x
Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qdboCyE2x
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHsSTREu3n
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqoCYeBFLv
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBf4n6E3Mz
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcbu4qGORv
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeePUFRCEg
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdIyjrGItQ
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQj7EI9vfV
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfrMEF8S35
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtMgEjPh85
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2si8URrPs
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR677COurtv
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWS41BoVXx
"Emuach."
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsebpadfZS
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYJ5YwL08N
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQKRJprOu7
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUq7rpJXGZ
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVBVUHD0dB
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPQbTnYxuv
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVZAF6WYYA
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4x3n34EAfe
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLgXaRifpv
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxSLrPRtOu
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxux1uNLhdS
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Pv11qSrvQ
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzfc9PlmJn
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpmi7gbPXm
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQS4rCWinuO
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgbfo9YHUT
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqSWCU6sqG
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBcSJvdsRb
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DJf2Qj6tI
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAo0RdmTXu
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UwJSuklGf
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3Kd8GvIZJ
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmLh57Umid
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1K8ufk7PB
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡago0VSBWf9
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3UoATk2OI
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciQtYfD560
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtpseVjgtg
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJ6yUIAhmk
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEZZWLMHph
Clok clok clok.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoeVbLOY13
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYekqW7Z5f
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYGNkVTw8R
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmw4OHmtZG
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKbX5CZCsx
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXAu9OVYeb
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqf46YklyQ
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwM98Zd5jL
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BITnp2LXt
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEOQiGcR9K
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDmz4fU6hY
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CEvs8VzLv
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3lxercB2k
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzNQDYcFpr
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkpv85F9SF
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjhLspoxL0
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGf1noABjuI
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11fnXJlTW6
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdP7sTYkS2
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJQM6MEVWs
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84GxE3qC7u
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bWgDyrwI9
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIea8XaQad
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccmL0yd4R3
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXt0RJ82tKl
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF0QXlOkqw
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTQQToFzRQ
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK59c1heCND
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtwj5UxSn6
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcaHT8g9BIX
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8Mzk8ohCR
"Syukurlah", kataku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYjETf1E29
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9OsXVJeIb
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyYSPnkbcb
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkInfMILs9t
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjTL6k1bZA
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIumKqAAbPQ
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJFMNJZ0f4
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjGI8C64Ci
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZS9O3v3YSQ
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6d1ESa34Ty
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBOomAJ2KW
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAi5syfP4J
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOYzRguTbT
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJDqsPHitW
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKI1af5TPz
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcrRuNFr5o
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbPQ07P1MF
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQa8hKk04Gf
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjy7ykhRhnB
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGX68Lbsiz
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN9f2HEIyd
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPHIIB1eOB
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFoI33j736
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIKvaSyFhA
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVj0f0XstC
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj704Eof1aK
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSd4CJoSC4
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSHn5l9524
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmW9RO3Gre
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6Li3jBsnm
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1ryekve99
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrM70sBWsV
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTI6jPHCVbq
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXBnojDuWq
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOOPTZAPir
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAI1Egu10Bv
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf514guS3wJ
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyoKo3OPqN
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyjzyLcliG
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMo7m4ro5ZY
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
3975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbpnscRQdL
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns216.73.216.85da2
