
Chapter 03
18511Please respect copyright.PENANAKTFJEP6LXq
18511Please respect copyright.PENANA6hqM3JKtoc
POV Dwi Nur Ekawati
18511Please respect copyright.PENANAkC3s49EEvw
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
18511Please respect copyright.PENANAHCKpBFwSAp
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
18511Please respect copyright.PENANAE2H10cJGxw
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
18511Please respect copyright.PENANAUzaeaXW4uA
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
18511Please respect copyright.PENANAlORnbsIKNE
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
18511Please respect copyright.PENANAlAjrmYhgeF
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
18511Please respect copyright.PENANA0kydvDMy99
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
18511Please respect copyright.PENANAFOxDdErz03
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
18511Please respect copyright.PENANAiJHfhrDDcd
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
18511Please respect copyright.PENANAJOXbJyIXCN
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
18511Please respect copyright.PENANAiA7QUK4HOE
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
18511Please respect copyright.PENANABYXv1sdPk6
Aditya : "Ibu selamat pagi"
18511Please respect copyright.PENANA2VWu5vM3qm
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
18511Please respect copyright.PENANAzUYG5NjxAJ
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
18511Please respect copyright.PENANAAe6vN79QCx
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
18511Please respect copyright.PENANAPNkfhHdNdl
Aditya : "Gimana enak Bu?"
18511Please respect copyright.PENANAWrRcF4JjDT
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
18511Please respect copyright.PENANARGoxJlZbcX
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
18511Please respect copyright.PENANAKorAx5yRzm
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
18511Please respect copyright.PENANAq13JDmL5Mk
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
18511Please respect copyright.PENANAGOMgWIbOjb
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
18511Please respect copyright.PENANAehbHXLcvEP
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
18511Please respect copyright.PENANAZCiSjZ47zD
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
18511Please respect copyright.PENANAWwq8sCEDwQ
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
18511Please respect copyright.PENANA1L1KKjWnoi
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
18511Please respect copyright.PENANAwv6eZFlrI4
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
18511Please respect copyright.PENANAAsn8Wv6DFx
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
18511Please respect copyright.PENANAkAS6qpxhOC
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
18511Please respect copyright.PENANAojYBD0xHms
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
18511Please respect copyright.PENANAHCCvMPoVQd
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
18511Please respect copyright.PENANAYZD8VljoGB
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
18511Please respect copyright.PENANAA0YXwkvaa0
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
18511Please respect copyright.PENANAgUL7alOe1p
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
18511Please respect copyright.PENANAhHik30t5pi
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
18511Please respect copyright.PENANAbMcOrJTcU7
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
18511Please respect copyright.PENANAjHaxCwgTCV
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
18511Please respect copyright.PENANAqlaYAotaAq
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
18511Please respect copyright.PENANAdwTukBdiBM
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
18511Please respect copyright.PENANATRazFqV9pw
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
18511Please respect copyright.PENANAWBzcreZ2zN
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
18511Please respect copyright.PENANAKVRUwnAVsO
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
18511Please respect copyright.PENANATmZWCpAAjf
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
18511Please respect copyright.PENANAaUxHpO9vel
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
18511Please respect copyright.PENANAvMhlq0O4oU
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
18511Please respect copyright.PENANAlDhSrusZcy
18511Please respect copyright.PENANAF5hoGLNSBQ
18511Please respect copyright.PENANApdyyLWiLMx
Ilustrasi Sri Wahyu
18511Please respect copyright.PENANApE6fUC2VzM
POV Sri Wahyu
18511Please respect copyright.PENANALIIxiS62cd
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
18511Please respect copyright.PENANA4esgNVm3LA
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
18511Please respect copyright.PENANAibdqi2pBXL
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
18511Please respect copyright.PENANA51s8aIiPqr
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
18511Please respect copyright.PENANAKFtQ9bSdV7
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
18511Please respect copyright.PENANAu7D2nC7AEK
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
18511Please respect copyright.PENANAUM4m7rskDc
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
18511Please respect copyright.PENANApGu4tXsNC7
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
18511Please respect copyright.PENANAaIGLGd8kzm
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
18511Please respect copyright.PENANACyB2PqsEDR
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
18511Please respect copyright.PENANAJhKMi56kIA
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
18511Please respect copyright.PENANAYhNxcZwiyH
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
18511Please respect copyright.PENANAOugq2grcvm
Aku : "Ahhhh shhhh"
18511Please respect copyright.PENANAWAeF9i7IG0
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
18511Please respect copyright.PENANAfH3SDkbrr3
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
18511Please respect copyright.PENANACWfKrfGzKl
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
18511Please respect copyright.PENANAuBg4YJyr4w
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
18511Please respect copyright.PENANARMlMycqOFR
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
18511Please respect copyright.PENANA219IL0DmV3
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
18511Please respect copyright.PENANA40CGOSTQJD
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
18511Please respect copyright.PENANA0LKzTeUg7d
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
18511Please respect copyright.PENANAHnRPR7lr6D
18511Please respect copyright.PENANAQ1tREKvdDs
18511Please respect copyright.PENANA8qH5I67SDN
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
18511Please respect copyright.PENANA3lr3Ap2Q3x
18511Please respect copyright.PENANAfH1nUpomSX
POV Dwi Nur Ekawati
18511Please respect copyright.PENANA0G91R7B5UP
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
18511Please respect copyright.PENANART2AkPoA3U
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
18511Please respect copyright.PENANAoOMwEpdpBk
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
