
Entah karena lapar atau karena takut padaku, mama dan tante langsung makan. Kutinggalkan mereka saat kudengar ayah masuk.
“Yang lain mana?” kata ayah begitu melihatku.
9846Please respect copyright.PENANA6rGLcSfA6X
“Di garasi yah.”
9846Please respect copyright.PENANAAoG2Tw9Oci
Ayah hanya geleng – geleng sambil tersenyum mendengar jawabanku. Ayah lalu ke kamarnya. Beberapa saat kemudian ayah keluar. “Makanan udah siap belum?”
9846Please respect copyright.PENANAN4YFBEvWCp
“Udah yah.”
9846Please respect copyright.PENANAVzgXGZOkR6
Ayah lantas duduk di meja makan. “Mamamu mana?”
9846Please respect copyright.PENANAnhgqEJZMCP
“Yah, Atha punya hadiah buat ayah.” kataku sambil memberi remot puyuh pada ayah.
9846Please respect copyright.PENANArPE88YllDW
Ayah menerima lalu melihatnya. “Apaan ini?”
9846Please respect copyright.PENANA75TgBbB7rt
“Kayak lampu ajaib aladin, kalau digosok jin datang. Ini juga yah, kalau dipencet, ada yang datang.”
9846Please respect copyright.PENANA5NkQzmSC91
Ayah lantas memijit yang hijau. Langsung mama datang merangkak sambil berlari – lari. “Hahahaha… Dia udah jadi anjing penurut belum?”
9846Please respect copyright.PENANAhz0J4VHdK4
“Coba aja sama ayah!”
9846Please respect copyright.PENANAzE6OqgHBFI
“Duduk!”
9846Please respect copyright.PENANAXYSjRT0iA2
Mama langsung duduk diatas betisnya. Tangannya terangkat sedada, lidah menjulur keluar. Ayah lantas mencabut jepitan dari kedua pentil susu mama, meletakkan satu di meja, sedang satu lagi dilemparnya. “Ambil!” Mama langsung berlari mendekati tempat jepitan jatuh, menggigitnya lalu mengembalikan kepada ayah.
9846Please respect copyright.PENANAoiIttKCBtF
“Mana Yena? Bawa dia ke sini!” kata ayah sambil menatap mama. Mama langsung merangkak ke garasi.
9846Please respect copyright.PENANAZskhMq0L5G
“Ayah bangga sama kamu nak!”
9846Please respect copyright.PENANAayLDFqgogC
“Coba ntar ayah liat kamar baru mereka!”
9846Please respect copyright.PENANABwinPIILwD
Mama merangkak kembali dengan tante. Ayah menyuruh mereka mendekat. Ayah lalu mengelus punggung tante, lalu memainkan susunya. “Udah, pergi lagi sana!” Kata ayah sambil menepuk pantat Yena. “Ambil talimu ke sini Sah!”
9846Please respect copyright.PENANAIJ6YiTnttN
Mama dan tante merangkak kembali ke garasi, namun mama kembali sambil menggigit tali dan menyerahkannya ke ayah. Ayah mengambil lalu memasang ke kalung mama.
9846Please respect copyright.PENANAGHT3Vu2ATa
“Ayo ke kandangmu.” Mama merangkak di depan dengan ayah mengikuti di belakang sambil memegang talinya. Kuikuti dari belakang. Mama masuk garasi dari pintu dalam rumah.
9846Please respect copyright.PENANAwr9ErP1dxn
Di garasi, kandang bawah kosong, sedang kandang atas terisi tante. Ayah menatapku, “gimana caranya mereka masuk dan keluarnya?”
9846Please respect copyright.PENANA9nXrLsQXvc
“Minta mereka praktekan aja.”
9846Please respect copyright.PENANAmkk3H7F1kt
Ayah melepas tali, mama langsung merangkak masuk. Di kandang, mama memutar lalu keluar dengan kepala dahulu. Setelah diluar, mama merangkak ke ayah dan menggesek – gesekkan kepala ke kaki ayah. Ayah memegang kepala mama, membungkuk lalu mencium mama.
9846Please respect copyright.PENANAhmxJgfUmmX
Ayah berdiri lagi, lalu melihat tante. Tante langsung keluar kandang, masuk dan keluar lagi. Tante lalu mendekati ayah. Ayah membungkuk untuk meniumnya. Namun sebelum papa mencium, tante menjulurkan lidah lalu menjilati bibir ayah, lalu hidungnya. Setelah itu, tante mengelus – elus kepala ke kaki ayah.
