x
Aku bangun jam tujuh. Kudapati mama sedang menhisap kontolku. Kuelus rambut mama… “Pinter… Pinter…” kataku. Kudiamkan mama selama beberapa menit. Hari ini kuputuskan untuk tak sekolah. Selain males upacara, aku terlalu asik dengan perliharaan baruku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaQLnyA87R
“Ayah sudah berangkat?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡam1vKjCtbK
“Sudah.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeonXNIc79K
“Tante mana?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPsJmP8KDw
“Diluar kamar, nunggu.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzN6zyNihs
“Nunggu apa?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jmT5Nuc7E
“Katanya ingin izin ke kamar mandi.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3BuvItwOE
“Iya. Biar Atha mandi dulu, ntar baru urus tante. Siapin sarapan Atha, ntar Atha turun.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyU839vvxSe
Saat aku keluar kamar, kudapati tante sedang diam seperti anjing tanpa sehelai benang pun. Kusentuh dan kuelus rambutnya. “Sini ikut.” Aku pun menuju kamar mandi dibuntuti tante. Di kamar mandi aku duduk, sedang tante masih tetap merangkak diam.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd532Kuvlwl
“Gimana tadi malam.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbzO0JrGT9I
“Melelahkan?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNOlLfVeQY
“Apanya?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfh2LzCVkn
“Pantat tante sakit. Tenggorokan juga.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVEKXhSuwX
“Trus perkara tante gimana kata ayah?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgyYElb2Wz
“Ayahmu bilang gak usah khawatir.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycSLHGq4ls
“Memang, pokoknya kalau kata ayah gak usah khawatir, berarti semuanya bisa diatur. Terus jam berapa kira – kira kalian tidur?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVon8EO2IBt
“Kira – kira jam dua saat ayah mau tidur tante disuruh keluar. Diluar kamar tante liat mamamu lagi tidur di lantai, ya sudah tante ikut tidur di sana. Saat subuh tante sama mamamu bangun. Terus mamamu nyiapin keperluan ayahmu. Ayahmu pergi setengah enam, setelah sebelumnya menyuruh tante untuk tahu dan mengikuti aturan di sini jika ingin tinggal di rumah ini.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEdZO5IUfQ
“Oh, gitu. Ya udah. Tante tunggu dulu, Atha mau mandi dulu. Abis itu kita jalan – jalan.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXd55u3mQm
“Iya, tante pipis dulu.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSXu7f3lVQ
“Jangan, ntar aja. Tunggu.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVEVrFbdNc
Aku pun selesai mandi. Kupakai celana jin dan kaos. Saat turun, aku bahagia melihat tante mengikutiku dengan merangkak. Sarapan sudah siap, maka dari itu aku pun makan. Kulihat tante masih merangkak dekat kursiku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡew14mGd3qJ
Puas makan aku menuju belakang rumah. Kubuka pintu, tante langsung keluar dan kencing di tempat yang telah kutentukan. Aku terkesan dengan cara mama menerangkan. Kulihat mama. Kuanggukan kepala ke belakang rumah.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmXK3pBHig
Rupanya mama mengerti. Mama langsung keluar dan ikut kencing. Setelah itu mama dan tante menunggu diluar pintu. Aku pun ikut keluar. Kuambil selang dan kunyalakan air. Kusemprot memek dan pantat mama serta tante. Mama dan tante terlihat senang serta bersih.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFl5U4qUCG
“Jemur dulu tubuh kalian hingga bersih. Setelah itu baru boleh masuk.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTvthb2OwQ
***
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOCIWi0eiV
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uOFYdNeWG
Kira – kira sepuluh menit kemudain mama dan tante masuk dan mendekaitku yang sedang duduk di sofa.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVo4OyqlVc
“Pada laper gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzArxeCTHTX
Mama dan tante tak menjawab, hanya menganggukkan kepala.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjsQ6Fu76U
“Ya udah, Aisah, makanan kemarin masih ada kan? Makan aja berdua.!”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMr7GJbjC8U
