x
2.Naifnya ummi
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZMNPVWSi6
Seminggu berlalu semenjak kejadian di han kelulusanku itu, aku mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak mau bertemu dengan siapapun, tak terkecuali dengan ibuku yang saat itu sangat syok ketika aku memukul wajah Markus di depan banyak orang.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AmP9HKTAI
Setelah dipaksa dan di pojokkan oleh Ibu, diperjalanan pulang aku akhirnya bercerita semua hal dan kejadian yang terjadi padaku selama 3 tahun aku bersekolah.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWVRuX8jCw
Aku menceritakan bagaimana Markus dan teman-temannya membuliku, memalak dan meminta uangku setiap hari, mengejek dan mengataiku seperti banci karena postur tubuhku yang terlihat seperti wanita
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVduMPFQDG9
Aku bercerita sambil meluapkan segala kekesalan dan dendanku pada Markus dengan begitu emosi.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPw3QJiVOD
Tapi ironisnya, bukan malah berpihak kepadaku yang sudah mengalami hal-hal berat seperti ini, ibu justru malah menyalahkanku karena membalas perbuatan Markus dengan kekerasan.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58eAOGWN4C
Ibu yang aku pikir dan sudah seharusnya berpihak kepadaku itu, justru ternyata sama sekali tidak mengerti dengan keadaanku, la lebih memilih memihak kepada Markus dengan alasan kekerasan tidak selalu menjadi jalan keluarnya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftJJq6KAeY
Sebab itulah aku merasa kecewa, merasa dikhianati oleh orang yang aku pikir paling menyayangiku selama ini.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrM2qpdAo4
Tok! Tok! Tok!
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY70OgizQsC
"Lif! Boleh Ummi masuk sebentar? Aku mendengar suara Ibu mengetuk pintu kamar.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwq18J0Yo8O
"Ummi mau ngapain?" Balasku berteriak dengan ketus, sudah seminggu berlalu tapi aku masih saja jengkel dan kesal setiap kali mendengar suara ibuku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeJVUVrz1Y
"Ummi cuma mau ngomong sama anak Ummi." Bolas Ibu ramah. "Ummi masuk ya?" Sambungnya membuka pintu yang memang tidak aku kunci.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcC2XvCgwc
Tampak Ibuku tersenyum masuk dengan sudah berpakaian rapi seperti biasanya, menggunakan gamis berbahan satin warna biru, memakai manset putih di tangannya, serta hijab lebar berwarna putih bermotif bunga di bagian kepala. Wangi parfum ibuku pun tercium semerbak memenuhi ruang kamarku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZmC0D4uYn
Ibu tersenyum, "Kamu sudah makan sayang?" Tanyanya mendekat kearah kasur.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNLqsbeWcg
Tapi aku memilih diam dan membenamkan wajahku ke bantal
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0JKrYoN4P
"Alif masih marah sama Ummi ya?" Tanya Ibu sekali lagi, sedangkan aku tetap diam, "Yasudah kalau Alif gamau ngomong sama Ummi. Biar Ummi saja yang ngomong sendiri." Sambungnya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvbE9GjGNa
"Ummi mengerti, kalau Alif sebenernya sakit hati dan tertekan sudah di buli sama Markus." Ucapnya berhenti, "Tapi, kekerasan ga pernah jadi alasan yang tepat buat ngebales perbuatan orang yang jahat sama kita sayang."
