Kalau diibaratkan perang, malam itu aku dan Rendi habisan menyerang Tante Lala yang mungkin sudah tergolong wanita hypersex. Karena setelah aku maju untuk yang kedua kalinya, Rendi pun “maju” lagi ke “Makassar tempur” untuk kedua kalinya. Perilaku Rendi dengan ibunya itu jelas membuatku terangsang berat.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpi9RuRFmU
Maka setelah Rendi ambruk, aku pun maju lagi untuk yang ketiga kalinya.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnx49aJZYg
Begitulah kejadiannya. Bahwa malam itu Tante Lala disetubuhi lima kali. Tiga kali denganku dan dua kali dengan anaknya sendiri.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PQQmpWPEx
Kisah di rumah Tante Lala itu takkan terlupakan olehku. Namun kenapa aku jadi sering membayangkan seandainya aku melakukan hal yang sama dengan Mama?
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPs5lIJ79Qt
Mama memang sudah kerap kusetubuhi. Namun sejauh ini aku belum berani mengundang Rendi agar bisa bergabung untuk menggauli Mama.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamBYZF6f50
Dan sebelum aku melangkah lebih jauh lagi, pada suatu sore aku ditelepon oleh Bang Idang, suami Kak Reni. Bang Idang memintaku datang ke rumahnya, karena ada sesuatu yang penting, katanya.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXZMrkFDKG
Aku pun berangkat menuju rumah Bang Idang dan Kak Reni. Setibanya di rumah mereka, aku dihampiri oleh suami Kak Reni dan mengajaknya ngobrol di ruang keluarga.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBsG6Szrk6
Lalu Bang Idang bertanya, “Abe… kamu sedang libur gak?” “Libur lima hari Bang. Emangnya kenapa?” tanyaku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAslV7OXrsr
“Kakakmu itu mau ke Makassar besok. Aku tak mungkin bisa mengantarnya. Karena di kantor sedang sibuk – sibuknya. Maklum dikejar deadline tutup buku. Kamu bisa kan nganter kakakmu ke Makassar?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9oNvUvnr9
“Di Makassarnya berapa hari Bang?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DwL9XjpVZ
“Sekitar tiga atau empat harian gitu. Gimana? Bisa?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkREh7hihVe
“Kalau empat hari sih bisa Bang. Asal jangan lebih dari lima hari aja. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjLJd6kdnt
“Kalau segalanya berjalan lancar, malahan dua hari juga selesai urusannya di Makassar. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhNJqUvROf
Esok harinya, pagi – pagi sekali aku dan Kak Reni sudah berada di bandara. Karena kami akan terbang dengan pesawat yang take off jam 08.30. Bang Idang pun mengantar kami sampai di bandara.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPBKCGzo8C
Setelah berada di dalam pesawat, aku bertanya kepada kakakku, “Sebenarnya di Makassar mau mengurus apa Kak?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1PGhsWr9x
“Ada orang yang mau pinjam uang. Dia menjaminkan rumah dan tanahnya di Makassar. Karena itu aku harus menaksir dulu seperti apa kondisi rumah dan tanah yang akan dijaminkan itu. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4xW4wiB3A
“Alamat lengkapnya sudah Kakak catat?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3UesTNzBt
“Sudah. Katanya sih gak jauh dari bandara. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhG2npvGXT
Aku tidak tahu, apakah aku yang masih awam atau Kak Reni yang kebilnger. Karena menurutku, untuk menaksir harga tanah dan rumah cukup dengan menghubungi lembaga appraisal, lalju tunggu hasilnya. Nanti akan datang laporan berapa taksiran mereka harga tanah dan rumah di Makassar itu.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FUZGZphqd
Entahlah. Aku tak mau mengungkapkan pendapatku, takut Kak Reni tersinggung. Yang jelas Kak Reni dan aku setibanya di Makassar langsung cek in di sebuah hotel yang tak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin. Hotel itu sudah dibooking oleh Kak Reni lewat sebuah biro jasa di internet, bahkan sudah dibayar untuk menginap di sana selama 4 malam.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5Qvj97Vk0
