x
Aku bangun jam tujuh. Kudapati mama sedang menhisap kontolku. Kuelus rambut mama… “Pinter… Pinter…” kataku. Kudiamkan mama selama beberapa menit. Hari ini kuputuskan untuk tak sekolah. Selain males upacara, aku terlalu asik dengan perliharaan baruku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMDuWTV0kY
“Ayah sudah berangkat?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoI2NXCCf8
“Sudah.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudnTedCaJm
“Tante mana?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZWhqZXWna
“Diluar kamar, nunggu.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkqqjWxynv
“Nunggu apa?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSgay45myC
“Katanya ingin izin ke kamar mandi.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnpgerRsEr
“Iya. Biar Atha mandi dulu, ntar baru urus tante. Siapin sarapan Atha, ntar Atha turun.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DOb5o0WKE
Saat aku keluar kamar, kudapati tante sedang diam seperti anjing tanpa sehelai benang pun. Kusentuh dan kuelus rambutnya. “Sini ikut.” Aku pun menuju kamar mandi dibuntuti tante. Di kamar mandi aku duduk, sedang tante masih tetap merangkak diam.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PyYZps7Fb
“Gimana tadi malam.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8JGK7ghvj
“Melelahkan?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznitMiVZ8R
“Apanya?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdU8zqSCIag
“Pantat tante sakit. Tenggorokan juga.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxRqTfM1Je
“Trus perkara tante gimana kata ayah?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9Y4qlOTsx
“Ayahmu bilang gak usah khawatir.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwo7pGvdlEm
“Memang, pokoknya kalau kata ayah gak usah khawatir, berarti semuanya bisa diatur. Terus jam berapa kira – kira kalian tidur?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc68s2y1Iok
“Kira – kira jam dua saat ayah mau tidur tante disuruh keluar. Diluar kamar tante liat mamamu lagi tidur di lantai, ya sudah tante ikut tidur di sana. Saat subuh tante sama mamamu bangun. Terus mamamu nyiapin keperluan ayahmu. Ayahmu pergi setengah enam, setelah sebelumnya menyuruh tante untuk tahu dan mengikuti aturan di sini jika ingin tinggal di rumah ini.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrRbUBnx5w
“Oh, gitu. Ya udah. Tante tunggu dulu, Atha mau mandi dulu. Abis itu kita jalan – jalan.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIWnzxE39V
“Iya, tante pipis dulu.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9squ00UQFb
“Jangan, ntar aja. Tunggu.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0ejsKeRQy
Aku pun selesai mandi. Kupakai celana jin dan kaos. Saat turun, aku bahagia melihat tante mengikutiku dengan merangkak. Sarapan sudah siap, maka dari itu aku pun makan. Kulihat tante masih merangkak dekat kursiku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrSO7U2JDv
Puas makan aku menuju belakang rumah. Kubuka pintu, tante langsung keluar dan kencing di tempat yang telah kutentukan. Aku terkesan dengan cara mama menerangkan. Kulihat mama. Kuanggukan kepala ke belakang rumah.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgo2QXeK9C
Rupanya mama mengerti. Mama langsung keluar dan ikut kencing. Setelah itu mama dan tante menunggu diluar pintu. Aku pun ikut keluar. Kuambil selang dan kunyalakan air. Kusemprot memek dan pantat mama serta tante. Mama dan tante terlihat senang serta bersih.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXC9LmiSg0G
“Jemur dulu tubuh kalian hingga bersih. Setelah itu baru boleh masuk.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7j1l3VTwmr
***
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡza9kNzQtZI
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eifMct7XG
Kira – kira sepuluh menit kemudain mama dan tante masuk dan mendekaitku yang sedang duduk di sofa.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyb81qrlYkm
“Pada laper gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c5FXRQh2p
Mama dan tante tak menjawab, hanya menganggukkan kepala.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwC8XC2DQUm
“Ya udah, Aisah, makanan kemarin masih ada kan? Makan aja berdua.!”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGNs6RmfLf
Mama lantas mengeluarkan makanan semalam dari kulkas. Menyiapkan di piring dan menaruh piring itu di lantai. Tak lupa mama menaruh mangkuk besar dan mengisinya dengan air. Mama lantas makan dengan lahap. Sesekali minum dari mangkuk itu. Namun tante hanya diam sambil melihat jijik kepada mama. Tante lantas melihatku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlH680HJ6T
“Kalian pake baju dulu sana. Yang rapi aja tapi gak usah pake bh dan cd. Abis itu ke sini lagi. Kita jalan – jalan.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2R04fxg1lj
Mama dan tante langsung pergi ke kamar mama. Beberapa saat kemudian mereka keluar. Aku pun ke garasi dan diikuti mama dan tante.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWZZzMBoSA
“Aisah nyetir, tante di belakang sama Atha.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTD5gpesLRB
“Mau kemana kita?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVBTE24HiA
“Udah, ikuti saja nanti.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcAaJBzqDR
***
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvoJBTUHQk
Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah pet shop. Aku turun dan memasuki toko diikuti mama. Di dalam disambut seorang wanita. Entah pegawai atau pemilik toko. Yang pasti tiada lagi orang lain sejauh mata memandang di dalam toko.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5c7Lj1pdKv
“Silakan, bisa saya bantu?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPItHEhbNJ
“Saya mencari kalung anjing, sekalian sama talinya.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiwHvmakxr
“Mari silakan ikuti saya.” Kata pelayannya. Kami pun mengikuti pelayan ke bagian perkalungan. “Untuk anjing apa? Seberapa besar anjingnya?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBoESKvlWX
“Um… sebenarnya bukan buat anjing beneran sih, tapi anjing – anjingan.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpbskzEERl
“Anjing – anjingan?” pelayan terlihat bingung.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FdmRNrXtR
Untuk mengatasi kebingungan pelayan, aku langsung menunjuk pada mama dan tante sambil bilang “Untuk mereka.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmomvX5byJT
“Apa?” pelayan tak bisa menutupi rasa kagetnya. Namun kemudian pelayan dapat mengatasi rasa kagetnya. “Ini ada yang cocok. Mau warna apa?” Kata pelayan sambil menyerahkan beberapa kalung padaku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdDeFRR4IJ
Kuraih kalung tersebut. Ada yang warnanya hitam, merah muda serta coklat. “Ini kira – kira ukurannya pas gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdifZ9JtnN
“Kalau bapak mau, boleh dicoba kok.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuqO5cAg0P
“Bener nih boleh dicoba? Bisa tolong praktekin cara masangnya?” kataku sambil menyerahkan kembali kalung – kalung itu kepada pelayan. Aku lantas menunjuk ke mama dan tante yang ada di belakangku dengan maksud agar mereka maju. Setelah mama dan tante ada di depanku, kutunjuk lantai.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUm9aNH7Ndq
Mama menatapku sambil menggelengkan kepala. Namun kupelototi mama, “Ayo cepet turun!” Mama pun langsung merangkak seperti anjing. Diikuti tante. Pelayan masih tetap terkejut dengan aksiku. Lantas tante dan mama pun merangkak diam.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjql9H07jq
Kuperhatikan pelayan yang kini terlihat agak gugup mulai memasang kalung warna hitam pada tante. “Anjing – anjingnya cantik – cantik ya pak”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0I6KKunbDe
“Tentu, kalau jelek sih mana mau saya pelihara.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGj07VFrjla
“Yang ini cocok pake yang hitam kayaknya.” Kata pelayan sesaat setelah kalung terpasang. Namun, pelayan itu tak langsung berdiri. Tangan pelayan kini mengelus – elus rambut tante. Tante hanya diam.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPX483xs2T
“Kalau boleh saya kasih saran, biasakan latih anjing bapak untuk berterimakasih pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWx9pK21bhV
“Oh ya? Gimana caranya?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡieDL4TlgZK
“Biasanya anjing kami kalau mau berterimakasih pada seseorang, anjing langsung mengelus – elus kaki orang itu dengan kepalanya. Dan tak lupa mencium – cium kakinya juga.” Kini tangan pelayan mulai mengelus – elus punggung hingga pantat tante.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISowiEpdqU
“Oh gitu ya? Saya sih belum tahu apa – apa. Maklum, baru punya anjing kemarin.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjrJ3qINXm
“Sudah pada bernama belum pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LwFSb2ksR
“Yang itu Yena. Yang belum berkalung Aisah. Yen, berterimakasih dulu sama Mbak, udah mau repot pasangin kalung.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFQdZZeGc7
Tante langsung mencium kaki mbak pelayan, lalu mengelus – eluskan kepalanya. Namun kuperhatikan wajah tante basah oleh air mata. Saat kulihat mama, wajahnya terlihat sangat ketakutan.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hS9t3UeWm
Pelayan mulai mengelus susu dan paha tante sambil terkadang meremasnya. “Yang ini bagus pak. Masih pada kencang.” Sementara tante masih menggesekkan kepala ke kaki pelayan. Setelah itu pelayan bangkit mendekati mama dan berjongkok.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ORxKmhZ3P
“Yang ini bagus nih pak.” kata pelayan sambil mencoba memasang kalung warna pink. Setelah terpasang, pelayan juga mengelus dan meremas tubuh mama. Dari mulai rambut hingga punggung. Namun tubuh mama tak terlihat rileks, malah seperti tegang. “Yang ini agak gemuk pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wePXHBr7a
“Iya memang.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF913PZ5x52
“Mau dilatih biar kurus gak pak? Ada paketnya lho.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60YXMDPvUB
“Justru saya mau dia gemuk. Kira – kira gimana ya caranya?” Mama menoleh padaku mendengar jawabanku, kupelototi mama membuat mama langsung tertunduk menatap lantai.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PQAyum1rl
“Oh, gampang pak. Minumannya mesti susu.” kata pelayan sambil meremas dan mengelus susu mama. “Tapi yang full cream. Terus banyak – banyak kasih daging. Yang berlemak lebih bagus.” Kini pelayan itu meremas lemak yang terdapat pada perut mama.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXJSG6qBjT
“Kalau dikasih minum wine gimana mbak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBzuk95cS0
“Wain, apaan tuh pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhmQSPqiWV
“Itu lho, minuman yang kayak di film – film barat itu?” Memang, sejak ekonomi papa mulai membaik, papa ingin meniru gaya hidup yang seperti film – film barat. Papa mulai meminum dan bahkan membeli banyak anggur untuk di rumah. Dari yang kadar alkoholnya rendah hingga yang tinggi.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7t9dYLODiX
“Oh, yang botolnya gede? Kurang tahu pak, tapi untuk pertumbuhan lebih bagus pake susu.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡId6Ef7fEdZ
Setelah itu pelayan berdiri dan diam. Awalnya aku tak mengerti kenapa pelayan diam. Hingga akhirnya kusadari mama belum berterimakasih seperti tadi tante. Kutendang pantat mama, pelan saja. Namun mama tetap diam, malah melihat padaku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5rpW5QO87
“Kok malah bengong. Terimakasih dulu udah ngerepotin.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaROO59rgy
Mata mama lantas berair mata. Dengan enggan mama menuruti. Mama maju mendekati kaki pelayan, lantas mencium dan menggesek – gesekan kepalanya. Pelayan pun lalu mengelu – elus rambut mama.”Pinter… Pinter…”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErboXe4QyE
“Talinya mau yang sepaket pak?” kata pelayan sambil berdiri lagi.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYIUwAVDov
“Kalau berbahan seperti kulit bisa gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4zgN0GpTP
“Tentu bisa pak.” Pelayan lalu mengambil tali kulit dari rak dan menyerahkannya padaku. “Yang ini pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0xip2ibWB
Kuraih dan kuamati. “Bagus ini. Saya ambil dua.” Kukembalikan lagi tali ke pelayan. “Cara masangnya gimana mbak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMjNnKZly2
“Gini pak.” kata pelayan yang langsung memasang tali pada kalung. Rupanya cukup dikaitkan saja. Sederhana. Setelah itu pelayan memberikan kedua tali padaku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvfrM57Jig
“Butuh yang lainnya Pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2tUjTlljj
“Kalau mangkuk buat makan minumnya ada gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64Uv44iAmx
“Ada pak, mau yang kecil apa besar?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzVeIpKzPS
“Yang mangkuk besar dua. Terus yang seperti piring besar dua.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NtbICxQyu
Pelayan lalu mengambil benda tersebut dan menyerahkannya padaku “Ini pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkjmpUbVhj
Kuterima dan kuamati. “Saya beli ini sekalian.” Kuserahkan kembali benda tersebut ke pelayan. Lantas pelayan memasukannya ke kresek.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjUyuZInpJ
“Yang lainnya pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOp8kEUsrf
“Ada kandang yang muat gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DKIHxEGpY
“Oh ada pak. Ukuran jumbo, mari ikuti saya pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKPePHsm5g
Pelayan tersebut pergi ke bagian belakang toko. Aku berjalan mengikuti sambil memegang tali. Tentu saja mama dan tante merangkak mengikutiku karena tali kalungnya kutarik. Pelayan tersebut menoleh melihat dan lalu tersenyum. Akhirnya kami sampai ke bagian perkandangan. Pelayan tersebut menunjuk salah satu kandang, yang tampaknya paling besar.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87raP4ZAaC
“Ini pak sepertinya cocok.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeN464M3ilC
“Boleh dicoba?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIy6z7Vjju
“Tentu saja pak. Mari silakan.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLNBZAsQWo
Kutatap mama, mama melihatku. Lalu kutatap kandang. Mama memilih diam di tempat sambil menggelengkan kepala. Mama seperti sangat terhina. Lantas ganti kutatap tante. Tante melihatku, lalu kutatap kandang.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0aTfH4da2
Tak seperti mama, tante langsung merangkak masuk. “Coba duduk!” kataku. Tante langsung duduk. Rupanya kandang itu cukup tinggi hingga tante bisa duduk. “Tidur.” Tante pun tidur, saat tidur, dengan posisi seperti tidurnya anjing tentu saja, kandang itu pun cukup. “Udah cukup keluar!” Lantas tante pun keluar kandang.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBoNspzrt9D
Setelah kandang kosong, kembali kutatap mama. Namun mama tetap tak mau masuk. Pelayan pun geleng – geleng melihat ketidak patuhan mama. sumber Ngocoks.com
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyiOcVxmdO
“Barangkali bapak tertarik, cara untuk melatih anjing biar menurut pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6TC5fLKuP
“O ya, gimana?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzL77of46Fa
“Kami punya kalung elektrik. Jadi kalung itu ada remotnya. Tinggal pasang ke anjing, jika najing gak nurut, tinggal pijit tombol di kalung. Maka kalung itu akan menyentrum leher anjing. Ada tiga seting setrum, rendah menengah dan tinggi.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRFWV1gHC8
“Bahaya gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7REkF7WRuP
“Tentu tidak pak. Tidak mematikan, hanya untuk memberi efek kejut saja.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuDhbjnvfU
“Terus, kalung elektriknya bisa dipakein tali gak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHEkLix1rQ
“Tentu bisa pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrsMWEjEPI
Kulihat mama dan tante. Wajah mereka ketakutan mendengar pembicaraanku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXmrtlnW6x
“Mau coba pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoqzLkpG5Q
“Bentar saya suruh dulu sekali lagi. Ayo masuk Sah!”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFwJOFtVym
Akhirnya mama masuk ke kandang. “Nyaman gak di dalam?” Tanyaku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUiq7w6EoH
“Iya.” Jawab mama lesu.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2b1uTskWU2
“Saya beli ini deh Mbak, dua.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsytFxbs7Zm
“Siap pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdxtvnjyxf
“Udah Sah, keluar.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuokcYQsEFy
Mama lantas keluar lagi.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuFJYnRYJD
“Ada lagi pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWVmwKQspr
“Apa yah. Ada ide mbak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOGbAruZe4
“Gimana kalau tutup moncong pak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgmcuijK6h
“Apaan tuh?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICgQswf0Zs
“Tutup moncong ini adalah penutup mulut anjing dari stainles. Agar anjing tak menggigit atau tak makan minum. Biasanya dipakai agar anjing bisa mendisiplinkan mulutnya.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHIv9u4Hwx
“Bagus juga. Coba saya lihat.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64m4fs63mr
“Mari pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1CHvz7EP1
Pelayan tersebut kembali ke depan. Kuikuti sambil menarik mama dan tante. Di depan, pelayan mengeluarkan tutup moncong tersebut.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBoUBRNzP1
“Bisa coba praktekan cara masangnya?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiticxbfGov
“Siap pak.” Pelayan lalu mendekati mama. Memakainya ternyata mudah. Hanya tinggal pasang di mulut, lalu menalikan ke belakang kepala. “Sudah pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmazkbZspW
“Mudah ya.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOPYg6XU02
“Baik saya beli deh mbak dua.” Pelayan pun seperti akan mencabut tutup moncong, namun sebelum terjadi, cepat kuhentikan. “Jangan mbak, biarin aja terpasang.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMOuZTMkGq
“Iya pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnhOUH2H8W
Mama tentu saja terlihat tak senang.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVTwRzu5KL
“Selain menjual, kami juga menerima jasa titipan pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXUchexue8
“Maksudnya?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTWVprfk48
“Jika bapak pergi dan tak ada yang mengurus anjing bapak. Bisa bapak titipkan di sini.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNF5mzcz6rk
“Oh iya. Bayarnya bisa pake debit gak mbak?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllLaeMLYTz
“Bisa pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrBxDoZxNO
Kusadari tas mama dan tante ada di mobil. “Ambil dulu tasnya Aisah. Terus bayar.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqR3Usx9Ha
Mama lalu menggerak – gerakkan kepalaku, ingin agar tutup moncongnya dicabut. “Udah gak usah ada yang dicabut. Merangkak saja sampai pintu. Pas keluar pintu baru jalan berdiri. Masuk toko merangkak lagi!”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9g4t3L2qQ
Kulepas tali dari tanganku. Mama lalu merangkak menuju pintu. Berdiri membuka pintu dan jalan ke mobil. Saat kembali, mama merangkak lagi sambil tangannya memegang tas. Kuambil tas dan kukeluarkan kartu debit. Saat memasukan pin kusuruh mama memencetnya. Setelah selesai, kuambil keresek belanjaan.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcZTDmkEb9
“Aisah, Yena, angkat kandang dan masukan ke mobil.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWZBl6R6y6
Mama dan tante pun menggotong dua kandang. Sementara itu pelayan mengambil sebuah kartu dan menulis sesuatu di belakangnya. Pelayan itu memberikan kartu kepadaku. “Barangkali bapak butuh bantuan saya tentang anjing dan cara melatihnya. Hubungi saja saya pak.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurBF8h7fUf
“Iya mbak makasih. Kalau boleh tahu, namanya siapa ya?”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVWp2AgJAw
“Rina.” Kami pun berjabat tangan.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreVRFGNwLu
Aku tetap di kasir menunggu mama dan tante selesai. Beberapa saat kemudian mama dan tante merangkak mendekatiku. “Udah selesai?” keduanya mengangguk. “Ya udah, makasih dulu sama mbak udah mau repot ngebantuin.” Mendengar ucapanku pelayan lalu keluar dari konter kasir dan berjalan ke sampingku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIT5binI7r
Tante menggesekkan kepala ke kaki kiri pelayan. Mama diam, namun setelah melihat tante, mama ikut menggesekan kepala ke kaki kanan pelayan. Kedua tangan pelayang mengelus rambut mama dan tante. “Anjing pintar… Anjing pintar…” kata pelayan sambil tersenyum padaku.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nW4qNOiaQ
“Mari mbak.” kuraih kedua tali dan menariknya menuju pintu. Di pintu mereka berdiri dan kulepas tali dari genggamanku. Menuju mobil aku pun berbicara, “Tante yang nyetir, biar Aisah di belakang sama Atha.”
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJwqhGc6gH
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Akhirnya selesai juga belanja di petshop.
7936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpMoEiqNZ4
