Nayla Istri Pak Miftah - #12

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Wvjkd1hxV

Keesokan harinya,

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlUv33aMrd

“Hah… Capek, kayaknya gara-gara kemaren kebanyakan tidur deh… Atau gara-gara kecapekan digituin yah ?” Lirih Nayla saat berbaring diatas ranjang tidurnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXECSmbBbV

Ia masih merasakan pegal-pegal di badannya. Ia pun teringat kejadian di hari sebelumnya setelah dirinya pulang dari liburan. Dari siang menjelang sore sampai waktu tidur tiba. Dirinya hanya tidur-tiduran di atas ranjang bukan karena ingin bermalas-malasan. Tapi karena sangat kelelahan setelah dipaksa melayani pejantan-pejantan tua selama di vila di waktu liburan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOqYD80yDS

Aneh memang, kenapa setelah berlibur dirinya malah kelelahan ? Bukannya berlibur itu untuk menghilangkan rasa lelah sekaligus untuk merefleksikan pikiran ? Entahlah, hari ini pun sama. Ia pun memutuskan untuk berbaring sejenak setelah membuatkan bekal lalu mengantar suaminya berangkat bekerja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89BnYOJBX2

Seketika ia menolehkan wajahnya ke arah pintu masuk kamarnya. Saat menyadari pintu sudah tertutup rapat. Ia tersenyum lalu mengusap dadanya sejenak. Ia merasa lega, setidaknya itu membuat pembantunya tidak memiliki akses masuk menuju kamar tidurnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcLBJ8gumL

“Oh yah, udah jam berapa ini ?” Tanya Nayla sambil melihat ke arah jam dindingnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIS1Af95s8

“Ehhh udah mau jam setengah sembilan aja ternyata… Gawat dong, aku telat minum obat !” Ucap Nayla panik.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVjbehXUFF

Ia segera bangkit ke posisi duduknya. Namun, baru saja ia duduk tepi ranjangnya. Ia sudah merasakan sakit-sakit di punggungnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoUJIZlWLF

“Adduuhhh… Kok punggungku malah sakit sih ?” Keluh Nayla sambil memegangi tulang belakangnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOEHPXfyj2

“Masa encok sih ? Gak ah… Aku kan masih muda ? Pasti ini gara-gara sering dibolak-balik sama pak Urip” Ucap Nayla kesal sendiri saat teringat perlakuan pembantunya di vila kemarin.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcDT4gR3bR

“Duhhhh… Atau jangan-jangan gara-gara kebanyakan tiduran juga kali yah ?” Lanjutnya sambil berdiri lalu berjalan perlahan mendekati pintu keluar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXGMynaRnp

Saat pintu kamarnya sudah dibuka, ia melongokkan wajahnya untuk melihat keadaan. Ia agak heran sekaligus sedikit curiga setelah mendapati sepinya keadaan di rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhrchD0E5L

“Pak Urip kok gak keliatan yah ? Lagi pergi apa yah ? Wah alhamdulillah” Ucap Nayla mensyukuri keadaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDIzAX1duW

Ia pun berjalan keluar dari kamarnya. Secara perlahan sambil memegangi punggungnya, ia melanjutkan perjalanannya menuju teras rumah untuk melihat keadaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmVof0bldk

“Eh beneran dong gak ada pak Urip ?” Kata Nayla tersenyum senang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjRVIhBTOa

Wajahnya semakin tersenyum cerah saat samar-samar dirinya melihat dari kejauhan adanya sesosok pria tua berperut tambun yang pergi menjauh menaiki motornya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gp725cGMc

“Pak Urip beneran pergi yah ? Huft alhamdulillah… Pergi aja yang jauh sekalian pak… Jangan balik lagi !” Ucap Nayla merasa lega.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqHDch6941

Ia lalu menutup pintu depan rumahnya. Ia lalu duduk di kursi ruang tamu rumahnya. Ia melepas hijabnya sekaligus cadar yang menutupi sebagian wajahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzP66TxxsXV

“Dah lama semenjak bisa bebas lepas hijab kayak gini ?” Ucap Nayla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengibas-ngibaskan rambut pendeknya. Ia lalu mengambil ikat rambut untuk mengikat ujung rambutnya. Tampak leher jenjangnya begitu indah. Nampak sudut dagunya dari samping seperti lebah yang sedang bergantung. Setelah rambutnya sudah terikat. Ia pun duduk sejenak sambil merenungi keadaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpv4sss8Ht

Tangan kanannya membuka toples makanan untuk mengemil makanan. Ia merasa lapar, tapi malas untuk melakukan sarapan. Setelah wafer snack yang tadi diambilnya habis. Ia mengambil wafer lain untuk melanjutkan cemilan paginya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuV0INoXr4V

“Alhamdulillah, aku masih merasa normal kayak gini… Aku gak sangek-sangek lagi…” Lirihnya sambil terus mengemil wafer tersebut.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHs8RbMlUID

“Entah kenapa aku jadi keinget momen dulu… Sewaktu aku menganggap pak Urip sebagai orang yang bisa aku percaya… Saat sebelum kejadian air lemon itu terjadi… Aku masih bisa merasakan kedamaian kayak gini… Bahkan saat pak Urip kerja di halaman rumah, aku masih bisa santai sambil mengemil wafer snack kayak gini… Sedangkan belakangan ini ?” Lirihnya sambil kembali mengemil wafer snack itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqFt3YrmCg

“Yang ada aku gelisah terus… Hidupku gak tenang… Tiap hari, aku harus berjuang untuk melawan nafsu birahiku… Jujur itu melelahkan… Aku harap aku gak kambuh lagi… Aku juga harus menjauh dari orang-orang yang pernah menyetubuhi diriku… Baik itu pak Urip ataupun pak Beni… Hah” Lirih Nayla sambil mendesah sedikit mengingat dirinya harus memaksa diri untuk menjauhi pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKXdwztVoD

“Maafin aku pak… Aku harus menjauh dari bapak… Bukan karena aku benci bapak… Tapi ini demi kebaikanku juga kebaikan bapak” Lirihnya sambil terus mengemil menikmati snack wafer itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHpylYvIh4

Saat sedang asyik merenung sambil mengemil makanan. Ia teringat sesuatu saat tak sengaja telinganya mendengar suara tertentu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsJ3OrXt24

Saayyuurr… Saayyuurrr…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaPn10kUq5

“Astaghfirullah… Iya juga, aku harus belanja sayur… Baru inget di kulkas gak ada bahan masakan sama sekali” Ucap Nayla yang langsung menutup toples makanannya lalu mengenakan hijab dan cadarnya lagi untuk bersiap pergi untuk berbelanja sayuran di pagi hari.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrLlfuHpEG

Namun baru beberapa langkah ia melewati gerbang depan. Ia dikejutkan oleh adanya suara yang memanggil namanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5jBhXTKIa

“Mbak Nayla… Hehe” Ucap seseorang yang membuat Nayla menoleh.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2t6ayHlAH

“Pak Beni ?” Lirih Nayla terkejut hingga membuat jantungnya berdebar kencang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAJKhwSJu2

Akhirnya, ia pun bertemu salah satu dari dua orang lelaki tua yang pernah menyetubuhinya. Ia pun bingung harus berbuat apa sekarang. Ia hanya bisa diam sambil menundukkan wajahnya. Ia hanya berharap agar pak Beni tidak membahas momen saat diri mereka melakukan VCS lagi, karena itu hanya akan membuatnya malu. Ia bahkan enggan untuk mengingat lagi perbuatannya waktu itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLQHN0gDm5

“Mbak apa kabar ?” Tanya pak Beni sambil senyum-senyum sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dqnWEU8WN

“Baiikk” Jawab Nayla sambil menunduk.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmU397iwqI

“Waaahhh mbak makin cantik yahhh” Puji pak Beni sambil mengamati lekuk tubuh Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfRfRFJMjT

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBEEzAV1qt

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcaCgi5Jzs

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZMGsdnfHQ

PAK BENI

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvcsC091zv

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvInj4X4vx

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9bDIONonL

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFEKdBiDYg

NAYLA

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggE0a74JJ3

Jujur Nayla merasa tidak nyaman saat mata pria tua kekar itu terus memelototi tubuh indahnya. Nayla yang pagi itu mengenakan kaus santai berlengan panjang yang ia padukan dengan celana training longgar yang tidak mencetak kaki jenjangnya juga dengan hijab lebar berwarna merah serta cadar yang memiliki warna serupa jadi merasa risih dibuatnya. Ia berharap pak Beni segera mengakhiri perkataannya agar dirinya bisa cepat pergi menjauh darinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2SOxG9Mcc

“Makasih” Jawab Nayla dingin.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrGNkJGLN5

“Hehe, waktu itu . . . “ Ucap pak Beni yang membuat Nayla deg-degan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxKqfLxWNd

“Saya gak nyangka, malam itu saya bisa liat mbak telanj . . . . “ Lanjut pak Beni namun segera di potong oleh Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaSjTvOuV4

“Cukuppp… Jangan bahas itu lagi… Aku mau pergi” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni. Ia langsung berbalik badan lalu berjalan pergi menjauhi pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclpBs45332

“Ehhh tunggu mbak… Saya . . .” Ucap pak Beni yang ingin mengobrol lebih lama lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBGbLz1wPJ

“Ada apa ? Apa ada yang perlu bapak bahas ?” Tanya Nayla berhenti sambil berdiri membelakangi pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UloqO5OPl

Pak Beni pun terdiam seolah bingung harus melakukan apa. Ia merasa sifat tetangga alimnya itu berbeda dari saat ketika mereka melakukan VCS di malam hari itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDu8nWmE1x

“Gak ada” Jawab pak Beni dengan segera.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwy8lFmMMfM

“Kalau gitu, aku mau pergi… Permisi” Ucap Nayla langsung pergi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uWQQrG4qc

Pak Beni pun diam membisu melihat sisi belakang tubuh Nayla yang kian menjauh. Ia hanya diam saja. Ia terus memandangi Nayla yang semakin menjauhi dirinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRhmyAdUld

“Mbak Nayla kenapa yah ? Kok tatapannya keliatan kayak membenci saya ? Apa saya telah melakukan kesalahan ?” Tanya pak Beni heran.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxgfyyjjDC

Pak Beni pun hanya menggelengkan kepala. Ia akhirnya langsung pergi untuk bekerja sambil membawa sapu yang sedari tadi ia pegang menggunakan tangan kanannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwp3wl9n4u

Sementara itu Nayla terus berjalan mendekati warung gerobak mang Yono. Saat ia merasa sudah jauh dari tetangga tuanya, ia pun menghentikan langkah kakinya hanya untuk menoleh ke belakang. Terlihat pak Beni berjalan dengan lemas yang membuat Nayla merasa tidak enak. Ia pun terus memandangi pak Beni hingga pria tua berbadan kekar itu hilang dari pelupuk matanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8xIpSLFqm

Maafin aku yah pak… Sekali lagi maafin aku… Mungkin bapak merasa aku cuek apa gimana ?… Tapi jujur, aku gak mau kita terlalu deket lagi… Aku gak mau mengulang dosa yang sama lagi… Aku takut nafsuku membuatku terlena dan mengajak bapak untuk melakukan perzinahan lagi… Aku mau berhijrah… Aku gak mau mendekati perzinahan lagi… Mungkin aku terkesan jahat karena cuma memanfaatkan bapak untuk melampiaskan nafsu birahiku… Tapi bukan itu maksudku pak… Semoga bapak akan paham… Aku bukan wanita yang seperti itu…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWOx0iPBmR

Batin Nayla. Ia tahu bahwa kesempatan untuk berzina dengannya terbuka lebar saat nafsunya tiba-tiba bangkit menguasai dirinya. Mumpung sekarang ia masih bisa mengendalikan tubuhnya. Ia berusaha untuk menjauh agar nanti ketika nafsunya bangkit, ia tidak kembali mendekati pak Beni hanya untuk meminta kepuasan darinya. Ia tak mau menjadikan pak Beni tempat pelampiasan. Ia pun merinding. Ia merasa takut andai nafsunya kembali bangkit menguasai diri lagi. Ia terus berharap agar tidak dikendalikan nafsu birahinya lagi. Ia tidak mau berubah menjadi akhwat binal lagi. Ia enggan untuk merelakan harga dirinya hanya demi kepuasan sesaat saja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6c25EV5qdc

Semoga mulai detik ini aku bisa… Semoga aku bisa untuk menjadi Nayla yang dulu lagi…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnALMEOEF2x

Batinnya lalu melanjutkan perjalanannya untuk membeli sayur di warung mang Yono.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBVRzh4YQt

*-*-*-*

Sementara itu pak Beni terus merenung dalam perjalanannya bekerja menuju tempat tujuan. Ia terus memikirkan sikap Nayla tadi. Ia lalu membandingkannya dengan sikap Nayla saat melakukan VCS dengannya di malam hari. Ia heran sekaligus penasaran. Apa yang membuat sikapnya berubah drastis seperti tadi ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsATK68NFx

Padahal Nayla yang ia kenal adalah Nayla yang binal yang mengajaknya bercinta untuk memuaskan nafsu birahinya. Kenapa tiba-tiba Nayla malah bersikap seperti tadi ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7B88tYema

“Apa jangan-jangan ? Pak Urip yang membuatnya terpaksa untuk bersikap seperti tadi ? Ya, pasti seperti itu… Pasti Nayla dipaksa menjauhi saya gara-gara kepergok dekat dengan saya ? Kalau benar, kurang ajar sekali pak Urip ini ! Bisa-bisanya ia memaksa mbak Nayla bersikap seperti tadi !” Lirih pak Beni yang malah berpikiran seperti itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3WCkXVPgy

“Padahal kesempatan itu baru saja datang mendekati saya ! Kenapa si Urip sialan mau menjauhkan kesempatan itu dari saya !” Ucap pak Beni jadi kesal sendiri membayangkan kalau itu beneran terjadi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnZV6ke2nO

“Hah, mbak Nayla… Wajahmu yang cantik memang lah tidak sebanding dengan wajah saya yang burik… Aroma tubuhmu yang wangi & seksi memang lah tidak sebanding dengan tubuh saya yang bau terasi… Meski demikian, salah kah saya yang mencintai keindahan lekuk tubuhmu itu ? Saya masih ingat betul saat-saat ketika diri mbak telanjang bulat di depan saya… Meski masih melalui hape, saya langsung terpana saat melihat lekuk indahmu yang begitu aduhai, serta bokong montokmu yang begitu semlohai, juga susu bulatmu yang begitu bohai… Ah, padahal saya berharap kita bisa bermesum-mesuman lagi mbak… Andai itu terjadi, saya pasti akan menggenjotmu semalaman… Saya jamin, saya gak akan berhenti menggenjotmu untuk memuaskan nafsu birahimu itu !” Lirih pak Beni sambil mengelus-ngelus penisnya sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedAfrbdVPF

“Duh kok jadi sangek yah gara-gara mikirin bodi mbak Nayla !” Ucapnya saat merasakan penisnya mulai mengeras gara-gara pikiran kotornya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkhl13GLMD

Ia pun terus berjalan sampai dirinya tiba di titik tempat dimana ia bekerja. Sambil berusaha fokus menyapu, namun pikirannya yang terlanjur keruh membuatnya membayangkan tubuh polos Nayla berikut suara desahannya yang masih terekam jelas di dalam ingatannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH1oQ8WeW4

“Hah… Hah… Hah… Siaalll, jadi pengen coli lagi nih !” Batin pak Beni kesal.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UzKeV1zmh