Mama lantas mengeluarkan makanan semalam dari kulkas. Menyiapkan di piring dan menaruh piring itu di lantai. Tak lupa mama menaruh mangkuk besar dan mengisinya dengan air. Mama lantas makan dengan lahap. Sesekali minum dari mangkuk itu. Namun tante hanya diam sambil melihat jijik kepada mama. Tante lantas melihatku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFqZIGsT8P
“Kalian pake baju dulu sana. Yang rapi aja tapi gak usah pake bh dan cd. Abis itu ke sini lagi. Kita jalan – jalan.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweF3aLBSDz
Mama dan tante langsung pergi ke kamar mama. Beberapa saat kemudian mereka keluar. Aku pun ke garasi dan diikuti mama dan tante.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRJ7beubzD
“Aisah nyetir, tante di belakang sama Atha.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ltnZaUhEp
“Mau kemana kita?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhkEkQYG2u
“Udah, ikuti saja nanti.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjpGpYhn2R
***
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRAoDELoxF
Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah pet shop. Aku turun dan memasuki toko diikuti mama. Di dalam disambut seorang wanita. Entah pegawai atau pemilik toko. Yang pasti tiada lagi orang lain sejauh mata memandang di dalam toko.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9KG3ym6Or
“Silakan, bisa saya bantu?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1WGx6oYiQ
“Saya mencari kalung anjing, sekalian sama talinya.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrU9E5Tle6
“Mari silakan ikuti saya.” Kata pelayannya. Kami pun mengikuti pelayan ke bagian perkalungan. “Untuk anjing apa? Seberapa besar anjingnya?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQZs8h8EjU
“Um… sebenarnya bukan buat anjing beneran sih, tapi anjing – anjingan.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1J89nYqK4
“Anjing – anjingan?” pelayan terlihat bingung.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrM7ZcTha3
Untuk mengatasi kebingungan pelayan, aku langsung menunjuk pada mama dan tante sambil bilang “Untuk mereka.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlECdCY9huJ
“Apa?” pelayan tak bisa menutupi rasa kagetnya. Namun kemudian pelayan dapat mengatasi rasa kagetnya. “Ini ada yang cocok. Mau warna apa?” Kata pelayan sambil menyerahkan beberapa kalung padaku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7etbCb1dVL
Kuraih kalung tersebut. Ada yang warnanya hitam, merah muda serta coklat. “Ini kira – kira ukurannya pas gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pQpGeeGTA
“Kalau bapak mau, boleh dicoba kok.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhR25QSv817
“Bener nih boleh dicoba? Bisa tolong praktekin cara masangnya?” kataku sambil menyerahkan kembali kalung – kalung itu kepada pelayan. Aku lantas menunjuk ke mama dan tante yang ada di belakangku dengan maksud agar mereka maju. Setelah mama dan tante ada di depanku, kutunjuk lantai.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre3XB5TAT5
Mama menatapku sambil menggelengkan kepala. Namun kupelototi mama, “Ayo cepet turun!” Mama pun langsung merangkak seperti anjing. Diikuti tante. Pelayan masih tetap terkejut dengan aksiku. Lantas tante dan mama pun merangkak diam.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsxU849n5t
Kuperhatikan pelayan yang kini terlihat agak gugup mulai memasang kalung warna hitam pada tante. “Anjing – anjingnya cantik – cantik ya pak”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BEcmY4TdH
“Tentu, kalau jelek sih mana mau saya pelihara.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyMbwlMgrK
“Yang ini cocok pake yang hitam kayaknya.” Kata pelayan sesaat setelah kalung terpasang. Namun, pelayan itu tak langsung berdiri. Tangan pelayan kini mengelus – elus rambut tante. Tante hanya diam.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4jo4Jp8Hf
“Kalau boleh saya kasih saran, biasakan latih anjing bapak untuk berterimakasih pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkA6y0lgm6
“Oh ya? Gimana caranya?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtOTHDqeWR
“Biasanya anjing kami kalau mau berterimakasih pada seseorang, anjing langsung mengelus – elus kaki orang itu dengan kepalanya. Dan tak lupa mencium – cium kakinya juga.” Kini tangan pelayan mulai mengelus – elus punggung hingga pantat tante.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74b0qsd2RK