Cukup lama kami mengotak – atik masalah itu. Sampai sore kami berada di kelurahan itu. Kemudian makan di rumah makan dan kembali ke hotel setelah senja.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGDdsObj0Y
Hotel itu adalah hotel berbintang. Jelas setiap kamar menggunakan AC. Tapi Kak Reni sengaja mematikan ACnya dan membuka jendela kacanya. Karena Kak Reni seorang perokok. Tapi ia hanya merokok di rumah atau dsi tempat tertutup seperti hotel ini. Tak berani merokok di tempat umum.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTThjcEquo7
Aku kegerahan. Maklum udara Makassar yang terasa menyengat panasnya. Sementara fasilitas AC malah dimatikan.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltgMkfqhKp
Karena itu aku hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada sebelum merebahkan diri di atas bed. Sementara Kak Reni masih menggeluti angka – angka yang didapatkannya dari kelurahan tadi.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrIfpDggLq
Sebelum terlena tidur, aku masih sempat melihat Kak Reni melepaskan gaunnya, lalu dalam keadaan cuma berbeha dan bercelana dalam saja ia menggeluti angka – angka itu lagi. Sambil merokok terus.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPSEvq0VBJ
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMB6leCh9m7
Lalu aku tertidur nyenyak di atas satu – satunya bed dalam kamar hotel ini.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoxF9lrvR3
Tapi aku membuka mataku ketika terasa ada sesuatu yang menghimpit pinggangku. Ternyata paha Kak Reni yang menghimpit pinggangku itu.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxYgzueyk6
Memang pada waktu aku masih kecil, Kak Reni suka memelukku pada waktu tidur bersama seperti ini.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTON0381DiJ
Tapi kini aku sudah dewasa. Kak Reni yang cuma mengenakan beha dan celana dalam itu jelas mengundang perasaan lain. Tapi aku berusaha untuk menindas pikiran yang bukan – bukan, karena mengingat Kak Reni iutu kakakku sendiri. Sudah punya suami pula.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTnU9e99VW
Tapi batinku mulai bergulat. Membayangkan bahwa Mama pun sering kusetubuhi. Lalu apa salahnya kalau Kak Reni pun kuperlakukan yang sama? Tapi apakah Kak Reni takkan marah?
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBgA4PVGnh
Lebih dari setengah jam batinku bergulat. Sampai akhirnya… ketika Kak Reni tampak sudah tertidur, diam – diam tanganku bergerak ke celana dalamnya. Kugeser celana dalam putih itu ke sebelah kanan, sehingga aku menyaksikan sebagian dari kemaluan kakakku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnL5qvhMQN0
Sang Nafsu pun mulai menguasai benak dan hatiku. Aku mulai menggunakan jemariku untuk menggerayangi kemaluan kakakku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELupMCS4SX
Gila… nafsuku semakin menjadi – jadi. Membayangkan nikmatnya kalau kemaluan Kak Reni diterobos oleh penisku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCxCiOkkCD
Tapi… ketika aku sedang asyik mengelus – elus mulut vagina Kak Reni… tiba – tiba dia memegang pergelangan tanganku. Tentu saja aku kaget dibuatnya. Maka kutarik tanganku, menjauhi kemaluan kakakku. Lalu membelakanginya sambil pura – pura tidur lagi.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gEWv4pL7q
Mudah – mudahan Kak Reni tidak marah, pikirku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPS9sbXr1K
Tapi apa yang terjadi selanjutnya?
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MQ5G2R0E2
Kak Reni mendekap pinggangku dari belakang. Bukan cuma mendekap. Tangannya menyelusup ke lingkaran elastis celana pendekku. Lalu memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini…!
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiZaOR9HT5
Kak Reni meremas – remas dan mengelus – elus batang kemaluanku. Ini membuatku yakin bahwa Kak Reni pun menginginkannya…!
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwZFD0t5TQ
Lalu kenapa aku harus berdiam diri dan pura – pura tertidur? Akhirnya aku memberanikan diri untuk membalikkan tubuhku jadi berhadapan dengan kakakku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0YQJFeUDp
Kutatap bola mata Kak Reni yang tampak bersorot lain itu. Bahkan ia bangkit untuk menarik celana pendekku sampai terlepas dari kakiku. Lalu kembali menggenggam batang kemaluanku sambil berkata setengah berbisik, “Kontolmu sudah ngaceng banget Abe… “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDdQMZ7H0R
“Iya Kak…” sahutku sambil merayapkan tanganku ke balik celana dalam Kak Reni. Dan menjamah kemaluannya yang licin plontos… mengelus celahnya yang mulai membasah dan membiarkannya mengelus – elus puncak penisku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyniV337sg
Nafasku mulai tak beraturan. Kak Reni pun memegang penisku dengan mata yang terpejam. Dan tetap terpejam ketika kupelorotkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWHE2aEP8m
Masih terpejam juga mata Kak Reni ketika aku sudah mendekatkan mulutku ke memeknya yang tembem dan sudah kungangakan itu.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9y0ly9Ubpl
Lalu aku mulai menjilati memek Kak Reni… membuat nafas kakakku tertahan – tahan. Terlebih setelah jempol kiriku mulai beraksi, untjuk menekan kelentitnya… lalu menggesek – geseknya… sementara jemari tangan kananku mulai kuselundupkan ke celah kewanitaannya.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxi8qpzg86O
Karuan saja Kak Reni mulai merintih – rintih histeris, “Abe… ooooh… ini enak sekali Bee… ternyata kamu udah pengalaman juga ya… iya Beee… jilatin terusss… itilnya juga elus terus Beee… ooooooh… oooo… oooooh… ini luar biasa enaknya Beeee… oooo… ooooohhh… itilnya elus terus Beee…
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPS118jwgo
Aku pun jadi semakin bersemangat untuk menjilati memek kakakku yang ternyata sangat menggiurkan ini.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA4DMmCJfS
Bahkan pada suatu saat, ketika terasa liang memek Kak Reni sudah sangat basah, aku tak minta izin dulu padanya, untuk menjebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya…!
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQTm4YhENb
“Ooooooh… kontolmu langsung masuk semua Be… tapi ingat… ini rahasia kita berdua aja ya Be. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8GX8dvNHo
“Iya Kak. Aku juga ngerti soal itu sih. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILFspLb8Z0
“Apakah kamu pernah membayangkan kejadian seperti ini?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aAT8J8eej
“Nggak pernah Kak. Baru tadi aja aku tiba – tiba jadi nafsu. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHWQwiqN2U
“Mmm… begitu ya… Ayo entotin kontolmu… jangan direndem terus… ntar keburu jadi cacing… “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hnIFB6C3J
Aku menahan tawaklu mendengar kelakar Kak Reni itu. Lalu aku mulai mengayun batang kemaluanku seperti yang Kak Reni inginkan.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfuEncqPSr
Gila… ternyata memek kakakku ini enak sekali. Sehingga aku semakin bergairah untuk mengentotnya.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkHcsih43v
Kak Reni pun mulai mendesah – desah dan merintih – rintih. “Aaaaah… aaaaah… entot terus Beee… ternyata kontolmu enak juga Beee… aaaaah… aaaah… entot terus Beee… entot terussss… entooooottttt… entooooottttt… iyaaaaaa… iyaaaaaaa… entot teruuuuusssss… entooooottttttttt…
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbatPsgkYLl
Sambiol mempergencar entotanku, masih sempat aku membisiki telkinga Kak Reni, “Memek Kak Reni juga ternyata enak sekali Kak… rasanya legit dan menjepit gini… seperti memek yang belum pernah melahirkan… ooooh… gak nyangka kita bisa beginian ya Kak… “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNquhqjcNR
“Hmh… kita ini lagi ngapain Be?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMMp5vDN3jQ
“Lagi ngeweeee… ngewe memek Kak Reniiiii…” sahutku terengah.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9V5MwHIGB
“Hihihiii… kamu memang nakal, tapi menyenangkan,” ucap Kak Reni sambil menepuk – nepuk pipiku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3IubMbyar
“Aaa… aaku bakal makin sayang sama Kak Reniii…” sahutku sambil meremas – remas toket Kak Reni.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNBEbcthpj
“Aku juga bakal makin sayang padamu, Bee…” sahut Kak Reni sambil mulai menggoyang – goyangkan pantatnya. Berputar – putar, berkelok – kelok dan menghempas – hempas. Sehingga makin nikmat saja rasanya menyetubuhi kakak kandungku tercinta ini.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZoD0EbF7t
Keringat pun mulai membasahi tubuh kami. Tapi kami tak mempedulikannya.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PT48yv5LC
