
Aku tahu, pernyataan Kunto itu ada benarnya. Semenjak aku setahun ini aku sangat sibuk dengan perkerjaan. Ditambah lagi, aku kecewa karena sampai sekarang belum dikaruniai anak. Hal itu membuat aku semakin minder untuk meminta Widya berhubungan badan.56Please respect copyright.PENANAszjB9Q267g
56Please respect copyright.PENANAzi55upZTfo
“Kamu tau, istrimu tadi banjir banget, padahal Bos Parjo awalnya cuma belai-belai mekinya dari luar.” Kata Kunto sambil jongkok tepat di depan wajahku.56Please respect copyright.PENANAbG9iAfepY2
56Please respect copyright.PENANAYtArYYSJse
“Istrimu sampai nunduk nahan nikmat dibelai kayak gitu. Kasihan bener dia, jarang banget dibelai suaminya. Makanya dibelai-belai preman kayak kami dikit aja udah sange benget.” tambahnya.56Please respect copyright.PENANAxGWTwWUePY
56Please respect copyright.PENANA2NoKjNpBCe
Aku benar-benar tak percaya mendengar itu. Apakah Widya semudah itu takluk ke tangan preman-preman ini?56Please respect copyright.PENANAY8hVRV7eIU
56Please respect copyright.PENANAHPgMvIWkC8
“Teteknya istrimu juga kenyal banget. Belum pernah aku rasain tetek sekenyal itu.” Kata Kunto.56Please respect copyright.PENANAAcx092BQWB
56Please respect copyright.PENANAwOmmgXyQln
“Padahal, aku cuma remes-remes dari kursi belakang. Bayangin gimana Bos Parjo atau Kusni yang remes-remes tetek istrimu dari depan? Pasti jauh lebih kenyal lagi. Istrimu cuma bisa merem melek, rasain teteknya diremes ama tangan-tangan kasar preman kayak kita-kita ini. Pasrah banget dia, sama sekali ndak nolak waktu teteknya kita remasin.” lanjutnya56Please respect copyright.PENANA3p2FIsLvtw
56Please respect copyright.PENANAZ5fF1UysrV
Telingaku terasa panas mendengar kata-kata Kunto. Jantungku juga berdegup dengan kencang. Perutku terasa mual, membayangkan Widya istri tercintaku dilecehkan oleh preman-preman seperti mereka ini.56Please respect copyright.PENANA1yXTPpAujy
56Please respect copyright.PENANAfQnClrM9gP
Widya wanita yang alim, sehari-hari memakai jilbab untuk menutupi aurat. Tapi hari ini ia digerayangi orang yang bukan muhrimnya. Bahkan ia mengalaminya tepat di hadapanku.56Please respect copyright.PENANAnJ4Yc93ae1
56Please respect copyright.PENANAcGXa3usZkr
Rasanya aku ingin marah, aku ingin mengumpat. Tapi aku takut membuat Kunto murka dan kembali memukuliku. Atau bahkan lebih parah lagi, ia bakal membunuhku dan istriku.56Please respect copyright.PENANAal8FOcUrBS
56Please respect copyright.PENANA0NEskhtQWu
Aku merasa tak berdaya, hanya bisa mendengarkan cerita Kunto sambil terikat di atas tanah. Tubuhku tegang mendegar ceritanya. Awalnya aku mengira, aku tegang karena marah. Tapi aku sadar, kemaluanku juga menjadi tegang. Bahkan batang kemaluanku seperti memberontak ingin keluar dari celana.56Please respect copyright.PENANAQslrxAj8gq
56Please respect copyright.PENANAsinPPr0M1o
“Karena basah, cangcut istrimu dicopot sama Bos Parjo!” kata Kunto lagi.56Please respect copyright.PENANAdVVimnmxYs
56Please respect copyright.PENANAC05MzSrSXr
“Istrimu sama sekali ndak melawan waktu cangcut-nya dilepas. Bahkan ia angkat pantatnya waktu kita narik cangcut-nya di dalem mobil.” lanjut Kunto.56Please respect copyright.PENANAQycmkTQa1N
56Please respect copyright.PENANAtsArsIuB7H
Aku tambah tegang mendengar kata-kata Kunto. Jadi selama lebih dari setengah jam di mobil tadi, istriku tidak pakai celana dalam sama sekali? Dan para preman itu bisa menjamah area pribadinya secara bebas tanpa penghalang?56Please respect copyright.PENANAGfEtbGsXG5
56Please respect copyright.PENANARqYLqXsYSA
