Cinta Buta
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaGxRCGl4X
Namaku Wawan (disamarkan). Ketika kisah nyata ini mulai terjadi, umurku 20 tahun, tapi aku sudah menyelesaikan pendidikan program D3, sehingga aku bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmS4Z2mSmgy
Sejak kecil aku menjadi tulang punggung keluarga. Karena ayahku sudah meninggal, sementara ibuku seorang tunanetra. Kakak perempuanku juga tunanetra. Tapi sejak lama dia menghilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya ke mana – mana, tapi selalu gagal menemukannya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUWlM7qksi
Dengan sendirinya yang tinggal di rumah warisan dari almarhum ayahku ini hanya aku dan ibuku berdua. Di satu pihak aku harus bersyukur, karena penglihatanku normal. Tidak seperti ibu dan kakakku. Namun di pihak lain sejak kecil aku harus jadi tulang punggung Ibu dalam segalanya. Harus menyiapkan makanan sekaligus mencari uang sendiri untuk membeli sembako dan kebutuhan lainnya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMl5QoGd1fi
Maka sejak masih di SMP aku berusaha nyari duit dengan segala cara yang halal. Waktu masih di SMP, aku jadi tukang nyemir sepatu. Setelah di SMA aku berusaha nyatut sana nyatut sini. Dan untungnya aku sering berhasil mendapatkan hasil dari usaha nyatut itu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaka8NTHgD
Setelah jadi mahasiswa pun aku sering bisnis kecil – kecilan. Cuma jadi calo, yang menghubungkan pihak penjual dengan pembeli. Berkat keuletanku, hasil bisnis kecil – kecilan itu aku bisa kuliah dengan membiayai sendiri.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1xYqExNtA
Dalam kesibukan kuliahku sambil harus mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya, aku tak punya waktu untuk memikirkan cewek. Mungkin di antara teman – teman kuliahku, hanya aku sendiri yang tidak punya cewek.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBsX07YxU8
Karena di samping sibuk mencari uang dan kuliah, aku pun sering merasa minder. Takut ceweknya mundur sendiri setelah mengetahui keadaan ibuku yang tunanetra itu. Begitulah latar belakang kehidupanku yang berat memikulnya ini.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1BVmqPq6h
Mengenai ibuku, sebenarnya Ibu belum tua. Ketika aku berusia 20 tahun, usia Ibu baru 38 tahun. Karena Ibu menikah di usia 16 tahun. Di usia 17 tahun Ibu melahirkan Kak Wati, satu satunya kakakku. Dan di usia 18 tahun melahirkan aku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuPrD0h3pk
Ibu juga punya bentuk tubuh yang tinggi montok dan punya wajah yang cantik. Kalau Ibu mengenakan kaca mata hitam, beliau tampak lebih cantik lagi. Sayangnya Ibu tidak bisa melihat, sehingga tidak bisa punya suami lagi, karena setiap hari beliau cuma tinggal di rumah, tak pernah ke mana – mana. Pernah juga aku bertanya apakah Ibu punya niat untuk kawin lagi?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3SYPn4e3y
Memang aku sangat prihatin melihat keadaan ibuku itu. Ketika aku sedang nonton televisi, Ibu suka duduk di sampingku. Dan itu berarti bahwa aku harus menerangkan apa yang sedang kutonton itu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePuq1upmTW
Terkadang Ibu suka menghidupkan televisi sendiri. Lalu beliau hanya mendengarkan suaranya sambil rebahan di sofa. Biasanya Ibu suka mencari sendiri channel yang sedang menyiarkan FTV atau sinetron. Ibu malah sudah hafal jalannya cerita setiap sinetron yang “ditontonnya”, meski hanya bisa mendengarkan suaranya saja.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7LN3dr51u
Pada suatu malam…
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SLGLryS5w
