
Chapter 03
12602Please respect copyright.PENANAbUAhrmogrl
12602Please respect copyright.PENANALFTWSoF2GI
POV Dwi Nur Ekawati
12602Please respect copyright.PENANAo7dMvVBOWb
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
12602Please respect copyright.PENANASaFKVYHTHC
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
12602Please respect copyright.PENANA7NCBa9MG6U
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
12602Please respect copyright.PENANAgAa4LNXuRA
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
12602Please respect copyright.PENANAK8iYqxqhKI
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
12602Please respect copyright.PENANA93MdGdK7GV
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
12602Please respect copyright.PENANAW7IIt8HZVX
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
12602Please respect copyright.PENANAlbhdE892xx
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
12602Please respect copyright.PENANAhI2tpipyDh
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
12602Please respect copyright.PENANA8vTimQIRif
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
12602Please respect copyright.PENANA5jIOF90nA4
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
12602Please respect copyright.PENANAMLcPV3J9w0
Aditya : "Ibu selamat pagi"
12602Please respect copyright.PENANAnyT58CSa2F
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
12602Please respect copyright.PENANAcIiS4slod1
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
12602Please respect copyright.PENANAnfMnNHTVyX
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
12602Please respect copyright.PENANA1i1vFLA6sL
Aditya : "Gimana enak Bu?"
12602Please respect copyright.PENANABnCsyO4jzv
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
12602Please respect copyright.PENANAyHgbvbTRFt
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
12602Please respect copyright.PENANAUM0kDn4WkX
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
12602Please respect copyright.PENANATGzVicfzMy
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
12602Please respect copyright.PENANAMv05PaPgdP
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
12602Please respect copyright.PENANACJxtaSUQEG
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
12602Please respect copyright.PENANAIXmYjfuReb
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
12602Please respect copyright.PENANALYx7S6hWiU
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
12602Please respect copyright.PENANAjpdfDZrg68
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
12602Please respect copyright.PENANABRD3lnvlls
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
12602Please respect copyright.PENANA1vnDajJYJi
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
12602Please respect copyright.PENANAlD8jWMwkWq
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
12602Please respect copyright.PENANAuFEJAm2NkL
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
12602Please respect copyright.PENANA8wRIICQ27h
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
12602Please respect copyright.PENANAQHDmsrXSTr
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
12602Please respect copyright.PENANAiuTXiAr7cz
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
12602Please respect copyright.PENANAiCLaFTELWm
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
12602Please respect copyright.PENANABqzb2ZLMw5
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
12602Please respect copyright.PENANAFnsh4c0sA6
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
12602Please respect copyright.PENANAtt7w2RX6JY
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
12602Please respect copyright.PENANAz9uP0E1VTs
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
12602Please respect copyright.PENANAiqCYJct9li
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
12602Please respect copyright.PENANANtoNNNm2Xe
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
12602Please respect copyright.PENANAL4At6yekdA
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
12602Please respect copyright.PENANAQ4wBlENeOf
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
12602Please respect copyright.PENANAICCO795jXT
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
12602Please respect copyright.PENANADC1q6K1KeH
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
12602Please respect copyright.PENANAcckc19dX7v
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
12602Please respect copyright.PENANA9moZEE17h8
12602Please respect copyright.PENANAz3DUgntlNC
12602Please respect copyright.PENANATsInWRtegu
Ilustrasi Sri Wahyu
12602Please respect copyright.PENANASFL6Qq9cp4
POV Sri Wahyu
12602Please respect copyright.PENANArrBqkSqZDg
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
12602Please respect copyright.PENANAQgSbhMuXCW
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
12602Please respect copyright.PENANAwEpFI13c1v
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
12602Please respect copyright.PENANAh23iQqft3O
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
12602Please respect copyright.PENANAlrKrpJ0AMA
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
12602Please respect copyright.PENANAvBg4tTL6PA
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
12602Please respect copyright.PENANASBaUEscdcJ
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
12602Please respect copyright.PENANAonmaN1bjr0
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
12602Please respect copyright.PENANA9SI7sJhhkF
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
12602Please respect copyright.PENANATnp46LEutC
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
12602Please respect copyright.PENANAbJJV3I3unu
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
12602Please respect copyright.PENANAUyRvX3h8E3
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
12602Please respect copyright.PENANASyXgdED6PX
Aku : "Ahhhh shhhh"
12602Please respect copyright.PENANAXZ8rfBazQb
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
12602Please respect copyright.PENANAdxbBVyvsaR
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
12602Please respect copyright.PENANAKTjIJ1uFO9
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
12602Please respect copyright.PENANAexifSALU5w
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
12602Please respect copyright.PENANARh8s39UPOB
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
12602Please respect copyright.PENANAbWvCK1i7nG
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
12602Please respect copyright.PENANAFwTymsaNUB
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
12602Please respect copyright.PENANA2KgKDtJdBl
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
12602Please respect copyright.PENANAMuKZIK2ETt
12602Please respect copyright.PENANAxmI5o3IQYu
12602Please respect copyright.PENANA4ypQHh1hmc
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
12602Please respect copyright.PENANAq51jGSyMli
12602Please respect copyright.PENANAVWH74djApi
POV Dwi Nur Ekawati
12602Please respect copyright.PENANAFIHh3wgU5g
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
12602Please respect copyright.PENANALgafj39NFN
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
12602Please respect copyright.PENANANW8AZSBxOy
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