9846Please respect copyright.PENANAklAayESQ4F
“Udah cukup.” Tante pun melepas kepala dari kaki ayah. Ayah langsung ke atas, ke kamarnya. Sedang aku duduk di sofa.
9846Please respect copyright.PENANAph3v0aK0vF
“Sah, sini sah!” Mama merangkak mendekat begitu kupanggil. Tali masih menggantung di kalungnya. Kulepas tali itu. “Nungging sana!” Mama langsung nungging membelakangiku. Tali di tanganku kupakai untuk memecut pantat mama…
9846Please respect copyright.PENANAGqTrKr9jsZ
“Aawwww,” teriak mama. Lalu kembali menangis
9846Please respect copyright.PENANAoUHLLURAgG
9846Please respect copyright.PENANAWLY4Be5OZG
“Diam anjing! Mama tau gak kenapa Atha pecut?”
9846Please respect copyright.PENANAXA5ne3MVEz
“Iii iiiyyyaaa..”
9846Please respect copyright.PENANAjAlViwkXSo
“Kenapa coba?”
9846Please respect copyright.PENANAM3YFB6vMx9
“Karena mama gak jilat ayah setelah ayah cium mama.”
9846Please respect copyright.PENANAOlS9MLN5Yx
“Nah, itu paham, tau dari mana?”
9846Please respect copyright.PENANAUAl2yatDiU
“Tau setelah liat Yena.”
9846Please respect copyright.PENANAhcXQV6q8W1
“Bagus, udah mulai belajar.” Kupasang kembali tali ke kalum mama. “Sana pergi ke kamar Atha!”
9846Please respect copyright.PENANArStRiLLZIl
Mama merangkak pergi ke kamarku. Aku ke dapur mendapati tante. “Udah beresin semua, abis itu masuk kandang!” Setelah itu aku pun ke kamarku.
9846Please respect copyright.PENANACVbtxY2WRo
Di kamar kudapati mama sedang berbaring di lantai. Kudekati lalu kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama mencoba menggigit kakiku, tidak sakit, namun hanya membuat geli saja, lalu mejilati kakiku. Kubiarkan mama bermain dengan kakiku. “Udah, cukup.” mama lalu melepas mulutnya dari kakiku.
9846Please respect copyright.PENANAVfYzbQJbzI
Aku pindah duduk di kasur sambil bersandar. Kulebarkan kaki. “Sini!” Mama mendekatiku. Kutunjuk pahaku, “Diam di sini.” Mama lantas diam di atas pahaku bertumpu pada lututnya. Kutekan bahu mama hingga memek mama menyentuh pahaku.
9846Please respect copyright.PENANAEQzGWk1U9b
“Pingin orgasme mah?”
9846Please respect copyright.PENANAFk4mHEb7Q3
“Guk,” kata mama.
9846Please respect copyright.PENANArUpw7cXZpQ
“Ya udah, goyangnin aja pantatnya sampai orgasme.”
9846Please respect copyright.PENANAAAvXr0FVaA
Mama lalu menggesekkan memek ke pahaku. Kulihat mama sangat menikmati gesekan ini hingga akhirnya mama pun orgasme sambil rubuh ke tubuhku. “Nungging!” Mama langsung nungging di kasur. Aku sudah tak tahan, lalu kumasukan kontol ke memek mama. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengisi memek mama dengan pejuku.
9846Please respect copyright.PENANA0QxZRdmF4z
Mama langsung berbalik dan membersihkan kontol dengan mulutnya. Saat mama sedang membersihkan, tiba – tiba pantatnya bergetar. Rupanya ayah memanggil. Mama tetap membersihkan kontolku. Pantat mama bergetar lagi.
9846Please respect copyright.PENANAwuL2zHjJgs
“Ayah manggil tuh. Pergi sana!” Mama menghentikan aksinya lalu merangkak menuju kamar ayah. Aku pun tertidur pulas.
9846Please respect copyright.PENANAS35PyJyhgV
****
9846Please respect copyright.PENANAjy986cMsg7
Saat aku bangun, mama sedang menghisap kontolku. Kubiarka saja hingga aku pun keluar. “Siapin sarapan, Atha mandi dulu.”
