpdm

“Oke… oke… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhlXYDMJQ5

Beberapa saat kemudian aku sudah berada di dalam sedan hitamku, menuju hotel yang sudah disebutkan oleh Bu Laila tadi. Lalu masuk ke dalam lift dan kupijat angka 5, karena kamar yang sudah dibooking itu berada di lantai lima.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Aqmb16V2G

Pintu kamar itu sudah terbuka sedikit, sehingga aku bisa langsung masuk ke dalamnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ip5zldqNa

Dan… aku tercengang menyaksikan Bu Laila yang mengenakan gaun hamil putih bersih itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75VZofA3LN

“Beib… dirimu sangat berubah… jadi tampak jauh lebih muda dan… cantik sekali… !” seruku sambil memeluk lehernya, lalu menciumi sepasang pipinya, bibirnyha dan lehernya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGawJDCRfRM

“Memang banyak yang bilang aku jadi kayak cewek duapuluhtahunan,” ucapnya sambil menjilati telingaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UMRwXX6Cg

“Memang betul. Dan yang paling jelas… jadi sangat sangat dan sangat cantik sekaliii… oooh… dirimu memang bidadari yang dikirimkan dari langit, untuk menaburkan segala jenis kebahagiaan ke dalam jiwaku.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdQZrUm5mz

“Hmmm… aku jadi merasa tersanjung Honey… eee… eeee… eeeeh… anak kita bergerak – gerak nih… mungkin senang karena ayahnya datang… coba pegang perutku…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrrUeUFLl9

Aku pun berlutut di depan Bu Laila sambil menyelinapkan tanganku ke balik baju hamilnya. Lalu memegang permukaan perutnya yang sudah buncit. Dan… aku merasakannya… merasakan seperti ada yhang menggeliat di balik perutr buncit itu…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7U7godktJD

“Kata orang, kalau ibu yang hamil jadi semakin cantik, biasanya bayi di dalam perutnya itu perempuan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OSjjkto0s

“Memang iya, kata dokter bayinya cewek Honey.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzy7Ogy0xy

“Wow…! Semoga anakku secantik ibunya… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9W2Mckzz3

“Malah aku ingin lebih cantik dariku Honey…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QykbMuFSP

“Amiiin…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqdWVFVlJe

Bu Laila tersenyum. Lalu melepaskan gaun hamil putihnya, sehingga tinggal bra yang masih melekat di badannya. Karena sejak tadi pun aku tahu bahwa ia tak mengenakan celana dalam di balik baju hamil itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7ah26K3qt

Kemudian ia duduk di sofa sambil melepaskan beha putihnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2vIAjdpJl

“Sambil berlutut di karpet ya ngentotnya,” ucap Bu Laila sambil meletakkan behanya ke atas meja kecil di samping sofa putih itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJolizlLoKa

“Oke. Biar bayinya jangan tergencet ya,” sahutku sambil mlepaskan dasi dan jasku. Kemudian juga kemeja dan celana panjangku. Semuanya itu kugantungkan di kapstok. Begitu juga celana dalamku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINmQy8ki98

Kemudian aku duduk bersila di atas karpet, di antara kedua paha Bu Laila yang sudah direntangkan di atas sofa itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uK8atTenU

Lalu kungangakan labia mayora Bu Laila, sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu pun terbuka dan langsung kujilati dengan lahapnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmE9QIF1ddf

Sambil berlutut kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memek Bu Laila yang sudah sangat basah oleh air liurku itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJMBGhv3KE

Disambut dengan desahan nafas wanita yang sudah sangat berjasa bagi kehidupanku itu, “Aaaaahhhhh… udah berbulan – bulan penismu gak ngentot memekku ya… rasanya udah kangen sekali… aaaaaaah…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNGyouOyRl

Lalu sambil berpegangan ke ujung sandaran sofa, aku pun mulai mengayun kontolku. Perlahan – lahan dulu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKR4Li07jK

“Bagaimana rasanya memek bumil?” tanya Bu Laila.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5INwqpxGFS

“Lebih enak Beib… lebih lengkap rasanya…” sahutku sambil mempercepat entotanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYM3ivWyWn

Makin lama makin lancar kontolku mengentot liang memek Bu Laila yang memang lebih sedap daripada sebelum hamil. Tapi aku tidak berani terlalu cepat mengentotnya, mengingat bayi yang ada di dalam perutnya, jangan sampai tergoncang berlebihan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRn6vXoJZCW

Walau pun begitu tampak sekali Bu Laila sangat enjoy dengan entotanku ini. Maklum selama berbulan – bulan aku tak pernah “menengok” memeknya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Gn4ORofnQ

Cukup lama aku menyetubuhi Bu Laila sambil berlutut di karpet ini. Sehingga keringatku pun mulai berjatuhan ke karpet dan ke selangkangan sang Bidadari. Namun aku malah semakin asyik mengentotnya sambil mengelus – elus kelentitnya yang tampak menonjol dan mengkilap itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAFenx9jZ5

Desahan dan rintihan Bu Laila pun mulai berlontaran dari mulutnya. “Sayang… ooooh… oooohhhhh… ini nikmat sekali Yaaaang… ooooohhhh… aku memang sudah lama kangen sekali padamu Yaaaang… oooooohhhhhh… Sayaaaaaang… oooooohhhhh… kayaknya aku takkan bisa hidup tanpamu Sayaaaang…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGe11OoX0H2

Setelah cukup lama aku menggenjot liang memek bumil cantik itu, akhirnya ia mengejang tegang. Disusul dengan kedutan – kedutan erotis di liang kemaluannya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEs153ZekeC

“Aaaaaaaaahhhhh… luar biasa nikmatnya Sayaaang… aaaaaaaah…” desah Bu Laila sambil meremas – remas bahuku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCZEcjzbuq

“Tapi Wawan belum ejakulasi ya? Lanjutin dalam posisi doggy aja yok. Tapi di sana aja biar leluasa,” ucap Bu Laila lagi sambil menunjuk ke arah bed.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeln69UvBTz

“Oke, “aku mengangguk sambil mencabut kontolku dari liang memek Bu Laila. Lalu mengangkat tubuhnya dengan hati – hati. Dan membopongnya… lalu meletakkannya di atas bed dengan hati – hati.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPW5n2HUke

“Terima kasih Sayang,” ucap Bu Laila, “Bersamamu aku merasa seperti di kahyangan.“

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxhvSiktbKx

Kemudian Bu Laila merangkak dan menunggingkan bokongnya, sehingga memek tembemnya tampak full di mataku, meski pun dia sedang menungging.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4qN5vTcQW

Lagi – lagi aku harus berlutut sambil membenamkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Bu Laila. Tak sulit memasukkan batang kemaluanku kali ini. Karena liang memek Bu Laila masih becek.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5KF4ySz2a

Meski dalam posisi doggy, aku tak berani menampar – nampar pantat Bu Laila. Takut berakibat buruk pada anakku yang berada di dalam perutnya. Aku hanya berani meremas – remas sepasang buah pantatnya yang lumayan gede. Tak lebih dari itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtaf4pcpzO

Namun diperlakukan seperti itu pun Bu Laila tampak enjoy. Enjoy seklali.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0xeA1ilmf

Desahan dan rintihan histerisnya berkumandang lagi di dalam kamar hotel bintang lima ini. “Aaaaah… Saayaaang… aaaaaaah… aaaaaah Sayaaaang… aaaaaaaah… aku smeakin cinta padamu Sayaaaaaang…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrBoorDl93

Memang posisi doggy ini cukup aman bagi bayi di dalam perut Bu Laila. Karena ia menungging, sementara perutnya tidak menyentuh kasur.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMI8Uy7fB4

Tapi tak lama kemudian ia mengerang, “Yaaaang… aku mau orga lagiiii…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQ6QEYICSS

Mendengar erangannya itu aku pun mempercepat entotanku. Dengan tujuan agar ejakulasi secepat mungkin. Karena aku merasa kasihan kepada Bu Laila kalau terlalu lama menyetubuhinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbmWTMdZPj

Maka ketika Bu Laila mengejang tegang sambil menahan nafasnya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memancarkan lendir kenikmatanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkLejab0ex

Crooootttt… croottt… croooottttt… crooooooootttttt… croooooooottttt… crottttt… crooootttt…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcEPOkJC51

Bu Laila pun rebah miring, sehingga kontolku terlepas dari jepitan liang memeknya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZD0Li3aFoU

Aku pun rebah miring di belakang Bu Laila, sambil mendekap pinggangnya yang basah oleh keringat.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOpqKcx6zA

“Spermamu banyak sekali Honey… sampai meluap gini nih dari memekku,” kata Bu Laila sambil mengusap – usap memeknya yang berlepotan spermaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxdL6ISLcX

“Kan selama ini puasa,” sahutku, “jadi sekalinya buka puasa, dimuntahin deh semua.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHWELYIUa3

Bu Laila tersenyum. Lalu turun dari bed dan melangkah ke kamar mandi. Mungkin mau bersih – bersih.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiz31JwODVj

Sementara aku cukup dengan menyeka alat vitalku dengan kertas tissue basah yang tersedia di meja kecil dekat bed.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84JQ7YKrS5

Tak lama kamudia Bu Lidia pun muncul dari kamarf mandi dan meraih gaun hamil putih itu dari kapstok, lalu mengenakannya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeU3LxIQdR

Lalu menghampiriku yang sedang duduk bersila di atas bed, dengan hanya mengenakan celana dalam.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyeWcG97k0

“Ada sesuatu yang ingin kusampaikan,” ucapku, “Tadinya aku tetap akan merahasiakan hal ini. Tapi rasanya rahasia ini seolah mau meledak di dadaku.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFbtNa0G8h

“Rahasia apa Sayang?” Bu Laila membelai rambutku. Lalu mengecup pipiku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1VKH4IDcF

“Ternyata aku harus manggil Tante padamu Beib.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJ699m48bK

“Lho kenapa? Karena aku sudah tua menurutmu?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVoghn12s3

“Bukan. Masalahnya dirimu ini adik ayah kandungku. Seibu tapi berlainan bapak.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSaU0UZl3F

“Haaa? Memangnya siapa nama ayahmu?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzO4GiXKhjX

“Nama ayahku Zaelani bin Mahmud. Sedangkan ayah beib bernama Yahya bin Syahroni kan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu01NrSzCrk

“Haaa?! Jadi Wawanku tersayang ini anak Kang Zaelani?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOOkwBewXv

“Iya. Semoga Beib tidak marah padaku, karena aku pun baru – baru ini aja mengetahuinya. Bahwa ibu kandung Beib adalah nenekku. Berarti aku harus memanggil Tante padamu Beib.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssLfIzYtO4

“Kalau di depan umum sih boleh aja manggil tante padaku. Tapi kalau sedang berduaan begini… aku ini sudah sepenuhnya menjadi milikmu Sayangku… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlB4Acv0Tdg

“Jadi Cinta tidak marah padaku setelah tau bahwa aku ini anak almarhum Zaelani?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPngdlGWwp

“Kok marah?! Aku malah jadi bertambah sayang padamu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGvA5bya9Z

“Soalnya kata ibuku, Laila itu sudah lebih dari duapuluh tahun tak mau menginjak rumah peninggalan ayahmu ini. Mungkin Laila itu benci karena ayahmu menikahi perempuan buta.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ66sI9WzRn

“Astagaaa… bukan begitu masalahnya. Pada waktu masih ada, ayahmu mau minjam duit padaku. Tapi aku tau duit itu untuk kawin lagi. Karena itu aku gak mau ngasih pinjaman serupiah pun. Karena itu ayahmu marah sekali. Bahkan menyumpahiku… melarangku menginjak rumahnya lagi. Meski sedih, kuturuti aja larangan itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXlRW7Nz4F

“Benar begitu permasalahannya?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ELCmUe19U

“Iya. Disumpah apa juga aku mau. Aku tak pernah membenci siapa pun di dunia ini.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjy2u5BKvS

