Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
5520Please respect copyright.PENANA6nWzIHUWGp
“Assalamualaikum.”
5520Please respect copyright.PENANAtIneE9jGNQ
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
5520Please respect copyright.PENANA5kSyQLFMJQ
“Iya. Aduh…”
5520Please respect copyright.PENANAsQ1Ln0EXcF
“Kenapa sayang?”
5520Please respect copyright.PENANANlAMNSfxe5
“Cepet berlutut mah?”
5520Please respect copyright.PENANAC7YcH7r8iS
“Berlutut?”
5520Please respect copyright.PENANAh6tI7WhvZz
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
5520Please respect copyright.PENANAi1fpBgNbkv
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
5520Please respect copyright.PENANADiwA4gVMDA
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
5520Please respect copyright.PENANAwwfwuvZopo
“Iya sayang.”
5520Please respect copyright.PENANAsH50uk2IfH
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
5520Please respect copyright.PENANAbF7mhTIN1C
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
5520Please respect copyright.PENANAYK8tfB1AJA
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
5520Please respect copyright.PENANA6aklip8TH2
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
5520Please respect copyright.PENANAwJ1txfGGNg
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
5520Please respect copyright.PENANAlSw5UfVu2Q
“Masih ingin mah?”
5520Please respect copyright.PENANA8iOXS7Ixf2
“Iya sayang.”
5520Please respect copyright.PENANAE0P6DWAP52
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
5520Please respect copyright.PENANAlB84WvWWDX
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
5520Please respect copyright.PENANApjZQfb6HZv
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
5520Please respect copyright.PENANAEFft69Gcin
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
5520Please respect copyright.PENANASsDicgg3XI
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
5520Please respect copyright.PENANArEnr21GWOQ
“Lepasin dong celana Erna mah.”
5520Please respect copyright.PENANASj8k5YJZl3
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
5520Please respect copyright.PENANAjBIANyaio6
5520Please respect copyright.PENANAG7jgPNFh33
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
5520Please respect copyright.PENANAkYd2drroPS
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
5520Please respect copyright.PENANADahLeTllUb
“Jilatin lagi mah!”
5520Please respect copyright.PENANAzYWmumlKee
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
5520Please respect copyright.PENANA1jWVrFPPSW
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
5520Please respect copyright.PENANAzU9aYt8apm
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
5520Please respect copyright.PENANAw7JyVisRaJ
***
5520Please respect copyright.PENANAHRwjz2sxLO
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
5520Please respect copyright.PENANAodD5AGaWwA
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
5520Please respect copyright.PENANAmKesOlO6Al
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
5520Please respect copyright.PENANAovsB2q3B4p
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
5520Please respect copyright.PENANA31dMdvjuod
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
5520Please respect copyright.PENANAnG9i1r7bKc
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
5520Please respect copyright.PENANAzJH0L5msTy
“Sengaja?”
5520Please respect copyright.PENANAUVbJNhvlcn
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
5520Please respect copyright.PENANAMG54GyC85y
“Sini mah, bukain celana Rina!”
5520Please respect copyright.PENANAyeJ1nYd8qm
“Hah, digigit lagi?”
5520Please respect copyright.PENANAYDNuBkagS0
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
5520Please respect copyright.PENANAd1vGqlhl0Q
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
5520Please respect copyright.PENANAbja7LSAlrq
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
5520Please respect copyright.PENANANz4c7aGvqg
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
5520Please respect copyright.PENANAL0Lc1OR6Co
“Masa sih mah?”
5520Please respect copyright.PENANAmyaq0AmMIs
“Iya sayang.”
5520Please respect copyright.PENANAd2UFhRyRgi
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
5520Please respect copyright.PENANAP1kYgbpX88
Erna menganggukan kepala?
5520Please respect copyright.PENANAMze33tHg2i
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
5520Please respect copyright.PENANAnn3T9d0Xoy
“Iya.”
5520Please respect copyright.PENANAnk3EEDRGJF
“Iya apa?”
5520Please respect copyright.PENANAQ54LYYYEeA
“Iya mau.”
5520Please respect copyright.PENANAADhlzllSmt
“Iya mau apa?”
5520Please respect copyright.PENANAeHkoCh4MD3
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
5520Please respect copyright.PENANArVEF3UjWo8
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
5520Please respect copyright.PENANAjnBtKpQ1Xl
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
5520Please respect copyright.PENANA7GPvlC33RT
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
5520Please respect copyright.PENANAJ3HfoEtdCo
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
5520Please respect copyright.PENANA2hWBYugnC6
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
5520Please respect copyright.PENANAT0TyLyTl9g
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
5520Please respect copyright.PENANAkNMv2DaI4s
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
5520Please respect copyright.PENANAEQR6wYWVIP
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
5520Please respect copyright.PENANAOkYXVcpeWN
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
5520Please respect copyright.PENANAfN3EQMa3AX
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
5520Please respect copyright.PENANA5gCbSYupuo
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
5520Please respect copyright.PENANAdHtFEVjmvP
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
5520Please respect copyright.PENANAjl7pTcYRuG
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
5520Please respect copyright.PENANA1KfcJi3LpQ
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
5520Please respect copyright.PENANAyfW8lV27j3
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
5520Please respect copyright.PENANAV65uzxYgqr
***
5520Please respect copyright.PENANA7WUgpKMqF1
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
5520Please respect copyright.PENANAF9w2GRkytQ
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
5520Please respect copyright.PENANApor3sDjsnx
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
5520Please respect copyright.PENANA9gQlmh5i3s
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
5520Please respect copyright.PENANAKerC1xZ7at
“Nanti mama main aja sama papa!”
5520Please respect copyright.PENANA0VgXErguNh
“Iya deh.”
5520Please respect copyright.PENANAevnO9TQyVF
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5520Please respect copyright.PENANAi8B8UJvzKU
***
5520Please respect copyright.PENANAS3TERugzTb
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
5520Please respect copyright.PENANAB5JRLJnvBZ
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5520Please respect copyright.PENANAGNcDIAsozD
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
5520Please respect copyright.PENANAdGa2fP36v2
***
5520Please respect copyright.PENANAqYf2QPPNBH
“Papamu mulai jarang belai mama.”
5520Please respect copyright.PENANARi295U5lu8
“Lho, emang kenapa Mah?”
5520Please respect copyright.PENANA5JEhWAcDmF
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
5520Please respect copyright.PENANALZ6l7yF61g
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
5520Please respect copyright.PENANAPPFE4qIiJB
“Oke deh.”
5520Please respect copyright.PENANAdEuRierQUh
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
5520Please respect copyright.PENANAjIW9xLQ4hm
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
5520Please respect copyright.PENANACYQxR6TRSq
“Gerah sih pah.”
5520Please respect copyright.PENANAGGiJ59zWXx
“Kan malu kalau dilihat orang.”
5520Please respect copyright.PENANA48Xy8gnamN
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
5520Please respect copyright.PENANAVCmrMquZqU
“Ya, terserah kamu saja.”
5520Please respect copyright.PENANAbdzkmnMS00
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
5520Please respect copyright.PENANAoAzSZtFyTB
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
5520Please respect copyright.PENANAiQhiurmApy
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
5520Please respect copyright.PENANAhdQBeUyFZh
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
5520Please respect copyright.PENANAaoPI4OTcWN
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
5520Please respect copyright.PENANAbiQHsyzSLm
***
5520Please respect copyright.PENANAgVH0WC3PqT
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
5520Please respect copyright.PENANAetGWtZNJAL
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
5520Please respect copyright.PENANAs666plFbgz
“Emang kenapa?”
5520Please respect copyright.PENANA6MAU5HLM8z
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
5520Please respect copyright.PENANAN4Q3U784jn
***
5520Please respect copyright.PENANANqUsLbyNbS
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
5520Please respect copyright.PENANAFTLZDyBWNv
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
5520Please respect copyright.PENANA9qEjBOa5YJ
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
5520Please respect copyright.PENANAmRj6EOGRux
***
5520Please respect copyright.PENANAuzRUQO9tgW
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
5520Please respect copyright.PENANAH9DACpwPhq
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
5520Please respect copyright.PENANAKufkHuZ1gA
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
5520Please respect copyright.PENANAN35yD8F46i
***
5520Please respect copyright.PENANACNwORTBB7K
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
5520Please respect copyright.PENANAZs47VtjhIb
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
5520Please respect copyright.PENANAChVEG5f8Rh
“Seperti ini bagaimana?”
5520Please respect copyright.PENANAzqbxSNVfeB
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
5520Please respect copyright.PENANAvojiWdPbCV
***
5520Please respect copyright.PENANAouxeT5wPD0
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
5520Please respect copyright.PENANAWW1Ip8WWKZ
***
5520Please respect copyright.PENANAGFQ0GUaTzr
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
5520Please respect copyright.PENANANIYW5M0NCs
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
5520Please respect copyright.PENANABMj5Y9oeAK
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
5520Please respect copyright.PENANAuEVXUdiBxJ
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
5520Please respect copyright.PENANAvml740P5vf
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
5520Please respect copyright.PENANA7IJZx8PD0Q
“Iya.”
5520Please respect copyright.PENANAJbenbpkD6w
***
5520Please respect copyright.PENANAHl26QW7vzW
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns3.143.211.215da2