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOuTdCIcNp
Aku yang mendengar kenaifan ibu itu mengangkat kepalaku, "Lalu Alif harus ngapain Ummi? Alif harus lapor sama pihak sekolah? Alif harus lapor sama Ummi?" Balasku dengan keras. "Yang ada, Alif makin di buli dan makin dikata-katain, Mil" Ucapku tak terima
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSjZ2hEy1Y
"Lagipula kan si Markus badannya gede kayak gitu, mau Alif pukul seribu kalipun mungkin ga berasa buat dia. Sambungku merasa frustasi.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡueHoTAq1IX
Seingatku, memang saat itu aku melayangkan pukulan yang aku pikir sudah sangat kuat karena aku menggunakan seluruh tenaga, tapi pada kenyataannya, Markus bahkan sama sekali tak bergeming saat menerima pukulanku itu.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3UYPUw5bD
"Mungkin ini salah Ummi. Balas Ibu memelas, "Ummi terlalu sibuk sama kerjaan sampai- sampai Ummi lupa buat ngedidik anak Ummi sendiri." Sambungnya menyalahkan diri sendiri.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUyWTP2QNN
"Lif! Mata di balas mata akan membuat dunia menjadi buta. Nyawa di balas nyawa akan membuat seisi dunia kosong. Tidak selamanya, yang jahat harus di balas jahat juga. Ucap Ibuku yang seperti tidak mengerti poin utama dari pembicaraan ini.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGucHLEFcz
Menjadikan aku semakin berfrustasi untuk terus mendebat ibuku dengan sikap naifnya itu, "Trus Ummi maunya gimana?" Tanyaku kehabisan argumen.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBzVrO90rg
"Ummi sudah chat Markus, Ummi juga udah minta penjelasan kenapa dia membully kamu."
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaO4xzbWMjO
"Trus? Dia jawab apa?" Tanyaku penasaran.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ110WtTsLFE
"Dia ga menjawab apa-apa. Dia cuma bisa minta maaf dan mengakui kalau dia itu salah." Balas Ibu
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05Jr9gPGsz
"Tuh kan? Bahkan untuk membuli orang saja dia ngelakuin tanpa alasan!! Tapi Ummi malah ngebela dia terus."
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPAGgeFUsL
Ibu menghela nafasnya, "Ummi bukan mau ngebelain Markus, tapi disini Ummi pengen Alif tau kalau setiap tindakan seseorang itu, pasti ada alasannya." Ucap Ibu tersenyum, "Kamu tau kan kalau Markus tidak seberuntung kamu?" Tanya ibu
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYwm4V02R0
Sedangkan aku hanya bisa terdiam.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuElP7nvqzq
"Ummi ga membenarkan tindakan Markus yang membuli kamu ataupun malakin uang kamu." Jelasnya. Tapi, kalau memang alasannya karena uangnya kurang, mungkin kita bisa bantu dia. Balas Ibu sumringah.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngqDecduAC
"Ummi pengen Markus berubah, biar nanti dia tidak membuli orang lain lagi dan amit-amit gedenya malah jadi kriminal. Ibu menggeleng membayangkan
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hWbx0010B
"Maka dari itu, Ummi pengen bantu dia buat dapatin kerjaan dan memperbaiki ekonomi keluarganya. Siapa tau dengan begitu, Markus bisa lebih bijak dalam bersikap Lanjut Ibu dengan segala ide positif yang ada di kepalanya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDXmZp1woV
Aku pun tidak bisa membantah karena beginilah sifat asli ibuku selama ini. Sifat yang membuat banyak orang menjadi segan dan hormat karena kebaikannya itu.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMHdj1Ba3B
Tapi dengan Markus, tentu saja aku tidak akan
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqw14BmzOIf
pernah terima, "Kalau ternyata Markus tidak
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrgLGINoGI
berubah gimana Ummi?"
