Taro membawa Masao ke rumahnya setelah ia sepakat dengan tawarannya, Taro dan istrinya tinggal di sebuah apartement elit yang dekat dengan kantornya ... apartemennya merupakan apartemen baru, hingga penghuninya belum banyak tinggal di sana.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kkojpFQge
Taro tinggal di blok stategis dengan pemandangan pusat kota yang indah dari balkon samping ruang tamunya, apartemennya cukup lengkap, dengan sebuah kolam renang mini dan sebuah ruang Jacuzzi lengkap dengan belasan minuman mahal yang berjejer di rak depannya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz4DkNFhbk
"Hitomi ... aku pulang, Sayang..." seru Taro memanggil istrinya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdHAb5SIQ6
Tak berapa lama kemudian, Hitomi datang dengan badan penuh keringat mengenakan sebuah bra olahraga dengan belahan rendah, dan sebuah celana training ketat yang mencetak paha serta pantatnya yang besar.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oPf7ZcOyo
"Ah ... maaf, penampilanku tak pantas di lihat," ucap Hitomi begitu sadar ada Masao yang berdiri di belakang suaminya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51A6xv4BET
Taro berbisik singkat ke telinga Hitomi, sesaat kemudian wajah Hitomi langsung berubah menjadi datar sambil menatap suaminya dengan tatapan tak percaya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tvrzJeHu1
"Sayang cepatlah bersiap!" kata Taro.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Yr1lSCtKR
"Ta-tapi Sayang!?" Hitomi mulai ragu, sekilas ia melihat penampilan Masao yang jauh dari kata rapi. "Apa gak masalah melakukannya? Dia terlihat seperti..."
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzdTvgUvmP
"Sayang... kamu bilang sendiri kan sebelumnya, mau melakukannya ... kenapa sekarang malah ragu?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nxYYGMz9v
Raut Taro diliputi kekecewaan, melihat hal itu Hitomi segera memantapkan tekadnya—tak ingin mengecewakan suami yang sangat ia cintai itu.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5qhq4J5i0
"Baik Sayang, aku akan bersiap."
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6RbTaQWBC
Taro tersenyum simpul, langsung saja ia sosor bibir Hitomi dengan berani—tanpa memperdulikan Masao yang melongo di pintu depan, ia mencium Hitomi dengan penuh nafsu. Setelah puas, ia pun menghampiri Masao, dan mempersilahkannya menunggu di ruang tamu sambil menyiapkan cemilan untuknya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJ3pVbO2MI
Masao terlihat gugup, keringatnya mengucur deras, wajahnya merah seperti tomat membayangkan penampilan Hitomi yang akan ia tiduri sambil menggenggam sekaleng kopi yang diberikan Taro padanya. Entah mimpi apa dia semalam bisa bercinta dengan wanita sesexy itu.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXri79Yt36
"Apa kau gugup?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoMXCdS1GD
Masao menggangguk pelan, ia takut salah bicara.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsA746iNjS
"Sebelumnya udah pernah ngewe?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCBh4MbWXp
"Be-belum Pak! Ma-maaf," jawab Masao sambil menunduk malu.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7rKdSBQfN
"Jadi ini pertama kalinya ya bagimu? Ini jadi semakin menarik."
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYXhcA8f3a
Tak lama kemudian Hitomi keluar dari kamar mandi dengan tubuh berbalut handuk putih panjang yang tak cukup menutup lututnya serta bagian atas payudaranya. Melangkah malu-malu Hitomi menghampiri Taro yang menyungingkan senyum di bibirnya, sambil dengan hati-hati memengangi handuk yang merupakan satu-satunya kain yang melekat di tubuhnya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWFNBMQ6hn
"Bagaimana Masao, apa kau sudah ngaceng?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKOSjgcQnt
Mata Masao seperti ingin keluar, ia memandangi tubuh seksi Hitomi dengan tatapan cabul menelanjangi.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OkAvQDch9
"Sekarang mandilah, Masao ... aku dan Hitomi akan menunggu di kamar kami," kata Taro membuyarkan fantasi Masao.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXV061nVby3
"Eh... Em... baik, Pak."
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpceN4myj0K
Buru-buru Taro berdiri sambil menutup bagian selangkangan celananya yang bergunduk, ia langsung berlari kecil menuju kamar mandi ... tanpa menyapa Hitomi karena terlalu gugup.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCuofbFPaz
"Sayang ... apa kau yakin membiarkanku tidur dengan dia? Dia seperti perjaka," ucap Hitomi sambil menoleh melihat tingkah memalukan Masao.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRFSegjStS
Taro berdiri dari duduknya, mendekati Hitomi lalu menatapnya dengan tatapan dominasi.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSJ6bRi34N
"Apa ada masalah dengan itu, Sayang?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlarth7GWH
Jantung Hitomi berdegup kencang, wajah serius Taro itulah yang membuatnya jatuh cinta padanya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAerR0jb2M
"Hmmm... Gak. Gak papa, Sayang..."
