x
Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10W0nzLZBP
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbugBlDkAgH
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilfrE6P8xv
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXn6Vbo0ULy
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjLVYYZZti
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVb2XFEK4E8
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qXozI2UBP
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9ShBYeDVu
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6u2baBD8a
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAlWTMjhob
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSncli2pQuU
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyndP4Usi0K
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6owVIHC6cN
"Emuach."
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAYtmDUedP
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzMSV1XOOZ
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwawXdqO3H
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8BvnXbTZr
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GMMZTdJEc
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLNDHeqKHT
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVP4Gs1JEV3
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa737voKEe6
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2Ms3QPlu2
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4YZ3vJN5n
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Wlx9MQxNd
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nlyJzq5ab
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLQe2DDpqv
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFI93sr9SG
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJ9rdgtln7
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajL5ifyeJx
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONmSdd2y7g
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVnKTvODMQ
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwZv5RIi0G
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs44wgIFt2D
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXMC99c8uJ
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIo7fJyVJA
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTymhIuRRil
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56ZoBe5j2c
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMADYSF8rH7
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7tusRbzPN
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFqgDOoeIG
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vHbooVIaB
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSess1jbhcU
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmajAzXc2e
Clok clok clok.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwHSUWGrUw
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6f1kPut7C
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHRoKvGQI5
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87MODpAC0t
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCiDpFzgCf
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RnEoQSOHW
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXsNDaj682
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbsERXVmtg
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP88W37xl1k
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKcogEH3Iq
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGt3DErp71
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58adtg5AOx
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIV2UfacDj
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6emvpo1eEv
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObKmTeUlkP
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnydn0q42W
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4y2SjIeiRW
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZyj0Mu84F
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5xhuJfyHO
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfFsk45wCk
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMf4cT1APwJ
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7ApxrlAa6
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOb1XiOpp48
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJ4vHvqT67
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3A0SVeL2gX
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTdrI2429r
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvU1TVy51S
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioB2MDcjtC
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5o5xSzhQJc
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YSOubcy77
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlUbNz0XKv
"Syukurlah", kataku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqJsAYGXKF
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPqM04raLn
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QzZFhitUu
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBHhBzLAhZ
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAMAKZlkGS
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrm37OZJMjx
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrL79TL2gAh
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7l7g4Piio
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZi5OdRU7Gw
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6h2X9eJpSh
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXcLMR5ydT
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFASK9uHys
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKMFLtnwuP
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNruGgIbmnW
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSP5dYexjQd
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaWy8pV3x7
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaIk8MD80w
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgUHJwocH7
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8od7ln8XM
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7uUMTFGi7
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkidxk8ZlO
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZE7bJ45IbX
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa286LJWFtP
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡny1RXCLmue
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj67HW8eyNM
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQImvuVPqw9
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOnZND4wjm
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSLTn5OxGe
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPTDzeQF1p
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4diROVuedm
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliEHgyOZnw
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62Rt4kVHrm
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSfJJimNdL
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfliTRW8OwY
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPea0ZWML1
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNc0pgqD1bj
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhvdGqEeug
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70z48mfT9j
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4D7AnTncAw
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibIoOJAdQe
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
3978Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNU99FuKjq
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns216.73.216.85da2
