Tante Lala berdiri sambil memegang pergelangan tanganku, “Di kamar aja yuk. Di sini sih takut mendadak ada tamu, “ajaknya. Kuikuti langkah Tante Lala menuju kamarnya, dengan jantung berdebar – debar.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24hRCJ6wmn
Aku memang sudah terlalu sering membayangkan nikmatnya menggauli perempuan. seperti sering kudengar dari mulut teman – teman yang sudah berpengalaman dalam masalah perempuan.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiXuMgm1E9
Tapi sampai berada di dalam kamar Tante Lala, aku seolah tengah bermimpi saja. Karena semuanya ini tak pernah kurencanakan. Niatku mendatangi rumah ini adalah ingin berjumpa dengan sahabatku. Tapi yang kudapatkan malah ibunya, bersama ajakannya yang membuatku seakan sedang bermimpi…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ733p8DgG5l
Saat itu aku benar – benar belum berpengalaman. Aku hanya sering nonton bokep dan dengar cerita dari teman – teman yang sudah berpengalaman menyetubuhi perempuan. Maka setibanya di dalam kamar Tante Lala, aku jadi kebingungan. Tak tahu dari mana aku harus memulainya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2mNUpPYNe
Tapi Tante Lala mengawalinya dengan membuka kancing – kancing baju kaus hitamku. Dan menanggalkannya. Lalu menarik ritsleting celana jeansku, sekaligus menurunkannya berikut celana dalamku.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBIeNLX3rW
“Hmmm… kontolmu gede juga,” ucap Tante Lala sambil memegang penisku yang sudah ngaceng sejak tadi ini.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wesHdXCQU
Aku cuma tersenyum – senyum. Sementara Tante Lala sudah melepaskan housecoat tipis transparannya. Disusul dengan pelepasan beha dan celana dalamnya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pg2OjpwTh
Wow…! Sekujur tubuh Tante Lala yang tinggi langsing namun tidak kurus itu… kini tak tertutupi sehelai benang pun. Jelas aku semakin degdegan melihatnya. Dan semakin kebingungan, tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdUnHm8hem
Pada saat aku masih berdiri canggung di dekat bed, Tante Lala tersenyum centil, sambil mendorong dadaku… sehingga aku terhempas ke atas bed… rebah celentang tanpa mengetahui apa yang harus kulakukan.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9hKn4JiYO
Namun Tante Lala tahu benar apa yang harus dilakukannya. Ia menelungkup di antara kedua kakiku, dengan wajah mendekati batang kemaluanku yang masih ngaceng ini… lalu tahu – tahu ia menjilati puncak dan leher penisku… kemudian mengulum batang kemaluanku yang sangat peka ini…
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiuY5cBgSz
Lalu terasa lidah Tante Lala mengelus – elus puncak dan leher penisku di dalam mulutnya, sementara tangannya mengurut – urut badan penisku yang mulai membasah oleh air liurnya…
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33GHtFhKon
Semuanya ini menimbulkan geli – geli enak. Dan membuatku agak menggeliat – geliat saking enaknya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUvQS2fDPf
“Tante… ooooh… Tante… oooooh… Tanteeee… “hanya rintihan seperti itu yang berlontaran dari mulutku, sementara selomotan dan isapan Tante Lala makin lama makin menggila. Sehingga aku menggelepar – gelepar dibuatnya… dalam nikmat…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqKkEz6PZe
Aku cuma terdiam pasrah, terkadang sambil memejamkan mataku. Dan aku tidak tahu lagi sejak kapan Tante Lala memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya. Yang aku tahu, Tante Lala sudah berlutut, dengan kedua lutut berada di kanan kiri tubuhku, sementara memeknya mulai naik turun dan menggesek – gesek batang kemaluanku…
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGC2DROTGYE
Cukup lama Tante Lala melakukan semua itu di atas tubuhku. Sampai pada suatu saat ia mengajakku berguling, mengubah posisiku jadi di atas, Tante Lala jadi menelentang, sementara batang kemaluanku masih berada di dalam liang memek Tante Lala.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0Li3733TB
“Ayo… sekarang kamu yang ngentot, “perintah Tante Lala ketika dadaku sudah bertempelan dengan sepasang toketnya yang membusung indah itu.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOLrvysD1m
Dengan canggung kuikuti instruksi Tante Lala. Kuayun penisku seperti pisau pendulum. Maju mundur dan maju mundur terus.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptYlfNOaqb
“Iyaaa… ini sudah bener Be,” kata Tante Lala ketika aku mulai lancar mengentotnya, “Yang penting, jangan sampai terlepas… usahakan kontolmu tetap berada di dalam memek tante… !”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8Y2O2p5Hj
“Iii… iyaaa Tanteee… ddduuuuhhh… memek Tante ini… enak banget… !”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLADDQAVSCH
Tante Lala tidak bicara banyak lagi. Ia bahkan mulai mendesah – desah, sementara dekapannya di pinggangku makin erat saja.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFb4LMOErT
Ayunan penisku pun makin lama makin lancar. Bermaju mundur di dalam jepitan liang memek Tante Lala yang luar biasa enaknya. Liang memek yang membuat nafasku tersengal – sengal, yang membuat mataku kadang terpejam dan kadang melotot.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2tOG0z0zb
Sementara itu desahan dan rintihan Tante Lala makin lama makin berhamburan dari mulutnya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6HuawQ1l8
“Abeee… oooh… kontolmu mantap bangeeet… Beee… iyaaaa… entot terusss Beee… ooooh… entot teruuuuussss… kontolmu luar biasa enaknya Abeeee… ayo… sambil emut tetek tante Be… nah gituuu… aduuuuh… ini makin enak Beee…”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBX36C2Zyg
Makin lama entotanku terasa makin lancar. Gesekan – gesekan antara penisku dengan dinding liang kemaluan Tante Lala benar – benar nikmat bagiku. Nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata – kata belaka.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2n7VZ7o0g
Lebih nimat lagi setelah aku disuruh ngemut teteknya. Maka seperti bayi yang masih menetek di tetek ibunya, kukulum petil toket kiri Tante Lala, sambil kuisap-isap. Sementara tangan kiriku digunakan untuk meremas – remas toket kanannya. Sedangkan batang kemaluanku makin aktif menggenjot liang memeknya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGi1au9EmA
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqv753KOUmN
Tante Lala semakin “meraung – raung” laksana harimau betina yang sedang naik birahi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUuzA1Cq4O
“Abeee… oooo… ooooh… ooo… oooh… Abeee… kontolmu luar biasa enaknya Beee… entot terus Beee… entot teruuuusssssss… entoooot… entooot… entooootttttt… !”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0K8dR9RUY
“Raungan” Tantew Lala baru berhenti kala aku memagut bibirnya, lalu menciumnya dalam tempo yang cukup lama.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZ08qMf8gv
Keringatku pun mulai terbit dari pori – pori sekujur tubuhku. Bercampur aduk dengan keringat Tante Lala. Namun kami tak peduli dengan masalah “kecil” itu. Kami hanya peduli pada satu hal. Bahwa pergesekan batang kemaluanku dengan dinding liang memek Tanbte Lala menimbulkan rasa yang makin lama makin nikmat.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxnwyWUjNC
Aku baru sekali ini menyetubuhi perempuan. Namun tadinya aku sering ngocok sambil nonton bokep yang kutayangkan lewat USB di televisiku. Karena itu aku sudah hafal kapan saatnya mau ejakulasi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtbYe723lK
Dan kini… setelah cukup lama aku menyetubuhi Tante Lala, aku merasakan gejala – gejala mau ejakulasi ini. Maka tanyaku terngah, “Tante… aaa… aaaku su… sudah mau nge… ngecrot… lepasin di mana?”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCb3BzkQGC3
“Lepasin di dalam aja. Ini tante juga udah mau lepas… ayo lepasin bareng -bareng biar nikmat… ayooo… percepat entotannya… iyaa… iyaaaaaa… aaaaa…”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqD0LW3tgK0
Aku pun mempercepat entotanku, seperti pelari yang sedang sprint menjelang garis finish… makin cepat… makin cepat…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡek38MJv7tW
Lalu tibalah kamki di puncak kenikmatan yang teramat indah ini.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJM8LIzD51
Aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin. Lalu mendiamkannya. Tidak menggerakkannya lagi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCP0u6Ai0t1
Pada saat yang sama Tante Lala malah gedebak – gedebuk menggoyang pinggulnya ke sana – sini. Mungkin sedang mencari – cari yang lebih nikmat lagi di ujung pelampiasan nafsu birahi ini.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KmzjlGskF
Sampai akhirnya… mulut penisku memuntahkan spermaku di dalam liang kewanitaan Tante Lala.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WFy6biMQ9
Crooooottt… crotcrot… cooootttttttt… croooootttt… crot… croooooootttt…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEUlSdbmfZ
Aku pun terkulai di atas perut Tante Lala. Seperti juga Tante Lala yang tampak tepar, dengan wajah dan leher bersimbah keringat.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFzxJXnMv3
Dua minggu liburan, kuisi dengan mengunjungi rumah Tante Lala tiap hari. Dan setiap kali aku datang ke rumahnya, selalu saja aku disuguhi masakan Tante Lala yang selalu enak – enak. Aku pun selalu disuguhi memeknya yang senak sekali itu… sekaligus sebagai memek pertama yang bisa kunikmati dalam hidupku.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡST50JRZpMu
Namanya juga pengalaman pertama, tentunya akan kuingat terus di sepanjang kehidupanku. Namun aku akan tetap merahasiakannya, sesuai dengan janjiku kepada Tante Lala.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpY89qy8IEB
Namun sebulan kemudian, ketika Rendi sudah kuliah lagi seperti biasa, Rendi mengajakku duduk berdua di puncak bukit yang konon tadinya milik orang Belanda di zaman kolonial.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihdbpSynjQ
Pada saat itulah Rendi mulai membuka pembicaraan yang berbeda dengan biasanya. “Abe… loe pernah punya ketertarikan kepada mama loe sendiri?” tanyanya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvqcfYZNZo
“Ketertarikan gimana maksud loe?” aku balik bertanya, karena pada saat itu aku belum pernah punya affair dengan Mama.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbn6cwD526
“Misalnya aja… ngintip mama loe waktu sedang mandi, sedang tidur dan sebagainya… lalu nafsu loe timbul dan ingin menyetubuhinya…”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyOzmNZoM3
“Damn you…! Gue sih gak pernah punya pikiran segila itu Ren.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZU61Aud8hV
Rendi tersenyum dan berkata, “Jujur kalau gue sie sering ngentot mama gue.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSLYD4k4WX
“Haaa?! Lu udah jadi manusia incest?”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0AlTVFze2
“Gue sih gak musingin soal istilahnya. Mau disebut incest lah, taboo lah… yang jelas gue sama mama udah jadi sepasang manusia yang saling membutuhkan dalam soal sex. Tapi ini rahasia Be. Jangan sampai jadi gosip di kampus nanti. Gue percaya loe sih bakal menyimpan rahasia ini.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjeI3xsPBk
“Ya iyalah,” sahutku yang diam – diam mulai memikirkan Mama dari sudut yang gila itu.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQI8EQd8SUR
Namun pembicaraan itu berkelanjutan. Rendi berkata lagi, “Sekarang mama gue punya keinginan terpendam. Ingin merasakan main threesome bersama cowok lain.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfIER47Rg7
“Terus?!”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxckzOCyc1
“Gue kan ingin selalu membahagiakan Mama. Karena itu gue tanya siapa cowoknya yang Mama inginkan untuk mendampingi gue menggaulinya. Ternyata Mama milih loe, Be.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPkbG23Rhg
“Gue?!” seruku kaget.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeO19rq4ah
“Iya. Makanya kalau loe mau, malam Minggu mendatang ini tidur di rumahku aja ya.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XAFDnJmzw
“Terus?”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcL89d9SNWS
“Ya kita threesome aja mama gue, kalau loe mau sih. Jangan salah lho… memek mama gue masih enak banget, Be.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnztVUcxQe
Aku tersenung sesaat. Dari ucapan – ucapan Rendi, aku mengambil kesimpulan bahwa Tante Lala masih merahasiakan affairku dengannya pada waktu Rendi sedang berada di Jatim. Karena itu aku bersikap seolah – olah belum pernah menyentuh Tante Lala.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhIJ0F0Ko9
“Loe serius Ren?” tanyaku sambil menepuk bahu Rendi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62R3yFCePF
“Sangat serius, “Rendi mengangguk sambil tersenyum aneh.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHyN5N5Ion
Aku terdiam lagi. Memikirkan ajakan Rendi dengan hati limbung.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcX7SbT8wOi
“Gimana? Mau?” desak Rendi ketika aku masih membisu.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFw1zDIFP5
Akhirnya aku mengangguk, “Oke…”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0jQ7Eozww
Rendi menepuk pangkal lenganku sambil berkata, “Tapi gue mohon agar hal ini menjadi rahasia kita ya Be.”