“Tapi ibuku mengira Cinta membencinya, karena kebutaannya itu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBGQw66LIl

“Ya Tuhaaan… aku tidak sejahat itu Sayang. Nanti kalau sudah melahirkan aku akan mengunjungi rumahmu. Akan menjelaskan semuanya kepada ibumu. Mmm… ibumu bernama Hayati kan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOUkJOgHGO

“Betul.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6m2ZdDIYk

“Kalau sekarang gak sedang hamil begini sih aku akan menjumpai ibumu hari ini juga. Tapi karena sedang buncit begini, aku takut banyak pertanyaan nanti. Ohya… ibumu sudah diupayakan berobat ke dokter mata?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc84blfS1Xd

“Sudah. Bahkan sempat dirawat di rumah sakit bersama kakakku yang juga tunanetra. Tapi hanya kakakku yang bisa dinormalkan matanya. Ibu sih tidak bisa diapa – apain lagi, kata dokter.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJaLNjvFuS

“Kasihan ya. Padahal ibumu itu cantik Honey. Kulitnya juga putih cemerlang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LcqmmvcNM

“Jadi setelah tau asal – usulku, hubungan kita bisa berlanjuut terus?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlilGl8C4e

“Ya iyalah. Lagian kalau kita orang Tapanuli misalnya, marga kita sudah berbeda Honey. Jadi kalau aku bermarga Yahya, dirimu bermarga Mahmud.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXrXOIbSXM

Kulingkarkan lenganku di leher Tante Laila sambil berbisik, “Aku tak rela kehilangan dirimu Cinta.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAb6HVsth9

“Apalagi aku,” sahutnya, “dirimu segalanya bagiku. Kalau kehilanganmu, sama aja dengan kehilangan nyawaku.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaE7Zvsn4i

Rasanya aku bisa bernafas lega lagi. Karena pengakuan tentang asal – usulku tidak mengubah pendirian Bu Laila sebenarnya tanteku sendiri itu. Dan yang paling melegakan, Bu Laila tak pernah membenci Ibu. Ia tidak mau datang ke rumah peninggalan Ayah hanya karena pernah dimarahi oleh Ayah dan dilarang menginjak rumah kami lagi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQe9WFA4jF

Maka dengan penjelasan Bu alias Tante Laila itu, dadaku terasa plong. Berarti tidak ada masalah dalam hubungan rahasiaku dengannya. Bahkan menurut pengakuannya, dia malah tambah sayang padaku setelah tahu bahwa aku ini anak abangnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67hwF1fNgf

Ia bahkan berjanji untuk menjumpai Ibu kalau sudah melahirkan kelak. Kalau dalam keadaan hamil tua begitu, takut banyak pertanyaan yang ia tidak bisa menjawabnya secara jelas. Maklum bayi dalam kandungannya itu bukan berasal dari benih suaminya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXXWLr4Ob0

Akhirnya aku pun berterus terang, bahwa aku menjalankan dana investasi dari gadis yang lebih muda dariku itu. Karena kalau dimasukkan sebagai saham di perusahaan Bu Laila, takut jadi kusut di belakang hari.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9QOvPnYGB

Lagi – lagi aku mendengar jawaban yang melegakan. Bu Laila menganggap semuanya itu sebagai kemajuan bagi diriku. Yang penting perusahaan punyanya jangan sampai ditinggalkan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqKI0VTdxR

Katakanlah masalah dengan Tante Laila itu sudah selesai dengan kesimpulan yang positif.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphouEDeiDT

Namun yang membuat batinku limbung adalah Anneke itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsiy0VE8l2

Aku selalu bersikap sopan padanya. Karena biar bagaimana pun dia itu bossku. Dana yang ditanam di perusahaannya pun malah lebih besar daripada dana Tante Laila…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2H5BY7Gaj

Tapi sikap dan perilakunya sering memancing – mancing. Bahkan aku menarik kesimpulan bahwa Anneke itu ingin “ditembak” olehku. Tapi aku berusaha untuk tetap bersikap dengan fokus ke arah bisnis. Bukan karena dia tidak cantik. Dia memang cantik sekali, tapi aku takut salah fokus dan salah sasaran.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKj2Nm1CqNy

Karena itu, seandainya dia naksir pun padaku, biarlah dia yang nembak duluan. Baru kemudian aku akan menanggapinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhP7A6FBw0

Sampai pada suatu hari, dia menghubungi ponselku. Dia meminta agar aku datang ke rumahnya, karena ada masalah penting yang harus disampaikan padaku, katanya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZODuxBbfm

“Siap Non,” jawabku lewat handphone.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYz91wTQd7

Lalu setelah jam kerjaku selesai, aku pun mandi dulu di kantor. Kemudian mengganti pakaian resmiku dengan pakaian casual. Hanya mengenakan celana jeans dan baju kaus hitam.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijgOsqmFYL

Aku memang belum pernah menginjak rumah Non Anneke (demikian selalu kuucapkan jika sedang berhadapan dengannya). Jadi sore ini akan menjadi kunjungan pertamaku ke rumahnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LDJfXAywa

Beberapa saat kemudian aku sudah menggerakkan sedan hitamku, menuju alamat rumah Non Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiiZrXTXUe

Tadinya kupikir bakal mendatangi sebuah rumah megah dan mewah, karena meski usia Non Anneke baru 20an, dia itu tajir melintir. Bahkan aku yakin kalau dia mau, beli pesawat jet pribadi pun mampu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkINpTnJP5

Tapi ternyata dugaanku meleset. Rumah Non Anneke ada di dalam kompleks perumahan biasa – biasa saja. Rumahnya pun bukan rumah besar. Mungkin rumah type 70an.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfYHxmcyAQ

Seorang wanita tua yang menurut taksiranku seorang pembokat, menghampiriku ketika aku sudah memasuki pekarangan rumah berpotongan minimalis dan tampak tertata dengan rapi itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡob4uL85YDL

“Non Anneke ada Bu?” tanyaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTh9FwOOBU

“Oh… ada. Tunggu sebentar ya,” sahut wanita itu yang lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ta5rKWlAN

Tak lama kemudian Non Anneke muncul di ambang pintu depan sambil berkata, “Ayo masuk Bang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22ROqa5TFR

Aku mengangguk sambil melangkah masuk ke ruang tamu. Ternyata meski dilihat dari luar rumah ini kelihatan sederhana, tapi setelah berada di ruang tamu, kulihat segala barang yang tampak di mataku barang impor semua. Termasuk hiasan dindingnya, semua berasal dari luar negeri.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9hZEXqBnu

“Begini kan keadaan rumahku. Bukan rumah besar dan megah.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Lcnz3tMuC

“Mmm… mungkin Non Anneke menerapkan pola hidup sederhana.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXfyUDbWpS

“Iya. Mobilku aja harganya lebih murah daripada mobil Bang Wawan. Aku ingat terus pesan almarhum Papie sih. Bahwa kita jangan senang pamer harta, pamer barang – barang mahal dan sebagainya. Karena pajak sedang mengintai kita. Kalau kita terlalu lugu, kita takkan kebagian apa – apa. Makanya aku selalu berusaha untuk hidup sederhana.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTTgQQC1w6

“Tapi… Non kan masih punya ibu?!”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡva2EJn7k0U

“Masih. Mamie tinggal di Jakarta dijagain oleh dua orang suster. Karena Mamie harus menjalani therapi dua kali seminggu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjZ3pGp2Pe

“Oh… ibunya sakit apa?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5sNZKaFac

“Mamie lumpuh sejak Papie masih ada. Karena itu surat wasiat yang ditulis oleh Papie berbunyi begitu. Bahwa semua harta Papie diwariskan padaku. Tapi aku berkewajiban untuk mengurus Mamie seumur hidup. Tentu aja aku akan mengurus Mamie. Meski Papie tidak meninggalkan harta pun aku wajib mengurus ibuku sendiri.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwDPrRcC4d

“Non Anneke punya saudara?” tanyaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEM0WVJsQnR

“Nggak, “dia menggeleng, “aku ini anak tunggal Bang. Makanya Papie mewariskan seluruh hartanya padaku. Sedangkan aku masih anak ingusan dalam soal bisnis sih. “Ohya, Bang Wawan mau minum apa?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVVkCBBknF

“Gak usah ngerepotin Non. Tapi kalau ada sih minta kopi pahit aja.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohN8d9cZsr

“Gak pakai gula sama sekali?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBFTBDnwS0

“Iya Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvDghu05zG

Lalu Non Anneke menoleh ke dalam sambil berseru, “Biii… bikinin kopi pahit… jangan pakai gula yaaa… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY56JJQe08A

“Iya Non,” sahut pembokat dari dalam.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvZMPtw0y5

Kemudian Non Anneke menatapku lagi dengan senyum yang lain dari biasanya. “Bang… tau kenapa kuundang ke sini?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSi39kQPhzc

“Maaf… belum tau Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJR2RulXfqF

“Aku ingin bicara masalah pribadi kita berdua. Antara Anneke dengan Wawan. Bukan antara komisaris utama dengan direktur utama.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLz2SBPN2g8

“Siap Non,” sahutku dengan benak penuh tanda tanya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAW86Widma

“Aku ingin Abang bicara sejujur mungkin. Perasaan Abang padaku gimana?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcJxBmUwyv

“Non Anneke seorang boss muda belia yang selalu bersikap apa adanya. Membuatku kerasan punya boss seperti Non ini.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sjA3viVKB

“Maksudku, bagaimana perasaan Abang padaku secara pribadi. Tidak ada hubungannya dengan masalah bisnis kita.“

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufl63BQuD6

Aku jadi linglung. Tak tahu apa yang harus kukatakan. Karena kalau salah ucap, bisa fatal akibatnya nanti.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbwajCkF0r

Pembokat pun datang menghidangkan secangkir kopi panas dan sepiring croissant besar.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZcjMq4xdK

Setelah pembokat itu masuk lagi ke dalam, Non Anneke pindah duduknya ke sofa yang sedang kududuki. Duduk merapat padaku di samping kiriku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRA2fuH3fk

“Harusnya cewek gak boleh nembak duluan. Tapi aku sudah tak kuat memendamnya terus di dalam hati. Mmmm… sejak pertama kali jumpa dengan Abang… aku… aku jatuh hati sama Abang,” ucapnya sambil memegang tangan kiriku dan meremasnya perlahan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa27DYxt91z

Aku menoleh ke arah Non Anneke. Menatap matanya yang indah, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis merekah. Lalu kupegang tangan yang sedang meremas tangan kiriku ini, dengan kedua tanganku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEaoz4peNn

“Non… sebenarnya aku juga punya perasaan yang sama. Tapi aku tidak berani mengatakannya duluan. Karena biar bagaimana pun Non ini bossku.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcwKp2hlU2

“Jadi Abang juga suka padaku?” tanyanya setengah berbisik.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIn0ZWZWWWe

“Iya Non…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxwNRA1kAb

“Oooh Bang… aku bahagia sekali mendengarnya. Mulai saat ini jangan anggap aku boss Abang lagi. Aku ini… si Anneke ini… jatuh cinta kepada Abang… dan kalau Abang percaya, inilah cinta pertamaku Bang…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tfuZmnDMi

Aku menatapnya terus… menatap bibirnya juga yang bergerak perlahan… mendekat ke arah bibirku. Maka spontan kutanggapi tanpa berbasa – basi lagi. Memagut bibirnya sambil melingkarkan lenganku di lehernya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfj2cLYiseQ

Ketika aku melumat bibir sensualnya, ia menyambutku dengan lumatan juga.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfInofbSZMS

Lalu… lama kami saling lumat di atas sofa ini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPinOFn3cb

Sampai akhirnya terlepas. Disusul dengan ucapan Non Anneke perlahan.. “Terima kasih Bang. Aku bahagia sekali, karena ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi… Abang belum punya pacar?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOq04YHrEdh

“Sudah,” sahutku, “Pacarku cantik sekali. Dan sekarang dia duduk di sebelah kiriku.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1frABWyrA6