Ia pun berusaha untuk menghalau pikiran kotornya disaat bekerja. Ia mencoba melihat ke sekitar tapi yang ada ia malah melihat mahasiswi seksi yang suka memakai rok mini berkeliaran di sekitarnya. Terkadang ia juga melihat mahasiswi bercadar yang membuatnya semakin teringat akan binalnya sosok Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRcZopYHxZ

Ia pun baru sadar bahwa dirinya berada di dekat kompleks asrama mahasiswa. Pantas saja banyak mahasiswi-mahasiswi muda yang berlalu-lalang disekitarnya. Ini sudah seperti ujian baginya. Karena sudah tak tahan, ia pun menyerah lalu matanya jelalatan melihat mahasiswi-mahasiswi bercadar yang lewat disekitarnya. Tangannya juga diam-diam mengelus-ngelus penisnya. Ia membayangkan kalau itu adalah Nayla. Ia mendesah pelan. Ia menikmati aksi mesumnya di pagi hari ini.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqj9kG8JD7

“Hah… Hah… Hah… Mbak Naylaa… Gara-gara mbak nih, saya jadi nafsu gini !” Batinnya saat mulai terang-terangan mengusap-ngusap penisnya sambil memandangi akhwat bercadar yang lewat disekitarnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uhEEB5Jzm

“Aaahhhh… Aahhhhh… Saya pasti akan menyetubuhimu sekali lagi mbak… Pasti… Pastiii ituuu !” Desahnya dengan pelan sambil terus mengelusi penisnya sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFSIu5gBZT

Tapi seketika matanya bertemu dengan mata mahasiswi bercadar yang ia jadikan fantasi saat itu. Pak Beni diam mematung. Apalagi saat mahasiswi itu melaporkan perbuatannya pada pria kekar yang berdiri di sampingnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMasktNuqyD

Pak Beni pun menundukkan wajah lalu berpura-pura menyapu lagi. Ia berusaha menjauhkan diri dari sosok akhwat bercadar yang ia jadikan fantasi tadi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLp1l85J2q

“Apa yang tadi bapak lakukan ?” Ucap seseorang sambil memegangi bahu pak Beni dari belakang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrGtyHlL2G

“Anuuuu . . .” Ucap pak Beni saat berfikir sambil menolehkan wajahnya ke belakang menghadap ke arah pria kekar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIRmoUw5VP

Belum sempat pak Beni menjelaskan, tiba-tiba laki-laki kekar itu memukul pipi pak Beni hingga membuat pria tua kekar itu tersungkur ke tanah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aBo9Qp8vq

Bruuukkkk !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQp5sN1Tx7

Sontak pak Beni terbangun dari nafsu birahinya. Ia tidak lagi sangek. Ibaratnya seperti disiram menggunakan seember air dingin yang membuatnya tidak mengantuk lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdK38owcYtr

“Jaga mata bapak… Jaga juga tangan bapak… Sekali lagi bapak melakukan hal itu pada istri saya… Saya akan bawa tindakan bapak tadi ke kantor polisi !” Ucap laki-laki kekar itu sambil menunjuk muka pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFekW1ArTT7

Pak Beni pun hanya terdiam sambil mengangguk. Ia sadar kalau ini merupakan kesalahannya. Ia tak bisa melawan. Ia pun pasrah sudah kepergok melecehkan istri dari pria yang menonjoknya tadi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQIFhxOQaK

“Yuk sayang, kita pergi !” ucap laki-laki itu sambil menggandeng lengan akhwat bercadar yang tadi dijadikan fantasi oleh pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvJWXoyxcV

“Hah sial !” Lirih pak Beni sambil memegangi pipinya sebelum ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hrYZUlVOc

Ia pun terus menatap akhwat bercadar tadi yang semakin menjauhi dirinya. Ia juga merasa iri pada pria kekar tadi. Ia pun berharap bisa seperti laki-laki tadi yang bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang ia jadikan fantasi tadi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZkQnceT2E

“Andai itu terjadi… Ya andai itu terjadi…” Ujarnya sambil melanjutkan pekerjaannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6lGy7whKF

*-*-*-*

“Beli ini yah mang… Berapa ?” Tanya Nayla saat memilih sayuran yang ingin ia beli.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUC2MqdKd5

“Wuihhh beli terong yah non ? Gede amat !!! Buat apa hayooo !” Ujar mang Yono saat melihat terong yang dipilih oleh Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Qc7MjCPm7

“Ya buat dimakan lah… Buat apa lagi coba !” Ketus Nayla kesal.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblpCfr3pO6

“Huahahah iya mbak percaya… Sama kentang juga yah ? Semuanya Sepuluh ribu aja mbak” Kata mang Yono tertawa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJPuhSYQWG

“Makasih yah mang… Ini uangnya, pas kan ?” Ucap Nayla setelah mengeluarkan uang dari dompetnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsPdPPhovQ

“Iyya mbak… Lagi-lagi pas… Padahal maunya lebih, biar bisa nganterin kembalian lagi” ucap mang Yono yang tak digubris oleh Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJsSjLc9At

Nayla dengan tatapan risih langsung berbalik badan. Ia ingin menjauh dari segala pemicu yang membuat nafsunya bangkit lagi. Sedangkan mang Yono pun terus memperhatikan Nayla yang kian pergi. Ia hanya tersenyum setelah menggodanya. Ia terus tersenyum sambil memperhatikan sisi punggung Nayla yang kian menjauh darinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZM0GgPZeuN

“Eh ini ?” Ucap Mang Yono saat tak sengaja melihat ke arah gerobak sayurnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQU2stwqSN

Lalu, sementara itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrDHjH3r22

“Hah… Beli sayur udah terus sekarang waktunya masak buat entar malem ah… Eh apa sore aja yah masaknya ? Tapi sekarang mumpung lagi gak ada pak Urip… Eh tapi kalau masak sekarang ya bakal dingin kalau buat entar malem ? Aku juga gak rela kalau masakanku malah dimakan pak Urip pas siang nanti… Aahh pusing deh” lirih Nayla kesal sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVfrgvXsO3

“Mungkin aku harus istirahat dulu kali yah buat nenangin pikiranku… Tapi daritadi aku juga udah istirahat terus… Hah kapan kerjanya ? Serba salah deh jadinya… Semua gara-gara pak Urip !” Gerutu Nayla saat berjalan pulang menuju rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ueUv3m5zZ

Tak terasa, ia telah tiba di pintu masuk rumahnya. Ia membukanya lalu menutup pintunya lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSxLw7vmnq

“Hah gerah banget deh… Gak nyangka Jakarta bakal sepanas ini… Mungkin karena belakangan tinggal di Puncak kali yah” ucapnya sambil melepas hijab kemudian cadar berwarna merahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI04gwFuCy6

Nayla yang saat itu cuma mengenakan kaus berlengan panjang serta training longgar yang tidak mencetak kaki jenjangnya segera menuju dapur untuk menaruh bahan-bahan sayuran yang baru saja dibelinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFp0aKpFYI

“Hah, akhirnya selesai beli sayur juga” ucapnya sambil duduk di kursi di dekat meja makan rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10jwlTa1FL

Nayla merasa kelelahan. Padahal yang dilakukannya sedari tadi hanyalah beristirahat lalu membeli sayur di warung mang Yono. Ia pun heran pada tubuhnya. Kenapa ia jadi mudah lelah ? Apakah karena energinya sering disedot mang Yono melalui lubang vaginanya ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3m3a5aEiVr

“Hah astaghfirullah, oh yah obatnya” ucap Nayla sambil menepok jidatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHf5Q7kWmm7

“Hampir aja aku kelupaan… Bisa gawat kalau aku gak rutin minum obatnya” ucap Nayla buru-buru pergi ke kamarnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoCSODaSOl

Ia segera membuka pintu almarinya. Ia lalu mengambil sebuah botol yang ia sembunyikan di dalam tas ranselnya. Ia sengaja menyembunyikannya agar tidak dicurigai suaminya karena botol itu sendiri memiliki rupa yang jarang dilihat oleh orang-orang. Ia tidak mau ditanya suaminya sedang meminum air apa. Ia juga tidak mau kalau tiba-tiba suaminya meminta minuman itu karena penasaran akan rasanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2bhkOx56p

“Aaahhhh segarnya” Katanya setelah menenggak minuman itu sekali.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwUifijNM9

Terlihat minuman itu tinggal tersisa sedikit. Tak terasa, ia sudah beberapa hari melakukan terapi dengan air ramuan ini. Meski hasilnya belum sesuai dengan apa yang ia harapkan, ia pun terus berharap agar dirinya bisa terbebas dari siksaan nafsu birahi yang kadang suka bangkit menguasai diri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfEPafJ3XB

Setelah ia menenggak botol minuman itu sekali. Ia pun mengelap sisa air itu di tepi bibirnya menggunakan lengan bajunya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Hen5fFbLM

“Alhamdulillah aku udah minum lagi… Harusnya aku gak kambuh lagi kan ? Daritadi aja sampe jam segini aku gak kambuh-kambuh lagi… Moga aja aku bisa berubah… Moga aja aku gak gampang sangean lagi” ucap Nayla optimis.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5RUURtqRB

“Yokk bisa yokk… Kamu pasti bisa… Kamu itu bukan lonte murahan… Jadi jangan nyerah lagi yah dengan keadaan !” Ucap Nayla memotivasi dirinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGqYjisOlj

*-*-*-*

Sementara itu, pak Beni kembali melanjutkan pekerjaannya dengan menyapu jalanan. Terlihat tangan kirinya memegangi pipinya yang masih agak sakit. Sebenarnya, itu bukan lah luka yang berarti bagi pak Beni. Itu hanya lah luka ringan baginya. Dalam beberapa waktu, mungkin luka itu tidak terasa lagi olehnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDJBRCJKxT

“Tapi kok masih sakit yah ? Kayaknya mas-mas tadi sering olahraga deh… Tonjokannya kuat banget” Ucap pak Beni sambil terus menyapu jalanan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaufEiAGLc

Tak terasa jam sudah mendekati pukul setengah 10 siang. Sinar matahari semakin tinggi. Udara semakin panas yang membuat pak Beni terpaksa membuka beberapa kancing seragamnya hingga memperlihatkan sedikit dada bidangnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OfigcazWX

Nampak keringat membanjiri keningnya. Padahal ia sudah mengenakan topi. Tapi tampaknya udara semakin berapi-api. Ia lalu mengibas-ngibaskan seragam kemejanya sambil melanjutkan pekerjannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVcmAh7Lr4

“Pak Benii !”

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4G8dSFjdY

Seketika ada suara yang memanggil namanya. Pak Beni menoleh. Tangan kirinya ia taruh di dekat keningnya agar pandangannya semakin jelas tak terhalang oleh silaunya sinar mentari pagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2qsPvcEgz

“Siapa yah ?” Lirih pak Beni sambil mendekat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhiGySKB5V

Samar-samar ia melihat seorang akhwat berhijab yang berdiri melambaikan tangan kepadanya. Akhwat itu mengenakan masker. Akhwat itu juga mengenakan rok panjang serta blouse longgar bermotif bintik-bintik. Akhwat itu berdiri memanggil namanya sambil memegangi buku di tangan kirinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeyEpeQkg9

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdl8R4qqXPW

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbX9PHPc3l

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsy5YeU8dV

PUTRI

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURKWq5ny0E

“Siapa itu ? Mahasiswi sekitar sini yah, eh itu kan mbak Putri ?” Ucap pak Beni saat mulai mengenali sosoknya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGT0sjnj0Qd

Mengetahui Putri memanggil namanya. Pria tua berbadan kekar itu langsung mendekat sambil membawa sapu serta cikrak di kedua tangannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qg5yFmkbV

Terlihat Putri tersenyum senang melihat pria tua yang dicintainya mendekat. Apalagi setelah melihat penampilannya yang semakin mendekat. Pak Beni terlihat gagah dengan beberapa kancing yang dibuka olehnya. Tubuhnya yang tegap serta cara jalannya yang jantan membuat Putri jadi semakin jatuh hati kepadanya. Putri pun semakin deg-degan dibuatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTfmIiSlZc

“Mbak Putri yah ? Ada apa ? Kok mbak Putri ada disini sih ?” Tanya pak Beni heran.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfxMpiyV2O

“Loh kampus aku kan deket sini pak… Tempat kosanku juga gak jauh dari sini loh” Ucap Putri mengejutkan pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFeb5GpQGKf

“Loh beneran ? Oalah, saya baru tau loh” Ucap pak Beni yang membuat Putri tertawa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGID3UEop2

“Hihihihi bapak lagi kerja yah ? Aku gak ganggu kan ?” Tanya Putri tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34URor1w8Y

“Enggak kok, oh yah ? Mbak Putri gak kuliah emangnya ?” Tanya pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSHbuPi9dk

“Hari ini gak ada pelajaran kok pak… Tadi aku ke kampus Cuma buat ngumpulin tugas aja… Sebenarnya sih sekarang gak ada pelajaran” Jawab Putri sambil menatap wajah pak Beni. Pak Beni pun terlihat hanya manggut-manggut saja. Seketika Putri terpikirkan sebuah ide saat melihat wajah memelas pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZD0Ds6lBLQ

“Bapak kepanasan yah ? Kalau bapak istirahat sebentar di kosanku gimana ?” Ajak Putri yang mengejutkan pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivSUZa7QUg

“Eh saya ? Ke kosan mbak ?” Tanya pak Beni tak percaya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLnldPuSnie

“Hihihih iya… Mampir yuk pak bentar… Temenin aku… Nanti aku buatin minuman deh” Ajak Putri agak sedikit memaksa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofb9aXgfeV

Pak Beni yang merasa tak enak kalau harus menolak kebaikan Putri lagi akhirnya mengangguk menyetujui. Sebenarnya ia juga ingin beristirahat sebentar ditengah teriknya sinar mentari yang semakin naik.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFDN0Rf5FU

“Tapi apa gapapa mbak ? Gak dimarahin sama temen kos mbak kalau saya kesana ?” Tanya pak Beni ragu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4mXYNHeH2

“Tenang, kamar kosanku aman kok… Pemiliknya juga jarang di kosan… Emang kosan khusus mahasiswa jadi banyak juga kok temen-temen aku yang bawa temennya ke kamar” Jawab Putri santai.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzwfUrxcPa

“Ya tapi, saya kan bukan temen-temen kayak temen-temennya mbak… Saya cuma tukang sapu jalanan mbak… Apa nanti mbak gak dimarahi ?” Ucap Pak Beni khawatir.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvMaWimA8d

“Tenang pak… Semua aman kok” Jawab Putri sambil berkedip lalu tersenyum menatap pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZMYpG0b6t

Entah kenapa diberi kedipan serta senyuman seperti itu membuat hati pak Beni berdebar kencang. Meski ia agak kebingungan, ia pun akhirnya manut saja saat diminta Putri untuk datang menuju kamar kosnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bpG7iVPGt

Hihihi akhirnya sebentar lagi aku bisa berduaan dengan pak Beni… Hmmm kosan rame gak yah ? Kalau gak, moga aja aku bisa melakukannya sekarang . . .