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJ4u9S0Hup
“Percaya deh sama gue,” ucapku sambil mengacungkan dua jariku.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3jjt9lY4f
Sabtu sore yang dijanjikan, aku sudah mandi sebersih mungkin. Kumasukkan dua stel pakaian ke dalam ransel kuliahku. Lalu pamitan kepada Mama dan berkata bahwa aku akan menginap di rumah Rendi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38ejbIfRYd
Sebelum berangkat, aku masih sempat menerima WA dari Tante Lala. Isinya :
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneNe1JlCrd
Abe… mau ke rumah tante malam ini kan?
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zA8muNAKK
Lalu kubalas, Iya Tante. Masalah kita berdua masih tetap kurahasiakan. Tante juga masih merahasiakannya kan?
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofFI3h7iaM
Iya. Jadi nanti bersikaplah seolah – olah kamu belum pernah ngapa – ngapain sama tante ya
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtrlbFX5nq
Oke Tante. Ini aku udah siap mau berangkat ke rumah Tante
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXIhsqxsxb
Iya. Tante tunggu ya
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs35g14BO2Q
Lalu kuhidupkan mesin motorku.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLIvImm5TO
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, menuju rumah Rendi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7560ajixhU
Hanya butuh waktu setengah jam untuk mencapai rumah Rendi. Dan ketika motorku sudah disimpan di dekat teras depan rumah Rendi, kulihat pintu depan terbuka. Tante Lala menyongsong kedatanganku, dalam kimono sutera berwarna pink polos. Dengan senyum manis di bibirnya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhM8S12KKy5
Aku pun menghampirinya, sambil mencium tangannya seperti pada awal aku mengenalnya dahulu. Tapi Tante Lala malah merangkulku sambil mendaratkan ciuman hangat di bibirku. Membuatku agak gelagapan, karena takut terlihat oleh Rendi.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0wF8joQIX
“Rendi mana Tan?” tanyaku sambil duduk di sofa ruang tamu.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnkuIYpcuT
“Lagi disuruh beli wine… untuk mencairkan suasana,” sahut Tante Lala sambil duduk merapat ke samping kiriku.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFRqfR0FUR
“Beneran Tante ingin dithreesome?” tanyaku setengah berbisik.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUBivHQTWy
Tante Lala menyahut dengan senyum menggoda, “Sebenarnya sih tante cuma kangen padamu aja Be. Makanya tante nyari alasan yang tepat untuk berjumpa denganmu. Setelah dipikir – pikir, gak perlu lagi kita merahasiakan hubungan kita. Mendingan fair aja. Tapi kita harus bersikap seolah baru sekali ini kita akan melakukannya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZpa8OX2oN
Ucapan itu Tante Lala lanjutkan dengan menarik tanganku… menyelinapkan ke balik kimononya… lalu meletakkan telapak tanganku di permukaan kemaluannya yang licin seperti habis waxing… membuat nafsuku langsung berkobar, bukan cuma membara saja…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpmk1LJJob
Aku yang sudah terbiasa mempermainkan memek Tante Lala, langsung menggerakkan jemariku… menyelinap ke balik liang memeknya yang membasah dan hangat itu…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUoUIw3ZOb
Pada saat yang sama, Tante Lala mencium dan melumat bibirku dengan hangat dan harumnya.
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGxQzITjKs
Aku bahkan sudah hafal di mana letak kelentit Tante Lala, yang dia bilang harus sering disentuh pada saat foreplay ini… dan kini aku melakukan hal itu. Mengelus – elus kelentit Tante Lala dengan nafsu yang semakin bergejolak. Sementara bibirku tetap berada di dalam lumatan Tante Lala…!
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhezBQ0H7qi
Ooo… adakah detik -detik yang lebih indah daripada detik -detik yang sedang kualami ini? Adakah nafsu yang lebih bergolak daripada panasnya hasratku saat ini?
18284Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBhBADag6F