“Hihihihiii… ternyata Bang Wawan suka bercanda juga ya. ‘

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJxlDZ2kwh

“Terus… keinginan Non selanjutnya bagaimana?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIBSug67Cd

“Kita jadian Bang. Aku tidak menuntut apa – apa dari Abang. Aku hanya ingin disayang dan dicintai oleh Abang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnp3nCq7Hkx

Aku cuma mengangguk perlahan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFsoPDxAn9

Aku punya banyak perempuan yang bisa kuperlakukan seperti kepada istriku sendiri. Tapi semuanya lebih tua dariku. Sedangkan Anneke ini lebih muda 3 tahun dariku. Mungkin dialah yang paling tepat untuk kujadikan calon istriku. Sementara yang lain – lain tetap akan kujadikan kekasih gelapku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pjWCxFG6v

“Bang… aku sudah berjanji bahwa aku akan menyerahkan semuanya kepada lelaki yang kucintai. Karena itu aku mohon, malam ini nginap di sini aja ya Bang. Si Bibi sebentar lagi juga pulang. Jadi hanya akan ada kita berdua di rumah ini.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNBAW5wA5g

“Jadi kalau malam Non sendirian aja di rumah ini?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgT2ymTQp3

“Iya Bang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbJ5nCAjZc

“Waaah… Non ini bukan golongan menengah ke bawah. Apa gak takut tidur sendirian terus? Bagaimana kalau ketahuan sama orang jahat?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyP6Kqwlwhp

“Perumahan ini sangat aman Bang. Tiap malam para petugas keamanan selalu patroli ke setiap pelosok perumahan ini. Lagian aku punya pistol legal dan ada izinnya kok Bang. Tapi mudah – mudahan pistol itu takkan pernah kugunakan. Asalkan aman terus seperti sekarang ini.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZ6NxIMCQB

“Nanti sebaiknya dipikirkan juga untuk menggaji security yang bisa menjaga rumah ini siang malam.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSM8r2S3BZ

“Kan sudah kubilang Bang. Aku tak mau kelihatan sebagai orang kaya di sini. Kalau menggaji security atau bodyguard segala, bisa jadi sorotan orang – orang nanti.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmNdMLoI1l

“Nanti aku akan carikan rumah di kompleks yang ngepas dengan level Non ya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx85Lithy8n

“Silakan aja. Tapi jangan yang terlalu megah. Yang seperti air tenang tapi menghanyutkan. Ohya… tadi Abang belum jawab… malam ini nginep di sini aja ya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcPNVcuiZ2

“Tidur seranjang sama Non?” tanyaku yang niatnya cuma bercanda saja.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmzNG9u9yZ

Tapi Anneke memegang tanganku sambil berbisik, “Iya. Aku ingin tau semuanya. Sudah waktunya juga kan? Usiaku sudah duapuluh tahun sekarang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrSdwFgJK8

“Maksudnya sampai hubungan sex segala?” tanyaku ingin kepastian darinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61xLYlfuBZ

“Iya Abang Sayang. Aku sudah berjanji di dalam hati, bahwa keperawananku akan kuberikan kepada orang yang benar – benar kucintai.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzmPkBOPzV

“Wah… ini benar – benar surprise buatku Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5K5Mpkehga

“Tapi ingat ya Bang… aku ingin Abang jadi suamiku kelak.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdMadYJwwN

“Bisa. Tapi jangan buru – buru ya Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQppgazvXeW

“Iyalah. Aku juga gak ingin buru – buru. Nikah sih setahun dua tahun lagi juga gak apa – apa. Tapi aku sudah gak sabar… ingin merasakan hubungan seperti suami istri malam ini juga.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjt932UXEqX

“Non benar – benar masih perawan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5raqmnVSwq

“Cailaaaa… masa Abang gak percaya padaku? Nanti kan ABang bisa buktikan sendiri. Kalau aku tidak perawan lagi, ludahi deh mukaku nanti.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVxTwW21rc

Tak lama kemudian si bibi pembokat itu muncul sambil membawa rantang entah berisi apa. “Bibi mau pulang ya Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJTNrBnapq

“Iya Bi. Udah bawa nasi dan lauk pauknya?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcSMDxEHDb

“Sudah Non… ini…” sahut si Bibi sambil membuka tutup rantangnya dan memperlihatkan isinya kepada Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4kmRFaEnT

“Iya, iya. Besok datengnya agak pagian ya Bi. Mau nyuruh ke pasar dulu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6R1dRAYFf5

“Baik Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuKOPVh9mn

Kemudian pembokat itu berlalu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bKFhajVya

Anneke pun bangkit dari sofa. Melangkah ke pintu depan untuk menguncinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9bt3YaJzX

“Nah sekarang aman sudah. Kita mau melakukan apa pun bisa,” ucap Anneke sambil menghampiriku. Dan memegang pergelangan tanganku, “Di kamarku aja yok. Biar lebih nyaman.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlK6OCaNi5x

Aku mengikutinya saja. Sambil ingin tahu apa yang akan dilakukannya nanti.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotZ4MkWp8n

Ternyata… setibanya di dalam kamar, Anneke melepaskan kancing – kancing gaun rumahnya yang berwarna biru muda itu. Ternyata di balik gaun yang kancingnya berderet di depan itu, ia tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Sehingga aku langsung bisa menyaksikan keindahan sepasang toketnya yang lumayan gede dan keindahan memeknya yang bersih dari jembut…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6ftxermmA

Tentu saja nafsu birahiku langsung bangkit dan bergejolak.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8UBRXYuhU

Terus terang saja, aku merasa seolah sedang bermimpi menghadapi kenyataan ini. Memang Anneke cantik, mulus dan sangat membangkitkan nafsu birahiku. Tapi tadinya aku tak pernah membayangkan hubunganku dengannya harus berubah. Bukan sekadar seorang dirut dengan bossnya. Karena biar bagaimana pun juga seorang direktur utama itu masih tergolong pegawai juga.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVR7BVvpsG8

Dan kini Sang Boss yang cantik rupawan itu berkata dengan suaranya yang semakin membuatku serasa bermimpi :

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsW1XeScL41

“Sejak berjumpa dengan Bang Wawan, aku mengkhayalkannya. Lalu memikirkannya selama beberapa bulan. Akhirnya aku memutuskan, bahwa Bang Wawan harus jadi milikku. Dan aku harus menjadi milik Bang Wawan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcAbnGREVL

Lalu tubuh putih mulus dan sesegar kuncup bunga yang baru mau mekar itu pun berada dalam pelukanku. Harum parfum mahal pun semakin tersiar ke penciumanku. Lalu… dalam keadaan yang sudah sama – sama telanjang, kubopong tubuh mulus dan hangat itu ke atas bed mahalnya. Di situlah aku mulai beraksi sebagai seorang lelaki sejati.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEEejWgRrc

Tampaknya Non Anneke memang belum pernah disentuh oleh cowok. Itu bisa kubuktikan dengan senantiasa agak tersentak ketika aku menyentuh titik – titik pekanya. Dan ketika aku menghimpitnya sambil melumat bibir sensualnya, tubuhnya langsung menghangat. Terlebih ketika aku mencium bibir sensual itu sambil memainkan pentil toketnya, ia bereaksi dengan mendekap pinggangku erat – erat.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6F0AYSrSa

Pada saat berikutnya aku berbisik ke dekat telinganya, “Aku harus menjilati memek Non dulu, supaya pada waktunya penetrasi nanti seperti ada pelumasnya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWF6bXrD8k

Anneke menatapku dengan sorot pasrah. Lalu berkata perlahan, “Lakukanlah apa yang harus Abang lakukan…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZFbyEQvxi

Setelah mendengar ucapannya itu aku langsung melorot turun. Sehingga wajahku berhadapan dengan kemaluan Anneke yang begini bersih dan rapatnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbKkWJY69E

Sebagai langkah pertama, kudorong paha putih mulusnya agar merenggang selebar mungkin. Kemudian kuciumi memek yang masih rapat itu. Lalu kungangakan selebar mungkin, sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu kelihatan jelas. Kelentitnya pun tampak imut – imut di bagian atasnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbBmV8aEsu

Ujung lidahku pun mulai beraksi. Menyapu – nyapu bagian yang agak basah dan berwarna pink itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjsq88Yfuu

Anneke mulai menggeliat – geliat dengan nafas yang tertahan – tahan. Bahkan lalu terdengar desahan dan rengekan manjanya, “Aaaa… aaaaa… aaaaaah… Baaaaang… ini geli – geli enak Baaang… rasanya sampai menggetarkan sekujur tubuhku… seperti mengalir dari ujung kaki sampai kepalaku… ooooohhhh…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nxg5q3rGf

Ternyata begini ya rasanya… ooooohhhh… Baaaang… aku makin cinta sama Abaaaaang… aku cinta Bang Wawaaaan… cintaaaa… ooooooohhhhh… baru sekali ini aku merasakan semuanya ini Baaaang… dudududuuuuhhh… makin lama makin enak Baaaang… iyaa Baaang… jilatin terus Baaang… enak sekali…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdE2frgOi9E

Aku tidak menanggapinya. Karena mulutku sedang “sibuk” menjilati bagian yang berwarna pink itu. Lalu lidahku menjilati kelentitnya dengan lahap sekali.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RVXoFPNdB

Kali ini Anneke buka cuma menggeliat tapi juga terkejang – kejang, dengan jari kakinya yang menukik – nukik. Seperti menahan sesuatu yang luar biasa. Tentu saja luar biasa nikmatnya. Karena clitoris alias kelentit ini bagian paling peka pada kemaluan wanita.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCy6Lra0mNd

Sementara itu aku terus – terusan mengalirkan air liurku ke arah bagian yang berwarna pink itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfHqc6ISNy

Cukup lama aku melakukan semua ini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrSEu1RR25

Sampai terasa bagian dalam memek Anneke ini sudah cukup basah dan siap untuk diterobos kontolku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUQVQH60Vv

Lalu kujauhkan mulutku dari memek Anneke. Dan kucolek – colekkan moncong kontolku di mulut vagina Anneka yang sudah basah kuyup oleh air liurku. Setelah terasa ngepas, aku pun mendorong kontolku sekuat tenaga. Tapi… stttt… malah meleset ke bawah. Kuletakkan lagi moncong senjata kejantananku pada titik yang masih rapat itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02GFZLbLE1

Pada titik itulah moncong kontolku diletakkan. Kemudian aku mengumpulkan tenagaku untuk mendorong kontolku lebih kuat dari tadi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmgTeTqD7E

Iyaaaa… sedikit demi sedikit kontolku mulai melesak masuk.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8TGKUJYzh

“Kalau sakit tahan dikit Non,” ucapku sambil mengumpulkan tenaga lagi untuk mendorong batang kemaluanku agar masuk lebih dalam lagi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PObr0WiXL

Hebatnya Anneke itu, masih bisa tersenyum manis. Tidak kelihatan sedikit pun kalau dia merasa sakit. Padahal kontolku sudah hampir separohnya masuk ke dalam liang memeknya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvBv2qOlFy

Tapi aku tetap ingin membuat Anneke senyaman mungkin. Maka kutarik kontolku perlahan dan kudorong lagi agak kuat. Tarik lagi perlahan, dorong lagi lebih kuat. Memang sempit sekali liang memek bossku ini. Sehingga aku belum leluasa untuk benar – benar mengentotnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PlHqggcHh

Sementara itu Anneke cuma terdiam pasrah. Terkadang mata beningnya terpejam, terkadang menatapku dengan sorot pasrah. Sesekali ia menggeliat dan memeluk leherku. Terkadang juga ia mengejang dengan mata terpejam.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTi02Fr9QbC

Namun lama kelamaan liang vagina Anneke beradaptasi dengan ukuran batang kemaluanku. Sehingga aku mulai lancar mengentotnya dalam kecepatan normal.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSD1PrpDdc3