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqUtaeC4PH

Batin Putri sambil menatap wajah pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOOyEFpGKO

Terlihat pak Beni berjalan tegak sambil menatap ke depan. Pak Beni jadi terlihat semakin gagah di mata Putri. Putri jadi senyum-senyum sendiri saat berjalan disampingnya. Ia tak merasa malu meski ada beberapa teman mahasiswanya yang menatap heran ke arahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRR6l2jKV9m

Memang cinta itu buta yah ? Tapi kalau cinta kepada pria tua ? Bukannya itu keterlaluan ? Tapi bagi Putri tidak, karena cinta itu tidak memandang segala aspek kehidupan. Apalagi kalau cuma karena rentang jarak usia.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGgOD9OwgD

Tak terasa mereka sudah tiba di depan pintu masuk kosan Putri. Terlihat kosan sepi sekali. Seketika Putri tersenyum sambil memandang pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcppWWIHyL

Hah… Haruskan kubalas perbuatan baik pak Beni sekarang ? Mumpung kosan sepi… Mumpung aku lagi berdua bareng pak Beni… Tapi, kok aku malah deg-degan sendiri yah… Rasanya jadi kurang siap aja kalau aku menyerahkan tubuhku sekarang…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3dEbnYbKz

Batinnya sambil terus memandang pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NGjvm0C27

“Hmmm mbak…” Ucap pak Beni membangunkan Putri dari lamunannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBfoNLtf1I

“Eh iya pak” Ucap Putri terkejut.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRro0lVQMP

“Kosan mbak kok sepi banget yah ? Apa lagi pada kuliah semua ?” Tanya pak Beni yang terkejut saat memandang lorong kos yang begitu sepi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqaqactY4l

“Hehe iya deh kayaknya… Masuk yuk, kebetulan kamar aku paling ujung… Deket kamar mandi disana” Ucap Putri sambil menunjuk ke arah yang ia maksud.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0U3PlooEt

“Oalah disana yah ? Ada berapa orang emang yang tinggal disini ?” Tanya Pak Beni sambil mulai berjalan disebelah Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaLS0rMCAY

“Ada sekitar enam belas sih pak termasuk aku… Tiap kamar dihuni satu orang… Kamarnya juga cukup luas, jadi aku cukup nyaman tinggal disini… Hihihi” Tawa Putri malu-malu sambil menatap pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7cwodCWeo

Lagi, senyuman Putri meluluhkan hati pak Beni. Senyumnya begitu indah yang entah kenapa membuat jantungnya semakin berdegup kencang. Namun mata pak Beni malah menatap dada Putri. Terlihat dadanya begitu menonjol dibalik blouse longgarnya. Pikiran pak Beni pun jadi kemana-mana. Nafsunya yang tadi padam sejenak kembali bangkit gara-gara memikirkan isi dari blouse yang dikenakan oleh Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIU6kihmwA

Itu kok makin menonjol aja yah ? Padahal jelas-jelas bajunya longgar… Gimana ukurannya yah ? Oh yah, apa jangan-jangan susu mbak Putri makin membesar ? Astaga, kok pikiranku kotor lagi yah… Bisa gawat kalau nafsu saya bangkit sekarang… Mana cuma berduaan doang sama mbak Putri lagi…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWH2WcAwncz

Batin pak Beni gelisah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNLzyCFmPz

Setibanya mereka di kamar Putri. Pak Beni dipersilahkan masuk terlebih dahulu baru disusul oleh Putri. Terlihat kamar akhwat yang sebentar lagi mau menikah itu terlihat rapih. Sprei ranjangnya tertata rapih. Bantal dan gulingnya tertata rapih. Bahkan buku yang ditaruh berjejeran di rak juga tertata rapih. Pak Beni pun diminta untuk duduk di tepi ranjang sedangkan sapu dan cikrak yang ia bawa diminta untuk ditaruh di belakang pintu masuk kamar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtMsDmdN3R

“Bapak sini dulu yah, aku mau buatin sesuatu buat bapak” Ucap Putri yang lagi-lagi tersenyum sambil menatap pria tua kekar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0iMJ1gJao

Kali ini pak Beni benar-benar takluk pada senyuman manisnya itu. Bahkan ia juga ikut tersenyum. Matanya pun terpaku pada keindahan wajahnya. Ia manut, saat Putri mulai berbalik badan untuk menuju kulkas yang tersedia di dekat dapur kos-kosan. Mata pak Beni menatap bokong Putri yang begitu menonjol.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jbRFFQXPZ

Asyik nih kayaknya kalau minta mbak Putri nungging di tepi ranjang ini…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoUaXbv10U

Batin pak Beni kembali mesum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQOTA5aXAY

Tuh kan… Gawaattt, duh kudu gimana yah buat lampiasin nafsu saya ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5nXKOCrb6

Batin Pak Beni kebingungan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6Nos50yoA

Kalau saya ajak mbak Putri kira-kira mau gak yah ? Ah mana mungkin, saya gak mau kayak pak Urip… Gimana kalau nanti mbak Putri malah membenci saya ?… Gimana kalau nanti mbak Putri juga lapor ke mbak Nayla, yang ada nanti saya dibenci sama keduanya… Terus nasib kontol saya gimana ? Duhh, Kenapa makin kesini kok kontol saya makin ngaceng yah ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwCqwe8lZe

Batin pak Beni sambil ngelus-ngelus penisnya sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVL69j7EBI

Pikirannya yang semakin keruh serta nafsunya yang membuatnya semakin tak tahan membuatnya memberanikan diri untuk mengeluarkan penisnya dari balik celana kerjanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmMiazfvkq

Nampak penisnya sudah berdiri tegak melalui selipan resleting celananya yang terbuka lebar. Pak Beni pun menumpukan tangan kirinya ke atas ranjang yang berada di sebelah kiri pinggangnya. Matanya pun ia pejamkan. Sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengocok penisnya naik turun sambil membayangkan Putri yang ada di ruangan ini sedang mengocoknya dengan penuh kelembutan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVoXqbWSyY

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh mbaakkk… Aaahhhh mbakk Putriiii… Mmmpphhhh” desah pak Beni yang semakin hanyut dalam lautan nafsu birahi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDglrla4mhu

Ia tak peduli dirinya ada dimana saat ini. Ketika nafsu datang, ia bisa melakukan apa saja termasuk beronani di dalam kamar kos akhwat bercadar yang menjadi bahan fantasinya saat ini. Ia pun membayangkan Putri yang sudah telanjang bulat berjongkok dihadapan dirinya lalu tangannya dengan gemulai mengocokkan penisnya sambil menyentuhkan ujung gundulnya pada pipi mulusnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ16V8FTLVr

Membayangkan hal itu membuat pak Beni semakin bernafsu. Kocokannya dipercepat. Dekapannya semakin kuat dan desahannya terdengar semakin nikmat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZVgvek7Vt

Tanpa ia sadari, akhwat bercadar yang tadi keluar untuk membuatkan minuman untuknya kembali memasuki kamarnya. Saat Putri membuka pintu kamarnya secara perlahan, ia dikejutkan atas apa yang dilakukan oleh tamunya di dalam kamarnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OmM73XeJx

Astaghfirullah… Pak Beni !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqhaw6NijY

Jerit Putri di dalam hati.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbihVH3iJ5

Terlihat pria tua kekar itu sedang beronani. Ia bermasturbasi sambil membuka beberapa kancingnya yang membuatnya terlihat semakin seksi. Putri pun menenggak ludahnya sekali. Ia diam terpana melihat betapa menggairahkannya pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NkCYP2h4W

Ehhh titidnya pak Beni kok ? Wah pantes aja belakangan ia gak pernah jawab salam aku… Tapi gapapa, itu gak mengubah rasa cintaku padanya !

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnwryemBxe

Batin Putri yang baru menyadari keimanan pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VcinoFcky

Putri yang sebenarnya hendak menyerahkan tubuhnya pada pak Beni langsung diam-diam mendekati. Ia merasa ini adalah waktunya. Tidak ada lagi untuk hari setelahnya. Ini adalah harinya. Hari untuk membuktikan perasaan cintanya kepada pria tua berbadan kekar yang ada dihadapannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOa67oYRbie

Sambil terus memandangi penis kekar yang sedang dikocok itu. Ia duduk di sebelah pak Beni yang membuat kehadirannya mulai disadari olehnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmV3KVbnGt

“Eeehhhh mbaakk !!! Maaf, ini bukan seperti yang mbak liaat !”

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5MHhHhQtj

Sontak pak Beni terkejut. Terlihat wajahnya panik saat kepergok beronani di dalam kamar Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIa3xHuVkT6

“Hihihihi tenang pakkk… Aku tahu kok” Ujarnya sambil malu-malu saat mendekatkan tangannya ke arah selangkangan pria tua kekar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrQOnt5kyt

Sambil tersenyum malu-malu, tangannya menggenggam penis pak Beni. Pak Beni langsung memejam merasakan betapa mulusnya tangan dari mahasiswi bercadar yang baru saja pulang dari kampusnya itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsecrWcMlm

Apalagi saat tangan Putri mulai bergerak naik turun secara perlahan. Mata pak Beni langsung merem melek keenakan. Sentuhan tangannya benar-benar merangsang nafsu birahi pak Beni. Putri pun tersenyum malu-malu. Ia mulai membuka mulutnya lalu memberanikan diri menatap mata pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CffLS9KQq

“Hayooo bapak nakal yah… Bapak tadi ngapain di kamar aku ?” Tanya Putri sambil menaik turunkan tangannya pada penis pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkmqfcoi1W

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Tadi itu… Ouhhh nikmat banget mbaaakkk” Desah pak Beni yang semakin bernafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjE9X0pSiD

“Hihihihi tadi apa ?” Tanya Putri dengan nada menggoda.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWX3OBXzYyf

“Aaaaahhhh… Aahhhh… Tadi saya kebayang mbak… Aaahhhh mbak cantik banget… Saya jadi gak tahan lagi” Ucap pak Beni mengakui.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hoMEyeB7T

“Hihihihi terus kalau aku cantik kenapa bapak malah buka resleting… Terus kok ininya juga dikeluarin ? Hayooo bapak nafsu sama aku yah ?” Tanya Putri dengan vulgarnya yang membuat pak Beni semakin bergairah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZ6ExiH1Ry

“Aaahhhhh… Aaahhhh iyyaahhh… Mbak seksi sekali… Saya udah gak kuat semenjak ngeliat mbak telanjang waktu itu” Ucap pak Beni sambil keenakan mendesah yang membuat Putri tersenyum senang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5NqqgcACU

“Hihihihi bapak nakal yah… Gara-gara bapak ngeluarin titid, aku jadi ikutan nafsu loh… Bapak harus tanggung jawab pokoknya” Ucap Putri kali ini sambil menekan-nekan ujung gundul yang masih tertutupi kulupnya itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZfpvkxuLl

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Apa yang harus saya lakukan ? Apa yang harus saya lakukan untuk mempertanggung jawabkan semuanya ?” Tanya pak Beni sampai merinding keenakan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlLS35k2JT

“Bapak harus muasin aku… Bapak gak boleh keluar sebelum aku puas disetubuhi bapak…. Hihihihi” Bisik Putri saat mendekati telinganya yang membikin pak Beni merinding merasakan sensasinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAKvuc9oWU

“Hah… Hah… Aaahhhhh… Aahhhhhh” desah pak Beni terkejut setelah mendengar bisikan di telinganya itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXANz3IRoK

Terlihat Putri hanya tersenyum sambil memainkan penis pejantannya. Putri juga tersenyum malu-malu. Baru pertama kali dirinya melakukan tindakan senakal ini. Ia kemudian terus mengangkat wajahnya agar pria tua yang ia cinta bisa menikmati keindahan wajahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmxRS4tViW

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTl9Hm8X26

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5qjhUjHcA

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOZoep5IUA

PAK BENI

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMC66Plk89

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pFcIG39y4

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7wS2xY2dT

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5DFzxPmmu

PUTRI DI PANDANGAN PAK BENI

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywL5O6g43h

“Aaaaahhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhh…” Desah pak Beni sambil bangkit berdiri dihadapan Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BFpQjZQn8

Kocokan tangan Putri terlepas. Putri pun duduk malu-malu saat pak Beni berdiri tegak dihadapannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWIl5axDrt

Nampak tiba-tiba pak Beni memelorotkan celananya. Ia juga membuka seluruh kancing seragamnya. Matanya dengan tajam menatap keindahan tubuh Putri. Ia sedang berapi-api. Ia sudah berniat untuk melampiaskan seluruh nafsunya pada tubuh Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqpMRRirAU

Putri pun jadi gugup tapi juga tersenyum malu-malu menyadari pak Beni telah bersiap untuk menerkam dirinya. Tiba-tiba bahunya disentuh oleh pak Beni. Tubuhnya didorong hingga terlentang diatas ranjang tidurnya sendiri. Kedua tangannya direntangkan melebar ke kanan kiri. Tubuh pak Beni mendekat. Tubuh kekarnya sudah berada diatas tubuh Putri yang terlentang diatas ranjang tidurnya. Nampak wajah mereka berdekatan. Putri dengan malu-malu pun menatap wajah pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjlXgnaOfP

“Saya akan memuasimu mbak… Bahkan ketika mbak puas, saya tidak akan keluar karena saya akan terus memuasimu selamanya” Ucap pak Beni sambil menatap mata Putri. Putri hanya tersenyum sambil menatap ketegasan matanya. Meski hidungnya dapat mencium aroma busuk dari mulut pak Beni. Ia justru semakin deg-degan menyadari pak Beni semakin bernafsu untuk menyetubuhi dirinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOAKaK2JJ2

“Ayo buktikan pak… Aku juga gak sabar untuk merasakan kejantanan bapak saat memuasi aku… Hihihihi” Tawa Putri malu sendiri setelah mengucapkan kalimat tadi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREzZE0eIfp

“Boleh saya lepas masker mbak ?” Ucap pak Beni sambil tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJR3BsWEhG

Berbicara dengan jarak sedekat ini dimana tangannya mendekap erat kedua tangannya membuat pak Beni jadi semakin bernafsu. Ia pun berniat untuk melahap habis bibir manisnya setelah maskernya terlepas dari wajah manisnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfd8JsL4lx5

“Boleh” Jawab Putri sambil menganggukkan kepalanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGnlRP2D94

Tangan kanan pak Beni pun melepas masker yang dikenakan Putri. Nampak wajah manisnya terlihat jelas dimata kepalanya. Bibirnya yang merekah. Pipinya yang memerah. Serta keseluruhan wajahnya yang membuat pak Beni bergairah. Putri terlihat cocok dengan kacamata yang dikenakannya. Setelah tersenyum sejenak, pak Beni langsung menyosorkan bibirnya untuk menghabisi bibir yang begitu menggodanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Rz9lisPtV

“Mmmppphhhh” Desah mereka berdua saat bercumbu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnseaP2ky9D

Bibir mereka melekat. Lidah mereka juga keluar untuk saling jilat. Terlihat mereka sangat bernafsu saat bercumbu untuk pertama kalinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwWJ3Jidxv

Dikala bibir pak Beni menjepit bibir bagian atas Putri. Maka Putri membalas dengan menjepit bibir bagian bawah pak Beni. Bibir mereka kemudian saling dorong lalu lanjut menjadi saling sepong. Terasa cengkraman tangan mereka diperkuat saat cumbuan bibir mereka semakin nikmat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BBA2uMWc5

“Mmppphhhh sudah sejak lama saya ingin mencumbumu seperti ini mbakkk… Mmppphhh nikmat sekali bibirmu ini… Mmpphhhh” desah pak Beni dengan penuh nafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlwBPAyv8W

“Mmpphhh iyyahhh pakkk… Aku juga… Sejujurnya aku juga udah lama pengen kayak gini sama bapak… Mmppphhh” desah Putri dengan manja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbL5OI8i0Ve

“Mmmppphhh iya kah ? Mmmpphhh kok kita sama ? Kalau gitu ayo kita lampiaskan bersama-sama” desah Pak Beni yang semakin serius untuk memuasi tubuh akhwat bercadar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbg8RnIaAMN

“Iyyahhh paakkk… Mmpphhhh” desah Putri pasrah membiarkan pria yang dicintainya bertindak sesukanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxwcQZQ9RR