“Oh gitu ya? Saya sih belum tahu apa – apa. Maklum, baru punya anjing kemarin.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStZDmDOGAL
“Sudah pada bernama belum pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ns9xR7mqv
“Yang itu Yena. Yang belum berkalung Aisah. Yen, berterimakasih dulu sama Mbak, udah mau repot pasangin kalung.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdfIxBKl0R
Tante langsung mencium kaki mbak pelayan, lalu mengelus – eluskan kepalanya. Namun kuperhatikan wajah tante basah oleh air mata. Saat kulihat mama, wajahnya terlihat sangat ketakutan.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0dYYcRJY0
Pelayan mulai mengelus susu dan paha tante sambil terkadang meremasnya. “Yang ini bagus pak. Masih pada kencang.” Sementara tante masih menggesekkan kepala ke kaki pelayan. Setelah itu pelayan bangkit mendekati mama dan berjongkok.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVNzM6SUo5
“Yang ini bagus nih pak.” kata pelayan sambil mencoba memasang kalung warna pink. Setelah terpasang, pelayan juga mengelus dan meremas tubuh mama. Dari mulai rambut hingga punggung. Namun tubuh mama tak terlihat rileks, malah seperti tegang. “Yang ini agak gemuk pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyr6CYZK12
“Iya memang.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrooxnLzRI
“Mau dilatih biar kurus gak pak? Ada paketnya lho.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfgR3FWOMD
“Justru saya mau dia gemuk. Kira – kira gimana ya caranya?” Mama menoleh padaku mendengar jawabanku, kupelototi mama membuat mama langsung tertunduk menatap lantai.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4pOtJfa28
“Oh, gampang pak. Minumannya mesti susu.” kata pelayan sambil meremas dan mengelus susu mama. “Tapi yang full cream. Terus banyak – banyak kasih daging. Yang berlemak lebih bagus.” Kini pelayan itu meremas lemak yang terdapat pada perut mama.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyUEIpRmqX
“Kalau dikasih minum wine gimana mbak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSMpIoNbmu
“Wain, apaan tuh pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdy06c5EQY
“Itu lho, minuman yang kayak di film – film barat itu?” Memang, sejak ekonomi papa mulai membaik, papa ingin meniru gaya hidup yang seperti film – film barat. Papa mulai meminum dan bahkan membeli banyak anggur untuk di rumah. Dari yang kadar alkoholnya rendah hingga yang tinggi.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDorVOcucUc
“Oh, yang botolnya gede? Kurang tahu pak, tapi untuk pertumbuhan lebih bagus pake susu.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbFQqukDd0
Setelah itu pelayan berdiri dan diam. Awalnya aku tak mengerti kenapa pelayan diam. Hingga akhirnya kusadari mama belum berterimakasih seperti tadi tante. Kutendang pantat mama, pelan saja. Namun mama tetap diam, malah melihat padaku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDpFWtoO4O
“Kok malah bengong. Terimakasih dulu udah ngerepotin.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XH28vdM0d
Mata mama lantas berair mata. Dengan enggan mama menuruti. Mama maju mendekati kaki pelayan, lantas mencium dan menggesek – gesekan kepalanya. Pelayan pun lalu mengelu – elus rambut mama.”Pinter… Pinter…”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3fOSM7Cfs
“Talinya mau yang sepaket pak?” kata pelayan sambil berdiri lagi.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtG2o0EuIKL
“Kalau berbahan seperti kulit bisa gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYuyxXUl4A
“Tentu bisa pak.” Pelayan lalu mengambil tali kulit dari rak dan menyerahkannya padaku. “Yang ini pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydBvjDaLD3
Kuraih dan kuamati. “Bagus ini. Saya ambil dua.” Kukembalikan lagi tali ke pelayan. “Cara masangnya gimana mbak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6lH5kyca2
“Gini pak.” kata pelayan yang langsung memasang tali pada kalung. Rupanya cukup dikaitkan saja. Sederhana. Setelah itu pelayan memberikan kedua tali padaku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtvyiUMbqb
“Butuh yang lainnya Pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaMEJtBgdU
“Kalau mangkuk buat makan minumnya ada gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFchJSlv6b
“Ada pak, mau yang kecil apa besar?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gZlzyAPa5