Saat itulah Anneke mulai mendesah dan merengek manja dan terdengar erotis di telingaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpHQJr6Fxq

“Aaaaaa… aaaaa… aaaaaah… Baaang… ini… enak sekali Baaang… oooooh… ini Abang sudah menyetubuhiku kan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFr9ohBd75

“Iya Non… hhh… tubuh kita sedang bersatu… hhh… makanya disebut bersetubuh,” sahutku terengah.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMsEh3CiYG

Dalam keadaan seperti ini, aku masih menyempatkan diri mengangkat badanku, lalu memperhatikan kontolku yang sedang maju mundur di dalam memek Anneke. Ternyata memang ada garis – garis darah di badan kontolku. Darah perawan Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY73IBkRMWQ

Memang sejak melihat bentuknya dari dekat sebelum menjilati memeknya tadi, aku sudah yakin bahwa Anneke masih perawan. Namun saksi konvensional adalah darah perawan itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwb4KnwVt58

Maka sambil mengentotnya, aku masih sempat membisiki telinga Anneke, “Non memang masih perawan… aku sangat menghormati hal itu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAFIewF8IQ

Anneke pun menyahut lirih, “Ya iyalah… tapi sekarang aku gak perawan lagi Bang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmrKtiUoFz

“Menyesal karena keperawanan Non sudah kuambil?” tanyaku sambil menghentikan entotanku sejenak.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2WOZHy974

“Nggak. Aku ikhlas. Kan aku sendiri yang menginginkannya. Yang penting Abang tetap sayang padaku di kemudian hari ya…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphEqreBvd0

“Sampai kapan pun aku akan tetap menyayangimu Non,” ucapku sambil melanjutkan lagi ayunan kontolku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGS9LUubST3

Anneke pun menciumi bibirku dengan lahapnya. Setelah ciumannya terhenti, giliran aku yang menjilati lehernya disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Sementara tangan kiriku beraksi juga, untuk meremas – remas toket kanannya dengan lembut.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt828XUoaax

Ya segalanya kulakukan dengan lembut, karena Anneke ini bukan sekadar sudah jadian denganku, tapi juga bossku. Boss yang punya kapital jauh lebih gede daripada Tante Laila.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KsXwvc3cX

Desahan dan rintihan histeris Anneke pun mberlontaran lagi dari mulutnya, “Aaaaah… aaaaaaaah… Bang… aku cinta kamu Baaaang… aaaaaah… ini… luar biasa enaknyaaa… sampai kayak melayang – layang gini… aaaaaaah… aaaaaaa… aaaaaahhhh… aaaaaaah…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5umSsKRv0n

Tidak seperti biasanya, kali ini aku punya niat yang berbeda. Niat untuk menghamili Anneke. Karena itu aku tak usah terlalu berlama – lama menyetubuhinya. Bahkan aku ingin ejakulasiku berbarengan dengan orgasmenya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHQyz3H1YS

Kenapa aku ingin menghamilinya?

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuUvaWGAMc

Supaya dia minta secepatnya kunikahi. Lalu aku bakal hidup sejahtera kelak… setelah menjadi suaminya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmZYCnwhw2

Karena itu diam – diam aku “mengintai” gejalanya. Gejala perempuan yang sudah mendekati orgasme.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8errCS8KP6

Keringatku pun sudah bercucuran. Berbaur dengan keringat Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m7HNBwofu

Beberapa saat kemudian, dia mulai berkelojotan. “Baaaaang… ooooohhh Baaaang… ini… ini… memekku seperti mau pipis… susah nahannya… aaaaah… “rintihnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnDFQKan28

“Bukan mau pipis… itu pertanda mau orgasme. Lepasin aja, gak usah ditahan – tahan Non…” sahutku sambil mempercepat entotanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHo7O5a2Ek

Kontolku maju mundur dengan cepatnya di dalam liang memek yang sudah licin tapi tetap terasa sangat sempit ini… sampai pada suatu saat, ketika Anneke mengejang tegang, kutancapkan kontol ngacengku sedalam mungkin.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphuNZP5jO5

Sedetik kemudian aku merasakan sesuatu yang sangat nikmat ini. Bahwa liang memek Anneke berkedut – kedut kencang… disusul oleh kejutan – kejutan kontolku sendiri… kontol yang sedang memuntahkan lendir kenikmatanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9MBjkqP9n

Crottttt… crooooooootttttt… crooottttt… croooottttt… crotttt… crooootttttttt…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6MHXmLDIr

Aku terkapar di atas perut Anneke. Dengan keringat yang semakin membanjir.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1440OTD7rn

“Abang Sayang… terima kasih ya. Luar biasa nikmatnya,” bisiknya. Disusul dengan pagutannya di bibirku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWndUIisS4

“Terima kasih juga karena Non sudah mempercayakan semua ini padaku,” sahutku yang diikuti dengan tarikan kontolku sampai terlepas dari liang memek sempitnya. Spontan aku memandang ke bawah bokong Anneke. Memandang saksi keperawanan bossku yang masih sangat muda itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGJ9RLJZeh

Darah perawan itu…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqdQdlVLN6

Anneke turun dari bed dan bergegas membuka salah satu lemarinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIF6obbQJp

Tadinya kupikir ia akan mengeluarkan kain seprai baru, untuk mengganti kain seprai yang sudah terciprati darah perawannya. Tapi ternyata bukan. Ia mengeluakan kotak obat – obatan. Lalu dikeluarkannya se-strip pil kontrasepsi…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFM2Ng64EK

Diperlihatkannya pil – pil itu pdaku sambil berkata, “Aku harus menelan pil anti hamil ini biar jangan hamil dulu, ya Bang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHPJ96Z9vv

“Iya. Itu lebih baik,” sahutku sambil tersenyum. Padahal aku merasa kecewa atas kesiagaannya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXRaB2i6fC

“Jadi kita bebas bersetubuh sesering apa pun, tanpa takut hamil,” ucapnya sambil mengajakku mandi sore.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbB2oaM1dWK

Di dalam kamar mandi yang peralatannya serba mutakhir itu, Anneke berkata, “Kalau Abang merasa di rumah ini kurang nyaman, silakan aja cari rumah yang dianggap aman dan nyaman. Nanti kalau sudah ada yang cocok, tinggal call aku aja sekalian kirim nomor rekening penjual rumah itu. Aku akan transfer dananya saat itu juga.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tGEDPejXy

Tapi Non kan harus hadir pada saat transaksi, untuk menandatangani akte jual beli …”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvNsGS22aJ

“AJBnya atas nama Abang aja.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibqV9FKEZa

“Iya Beib…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fWxotBXwt

“Abang… aku suka dipanggil beib… sekarang jangan formal – formalan lagi. Kita kan sudah jadian.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWKZgQKgym

Alamku jadi indah. Segalanya terasa indah. Membuatku semakin bersemangat untuk menjalani kehidupan ini. Bersemangat untuk melaksanakan tugas – tugasku, bersemangat pula untuk memainkan peranku sebagai seorang lelaki jantan. Baik untuk Ibu, untuk Wati, untuk Tante Laila, untuk Ema Mimin, untuk Euis dan terutama untuk Anneke Tercinta.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28lKUfWfN1

Hampir tiap hari aku “berjuang” untuk memuasi hasrat birahi Anneke. Karena dia sudah ketagihan untuk merasakan nikmatnya hubungan sex denganku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnInXd7kXi0

Rumah pilihanku pun sudah dibayar lunas atas namaku sendiri, meski dananya ditransfer oleh Anneke langsung ke pihak developer. Karena rumah itu terletak di kompleks perumahan paling elit di kotaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpHsIYloD8

Rumah itu pun sering dijadikan ajang pergumulan birahiku dengan Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO20youE3MG

Demikian seringnya aku menggauli Anneke, seolah seorang suami menunaikan kewajibannya untuk memberi nafkah batin kepada istrinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjBJTa5uh1

Anneke memang semakin mesra sikapnya. Bahkan terkadang seperti tidak rela berjauhan denganku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCk1S7t2hg

Bahkan pada suatu hari Anneke mengajakku untuk menemui ibunya di Jakarta.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcxpq1mzGH

“Mau ngapain Beib? Mau pinton aku sebagai calon suami?” tanyaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFzgoY6jBZ

“Jangan dulu. Untuk sementara aku hanya akan memperkenalkan Abang sebagai direktur utama perusahaanku. Lantas kalau aku pulang sendirian ke Jakarta lagi, aku akan nanya sama Mamie. Apakah Mamie setuju kalau Abang dijadikan calon suamiku? Kalau Mamie setuju kan aku tinggal mendengarkan petunjuknya saja.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbRezZDheG

“Kalau mamienya gak setuju gimana?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjWO0CgoAN

“Aku akan berusaha merayunya tiap hari lewat telepon.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLP5vvsHkS

“Lalu kalau maminya tetap gak setuju?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmvy8deGv9

Anneke memegang sepasang bahuku. Menatapku dengan senyum di bibir sensualnya. Lalu berkata, “Biar bumi terbelah dua, cintaku padamu takkan bisa padam Bang. Kalau Mamie tetap tidak setuju, kita kawin aja diam – diam. Oke? Jadi jangan gentar Bang. Lagian Mamie sangat sayang padaku. Aku yakin Mamie bakal setuju juga nanti.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjU1QSdHBP

“Oke. Terus mau berangkat sekarang juga?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqxpCppd3u

“Iya Abang Sayang. Sekarang kan malam Sabtu. Kita weekend di rumah Mamie aja yaaa…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhtutCXrTt

“Mau pakai mobil mana? Mobil Non apa mobilku?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRnVP8k1xj

“Mobil Abang aja. Mobilku kan cuma mobil Jepang Bang. Harganya juga kurang dari separoh mobil Abang. Pasti mobil Abang lebih nyaman didudukinnya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebLKDtVLLK

“Kalau Non mau, beli pesawat jet pribadi juga bisa. Tapi Non kan gak mau pamer harta. Aku juga punya mobil itu bukan dapet beli. Ada yang ngasih Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtu4JvKVcU

“Siapa yang ngasih?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmWWrflReM

“Owner perusahaan lama Non.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGPVQBotpM

“Kok bisa ngasih hadiah semahal itu?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefl5IGel4D

“Kebetulan waktu itu perusahaan mendapatkan profit yang cukup besar. Dan itu hasil kerjaku. Makanya aku dikasih reward mobil itu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUy4S11kPV

“Aku malah belum ngasih hadiah apa – apa sama Abang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaXequ68Wi

“Sudah. Masa lupa Beib?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpsBNxdWfI

“Apa?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkXMT8NmzC

“Sesuatu yang jauh lebih mahal daripada mobilku itu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzD7Es2cfMk

“Hihihiii… memekku maksud Abang?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ073RrWN1Uw

“Iya. Itu tak ternilai harganya Non. Dan aku bangga bisa memiliki dirimu Beib.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXTiGwZjsQ

“Aku juga bangga punya Abang, emwuaaaaah…” ucapnya diakhiri dengan kecupan mesra di pipiku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvySWIJx9l

“Ohya… rumah mau dikunci aja?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZFgUpzE6P

“Nggak. Si Bibi sudah disuruh tidur di sini sampai kita pulang dari Jakarta nanti.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5GMUTNDVt

“Owh… ya udah.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhAlszNN5s

“Udah titip juga sama security perumahan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqhPuLNXtc

Beberapa saat kemudian Anneke sudah duduk di dalam mobilku yang kukemudikan sendiri.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7guueoGpPD

“Di rumah Mamie sih gak bisa ML Bang. Soalnya aku pasti bobo sama Mamie.”

“Nggak apa. Puasa dua tiga hari aja sih gakpapa.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mOpD1M4NI

Lalu sedan hitamku meluncur terus di jalan aspal.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W210mF18q

Kebetulan jalan sedang sepi, karena aku sengaja memilih jalan tikus untuk mencapai pintu tol.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4WS6K77dq

“Kuperkirakan kita tiba di Jakarta tengah malam. Gak apa – apa?”

“Gak apa – apa. Mamie sih suka tidur setelah lewat jam duabelas malam. Sebelum ngantuk benar sih nancep aja di depan tivi.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGXjVCIqmk

“Beliau pakai kursi roda?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCygWiMxNwK

“Iya. Tapi kursi rodanya sudah pakai remote control. Jadi gak terlalu merepotkan kedua suster yang merawatnya. Cuma waktu mau naik atau turun dari kursi roda, harus dibantu oleh suster.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45JfQRBtlj

“Usianya sudah tua?”

“Belum tua – tua banget Bang. Mamie melahirkan aku waktu usianya baru delapanbelas.”

“Jadi sekarang baru tigapuluhdelapan tahun usianya?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGvdN9wrvA

“Ya, kira – kira segitulah. Abang kan sudah tau umurku. Jadi umur Mamie tinggal nambahin delapanbelas aja kan?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgbYHVyqFP

“Ayahmu meninggal karena apa Beib?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUV9pOtexT

“Serangan jantung Bang. Papie meninggal ketika usianya sudah limapuluh lebih Bang. Perbedaan usia Papie dengan Mamie jauh sih. Maklum Papie sudah kaya raya sejak masih bujangan. Maka dengan mudah aja almarhum bisa mendapatkan Mamie yang saat itu baru berumur tujuhbelas.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU75JcvYUqV

Aku cuma tersenyum.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JclmMAcVs

Sedan hitamku meluncur terus di jalan tol yang kebetulan tidak padat menuju Jakarta sih. Tapi yang dari Jakarta menuju Padaleunyi kelihatan padat sekali. Maklum malam weekend.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcu5DOAXik

Dua jam kemudian mobilku sudah memasuki pekarangan rumah besar dan antik, tapi tetap tidak menunjukkan rumah orang kaya raya. Mungkin karena almarhum ayah Anneke telah melaksanakan pola hidup sederhana. Padahal menurut penuturan Anneke sendiri, sewaktu ayahnya masih hidup, perusahaannya bukan hanya ada di Indonesia.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9vm0ERUD9

Seorang petugas security menghampiri mobilku. Pada saat yang sama Anneke turun dari depan kiri mobilku. Orang security itu kaget, “Ooooh… Selamat malam Non Boss. Kirain siapa.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybue0a2z1r

Anneke hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu mengajakku masuk ke dalam rumah bergaya Italia tempo doeloe itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZkeam79ta

Seorang wanita setengah baya tampak duduk di kursi roda yang menghadap ke arah pesawat televisi. Dua orang suster duduk di sofa yang berdampingan dengan kursi roda itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFstMISUIn

“Mamie… !” seru Anneke dengan gaya manja menghampiri wanita yang mamienya itu. Lalu ia memnbungkuk dan cipika – cipiki dengan mamienya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhtZ2Zc9V2

“Kok tengah malam gini datangnya?” tanya wanita itu.

“Kan sekalian mau weekend di sini, “Anneke berdiri di belakang kursi roda itu sambil memegang sepasang bahu mamienya.

“Sama siapa itu?” tanya sang Mamie.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVqywSJdai

“Bang Darmawan. Direktur utama di perusahaan kita Mam,” sahut Anneke, “Kenalin dulu mamieku Bang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WmlVhm5MM

Aku mengangguk dan berlutut di depan kursi roda itu, untuk mencium tangan wanita setengah baya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5KYPNvy3F

“Waduuuh… dirutnya kok masih sangat muda dan ganteng gini Anne. Apa dia bukannya pacar kamu?” tanya wanita itu sambil tengadah, menatap putrinya yang sedang berdiri di belakang kursi rodanya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQMquLpdoG

“Hush sembarangan Mamie ni,” sahut Anneke, “Bang Darmawan ini sebelum direkrut ke perusahaan kita pun sudah jadi dirut di perusahaan lain. Perusahaan punya tantenya. Jadi sekarang jabatannya rangkap dua. Jadi dirut di perusahaan tantenya sekaligus jadi dirut di perusahaan kita.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mP33QrWk5

Aku pun berdiri dan duduk di sofa yang berhadapan dengan kursi roda mamienya Anneke itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9MXKKNvFj

“Mam… aku mau ke toilet dulu ya…” ucap Anneke sambil menoleh padaku, “Mau ke toilet dulu ya Bang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Z1GvI1qyZ

Aku dan mamienya Anneke mengangguk. Lalu wanita setengah baya itu menoleh ke arah dua suster yang duduk di sofa samping kursi roda itu. “Kalian kalau udah ngantuk pada tidur aja gih. Biar aku diurus sama anakku aja.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreJuRUVxwc

Kedua suster itu langsung berdiri, kemudian mengangguk sopan padaku dan melangkah ke belakang.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMkezqhWgP

“Eh, siapa namanya tadi? Darmawan ya?” tanya wanita setengah baya itu sambil memandangku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgUwsytd7N

“Mmm… panggil Wawan aja Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkemIdmBuV

“Sini sebentar,” ucapnya sambil menggapai – gapaikan tangannya, “Ada yang mau tante omongin.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyz7d4975vu

Aku pun segera mendekati mamienya Anneke itu. Dia pun berkata setengah berbisik, “Lima harian lagi ke sini ya. Jangan sama Anneke. Ada yang mau tante sampaikan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vkyaFPx1A

“Siap Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyl1pvY7hg

Lalu ia mengeluarkan handphone dari saku baju piyama putihnya, “Masukkin nomor handphone Wawan ke hape tante. Biar nanti bisa ngomong leluasa lewat hape.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OwcRVZ4Cj

Aku menurut saja. Kupijat nomorku dari handphone punya mamienya Anneke. Hapeku yang disilent pun bergetar. Jadi aku bisa memasukkan nomor mamienya Anneke juga. Kemudian kusaving nama dan nomor hapeku di handphone mamienya Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIFgP9pxkJ

Setelah memasukkan kembali hape ke dalam saku baju piyamanya, wanita itu menyimpan telunjuk di bibirnya sambil berkata setengah berbisik, “Jangan bilang apa – apa sama Anneke ya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEo373f2t2

“Siap Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6jHTai5pK

Tak lama kemudian Anneke muncul lagi di ruang keluarga itu. Dan langsung menghampiriku, “Tasnya bawa ke sini Bang. Aku mau nunjukin kamar Abang nanti di mana.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaO4DOgIHY7

“Iya,” sahutku, “sebentar mau diambil dari mobil dulu. Sekalian sama tas Non juga ambil?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ORlyFad09

“Oh iya Bang. Maaf ya…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKyml7tRT1

Setelah mengambil tas pakaianku dan tas pakaian Anneke, aku tidak langsung tidur. Aku ikut mendengarkan obrolan Anneke dan ibunya. Belakangan aku mendengar nama mamienya Anneke itu Martini (seperti merk minuman beralkohol ya?).

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPNCzGQeOU

“Bagaimana hasil therapi yang Mamie ikuti selama ini? Ada perkembangannya?” tanya Anneke pada suatu saat.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoAx9hzHm6

“Ada Sayang,” sahut Tante Martini, “Kaki mamie jadi bisa digerakkan. Lutut pun kalau dipegang jadi ada rasanya. Tidak mati rasa seperti dahulu lagi. Bahkan berdiri pun mamie sudah bisa. Tapi masih lemes lututnya. Mamie tak mau memaksakannya. Kata therapis dari Amerika itu, mamie harus sabar. Katanya sih lama – kelamaan juga mamie bakal bisa jalan lagi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9HQeZEwms

”Iya, Mamie harus sabar. Penyembuhannya harus step by step,” ucap Anneke. Kemudian ia menoleh padaku, “Eh Bang… kalau mau istirahat, silakan aja istirahat duluan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDscgI5TOPe

Aku mengangguk lalu bangkit dan agak membungkuk ke arah Tante Martini, “Mohon izin mau istirahat dulu Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqat0BrhQb

Lalu aku masuk ke dalam kamar yang sudah diberikan oleh Anneke. Dan tidur nyanyak tanpa mimpi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAbutJxPA1

Tiada hal penting selama dua malam menginap di rumah mamienya Anneke itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6JGtAuiLR

Minggu sore pun kami pulang ke kota kami.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIT1PybJErT

Dalam perjalanan pulang dari Jakarta itu Anneke berkata, “Kayaknya Mamie bakal setuju kalau kita jadi pasangan suami – istri kelak.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5Hjj2bHW5

”Emangnya udah terus terang sama beliau bahwa kita sudah saling jatuh cinta?” tanyaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkvCZHIAMb

“Belum. Mamie sih jangan dibawa buru – buru Honey. Segalanya harus santai dan matang. Nanti aja kalau kita udah matang dan siap untuk menikah, barulah aku akan mengatakannya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oY8ho8REX

“Iya terserah bidadariku aja. Aku pun tidak ingin terburu – buru.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLKp67dNov

“Nah cowok seperti Abang ini yang kucita – citakan sejak dahulu. Cowok yang tak pernah memaksakan kehendak… emwuaaaaahhh… !” ucap Anneke yang diakhiri dengan kecupan mesranya di pipi kiriku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4qMnjgR8m

Anneke tidak tahu bahwa handphoneku yang sedang disilent ini bergetar vibratornya. Cuma satu kali bergetar. Dan ketika kami membelok ke rest area, untuk istirahat dan mengisi perut, aku langsung ke toilet dulu untuk membuka isi WA yang ditandai dengan satu kali getaran itu tadi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRMmOTxF0j

Di toilet kubuka WA itu yang ternyata dari Tante Laila. Isinya :-Sayangku… anak kita sudah lahir. Cantik sekali. Suamiku juga tampak senang, meski dia tau bahwa anak itu bukan anaknya. Untuk menyenangkan hatinya kuminta agar dia memberi nama. Maka anak itu pun diberinya nama Winiarti. Gak apa – apa kan?-

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSN8ncwEai

Aku merasa senang campur haru. Lalu membalasnya :-Aku bahagia sekali Sayang. Soal nama, itu sudah cukup bagus. Lalu kapan aku harus menengok anak kita itu?-

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJgLLlrSB8

Tante Laila :-Santai dulu ya Sayang. Jangan terburu – buru. Percayakanlah aku akan merawat anakmu dengan penuh kasih sayang. Aku juga sangat bahagia dan merasa sudah menjadi wanita yang lengkap. Nanti kalau anak kita sudah bisa dibawa ke luar, aku akan ngajak ketemuan lagi di hotel yang sering kita pakai itu. –

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgi8i7ns0Z

Setelah memasukkan kembali hape ke saku celana jeansku, aku pun keluar dari toilet. menghampiri Anneke yang sudah duduk di resto dalam kompleks rest area jalan tol itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qzJ2A1YK5

Seusai mengisi perut, kami lanjutkan lagi perjalanan pulang itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEYaXKR3Gi

Setelah tiba di kota kami, kuantarkan dulu Anneke ke rumahnya, kemudian aku pun pulang.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAgm8oRmgu

Di rumah, di dalam kamarku, terawanganku melayang – layang tak menentu. Teringat pada Tante Laila yang sudah melahirkan anakku, teringat pula permintaan Tante Martini yang memintaku untuk datang lagi ke rumahnya. Waktu itu hari Jumat malam, Tante Martini meminta agar empat hari lagi aku datang ke rumahnya tanpa Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHU2tO5gY15

Masalahnya, apa tujuan Tante Martini yang memintaku datang lagi ke rumahnya tanta anaknya? Apakah ada rahasia tentang Anneke yang akan disampaikannya padaku, sehingga Anneke sendiri tidak boleh tahu?

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEFe7Pztnw

Entahlah.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8HrEJnfga

Yang jelas, di hari Selasa sore, sepulangnya dari kantor aku langsung berangkat ke Jakarta. Tanpa ngomong apa pun kepada Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fKOg7tV4v

Aku tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh mamienya Anneke itu nanti. Tapi kelihatannya penting sekali, sehingga aku harus mengabulkan permintaannya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wAwyKPZlk

Ketika sedan hitamku sudah memasuki Jakarta, handphoneku berdering. Ternyata dari Tante Martini…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmx1DvSRJK

Lalu :

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIvxNXrRbF

Aku: “Hallo Tante…”

Tante Martini: “Kapan mau ke rumah tante? Besok?”