Pak Beni semakin bernafsu setelah mendapatkan izin untuk memuasi tubuh mahasiswi bermasker itu. Tangannya kini mulai aktif meremasi dada Putri dari luar blouse yang masih dikenakannya itu. Bibirnya jadi semakin binal. Bibirnya menghisap bibir atas Putri dengan sangat nakal.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5kqWN1LC4

Putri pun melenguh penuh kenikmatan merasakan remasan di dadanya yang begitu bertenaga. Remasan pria tua itu membuat darah di tubuhnya menyebar memberikan kepuasan yang diterima oleh seluruh badan. Juga dengan cumbuan yang ia terima membuatnya ingin membalas cumbuan pria tua itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsnYpvSNIt

Entah kenapa ia jadi ingin mencumbu pria tua itu. Ia melakukannya bahkan tanpa malu-malu. Ia juga terlihat bernafsu yang membuatnya tampak ahli dalam bercumbu. Padahal ini kali pertama ia berciuman dengan seseorang. Mungkin karena terlalu banyak menonton drama korea yang ada adegan cumbuannya. Ia jadi semakin ahli dalam bercumbu meski ini kali pertama ia melakukan itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXW3ixDNNq

“Mmpphhh… Mmpphhh… Mmpphhhh” desah mereka berdua dengan penuh nafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBGhXmHNrV

Tangan pak Beni kemudian mengincar resleting yang ada di belakang punggung Putri. Ia menurunkannya. Lalu menariknya pelan-pelan melewati kepala mungilnya. Dalam sekejap Putri sudah bertelanjang dada menyisakan behanya saja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ebv2Ad7pb

Keseksian tubuhnya membuat pak Beni dengan penuh nafsu mencumbu perutnya itu. Lidahnya juga keluar dengan menjilati pusarnya. Jilatannya naik menuju gunung kembar yang masih tertutupi behanya. Kedua tangannya pun mendekat untuk merangsang pinggang rampingnya. Putri memejam nikmat. Desahannya semakin terdengar menggoda.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7qNQ22kaW

“Aaahhhh paaakk… Aaahhhhh… Aaahhhhh mmmpphhh” desah Putri dengan penuh gairah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgz2Q78yaH

Pak Beni jadi semakin bersemangat. Tangannya lalu mengangkat cup bra yang menghalangi puncak dari gunung kembar itu. Saat matanya mendapati betapa pinknya puncak dari gunung kembar itu. Mulutnya langsung mendekat untuk menyusu di payudara kenyal itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HQeT4Jaky

“Mmpphhhhh… Mmpphhh sllrrpppp… Mmppphhh manis sekali susumu mbaakk… Sssllrrppp” Desah pak Beni sambil menyeruput putingnya itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqN1cdPzpYL

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhh bappaaakkk” desah Putri nampak pasrah saat menikmati seruputan nikmatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJ1xhsOf97

Pak Beni yang benar-benar bernafsu mencengkram kedua payudara indah itu. Putingnya jadi semakin mencuat. Mulutnya secara bergantian menghisap pentilnya sambil terkadang lidahnya ikut menjilati dan terkadang hanya menjilati sekitar areolanya saja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkoReAE3eK

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhh paakkkkk mmpphhh” desah Putri sampai terangkat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefomGlkPkt

Puas menjilati susunya, Jilatan pak Beni kembali turun menuju perut ratanya. Ia benar-benar puas tapi masih butuh sesuatu yang lebih untuk meluapkan nafsu besarnya. Ia akhirnya memelorotkan resleting roknya lalu menariknya turun melewati kedua kaki jenjangnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbFXJ7DPA8

“Aaaaaaahhhhhh” desah Putri yang kini tinggal menyisakan hijab, celana dalam serta stockingnya saja. Behanya yang tadi terangkat saja sudah ditarik oleh pak Beni agar tidak menghalangi keindahan tubuh mulusnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcwU8o3B4U

“Ouuhhhhh… Ouhhhh mulusnya kulitmu ini mbakk… Pasti mbak suka banget merawat tubuh mbakk yaahhhh” desah pak Beni ngos-ngosan sambil mengelusi paha mulusnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21iMCaw50s

“Aaaahhhh… Iyahh aku suka banget paakk… Aaahhhh geliiii… Aaaahhhhhh” desah Putri merinding merasakan usapan dari tangan kasar pria tua kekar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEPUqHzoaW

“Waaahhh kalau gitu beruntung banget saya bisa menikmati hasil dari perawatan tubuhmu ini” Ucap pak Beni yang hendak memulai menjilati tubuhnya lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVC2ZS4aGB

“Mmppphh iyaahh paakkk… Aku sengaja merawat tubuhku untuk bapaakk… Ini semua hadiah buat bapak… Silahkan nikmati… Cuma ini yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikan bapaak” desah Putri malu-malu saat menunjukkan hadiahnya itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtv9P7qYDsk

Pak Beni langsung tersenyum senang mendengar ucapannya. Ia dengan beringas langsung memelorotkan celana dalam Putri untuk melihat betapa pinknya bibir vagina yang dimiliki olehnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkG0MFbruhj

Bibir pak Beni sampai kering saat melihat betapa indahnya tubuh Putri yang sudah bertelanjang bulat. Ia lalu menjilati bibirnya sendiri. Matanya pun men-scan dari ujung hijab sampai ujung kaki yang masih tertutupi stockingnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSHIKyq5TW

Ia merasa beruntung sudah diberi hadiah seindah ini oleh Putri. Ia akhirnya mendekat untuk menikmati hadiahnya tersebut.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJH1YNflkah

“Ssslllrrrppppp” Seruput Pak Beni saat mulutnya menghisap bibir vagina Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFpprWV9E6

“Aaaaaaahhhhhhhh” desah Putri hingga pahanya menjepit wajah Pak Beni di selangkangannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GgkSu1lZf

Namun pak Beni tak berhenti. Sambil memegangi paha mulusnya. Lidahnya naik turun di dalam lubang vagina Putri. Bibirnya juga merapat di bibir vagina Putri. Mulutnya menghisap kuat-kuat hingga cairan cintanya tersedot keluar. Pak Beni mulai merasakan rasa asin di mulutnya. Ia juga mencium aroma amis yang justru membuatnya semakin bernafsu. Pak Beni tanpa henti menjilatinya juga menghisapi cairan cintanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UiToSSeg0

“Aaahhhhh… Aaahhhh paaaakkkk… Aaahhhhh” desah Putri menggeliat merasakan nikmat di bibir vaginanya. Tangannya berulang kali mencengkram sprei ranjangnya. Terkadang tanpa sadar ia juga meremas susu bulatnya. Akhwat yang masih mengenakan kacamata itu mengerang. Ia benar-benar puas yang membuatnya tak menyesali pilihannya untuk menyerahkan tubuhnya pada pria tua yang sangat dicintainya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLwV1uDTXH

“Mmppphhh… Sssllrrppp mmppphhh… Mmmpphhh puas banget mbakkk… Hah… Hah… Hah” desah pak Beni ngos-ngosan lalu berdiri tegak sambil mengusap tepi bibirnya saat cairan cintanya yang baru saja ia sedot nyaris menetes keluar dari sana.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QCZNE3LuP

“Aaaaahh… Hah… Hah… Hah” desah Putri yang juga ngos-ngosan setelah dipuasi oleh bibir pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8cidFqTAG

Hah… Hah… Hah… Capek banget… Baru disedot aja udah capek kayak gini… Apalagi nanti pas pak Beni mulai make titidnya…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4vyN4wRk6

Batin Putri yang tak habis thinking dengan hebatnya nafsu pak Beni saat memuasi dirinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2LfpRTKpU

“Saya mulai yah mbakk… Saya udah gak kuat lagi” Desah pak Beni sambil melepas seragamnya yang membuat tubuh kekarnya terlihat jelas dihadapan mata Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8tcx3uw9J

Seksi bangetttt !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvhOSidYUV

Batin Putri terpesona.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9v4PBzIsY

Ia tak pernah melihat pria sekekar ini sebelumnya. Dadanya yang bidang serta bahunya yang lebar ditambah dengan perutnya yang kotak-kotak. Putri hanya bisa geleng-geleng kepala. Belum lagi dengan warna kulitnya yang begitu gelap serta batang penis yang bentuknya mirip pentungan satpam itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpSZMMCWxo

Putri jadi menenggak ludah. Ia jadi semakin gugup saat akan diperawani untuk kedua kalinya, kali ini oleh pria yang sangat ia cinta.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFP41TnCVuc

Pinggang rampingnya sudah didekap. Matanya pun bertemu dengan mata pak Beni yang semakin berapi-api. Entah kenapa jantungnya jadi berdegup kencang. Apalagi saat bibir vaginanya merasakan adanya benda tumpul yang menyundul-menyundul bibir vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqi0iNlNaJT

“Siaaappp yahhh mbaaakkkk… Heennkgghhhh !!!” Desah pak Beni saat mulai menusukkan penis yang tak disunatnya ke dalam rahim hangat seorang akhwat berhijab yang sehari-harinya mengenakan cadar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVUNsIcnO2

Jleeeebbbbb !

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2e2xXHurI

“Aaaaahhhh paaakkk” Desah Putri sampai mencengkram kembali sprei ranjangnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGD7fcBDt2K

Penis itu dengan mulus masuk ke dalam lubang vagina Putri. Meski terlihat mulus, sebenarnya Putri sendiri mengalami kenikmatan yang begitu memuaskan. Tubuhnya terangkat. Gesekan nikmat yang ia rasakan untuk kedua kalinya membuatnya sampai merinding merasakan kepuasan yang tiada tanding. Putri memejam. Nafsunya menggelora. Ia sangat terangsang. Akhirnya di pagi hari ini, dirinya bisa mewujudkan impiannya dengan bercinta bersama seorang pria yang sangat ia cinta.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGynyzEaGEX

Pak Beni juga demikian, meski terlihat mulus-mulus saja. Namun ia sendiri merasakan jepitannya yang begitu merangsang gairah birahinya. Terasa penisnya seperti dipijit-pijit saat diapit di dalam lubang vagina Putri yang begitu sempit. Ia pun sejenak memperhatikan perbedaan warna kulitnya dengan warna kulit Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUV1sQCc1f

Perpaduan kulit mereka sudah seperti energi yin & yang saja. Perpaduan kulit mereka juga seperti kopi yang dicampur dengan susu saja. Saat pinggulnya semakin maju. Terasa pijitan dinding vagina Putri semakin menjepit penisnya. Ia pun kembali menghentak pinggulnya. Terasa ujung kulupnya bergetar merasakan kepuasan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Bercinta dengan akhwat yang baru saja lepas perawan memang sangat nikmat. Rasanya hampir tidak ada bedanya. Putri terasa seperti seorang perawan saja dilihat dari sempitnya lubang vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4iJxVp4w7i

“Oouuuuhhh mbaaakkk nikmat banget memekmuuu… Gak pernah saya bercinta dengan memek sesempit ini sebelumnya” Puji pak Beni yang membuat Putri malu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvzlvbLHuq

“Aaahhhh bapakkk jugaa aahhhh jangan didorong lagiil… Titit bapak gak muat paaakkk… Titid bapak kegedean” Desah Putri yang membuat Pak Beni tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqLE2XNx6h

“Hennnkgghhhhh… Ini bukan titid mbak… Tapi kontol !” Ucap pak Beni yang semakin bernafsu hingga menerjang lubang sempit Putri hingga mentok mengenai dinding rahimnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLK6NlFwQ8

“Aaaahhhhh paaakkkkk… Iyyahhh jangan dorong lagi paakkk… Aahhhh kontol bapakkk gede bangeettt” desah Putri tanpa malu-malu karena sudah sangat bernafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAoWiItxhV

Cairan cintanya semakin menggenang di dalam lubang vaginanya. Tubuh Putri juga semakin kencang. Susunya membesar yang membuatnya jadi semakin nikmat di pandang. Pak Beni pun diam sejenak sambil memperhatikan tubuh indah Putri. Pak Beni tersenyum senang. Setelah puas menikmati pemandangan berupa gunung kembar. Ia lalu menghentakkan pinggulnya maju mundur untuk menikmati kenikmatan lainnya dari tubuh mahasiswi bercadar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SYXHcz0r7

Jleeebbbb… Jleeebbb… Jleeebbb !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8PSmDa93d

Terdengar suara pinggul pak Beni maju mundur.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQtAZdX6V8

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh paakkk” Desah Putri keenakan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jkzSJ4hJi

Pak Beni mulai menggerakan pinggulnya secara teratur. Penis itu terus bergerak di dalam secara maju mundur. Terasa gesekan di dinding vaginanya begitu terasa. Terasa sensasi hangat di penisnya membuat pak Beni tertawa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDs6mMJUNaK

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Nikmat banget memekmu mbaakk… Aaahhh… Saya jadi pengen terus menggenjotmu mbaaakkk !” Desah pak Beni yang sudah bertelanjang bulat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVvLTP3F22

“Aaaahhh iyaahh paakkk… Bapaakkk jugaaa aahhhhhh… Tapi pelann pelannn paakkk… Aku gak kuaatt… Aaahhhh… Aaaahhhh” Desah Putri bertahan sekuat tenaga ditengah terjangan penis pak Beni yang begitu terasa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrBhniDsEy

Sesuai dengan image fisiknya yang kekar. Kekuatan pak Beni terlampau besar dalam menghujami lubang vagina Putri. Penisnya yang juga besar dengan tega keluar masuk di dalam lubang vagina Putri. Penis itu terus menghujaminya. Penis itu terus menyodok kemaluannya. Penis itu terus menghukum vaginanya karena sudah berani membangkitkan nafsu birahinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapz98nZxZW

Tangan pak Beni pun tak sanggup lagi kalau hanya diam mendekap pinggang rampingnya. Ditengah terjangan yang semakin kuat, tangannya mulai bergerak mengusapi kulit mulusnya. Perut rata Putri dielus. Terasa perutnya begitu mulus. Kulitnya juga begitu halus. Pak Beni pun tersenyum senang. Ia lalu melanjutkan perjalanannya dengan mengusapi buah dadanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38tom2DV2x

“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhhh… Kenyalnya susumu ini mbaakkk… Kenyaall sekaliii… Ouhhhh… Ouhhhhhh” desah pak Beni saat meremas susunya dengan begitu kuat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QopFdI4J3

“Aaahhhh sakkitt… Aahhh paakkk… Aaahhhh” desah Putri sambil memegangi tangan pak Beni yang meremasinya kuat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUREqQ0YFkj

“Aaahhhhh… Aahhhhh maaf mbakkk… Haahaha… Saya bernafsu… Saya terlampau nafsu” Ucap pak Beni sambil terus meremasi susu bulatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcEIthHjRa

Dikala tangannya mencengkram kuat maka jemarinya menekan-nekan puting susunya hingga membuat akhwat berkacamata itu memejam nikmat. Terkadang jemarinya juga mencubitnya dan terkadang jemarinya cuma menggelitiki puting susunya. Pak Beni benar-benar menikmati hadiah yang diterimanya. Ia terus memainkan susu bulat itu. Ia memainkannya dengan penuh nafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TQduon4zS

“Aaahhhhhh… Aaahhhh… Aaahhhhhh… Ayo sini mbakk” Ucap pak Beni setelah memelankan genjotannya lalu mengajak Putri berdiri dihadapannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WLt06C0l5

“Hah… Hah… Hah… Iyyah paakk” Jawab Putri patuh. Dengan lemas kakinya berdiri dihadapan pak Beni. Pinggangnya kembali didekap olehnya. Sisi bagian belakangnya juga ditahan olehnya. Lagi-lagi cumbuan maut diterima oleh akhwat berkacamata itu dari pejantan tuanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4i3116ETy