“Bos Parjo bilang, memek istrimu tembem, dan bersih banget tanpa jembut sama sekali. Pas sesuai selera Bos Parjo.” Kata Kunto.56Please respect copyright.PENANAdPVJBncRjN
56Please respect copyright.PENANAhfuHw1zc0G
Memang benar, Widya selalu mencukur bulu-bulu kemaluan dan bahkan bulu ketiaknya. Kebiasaan itu ia lakukan bahkan sebelum menikah denganku. Ia selalu ingin bersih, karena ia anggap kebersihan itu sebagian dari kepercayaannya. Tapi aku sama sekali tak menyangka, memek bersih istriku itu kini dijamah oleh tangan-tangan kasar para preman ini.56Please respect copyright.PENANAXr4lgFwuhm
56Please respect copyright.PENANAFJr6vQNksf
“Pasti istrimu suka dikobel-kobel sama Bos Parjo dan Kusni. Jari-jari mereka itu besar-besar kayak sosis. Kulitnya juga kasar banget penuh kapal.” Kata Kunto sambil ketawa.56Please respect copyright.PENANANlNuLvVy54
56Please respect copyright.PENANACDHLeGLHxy
“Pantes aja, istrimu terus aja belingsatan bukan main selama di mobil. Aku juga ikut rangsangin istrimu itu, aku remas-remas teteknya yang bulet banget. Kenyal banget tetek istrimu. Kayak adonan kue, kamu pasti jarang ya remesin tetek istrimu. Apalagi ngobel-ngobel memeknya?”56Please respect copyright.PENANAsczRf1iAO0
56Please respect copyright.PENANAWMrEoR8T9d
Sekali lagi, aku jawab pertanyaan Kunto itu dengan anggukan kepala. Kali ini anggukan kepalaku lemah sekali. Moralku jatuh, mendengar istriku kini sudah dilecehkan habis-habisan oleh para preman ini.56Please respect copyright.PENANAEA6MYdFho9
56Please respect copyright.PENANAoY0wHSaPcv
Memang benar, aku jarang sekali meremasi payudara istriku. Ketika bercinta dengan Widya, aku biasa melakukannya dengan cara yang sangat konservatif. Aku memang sering membelai-belai payudaranya yang membuat indah itu. Tapi jarang sampai meremas-remasnya. Aku takut itu akan menyakiti istriku.56Please respect copyright.PENANAkhxD7ftNOj
56Please respect copyright.PENANAvjNErTj7MQ
Aku juga jarang mengobel-ngobel kemaluan Widya. Paling hanya membelai lembut di sekitar bibir vaginanya. Sekedar membuat bibir vagina itu cukup basah sebelum melakukan penetrasi. Aku tidak pernah memasukan jariku terlalu dalam.56Please respect copyright.PENANAceMJvEdffh
56Please respect copyright.PENANA8ZaxCEkwFg
“Wah, kenapa ini, kamu konak denger cerita istrimu kita emeg-emeg?” Kata Kunto.56Please respect copyright.PENANAbyPQfgzgEz
56Please respect copyright.PENANAwwN7mXP44X
Ia rupanya sadar, kemaluanku berdiri tegak dibalik celanaku. Aku merasa malu sekali, harusnya aku menyelamatkan istriku dari belenggu para preman ini. Tapi yang ada sekarang malah aku merasa terangsang.56Please respect copyright.PENANAmQOib9dvx5
56Please respect copyright.PENANAONfutJeCzu
“Hahaha, dasar suami pecundang. Sini, lepas aja celanamu!” Teriak Kunto.56Please respect copyright.PENANASApC6jJOZO
56Please respect copyright.PENANACRDyj2JcB0
Ia dengan kasar melucuti celana yang aku pakai. Tanganku dan mata kakiku yang terikat membuatku tak bisa menghalaunya. Dengan cepat, kemaluanku sudah menyembul keluar dari celana yang aku pakai. Benar saja, memang kemaluanku sudah berdiri dengan maksimal.56Please respect copyright.PENANAOrEakudLSW
56Please respect copyright.PENANAkYUGsmcHLu
“Apa ini? Titit anak-anak? Haha kecil banget kontol kamu! Pantes aja istrimu diem aja kita lecehin. Pasti dia ndak pernah puas main sama kamu!” Hardik Kunto.56Please respect copyright.PENANArbDxdLArSE
56Please respect copyright.PENANA60c210oxsh
Entah apa salahku, mengapa aku harus menerima penghinaan ini. Aku tidak pernah menyakiti orang lain, aku juga tidak pernah punya niatan buruk terhadap orang lain. Mengapa hari ini tiba-tiba nasibku begitu buruk?