Aku: “Sekarang Tante. Ini sudah masuk Jakarta. Mungkin setengah jam lagi juga tiba di rumah Tante.”

Tante Martini: “Owh… syukurlah. Tante tunggu ya.”

Aku: “Siap Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPIwgnqLVa

Dan memang setengah jam kemucian aku sudah tiba di pekarangan rumah Tante Martini. Seorang petugas security bergegas membuka pintu garasi, lalu menghampiriku, “Selamat malam Boss. Tadi Bu Martini minta agar mobil Boss langsung dimasukkan ke garasi,” ucapnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAptCzYJ24

“Owh… iya iyaaa…” sahutku sambil memasukkan mobilku ke dalam garasi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbONIPtseND

Ketika aku masuk ke dalam rumah, salah seorang suster yang tempo hari sudah kukenal, menyambutku, “Silakan masuk aja ke kamar Ibu. Beliau sudah menunggu Boss.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtv6hQUqca7

Ini pertama kalinya aku masuk ke dalam kamar mamienya Anneke. Begitu masuk ke dalamnya, aku mengagumi kamar ini. Selain luas dan ada taman mininya segala, segala peralatan di dalam kamar ini serba mahal sekali. Mungkin harga perabotannya bisa lebih mahal daripada harga rumahnya…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAA4UAWF1Wi

Tante Martini tampak sedang berada di pinggir kolam ikan koi. Dan tersenyum ceria setelah melihat kedatanganku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZwMLKXW4R

“Wawan orang yang tepat janji ya. Tante suka itu,” ucapnya setelah aku berjongkok di depan kursi rodanya dan mencium tangannya yang terasa halus serta hangat.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7xIc7jOEz

“Tante kelihatan seger sekali sekarang,” ucapku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjjPlSWBUa

“Kan baru selesai mandi sore Wan,” sahut Tante Martini sambil menggerakkan kursi rodanya menuju sofa – sofa putih yang berderet di sepanjang dinding dari taman menuju ruang peraduannya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWOX2CTGN3

“Wan bisa minta tolong… kuncikan dulu pintunya. Soalnya tante mau membahas sesuatu yang sangat rahasia. Jangan sampai suster – suster itu ikut nguping,” kata Tante Martini sambil menunjuk ke arah pintu keluar yang sudah tertutup tapi belum dikunci.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkM57O51vC

Kuikuti permintaan Tante Martini itu, mengunci pintu yang ditunjuk itu, kemudian duduk di sofa yang berdampingan dengan kursi roda mamienya Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqEMfPVyLF

Lalu Tante Martini berkata perlahan, “Sebenarnya kedua kakiku ini sudah hampor normal. Mungkin tiga bulan lagi juga tente bisa berjalan lagi.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyO3LFbUFFl

“Tapi berdiri sudah bisa Tante?”

“Sudah. Tapi belum bisa lama – lama. Karena lutut tante masih lemas.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLtirKHY79

Aku menyimak dan memperhatikan bentuk Tante Martini yang saat itu mengenakan kimono putih. Dia seorang wanita yang berkulit lebih gelap daripada Anneke. Katakanlah dia seorang wanita yang hitam manis, meski kulitnya tidak hitam juga.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhchUKU136h

Dan aku semakin penasaran, apa sebenarnya yang mau disampaikan padaku sehingga memintaku datang tanpa Anneke?

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XDj1NuwQb

Akhirnya Tante Martini berkata, “Sebenarnya tante ini sudah sembilanpuluh persen sembuh. Mungkin tiga bulan lagi juga tante udah bisa berjalan lagi secara normal. Sekarang tinggal menormalkan jaringan syaraf di seputar lutut aja.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhyKdviUD9

“Iya Tante. Lalu nanti Tante bisa menjalani kehidupan secara sehat seperti wanita – wanita normal, “tanggapku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkuEpHgfpd

“Iya Wan. Tapi ada sesuatu yang menuntut terus dari dalam batin tante. Makanya tante mau minta tolong sama Wawan…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pQl4cTxss

“Minta tolong apa Tante? Sampaikan aja. Jangan ragu – ragu. Kalau aku bisa menolongnya, pasti kutolong Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CSjmSzu5Q

Tante Martini termenung sejenak. Lalu bertanya, “Wawan punya teman di Jakarta?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBliI7Gv47X

“Banyak Tante. Teman kuliahku kebanyakan kerjanya di Jakarta.”

“Carikan seorang aja buat tante. Tapi yang seganteng Wawan.”

“Haaa?! Buat apa Tante?”

“Untuk memuasi hasrat batinku Wan. Sejak dua tahun yang lalu tante tidak merasakannya sama sekali.”

“Ja.. jadi Tante membutuhkan teman bobo gitu?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRqPvkTNq1

“Iya Wan. Tante mau bicara terbuka aja. Tante ingin mendapatkan cowok yang bisa memuasi hasrat seks tante yang selama ini dipendam terus. Pokoknya cari cowok yang bisa memegang rahasia. Yang bisa secara rutin menggauli tante. Tapi jangan bawa cowok yang jelek. Tante maunya seinilai sama kegantengan Wawan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUWCJvT7XK

Sebenarnya aku sangat terkejut mendengar “permintaan tolong” mamienya Anneke itu. Tapi dengan cepat aku memutar otak. Dan akhirnya berkata, “Cari cowok sih gampang Tante. Tapi yang sulit, apakah dia bisa memegang rahasia nggak? Ini masalahnya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2FNiweHxv

“Terus saran Wawan bagaimana?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQREpKF1d2

“Satu – satunya orang yang bisa memegang rahasia adalah diriku Tante. Dan aku sanggup untuk memuasi Tante kapan pun diinginkan. Bahkan sekarang pun aku siap untuk melakukannya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGmaLdxYhd

“Kamu mau Wan? Serius kamu mau sama perempuan yang sudah berumur seperti tante ini? Memangnya tante ini masih menarik bagimu?” tanya Tante Martini sambil menatapku dengan sorot ragu, seperti kurang percaya pada kesediaanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMTZWw5hmq

Sebagai jawaban, kupegang tangan Tante Martini yang hangat itu. Sambil berkata, “Tante cantik sekaligus manis. Sementara aku… penggila wanita setengah baya sejak lama. Jadi… aku siap memuasi Tante sekaligus berjanji untuk tetap merahasiakannya kepada siapa pun, termasuk kepada Non Anneke.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nABiEPyWw

Tante Martini meremas tanganku dengan lembut. Menatapku dengan senyum manis di bibir sensualnya, ya… betapa sensualnya bibir wanita setengah baya itu. “Tante setuju usulmu,” ucapnya setengah berbisik, “Tapi awas jangan sampai Anneke tau ya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHiIkR0YRy

“Tentu aja Tante. Aku juga pasti kena marah abis – abisan kalau Non Anne sampai tau,” sahutku sambil berdiri di depan kursi rodanya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzWTTz9p5D

Lalu, tanpa ragu kuulurkan kedua tanganku untuk memeluk dan mengangkat tubuh Tante Martini dari atas kursi rodanya. Lalu membopongnya ke arah bed yang agak jauh dari kursi roda itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMuLe84Phf

Pada saat aku membopongnya itu, Tante Martini melingkarkan lengannya di leherku. Sementara aku merasakan sensasi yang luar biasa indahnya. Karena aku merasakan kehangatan lengannya di leherku. Menyaksikan manisnya wajah wanita setengah baya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfg9EIVIiDI

Lalu kuletakkan tubuh berkimono sutera putih itu di atas bed.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1XgDDFRCX

Kulihat ada tongkat panjang di atas bed. “Ini tongkat apa Tante?” tanyaku sambil memegang tongkat yang mengingatkanku kepada ikbuku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMm3BMXsVCk

“Itu hanya untuk latihan turun dari bed ke kursi roda,” sahutnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzH4VpCyD2

“Kan ada tongkat yang pakai pegangan sekalian untuk latihan jalan kaki Tan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0arSQc1l7s

“Ada. Tante juga punya. Tapi tongkat begituan ribet. Kurang praktis. Sekarang tanpa tongkat pun sudah bisa berdiri, meski belum bisa lama – lama. Dengan tongkat itu lebih praktis,” sahut Tante Martini sambil duduk bersila di samping kiriku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYUE92Ihfd

Aku pun tidak canggung – canggung lagi untuk mendekap pinggangnya, sambil menciumi pipi kanannya yang terasa hangat. Harum p[arfum mahal [pun mulai tersiar ke penciumanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiWWE5ioTZ

Tante Martini tidak tinggal diam. Ia melingkarkan lengannya di leherku. Lalu memagut bibirku, yang kusambut dengan lumatan lembut. Ia balas dengan lumatan hangat pula.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGeBYKBvRy

Hawa nafsu birahi pun mulai bergejolak di dalam batinku. Terlebih setelah Tante Martini membisiki telingaku, “Lepasin dulu dong semua pakaianmu. Aku ingin melihat bentuk tubuhmu tanpa pakaian.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUSMBdrx0W

Aku mengangguk sambil melepaskan pakaian casualku. Hanya celana dalam yang kubiarkan tetap melekat di tubuhku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PFhDFmb0W

Lalu aku menelentang di samping Tante Marini yang sudah celentang juga.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsp60ANy4t

“Badannya atletis begini. Bagus. Sering olahraga ya?” ucap Tante Martini sambil mengusap – usap dada dan perutku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnXlwO7mNe

“Iya,” sahutku sambil balas mengusap – usap pahanya yang tersembul dari belahan kimononya. Terasa licin sekali paha mulus ini. Namun tentu saja aku tak sekadar mengelus pahanya. Tangan nakalku naik terus sampai ke pangkal pahanya. Dan… aku langsung menyentuh memek plontos dan agak tembem… berarti sejak tadi ia tidak mengenakan celana dalam…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmzYTLSnzb

Tante Martini pun menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan langsung memegang batang kemaluanku yang memang sudah tegang sekali ini…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNGztOd0PZ

“Wooow… penisnya gagah begini Wan…! “serunya tertahan, “Luar biasa panjang gedenya… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPhshBqLlC

Sementara aku sudah tak sabar lagi. Ingin menyaksikan seperti apa tubuh Tante Martini kalau sudah telanjang. Maka dengan nafsu yang semakin menggoda, kulepaskan ikatan tali komononya. Lalu kulepaskan kimono sutera putih itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCJFc69s6N

Lalu tampaklah sekujur tubuh tinggi langsingnya Tante Martini itu… tubuh yang begitu mulus, tampak jauh lebih muda daripada usianya. Dengan sepasang toket berukuran sedang, yang tidak sekencang toket Anneke, tapi masih “on fire”. Tidak lembek.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdqkXay7pI

Dan memeknya itu… tercukur bersih… menimbulkan hasratku untuk menjilatinya…!