Mereka kembali berciuman. Bibir mereka kembali bercumbu. Bibir mereka saling hisap dengan penuh nafsu. Bibir mereka saling mendorong tanpa ampun. Liur pun menetes disela-sela bibir mereka. Terlihat betapa beringasnya mereka. Terlihat betapa nafsu telah menguasai diri mereka berdua.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRoz8clmSv

“Hah… Hah… Hah” Desah pak Beni tanpa mengucapkan sepatah kata sambil menatap wajah Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuKiaacwbI

“Hah… Hah… Hah” Desah Putri yang juga tanpa mengucapkan sepatah kata sambil menatap wajah pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlx0TPvejR

Terlihat mereka saling senyum. Terlihat dua insan yang sama-sama sudah telanjang bulat itu tersenyum. Wajah mereka terlihat cerah. Terlihat tubuh polos mereka begitu indah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuF9A0yas5

“Ayo balik badan mbak… Saya udah gak sanggup lagi… Saya pengen nyodok memek mbak lagi” Ucap pak Beni ngos-ngosan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkvyQmJqRK

“Iyyahhh paakkk… Aku juga… Hah… Hah… Hah” Jawab Putri patuh.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7y9WCc5Qym

Dalam posisi berdiri membelakangi. Punggung Putri agak didorong sedikit hingga membuatnya menungging membelakangi pak Beni. Terlihat susu bulatnya jadi menggantung indah. Susunya seperti buah melon yang siap dipetik saja. Memang terdapat beberapa perbedaan dari susu yang dimiliki oleh akhwat yang jarang melakukan persetubuhan. Terlihat susu Putri masih kencang. Ukurannya juga bulat sempurna. Bentuknya agak berbeda dari punyanya Nayla yang agak lebih berisi akibat sering diremas-remas oleh seseorang. Memang sekilas masih terlihat indah punyanya Nayla. Pak Beni masih ingat betul bagaimana rupa dari susunya Nayla. Namun hal itu tidak akan mengurangi nafsunya untuk menyetubuhi akhwat yang sudah menungging dihadapannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqB0Cft4sDX

Melihat Putri sudah menungging siap untuk disetubuhi. Pak Beni langsung mengambil posisi. Penisnya ia arahkan di depan pintu masuk vaginanya. Kedua tangannya juga sudah memegangi pinggul Putri. Saat pinggulnya ia dorongkan, terasa penis itu kembali masuk menyodok lubang vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwiiBgitWe

Jleeeebbbbb !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4w3MSeaX1T

“Aaaaahhhhhhhhhh” desah mereka berdua bersamaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOOjWCORHB

Pak Beni langsung menggempur vagina Putri tanpa ampun. Pinggulnya bergerak maju mundur dengan cepat. Pinggulnya dengan tega membombardir lubang vagina Putri tanpa pernah merasa lelah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhX0Vlzi3E

“Aaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Putri pasrah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpu2xKGPO99

Nafsunya yang kian memuncak membuatnya tak peduli dengan erangan-erangan yang dikeluarkan oleh Putri. Ia malah jadi semakin bernafsu. Ia pun menusuk-nusukkan penisnya dengan beringas. Ia menyodok vagina Putri dengan sangat ganas. Tangannya juga menampar-nampar bokong Putri karena gemas. Terlihat bokong Putri memerah. Terdengar erangannya jadi semakin bergairah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG835gS0GYw

Plaaakkk… Plaaakkk… Plaaakkk !!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxBOnLlgbO

“Aaahhhhh… Aaahhhh paakkk… Aaaahhhh” desah Putri kewalahan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6eb7Dh73o

Ia pun nyaris ambruk, untungnya tangannya masih bisa bertumpu pada tepi ranjang tidurnya. Terlihat susunya bergondal-gandul dengan indah. Susunya bergerak maju mundur setelah disetubuhi tukang sapu itu dengan penuh gairah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZsILj6Q7l

“Ayoooo berdiriii !!!” desah pak Beni sambil menarik kedua tangan Putri ke belakang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSV3lJuGj9

“Aaaahhhhhhhhh”

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifpsLffpdQ

Tubuh Putri jadi terangkat naik. Dadanya jadi membusung ke depan. Setiap kali pak Beni melakukan sodokan maka semakin indahlah goyangan di kedua payudaranya. Putri terlihat pasrah. Matanya memejam membiarkan vaginanya diobrak-abrik secara suka rela. Memang rasanya amat sangat nikmat. Ia tak menduga kalau bercinta bisa langsung seenak ini. Perlakuan pak Beni dan pak Urip memang berbeda. Bersama pak Beni, dirinya bisa mendapatkan kepuasan yang tidak terkira.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4Uke0Qfxj

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aahhhhh rasakannn kontoolll sayaa ini mbaakkk… Rasakaannn iniii… Rasakaannn iniii !” Desah pak Beni semakin bernafsu saat menyodok-nyodok vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXB9DaIeI9k

“Aaahhhh iyaaahhhhh… iyaahhhh… Yanggg keraasss… Lebiihhh keraasss ouhhhhhhh” desah Putri yang semakin menikmati persetubuhannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoi2BztFdB9

“Aaahhh iyaaahhh…. Iyaahhh mbaaakkk… Terimaaa iniii… Terimaa kontol saya iniii… Akan saya buat memek mbak becek… Akan saya buat mbak puas dengan kuatnya sodokan saya” Ucap pak Beni memperkuat sodokannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbuzFmis4S

“Aaahhhh iyaahh paakkk… Aahhhh keras bangeett… Kuat banget sodokan bapaakkk… Aaahhhh… Aaahhhhh” Jerit Putri semakin pasrah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2USGIJAJcO

Ditengah sodokan yang semakin kuat, kedua tangan Putri tiba-tiba dilepas oleh pak Beni hingga membuat akhwat berkacamata itu ambruk ke ranjang tidurnya. Putri pun jatuh tersungkur diatas ranjang tidurnya. Kelamin mereka yang tadi bersatu jadi terlepas. Terlihat Putri tak berdaya diatas ranjang tidurnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpvVlBSJHS

“Hah… Hah… Hah” desah Putri ngos-ngosan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW5IpNopIw

“Ayo kita akhiri sekarang mbak” Ucap pak Beni yang tiba-tiba menaiki tubuh Putri lalu merapatkan kedua kakinya. Nampak lubang vagina Putri semakin menyempit. Pak Beni pun naik lalu memasukan penis tak disunatnya lagi. Saat penis itu masuk menembus liang senggama Putri. Terasa tusukannya begitu terasa yang membuat Putri sampai harus menggigit bantal yang berada di dekatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQBg5f7DDR

“Mmpphhhh paakkkkkkk” Jerit Putri dengan keras.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98dp2gplIx

Pak Beni yang sebenarnya sudah tak kuat lagi langsung jatuh menindihi Putri. Dada bidangnya menempel pada punggung mulusnya. Kedua tangannya kembali mendekap jemari Putri lalu merentangkannya ke kanan juga ke kiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSDtmE0ejl

Pinggulnya mulai kembali bergerak. Pinggulnya bergerak secara naik turun untuk menggempur rahim dari bidadari berkacamata itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0rYOySNsO

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmatnyaaa… Nikmatnyaaa memek akhwat bercadar sepertimu mbaaakkk” desah Pak Beni sambil menyodok rahim Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8mz73QIBo

“Aaahhhhh… Aaahhhh iyaahhh paakkk… Kontol bapak juga enaaakk… Terus setubuhi aku paakkk… Terusss puasi tubuhku” Ucap Putri tanpa malu-malu lagi akibat terlalu bernafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJHsdsyCY5

“Aaahhhh… Aahhhhh… Pasti mbaakkk… Pasti… Akan saya pejuhi rahimmu agar mbak bisa hamil dari sodokan saya iniii” Ucap pak Beni penuh nafsu yang membuat Putri semakin bergairah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pIzDMRJbT

“Aaahhhh iyaahhh… Iyaahhh… Kalau aku hamil apa bapak mau bertanggung jawab ?” Iseng Putri bertanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoscdn9jvT

“Aaahhh pastiii mbaakkk… Saya akan bertanggung jawab… Saya akan menikahimu agar saya bisa menggenjotmu lagi dan lagi… Akan Saya ubah dirimu menjadi mesin pembuat anak nanti” Ucap pak Beni dengan penuh nafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSRJsSt8BL

“Aaahhhhh… Kalau gitu hamili aku paakkk… Aku siappp… Aku pasrah agar aku bisa nikah dengan bapak” Ucap Putri yang sudah dibutakan oleh nafsu dan cintanya. Ia tak memperdulikan masa depannya. Yang ada dipikirannya hanyalah kepuasan dan hidup bersama pria yang dicintainya. Ia pun rela melakukan apa saja termasuk berubah menjadi mesin pembuat anak seperti yang sudah pak Beni ucapkan sebelumnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YjcWECrjg

“Kalau gitu terima ini… Terima lagiii… Heenkgghhh… Hennkgghhh !!” Desah pak Beni menyodokkan penisnya lebih kuat lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10T2nAtVLD

“Aaahhhh… Aahhhh… Iyaahhhhhh” Desah Putri semakin pasrah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZGNBjHjKV

Hampir lima menit mereka bersetubuh dalam posisi itu membuat diri mereka tak sanggup untuk menahan diri lagi. Nafsu mereka sudah memuncak membuat rahim mereka sudah siap untuk menembak. Penis pak Beni mulai berdenyut pelan setelah dijepit berulang kali oleh lubang vagina Putri. Rahim Putri juga mulai berdenyut setelah disodok berulang kali oleh ujung kulup penis pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdM6Xj3jHQM

Tubuh mereka semakin bergairah yang membuat tubuh mereka jadi semakin indah. Tubuh Putri mengencang dengan susu bulatnya yang semakin membesar dan kenyal. Tubuh pak Beni juga semakin kencang yang membuat penisnya semakin keras dan kuat dalam menghujami rahimnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJfQofmBkf

Pak Beni lalu memiringkan tubuhnya sambil menarik tubuh betinanya. Putri pun disetubuhi dalam posisi miring ke samping. Tangan kanannya tertindihi tubuhnya. Tangan kirinya tergeletak begitu saja diatas perutnya. Nampak tangan pak Beni menyelinap masuk ke depan untuk mengelusi payudara bulatnya. Pak Beni terus menggempur. Penisnya dengan kencang bergerak secara maju mundur.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfNtz0Q4Ip

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Saya gak kuat lagiii… Saya akan keluar sebentar lagiiii” Desah pak Beni tak tahan lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlL5J0G56mj

“Aaahhhhhh aku jugaa paakkk… Aku mau pipiss… Rasanyaaa aku mau pipis paaakkk” Desah Putri merem melek keenakan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesxR9fz79T

Terlihat pinggul pak Beni semakin beringas. Sodokannya semakin ganas. Ditengah deru nafasnya yang terengah-engah. Remasan tangannya semakin kuat. Susu Putri teremas dengan begitu nikmat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nfB27UcJ9

Semua rangsangan itu membuat diri mereka semakin tak sanggup lagi. Tubuh mereka pun menegang. Nafas mereka semakin berat. Terasa cairan cinta mereka mulai mendekati lubang kencing masing-masing.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyk3dx7E6tT

Pak Beni terus menggempur. Putri pasrah digempur. Dengan satu sodokan yang kuat membuat cairan cinta mereka keluar menyembur.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zGDho684j

Ccrrrooottt… Crroott… Ccrroottt… !!!!”

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvc7SYij0GE

“Aaaahhhhhh keellluuaaarrrr !!!” Desah mereka berdua secara bersamaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePZ07vDnlQ

Tangan kiri pak Beni mencengkram susu Putri dengan sangat kuat. Bibirnya dengan ganas mencumbu tengkuk lehernya hingga menyisakan noda memerah disana. Pinggulnya pun terus menyodok maju. Meski sudah mentok, pinggulnya masih ia dorong-dorong hingga dinding rahim Putri tersodok oleh ujung kulup penis itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90MEgaaviQ

Mata mereka sama-sama merem melek keenakan. Nafas mereka sama-sama berat setelah olahraga ranjang secara bersama-sama. Nafsu mereka akhirnya terlampiaskan. Rasanya sungguh puas. Mereka berdua akhirnya bisa sama-sama menuntaskan rasa penasaran mereka.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GK8WwCECg

“Aaahhhhhhh… Aaahhhhh nikmat sekali… Hah… Hah” desah pak Beni setelah puas menyetubuhi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWz2a3aKPWc

“Hah… Hah… Hah” desah Putri tak berkata-kata.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzFxco1lOv

Akhirnyaaa… Akhirnyya selesai jugaa… Hebat banget pak Beni bisa bertahan selama iniii… Duhhh nanti kalau aku hamil beneran gimana ? Moga aja gak dulu lah yah… Aku mesti kuliah… Aku juga mesti menikah agar orang tuaku tidak kecewa padaku karena hamil diluar pernikahan… Apa kata mereka kalau aku sampai hamil duluan ? Moga aja gak hamil lah yah sekarang…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfiiTCq5a5

Batin Putri yang sebenarnya was-was dengan sperma pak Beni yang ada di rahimnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5K15AKF0z0

Setelah birahi mereka terlampiaskan. Pak Beni pun menarik lepas penisnya hingga lelehan sperma yang baru dibuangnya mengalir deras melalui lubang vagina Putri. Spermanya sangat banyak. Sperma itu pun jatuh membasahi sprei ranjang kosan Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk45mwTATX8

“Hah… Hah… Mbak gapapa ? Beneran mbak gapapa kalau nanti mbak hamil ?” Tanya Pak Beni was-was dengan nasib akhwat bercadar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9n12ujubj0

“Hah… Hah… Gapapa pak… Gak usah dipikirin… Makasih yah, udah memuasiku” Ucap Putri sambil tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPB4wqwZgp

“Justru saya yang harusnya berterima kasih… Gak sepantasnya pejuh saya ada di dalam rahim akhwat secantik mbak” Ucap pak Beni merendah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9zNXkOcSZ

“Hihihih pantas kok… Bapak hebat… Sudah sepantasnya bapak yang jago memuasi menanam benih bapak di rahim aku” Ucap Putri malu-malu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡla70EhVJzc

“Hah… Hah… Hah… Sekarang apa ? Mbak mau istirahat kah ?” Tanya Pak Beni sambil memberani kan diri memeluk Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoA9YQfBfq

Putri hanya geleng-geleng kepala. Ia malah bangkit ke posisi duduk lalu melepas hijabnya juga ikatan rambutnya. Pak Beni pun terkejut hingga berbaring dalam posisi terlentang menatap Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3fnbkOUGF

“Bapak masih ada waktu kan ?” Tanya Putri kembali berbaring sambil mengusap dada bidang pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hVo3pmIsV

“Hah… Hah… Ada kok mbak, kenapa ?” tanya pak Beni tersenyum sambil memandang mata Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0ZgyTmldP

“Tolonggg ajariii akuuu” Ucap Putri malu-malu sambil mendekap ujung kulup dari penis pria tua itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkon5F8zju

“Ajari ?” Tanya pak Beni kebingungan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsPicVMUNz

“Heeem” Jawab Putri mengangguk malu-malu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIm3CN2JZL

“Aaahhhh… Ajari apa mbak ?” Tanya pak Beni mulai mendesah saat tangan Putri dengan nakalnya mulai mengelusi penis yang baru memuntahkan spermanya itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXAbo4oXmu

“Ajari aku, bagaimana caranya tuk memuasi bapak… Hihihihi” Ucap Putri sambil memejam lalu memajukan wajahnya tuk mencumbu pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqV6br7MzCs

Pak Beni pun ikut memejam lalu memajukan bibirnya tuk menerima cumbuan Putri. Mereka saling cumbu sejenak. Bibir mereka bersentuhan. Bibir mereka juga saling apit sebelum mereka menyudahinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiytwYqIEju

“Kalau gitu ayo naiki saya” Ucap pak Beni yang membuat Putri tersenyum malu-malu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QCjuW31g5

“Begini ? Mmpphh” desah Putri saat mulai menunggangi penis pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnDSNgSrE5

Pak Beni tidak langsung berbicara. Tapi ia menatap sejenak keindahan tubuh Putri yang kali ini sudah tidak tertutupi apa-apa. Hanya kacamata serta stocking saja yang melekat pada tubuh indahnya. Susu bulatnya terlihat. Rambut panjangnya yang tergerai indah juga terlihat. Pak Beni perlahan mulai kembali bernafsu. Penisnya yang tadi melemas mulai kembali mengeras setelah dijepit oleh rahim bidadari yang tersesat itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBKMAlfqg7

“Yaahhhh seperti itu… Ayo gerak mbak… Ayo naikan tubuh mbak… Anggap saja mbak sedang menunggangi banteng liar yaitu saya” Ucap pak Beni yang membuat Putri malu-malu sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEu0T5UOItk

Putri pun mulai beraksi. Ia menaik turunkan tubuhnya. Terasa dinding vaginanya tergesek oleh penis yang mulai mengeras itu. Payudaranya bergondal-gandul. Putri yang sudah lepas hijab dan masker itu menatap mata pak Beni dengan penuh cinta.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuGeXivN6e

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhh bapaaakkk” desah Putri tersenyum senang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokQT2hlYv8

Mereka pun langsung memulai ronde kedua mereka tanpa mengistirhatkan tubuhnya terlebih dahulu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqmt2x8gTF

*-*-*-*

Setengah jam telah berlalu semenjak diri Nayla meminum obat ramuannya. Dengan menggunakan pakaian yang masih sama seperti apa yang tadi ia kenakan saat membeli sayur di warung mang Yono, Nayla melanjutkan aktifitasnya dengan memasak untuk persiapan makan siangnya. Ia berencana ingin membuat menu makan siang yang sederhana. Lagipula tidak ada orang lain di rumah ini selain dirinya sendiri. Pak Urip ? Untuk apa menyiapkan makanan tuk pria bejat sepertinya ? Itu yang ada di benak Nayla sekarang. Ia pun terus memotong satu buah kentang yang baru dibelinya dalam posisi memanjang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDSB6M9gvL

“Hah, kira-kira segini kebanyakan gak yah ?” Tanya Nayla setelah memotong setengah dari kentang tersebut.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoKh8qoYyW

“Hmm coba ah aku cek resepnya lagi… Loh catetannya dimana yah ? Ah iya, kan ada di dompet ! Loh dompetku juga dimana yah ? Apa mungkin ketinggalan di kamar ? Mau ke kamar nanggung, yaudah ah dikira-kira aja” kata Nayla yang lalu menyimpan sisa potongan kentang itu ke dalam kulkas.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09zJmp2PHP

Nayla yang saat itu berencana untuk memasak french fries mulai membumbui potongan kentang itu dengan bumbu yang ia ketahui. Ia mengingat-ngingat resep yang pernah ia baca. Lalu ia memanaskan minyak lalu menggorengnya hingga berwarna coklat keemasan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EK3psGN9h

“Akhirnya, jadi juga” ucap Nayla tersenyum senang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxRI0PyZsO

Setelah meniriskan kentang yang ia goreng ke atas piring, tiba-tiba sesuatu yang tak asing kembali ia alami.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiXH1SIfia

Eh, lagi ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7HQlqR21z

Batinnya saat payudaranya agak terasa gatal yang membuatnya ingin meremas sesaat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskGBTvbE1x

Tahann Nayyy… Jangan diladenin… Biarin aja, nanti juga hilang sendiri kok !

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezVYGIdjj1

Batinnya mencoba bertahan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9v1YQ1jgq

Tapi sialnya rasa gatal itu malah makin menjadi. Tangan Nayla jadi tak sanggup untuk menahan diri. Tangan kanannya meremas dada sebelah kiri. Baru sekali ia meremasnya, ia sudah merasakan kenikmatan yang amat sangat. Mata Nayla sampai memejam. Ia tak sanggup membukanya akibat terlalu menikmati remasannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxHzpuUKf4

“Mmmppphhhh ini gawaatt… Kenapa mulai kerasa lagi ?” Lirihnya saat berdiri diam di dekat kompor di dapurnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6WCO2Q6lr

Jemari kanannya pun menggelitiki putingnya dari luar kaus yang ia kenakan. Rasanya nikmat. Jemarinya kembali meremasnya. Mulutnya sampai membuka penuh kepuasan. Tangan kirinya sampai ikut-ikutan. Kedua tangannya jadi meremas kedua payudara bulatnya secara bersamaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QCFNQwYtj

Saking nikmatnya, tubuhnya berjalan mundur sendiri hingga sampai di pintu kulkas di area dapur rumahnya. Sambil bersandar pada pintu kulkas itu, ia meremasi kedua susunya dengan penuh nafsu. Ia juga menggoyangkan susunya naik turun. Ia kembali meremasnya lalu menekan-nekan putingnya sendiri. Wajahnya terlihat menggairahkan. Ia benar-benar binal saat tak kuasa menahan rasa gatal pada tubuh indahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqahEmvUaD

“Aaahhhh nikmat bangeett… Aaaahhhh kenapa lagi sih ini ! Ouhhhhh enak bangett rasanyaaa… Mmpphhhh” desah Nayla saat meremasi kedua susunya sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLplsK5kHj

Kenikmatan itu mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Tidak hanya di payudaranya saja, tapi juga mulai menjalar ke arah vagina sempitnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPA4PhOnOMS

“Ouuhhhh memekku… Mmpphhh gatelll bangeettt” Desah Nayla saat menurunkan tangan kanannya untuk menekan-nekan vaginanya dari luar celananya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahVYv9RS6H

Nayla pun melangkah maju. Matanya merem melek menahan kenikmatan yang ia dapatkan. Saat vaginanya semakin terasa gatal, ia menjerit keras yang dibalas dengan tekanan jemarinya ke arah bibir vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMMUz3ZkiVE

“Aaaaaaaahhhhhhhh” desah Nayla sampai nyaris terjatuh.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6DVWrogKT

Untungnya tangan satunya sigap dengan bertumpu pada tepi meja makan dihadapannya. Ia pun menunduk lalu tangan kanannya jadi semakin kuat dalam menekan-nekan bibir vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWxFYlNxQl

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desahnya hingga pinggulnya bergoyang menahan kenikmatan yang ia rasakan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAygjwtmPn

Nafsu yang semakin membara membuat tubuhnya mengencang. Kedua susu bulatnya juga membesar. Nampak susunya menonjol dari balik kaus yang ia kenakan. Vaginanya juga semakin basah. Jemarinya jadi semakin bergairah untuk menekan-nekan kemaluannya dari luar celananya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGxzhU7Jcn

“Aaaahhhhhh kenapa inii ? Mmpphhh kenapa tubuhku begini lagi ?” Lirihnya sambil terus meremasi dadanya juga menekan vaginanya dari luar celana yang ia kenakan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hVkZI4Ba5

Tiap kali susunya teremas, kenikmatan yang ia rasakan semakin dahsyat. Tiap kali vaginanya ditekan, tubuhnya sampai merinding saat merasakan adanya setruman kecil yang merangsang vaginanya. Nafasnya pun kian memberat. Ia yang sebelumnya baik-baik saja tiba-tiba menjadi ngos-ngosan seperti baru saja melakukan olahraga pagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqNSg3Fv7T

“Mmppphhhh tolloonggg ! Ada apa dengan diriku ini !!!” Lirihnya sambil duduk di kursi dekat meja makan lalu mengangkangkan kakinya lebar-lebar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6pXDkOcoR

Matanya memejam sambil duduk menyandar pada sandaran kursi dibelakangnya. Tangan kirinya meremas payudara bulatnya yang semakin kenyal. Tangan kanannya bahkan sampai masuk ke dalam celananya lalu menekan biji klitoris yang membuatnya kejang-kejang penuh kenikmatan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiSvfWNxxc

“Aaaahhhhhhh… Aaaahhhhhh enakk bangett… Aaahhhhh” desah Nayla semakin mendesah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQPkzHi4Wx

Ia yang tak kuat lagi mulai mengangkat naik kaus berlengan panjangnya. Kedua susunya mulai terlihat meski terhalangi behanya. Ia lalu melepas behanya yang membuat susunya terlihat dengan begitu jelas. Jemarinya jadi kian bebas untuk memainkan payudara bulatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi77dzIpr4z

Terlihat Nayla menggelitiki puting sebelah kirinya. Lalu menekannya. Lalu menariknya. Lalu mencubitnya hingga dirinya kembali menjerit merasakan kenikmatan saat dicubit.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB46k0bwHFv

Nayla juga mulai melepas kausnya karena tidak tahan lagi. Ia sudah bertelanjang dada. Dari atas ke bawah, ia tak tertutupi oleh apa-apa. Akhwat yang sehari-harinya terbiasa mengenakan hijab beserta cadar itu kini sedang bertelanjang dada memamerkan susu kenyalnya juga rambut pendek sebahunya. Matanya memejam nikmat saat kedua tangannya meremasi kedua susunya dengan kuat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuDlSsp7Tz

“Aaaahhhhh… Aaahhhh tolloonggg… Tolongg akuuu… Aaaahhhh” desah Nayla yang merasa tak kuat lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgklpPsa3K

Ia akhirnya melepaskan satu-satunya pertahanan terakhirnya yakni celana trainingnya berikut celana dalamnya. Nayla akhirnya bertelanjang bulat. Ia tak mengenakan apa-apa lagi. Tak ada satupun kain yang menutupi keindahan tubuhnya saat ini.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOWr2wQo5O

“Aaaahhh nikmat sekalliii… Aahhhhhh aku gak kuat laggiii… Aku butuh sesuatu untuk melampiaskan nafsuku… Apa itu ? Apa yang aku butuhkan untuk memuaskan nafsuku ?” Ucapnya semakin gelisah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWMUGLDbVz

“Oh yah, terong yang baru aku beli !” Ucap Nayla saat teringat terong yang baru saja ia beli dari mang Yono.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebjhfYT7Kc

Ia dengan telanjang bulat berjalan menuju kulkasnya. Ia lalu berjalan menuju sofa ruang tamu sambil membawa terong itu menggunakan tangan kanannya. Sesampainya ia disana, ia langsung mendudukkan tubuh polosnya lalu melebarkan kakinya lebar-lebar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9mrwqF3mJ

“Aaahhhhhhh” desah Nayla saat terong yang baru saja keluar dari kulkas itu disentuhkan ke bibir vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeLk6TY1nA

Ia lalu mendorong terong itu ke dalam. Terong itu kian membelah bibir vaginanya hingga semakin masuk ke dalam. Terasa sensasi dingin disana. Nayla pun mendesah. Ia menikmati masturbasinya menggunakan terong yang baru saja dibelinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7olSrTTn1

“Aaahhhhh nikmat bangeett… Mmppphhh yaahhh… Mmppphhh” desah Nayla yang langsung mulai menggerakan terong itu keluar masuk secara perlahan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fNVl9d6es

Sensasi dingin dari terong yang keluar masuk di dalam vaginanya itu membuatnya seperti sedang ditusuk menggunakan kontol yang memiliki rasa mentol. Ada sensasi semriwing di dinding vaginanya yang membuatnya tak bisa berhenti untuk menggerakkan terong tersebut. Akibatnya ia mulai mempercepat gerakan terong itu. Gerakannya semakin cepat yang membuatnya jadi semakin terasa nikmat. Ia pun tak sanggup untuk menahan diri lagi. Ia pun memutuskan untuk melampiaskan semuanya mumpung tidak ada orang lain di dalam rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oPVw4fGhy

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sepuas-puasnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHPjAQZeoC

Dikala tangan kanannya menggerakkan terong di dalam vaginanya maka tangan kirinya memainkan payudaranya dengan meremas-remasnya juga memelintir putingnya. Kedua kakinya jadi semakin mengangkang. Desahannya jadi semakin lantang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQ85L8ct32

“Aaahhhhh… Aaahhhh paakkk… Aaahhhh pakk Beniiii” desah Nayla yang justru memejam membayangkan pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAffkfzjoH

Sosok kekar yang selalu menjadi tempat pelampiasan nafsunya itu kembali hadir di dalam benaknya. Meski tadi ia mencoba menjauh darinya tapi ia kini sadar bahwa dirinya sangat membutuhkan sosoknya. Ia pun rindu akan belaian tangannya pada tubuh indahnya. Ia rindu akan sodokan penuh kenikmatan dari penis kekarnya. Ia juga rindu akan ucapannya yang berjanji akan menyetubuhinya secara terus menerus tanpa henti.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFwDJoMSWq

“Aaaahhhhh sodok memek aku paaak… Aahhh yahh seperti itu… Aahhhhh lebih kuat lagii… Ayoo sodok aku yang kerasss paaakkk” desah Nayla yang semakin binal ketika dikendalikan oleh hawa nafsunya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0221TmL44g

Gerakan terongnya pun jadi semakin cepat. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNfPBI0czb

“Aaaahhhh… Aaahhh paakkk… Mmpphhhh paaakk Benii lagii apa yaahhh ??? Aku VC ahhhh !!” Desah Nayla yang saking sangeknya hingga ingin mengajak pak Beni melakukan video call lagi. Padahal dirinya sedang telanjang bulat. Padahal ada terong yang sedang nyungslep di dalam vaginanya. Tapi ia tetap nekat melakukan panggilan video dengan tetangga kekarnya. Ia mengambil hape yang tergeletak di meja ruang tamunya. Ia sudah memencet tombol video call. Suara mendengung pun keluar dari dalam telponnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpkPnXBQqb

Tuuttt…. Tuuuttt…. Tuutttt !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Z5CrBCv7K

“Ayo angkaat paakk… Angkaaat…. Mmppphhhh” Ucap Nayla sambil terus menggesek-gesek dinding vaginanya menggunakan terongnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGVLgxukFV

“Cepeettt paakkk angkaat… Aku butuh kontol bapaakkk… Aku butuh kata-kata kotor dari bapaakkk” Desah Nayla yang sudah sangat terangsang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBq98H1Drgy

Sambil menunggu, ia kembali menaruh hapenya di meja ruang tamu. Ia kembali menyodok vaginanya juga meremasi payudaranya. Posisinya yang duduk menghadap ke pintu masuk membuatnya jadi terbayang sesuatu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgcGEnVIWP

Gimana kalau tiba-tiba pak Urip muncul dari balik pintu terus mendapatiku lagi kayak gini ? Aku pasti akan diperkosa habis-habisan… Aku pasti bakal dihukum dengan kenikmatan yang begitu memuaskan… Aaahhhh kenapa aku malah pengen diperkosa pak Urip lagi sihhh ? Duhhhh gawaatt bangettt… Otakku makin kotor gara-gara nafsuku ini ! Cepaaat siapa saja tolong puasi akuuu !! Tolongg hilangkan nafsu ini dari tubuhkuuu !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjMfB0430t

Batin Nayla yang sudah tak peduli lagi asal bisa mendapatkan tempat pelampiasan untuk memuaskan nafsu birahinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGYqzS05dI

Mmpphhh pakkk Beni mana sih ? Sesibuk apa sih dia sampai gak menjawab panggilanku ? Bukannya ia sudah berjanji akan menjadi pemuas nafsuku ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIr6bidZ22d