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjNeNu3y8w
Taro tersenyum senang, segera ia tarik Hitomi masuk ke kamar, dan menyiapkan camera rekorder untuk merekam persetubuhan Hitomi dengan Masao.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Jp6tYncsh
*****
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaNsu5iXYI
Masao datang dengan handuk kimono berwarna putih yang dipinjamkan Taro padanya, saat ia tiba Hitomi dan Taro tengah berbincang santai sambil Taro menyiapkan tripod dan ring light untuk merekam mereka.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrI93EzsB7d
"Eh? Di-direkam Pak?" ucap Masao khawatir.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbN3xxj6vQ
"Tentu aja direkam, tenang aja gak bakalan aku sebar ... cuma buat koleksi pribadi aja," kata Taro meyakinkan.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5P1mBVXswf
Masao tetap khawatir, namun begitu melihat ia melihat Hitomi yang tersipu malu saat melihatnya khawatirannya langsung menghilang. Penis Taro memberitahunya untuk tetap maju, meski berisiko ia harus mengambilnya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jVxwNHfhH
Taro pun menyuruh Masao dan Hitomi untuk duduk bersama di pinggir ranjang, dan saling berkenalan. Hitomi menyambut tangan Masao yang berkeringat dengan tak nyaman, mata Masao terus tertuju pada payudaranya yang besar—seakan mata itu tengah melilit kedua gunung kembarnya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPo3cDwk16d
"Baik mari perkenalkan dirimu di depan kamera, siap! Satu dua tiga!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0tEc6cSpQ
Taro menyalakan camera rekordernya, menyorot Hitomi dan Masao yang masih canggung untuk bicara apalagi bersetubuh.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxCruw6V70
"Kok diam saja! perkenalkan dirimu dulu Masao!" seru Taro.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrJHVBolEK
Terbata-bata, Masao pun memperkenalkan diri, "Ku-ku-kusaka Masao 35 tahun! Perjaka!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrd53eHUJYF
Hitomi yang mendengarnya langsung melotot menatapnya, sementara Taro hanya tersenyum menanggapinya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jdWWD8Egy
"Baik Masao si perjaka ... hari ini kau akan dapat kesempatan untuk bercinta dengan istri orang. Istri orang gimana denganmu? Apa kau sudah siap untuk mengajari Masao seks dengan pengalamanmu?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguX48ynHgK
Hitomi sedikit jengkel, tapi ia tetap berusaha mengikuti permainan suaminya itu, dan melakukan apa yang ia minta.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFo9BD5jZw
"Aku akan berusaha! Hitomi! Akan berusaha mengajari Perjaka ini kenikmatan seks!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMX2zsXjMe
"Bagus! Pertama tunjukkan tubuh telanjang kalian, Masao apa yang kau suka dari Istri orang ini?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsEseCQ98E
"Pa-Pak!? Pa-Payudara Pa-Pak! Payudaranya besar seka-li!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9njwfmcmd
"Baik, Istri orang tunjukkan asetmu yang berharga itu padanya!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6wSklw0y6
Hitomi tak bergeming sebentar, sambil menatap suaminya yang cabul itu ia melorotkan piyama sampai ke perut menampilkan kedua payudara besarnya yang tak lazim itu pada Masao yang gugup.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdEpgzcNQM
"Ya Tuhan! Besar sekali!" decak Masao kagum.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtewq45hY1W
Tangan Masao gatal ingin menyentuhnya, dan merasakan tekstur lembut serta kenyal pabrik susu itu.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFX1nDWNlL
"Sentuh Masao! Sentuh!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohy6vtR0Zk
Taro memberi semangat, tanpa permisi Masao pun langsung mencaplok payudara besar itu dengan kedua tangannya. Ia meremas dan menggoyangkan ke kanan dan ke kiri payudara Hitomi yang ukurannya besar di kanan itu. Ia elus dan pelintir putingnya yang kecil dan kecoklatan itu dengan gemas, sambil meremasnya kuat-kuat.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvn0NZ4FQpR
"Ahhhh! Ehmmm!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguLmtKYw0k
Hitomi mulai mendesah, sentuhan kasar tak berpengalaman Masao mulai sedikit merangsangnya. Sambil melirik suaminya yang wajahnya memerah, Hitomi menutup mata merasakan tangan asing Masao di payudaranya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBmDY3CNBM
"Hi-Hitomi-san... boleh aku hisap?"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvD6aeHDj2
Hitomi kembali melirik pada Taro, respon Taro hanya menggangguk setuju.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjL4Fosfw1c
"Terima kasih! Hitomi-san!"
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5HhDO2d01
Setelah mendapat izin Masao langsung menyedot puting sebelah kanan Hitomi, saat lidah Masao menyentuh daging kecil itu Hitomi mendesah pelan. Lidah Taro yang tak berpengalaman mulai mengelitik putingnya dengan nakal, tak cukup satu—Taro beralih ke puting sebelah kirinya, dan bergantian menghisap dan menikmati mereka di hadapan Taro.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNffVPFDBA
'Dasar bajingan! Berani sekali dia menikmati susu Hitomi seperti itu. Sialan!'
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLklz6rjTc
Taro membatin dalam hati, perasaan marah, cemburu, dan nafsu bercampur menjadi satu melihat adegan itu. Jantungnya berdegup kencang, darah di penisnya terpompa hingga membuatnya keras.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5T7L7JtvT
"Tunjukkan penismu!" kata Taro, mengganggu kesenangan Masao pada payudara istrinya.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWmcD5td3yA
Masao pun melepas kimono mandinya dengan berdiri, terlihatlah perutnya yang buncit dan penis kerasnya yang masih tertutup kulup. Selangakangan Masao cukup lebat, jembutnya tumbuh liar menutupi buah zakarnya ... sementara penisnya tegak menjulang menunjuk ke arah Hitomi.
2647Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMf8PfRQXc