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBIjlsxXvS

Agar adil, aku pun melepaskan celana dalamku. Lalu merayap ke atas perut wanita setengah baya yang hangat dan harum itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdj5udmpWUc

“Tante masih penuh pesona,” bisikku setelah menghimpitnya, “semuanya masih perfect. Aku siap untuk memuasi hasrat Tante secara rutin. Kebetulan aku ada acara ke Jakarta seminggu dua kali. Tiap Senin dan Kamis. Berarti minimal aku bisa datang ke sini dua kali seminggu.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGcnufaWq8

“Iya Wan… terima kasih… sekarang lakukanlah apa yang Wawan anggap harus dilakukan. Hatiku sudah menjadi milikmu kini.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lCODpWAYK

Mendengar ucapan Tante Martini itu, spontan aku melorot turun. Karena sudah tak sabar lagi, ingin menjilati memeknya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35a7pz11F7

Tante Martini pun bersikap tanggap. Ketika wajahkuj sudah berhadapan dengan memeknya, sepasang pahanya pun merenggang loebar. Sehingga aku bisa memperhatikan memeknya yang bersih dari jembut itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNr3LYu3MIa

Lalu kuciumi memek plontos itu, sementara kedua tanganku mengangakannya. Sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu mulai tampak di mataku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAImNYkwxI

Ujung lidahku pun mulai menyapu – nyapu bagian dalam memeknya yang berwarna pink itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6ziB8Mn2G

Tante Martini mulai menggeliat – geliat sambil meremas – remas bahuku. Terlebih setelah aku gencar menjilati kelentitnya, ia pun terkejang – kejang dibuatnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyVLg8Vjtp

Bahkan pada suatu saat Tante Martini merengek histeris, “Aaaaah… aaaaaa… sudah Wan… sudah…! Masukan aja penismu Sayang…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0cVPdMR2w

Ini pertama kalinya mamienya Anneke memanggilku Sayang.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xNMaRTV3q

Aku pun memang sudah sangat bernafsu, ingin segera memasukkan kontolku ke dalam memek Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasz4U9oXOl

Maka aku pun meletakkan moncopng kontolku tepat pada mulut memek Tante Martini yang sudah ternganga basah itu. Dan sekali kudorong kuat – kuat… blesssss… kontol ngacengku pun melesak ke dalam liang memek wanita setengah baya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8WgOyv7pt

Tante Martini menyambutku dengan dekapan di pinggang, bersama desahannya, “Aaaaah… masuuuuk Waaan… punyamu gede banget… aaaaaaaah…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Al4agbAvn

Aku pun mulai mengayun kontolku, bermaju mundur di dalam liang memek Tante Martini yang terasa masih sempit sekali, tapi sudah licin oleh air liurku yang mungkin bercampur dengan lendir libidonya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQXEGhKRNI

Ya, aku mulai mengentotnya sambil menciumi dan menjilati lehernya, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Tante Martina pun berjuang untuk mengimbangiku dengan menggeol – geolkan pinggulnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWj0rSrffg

“Haaa… aku bisa menggoyang pinggulku… berarti lututku sudah sembuh Wan… “ucaqpnya terengah.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ixp4QJszC

Memang pada waktu menggoyang pinggulnya itu sangat mungkin ada hubungannya dengan kekuatan lutut. Karena kalau lututnya lemah, dia takkan bisa mengangkat bokongnya. Apalagi menggeolkannya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXP9FDWvfHP

“Iya Tante… semoga Tante bugar kembali seperti sediakala yaaa…” sahutku sambil mulai mempercepat genjotan kontolku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88y3EC4mYo

“Iyaaaa… ooooohhhhh… Waaaaaan… sudah hampir tiga tahun tante tidak merasakan sentuhan lelaki… sekarang… merasakannya kembali… ooooohhhh… Wawaaaaan… tante merasakannya lagi… nikmatnya gesekan penismu yang gagah ini… ooooohhh Wawaaaan… gak nyangka tante bisa merasakannya lagiiii…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ587FAEXkg9

Maka gairahku pun semakin berkobar, untuk mengentot wanita setengah baya ini sampai dia benar – benar puas.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVAqu0XQeF

Aku tak cuma mengentot liang memeknya belaka. Aku sudah mempelajari beberapa buku pengetahuan tentang sex. Tentang cara untuk memuaskan wanita pada saat digauli. Bahwa ada titik – titik penting yang harus disentuh. Antara lain telinga dan sekitarnya, leher dan sekitarnya, pentil buah dada dan sekitarnya, bahkan ketiak pun dianjurkan untuk disentuh.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseb7bDv6GW

Itulah sebabnya aku tak cuma menjilati leher jenjangnya yang mulai keringatan, tapi juga pentil toketnya kuemut dan kujilati, sementara toket yang satunya lagi kuremas dengan lembut.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2A7eUEoue

Tante Martini merintih dan merengek terus pada saat aku sudah gencar mengentotnya. Aku pun ingin membesarkan hatinya. Sehingga entotanku dilambatkan sejenak, lalu berbisik ke telinganya, “Memek Tante luar biasa enaknya…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtM9CPvVph9

Tante Martini tampak senang. Lalu menyahut, “Kontolmu juga luar biasa enaknya Wan. Pasti aku bakal ketagihan kelak.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquSWIGIBZr

“Sama Tante. Aku juga bakal ketagihan sama Tante. Susah nyari wanita yang memeknya gurih danb legit seperti memek Tante ini,” ucapku yang lalu menggencarkan kembali entotanku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3EGuMxgjRa

Sementara Tante Martini seperti berusaha untuk menggoyang pinggulnya kembali. Tapi mungkin fisiknya belum pulih benar. Sehingga akhirnya ia hanya menikmati entotanku sambil menciumi bibir dan pipiku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbGNw3s0Pv

“Gak usah maksain goyang [pinggul Tante. Didiemin gini juga enak. Karena pada dasarnya memek Tante memang luar biasa enaknya,” ucapku setelah mengetahui usahanya untuk menggoyang pinggul kembali, tetapi gagal mengangkat pinggulnya. Dan tidak bisa menggeol – geolkannya lagi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvHJw3bgcG

Lalu aku menemukan titik paling sensitif pada wanita setengah baya itu. Ternyata ketiaknya yang paling peka itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDa0U41bX6

Ketika aku mengentotnya sambil menjilati dan menyedot – nyedot ketiaknya yang harum deodorant, awalnya ia tersentak. Kusangka dia kaget. Tapi ternyata ketiaknya itu paling geli kalau disentuh orang lain. Hal itu kuketahui belakangan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVZSX1Opzz

Maka ketika aku menjilati dan menggigit – gigit serta menyedot – nyedot ketiaknya, Tante Martini pun merengek – rengek erotis, “Aaaaaa… aaaaaah… geli Waaan… tapi enak sekali Waaaan… ooooohhhh… ini pertama kalinya aku merasakan ketek dijil;atin waktu sedang dientot begini… aaaaah…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCN6Qs0KJ0

“Gampang Tante… kalau udah kangen sama aku… uggghhh… tinggal call aja… aku pasti datang ke sini…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1SG9kVHlv

Lalu aku semakin menggencarkan entotanku. Sementara Tante Martini mengaku sudah dua kali orgasme. Tapi kelihatannya dia tetap bergairah untuk menikmati entotanku, tak kelihatan lelah sedikit pun. Padahal kami sudah sama – sama bersimbah keringat.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicfU1kejFA

Tapi pada suatu saat kudengar suaranya terengah, “Tante udah mau orga lagi Wan… ba… barengin yok… oooooohhhhh…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI23DAHba3i

“Iiii… iyaaaaa…” sahutku tergagap pula.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ612H4pwpDg

Tante Martini pun mulai klepek – klepek seperti waktu mau orgasme yang pertama dan kedua tadi. Maka dengan spontan aku pun memacu kontolku untuk menggenjot liang memeknya secepat mungkin.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2y9UNaTQ9D

Lalu tubuh indah itu pun mengejang tegang. Pada saat yang sama, kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sehingga moncongnya terasa menabrak dasar liang memek mamienya Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUu6IeowEHw

Dan terjadilah sesuatu yang indah itu. Kami saling cengkram dan saling remas. Sementara liang memek Tante Martini terasa berkedut – kedut, disusul oleh gerakan yang seolah sedang berusaha mendorong batang kemaluanku, tapi sang Kontol justru sedang mengejut – ngejut sambil memancarkan lendir kenikmatan yang banyak sekali rasanya…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyv0a5yDQG

Aku pun menggelepar dan terkapar di atas perut Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWxrIRJVZZ

Namun aku masih mendapatkan ciuman hangatnya wanita setengah baya itu, disusul dengan bisikannya, “Terimakasih Sayaaang… yang barusan kita lakukan adalah sesuatu yang terindah di sepanjang hidup tante…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGkdUdtcr9

“Iya Tante. Semoga bisa jadi pendorong semangat Tante untuk cepat sembuh.”

“Tapi tante jadi kepengen mandi. Soalnya badan tante penuh keringat begini.”

“Ayo kubopong ke kamar mandi,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek tembem dan plontos itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp32lzKpQRA

Memang banyak sekali air mani yang termuntahkan dari moncong kontolku barusan. Kulihat lendir kenikmatanku sampai meluap dari mulut memek Tante Martini. Dan Tante Martini menadahkan telapak tangan di bawah memeknya, untuk menampung spermaku. Lalu sperma itu dialirkan ke mulutnya, yang lalu ditelannya sedikit demi sedikit.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5maQTUdZ5j

“Bagaimana rasanya spermaku?” tanyaku setelah mcnium pipinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwXRpuTxzD

“Lezat… seolah bernafaskan semangat baru… yang membuat hidup tante berarti lagi. Terima kasih Wawan Sayang…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRWPxxtq3b

Kemudian kuangkat tubuh wanita setengah baya itu dengan mendekap pinggangnya erat – erat. Tante Martini pun memeluk tengkukku erat – erat. Dan kubawa tubuh indah itu ke dalam kamar mandinya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpFJ2CVM5C

Tante Martini menunjuk ke arah bathtub mewah di kamar mandinya. Maka kuletakkan dia di dalam bathtub itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssHn14xLwz

Sesaat kemudian air hangat memancar ke bathtub itu dengan kencangnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiAgVqdExn

Aku pun memancarkan aiur hangat shower utama yang berada di atas kepalaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQAjTOgGUv

Maka ketika Tante Martini sedang menyabuni tubuh indahnya, aku pun menyabuni tubuhku sendiri di bawah pancaran air hangat shower.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfakzHqS5x

“Banyak handuk bersih di lemari kaca itu. Silakan ambil untuk Wawan satu, untuk tante satu. Sekalian tolong ambilin kimono yang masih bersih di situ juga,” kata Tante Martini sambil menunjuk ke lemari kaca yang tidak jauh dari bathtub mewah itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UmolErFY5

Beberapa saat kemudian, kami sudah berada di atas sofa bedroom kembali. Tante Martini sudah mengenakan kimono baru, aku pun sudah mengenakan pakaianku kembali.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYO4umz6o00

“Wawan punya kartu nama?” tanya Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkAWxeTzRi

“Punya Tante,” sahutku sambil mengeluarkan dompet dari saku belakang celanaku. Lalu kuambil secarik kartu namaku dan kuserahkan kepada Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrDwm69WYg

Tante Martini pun mengamati kartu namaku yang lengkap dengan alamat kantor dan alamat rumah.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kJQTKXhlF

“Hai… rumahmu bukannya dekat dengan kampus dan apotek?” tanya Tante Martini.

“Betul. Kok Tante tau?”