Batin Nayla kesal saat pak Beni tidak menjawab panggilannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopMDKQLV9x

*-*-*-*

BEBERAPA SAAT SEBELUMNYA

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOq0S2j1jq

“Aaaaahhhh paakkk… Aahhhh terusss… Teruss yang keraas paakkk… Aaahhhh” Desah Putri yang terkapar tak berdaya diatas ranjang tidurnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzRLGADxKh

“Aaahhhh iyaahh mbak Putt… Aaahhh nikmat sekaliii… Terima ini… Terima sodokan saya iniii !” Desah pak Beni yang sedang asyik menggempur tubuh mahasiswi berkacamata itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWppxSaOhb

Seketika dering hapenya berbunyi. Pak Beni pun menoleh sejenak lalu kembali menatap Putri. Posisi hapenya yang sedang telungkup membuatnya tak mengetahui siapa nomor yang sedang menghubunginya saat itu. Ia membiarkan teleponnya terus berbunyi. Ia lebih memilih fokus memuasi Putri. Kapan lagi dirinya bisa mendapatkan kesempatan seperti ini ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGc5KI0QECA

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Itu hapenya paakk… Mmpphhh bunyiii” desah Putri sambil menatap pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCAAfraYsh

“Aaahhh…. Aaahhhh biarkan saja mbaakkk… Memuasimu adalah tugas utama saya” Desah pak Beni membalas tatapan Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRVDH3zgtc

Putri pun tersenyum. Pak Beni juga. Tanpa memperdulikan suara dering telepon yang terus berbunyi. Mereka terus bercinta, bahkan mereka juga berciuman agar diri mereka bisa fokus pada persetubuhan yang sedang mereka lakukan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOOoCnSKou

“Mmppphhhh… Mmpphhhhhh” desah mereka berdua secara bersamaan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJ57tDxOFe

*-*-*-*

“Ihhh pak Beni mana sihhh… Lagi dibutuhin malah gak ada… Mmpphh… Mmpphhh” Ucap Nayla kesal yang kemudian melampiaskannya pada lubang vaginanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBXoKEzb3K

Meski Nayla gagal menghubungi pak Beni untuk meminta kepuasan. Ia tak berhenti dalam mengocok vaginanya untuk mencari kenikmatan. Bahkan kocokannya malah semakin menjadi. Kocokannya dipercepat. Bahkan ia sengaja mendorong terongnya lebih dalem lagi hingga keseluruhan terong itu nyaris terlahap di dalam vaginanya. Dikala ujung terong itu menyundul dinding rahimnya. Mulutnya langsung membuka lebar. Matanya terbuka sejenak sebelum kembali menutup untuk menikmati rangsangannya. Nayla sudah benar-benar binal sekarang. Penampilannya jauh berbeda dengan janjinya yang ingin berhijrah menjadi Nayla yang dulu lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxaHe1C4qM

“Aaaaahhhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh” Desah Nayla sambil mengangkat kedua kakinya ke sofa yang ia duduki saat ini.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGWqvT3ZmG

Diam-diam ketika sedang asyik-asyiknya bermasturbasi sambil memejam. Terdapat seseorang yang mengintip dari sela-sela pintu masuk yang rupanya tidak tertutup rapat. Sesosok itu pun terkejut melihat binalnya sesosok wanita telanjang yang sedang bermasturbasi di dalam. Ia pun tak menyangka. Meski agak ragu, ia menyadari bahwa tidak ada wanita lain yang tinggal di rumah ini selain wanita yang sehari-harinya mengenakan cadar itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyYoznkokb

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7zozwmnyg

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISuP7uoqBR

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33IzvZEBG1

MULUSTRASI NAYLA TELANJANG

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ynXeDyxIM

Itu mbak Nayla yah ? Wow !

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNMgkDh78o

Batinnya terpana.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIyMkHCEH8u

Diam-diam tanpa sepengetahuannya, sesosok asing itu menyelinap masuk sambil mengelusi penisnya yang mulai mengeras. Dirinya menjadi deg-degan menyadari ia semakin dekat dengan wanita binal yang sedang bermasturbasi itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17j7pWmSjr

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhhh… Aahhhh enak bangett… Terusss sodokk paakk… Aaahhhh” desah Nayla tanpa menyadarinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkanESLUVkS

Sosok misterius itu semakin mendekat. Ketika sosok itu sudah berada di depan Nayla, sosok itu langsung melancarkan aksinya yang dulu sempat tertunda.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLn8PCburev

“Aaaahhhh teruss… Teruss pakk… Iyaahhhhh… Aakuuu mmpphhhh” Desah Nayla tertahan saat mulutnya disekap oleh seseorang. Ia terkejut. Jantungnya berdegup kencang. Matanya pun langsung membuka lebar. Ia tak menyangka ada orang asing yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdzIigxi3l

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWETCsrLRS

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBeRkD31aQ

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZT10iJUO4w

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeWjmHGlT7

Manggg Yoonnooo !!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhDRYeatkl

Batin Nayla terkejut.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmx9T15rz6

“Huahahaha… Kan, sudah saya duga… Saya sempat curiga kenapa mbak Nayla beli terong segede ini dari saya” Ucap Mang Yono tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOCON8Z0nN

“Mmppphhhh… Mmmppphh” desah Nayla tertahan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia seperti ingin bilang kalau ini tidak seperti apa yang tukang sayur itu ucapkan. Namun ia tak bisa berkata apa-apa saat mulutnya ditahan oleh tangan mang Yono dari depan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkahCp8rOu

“Huahaha saya sempet nyesel dulu karena menyia-nyiakan kesempatan itu… Sekarang kesempatan itu kembali datang… Saya gak akan menyia-nyiakannya lagi… Saya akan menyetubuhimu… Saya akan menggenjotmu untuk memejuhi memekmu !” Ucap mang Yono dengan penuh nafsunya sambil menurunkan resleting celananya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBuJb4qqx4

Nampak penis berwarna hitam itu sudah keluar dari dalam celananya. Pria tambun yang memiliki kumis tebal itu pun bersiap untuk menggantikan terong yang sedari tadi memuasi rahim akhwat telanjang itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1rAUYux7o

“Tunggu maangg… Ini bukan seperti yang mamang kira… Aku… Akuuuu aaaaahhhhhh” Desah Nayla saat terong itu dicabut lalu digantikan dengan penis besar yang langsung melesat cepat ke dalam.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSzGyD7ktO

Jleeebbbbb !

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1Wf49SG9O

“… Maaaannnggggggg !!!! Jerit Nayla dengan manja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjElIA2ZO6

“Aaahhhh mantaappnyyaaaaa” desah mang Yono setelah menancapkan penis tak bersunatnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjOVK8pQ9K

Penis itu dengan tega langsung masuk mengenai titik terdalam dari rahim Nayla. Nayla sendiri sampai kejang-kejang dibuatnya. Vaginanya yang begitu gatal tiba-tiba digaruk oleh penis hitam berhoodie yang ukurannya tidak friendly. Penisnya sungguh besar. Seperti badan dari tukang sayur itu yang gempal. Penis tukang sayur itu juga gempal dengan kulup yang menutupi ujung gundulnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1I2UbfdruK

“Hah… Hah… Hah” desah mereka berdua langsung ngos-ngosan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhsjZ1p9SZ

“Huahahah… Hah… Hah… Puasnyaaa… Niat saya tadi yang mau ngembaliin dompet mbak yang ketinggalan eh malah dibalas dengan kenikmatan yang sangat memuaskan… Mbak lupa yah tadi pas ngeluarin uang dari dompet, mbak malah naruh dompet mbak di gerobak saya ? Atau jangan-jangan itu undangan agar saya bisa memuasi mbak ?” Tanya mang Yono ngos-ngosan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKtdJ3mhux

Dompet ? Jadi dompetku tadi ketinggalan di gerobak mang Yono ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfPZAmy7443

Batin Nayla terkejut.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAn1UenGDlS

“Aaaahhhh… Ituu… Ituuu…” Ucap Nayla tak bisa berkata-kata karena saking lemasnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSVfGiz7ZW

“Kalau gitu saya anggap itu sebuah undangan yah, mbak… Hennkgghhh” kata mang Yono yang langsung menggerakkan pinggulnya karena tak tahan lagi dengan kenikmatan yang ingin ia dapatkan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGZZZWBfxy

“Uuuuhhhhhhh maangggg !!!” Desah Nayla dengan sangat manja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnKbRldX3S

Penis mang Yono langsung bergerak dengan kecepatan penuh. Wajahnya bahkan sampai belepotan peluh. Ia begitu sesumbar untuk memenuhi rahim Nayla dengan pejuh. Tampak kilatan matanya berapi-api. Ia sungguh bernafsu untuk menyetubuhi sang bidadari. Matanya merekam setiap senti lekuk tubuhnya yang begitu seksi. Ia benar-benar happy. Akhirnya impiannya terwujud untuk menyetubuhi sang bidadari.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUn8ElrBP8

“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhh mantaappnyaaa… Mantaapp sekali jepitan memekmu mbaaakkk !!” Desah mang Yono dengan sangat puas.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs83iC4MFhg

“Uhhh maannggg iyyaahhh… Aahhh pelaannn… Pelaann maannggg” desah Nayla terkejut akan besarnya nafsu mang Yono.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJhr0zbeHb

Meski demikian, akhirnya ia dapat melampiaskan nafsunya melalui sodokan penis tukang sayur itu yang begitu bernafsu. Nayla yang sedang duduk di sofa dalam posisi mengangkang hanya bisa pasrah. Akhwat cantik yang sudah bertelanjang bulat itu hanya mampu membiarkan tukang sayur yang masih berpakaian lengkap itu menyetubuhinya dengan penuh kepuasan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNc62xRcujv

Mang Yono terus memegangi pinggulnya. Tukang sayur itu terus menggempur sambil menikmati goyangan dada Nayla yang begitu makmur.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexDo3zGzyE

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh maanngggg” desah Nayla yang mulai mendapatkan adanya tanda-tanda orgasme.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdCwIqug2b

Mang Yono pun tersenyum. Ia tak menduga bisa membuat akhwat cantik yang sehari-harinya mengenakan cadar puas dengan menggunakan penis saktinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XJAZ5l8FK

“Aaahhhh… Aahhhh…. Aaaahhh… Puas ? Saya juga… Gara-gara terlalu bernafsu saya jadi mau keluar pas memuasimu mbak… Huahahaha” tawa mang Yono yang juga mulai merasakan adanya tanda-tanda.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaGMCWJT44

Ketika nafsu sudah memuncak. Tak ada alasan untuk menahan diri lebih lama lagi, mang Yono segera bertindak. Genjotannya yang tadi sudah kuat kini diperkuat lagi. Tangannya yang tadi mendekap pinggangnya kini naik mendekap payudaranya. Terasa kekenyalan disana. Terasa kesempurnaan yang membuat nafsu mang Yono tak tertahankan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡta87wreWEx

“Aaahhhh… Aahhhh gilaaaa… Aaahhh gak nyangka saya bisa memuasi akhwat seseksi ini… Huahahha” tawa mang Yono yang begitu bahagia.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RqhfaX9MG

“Aaahhhh… Aaahhh… Aaahh manggg… Mamanggg aaaahhhh” desah Nayla semakin keras hingga matanya memejam menahan genjotan tukang sayur itu yang semakin ganas.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnCw0FUdO1

Pinggul mang Yono terus bergerak maju mundur. Ia dengan penuh tekad terus menggempur. Tak ada alasan baginya untuk mundur. Ia tidak ingin impiannya hancur. Ia ingin terus menyodok rahimnya hingga membuat spermanya mengucur.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuyfRTn5IB

“Aaaaahhhhh… Aaahhhh… Aaaaahhhh” desah mereka berdua dengan sangat kencang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXOzTIQlce

Sofa yang Nayla duduki sampai bergoyang ditengah gempuran mang Yono yang semakin kencang. Ia terus mengganyang Nayla. Ia terus membuat akhwat seksi itu berteriak dengan penuh kepuasan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRjQ0LTm1w

“Aaaahhhh mamaanggg… Aaahhhh… Aahhhh sebentarr lagiiii !!” Jerit Nayla yang membuat mang Yono tertawa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUud71tpbq

“Aaahhhh samaa… Samaa mbaakk… Saya jugaaa… Saya udah gak tahan lagi tuk menghamilimu mbaaakkk… Hennkgghhh !!!” Desah mang Yono dengan penuh nafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOgFZ1Nx6j

Nafsu mereka sudah mendekati puncak. Terasa kelamin mereka sama-sama berdenyut cepat. Mang Yono merasakan penisnya terjepit. Nayla merasakan vaginanya menyempit. Mereka sama-sama sudah tak kuat. Mereka sama-sama mengharapkan kepuasan yang sebentar lagi akan mereka dapatkan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5a1DW68scn

“Aaahhhh… Aaahhhh… Akhirnyaaa… Akhirnyaaa mbaakk… Saya gak kuat lagiii… Sayaa gak kuatt lagiiii” jerit mang Yono ngap-ngapan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38em5dj0nB

“Aaahhh maanggg saya jugaaa… Saya jugaa maanggg… Uhhhh” desah Nayla pasrah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4qAZFtKjS

“Aaahhh yahhhh… Aahhh yaahhh… Aaahhhh dikit lagiii… Dikitt lagiii… Hennkgghhh” desah mang Yono yang langsung mementokkan ujung kulupnya lalu mendongakkan wajahnya naik ke atas.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziYfM2Shmw

“Aaaahhhh maannggggg” jerit Nayla yang membuat vaginanya semakin berdenyut kencang. Nayla tak kuat lagi. Akhirnya gelombang cintanya pun menyembur deras meski terhalang oleh penis tak bersunat itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAeX8fJ8NJ

“Kelluaarrr !!!” Jerit Nayla duluan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoibX9LrMw

“Aaaahhh saya jugaaa” jerit Mang Yono menyusul tak lama kemudian.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOBvIqINNf

Crroottt… Ccrrrooott… Ccrroootttt !!!