Aku semakin lama semakin bergairah untuk mengentot Kak Reni yang rintihan histerisnya makin berhamburan.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccN6kmMi4e
“Iyaaaaaa… iyaaaaaaa… entot terus yang kencaaaaang… entoooot teruuuus Abeeee… ooooooh… ini enak sekali Beee… entot yang kencang Be… iyaaaaaa… enoooot… entoooot… !”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLoKhLCN30
Lama sekali aku mengenrtot kakakku. Sampai pada suatu saat aku bertanya, “Kak… lepasin di mana?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6L1Uv699fL
“Di dalam memekku aja Be. Tapi sebentar… tahan dulu… aku juga udah mau orgaaaa… tahan dikit… iyaaaaaa… iyaaaaa… ayo sekarang lepasin Beeee… !”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaPbMShcRr
Aku pun memacju entrota nku secepat mungkin, agar cepat ngecrot.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtbwxRRWBY
Dan akhirnya… ketika Kak Reni terkejang – kejang di puncak orgasmenya, penisku pun menembak -nembakkan air mani di dfalam liang memek Kak Reni… Dan kami seperti sepasang manusia yang tengah kerasukan. Kami saling cengkram… saling remas dan… crootttt… crooootttt… crot… crooootttt…
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUuHuwRcNQ
Aku berkelojotan di atas perut Kak Reni. Lalu terkulai lemas… dalam kepuasan yang mendalam sekali.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjLnUoaD8s
Beberapa saat kemudian ketika kami sudah bersih – bersih di kamar mandi, Kak Reni membuka pembicaraan :
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUCR9eMQfa
“Abe… sebenarnya ada rahasia yang tak boleh dibocorkan ya. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIT8wjAJka7
“Rahasia tentang apa Kak?” tanyaku.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcPvJOXFUD
“Tentang Bang Idang itu. Sejak tabrakan di Puncak, kontolnya tak berfungsi lagi. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKHhIH9eDp
“Maksud Kak Reni… Bang Idang jadi impoten?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYMXA6VJZX
“Iya. Tabrakan itu membuat syaraf tertentu pada putus. Dan tidak bisa dibetulkan lagi. Makanya sejak saat itu aku tak pernah disetubuhi lagi olehnya. Untung aku sudah punya dua anak. Kalau tidak, aku bisa minta cerai… “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxByMd0Bp0
“Kecelakaan di Puncak itu sudah lama terjadinya kan Kak?!”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6t1dYVCBT
“Iya… kalau gak salah sejak kamu masih semester pertama. Sekarang kamu sudah semester akhir kan?”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDFFyOoiuu
“Iya Kak. Berarti sudah empat tahun, Kak. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMa8pjqdkBJ
“Iya. Selama empat tahun aku tak pernah selingkuih satu kali pun. Baru sekarang aku selingkuh.. dengan adik kandungku pula selingkuhnya,” ucap Kak Reni dengan mata berkaca – kaca.
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFp8Jcd24I
“Jangan sedih Kak. Aku akan siap memuasi Kakak kapan pun aku dibutuhkan. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhwnHGo6xm
“Iya Be. Memang Bang Idang masih hidup juga sudah untung. Sopirnya malah meninggal kan?!”
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmI2qkzzklt
“Iya Kak. Lagian Bang Idang kelihatannya seperti normal – normal saja tuh. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZsrMtIQFp
“Yang lainnya normal semua. Bahkan prestasi di tempat kerjanya makin meningkat dengan pesatnya. Sehingga dia sudah dijadikan orang kepercayaan bossnya. Kecuali kontolnya itu, sama sekali nggak bisa ngaceng. Lemas terus. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXETFRN6StY
“Hadapi dengan tenang aja Kak. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LrfDefIUc
“Iya. Aku akan berusaha untuk bersikap seolah nggak ada apa – apa pada rumah tanggaku. Kalau aku minta cerai, kasihan sama anak – anak. Kasih sayang ayahnya tetap dibutuhkan oleh mereka. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpQA2RznvQ
“Jangan minta cerai Kak. Biarin aja… kan ada aku yang bisa mewakili Bang Idang untuk meredakan hasrat biologis Kak Reni. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFG1y0wP5CP
“Janji ya. Kalau aku sedang horny, kamu harus siap untuk ngentot aku lagi. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAo96ClzDp
“Iya Kak. Aku janji deh. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfrZnpzyH7
“Hmmm… sejak saat itu pula aku jadi perokok Be. Soalnya aku ingin menindas kegalauanku. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfk0IcxmGo
“Tapi kata orang, cewek perokok itu suka enak ngemut kontolnya Kak. “
16463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdQZgvFyZA
“Hihihihi… kamu ada – ada aja. Nanti kamu buktikan sendiri deh. Kita kan bakal lama di sini. Walau pun urusan penting itu sudah selesai, aku masih ingin dientot lagi olehmu sesering mungkin. Sampai aku benar – benar kenyang. ”
ns216.73.216.85da2
