Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
14310Please respect copyright.PENANAzQ3dEvdL9u
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
14310Please respect copyright.PENANAXE3XUdH9gc
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
14310Please respect copyright.PENANA85VZdieQM4
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
14310Please respect copyright.PENANASzLsoTgOtS
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
14310Please respect copyright.PENANAoCUQ0gqO0p
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
14310Please respect copyright.PENANAlDZlO7IS4e
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
14310Please respect copyright.PENANAjb8q7RQgH3
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
14310Please respect copyright.PENANAnQq34rqNTl
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
14310Please respect copyright.PENANA8RBXUUZHnd
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
14310Please respect copyright.PENANAspd9Ka7ZmW
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
14310Please respect copyright.PENANA4bNe52LH7K
“Iya, sama – sama kek.”
14310Please respect copyright.PENANAxRSpC7CI71
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
14310Please respect copyright.PENANAsN8GgYqXXR
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
14310Please respect copyright.PENANAFWY2jKl2lB
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
14310Please respect copyright.PENANAYj83Q0y3yh
+-+
14310Please respect copyright.PENANAC5GTH69Oge
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
14310Please respect copyright.PENANAoYSj3fEGZz
“Assalamualaikum.”
14310Please respect copyright.PENANAqR2a13F1kd
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
14310Please respect copyright.PENANAL9gXIebA6v
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
14310Please respect copyright.PENANAqXCPLK0Nfx
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
14310Please respect copyright.PENANASOUv4kDJyL
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
14310Please respect copyright.PENANAt6Ta61UikM
“Gimana sekolahnya sayang?”
14310Please respect copyright.PENANAxgHthlZyje
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
14310Please respect copyright.PENANAHB0FmNrZKU
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
14310Please respect copyright.PENANA4urq5kthsY
14310Please respect copyright.PENANAqNtgoE34Bq
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
14310Please respect copyright.PENANA32SPdnB7tQ
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
14310Please respect copyright.PENANAyWgVjaQ1DN
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
14310Please respect copyright.PENANAejqcO0E4DE
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
14310Please respect copyright.PENANApWMw7yA4ZN
“Diapa – apain bagaimana?”
14310Please respect copyright.PENANAgdKNN6Eh0h
“Mama takut kamu diculik sayang.”
14310Please respect copyright.PENANAeLWB19ZXxL
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
14310Please respect copyright.PENANAHlQzV5MtfF
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
14310Please respect copyright.PENANAt5hV48UYSk
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
14310Please respect copyright.PENANAWuSSXA5urn
“Pokoknya gak boleh.”
14310Please respect copyright.PENANAELTjiIHGcU
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
14310Please respect copyright.PENANA803dW37g9u
“Temen siapa?”
14310Please respect copyright.PENANAO5X5wpmLY5
“Sukma mah.”
14310Please respect copyright.PENANAddeSQhmofw
“Ganti dulu pakaiannya.”
14310Please respect copyright.PENANAQo0J5mj6Tb
“Iya dong mah.”
14310Please respect copyright.PENANACkoZLCnKNJ
@@@
14310Please respect copyright.PENANAs1G5jgJd8n
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
14310Please respect copyright.PENANADTY1AiCOuG
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
14310Please respect copyright.PENANA5Uz1FxtUDu
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
14310Please respect copyright.PENANA4jWGzA55mH
“Waalaikum salam.”
14310Please respect copyright.PENANAIrsJANBZMZ
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
14310Please respect copyright.PENANA0eY2fQbzZc
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
14310Please respect copyright.PENANAkD9BIgOGhW
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
14310Please respect copyright.PENANAxUv0gbfPkY
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
14310Please respect copyright.PENANAKnyOb3r4Qc
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
14310Please respect copyright.PENANAIkCs9jkbYb
* * *
14310Please respect copyright.PENANAse94LtuoBt
“Erna mana mah?”
14310Please respect copyright.PENANATMAVIF1mjB
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
14310Please respect copyright.PENANA45iTf1Qg7a
“Sampai jam segini?”
14310Please respect copyright.PENANAqVFItQytVa
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
14310Please respect copyright.PENANARMAo3RafAa
“Tumben mama izinin.”
14310Please respect copyright.PENANAxGDf7goICo
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
14310Please respect copyright.PENANAiuyWFEW4ff
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
14310Please respect copyright.PENANAXGlroL57IK
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
14310Please respect copyright.PENANAdG8IDwWYqJ
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
14310Please respect copyright.PENANAF97MTxXore
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
14310Please respect copyright.PENANA6uaPybXpmI
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
14310Please respect copyright.PENANAGHrXwmFFqI
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
14310Please respect copyright.PENANAQBNnUiL620
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
14310Please respect copyright.PENANAQeSTffBTvr
***
14310Please respect copyright.PENANATVKyeJ8OHa
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
14310Please respect copyright.PENANA40Yl86dQpS
***
14310Please respect copyright.PENANAf6C42Kf4de
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
14310Please respect copyright.PENANA1G9O79dPvM
“Cukup satu kata, kenapa?”
14310Please respect copyright.PENANA1X6w3IqsWt
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
14310Please respect copyright.PENANAPuHeSeoO4i
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
14310Please respect copyright.PENANA0gIqpy7BKf
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
14310Please respect copyright.PENANAwt8q2oIDDX
Hening.
14310Please respect copyright.PENANADG8AegbCrN
Hening..
14310Please respect copyright.PENANAUDMDFvoPds
Hening…
14310Please respect copyright.PENANA3h0QnRY6en
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
14310Please respect copyright.PENANAgCldTfogEB
“Maksudmu apa?”
14310Please respect copyright.PENANAM5au7pveIk
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
14310Please respect copyright.PENANAvuvlHtGbTB
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
14310Please respect copyright.PENANAN9KEiLOEoN
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
14310Please respect copyright.PENANAZ5w5rru7Le
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
14310Please respect copyright.PENANAM50EksJ4Ju
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
14310Please respect copyright.PENANAIGIdc3IruD
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
14310Please respect copyright.PENANAgPcfSbYjfy
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
14310Please respect copyright.PENANAmDE2RJW2PJ
“Bersihin dong mah”
14310Please respect copyright.PENANAX1SfAkOab0
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
14310Please respect copyright.PENANAjW8pjLIHyh
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
14310Please respect copyright.PENANAZQXJKCOMKU
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
14310Please respect copyright.PENANAEGOYHrYK5z
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
14310Please respect copyright.PENANAWzyEAFSwrm
“Iya nak.”
14310Please respect copyright.PENANASOEvrGiHqL
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
14310Please respect copyright.PENANA2P0AqdrLG6
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
14310Please respect copyright.PENANARGJtfxc39P
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
14310Please respect copyright.PENANA6EuvDdUIEp
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
14310Please respect copyright.PENANAdNcwuoDPxU