12602Please respect copyright.PENANArGGTqVnYAH
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
12602Please respect copyright.PENANA2ySRO5yVOf
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
12602Please respect copyright.PENANAVUc2JzOo2i
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
12602Please respect copyright.PENANACLtNWZ4Gdm
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
12602Please respect copyright.PENANAdVJrw2TDAi
Aku : "Ahhhha ahhhha"
12602Please respect copyright.PENANAwQqlpPDWpk
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
12602Please respect copyright.PENANAkjjF4XGMZY
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
12602Please respect copyright.PENANAWYuzMGbeM1
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
12602Please respect copyright.PENANASoMHAL8eGL
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
12602Please respect copyright.PENANAmBDykcfKV8
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
12602Please respect copyright.PENANAPVbwE6holy
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
12602Please respect copyright.PENANAEZMyXpDIPB
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
12602Please respect copyright.PENANAoAbh7ThbKW
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
12602Please respect copyright.PENANAu3u78oRoe8
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
12602Please respect copyright.PENANA4ugQNqB9E5
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
12602Please respect copyright.PENANAjoPRrpgqkC
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
12602Please respect copyright.PENANA3EX9Ckmqdv
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
12602Please respect copyright.PENANARF158Wtspn
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
12602Please respect copyright.PENANASoFG6l0C1e
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
12602Please respect copyright.PENANAFU5JJJuAjG
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
12602Please respect copyright.PENANAx5V0zdoCTE
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
12602Please respect copyright.PENANAD5EAmAsrOv
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
12602Please respect copyright.PENANAKKSaluZpBQ
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
12602Please respect copyright.PENANAZuicLoZ3hF
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
12602Please respect copyright.PENANA7xxwcIlWXR
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
12602Please respect copyright.PENANA3U8Y4Z8tci
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
12602Please respect copyright.PENANAqqeaxtmji0
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
12602Please respect copyright.PENANASENc2ROVEE
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
12602Please respect copyright.PENANAPyulh4dWK1
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
12602Please respect copyright.PENANAvKlvn79Hfl
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
12602Please respect copyright.PENANAH9TgwmaEV2
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
12602Please respect copyright.PENANAAiyLtRnZQm
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
12602Please respect copyright.PENANA7Fd8nOHBeP
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
12602Please respect copyright.PENANAkxnGkRdRqZ
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
12602Please respect copyright.PENANAPIcgDgmfBy
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
12602Please respect copyright.PENANAnvOdNHUYjC
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
12602Please respect copyright.PENANA2tIYyY4h3X
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
12602Please respect copyright.PENANARKeGUenmbt
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
12602Please respect copyright.PENANAdBvPdTIfez
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
12602Please respect copyright.PENANAZJGATUBz4m
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
12602Please respect copyright.PENANAl1RrXLFZYQ
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
12602Please respect copyright.PENANAyZkzhBgONi
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
12602Please respect copyright.PENANAFgzafykonb
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
12602Please respect copyright.PENANArqHVZB9FmK
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
12602Please respect copyright.PENANATip0mgZb2I
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
12602Please respect copyright.PENANA20riubgJKQ
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
12602Please respect copyright.PENANAvwj54oa1Ft
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
12602Please respect copyright.PENANAXBxkxmTeOc
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
12602Please respect copyright.PENANAiEk89NaesH
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
12602Please respect copyright.PENANA09U2gSKfBC
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
12602Please respect copyright.PENANAGouQCuQYBs
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
12602Please respect copyright.PENANAZav6I29eYm
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
12602Please respect copyright.PENANAfhqFS7ugz6
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
12602Please respect copyright.PENANAsdiFrSVszj
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
12602Please respect copyright.PENANAg3bSfW9gMa
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
12602Please respect copyright.PENANAjyzaGsYNB8
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
12602Please respect copyright.PENANAgX2HFYVaCP
Croott croott croott
12602Please respect copyright.PENANA4IwAotx6ns
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
12602Please respect copyright.PENANAxBqnswxIKM
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
12602Please respect copyright.PENANAfbtpaOgYAl
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
12602Please respect copyright.PENANAlVJwPywgM7
Aku : "Gimana enak Dit?"
12602Please respect copyright.PENANACOTOx4IbLU
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
12602Please respect copyright.PENANA95gnHxmVNa
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
12602Please respect copyright.PENANAmwTyXeDcK5
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
12602Please respect copyright.PENANAQPR0Ih5KiM
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
12602Please respect copyright.PENANAvnOrujaUJA
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
12602Please respect copyright.PENANAAoLyLM9xNx
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
12602Please respect copyright.PENANA06DYWklIwC
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
12602Please respect copyright.PENANA8KNfWu71bM
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
12602Please respect copyright.PENANAlYfimoCSgH
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
12602Please respect copyright.PENANA1EWH7FM7BB
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
12602Please respect copyright.PENANAcBX5WRZrTV
Aku : "Kamu mau?"
12602Please respect copyright.PENANAAeIXZ6F8Gu
Aditya : "Yah jangan dong"
12602Please respect copyright.PENANADapF9vLFaf
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
12602Please respect copyright.PENANA9QksfiIjS4
Aditya : "Siap Boss"
ns3.147.63.58da2