9846Please respect copyright.PENANA5i5Mj5hRFQ
Mama langsung merangkak pergi sedang aku mandi. Hari ini kuputuskan untuk sekolah, setelah kemarin bolos. Saat mandi aku ingat mama gak memberi tahu apa yang ayah lakukan saat memanggil mama. Selesai mandi, mama sudah ada lagi di kamarku. “Apa yang ayah mau semalam?”
9846Please respect copyright.PENANAUlBjpwT0gM
“Gak apa – apa, ayah hanya bilang, si bibi sama si bapak tukang kolam ayah rumahkan.”
9846Please respect copyright.PENANAODqP6TfpsE
“Kenapa?” Kataku sambil memakai seragam.
9846Please respect copyright.PENANABs6tCZNLjr
“Terlalu beresiko katanya. Ntar kalau mereka lihat, terus mereka cerita, maka berkembanglah kisah yang mungkin dilebih – lebihkan. Maka dari itu, untuk cari aman, maka mereka ayah rumahkan”
9846Please respect copyright.PENANAadeWy5duqi
“Ya udah, sekarang rumah biar diurus anjing – anjing. Athah kencing belum mah? Athah buang air besar?”
9846Please respect copyright.PENANAeXuh1ab9uf
“Belum.”
9846Please respect copyright.PENANAYlxjXq8FQS
“Mulai sekarang, kalau mau kencing atau lainnya, langsung aja keluar, tempat biasa. Gak usah nunggu Atha. Atha izinin kok. Kasih tau juga Yena.”
9846Please respect copyright.PENANAkwf9LOtx5S
Mama langsung mendekati kakiku dan memainkan kepalanya di kakiku. Kini bahkan mama menjilati dan menggigit kecil jemari kakiku.
9846Please respect copyright.PENANAgxI5wmNpzA
“Tante sama ayah semalam?”
9846Please respect copyright.PENANADtLe9aaC17
“Iya.”
9846Please respect copyright.PENANAhxZkL5tkHU
“Tante lagi apa saat mama masuk?”
9846Please respect copyright.PENANA0lmKfsoawE
“Tante lagi…”
9846Please respect copyright.PENANAOdZADVelde
“Lagi apa?”
9846Please respect copyright.PENANArgK1yGFkh2
“Tante lagi bercumbu sama ayah.”
9846Please respect copyright.PENANAIBzsfL4rAZ
“Lagi apa?” kataku sambil melotot
9846Please respect copyright.PENANADsUAhrNax2
“Lagi ng… ngentot…”
9846Please respect copyright.PENANAmULnURQzCh
“Ayah ngentot sambil ngomong ke mama?”
9846Please respect copyright.PENANAui2kV8XvAl
“Iya.”
9846Please respect copyright.PENANA1oIEgqYOR2
“Terus?”
9846Please respect copyright.PENANAtINFUjBeJ4
“Ayah bilang agar nunggu ayah selesai, abis itu disuruh bersihin ayah.”
9846Please respect copyright.PENANAWG8828LxPW
“Apa ayah izinin mama orgasme setelah itu?”
9846Please respect copyright.PENANAL6yNbo1LBQ
“Gak.”
9846Please respect copyright.PENANAdxTyDZREaC
“Hahahaha…”
9846Please respect copyright.PENANA3fgknuCZVB
Aku ketawa, mama mulai berair mata mendengar tertawaanku. “Sekarang mama ngerti kan, Ayah lebih milih Yena. Hanya Atha yang sayang sama mama.” Kuberdirikan mama lalu kupelu. Mama makin menangis dalam pelukanku. Kuelus rambut mama. “Udah, mama tinggal milih, mau nurut atau enggak sama Atha. Karena hanya Atha satu – satunya yang cinta sama mama.
9846Please respect copyright.PENANA88eeB0BWh6
“Iya Da. Mama juga sayang sama Atha.”
9846Please respect copyright.PENANADTPLnRyyFz
Iya. Sekrang turun mah!”
9846Please respect copyright.PENANAfxloHyoLmP
Mama lalu kembali merangkak, kuambil tali dan kubawa mama menuju meja makan. Aku lantas sarapan. “Mah, sarapan dulu sana sama Yena!”
