“Dimana ini?”
534Please respect copyright.PENANAfFNy0NZhWe
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
534Please respect copyright.PENANAlWIu9pgp27
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
534Please respect copyright.PENANAX6j3JmrDv1
“Oh ini pasti mimpi.”
534Please respect copyright.PENANAgBWzwXsbhy
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
534Please respect copyright.PENANAyS9TVNXoa7
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
534Please respect copyright.PENANA6EksQWvGR5
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
534Please respect copyright.PENANA0blJXlLAuG
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
534Please respect copyright.PENANATxYrWl5yJZ
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
534Please respect copyright.PENANAzXpbzsOfHR
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
534Please respect copyright.PENANAcIcMlUbune
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
534Please respect copyright.PENANApD8BiI2i5B
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
534Please respect copyright.PENANAsOOF4d15lN
“Haaa...haaa...haaa...”
534Please respect copyright.PENANAwkTYeq0Nsz
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
534Please respect copyright.PENANAOuHh2rxsPG
“Dimana ini?”
534Please respect copyright.PENANAhnkCjt9Si0
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
534Please respect copyright.PENANAfrRKJLwYtj
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
534Please respect copyright.PENANAgTrhawWkE4
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
534Please respect copyright.PENANAVW5rZhNRqI
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
534Please respect copyright.PENANAdfFU59Lmg8
“jangan jangan...”
534Please respect copyright.PENANAXYs24sSTWw
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
534Please respect copyright.PENANASWlc63wB2i
“Ah... hmm... terima... kasih...”
534Please respect copyright.PENANA83RDCpQatE
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
534Please respect copyright.PENANAQp2xgpFSWk
“Bagaimana dengan kepalamu?”
534Please respect copyright.PENANA38u7e2XNec
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
534Please respect copyright.PENANAMtHD0KEtWs
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
534Please respect copyright.PENANAQPH7V5zWET
“hmmm...aku sekarang dimana?”
534Please respect copyright.PENANApnQUZI5S5q
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
534Please respect copyright.PENANACiIPcWDbj5
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
534Please respect copyright.PENANABQe6Ir4XUp
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
534Please respect copyright.PENANAQmaAuVRCBV
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
534Please respect copyright.PENANA3Yp7CLT3jP
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
534Please respect copyright.PENANATYSTJf7OAB
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
534Please respect copyright.PENANAzF24q7DALh
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
534Please respect copyright.PENANAMOmqVdlYbM
“namaku Siti”
534Please respect copyright.PENANAsx4XtxxAJf
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
534Please respect copyright.PENANAVHolIr9eJT
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
534Please respect copyright.PENANAM4kJeIhPbQ