“Yang mangkuk besar dua. Terus yang seperti piring besar dua.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGBMC4KLF5
Pelayan lalu mengambil benda tersebut dan menyerahkannya padaku “Ini pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ994NtrujQ4
Kuterima dan kuamati. “Saya beli ini sekalian.” Kuserahkan kembali benda tersebut ke pelayan. Lantas pelayan memasukannya ke kresek.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVRTGegxTq
“Yang lainnya pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAXFkfijtx
“Ada kandang yang muat gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5vVUeS8EA
“Oh ada pak. Ukuran jumbo, mari ikuti saya pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsluJma5duU
Pelayan tersebut pergi ke bagian belakang toko. Aku berjalan mengikuti sambil memegang tali. Tentu saja mama dan tante merangkak mengikutiku karena tali kalungnya kutarik. Pelayan tersebut menoleh melihat dan lalu tersenyum. Akhirnya kami sampai ke bagian perkandangan. Pelayan tersebut menunjuk salah satu kandang, yang tampaknya paling besar.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0P6WaqlEVL
“Ini pak sepertinya cocok.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnRpiwWhTr
“Boleh dicoba?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZoWIk0QPY
“Tentu saja pak. Mari silakan.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuyx6Z3CrU
Kutatap mama, mama melihatku. Lalu kutatap kandang. Mama memilih diam di tempat sambil menggelengkan kepala. Mama seperti sangat terhina. Lantas ganti kutatap tante. Tante melihatku, lalu kutatap kandang.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DhejhZa2R
Tak seperti mama, tante langsung merangkak masuk. “Coba duduk!” kataku. Tante langsung duduk. Rupanya kandang itu cukup tinggi hingga tante bisa duduk. “Tidur.” Tante pun tidur, saat tidur, dengan posisi seperti tidurnya anjing tentu saja, kandang itu pun cukup. “Udah cukup keluar!” Lantas tante pun keluar kandang.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZiRa44yiT
Setelah kandang kosong, kembali kutatap mama. Namun mama tetap tak mau masuk. Pelayan pun geleng – geleng melihat ketidak patuhan mama. sumber Ngocoks.com
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qZAsWFA3q
“Barangkali bapak tertarik, cara untuk melatih anjing biar menurut pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvvOnw2PYM
“O ya, gimana?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkZ3aLopxh
“Kami punya kalung elektrik. Jadi kalung itu ada remotnya. Tinggal pasang ke anjing, jika najing gak nurut, tinggal pijit tombol di kalung. Maka kalung itu akan menyentrum leher anjing. Ada tiga seting setrum, rendah menengah dan tinggi.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFJP05GmWY
“Bahaya gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcI7c9MyM0
“Tentu tidak pak. Tidak mematikan, hanya untuk memberi efek kejut saja.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEi9M6wDlty
“Terus, kalung elektriknya bisa dipakein tali gak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpmyYUKNuC
“Tentu bisa pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPnG16URZp
Kulihat mama dan tante. Wajah mereka ketakutan mendengar pembicaraanku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuKIC8xuZO
“Mau coba pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3yT8NrnS3
“Bentar saya suruh dulu sekali lagi. Ayo masuk Sah!”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2EEnw8Li8
Akhirnya mama masuk ke kandang. “Nyaman gak di dalam?” Tanyaku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjELl7jJTqE
“Iya.” Jawab mama lesu.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4T2ootKObw
“Saya beli ini deh Mbak, dua.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvTPOlyxjl
“Siap pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEBJWZMep8
“Udah Sah, keluar.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGDzg5E7ns
Mama lantas keluar lagi.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdwbmKJKVG
“Ada lagi pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCneWWpG69
“Apa yah. Ada ide mbak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNUovvELBI
“Gimana kalau tutup moncong pak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1betkFz2s
“Apaan tuh?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTJBabOBVk
“Tutup moncong ini adalah penutup mulut anjing dari stainles. Agar anjing tak menggigit atau tak makan minum. Biasanya dipakai agar anjing bisa mendisiplinkan mulutnya.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNCJxjvMqY
“Bagus juga. Coba saya lihat.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasEnn1DlvF
“Mari pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkg0dNz0ptD
Pelayan tersebut kembali ke depan. Kuikuti sambil menarik mama dan tante. Di depan, pelayan mengeluarkan tutup moncong tersebut.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOjRhCxr3v
“Bisa coba praktekan cara masangnya?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0w4p7BADIH
“Siap pak.” Pelayan lalu mendekati mama. Memakainya ternyata mudah. Hanya tinggal pasang di mulut, lalu menalikan ke belakang kepala. “Sudah pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpow1K7Ua5
“Mudah ya.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlMfTgl3sD
“Baik saya beli deh mbak dua.” Pelayan pun seperti akan mencabut tutup moncong, namun sebelum terjadi, cepat kuhentikan. “Jangan mbak, biarin aja terpasang.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeaF3LCJdz
“Iya pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTGG4AdVsx
Mama tentu saja terlihat tak senang.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdq7PbkuzUX
“Selain menjual, kami juga menerima jasa titipan pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7TclQssPr9
“Maksudnya?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnjHylzlp0
“Jika bapak pergi dan tak ada yang mengurus anjing bapak. Bisa bapak titipkan di sini.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsAvTSu5KZ
“Oh iya. Bayarnya bisa pake debit gak mbak?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxKsusVyb2
“Bisa pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9o25UljU3
Kusadari tas mama dan tante ada di mobil. “Ambil dulu tasnya Aisah. Terus bayar.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6wvetV21a
Mama lalu menggerak – gerakkan kepalaku, ingin agar tutup moncongnya dicabut. “Udah gak usah ada yang dicabut. Merangkak saja sampai pintu. Pas keluar pintu baru jalan berdiri. Masuk toko merangkak lagi!”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeW8th4mtDK
Kulepas tali dari tanganku. Mama lalu merangkak menuju pintu. Berdiri membuka pintu dan jalan ke mobil. Saat kembali, mama merangkak lagi sambil tangannya memegang tas. Kuambil tas dan kukeluarkan kartu debit. Saat memasukan pin kusuruh mama memencetnya. Setelah selesai, kuambil keresek belanjaan.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhnVcnotLi
“Aisah, Yena, angkat kandang dan masukan ke mobil.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4DvkgrMs5
Mama dan tante pun menggotong dua kandang. Sementara itu pelayan mengambil sebuah kartu dan menulis sesuatu di belakangnya. Pelayan itu memberikan kartu kepadaku. “Barangkali bapak butuh bantuan saya tentang anjing dan cara melatihnya. Hubungi saja saya pak.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiA58GDMy7
“Iya mbak makasih. Kalau boleh tahu, namanya siapa ya?”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKleSg9dQP4
“Rina.” Kami pun berjabat tangan.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73RlYBmr4K
Aku tetap di kasir menunggu mama dan tante selesai. Beberapa saat kemudian mama dan tante merangkak mendekatiku. “Udah selesai?” keduanya mengangguk. “Ya udah, makasih dulu sama mbak udah mau repot ngebantuin.” Mendengar ucapanku pelayan lalu keluar dari konter kasir dan berjalan ke sampingku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVPESqoFhZ
Tante menggesekkan kepala ke kaki kiri pelayan. Mama diam, namun setelah melihat tante, mama ikut menggesekan kepala ke kaki kanan pelayan. Kedua tangan pelayang mengelus rambut mama dan tante. “Anjing pintar… Anjing pintar…” kata pelayan sambil tersenyum padaku.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwahFitVsGw
“Mari mbak.” kuraih kedua tali dan menariknya menuju pintu. Di pintu mereka berdiri dan kulepas tali dari genggamanku. Menuju mobil aku pun berbicara, “Tante yang nyetir, biar Aisah di belakang sama Atha.”
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfziP39tHvb
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Akhirnya selesai juga belanja di petshop.
10366Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXbTAaWz8G