Aku baru pulang kerja jam tiga pagi. Karena habis kerja lembur.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtWuNiIqIg
Seperti biasa, untguk membuka pintu depan kugunakan kunci cadangan yang selalu kubekal setiap bepergian. Supaya aku tak merepotkan Ibu untuk membukakan pintu depan yang terkunci.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYf6THLbkc
Setelah masuk ke dalam rumah, kukuncikan kembali pintu depan, lalu masuk ke dalam kamarku dengan badan terasa letih sekali. Tadinya aku ingin langsung tidur. Tapi sayup – sayup kudengar suara rintihan ibuku. “Aaaaah… aaaaaah… aaaaaaaaa… aaaaaah… aaaaa… aaaaaaah…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYRHgkv3Rz
Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang sakit?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypxAW6XdWU
Maka setelah melepaskan sepatu, aku melangkah ke luar dari kamarku dan melangkah ke arah pintu kamar Ibu yang biasanya tidak dikunci. Tapi pada saat itu ternyata pintu kamar ibuku terkunci. Sementara rintihan – rintihan ibuku masih terdengar, bahkan semakin jelas. “Aaaaa… aaaaaaah… aaaaa …
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeDJ6SsXNm
Aku semakin penasaran. Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang merasa kesakitan atau… nah, aku baru ingat pintu itu ada kacanya di bagian atas. Sehingga dengan sedikit berjingkat aku bisa melihat ke dalam kamar Ibu. Bahkan pada saat itu sengaja aku memindahkan kursi makan ke dekat pintu kamar Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsFgXaxlwV
Dan… apa yang kulihat?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AdfhFYbBd
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat. Tangan kanannya sedang meremas – remas payudaranya, sementara tangan kirinya sedang mengelus – elus memeknya yang berjembut lebat itu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYg6dNJtKM
Sebenarnya aku sudah sering melihat Ibu telanjang. Tapi biasanya aku suka memalingkan muka, karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi kali ini aku memandangnya dengan mata nyaris tak berkedip.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzl3tx1akF
Rupanya Ibu sedang bermasturbasi. Jari tangannya dimasuk – masukkan ke celah kewanitaannya, sementara mulutnya ternganga sambil berdesah – desah histeris seiring dengan gerakan jari di dalam celah kewanitaannya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNtX5xvT1q
“Aaaaaaa… aaaaahhhh… aaaaa… aaaaahhhhh… aaaaa… aaaaaahhhh… aaaaa… aaaaaah… aaaaaa… aaaaaahhhhhh…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiymBcZzey
Dan… diam – diam tongkat kejantananku jadi tegang… tegang sekali…!
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyueyTYkGLb
Dan aku tak kuat lagi menyaksikan kejadian selanjutnya. Lalu aku turun dari kursi dan memindahkannya ke tempat semula.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eal2OSZfp
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjW7aPV4PMd
Kemudian aku merebahkan diri di atas ranjang, sambil membayangkan lagi apa yang barusan kusaksikan itu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb73isNkEee
Kenapa penisku jadi ngaceng begini? Apakah nafsuku bangkit setelah menyaksikan Ibu yang telanjang sambil bermasturbasi itu?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7kYb9u22y
Entahlah.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4CTGdFw2w
Yang jelas dalam tidurku di hari yang sudah pagi itu, aku bermimpi tentang sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku bermimpi menyetubuhi Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0Q84F9Rl8
Mimpi gila memang. Tapi ketika aku terbangun, celanaku basah…!
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUohzcVhUR
Gara – gara mimpi gila itu spermaku meletus di balik celana dalamku…!