18511Please respect copyright.PENANAJxqAbwwlCY
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
18511Please respect copyright.PENANAX18YuQx8Pk
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
18511Please respect copyright.PENANA08sj5DoY7E
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
18511Please respect copyright.PENANAgfyC9MPcrR
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
18511Please respect copyright.PENANAcjafDo5T7M
Aku : "Ahhhha ahhhha"
18511Please respect copyright.PENANAZOc6cHsgsY
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
18511Please respect copyright.PENANAhVL0cbAJgv
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
18511Please respect copyright.PENANAtbMYGLwzV5
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
18511Please respect copyright.PENANAuvCqUVaU6q
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
18511Please respect copyright.PENANAkkIJPyqMj2
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
18511Please respect copyright.PENANAxUMK5f87fy
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
18511Please respect copyright.PENANAkJIVlN272f
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
18511Please respect copyright.PENANA1CpigkUbY8
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
18511Please respect copyright.PENANAwHVhOs5LFj
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
18511Please respect copyright.PENANAQw6dz5oKlv
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
18511Please respect copyright.PENANAmrOkWeDAJQ
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
18511Please respect copyright.PENANAZJ9PpJlRmB
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
18511Please respect copyright.PENANADAWvqdhb6n
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
18511Please respect copyright.PENANAj2we27LKUW
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
18511Please respect copyright.PENANAGyNHNRnylu
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
18511Please respect copyright.PENANA9bthORC6o8
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
18511Please respect copyright.PENANAn5lfkpxUoS
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
18511Please respect copyright.PENANAMT2dIN3wNg
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
18511Please respect copyright.PENANAm8u3VPD1f6
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
18511Please respect copyright.PENANAl5BokZelEl
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
18511Please respect copyright.PENANAaVt5boWB8C
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
18511Please respect copyright.PENANAl0YE8ylw4p
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
18511Please respect copyright.PENANANmBcFGWvBz
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
18511Please respect copyright.PENANA6Fp0UA39fA
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
18511Please respect copyright.PENANAJ1GX5Rfeta
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
18511Please respect copyright.PENANAsn2aPIu0AH
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
18511Please respect copyright.PENANAfk4ltHKhTW
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
18511Please respect copyright.PENANAVPxtKiiNad
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
18511Please respect copyright.PENANA1O60TxaKWd
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
18511Please respect copyright.PENANAcm9Sjc0Q80
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
18511Please respect copyright.PENANACoHiIydAjn
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
18511Please respect copyright.PENANACyhWdg7Td6
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
18511Please respect copyright.PENANAu37a0FZm0j
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
18511Please respect copyright.PENANAgy6maJ8JPQ
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
18511Please respect copyright.PENANAq4WqDtzfac
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
18511Please respect copyright.PENANAkNAx658epH
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
18511Please respect copyright.PENANAHVTYNAHALF
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
18511Please respect copyright.PENANAKy2MWMuxvQ
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
18511Please respect copyright.PENANAS9oMgOIMYL
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
18511Please respect copyright.PENANAqpts48nrtV
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
18511Please respect copyright.PENANA9QPEpR2OhM
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
18511Please respect copyright.PENANANHe9FgU2jh
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
18511Please respect copyright.PENANAyegxSo5HNf
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
18511Please respect copyright.PENANA1IOL6lPTAv
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
18511Please respect copyright.PENANAz9vtxROdBN
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
18511Please respect copyright.PENANAOoLmhLTFqC
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
18511Please respect copyright.PENANAZR1to6ijvs
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
18511Please respect copyright.PENANAff9hIw7iNr
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
18511Please respect copyright.PENANA4ivxmbCyTU
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
18511Please respect copyright.PENANAMSNtZCeMZz
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
18511Please respect copyright.PENANAQxP1FH4HeZ
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
18511Please respect copyright.PENANAJipB9vboWM
Croott croott croott
18511Please respect copyright.PENANATUUMpk8X2o
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
18511Please respect copyright.PENANAK4Cnvt3qGn
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
18511Please respect copyright.PENANAMs7DdvfSSh
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
18511Please respect copyright.PENANA40hNjkWLMF
Aku : "Gimana enak Dit?"
18511Please respect copyright.PENANACGLFhCZ7Ra
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
18511Please respect copyright.PENANAERHsmxuCTV
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
18511Please respect copyright.PENANAmuGPZVNm6D
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
18511Please respect copyright.PENANARKehQ55Hbz
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
18511Please respect copyright.PENANAO4Vkr9BwwH
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
18511Please respect copyright.PENANAZmTkAutL1F
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
18511Please respect copyright.PENANAlKYHNHJZgm
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
18511Please respect copyright.PENANAuFeL3B4hFw
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
18511Please respect copyright.PENANAfF3qBjnLG9
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
18511Please respect copyright.PENANACaY6N8PdC0
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
18511Please respect copyright.PENANAhjGwkLM8fy
Aku : "Kamu mau?"
18511Please respect copyright.PENANA45FHOjx2SR
Aditya : "Yah jangan dong"
18511Please respect copyright.PENANAKlTGzoQAxz
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
18511Please respect copyright.PENANA7B1twZOhcy
Aditya : "Siap Boss"
ns216.73.216.120da2