Berbekal uang 200 ribu yang dikirim Bu Darsi, Nisa pun berangkat, sebelum berangkat, Nisa juga memberikan 100 ribu untuk Ibunya, sebab memang uang 100 saja kata Bu Darsi sudah cukup untuk ke tempatnya, apalagi nanti Nisa juga akan dijemput di Terminal tempat tujuan akhir dari Bus yang ditumpangi Nisa dari Sukabumi.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZVh1frpH2
Setelah beberapa jam perjalanan, akhitnya Nisa pun sampai di tujuan, sebelumnya dia juga sudah mengabari Bu Darsi melalui Ponsel jadulnya, memberitahukannya. Disisi lain, Bu Darsi dan Diana Putri dari Johan juga sudah berada di sekitaran Terminal itu, sudah bersiap menanti kedatangan pembantu barunya tersebut.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAAcvEyWZm
Diana memang belum pulang ke Jogja, karna masih libur beberapa hari lagi, jadi Dianalah yang menemani Bu Darsi menjemput dengan Mobil Inova milik Ayahnya. Akhirnya mereka pun bertemu.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruGjICPGdI
"Eh.... Neng Nisa apa kabar? (Ucap Bu Darsi sambil cipika cipiki dengan Nisa)
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcemLyLI5t
"Alhamdulillah Teh baik"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9icd7muZQc
Diana sedikit tak percaya akan pembantu barunya itu, sebab ternnyata masih muda, masih sepantaran dengannya dalam hatinya.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Q5LqcF1qN
"Ini Non Diana Neng, anak Pak Johan" (ucap Bu Darsi mengenalkan Majikannya itu)
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2yPTshs3cG
"Hai.... (hanya itu yang keluar dari mulut Diana sambil senyum menyapa Calon Pembantu barunya itu)
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBUHWn5EUs
Nisa pun membalas sapaan itu dengan senyum dan sambil menundukkan kepalanya
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY0pAZQJde
Akhirnya mereka pun berangkat. Dalam perjalanan ke rumah, Dia mulai mengorek ngorek informasi tentang Nisa.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAkBO06dJy
"Moga nanti betah ya kerja di rumah"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZImZ9WE24
"Iya Non, Insyaallah Non"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjDfYtIu71
"Aduhhh.... jangan panggil Non atuh... kayaknya usia kita juga gak beda jauh, eh usianya berapa Nis?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl99GfU5FMR
"18 Non, eh maaf manggilnya apa ya?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVj4dtdlgN
"Hah! 18? Berarti tuaan Saya dong Nis, saya aja sudah mau 21"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEq8m9yknr
Nisa pun senyum mendengar itu
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvqTs2tBzF
"Panggil Kakak atau Teteh aja ya Nis"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDhAuytFnR
"Iya Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzyFJvUsC8
Dalam hati Diana, apa mungkin pembantu barunya ini mampu mengerjakan pekerjaannya nanti, soal masak dan kebersihan rumah ya pasti bisa, tapi ini kan harus juga merawat Mamah ku. Ada juga perbedaan yang mencolok diantara Pembantunya itu, antara Bu Darsi yang gembrot dan pake jilbab ala kadarnya dibanding Nisa, Nisa memakai hijap panjang yang sampai hampir menutupi tangannya, seakan akan seorang Santriwati dalam pikir Diana.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8uTNGAdC1
Sebelum ke rumah, Diana pun menyempatkan diri membawa Pembantunya itu ke Super market untuk berbelanaj.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFaXeHoIRQ
"Nis, ayo ambil apa yang kamu perlu"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXmERbNZ6V
"Iya Neng, beli sabun, odol dan yang lainnya buat keperluan nanti" (ucap Bu Darsi)
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtKOgCMPcd
Nisa pun kemudian sedikit berbisik kepada Bu Darsi, Nisa mengatakan kalau dia tidak ada uang.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOE8Tb0qCA
Diana lalu menyadari bisikan diantara pembantunya itu.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53NUSVgkS5
"Kenapa sih pake bisik bisik segala"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRKrvBl6Yd
"Hehehe... ini Neng si Nisa bilang gak punya uang" (ucap Bu Darsi sedikit cengengesan)
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAnhUjoVZV
"Ya ampun Nis, kan kalau di ajak belanja gini berarti akan dibayari Nis"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOZ2wmIxro
"Iya Neng, yang bayarin bukan kita, tapi Neng Diana yang cantik dan baik" (goda Bu Darsi)
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvptUHFtGO
Akhirnya Nisa pun memberanikan mengambil keperluannya, baik Sabun, odol dan yang lainnya.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVg5kwqaZX
Setelah berbelanja, akhirnya mereka pun pulang, dan tak berapa lama sampai di rumah.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9iBdHNFho
Johan lalu menyambut Putrinya dan Pembantunya beserta Pembantu pengganti Bu Darsi.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeJpZoEwql
Johan lalu mencoba bersalaman dengan pembantunya, tapi Nisa hanya memajukan jemarinya sedikit ke depan walau jarak mereka masih sekitar 1 meteran, tentu saja hal itu karna bukan Muhrim bagi Nisa. Johan juga tentu saja memahaminya.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfLYuokLoy
"Bi, ya udah, ajaklah kamar untuk istirahat dianya"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz0JKIKH0g
"Iya Pak"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1IMhzrX7S
Kedua pembantunya itu pun pergi ke ruang tengah, tempat dimana kamar untuk pembantu.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4G3d0rC9Z
"Pah, yakin dia bisa gantiin Bi Darsi?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8KRXcguye
"Ya gak tau Nak, ya kita lihat aja kedepannya"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsOjXJme39
"Abis masih muda bangat Pah, masih 18 tahunan"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnhUMfzUxB
"Tau dari mana?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSazJRIeWVv
"Ya tadi Diana kan ajak ngobrol banyak di Mobil"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡin6Dz5a3YS
"Ya kita lihat saja lah Nak, mudah mudahan mampu, kalaupun tidak ya setidaknya mendekati Bi Darsi juga gak apa apa"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGEaAXoo7k
"Iya iya Pah"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRazbS2XRK
Daris bersama Nisa melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Mata Nisa pun sekilan menatap akan apa yang ada di diding tembok ruang depan Majikan barunya itu, bulu kuduknya sedikit berdiri kana dia meliat sebuah lukisan besar akan Yesus, yang baginya adalah Nabi Isa, matanya juga meliat Salib disana.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScRgf6ZVJn
Di dalam kamar, Darsi pun memberitahu Nisa akan pekerjaannya nanti setiap harinya.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09skwubRUD
"Neng, jadi kan sebenarnya kerja disini tu enak, gak capek capek bangat, soalnya yang di layani cuman Bapak sama Ibu doang, si Neng Diana itu kan nanti hari minggu juga pulang ke Jogja, kuliah disana sialnya"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2VApC1b3H
"Oh, gitu ya Teh? Trus si Ibu Majikan mana Teh, gak kelihatan"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJL22JlSmy
"Ada di kamarnya, kan sakit"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVuBvnkTE0
"Oh iya iya, baru ingat yang teteh bilang kemarin"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQSVVXRAjH
"Iya Neng, ya kerja cuman masak, cuci pakaian pake mesin cuci juga, bersihin rumah, ya gitu aja, kalau pagi ya bikin Kopi buat Bapak"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuxXWK6iDX
"Iya Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVhLjhZyXN
"Iya, entar Teteh ajari lah, kan sabtu Teteh baru pulang"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriAQ7k6kU0
"Iya Teh, makasih Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xw373M4gB
"oh iya Neng, gimana penilaian Neng soal Pak Johan pas baru ketemu"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7csJXNfkm7
"Maksutnya Teh?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmVWfPuM3y
"Iya kan kita sebagai pembantu harus ada penilaian terlebih dahulu dalam hati kita soal Majikan baru kita, baik gak atau jahat gak"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU9v00yUon
"Ohhh... gak tau lah Teh, mudah mudahan si baik ya Teh, tapi orangnya seram ya Teh?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilv4gjbJke
"Seram gimana Neng?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHpS7fkbJ1
"Iya, tinggi gitu, sama apa ya"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOC17jzLse
"Tapi Gantenglah Neng, gagah mirip itu loh, yang artis itu, siapa ya? Lupa namanya"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3o5k8zT5Jk
"Siapa?
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjl9mZUSzdx
"Itu, yang ada Jeremy Jeremy itu, oh iya Jeremy Tomas Neng"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWrQEjeeGT
"Ah gak tau Teh, gak pernah nonton TV, tau sendiri kan Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrELBKXoKI
Johan memang ada miripnya dengan Aktor yang bernama Jeremy Thomas, baik tinggi badan dan kulit yang sedikit gelap tapi manis, Johan adalah Keturunan Campuran, ada Manadonya, Ambon dan Belanda.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMoZcCOS8fQ
"Hehehe.... iya Sih, tapi disini nanti bebas kok Nonton TV neng, asal kerjaan sudah selesai
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVx3nQJldQU
" Tapi Teh, mereka itu baik gak Teh? Kita kan beda agama, jujur rada takut Nisa Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eDX8F8c3D
"Baik Kok, buktinya Teteh aja disini sudah lama, sangat betah, gaji juga kan lebih besar disisni dibanding jadi pembantu di rumah yang lain"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbnQ9jjREC
"Benaran Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡne6DbGu4uS
"Iya, kadang juga dikasih bonus tambahan, apalagi kalau Anaknya pulang dari Papua"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfyAmiRUhr
"Ohh... ada ya anaknya lagi? Kirain cuman Teh Dian itu"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3kMatAM2z
"Engga, ada 2, tapi semuanya baik baik kok, pokonya Teteh jamin, Neng Nisa pasti betah nanti disini"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONcKRQC0oT
"Amin, insyaallah Teh"
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqR9moAo6bE
Banyak hal yang mereka obrolin di dalam kamar tersebut, Nisa tentu banyak bertanya kepada Darmi, ingin tau banyak akan Majikannya itu. Nisa ingin mendapat ketenangan, apalagi nanti dia hanya sendiri setelah Darsi Pulang ke kampung. Tapi walau Nisa mencoba tenang, ada rasa tak nyaman dalam dirinya, ada perasaan campur aduk dalam dirinya, hal itu tentu saja karna perbedaan keyakinan tersebut dengan Majikannya itu, apalagi Nisa adalah Wanita Muslimah yang sangat taat, seorang Wanita yang juga terpengaruh oleh Suaminya akan pikirannya kalau Non Muslim itu adalah Kafir dan harus dihindari! Apalagi ini Nisa akan makan dengan Piring dan Mongkok milik Kafir, yang tentu saja dalam pikiran Nisa, majikannya itu pasti juga memakan daging Babi.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlKN5XT5QO
Kemiskinan lah yang memaksa Nisa mau menerima pekerjaan ini, kebutuhan untuk buah hatinya, Ayahnya yang sakit di kampung, dan tentu karna pekerjaan Suaminya yang hanya kuli bangunan dan tak mampu memenuhi kebutuhan mereka, sebab hasil dari pekerjaan Suaminya, itu juga yang Nisa pakai untuk kebutuhan Ayahnya yang Sakit. Beruntung Ibu Nisa masih sehat, jadi bisa menjaga Putri tercintanya.
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLK7DwU22qJ
242Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dpmMAMKF0