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnpZaaneYy
"Kita serahkan semuanya pada yang membolak-balikkan hati ya sayang. Yang penting tujuan kita baik. Balas Ibu tersenyum. "Lagi pula sekarang kamu dapet hikmahnya kan? Kamu jadi belajar untuk bisa membela diri kamu sendiri walau dengan cara yang salah." Ibu memujiku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfznbkk0Xf
"Ummi pikir anak Ummi ini cemen, ternyata berani juga ya mukul orang!! Mana Markus tinggi gede begitu. Ucap Ibu tertawa meledekku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMPbTOgmAd
"Ga lucu tau Mil Ketusku menahan senyum senang.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqbeKWLapz
Kini aku sedikit bernafas lega kala aku tau kalau ibuku bukan ingin berpihak pada Markus ataupun menganggap sepele kasus pembulianku, ibuku ternyata melihat dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga dari kejadian ini akupun bisa belajar untuk membela diriku sendiri dan melawan ketika aku ditindas, tapi tetap dengan tidak mengandalkan kekerasan,
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfeiyqY6z6
"Yasudah terserah sama Ummi saja. Alif udah gamau tau. Ucapku menyudahi argumenku dengan Ibu.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjUkCXNFB0
Aku juga merasa kalau semua ini hanya akan membuang-buang energiku saja, karena urusanku dengan Markus sudah selesai.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx17NDO5ek
Aku tidak akan bertemu lagi dengannya sebab sekarang kita sudah lulus sekolah, jadi tidak ada alasan lagi bagi Markus untuk membuliku karena kami tidak akan berhubungan lagi.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO1DV8Fbez
Aku pun cukup senang saat aku mengingat bagaimana aku berhasil melayangkan satu pukulan telak ke wajah pembuliku itu, rasa puas dan lega akhimya aku dapatkan walaupun harus menunggu diakhir semua penderitaanku selama ini
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lLDOr4tKI
"Nah. Jadi sebenernya Ummi mau ngasih tau kamu sesuatu. Ucap Ibuku tersenyum
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4ow7khae1
menambahkan.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj013le4xO1
"Apaan Mi?" Aku penasaran
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnmfIz4UGq
"Ummi udah ngundang Markus buat dateng ke rumah
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeqAUJTmY3
JEDAAAARRR!!! Kepalaku serasa dipukul oleh palu godam yang amat berat setelah mendengar perkataan ibu.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxN8qXlBhT0
"Ma-maksud Ummi?"
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r5bnkDQ4z
"Iyaa.. Ummi pengen liat kalian berbaikan, jadi Ummi coba buat ngundang dia. Balas Ibu dengan polosnya. "Eh dianya mau! Katanya dia Juga mau minta maaf sama kamu karena udah jahatin kamu selama ini." Sambung Ibu yang benar-benar percaya kepada ucapan Markus.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkthA2KiEn
Sedangkan aku? Tentu saja tidak akan pernah percaya, tidak akan pernah seorang Markus yang selama 3 tahun membuliku seperti hobi itu, akan dengan pikiran terbuka meminta maaf padaku. Tidak akan. Pasti ada hal yang direncanakan oleh Markus, dan itu tampaknya tidak akan berakhir dengan baik.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj76vF2uWvd
"Hmmmm... Gausah kayaknya M!!! Alif udah maafin dia kok." Balasku berbohong. "Nanti Alif kontak dia aja, sekalian mau minta maaf juga karena udah mukul dia kemarin." Sambungku berusaha agar Ibu membatalkan niatnya mengundang Markus.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvERLPKCgM
Tapi usahaku tampak sia-sia saat melihat ibuku tersenyum dengan mata yang berbinar, "Bagusnya emang langsung ketemu dong sayang." Ucapnya membujuk.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltA4ac5wht
"Ummi juga udah masak banyak buat kita nanti. Sayang kalau ga dimakan kan?"
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGdVe18oX6
"Kasihin ke satpam komplek kan bisa Mi? Biasanya juga Ummi sering ngasih kan?" Ucapku berusaha dengan segala cara agar ibu membatalkan niatnya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFN4a3hYmR
"Udah ah.. Ummi udah ngundang Markus masa mau Ummi batalin. Tadi aja dia bilang udah mau jalan. Ga enak dong Ummi!" Ibu berdiri dari duduknya. "Kamu jangan lupa siap-siap, Ummi mau kebawah dulu Sambungnya berlalu keluar
dari kamarku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jAQVMmYxb
Aku kemudian kembali merebahkan badan, menghela nafasku, memutar otak dan berusaha berpikir bagaimana caranya agar Markus tidak datang ke kesini. Aku tidak ingin rumah yang menjadi satu-satunya tempat ternyaman bagiku ini, juga harus terusik dengan adanya sosok Markus
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhICjLeGeKI
Akan tetapi setelah berpikir untuk kesekian kalinya, aku tetap tidak bisa menemukan cara untuk mencegah Markus.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjyyweYrJY
"Apa aku biarkan saja?" Hatiku berbicara.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9LxLCi9yu
Namun dengan cepat aku buang pikiran tersebit karena aku tidak bisa membayangkan bagaimana Markus pasti akan melakukan segala cara untuk meledek, membuli maupun mengejekku di depan ibu nanti, walaupun pasti tidak secara gamblang ataupun terang terangan.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hvgT5JTDE
Membayangkan hal itu saja, sudah membuat bulu kudukku merinding dan tubuhku menggigil. Apalagi pastinya Markus tengah marah besar karena aku sudah mempermalukannya dengan memukulnya di depan banyak orang
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhJ2IJ4N69
Ini sudah terbukti dari banyaknya pesan yang masuk di whatsapp ku, berbagai kata umpatan dan cacian kasar di lontarkan Markus padaku hingga aku sendiri tak berani lagi membuka pesan yang dikirimnya selama seminggu ini.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLqVDUtHs7
Ditengah kebingunanku, tiba-tiba saja sebuah ide muncul dibenakku, "Aku tidak bisa mencegah Markus untuk datang ke rumah, tapi aku bisa mencegah agar dia tidak bertemu denganku." Ucapku merasa pintar.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuy5QD4n1O
Dengan sangat cepat, aku kemudian bergegas mengganti pakaian tidurku dengan baju casual yang biasa aku pakai. Kaos oblong, celana jeans dan hoodie anime kesukaanku, tak lupa dengan sebuah tas ransel yang biasa aku pakai ke sekolah.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXQj9gQje8
Sambil menuruni tangga, aku berteriak pada ibuku, "Ummi, Alif mau ke Mang Juki sebentar!! Laptop Alif katanya udah selesai. Ucapku penuh semangat.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZXMPtKk6X
"Loh.. lohh.. Markus udah mau nyampe loh sayang." Ucap Ibu dari arah dapur mencegatku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd84jVi9ahD
Aku sengaja berpura-pura bingung menggaruk kepala, "Duh, gimana dong?Mang Juki katanya mau ke bandung nanti siang, kalau gak diambil sekarang Mang Jukinya balik 3 hari lagi." Ucapku berbohong. "Besok kan ada pendaftaran SBMPTN online Mi!! File-file yang Alif butuhin ada disitu! Sambungku lagi
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHVJ5jTv7O
"Hmmmm.. Yasudah kalau gitu." Balas Ibu mengalah. Sedangkan Aku berteriak senang di dalam hati, "Tapi abis dari sana langsung pulang ya!! Masa tuan rumah gak ada di rumah waktu tamunya dateng."
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfPvfBVhUa
"Oke siap bosque." Balasku dengan senang hati.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3HP35u1yb
Setelah berpamitan kepada ibu, aku kemudian dengan cepat mengambil sepedaku di garasi. Aku tersenyum karena akhirnya bisa terbebas untuk tidak bertemu dengan Markus, dan aku berencana untuk pergi ke cafe yang tidak jauh dari rumah untuk menghabiskan waktu.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLSSGSggkq
Ku kayuh kemudian sepeda yang sudah menjadi teman hidupku karena aku memang tidak bisa mengendarai sepeda motor. Entah kenapa, diumurku yang sudah menginjak umur orang dewasa ini, aku masih saja belum bisa menemukan keberanian yang cukup untuk melakukannya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNR7aq7YWz8
Tapi dengan sepeda, aku merasa nyaman dan aman untuk mengendarainya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMESbqkEbL
Selang 15 menit, akupun akhirnya sampai di sebuah Coffe Shop yang merupakan sebuah usaha keluarga dari seorang perempuan yang menjadi crushku selama aku SMA
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxS4OLfx6H
Namanya Anifa, nama yang sebenarnya
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iMPDPFejm
terdengar cukup mirip dengan namaku.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWJ5isMWFj
Orangnya cantik, pendiam, serta memiliki wajah
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8XUQRmVOP
yang anggun. Sorot matanya selalu sayu dan
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBiLwm2vh5
adem untuk dipandang.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFgPPWQOop
Selain berprestasi di bidang pendidikan, Anifa juga dikenal sebagai seorang Qoriah, sebutan untuk perempuan yang pintar melantunkan ayat suci.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXL0h7gibYo
Oleh karena itu, saat pertama kali aku mendengarnya
Anifa mengaji, aku langsung tau kalau aku jatuh
cinta pada sosoknya yang alim dan taat itu
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFT9dj3EZ4
Terkadang pula, saya juga berasumsi kalau Anifa terlihat seperti Buku di masa muda. Merekapun juga mempunyai selera fashion yang sama dimana selalu mengenakan pakaian tertutup dan menggunakan hijab yang lebar.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5fyhmW082
"Es coklatnya satu kak." Ucapkanku memesan pada kasir.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhgKz7AE6h
Setelah membayar, akupun segera menuju ke tempat duduk di posisi paling pojok untuk menghindari pertemuan dengan banyak orang.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PvcfAw9ZA
Aku lalu mengeluarkan headsetku, memutar daftar lagu anime kesukaanku dan membuka kosong keluar jendela seperti merasa menjadi seorang tokoh utama.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyi5PPIZvq
Selang hanya beberapa menit setelah pesananku datang, aku melihat sosok Anifa keluar dari arah belakang Coffe Shop sambil menenteng buku-buku ditangannya.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKbZ3L22B4
Seketika aku melupakan semua hal yang mengganggu pikiranku dan fokus melihat sosok Anifa, yang dalam pandanganku seakan sedang berjalan dalam gerakan slow motion.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡke5MLxfs64
“Sungguh indah ciptaanmu tuhan. Kagumku dalam hati.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNngnEIP4T
Namun setelah Anifa lewat dari hadapanku, aku tiba-tiba diingatkan dengan sosok ibuku. Yang saat ini pasti sudah bertemu dengan Markus yang diundangnya datang ke rumah.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx01meGJl9C
Entah kenapa, muncul sebuah perasaan khawatir di dalam hatiku. Mengingat bagaimana sifat Markus yang selain suka bercanda dan mudah bergaul, juga dikenal banyak orang sebagai sosok yang mesum dan kurang terbuka.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhe5bKdCbXB
Badanku seketika berbaring, menyadari kesalahan fatal apa yang telah aku lakukan dengan meninggalkan Markus berduaan saja dengan Ibu di rumah.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Po7tqCFC8
Apalagi saat aku teringat bagaimana Markus membuka buku saat acara kelulusan. Dimana ia membekukan ibuku yang sudah sangat sopan menutup aurat dan memakai pakaian muslimah itu dengan mengompol yang menelanjangi penuh dengan hawa nafsu.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7YepwcxaN
"Sial!" teriakku dalam hati.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qtF8gYQDh
Dengan kecepatan kilat, aku berangkat dari tempat dudukku tanpa meminum minuman yang aku pesan tadi. Aku tergopoh-gopoh berlari menuju sepedaku dan mulai mengayuhnya dengan. pengeluaran tenaga.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjekm8MLdG
Jalan yang bisanya kutempuh dalam waktu 15. menit itupun terasa semakin jauh dan semakin panjang karena hatiku yang gundah.
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptPVcDL5BD
"Semoga Ummi baik-baik saja!"
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yPIkprEch
“Semoga Markus tidak melakukan apa-apa ke Ummi!”
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2MM26p8Zj
"Ya Tuhan!! Semoga tidak terjadi apa-apal"
13665Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubL1YETH0T
Aku terus merapal kata-kata positif dan mengumpulkan doa disepanjang jalan
Bersambung...
ns160.79.111.154da2