9846Please respect copyright.PENANAnY3UCBzaFJ
Mama langsung menhilang ke garasi. Selesai makan aku menyusul. Ternyata mama dan tante sedang makan.
9846Please respect copyright.PENANAHbhm5YfbJu
“Atha sekolah dulu. Kalian beresin rumah, mandi sama beresin kandang kalian juga.”
9846Please respect copyright.PENANAXlTuXxXX5Z
“Guk.” kata mama dan tante hampir berbaringan.
9846Please respect copyright.PENANA2dbOT4PDsm
****
9846Please respect copyright.PENANAoaDkxB96mc
Tiada yang aneh di sekolah. Hanya beberapa teman menanyakan kenapa kemarin tidak masuk. Biasa, flu berat, kataku. Saat jam pelajaran habis aku pun pulang.
9846Please respect copyright.PENANARZlT67iG27
Masuk rumah kulihat keadaan sepi. Kuperiksa ternyata mama dan tante sedang pada di kandang, tidur. Kubiarkan, aku pun lantas ganti pakaian. Kupakai kaos dan celana pendek. Aku kembali ku kandang. Mereka masih tidur. Kubuka celana, kuambil kursi lalu berdiri di atas kursi di depan kandang. Kukencingi tante dan mama.
9846Please respect copyright.PENANACLIcQYA5uu
Mereka lalu keluar dan pada duduk di depanku. Kupasang tali pada tante, sedang mama masih memakai talinya. Kupegang dan kubawa ke halaman belakang. Di sana, matahari masih menyengat dengan panasnya. “Jemur tubuhnya sampai kering!” kataku. Mama dan tante lalu berjemur. Kuambil mangkuk anjing dua dan kuletakan di halaman belakang.
9846Please respect copyright.PENANAsvbkhjIxAo
“Nih, jemurnya sambil minum. Ayo sampai habis!” Mereka langsung minum. Ternyata mangkuk tante yang lebih dulu habis. Sedangkan mama, beberapa saat kemudian baru habis. “Juaranya tante nih, siapa yang habisin lebih cepat dapat hadiah.”
9846Please respect copyright.PENANAm7U1XKoJUK
Tante langsung menatapku dengan gembira. Sedang mama hanya menatap lesu. “Makanya, kalau disuruh itu mesti cepat. Biar dapet hadiah.” Tante berguling – guling di rumput, sedang mama hanya diam. “Sah, jilat memek Yeni! Harus sampe keluar!”
9846Please respect copyright.PENANAEmuhKDfxAF
Tante langsung tidur sambil melebarkan paha, mama mendekat dan mulai memainkan mulut di memek tante. Terlihat mama agak jijik, namun tetap melakukannya. Sedang tante sangat menikmati mulut mama. Hingga akhirnya tante mengejang, rupanya tante keluar.
9846Please respect copyright.PENANAPqgjKdxEgH
“Udah puas yen?”
9846Please respect copyright.PENANAE6RGnuitWi
“Guk,” kata tante sambil kembali merangkak lalu mendekatiku. Tante mulai memaikan kepala ke kaki yang sedang duduk. Saat tante akan menyentuh kontolku, kuhentikan kepalanya. “Sekarang gantian. Jilat memek Aisah, Yen!”
9846Please respect copyright.PENANAu7wUAY8MKg
Mama terlihat senang lalu berbaring di tempatnya, melebarkan paha dan menunggu. Tante mendekat dan mulai menjilati memek mama. Kudekati mereka dan duduk di sampingnya sambil memperhatikan mama. Kulihat mama mulai mendekati orgasme. Erangannya makin tak karuan. Saat mama seperti akan orgasme, kupegang rambut tante lalu kutarik.
9846Please respect copyright.PENANAIQdap9pJB6
“Udah, siapin dulu makanan, laper nih.” Tante masuk dengan riang, namun berbeda dengan mama. Aku ikut mereka masuk. Aku duduk di sofa memperhatikan mereka menyiapkan makanan. Setelah selesai, kupanggil mereka. “Sini semua!” Mereka langsung mendekat dan duduk menanti. “Ambil mangkuk kalian di belakan, terus taruh deket kandang.
9846Please respect copyright.PENANA4tOpWjmBD8
Mama dan tante langsung berhambur keluar. Keduanya kembali melewatiku sambil menggigit mangkuk masing – masing. Setelah itu, mereka kembali menghadapku. “Sekarang isi mangkuk kalian dengan makanan dan minumnya. Harus sampai penuh. Ayo cepat!”
9846Please respect copyright.PENANAg8rL7SIYsR
Mereka lantas ke dapur, mengambil makanan dan mengisi mangkuknya masing – masing. Setelah itu mengisikan minuman. Di kandang mereka diam menunggu. “Ayo cepet makan semua sampai habis. Minumnya juga mesti gak bersisa!” Mama dan tante langsung makan. Aku kembali ke meja makan, ikut makan sendiri.
9846Please respect copyright.PENANAvhJhLF2xMO
Kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama langsung menjilati kakiku. “Duduk sini Sah!” Mama langsung duduk di sofa di sampingku. Kucium mama. Kini mama menciumku dengan penuh nafsu. Kucium sambil meremas susunya. Setelah itu, kutarik rambut mama dan kuarahkan mulut mama ke putingku. Mama langsung menjilatinya.
9846Please respect copyright.PENANAJjIsPL707x
“Nungging Sah!” Mama langsung nungging. Langsung saja kuekse dari belakang. Mudah memang karena memek mama sudah basah. Kuekse hingga kami keluar secara bersamaan. Mama langsung ambruk ke lantai. “Sini duduk Sah, Bersihin Yen!” Tante langsung bangkit, aku duduk di sofa dan tante mendekatiku. Mulut tante kini bermain membersihkan kontolku.
9846Please respect copyright.PENANA2LVfHVNfYJ
“Sayang tuh peju terbuang, bersihin Sah!” Kulepas mama dan kutunjuk ceceran peju di lantai. Mama langsung nungging dan menjilati serta menyeruput peju itu hingga lantai bersih. Meski tanpa pembersih lantai.
9846Please respect copyright.PENANAkv5DgKDSFP
***
9846Please respect copyright.PENANAgfaVHgpkOm
Hidup di kabupaten kecil membuatku terisolasi dari dunia perlendiran unik nan menarik. Hanya internetlah satu – satunya buku panduan bagiku untuk memelihara binatang peliharaanku. Ingin rasanya kumpul bareng berbagi cerita dan tips dengan sesama pemilik peliharaan, namun apadaya. Jangankan untuk itu, sedang dian tara semua temanku, tak ada yang suka per – bdsm – an.
9846Please respect copyright.PENANAEVMkNy8Imq
Kujalani hari – hariku melatih mama dan tante. Setiap ayah di rumah, tante selalu menghilang ke kamar ayah. Kusadari mama menjadi agak murung. Kulihat mama menjadi agak lamban jika merangkak. “Ayo cepet jalan, lambat sekali sih.” Namun mama tetep tak menjadi cepat. “Kenapa sih mah?”
9846Please respect copyright.PENANA8CMgjdu19W
“Guk.” Katanya sambil menatap lututnya.
9846Please respect copyright.PENANANJtdIQJ9XB
Aku penasaran. “Duduk.” Mama langsung duduk, kulihat lututnya, ternyata lecet. Mungkin akibat terlalu sering digunakan. “Ya udah, jilati terus biar gak lecet lagi.” Mama lalu menjilati lututnya.
9846Please respect copyright.PENANAeGV9ANqPok
Hari – hari berlalu. Ayah mulai sering berada di rumah. Serta selalu ingin bersama tante. Membuatku hanya punya banyak waktu bersama mama. Lecet di lutut mama mulai hilang, berganti dengan kerasnya kulit lutut serta makin lancarnya mama berjalan. Hingga kusadari mama mulai muntah.
9846Please respect copyright.PENANANQiUbjxSQn
“Kenapa mah? Mama sakit?”
9846Please respect copyright.PENANA2tSdEX0Uqp
“Enggak nak. Kayaknya mama hamil?”
9846Please respect copyright.PENANA1K6ajsStK3
“Apa? Hamil?” Aku senang. Tak dapat kusembunyikan kegembiraanku. “Ntar malam kita makan berdua mah.”
9846Please respect copyright.PENANA6jrxBKb8Z1
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Aku lantas pergi, beli lilin merah di toko. Malam pun datang.