“Tau. Di situ ada rumah yang ibu rumah tangganya tunanetra. Kamu tau?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDccyezGD0

Aku terkejut dibuatnya. Tapi aku tak mau mengingkari kenyataan ini. Bahwa ibuku seorang wanita tunanetra. Lalu kataku, “Wanita tunanetra itu ibuku Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2egwf5QJt

“Haaa?! Berarti kamu abangnya Nova… uffff… kelepasan bicara, “Tante Martini menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPOAUiyvhA

“Nova? Siapa Nova Tante?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDS3zhADOa

“Mmm… jadi bingung nih. Barusan kelepasan bicara. Tapi biarlah tante mau bicara sejujurnya, asalkan Wawan berjanji untuk merahasiakannya kepada siapa pun ya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhd4y5hRlW

“Iya Tante. Aku berjanji takkan bicara kepada siapa pun.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwMEFJYgXv

Tante Martini termenung sejenak. Kemudian berkata, “Suamiku punya sahabat. Hasyim namanya. Pak Hasyim itu seorang pengusaha besar juga. Tapi Pak Hasyim sudah tiga gali ganti istri, tidak menghasilkan anak juga. Karena ternyata Pak Hasyimnya sendiri yang mandul. Kebetulan Pak Hasyim punya teman karib yang bernama Zaelani…

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKddaPahR0o

“Betul Tante. Tapi ayahku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu,” sahutku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkARxJdH99T

“Soal itu sudah kudengar dari mulut istrinya Pak Hasyim. Nah… pada saat istri Pak Zaelani hamil yang keberapa ya… kalau gak salah yang ketiga… terjadi suatu perundingan pribadi dengan Pak Hasyim. Bahwa kehamilan istri Pak Zaelani itu akan dibiayai sepenuhnya oleh Pak Hasyim, asalkan kalau anaknya sudah lahir, diberikan kepada Pak Hasyim untuk diadopsi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7c9QGV2Doc

Sebenarnya banyak yang ingin kutanyakan kepada Tante Martini. Tapi aku tak berani memotong penuturan penting itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLMSRnWSsM

“Nah… akhirnya lahirlah bayi perempuan dari istri Pak Zaelani itu. Yang lalu dibawa diadopsi oleh Pak Hasyim.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINTSrxhVBU

“Tante kok bisa tau semuanya sampai mendetail begitu?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJN6S3CrPA

“Kan tante ikut dijadikan saksi waktu perjanjian itu ditandatangani. Jadi tante tau benar isi perjanjiannya. Antara lain, bayi itu akan dirawat seperti anak Pak Hasyim sendiri. Dan Pak Zaelani tak boleh mengganggu atau menuntut apa pun kalau bayi itu sudah besar kelak. Perjanjian itu ditandatangani di depan notaris.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfKYLOszRi

“Lalu bayi cewek itu dikasih nama Nova?” tanyaku.

“Iya. Berarti Nova itu adik kandung Wawan kan?”

“Betul Tante. Selama ini kami sekeluarga mencari tahu keberadaan adikku yang sudah dikasih nama Nova itu. Tapi baru sekaranglah aku mendengar beritanya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVkLRwRUev

“Menurut tante sih, walau pun Wawan sudah tau, sebaiknya jangan ganggu Nova dalam bentuk apa pun. Lagian Nova itu sangat dimanja oleh Pak Hasyim dan istrinya. Bahkan berlebihan memanjakannya. Sehingga Nova itu jadi kolokan sekali. Apa pun yang diinginkannya harus dikabulkan. Selain kolokan, Nova itu selalu jutek pada orang – orang di sekitarnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUq3rmMtny

“Iya,” sahutku, “aku juga takkan mengganggunya Tante. Hanya berusaha ingin tau aja keberadaannya. Mendengar dia sehat aja hatiku udah senang.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7AKB43DUh

“Iya, memang harus begitu. Masalahnya ayahmu sudah menandatangani perjanjian di depan notaris, dihadiri oleh saksi – saksi pula. Jadi secara hukum, Nova itu tidak bisa diganggu gugat lagi.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKNty3mMPJ

“Iya Tante. Aku akan mencatat kata – kata Tante ini di dalam hati.”

“Nah sekarang kita bicara masalah bisnis ya.”

“Siap Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7md4pu8qvf

“Begini,” kata Tante Martini, “Sebenarnya tante punya beberapa perusahaan atas nama tente sendiri. Tapi Anneke tidak tahu. Lagian dia sudah mendapatkan warisan seluruh harta yang atas nama almarhum ayahnya. Tapi perusahaan – perusahaan atas nama tante tidak termasuk yang diberikan padanya. Salah satu perusahaan milik tante itu ada di kotamu Wan.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4ImloOjLm

“Iya Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZMwTapAxc

“Nah… perusahaan di kotamu itu akan tante hibahkan padamu. Mau diapakan pun terserah Wawan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriO9CMEwxW

“Perusahaannya dalam bentuk apa Tante?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7Y9uMaGSg

“Pabrik segala kebutuhan anak – anak. Perkembangannya bagus. Tapi mungkin kalau sudah diurus oleh Wawan bakal lebih sehat lagi.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufe641Dhry

“Jadi pabrik itu mau Tante percayakan padaku untuk mengurusnya?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCUjfNZAT9

“Memilikinya. Bukan sekadar mengurusnya. Tadi tante kan bilang, akan menghibahkan pabrik itu pada Wawan.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zavqklYH4

“Oooh… Tante… apakah Tante tidak berlebihan dengan menghibahkan pabrik itu padaku?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cYyUQah3q

“Tidak Wan. Dalam tiga hari belakangan ini tante sudah mempertimbangkannya sematang mungkin. Perusahaan tante kan banyak. Penghibahan pabrik itu takkan membuat tante jatuh miskin. Jadi… semoga kehidupan Wawan bertambah sukses setelah memiliki pabrik itu ya,” ucap Tante Martini sambil memgang tanganku erat dan hangat.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAeynpMaRE

“Aku jadi speechless Tante. Aku… aku cuma bisa bilang terimakasih,” ucapku yang kuakhiri dengan kecupan hangat di pipi Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdBq8Jumh9

“Tapi Wawan punya kewajiban untuk menengok tante sesering mungkin ke sini ya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTxeEeevcJ

“Siap Tante.”

“Ohya… mengenai hibah pabrik itu, gak usah ngomong apa – apa pada Anneke. Karena dia tidak tau kalau tante punya pabrik di kotamu.”

“Iya Tante.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNmDWZ3Z8G

“Kalau kaki tante sudah normal, mungkin tante mau beli rumah di kotamu Wan. Supaya kita tidak terlalu berjauhan. Energi Wawan pun tidak terlalu dikuras untuk nyetir sendiri ke Jakarta. Kenapa Wawan tidak pakai sopir pribadi sih?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVuyM7fbGP

“Belum saatnya pakai sopir pribadi Tante. Aku kan masih muda. Lagian aku memang senang driving,” ucapku dengan tangan yang sudah kuselinapkan ke balik kimono Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxwqNt5vd2

“Ogitu ya… “gumkam Tante Martini yang membiarkan tanganku menggerayangi memeknya yang baru mengalami orgasme tiga kali itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJcRziZGd9

“Tante masih bergairah?” tanyaku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKwF81PJgD

“Emangnya Wawan udah horny lagi?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nDh4vo5Pf

“Iya Tante. Ini udah ngaceng lagi… hihihihiiii…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2AZtrhu4j

“Ayolah. Tapi jangan terlalu lama ya. Usahakan lepas bareng lagi seperti tadi. Lalu kita tidur. Tante ingin tidur sambil melukin Wawan…”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXE3ct0l9J

“Siap Tante,” sahutku sambil bangkit dari sofa. Kemudian membopong Tante Martini ke arah bednya lagi.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnopuEJb3gv

That’s our story. Bahwa kami bersetubuh lagi. Dan aku berusaha untuk menuruti keinginan Tante Martini, agar bersetubuhnya jangan terlalu lama. Mempercepat ejakulasi jauh lebih mudah dari memperlambatnya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01RVJkpOJ0

Maka aku pun berhasil ejakulasi tepat pada saat Tante Martini berada di puncak orgasmenya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOsn3AwECS

Lalu kami tidur sambil saling berpelukan dan baru sadar keesokan paginya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUL3ORnUZo7

Aku meninggalkan Jakarta pagi itu dengan terawangan indah menggelayuti benakku. Aku masih ingat benar ucapan Tante Martini sebelum melepaskan kepergianku tadi: “Bu Vita, direktur pabrik itu akan tante panggil secepatnya. Untuk menyampaikan keputusan tante yang akan menghibahkan pabrik itu padamu Sayang.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEXXNfAhL0

Hibah pabrik itu bisa kuanggap sebagai pertanda, bahwa Tante Martini sangat membutuhkan diriku. Tapi aku tak mau besar kepala. Semuanya harus kuhadapi dengan kepala dingin.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhaojzviqY

Tiga hari kemudian, aku mendapatkan pesan lewat WA dari Tante Martini, yang namanya kusamarkan sebagai “Pak Tono”. Sekadar berjaga – jaga, jangan sampai Anneke tahu kalau aku sudah punya “jalur khusus” dengan ibunya. Tante Martini pun sudah menyamarkan namaku di handphonenya sebagai “Wien”. Juga agar aman dari kecurigaan Anneke.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5Lv4kjr0a

Isi WA dari Tante Martini itu berbunyi :-Bu Vita sudah datang ke Jakarta kemaren. Dan sudah dikasih tahu masalah “penjualan” pabrik itu. Jadi, silakan datangi pabrik itu untuk mengenalkan diri sebagai owner baru. –

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxy8zvC1hjL

Aku hanya membalas singkat :-Siap Tante Sayangku-

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAyDWVYvCt

Lalu pada hari itu juga aku mengunjungi pabrik itu, sesuai dengan alamat yang sudah diberikan oleh Tante Martini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKlywm4Ekr

Setibanya di pabrik itu, seorang satpam menghampiri sedan hitamku, “Mau ketemu siapa Boss?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQ2AYXWAmw

“Mau ketemu dengan Bu Vita,” sahutku.

“Sudah ada janji sama beliau?” tanya satpam itu lagi, membuatku agak jengkel.

“Bilang aja ada owner baru pabrik ini bernama Darmawan… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwllruYIgv

Satpam itu kelihatan kaget dan mengubah sikapnya, “Oh! Siap Big Boss… !”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrF5NZ6I8i

Kemudian satpam itu mengarahkanku ke tempat parkir yang bertuliskan VVIP. Mungkin pada saat Tante Martini masih normal, di situlah tempat mobilnya diparkir kalau beliau datang ke pabrik ini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rupqoMklB

Setelah mobilku terparkir, kuikuti langkah satpam itu menuju ruang kerja dirut.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VIVcYj8w7

Di ruang kerja dirut, kulihat seorang wanita setengah baya sedang serius mengamati layar monitornya.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡge8pRj5LHb

Satpam itu menghampirinya. “Maaf mengganggu Bu Boss. Ini Bapak Darmawan mau ketemu Bu Boss.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27hsv8fRQA

Wanita tinggi montok itu tampak kaget. “Ooooh… selamat datang Big Boss,” ucapnya sambil berdiri dan menghampiriku. Lalu menjabat tanganku dengan sikap sopan sekali.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiU9sxNBBwn

Kemudian aku dipersilakan duduk di ruang tamu dirut.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv33gGLxYWR

Semua manager pun dipanggilnya, untuk dikenalkan padaku sebagai owner baru pabrik besar ini.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrucgt4w3e

Acaranya cuma ramah tamah saja dengan dirut dan manager – managernya itu.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPteFNuuvfk

Kemudian aku meninggalkan pabrik besar itu setelah berjanji akan datang kembali beberapa hari berikutnya, untuk menjelaskan konsep baruku.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakZFDstlzW

Lalu aku mengarahkan sedan hitamku menuju kantor perusahaan Tante Laila.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnAjmB1DFW

Baru saja aku tiba di kantor perusahaan Tante Laila, tiba – tiba handphoneku berdering. Ternyata dari ibuku. Cepat kuterima, takut ada sesuatu yang penting.

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRSEOBGq5g

“Hallo Bu…”

“Kamu lagi di mana Wan?”

“Di kantor. Emangnya kenapa Bu?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVS0np9Y45

“Ibu kan pernah cerita sama kamu, bahwa ibu punya adik kandung yang menikah dengan orang Belanda, lalu dibawa ke negaranya.”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJymahwCAI

“Oh iya. Tante Ros itu?”

“Iya. Nama lengkapnya sih Rosida. Sekarang dia ada di rumah.”

“Ohya?!”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqP7kOkLzJ

“Iya. Ibu sudah jelaskan bahwa kamu sekarang menjadi direktur utama di dua perusahaan. Karena itu dia ingin dicarikan rumah sekaligus ingin berbisnis denganmu. Bisa sekarang pulang dulu ke rumah?”

6033Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1tmO0cuMn

“Iya, bisa… bisa… sekarang juga aku mau pulang Bu.”

“Ditunggu ya Wan.”

“Iya Bu.”

ns216.73.216.166da2

Cinta Buta

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: