“Dimana ini?”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6yTnP82cK
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrX8lqM1IM
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPbmuWYzMC
“Oh ini pasti mimpi.”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOF6nMxZxA
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4faMch5uk
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAYJ1poDhE
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKv30MISFy0
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzwX0b4B7T
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciRukbaBgb
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMo6CiaC5U
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIxuDRabP4
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13baDb1xk7
“Haaa...haaa...haaa...”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RTbzeVtHu
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjCmZUg3Y7
“Dimana ini?”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYvLCuFEg7
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGED6QZqaP
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsG63BeRxpB
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfBp2aUQ5d
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nGVGFnjh3
“jangan jangan...”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwedW3FJUa1
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8z1bdzAnE
“Ah... hmm... terima... kasih...”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10X57mbIYL
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0Nz0FrSxJ
“Bagaimana dengan kepalamu?”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAbdNPs4o4
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLASEOTUNd6
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgPQ8QiWMw
“hmmm...aku sekarang dimana?”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUsMSQWejN
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡln4uMj84MJ
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJB1NJ0fAE3
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkTkGZ7B1x
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELOapwwmYM
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeVSHoEHX6
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPMYE6pJ64
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YNu6AnjH0
“namaku Siti”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k5SF1woKU
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHcGlRav7t
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3KPIi6spM