9846Please respect copyright.PENANAzMNAboEUDT
“Naik ke meja mah, tidur.” Mama tiduran di meja, seperti yang kukatakan. Kuambil makanan untuk dua porsi, lalu kutaburkan di tubuh mama. “Lilinnya dipasang di mana ya?” Kumasukan ke mulut mama. “Basahi mah!” Mama lalu membasahinya. Setelah kurasa cukup, kucabut kembali.
9846Please respect copyright.PENANA5dTXJbR9Qp
Kumasukan lilin ke memek mama, pelan saja hingga tertancap agak dalam. “Kalau lilin ini gak lepas, Atha kasih mama hadiah.” Cerita ini dipublish oleh situs Ngocoks.com
9846Please respect copyright.PENANAQKfIh26fMS
“Guk.” Mama menatapku sambil tersenyum.
9846Please respect copyright.PENANAHuRszkXT7a
Setelah itu, lilin kunyalakan. Meski posisi lilin tak berdiri tegak, namun agak menyamping.
9846Please respect copyright.PENANAmvNlrrV9aX
Aku makan. Setelah sesuap, kusuapi mama dengan tanganku. Tanganku bergantian menyuapi diriku dan mulut mama hingga habis. Kulihat lilin, ajaib ternyata tidak lepas dari cengkraman memek mama.
9846Please respect copyright.PENANAt5A6LoG3nN
Prok… prok… aku bertepuk tangan, “Makanannya abis.” Lalu kutiup lilin. “Ambil tempat minum mama ke sini. Ayo cepet.”
9846Please respect copyright.PENANAEbutu8Vu0A
Mama lantas turun dari meja dan merangkak ke garasi. Mama kembali sambil menggigit tempat minumnya. Kuambil dan kuletakan di bawah. Di kananku kupegang sebotol softdrink. Sedang di kiriku susu sekotak. “Mau minum yang mana mah?” Mama menunjuk softdrink dengan dagunya. Kutuang softdrink yang langsung diminum mama.
9846Please respect copyright.PENANA4mPG2Zs19b
Setelah minum, kupasang kembali tali ke kalung mama. Kubawa mama ke halaman belakang, lalu kusemprot pake selang. Mama berguling – guling agar semua bagian tubuhnya tersembur air. Setelah itu ku ambil anduk mama dari tempat anduk. Kutaruh di lantai.
9846Please respect copyright.PENANAWl1XAnXhRP
“Bersihin pake ini aja.” Mama lantas menggosokan tubuh ke anduk itu. Mulai sekarang kalau basah, bersihin pake ini aja.”
9846Please respect copyright.PENANAkD4dIuYuOo
“Guk.” Kata mama hingga akhirnya tubuhnya kering.
9846Please respect copyright.PENANAZG6nhbKexY
Kubawa kembali tali mama dan kubawa ke kamarku. “Oh, iya. Karena tadi lilinnya gak jatuh. Mama boleh entot Atha.” Kataku sambil berbaring. Namun mama masih diam di lantai. “Ayo sini, gak usah malu.”
9846Please respect copyright.PENANAHUZewWEqJr
Akhirnya mama naik ke kasur dan menindih tubuhku. Mama menciumku. Setelah itu mama mulai menikmati kontol dengan mulutnya. Setelah dirasa mengeras, mama mulai memasukan kontol ke memeknya.
9846Please respect copyright.PENANAprjivQIiVz
Aku tak berdaya dibuatnya. Apalagi mama mendudukiku sambil menggoyangkan pantat. Hingga akhirnya kami orgasme berbarengan.
9846Please respect copyright.PENANAGgDMhBEx44
Cerita Sex Ayah Mertua
Setelah puas, mama turun lalu merangkak akan kembali ke kandangnya. “Tunggu mah. Jangan pergi. Malam ini Atha pingin tidur sama mama.”
9846Please respect copyright.PENANAgP81aum73x
Mama langsung berbalik. Wajahnya terlihat bahagia. Saat mama berbaring di sisiku, kupeluk mama. Kepala mama bersandar di dadaku. Mama menangis. “Kenapa menangis mah?”
9846Please respect copyright.PENANAuaxGFB5WVP
“Mama bahagia sayang.”
9846Please respect copyright.PENANAez7xk1sJx0
“Atha juga seneng mama hamil anak Atha.”
9846Please respect copyright.PENANAhnd5ifFlSK
Kami pun tidur.
ns216.73.216.65da2