“Dimana ini?”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuco9UFTmb
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBciuqf8Ha9
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2ofWw9B9b
“Oh ini pasti mimpi.”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95rOhAsZf8
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrZ7H6y5Th
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiB8beWhzo5
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBI7QvGq7uy
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUZ0RmoJyT
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6765v0VCq
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLE25WvdS2
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEBbiUvovJ
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4ihqxjxZR
“Haaa...haaa...haaa...”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTl6hIWL5M
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9ngaI1FSr
“Dimana ini?”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZb1YbK98y2
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSe2RBuQOJ7
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOxttQGrMU
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcTNi0F5r3M
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IxYLBY96T
“jangan jangan...”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBq2ztBs0l
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeG9EKf1Du
“Ah... hmm... terima... kasih...”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWqU1z0crz
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLITc7esqL
“Bagaimana dengan kepalamu?”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwqHkq665x
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbtTz90nmh
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NSCNVxvxg
“hmmm...aku sekarang dimana?”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwia9sijvB
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBMRMEVIPD
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFouBd4xTr
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12zW6BjA9o
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3Qjcm4arU
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ050pWG3k0h
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAwLM8ZmqU
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCo4eXKY0Lo
“namaku Siti”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIDEgwv4b3
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBnIPpm6mF
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvogHXejvI