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZloJFGdO5
Tapi kenapa aku harus mengalami mimpi segila itu? Kenapa pula di dalam mimpi itu aku merasakan liang memek Ibu sedemikian enaknya sehingga aku sampai ngecrot dan celana dalamku basah?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNEpgAkk5G
Apakah di dalam kenyataan memang seperti itu? Bahwa memek ibuku itu enak sekali sehingga membuat penisku ngecrot seperti di dalam mimpi gilaku?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcljvYOep6
Entahlah. Yang jelas setelah bangun, aku langsung mandi sebersih mungkin. Rambut pun kukeramasi dengan shampoo.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQSBDYovZv
Hari itu aku memang libur. Biasa, kalau sudah kerja lembur, aku dikasih libur keesokan harinya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwkOFKnqkN
Setelah menyisir rambut, aku pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari rumahku. Kubeli dua nasi bungkus. Untukku dan untuk Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUxSi2KlbN
Lalu kuajak Ibu makan bersama.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0GYLvggoJ
Pada waktu makan itulah aku mulai mengorek pengakuan Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvVrjiQTUB
“Bu… aku mau bertanya, tapi kuharap Ibu menjawabnya secara jujur ya.”
“Mau nanya apa Wan?”
“Ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki kan?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hMKTjlq66
Ibu terdiam sesaat. Lalu menjawab pertanyaanku, “Ibu kan belum tua – tua amat Wan. Tentu saja ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki. Tapi ibu nggak mau kawin lagi, karena takut tidak sayang sama kamu dan Wati.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGWkIlqsmu
Aku yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah ke belakang kursi yang sedang diduduki oleh ibuku. Lalu kuselinapkan tanganku ke daster Ibu bagian dadanya. Aku tahu Ibu tidak mengenakan beha, sehingga aku bisa langsung menggenggam kedua payudara montoknya dengan sepasang tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeOqsH3TRr
Ibu tersentak, “Haaa?! Kamu kan anak ibu Wan…!”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSIrbKUFZs
“Iya… tapi daripada Ibu terus – terusan bermasturbasi, mendingan pakai kontol yang asli Bu… lagian di rumah ini kan hanya ada kita berdua,” sahutku sambil mengelus kedua puting payudara ibuku dengan kedua tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3iIz26sTu
Ibu terdiam sejenak. Lalu memegang kedua pergelangan tanganku sambil bertanya, “Memangnya kamu bisa nafsu sama ibu?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOkdeyCKA1
“Bisa Bu. Tadi jam tiga pagi aku melihat Ibu sedang bermasturbasi. Aku tak kuat menahan nafsu. Tapi nggak mau ganggu Ibu yang kelihatannya sedang asyik gitu. Makanya aku langsung tidur aja. Eee… aku malah bermimpi menyetubuhi Ibu. Sampai basah celanaku Bu.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWIKQt9fRH
“Masa?! Berarti kamu nafsu melihat ibu sedang telanjang sambil masturbasi tadi?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAWPO5BzxW
“Iya Bu. Nafsu sekali melihatnya. Padahal biasanya sih gak gitu. Tiap melihat Ibu telanjang, aku suka memalingkan muka. Karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi tadi menjelang subuh… malah sampai terbawa – bawa mimpi Bu.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiA7j05SX0
“Terus maumu sekarang bagaimana?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lOEpFLBkL
“Pokoknya aku siap untuk menyetubuhi Ibu, supaya Ibu jangan masturbasi lagi. Keseringan masturbasi, lama – lama bisa gila lho Bu,” sahutku dengan “dalil” mengada – ada. Padahal aku belum pernah mendengar atau pun membaca kalau keseringan masturbasi itu bisa gila.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpTxw55fGx
Tapi kelihatannya Ibu terpengaruh oleh ucapanku. “Kalau ibu nanti hamil gimana?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXX1ykEKqmV
“Gak apa – apa. Hamil ya hamil aja. Aku mampu kok ngurus anaknya kalau sudah lahir kelak.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvlUXy7pfg
“Tapi apa kata tetangga nanti? Ibu kan gak punyha suami, lalu hamil dan melahirkan… lalu anaknya menangis… suaranya terdengar ke mana – mana… jangan Wan ah… jangan sampai ibu hamil. Beli kondom aja dulu gih… atau beli pil anti hamil. Mungkin di apotek atau toko obat juga ada.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZwNBdYEQA
“Iya Bu. Sekarang juga aku mau nyari sampai dapet,” sahutku sambil bergegas menuju gudang di sebelah. Di situlah kuletakkan motorku yang jarang dipakai. Karena untuk bekerja disediakan bus antar jemput karyawan.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJNJ3KEfMb
Beberapa saat kemudian motor bebekku meluncur di jalan aspal, menuju toko obat langgananku yang letaknya agak jauh dari rumahku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlx04kIK0hY
Kebetulan pil anti hamil itu tidak sulit mencarinya. Toko obat langgananku menyediakannya dengan harga yang lumayan murah. Kubeli pil itu 3 strip, untuk persediaan ibuku. Kemudian aku pulang lagi ke rumah.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwipnSDSEaG
Begitu tiba di rumah, aku langsung mencari ibuku di dalam kamarnya. Tapi Ibu tidak ada di situ. O, ternyata sedang di kamar mandi, karena aku mendengar bunyi air dituangkan ke lantai.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMPd4jwNVJ
Maka kubuka pintu kamar mandi yang tidak pernah dikunci oleh ibuku itu (karena takut kalau jatuh di dalam kamar mandi).
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8kiaUZWk1
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat di dalam kamar mandi.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RskEeB9j2
“Habis makan kok mandi Bu? Bagusnya kalau mau mandi sebelum makan tadi,” kataku sambil masuk ke dalam kamar mandi.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPYO4ox1fx
“Siapa yang mandi?” tanya Ibu sambil memutarf badannya jadi menghadap padaku, “ibu abis nyukur jembut ibu Wan… tuh lihat… memek ibu jadi bersih sekarang kan?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ES1gx6gdk
“Hihihihiii… iyaaa… tadi subuh masih gondrong. Sekarang udah dibotakin. Pake apa nyukurnya Bu?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZ0wf3M77D
“Pake silet pemberianmu tempo hari itu, waktu ibu minta silet untuk nyukur bulu ketek.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCYinKPA9Z
“Duuuh… kalau bersih gini pasti enak jilatinnya Bu,” kataku sambil mengusap – usap kemaluan ibuku yang putih bersih dan lumayan tembem itu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH94jNpkB66
“Memangnya kamu mau jilatin memek ibu?” tanyanya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgAKaEiLfE
“Mau kalau sudah bersih gitu sih,” sahutku sambil membeberkan handuk dan membalutkannya di tubuh Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnUvjvfXYd
Setelah tubuh Ibu terbalut handuk, aku langsung membopongnya keluar dari kamar mandi.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHE98a2gKN
“Daster ibu ketinggalan di kamar mandi Wan,” kata Ibu waktu baru keluar dari pintu kamar mandi.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡts8ZF6dGH7
“Biar aja Bu. Kan sekarang Ibu harus telanjang bersamaku yang akan telanjang juga.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5ueHWrINM
“Iya ya. Mmm… tadi dapet apa? Kondom apa pil anti hamil? “tanya Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29sGb5le0K
“Pil anti hamil Bu. Kalau pake kondom sih takut kurang enak.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W2FJoxRoB
“Memang kurang enak pake kondom sih. Yang enak kan kulit ketemu kulit… hihihihi… Wawan… Wawan… gak nyangka kamu bakal punya niat begituan sama ibu ya?” ucap Ibu setelah kurebahkan di atas ranjangnya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9XOiYNaif
Pada saat itu pula aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku. Dan setelah telanjang, aku naik ke atas ranjang sambil melepaskan belitan handuk dari tubuh ibuku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMGpqn1oXH
Ibu malah meraba – raba dadaku, lalu perutku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUN0NuVUmf
“Nyari apa Bu?” tanyaku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyJRsjO0QJ
Tiba – tiba Ibu menangkap penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Ini yang ibu cari. Udah segede apa kontolmu ini Wan? Adududuuuuh… gede banget kontolmu Wan… jauh lebih gede daripada kontol ayahmu… !”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4AsCAXw4o
“Masa sih Bu?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYIbwmTnOc
“Iya. Kontol bapakmu biasa – biasa aja. Gak sepanjang dan segede kontolmu ini. Nurun dari siapa ya?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjproUVZuO
“Hihihiii… gak tgaulah Bu. Harusnya Ibu lebih tau nurun dari siapa ayooo…?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98b8DnELe7
“Mmm… mungkin nurun dari kakek ibu. Almarhum kakek ibu kan orang Arab,” sahut Ibu sambil menelentang dan merenggangkan kedua belah pahanya, “Ayo Wan… masukin aja langsung kontolmu. Ibu pengen ngerasain enaknya dimasukin kontol gede begitu. Jangan pake jilat – jilatan dulu segala. Nanti malah terasa longgar karena beceknya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4gRInz1cV
Memang aku sendiri pun ingin secepatnya memasukkan penis ngacengku ke dalam kemaluan Ibu. Karena takut kalau Ibu keburu berubah pikiran. Maka setelah mendengar permintaan dari Ibu, aku pun cepat meletakkan kepala penisku di mulut vagina Ibu yang tampak sudah menganga dan kemerahan itu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkH7nZSOpa3
Ibu pun membantuku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek – colekkan moncongnya ke mulut memeknya. Sampai akhirnya Ibu berkata, “Iya… sekarang doronglah Wan…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyc6eQ5hWq
Aku pun mendesakkan penisku sekuat tenaga.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkrPUzuk3g
“Iyaaaa… sudah masuk sedikit Wan… ayo dorong lagi yang lebih kuat…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU119JNhWch
Kudorong lagi batang kemaluanku sesuai dengan permintaan Ibu. Dan… tongkat kejantananku melesak masuk sedikit demi sedikit… membuat mulut Ibu ternganga.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuI8MUGgdiY
“Ma… maasuuuk Waaaaan… duuuuh… kontolmu memang gede banget Waaaan… terasa sekali… sangat terasa enaknya Waaaaan… “rintih Ibu sambil menarik leherku ke dalam pelukannya. Dan merapatkan pipi hangatnya ke pipiku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LbSLUi655
Bayangan wajah Bu Laila pun terlintas di dalam benakku. Namun ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, bayangan wajah wanita cantik itu pun menjauh dan akhirnya hilang dari terawanganku. Kini aku hanya merasakan betapa legitnya liang tempik Ibu ini, meski lama kelamaan terasa mulai seperti mendorong penisku ke luar, lalu menyedotnya kembali …
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwRRiWYJ05
“Ibu… memek Ibu enak sekali Bu… uuuughhh… uuuuughhhhh…” bisikku terengah ketika penisku mulai memompa liang keewanitaan ibuku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvzyxmIqv0
“Kontolmu juga… luar biasa enaknya Waaan… ooo… ooooooohhhhh… enak sekali Waaaan…” sahut Ibu perlahan dan nyaris tak terdengar… dengan pinggul mulai bergoyang – goyang seperti layang – layang tertiup angin kencang. Membuatku semakin bergairah mengentotnya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlUUHi6nR4
Entah setan atau jin mana yang membantuku waktu batang kemaluanku makin gencar mengentot liang memek Ibu yang sudah bertahun – tahun tak merasakan genjotan zakar lelaki ini. Yang jelas aku semakin mengagumi keindahan bentuk tubuh putih mulus ibuku, mengagumi kecantikan wajahnya yang sepintas lalu tak kelihatan bahwa ibuku ini seorang tunanetra.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjNHMtgE7j
Ya, ibuku nyaris sempurna sebagai wanita yang awet muda. Seolah hanya 1 – 2 tahun lebih tua dariku. Hanya sepasang matanya yang tidak sempurna, yang lainnya benar – benar penuh dengan daya pesona. Tubuh yang tinggi montok, dengan bokong gede dan payudara yang montok, dengan pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1QRExKsfg
Maka semakin lupalah aku kalau yang tengah kusetubuhi ini ibu kandungku sendiri. Aku hanya merasakan setiap lekuk tubuh Ibu yang tersentuh olehku ini penuh dengan keindahan dan kenikmatan. Bahkan ketika aku menicum bibirnya dengan penuh gairah birahi, Ibu pun menyambutnya dengan lumatan hangat, dengan nafas yang terengah – engah…
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuADW8jo5g
Terkadang leher jenjangnya kujilati disertai dengan sedotan – sedotan kuat, sehingga mulut Ibu ternganga – nganga, dengan dekapannya di pinggangku yang semakin erat. Seolah takut kalau kutinggalkan dari surga dunia yang sedang kami nikmati bersama ini.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOsw3kuU8f
Maka perasaan nikmat yang sedang kurasakan ini berbaur dengan perasaan haru. Dan membuatku smekin yakin bahwa Ibu masih berhak menikmati semuanya ini. Bahkan pada suatu saat aku membisiki telinganya, “Aku makin sayang kepada Ibu…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAvTJWA3iG
Spontan Ibu menyahut, “Iii… ibu juga… makin sayang kepadamu Wan… ta… tapi… ibu su… sudah mau lepas Wan… ayo percepat entotannya… entooooot yang cepeeeet… iyaaaaaa… iyaaaaa… Waaaaaan… Waaaaan… Wawaaaaaaan…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuAuRuCL0Y
Ibu berkelojotan. Gedebak gedebuk sambil memeluk leherku erat – erat, membuatku sulit bernafas. Namun kuikuti permintaannya. Entotanku dipercepat… makin lama makin cepat… sampai akhirnya terdengar suara erangan ibuku tercinta, “Aaaaaaa… aaaahhhh… ibu lepas Waaaannn…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8aKCoSgOy
Lalu Ibu terkulai lunglai. Dengan keringat yang membasahi wajah dan lehernya, bercampur baur dengan keringatku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUGGr9FdXc
Lalu Ibu membelai rambutku dengan lembut sambil berkata perlahan, “Terima kasih Wan… sejak ditinggal oleh ayahmu, baru sekali inilah ibu merasakan nikmatnya disetubuhi… ibu sayang sekali padamu Wan… kamu memang anak yang sangat mengerti pada kebutuhan batin ibu…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWXM3bXvO3
Aku terdiam sambil menikmati indahnya kedutan – kedutan liang memek Ibu yang baru saja mencapai orgasmenya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3w5t509r1
Namun aku belum ejakulasi. Aku berusaha mengatur pernafasanku agar bisa berlama – lama mengentot liang memek Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8icIz0C5a
Maka setelah Ibu tampak pulih lagi dari kelunglaiannya, aku pun melanjutkannya kembali. Mengayun penisku lagi, yang bergerak – gerak maju mundur di dalam liang memek ibuku yang sudah becek ini.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KxlSOL47b
Aku merasa kenikmatanku tidak terganggu oleh kebecekan liang kewanitaan ibuku. Bahkan aku semakin pede, bahwa aku sudah berhasil membuat Ibu puas. Lalu aku ingin mengejar kepuasan untuk diriku sendiri. Dengan mempergencar entotanku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUjOubpaPH
Ranjang Ibu pun berderit – derit lagi secara berirama. Sesuai dengan gerakan kontolku yang sedang memompa liang memek ibuku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFdITCudNT
Ibu pun mulai menanggapi aksiku dengan goyangan pinggulnya yang mulai memutar – mutar, meliuk – liuk dan menukik lalu menghempas di atas kasur. Dengan sendirinya kelentit Ibu pun njadi sering bergesekan dengan batang kemaluanku. Maka erangan – erangan Ibu pun terdengar lagi perlahan tapi jelas di telingaku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVskD5lRgDZ
“Waaaan… ooooo… oooooh… Waaaan… ini udah enak lagi Waaaan… entot terus Waaaan… entoooottttttt… entoooootttttt Waaaaaaan… enak sekali Waaaaan… entot teruuuussss… entoooottttttttt… entooooootttttt… ooooo… ooooooh… enaaaaak Waaaan… enaaaaaakkkhh… entoooooootttttttt …
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASpSbncZxC
Cukup lama aku mengentot ibuku. Sehingga keringatku sudah semakin bercucuran. Sampai pada suatu saatg Ibu berkata terengah, “Ibu udah mau lepas lagi Waaan… ayo barengin biar nikmat Waaaan…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe03zA7nE5P
Memang aku pun sudah berada di detik – detik krusial. Maka setelah mendengar permintaan Ibu itu, aku tak mau menahan – nahan lagi. Kupercepat entotanku… maju mundur maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5R7dv5czv
Lalu… ketika sekujur tubuh Ibu sedang terkejang – kejang, ketika liang memeknya terasa sedang menggeliat dan berkejut – kejut, batang kemaluanku pun sedang mengejut – ngejut sambil memuntahkan auir mani… croooooottttt… crooooooottttt… crotttt… croooottttt… crooootttttttt… croooottttt…
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBN7zOiaLLw
Kami sama – sama menggelepar, lalu sama – sama terkulai dan terdampar di pantai kepuasan. Dengan tubuh bermandikan keringat.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5p1757LSG
O, betapa indah dan nikmatnya semua yang telah kualami ini.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesOYFetb4w
BDan sekarang Ibu sudah memberikan sesuatu yang paling berharga di badannya, untuk kumiliki dan kunikmati.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cIKaciXEY
Karena itu aku harus memperlakukannya lebih dari biasanya. Ketika Ibu mau bersih – bersih di kamar mandi, aku membopong tubuh telanjangnya ke kamar mandi. Lalu kami mandi bersama. Untuk membuang keringat dari tubuh kami.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Axk7vd9bz
Lalu aku menyabuni sekujur tubuh ibu, dari leher sampai ke telapak kakinya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdrkDjA7AZ
Namun ketika aku sedang menyabuni kemaluannya yang sudah dua kali orgasme itu, diam – diam penisku ngaceng lagi. Maka kuangkat tubuh Ibu ke bibir bak kamar mandi. Dan kududukkan Ibu di pinggir bak yang bibirnya cukup lebar, yang biasanya digunakan untuk menaruh peralatan mandi. “Mau ngapain mendudukkan ibu di sini Wan?
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgluMZOsOh
“Iya Bu. Aku nafsu lagi nih. Gak apa – apa ya,” sahutku sambil berdiri menghadap ke arah ibuku, dengan moncong penis diletakkan di mulut vagina Ibu yang masih berlepotan air dan busa sabun.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGxBI2aByB
“Iya gak apa – apa Sayang,” sahut Ibu sambil memegang sepasang bahuku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkN2qtUo5YD
Dan dengan mudahnya aku bisa memasukkan penisku yang sudah ngaceng lagi ini ke dalam liang memek Ibu… blessssssssskkkkkkk…
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28k82HnhRD
Dan sambil berdiri, mulailah penisku “memompa” liang kemaluan ibuku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcJoMV3nQg
“Oooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan… nanti istrimu pasti bakal ingin dientot terus sama kontol gede dan panjangmu ini… ooooohhhhh… enak sekali Waaaan… “erang Ibu sambil memeluk leherku agar tidak terjatuh ke lantai, sekaligus ingin menciumi pipi dan bibirku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE12zMOiJeO
“Me… memek ibu enak nggak Wan?” tanya Ibu ketika ayunan penisku masih berjalan lambat.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQXW4YxRhC
“Enak sekali Bu…” sahutku sambil mendekap pinggang ibu, sementara penisku mulai kugenjot secara berirama.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2IZNc5yxK
“Sayangnya kita gak boleh kawin ya Wan. Kalau boleh sih, ibu mau juga dihamili olehmu.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQUMQG47rP
“Kalau hidupku sudah mapan, tiada salahnya ibu mengandung anakku.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWTdPuazRc
“Kenapa harus sudah mapan?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5IDwgYibB
“Kalau sudah mapan, aku bisa menyembunyikan Ibu di suatu tempat yang jauh dari mulut usil.”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7fMW7t930
“Iya… makanya cepatlah sukses ya Sayang. Biar ibu bisa hamil, bisa mengandung benihmu. Oooo… ooooohhhh… ini… makin lama makin enak Waaaan… tapi jangan terlalu lama kayak tadi yaaaa… kalau ibu sudah mau lepas, kamu juga harus ngecrot… biar bareng lagi lepasinnya seperti tadi… nikmat sekali…
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGZgdOw0VY
“Iya Bu… lagian ngentot di dalam kamar mandi gini gak boleh lama – lama ya. Takut diganggu hantu air…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMq78of7Bp
“Ah… kata ayahmu sih kata hantu itu hanya plesetan dari kata Tuhan… jadinya Tuhantuhantuhantuuuu… bener kan?”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPB6HIeSZg
“Iyaaaa… dududuuuuuhhhh… memek Ibu makin lama makin enak Buuuu…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1Ag3Aw5W9
“Kontolmu juga makin lama makin enaaaaaak… ayo cepetin entotannya Waaaan… biar cepat selesai…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTatC2Wugj9
“Iya Bu,” sahutku sambil mempercepat entotanku seperti yang Ibu inginkan.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoihEer2uTu
Bokong Ibu makin lama makin maju. Tapi aku tidak takut beliau jatuh, karena selalu berpegangan ke bahuku atau memeluk leherku erat – erat.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFKth0qqTZ
Dan akhirnya Ibu berkata terengah, “Ayo Wan… barfengin lagi… ibu udah mau lepas nih Waaaaan… entooooot teruuuusssss… lepasin bareng lagiiiii…”
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fCpUZpi7q
Aku memang sudah ingin ngecrot secepatnya di kamar mandi ini. Maka setelah mendengar permintaan Ibu, kupergencar entotanku, tanpa mempedulikan apa – apa lagi.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgnEfyxQu8
Dan… oooo… aku berhasil…!
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXWDADqFBo
Ketika liang memek Ibu mengedut – ngedut kencang, aku pun tengah “menanamkan” penisku di dalam liang surgawi yang sedang berkejuit – kejut erotis itu… disusul dengan kejutan – kejutan di penisku sendiri… penis yang moncongnya tengah memuntahkan lahar lendir ini. Crooootttttt… crotcrottttt…
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ758n5QLVST
Ibu masih memeluk leherku, tapi kedua lengannya sudah terasa lemas. Maka setelah mencabut batang kemaluanku dari liang memek Ibu, kuturunkan ibuku dengan hati – hati.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPH9MlyDuAh
“Duuuuhhhh… ini untuk pertama kalinya ibu disetubuhi di dalam kamar mandi Wan,” kata Ibu sambil meraba – raba bibir bak, sampai menemukan gayung plastik. Lalu diambilnya air dengan gayung plastik itu untuk menyirami memeknya.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuumEq3qyf
Aku pun mengambil gayung plastik itu dari tangan ibuku. Lalu kusiram air dari atas kepala Ibu, agar beliau mandi sekalian berkeramas.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKk2ogmP9w
Setelah Ibu selesai berkeramas dan kubilas dengan air dari gayung plastik, barulah aku sendiri mandi sebersih mungkin, sekalian mandi junub. Setelah mandi, kami kenakan pakaian masing – masing. Dan bersama – sama rebahan di atas ranjang Ibu.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEbbmIojBH
Ibu mendekapku dengan kehangatan seorang ibu, sekaligus sebagai seorang wanita yang baru berbagi kenikmatan denganku.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oQjnsCVwQ
Sementara terawanganku mulai melayang – layang lagi. Menerawang segala yang pernah kualami dan kemungkinan – kemungkinan yang akan kualami.
19486Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRRdS1g2G0
