Alvian yang mendengar penuturan sahabatnya itu kaget dan itu membuatnya semakin khawatir. Ia langsung meninggalkan sahabatnya yang masih berada di sana. Dibenaknya hanya ada Khaira. Rio hanya tersenyum menatap kepergian sahabatnya yang sangat khawatir terhadap sepupunya itu dan berkata kepada dirinya sendiri “Semoga lo bisa jagain sepupu gue. Sekarang gue percaya kalau lo gak ada niat untuk mempermainkan sepupu gue”.
Setibanya di depan pintu kamar, Alvian melihat Khaira yang masih memejamkan matanya dengan wajah yang masih pucat, dan sepupunya itu masih setia duduk disamping Khaira. Tasya yang merasakan ada seseorang memperhatikan mereka, ia menoleh ke pintu dan ternyata sepupunya yang sedang berada di depan pintu. Sepupunya itu berjalan masuk ke dalam dan berkata “Dek, biar gue yang jagain. Lo temanin Rio di luar, masih banyak tamu undangan yang berdatangan”. Tasya hanya diam. Melihat reaksi sepupunya itu ia kembali berkata “Lo gak usah khawatir, gue hanya jagain doang kok. Sebentar lagi om135Please respect copyright.PENANAQpLhkYmvdu
Rudi sampai di sini kok. Lo jangan gini, kalau Khaira tau lo sedih dihari bahagia lo. Ntar dia malah nyalahin dirinya sendiri lagi. Khaira gak mau liat lo kayak gini. Gue gak bakal sentuh Khaira kok”.
Melihat ketulusan dan kekhawatiran dari mata sepupunya itu ia mengangguk dan sebelum hilang dari balik pintu ia berkata “Bang, cewek tadi pacar lo?”. Alvian yang ditanya langsung menolehkan kepalanya kepada sepupunya yang berada tepat di depan pintu menggeleng dan berkata “Bukan, lo tau sendiri kan dek, semenjak Khaira nolak gue. Gue gak ada niatan pacaran lagi. Gue ngedekatin mereka hanya untuk menghapus rasa gue ke Khaira, tapi bukannya hilang rasa itu semakin dalam. Gue sama cewek tadi Cuma temanan, dianya aja yang nganggap lebih”
Tasya kembali berkata “Kalau lo benar-benar sayang, perjuangin sahabat gue Bang. Buatlah komitmen lo berdua udah sama-sama dewasa, bukan anak abg lagi. Sekarang bukan zamannya pacar-pacaran lagi. Kalau lo serius buat komitmen sama sahabat gue. Semoga lo ngerti maksud gue”. Alvian mengangguk mendengar perkataan sepupunya itu.
Setelah sepupunya itu pergi, ia beralih menatap wajah pucat gadis yang masih saja tersimpan namanya di hatinya. Tatapannya sendu melihat gadis itu masih saja memejamkan matanya. Ia sakit melihat Khaira seperti ini. Pandangannya masih saja memperhatikan Khaira sampai ada yang menegurnya dan ternyata itu adalah papa dan bundanya Khaira yang datang dengan wajah khawatir dan langsung mengangkat tubuh anaknya yang masih saja memejamkan matanya untuk dibawa pulang. Setelah sedikit berbincang dengan Alvian. Papa Khaira dan Khaira langsung pamit untuk pulang, Alvian mengantar keluarga itu kedepan rumah dengan Alvian membantu mama Khaira, karena ia sangat lemas melihat anaknya seperti ini.
Kamis, 28 April 2022
ns18.191.236.98da2