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3u6ehVyH9O

Lagi, vagina Nayla kembali diisi oleh sperma pejantan tua lagi. Ia benar-benar tak menyangka dirinya yang menjaga pola hidupnya lagi-lagi dipejuhi oleh pejantan tua lagi. Kalau ia diperkosa seperti yang pak Urip lakukan, mungkin ia tak begitu menyesal dengan alasan karena dirinya tak bisa melawan. Tapi kali ini ? Dirinya yang justru bertingkah hingga membuat mang Yono berkesempatan untuk menikmati tubuhnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrik4ix69N

Nayla pun hanya bisa merem melek penuh kepuasan. Tubuhnya lemas. Ia tak bisa melakukan apa-apa selain bernafas.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2gDkzAN7f

“Hah… Hah… Hah… Puasnya saya mbak… Huahaha… Tapi sayang, saya terburu-buru… Saya jadi kurang menikmati persetubuhan kali ini” kata mang Yono sambil tersenyum puas menatap wajah cantik Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatCRbryB8A

“Hah… Hah… Hah” Nayla pun hanya bisa mendesah.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7yn6K65cI

Pikirannya kalut. Ia benar-benar tak habis pikir dengan perbuatannya kali ini. Bahkan saat pak Urip & pak Beni tidak ada disekitarnya pun, dirinya masih bisa berzina dengan tukang sayur yang sudah lama ia kenal. Memang rasanya memuaskan tapi ia benar-benar kesal dengan jalan takdir yang harus diterimanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QysEQQ6jY

Aku ini apa ? Kenapa aku begitu mudah untuk berzina ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQRxK3T5ED

Batin Nayla kebingungan.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwd7XhZcWu

Haruskah aku menyerah untuk berhijrah ? Haruskah aku berubah menjadi lonte saja ? Lagipula, ini gak ada ruginya kan ? Aku malah suka bisa bercinta dengan pria-pria hebat seperti mereka…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBQszRmR5b

Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap wajah mang Yono. Terlihat tatapan matanya begitu bernafsu. Ia memandang wajah tukang sayur itu dengan penuh nafsu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOQEXNEiUS

Seketika muncul bayangan wajah pak Urip & pak Beni di kiri kanan wajah mang Yono. Ia jadi kepikiran. Gimana yah rasanya digempur oleh mereka bertiga sekaligus ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4fF0RsmIt

“Makasih” ucap Nayla tanpa sadar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTHhDBxLit

“Sama-sama mbak… Huahaha… Ini dompet mbak… Saya cek isinya masih sama… Cuma satu lembar uang dua ribuan… Huahhaa udah kaya abis nyewa lonte seharga 2rb aja… Itupun minjem ke lontenya… Huahahha” tawa mang Yono yang lalu menarik lepas penisnya dari dalam vagina Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZJKtPATEV

“Uuuhhhhhh” desah Nayla sambil menundukkan wajah tuk melihat lelehan sperma tukang sayur itu yang keluar begitu deras.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kTKP8hqft

“Ini bersihkan mbak… Huahaha” tawa mang Yono sambil berdiri tegak dengan tangan yang berkecak pinggang.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDvABagYbF

“Iyaahhh mmpphhh… Mmpphhh” desah Nayla yang langsung duduk tegak untuk membersihkan sisa sperma di penis tukang sayur itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0smBouZlz

“Ssllrpp aahhh” desah Nayla setelah membersihkannya lalu membuka mulutnya tuk memperlihatkan sperma yang ia dapat melalui kulumannya. Nayla dengan binal tiba-tiba menelan sperma itu. Ia lalu menyandarkan tubuhnya kembali setelah dipuasi oleh tukang sayur bertubuh gempal itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHNxhYXY4n

“Huahaha gak nyangka ternyata cadar yang mbak pake itu kedok aja yah… Rupanya mbak ini kerdus… Bispak lagi… Huahahah… Oh yah ini alamat rumah saya… Kalau mbak masih penasaran dengan saya, mbak bisa kunjungi rumah saya kapan-kapan… Saya kosong sewaktu sore sampe malem… Jujur, saya masih penasaran juga meski sudah dua kali menodai tubuhmu” kata mang Yono teringat dulu dan sekarang. Ia lalu memberikan secarik kertas bertuliskan alamat rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogUjl9rgv8

Nayla dengan senang hati menerimanya. Ia pun heran pada dirinya sendiri. Ia tidak marah atau tersinggung ketika dirinya dituduh kerdus dan bispak. Ia juga biasa saja saat dikata cadar yang digunakan hanya kedok untuk menutupi nafsu liarnya. Ia jadi bertanya-tanya. Apa jangan-jangan semua yang diucapkan mang Yono benar yah ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5d3tt0DMOS

“Hah… Hah… Hah” Nayla yang kelelahan hanya terengah-engah saat melihat mang Yono tersenyum lalu pamit meninggalkan dirinya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYwAVRHSD2

“Apa keputusanmu Nay ?” Lirihnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSRGxpOdEf

“Sejujurnya sih aku masih penasaran… Apalagi aku memang butuh kepuasan setelah mas Miftah gak mampu memuasi diriku… Hmmmm, haruskah aku ke rumahnya ?” Lirihnya sambil menaruh kertas itu di meja ruang tamunya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXzLJUc7WN

Seketika ia mendengar notif dari hapenya berbunyi. Saat ia melihatnya, rupanya ia mendapat balasan pesan dari pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlo49VsE8MV

“Ada apa mbak ? Maaf tadi saya lagi bekerja, gak sempet ngangkat panggilan videonya” balas pak Beni berbohong.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwStxKXx4nE

“Gak ada, oh yah… Kapan-kapan aku mau bertemu… Ada yang mau aku omongin ke bapak” balas Nayla yang masih telanjang bulat di ruang tamunya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WiuhEY9ws

“Apa itu ?” Balas pak Beni penasaran.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGqvLuo82A

“Nanti aja… Pas kita ketemu, baru aku obrolin langsung apa yang ingin aku omongin ke bapak”

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwg3BgnKpit

“Siap mbak” balas pak Beni yang tak dibalas lagi oleh Nayla.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvWYLsiMt0

Nayla masih terengah-engah. Dadanya naik turun setelah dipuaskan oleh tukang sayur langganannya. Tiba-tiba ia tersenyum. Sepertinya ia sudah memutuskan jalan hidupnya. Tangan kirinya tiba-tiba meremasi dadanya sedangkan tangan kanannya menekan-nekan biji klitorisnya. Di otaknya hanya ada penis dan penis saja. Ia telah menyerah. Ia telah menghamba pada kepuasan nafsu. Ia pun ingin disetubuhi lagi oleh pejantan-pejantan tua yang telah berhasil memuaskannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmTGDq9tNn

“Bapaakkk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla yang semakin tersesat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZsTecSLHE

*-*-*-*

Sementara itu di kamar kosan Putri

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Clw9XpYyX

Mbak Nayla ngapain yah tadi ngajak VC ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64rDewM1On

Batin pak Beni penasaran.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIcEN1SXJg

Ia jadi kepikiran, apa jangan-jangan mbak Nayla hendak mengajaknya melakukan VCS lagi ? Kalau benar demikian, ia bakalan menyesali perbuatannya karena lebih memilih Putri ketimbang Nayla itu sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCLBcNsWZa

Apa iya begitu ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOeBlRWsKH5

Batin pak Beni yang sedang berbaring di ranjang lalu menoleh ke samping untuk menatap wajah mahasiswi cantik yang sudah tertidur lelap.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRlIFj7L2g

“Paaakkkk” desah Putri saat tidur miring sambil memeluk dada bidang pak Beni.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkxEJSqEgm

“Iyya mbaakkk” jawab Pak Beni sambil mengelusi punggung tangan Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuafYdNfpr

“Ronde ketiganya nanti dulu yah… Aku capek… Aku mau istirahat dulu, nanti kita lanjut lagi… Hihihihi” ucap Putri yang sudah dibutakan oleh perasaan cintanya sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczm4mdV46u

“Iyyaahhh… Mbak istirahat aja dulu yah” ucap pak Beni tersenyum yang membuat Putri pun ikut tersenyum sambil memejamkan matanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMYv6pdrox

Saat Putri beristirahat. Pak Beni pun jadi kepikiran. Entah kenapa ada sedikit rasa penyesalan atas perbuatan yang baru saja dilakukannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTljHFlGKB

Hmmm rasanya kok kayak abis selingkuh dengan mbak Putri yah ? Agak gimana gitu, rasanya kayak baru mengkhianati nafsu mbak Nayla ke saya…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BUXRto0au

Batin pak Beni sambil terus menatap wajah Putri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ivhYSuo4M

Jujur, mbak Nayla jauh lebih cantik… Lekukannya juga jauh lebih menarik… Tapi untuk urusan jepit-menjepit, memek mbak Putri jauh lebih sempit… Mungkin karena mbak Putri jarang disodok kali yah, sedangkan mbak Nayla kan udah sering digenjot suaminya, makanya gak terlalu sempit lagi… Tapi gitu-gitu jepitannya mbak Nayla masih terasa nikmat kok… Eh, apa jangan-jangan gara-gara pak Urip ? Memek mbak Nayla jadi gak terlalu rapet lagi ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAX1xMuYKRS

Batin pak Beni kesal sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkb6Y98HrR

Aahhhh sial… Jadi bingung pilih yang mana… Rapetnya memek mbak Putri ? Atau indahnya body mbak Nayla ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxTC6TNFdo

Batin pak Beni bingung sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPXixoaupx

*-*-*-*

Sementara itu, di sebuah klinik herbal yang sudah sering ia kunjungi belakangan ini. Pak Urip memasuki ruang praktek sambil tersenyum menatap dokter tampan itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRIjuelXP3

“Selamat siang dok… Ini saya, hakhakhak” tawa pak Urip sambil menyalami dokter tampan itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yMBwTd3uA

“Eh bapak… Silahkan duduk… Kenapa lagi nih pak ? Kurang manjur yah obat kemarin ?” Tanya dokter tampan itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXM0z8oWyMc

“Hakhakhak… Bukan begitu, saya cuma ingin bertanya, apa benar ada seorang wanita yang mengenakan cadar pernah datang ke klinik ini ?” Tanya pak Urip tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7JQ09MPXr

“Ohh saya masih ingat… Iya ada… Cuma ada satu yang pernah datang kesini” ucap dokter itu setelah mengingat-ngingat.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj77qNLDwrY

“Hakhakhak sudah saya duga… Non Nayla beli obat itu dari sini rupanya” kata pak Urip tertawa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Xk4reP93y

“Ah iya, betul… Namanya Nayla… Saya masih ingat” kata dokter tampan itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNFjQL6Xuw

“Eh kok bapak nanyain dia ? Bapak kenal ?” Lanjut dokter itu bertanya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYPcMCxwWW

“Itu majikan saya dok… Dia wanita yang saya targetkan dengan obat perangsang yang saya beli disini” ucap pak Urip tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3AupIkcAr

“Oalah pantesan… Dia waktu itu ngeluh kalau dia itu kena efek dari obat perangsang tapi dalam jangka waktu yang lama… Itu aneh menurut saya… Yang saya tahu sebagai ahli medis, obat perangsang ya hanya akan efektif sampai orang itu mendapatkan orgasmenya… Atau paling tidak, maksimalnya ya 4-5 jam… Gak mungkin sampai berhari-hari begitu” kata dokter itu yang membuat pak Urip tertawa.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJH5fuNPLl

“Hakhakhak… Sepertinya non Nayla tertipu omongan saya… Eh lebih tepatnya terbodohi sih… Saya waktu itu bilang ke dia kalau setelah itu dia akan terkena efeknya selama berhari-hari… Sepertinya dia percaya dan malah datang kesini… Terus, apa yang dokter kasih ke dia ?” Tanya pak Urip.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCLi7EbiId

“Ya saya beri dia tambahan obat perangsang saja… Lagian keluhannya waktu itu aneh sih… Lagipula pas saya cek, dia itu ternyata punya nafsu yang besar… Jadi mungkin aja keluhannya waktu itu bukan karena efek dari obat perangsangnya saja… Tapi juga efek dari nafsunya yang amat besar… Saya yakin, seyakin-yakinnya kalau dia sendiri bisa melayani 3-4 orang sekaligus dalam satu waktu” ucap dokter itu dengan begitu yakin.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAr8kphcVQ

“Oalah, 3 sampai 4 orang yah ? Boleh dicoba nih” kata pak Urip tersenyum lebar.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NsVPNnF9j

“Heem, jadi mau beli obat lagi nih ?” Tanya dokter itu kepada pak Urip.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitxw681xPN

“Hmm ya satu boleh lah… Buat jaga-jaga… Hakhakhak” tawa pak Urip.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSi84xXdTg

“Oh buat dia lagi ? Apa gak mubazir ? Saya yakin kalau bapak sudah sering menyetubuhinya, pasti psikisnya akan mengubahnya secara perlahan… Dia pasti tidak akan nolak bahkan secara sukarela akan melayani bapak karena sisi liarnya yang selama ini terpendam akan bangkit menguasai dirinya” kata dokter itu saat menjelaskan sambil mengambil obat yang diminta pak Urip.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNa91VYLrAw

“Hakhakhak saya tahu itu… Saya ingin mencobanya pada akhwat lain… Sepertinya saya menemukan korban baru yang menarik” kata pak Urip.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSSWzrwdFb

“Woww… Apa dia tampan ?” Tanya dokter itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOlT8FsqWZ

“Eh, hakhakhak… Dia akhwat dok… Akhwat” kata pak Urip.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIQeTZpoK2

“Wah sayang sekali… Coba dia tampan… Atau minimal yang berpengalaman seperti bapak lah” kata dokter itu sesaat setelah menghampiri pak Urip lalu membelai dadanya dari luar kaus yang dikenakannya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlBYcsEJPV

Sontak pak Urip langsung panas dingin. Diperlakukan seperti ini ? Oleh seorang lelaki ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgKAl17UiX

“Hehe sayangnya dia akhwat dok” kata pak Urip lalu menenggak ludahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GpDZ0MvZq

“Padahal laki-laki jauh lebih menarik loh” kata dokter itu sambil berdiri lalu agak memiringkan sedikit pinggulnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsTwHjG0Ch

Dihhh jadi cowok kok gemulai !

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioNCTkXEIr

Batin pak Urip misuh sendiri saat melihat dokter tampan itu.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkzgN5VBLP

“Semuanya 120 ribu pak… Tapi kalau untuk bapak boleh gratis tapi ada syaratnya” kata dokter itu kembali menghampiri yang membuat pak Urip panas dingin lagi.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMIZ9htqnE

“Ah gak usah… Saya punya uangnya kok… Ini… Terima kasih yah… Saya pergi dulu” kata pak Urip buru-buru pergi sebelum bulu kuduknya semakin berdiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKqQTPmljK

“Huft sayang sekali… Padahal saya penasaran banget sama pengalamannya” Ucap dokter itu kembali duduk di meja kerjanya. Ia kembali memainkan hapenya untuk melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda dengan melihati foto cowok-cowok kekar yang hanya mengenakan celana dalamnya saja.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkk0JXnlD3p

Sementara itu,

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ak3fQXisM

Setelah sampai di tempat parkir. Ia pun menatap nama klinik serta foto dokter tadi yang terpasang di depan klinik.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQL9gZhw4fU

“Ganteng-ganteng kok homo… Dih gak malu sama saya ? Gini-gini aja saya bisa dapetin non Nayla juga mbak Putri loh… Lah pak dokter kok malah ?” Ujarnya sambil merinding.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57zbhq9kSD

“Dokter Amir… Dokter Amir… Semoga bapak segera dapet hidayah yah… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil mengenakan helmnya lalu berangkat pulang menuju rumahnya.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPalbwit995

Kalau apa yang dikatakan dokter homo itu benar, non Nayla pastinya sudah binal… Sepertinya yang menghalanginya cuma satu… Yakni harga dirinya atau mungkin juga image alim yang sudah terlanjur melekat di dirinya… Saya harus menghilangkan semua itu… Saya harus bisa membuatnya binal, agar tubuh seksinya bisa dipakai siapa saja… Hakhakhak…

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXM3dCjAn7I

Batin pak Urip senyum-senyum sendiri.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6s2vstzDdg

Terus obat yang baru kubeli ini ? Kepada siapa yah obat ini kan kuberikan ? Haruskah ke non Nayla lagi biar kebinalannya semakin menjadi ? Atau, haruskah kulebarkan sayapku untuk membinalkan mbak Putri ?

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWMNlGapFf

Batin pak Urip tersenyum.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYd0ilArhfl

Seketika, Pria tua berperut tambun itu langsung membayangkan Putri & Nayla tengah menari-nari dihadapannya sedangkan ia duduk menikmati tarian mereka berdua yang begitu erotis. Tidak ada satupun pakaian yang melekat pada tubuh mereka berdua. Hanya cadar dan hijabnya saja. Membayangkan hal itu pun membuat ia tertawa. Ia tak sabar untuk menikmati hasil dari usahanya selama ini.

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhy49tcQSZA

“Tungguuu saja hingga waktunya tiba… Saya pasti akan menguasai tubuh kalian berdua… Hakhakhak”

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVP8Fusxtwo

34001Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAjXZPiIDD

ns216.73.216.205da2

#12

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: