Aku Dihamili Tetangga
20540Please respect copyright.PENANAX06jOZNYbA
Namaku Lani, seorang ibu rumah tangga, umurku 36 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 44 tahun, seorang pegawai di pemerintahan di Bantul. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku walaupun sudah terbilang berumur tapi sangat terawat, karena aku rajin ke salon dan fitnes dan yoga. Kata orang, aku mirip seperti Sandy Harun.
20540Please respect copyright.PENANA5fjXRoPBrC
20540Please respect copyright.PENANANHMgrEacNh
20540Please respect copyright.PENANAnoOdJsV58o
Tubuhku masih bisa dikatakan langsing, walaupun payudaraku termasuk besar, karena sudah punya anak dua. Anakku yang pertama bernama Rika, seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan. Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Semenjak tidak lagi sibuk mengurusi anak-anak, kehidupan seksku semakin tua justru semakin menjadi-jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh kekar, juga orang yang sangat terbuka soal urusan seks. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.
20540Please respect copyright.PENANAUKSE5iF37E
20540Please respect copyright.PENANAzDgCjG2WXk
20540Please respect copyright.PENANA8ifJX4fGIT
Aku dan suamiku sering browsing masalah-masalah seks, baik video, cerita, ataupun foto-foto. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Entah mengapa, semenjak kami sering berseluncur di internet, gairah seksku semakin menggebu. Sebagai tentara, suami sering tidak ada di rumah, tapi kalau pas di rumah, kami langsung main kuda-kudaan, hehehe. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi. Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Tapi sekarang kami lebih sering pakai kondom, atau lebih seringnya suamiku ‘keluar’ di luar. Biasanya di mukaku, di payudara, atau bahkan di dalam mulutku. Pokoknya kami sangat hati-hati agar Sangga tidak punya adik lagi. Dan tenang saja, suamiku sangat jago mengendalikan muncratannya, jadi aku tidak khawatir muncrat di dalam rahimku. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi. Payudaraku masih cukup kencang karena terawat. Tapi yang jelas, bodiku masih semlohai, karena aku masih punya pinggang. Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Sudah kebiasaan sih dari remaja.
20540Please respect copyright.PENANAAK8JmnHsSL
20540Please respect copyright.PENANAgHjkqE32rl
20540Please respect copyright.PENANADbpyBxnf72
Suamiku termasuk seorang pejabat yang baik. Dia ramah pada setiap orang. Di kampung dia termasuk aparat yang disukai oleh para tetangga. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. Kalau pas di rumah, suamiku sering mengajak anak-anak muda untuk bermain dan bercakap-cakap di teras rumah. Semenjak setahun yang lalu, di halaman depan rumah kami di bangun semacam gazebo untuk nongkrong para tetangga. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Selain bapak-bapak, ada juga pemuda dan remaja yang sering bermain di rumah. Salah satunya karena gazebo itu juga dipergunakan sebagai perpustakaan untuk warga.
20540Please respect copyright.PENANAHu6vNiDOgA
20540Please respect copyright.PENANAECy2ieU5vS
20540Please respect copyright.PENANAuQoqKqBxP6
Salah satu anak kampung yang paling sering main ke rumah adalah Indun, yang masih SMP kelas 2. Dia anak tetangga kami yang berjarak 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan ringan tangan. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. Sejak masih anak-anak, Indun dekat dengan anak-anak kami, mereka sering main karambol bareng di gazebo kami. Bahkan kadang-kadang Indun menginap di situ, karena kalau malam, gazebo itu diberi penutup oleh suamiku, sehingga tidak terasa dingin. Pada suatu malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di kamar kami. Semenjak sering melihat adegan blow job di internet, aku jadi kecanduan mengulum penis suamiku. Apalagi penis suamiku adalah penis yang paling gagah sedunia bagiku. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Padahal dulu waktu masih pengantin muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Entah kenapa sekarang di usia yang sudah pertengahan kepala tiga ini aku justru tergila-gila mengulum batang suamiku. Bahkan aku bisa orgasme hanya dengan mengulum batang besar itu. Tiap nonton film blue pun mulutku serasa gatal. Kalau pas tidak ada suamiku, aku selalu membawa pisang kalau nonton film-film gituan. Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Malam itu pun aku dengan rakus menjilati penis suamiku. Bagi mas Prasojo, mulutku adalah vagina keduanya. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki. Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suamiku masuk ke dalam mulutku. Malam itu kami lupa kalau Indun tidur di gazebo kami. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu penis suamiku mengaduk-aduk vaginaku. Suamiku sangat kuat. Malam itu aku sudah berkali-kali orgasme, sementara suamiku masih segar bugar dan menggenjotku terus menerus. Tiba-tiba kami tersentak, ketika kami mendengar suara berisik di jendela. Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Di luar nampak Indun dengan wajah kaget dan gemetaran ketahuan mengintip kami. Suamiku nampak marah dan melongokkan badannya keluar jendela. Indun yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk selokan kecil di teras rumah. Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.
20540Please respect copyright.PENANAT7r7sU6dy8
20540Please respect copyright.PENANABvGzyzvXoh
20540Please respect copyright.PENANAMWX9RbGrsI
“Walah, Ndun! Kamu itu ngapain?” bentaknya.
20540Please respect copyright.PENANApFyjKTwd6i
20540Please respect copyright.PENANAoTqV33pYkp
20540Please respect copyright.PENANAzDbjeTtR4w
Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. Indun gelagepan. Wajahnya meringis menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk sesuatu di halaman. Aku tadinya juga sangat malu diintip anak ingusan itu. Tapi aku juga menyayangi Indun, bahkan seperti anakku sendiri. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Indun.
20540Please respect copyright.PENANATXlGgniDOJ
20540Please respect copyright.PENANAvVp8s8179l
20540Please respect copyright.PENANAleCffjNLqQ
“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Ndun?” Aku mendekati Indun dan memegang tangannya.
20540Please respect copyright.PENANA5LPhcSHSCp
20540Please respect copyright.PENANAMnTxFWSKwM
20540Please respect copyright.PENANAnDunbNz6xb
Wajah Indun sangat memelas, antara takut, sakit, dan malu.
20540Please respect copyright.PENANAKOS69x1fBu
20540Please respect copyright.PENANAcPLQpYoSCC
20540Please respect copyright.PENANAyeI8ujEGa9
“Sudah gak papa. Kamu sakit, Ndun?” tanyaku. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
20540Please respect copyright.PENANAWXJeoDB1Kl
20540Please respect copyright.PENANArzBYhNj4sH
20540Please respect copyright.PENANASsssYooqRC
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. Secara reflek, aku memegang punggungnya, sehingga kami berdua menjadi berpelukan. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku, karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa.
20540Please respect copyright.PENANAVI5ooNnMPu
20540Please respect copyright.PENANAQJwoKKBXkr
20540Please respect copyright.PENANAW6YTZco19N
“Aduh sorri, Ndun” pekikku.
20540Please respect copyright.PENANASrkpWRatJb
20540Please respect copyright.PENANA54NZmOvjLT
20540Please respect copyright.PENANAj4hKPa4tNE
Tiba-tiba suamiku tertawa. Agak kesal aku melirik suamiku, kenapa dia menertawai kami.
20540Please respect copyright.PENANA9ssoi3F7Lz
20540Please respect copyright.PENANAWybtph10nv
20540Please respect copyright.PENANAWKPQ9wjisK
“Aduh Mas ini. Ada anak jatuh kok malah ketawa”
20540Please respect copyright.PENANAhKO6NCEaER
20540Please respect copyright.PENANA1B6I0XVgh4
20540Please respect copyright.PENANAbvlvvChO6d
“Hahaha.. lihat itu, Dik. Si Indun ternyata udah gede, hahaha…” kata suamiku sambil menunjuk selangkangan Indun. Weitss… ternyata mungkin tadi Indun mengintip kami sambil mengocok, karena di atas celananya yang agak melorot, batang kecilnya mencuat ke atas. Penis kecil itu terlihat sangat tegang dan berwarna kemerahan. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Dia tambah gelagepan.
20540Please respect copyright.PENANA1jH7a7EGnH
20540Please respect copyright.PENANAe1dR4BSTNR
20540Please respect copyright.PENANAkRGHPck08K
“Hussh Mas. Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun.
20540Please respect copyright.PENANAG3l0g1840R
20540Please respect copyright.PENANA11XMWGvz0a
20540Please respect copyright.PENANAwIGjhrePsW
“Kamu suka yang lihat barusan, Ndun? Wah, hayooo… kamu nafsu ya lihat istriku?” goda suamiku.
20540Please respect copyright.PENANA7IV6lGdSc2
20540Please respect copyright.PENANARHsttHud48
20540Please respect copyright.PENANAA6SnL5s75d
Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Tentu saja wajah Indun tambah memerah, walaupun tetap saja penis kecilnya tegak berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu.
20540Please respect copyright.PENANA5bQs6lbCOt
20540Please respect copyright.PENANAw902tTV03y
20540Please respect copyright.PENANAnCaYBpT9kt
“Huh, Mas mbok jangan godain dia, mbok tolongin nih, angkat dia”
20540Please respect copyright.PENANA52AxomR3MG
20540Please respect copyright.PENANARfChCXYNSF
20540Please respect copyright.PENANAF8zupSNmnt
“Lha dia khan sudah berdiri, ya tho Ndun? Wakakak” kata suamiku.
20540Please respect copyright.PENANAVWQv3Vgvs2
20540Please respect copyright.PENANAuSEBOVhIkY
20540Please respect copyright.PENANAo7VRo4ihlr
Aku sungguh tidak tega lihat muka anak itu. Merah padam karena malu. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetar dan aku juga kurang kuat, tiba-tiba justru aku yang jatuh menimpanya. Ohhh… aku berusaha untuk menahan badanku agar tidak menindih anak itu, tapi tanganku malah menekan dada Indun dan membuatnya jatuh terlentang sekali lagi. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dan…. ohhhh. Sleppp…. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku.
20540Please respect copyright.PENANADC4vUlA0HZ
20540Please respect copyright.PENANAt0ZS72m4W9
20540Please respect copyright.PENANASqsRbn6Gex
“Waa…!” aku tersentak dan sesaat bingung apa yang terjadi, begitu juga dengan Indun, wajahnya nampak sangat ketakutan. “Aduuuhhh!” teriakku. Sementara suamiku justru tertawa melihat kami jatuh lagi. Tiba-tiba aku sadar benda apa yang bergesekan dengan vaginaku, penis kecil si Indun! Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku.
20540Please respect copyright.PENANAcggei7SYWW
20540Please respect copyright.PENANAJtgYPLdcAJ
20540Please respect copyright.PENANAIXZSWs8nzm
“Ohhhhh…. apa yang terjadi?” Pikirku.
20540Please respect copyright.PENANAaXIvOM7BBO
20540Please respect copyright.PENANAlXFon8dNrZ
20540Please respect copyright.PENANAoKiwfuv7fd
Mungkin juga karena penis Indun yang masih imut dan lobang vaginaku yang biasa digagahi penis besar suami, jadinya sangat mudah diselipin batang kecil itu.
20540Please respect copyright.PENANAjKEjCd7fkW
20540Please respect copyright.PENANAY6qxmR8XYU
20540Please respect copyright.PENANAwX2xIIlSiI
“Ohhh.. Masss???” desisku pada suamiku. Kali ini suamiku berhenti tertawa dan agak kaget.
20540Please respect copyright.PENANAJDZYKXwMEy
20540Please respect copyright.PENANATltWiqSgaW
20540Please respect copyright.PENANA9hjBVXAsSO
“Napa, say?” tanyanya heran.
20540Please respect copyright.PENANAmAvsf5twVk
20540Please respect copyright.PENANA0z6RTKB4E2
20540Please respect copyright.PENANAnPgYoNneBW
Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku nampaknya juga menyadari apa yang terjadi. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Beberapa saat kami bertiga terdiam bingung dengan apa yang terjadi. Aku merasakan penis Indun berdenyut-denyut. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Tentu saja penisnya melesak ke lobangku. Ohhh… aku merasakan sensasi yang biasa kutemui kala sedang bersetubuh.
20540Please respect copyright.PENANA57Ui61QADU
20540Please respect copyright.PENANAtG9rSiM9Zk
20540Please respect copyright.PENANA1PAKOUNh2t
“Ohhh…” desisku. Indun terpekik tertahan. Wajahnya memerah. Tapi aku merasakan pantatnya sedikit dinaikkan merespon selangkanganku. Slepppp… kembali penis itu menusuk dalam lobangku.
20540Please respect copyright.PENANAEf8d0NQkLQ
20540Please respect copyright.PENANA05TNDZ9yQW
20540Please respect copyright.PENANApElJLvveBk
Yang mengherankan suamiku diam saja, entah karena dia kaget atau apa. Hanya aku lihat wajahnya ikut memerah dan sedikit membuka mulutnya, mungkin bingung juga untuk bereaksi dengan situasi aneh ini.
20540Please respect copyright.PENANApq009fZKkG
20540Please respect copyright.PENANAGkXDZuIsaL
20540Please respect copyright.PENANAY3JZbXKh0d
Aku diam saja menahan napas sambil menguatkan tanganku yang menahan tubuhku. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Sementara Indun dengan wajah merah padam menatap mukaku dengan panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, takut, tapi kok penisnya tetap tegang di dalam vaginaku. Dasar anak mesum, pikirku. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku. Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena penisnya sudah terlanjur dalam vaginaku. Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Indun. Suamiku tetap diam saja. Agak kesal juga aku lihat respon mas Prasojo. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Kenapa tidak kuteruskan saja persetubuhanku dengan Indun, toh penisnya sudah menancap di vaginaku. Apalagi kalau lihat muka hornynya yang sudah di ubun-ubun, kasihan lihat Indun kalau tidak diteruskan. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Vaginaku meremas penis Indun di dalam. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.
20540Please respect copyright.PENANAXJYKO90Dq0
20540Please respect copyright.PENANA58DYMkitEf
20540Please respect copyright.PENANAWX5e17yjEy
“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap.
20540Please respect copyright.PENANAsD62ZvvfsE
20540Please respect copyright.PENANAed1U06UtJM
20540Please respect copyright.PENANAmABI0SsNYn
Aku diam saja, hanya saja aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
20540Please respect copyright.PENANAXkMoZY1IXz
20540Please respect copyright.PENANAS7vzgH37V7
20540Please respect copyright.PENANA5iGkGBilG0
Suamiku melongo sekarang. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Indun tidak berani lihat suamiku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu.
20540Please respect copyright.PENANAkOigcNb431
20540Please respect copyright.PENANAo1em5hDHRc
20540Please respect copyright.PENANACoRIawrm5V
“Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Apalagi khan sudah terlanjur masuk, toh sama saja…” bisikku berani ke suamiku.
20540Please respect copyright.PENANASfFgbHSoBA
20540Please respect copyright.PENANA1IgGznBSte
20540Please respect copyright.PENANAV06euYEl8U
Aku tak bisa lagi menduga perasaan suamiku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun. Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Remasanku selalu bikin suamiku tak tahan, karena aku rajin ikut senam. Apalagi ini si Indun, anak ingusan yang tidak berpengalaman. Tiba-tiba, karena sensasi yang aneh ini, aku merasakan orgasme di dalam vaginaku. Jarang aku orgasme secepat itu. Aku merintih dan mengerang sambil memegang erat lengan suamiku. Banjir mengalir dalam lobangku. Otomatis remasan dalam vaginaku menguat, dan penis kecil si Indun dijepit dengan luar biasa.
20540Please respect copyright.PENANAeFlahEI5uo
20540Please respect copyright.PENANAZ33QA6z70c
20540Please respect copyright.PENANAPBWjY6f8bT
Indun meringis dan mengerang. Pantatnya melengkung naik, dann…. croottttttttt………..
20540Please respect copyright.PENANAgFeT510991
20540Please respect copyright.PENANAP17dCqBUyw
20540Please respect copyright.PENANA2vE7esg39M
Cairan panas itu membanjiri rahimku. Aku seperti hilang kendali, semua tiba-tiba gelap dan aku diserbu oleh badai kenikmatan…
20540Please respect copyright.PENANAF7no23VTOG
20540Please respect copyright.PENANAxtwMGS2DZS
20540Please respect copyright.PENANAlFFG7XyZzl
“Ohhhhhhhhhh…”
20540Please respect copyright.PENANA2qfATYuAHV
20540Please respect copyright.PENANAX7c4JW19jX
20540Please respect copyright.PENANAYmDmTykCbT
Aku lalu terkulai sambil menunduk menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Nafasku terengah-engah tidak karuan. Sejenak aku diam tak tahu harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.
20540Please respect copyright.PENANASv76jhtQd1
20540Please respect copyright.PENANAyg6gFI8Wbk
20540Please respect copyright.PENANAxmmv3ryeZI
“Dik… Indun gak pakai kondom ..?” suamiku terbata-bata.
20540Please respect copyright.PENANA32vnTkMf8j
20540Please respect copyright.PENANATrxOYGFfAs
20540Please respect copyright.PENANARhSTbNxPld
Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Ohhh… tiba-tiba aku sadar akan resiko dari persetubuhan ini. Aku dalam masa subur, dan sangat bisa jadi aku bakalan mengandung anak dari Indun, bocah SMP yang masih ingusan.
20540Please respect copyright.PENANAnl2allqFLA
20540Please respect copyright.PENANAm2PSEeNit7
20540Please respect copyright.PENANA5mzEdMVDPT
Pelan-pelan aku berdiri dan mencabut penis Indun dari vaginaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua. Aku dan suamiku mengehela nafas. Cepat cepat aku memperbaiki dasterku. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan.
20540Please respect copyright.PENANAyEHJk0KJpd
20540Please respect copyright.PENANAnHaMZA0XWO
20540Please respect copyright.PENANA0X4ptYYUcc
“Maa.. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya.
20540Please respect copyright.PENANAwmOYBmO5lb
20540Please respect copyright.PENANAiCWHVwrPia
20540Please respect copyright.PENANAkmBcQxIDSR
Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.
20540Please respect copyright.PENANAmKhkRpUL78
20540Please respect copyright.PENANAOBHlIpmoFm
20540Please respect copyright.PENANA8yuPGLCW24
“Sudahlah, Ndun. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.
20540Please respect copyright.PENANAb9e9JEDiyv
20540Please respect copyright.PENANAuB7A1Vjjs5
20540Please respect copyright.PENANAKSCbpcsCsK
“Iya, om. Ma.. maaf ya Om” kata Indun sambil menunduk. Segera dia meluncur pergi lewat halaman samping.
20540Please respect copyright.PENANAuqNmKPfkJE
20540Please respect copyright.PENANAmvB6MtTRLw
20540Please respect copyright.PENANAEHuvoXCv91
“Masuk!” suamiku melihat ke arahku dengan suara agak keras.
20540Please respect copyright.PENANAIHxI0qy48t
20540Please respect copyright.PENANAbl07MchzER
20540Please respect copyright.PENANAYdhs9kNq0W
Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Aduuh, apa yang akan terjadi?bKami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Ohhh apa yang bisa kulakukan. Di dalam kamar tangisanku pecah. Aku tak berani menatap suamiku. Selama ini aku adalah istri yang setia dan bahagia bersama suamiku, tapi malam ini… tiba-tiba aku merasa sangat kotor dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Pada akhirnya dia mengelus pundakku.
20540Please respect copyright.PENANAWJFAA5q3R7
20540Please respect copyright.PENANAeBVtddBnP7
20540Please respect copyright.PENANAEdKvwuJCBJ
“Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
20540Please respect copyright.PENANAwQwsYry0cH
20540Please respect copyright.PENANAVMycMpsfDf
20540Please respect copyright.PENANAzYeVye6zhs
Hatiku sangat lega. Aku menatap suamiku, dan mencium bibirnya. Tiba-tiba aku menjadi sangat takut kehilangan dia. Kami berpelukan lama sekali.
20540Please respect copyright.PENANA8tfFswc9et
20540Please respect copyright.PENANAZC7ZQ3n1RU
20540Please respect copyright.PENANAJHj7cUwWtT
“Tapi mas… kalau aku…… hamil gimana?” tanyaku memberanikan diri.
20540Please respect copyright.PENANAV042iwJ6R9
20540Please respect copyright.PENANAkPPwmPCVn1
20540Please respect copyright.PENANAMujJC18kiE
“Ah.. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”, sanggah suamiku.
20540Please respect copyright.PENANAXB7x4GdISw
20540Please respect copyright.PENANA3aEsyV1Uez
20540Please respect copyright.PENANANa1jW7BHKV
Jawaban itu sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya kami bercinta lagi. Kurasakan suamiku begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa yang ada di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan saja melihat istrinya disetubuhi anak muda. Sampai-sampai aku kelelehan melayani suamiku. Pada orgasme yang ketiga aku menyerah.
20540Please respect copyright.PENANArMG9IpPGo7
20540Please respect copyright.PENANAaypIS4UZJN
20540Please respect copyright.PENANAqW1yuoU8Yd
“Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye.
20540Please respect copyright.PENANAMPatsBObHe
20540Please respect copyright.PENANAGWDeLs3eKW
20540Please respect copyright.PENANAaVptLdwIxm
Suamiku mengeluarkan penisnya dan menyorongkannya ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Sekitar setengah jam kemudian, mulutku penuh dengan sperma suamiku. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu.
20540Please respect copyright.PENANAwzhylmebf4
20540Please respect copyright.PENANAknHjppDw1H
20540Please respect copyright.PENANAfrFhVIr79X
###################
20540Please respect copyright.PENANAHpRR2Tcg0c
20540Please respect copyright.PENANAn1WRlOdp8X
20540Please respect copyright.PENANAjFLpYQlMpy
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Aku dan suamiku tetap dengan kemesraan yang sama. Kami seolah-olah melupakan kejadian malam itu. Hanya saja, Indun belum berani main ke rumah. Agak kangen juga kami dengan anak itu. Sebenarnya rumah kami dekat dengan rumah Indun, tapi aku juga belum berani untuk melihat keadaan anak itu. Hanya saja aku masih sering ketemu ibunya, dan sering iseng-iseng nanya keadaan Indun. Katanya sih dia baik-baik saja hanya sekarang lagi sibuk persiapan mau naik kelas 3 SMP. Seminggu sebelum bulan puasa, Indun datang ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku sendiri dengan riang menemuinya di depan rumah.
20540Please respect copyright.PENANAV8DJ1l6B1d
20540Please respect copyright.PENANAUsLItgsMbj
20540Please respect copyright.PENANAv0FfTJkGFF
“Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku.
20540Please respect copyright.PENANACkblKkSH2J
20540Please respect copyright.PENANANarh3bKW4X
20540Please respect copyright.PENANAZtZLxyBsxG
“Eh, iya bu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu.
20540Please respect copyright.PENANAYazcJiZOqS
20540Please respect copyright.PENANAMWTgx0aLWb
20540Please respect copyright.PENANAB3gTRR2zfY
“Bilang ke mamamu, makasih ya”
20540Please respect copyright.PENANAg0G0XhrcRw
20540Please respect copyright.PENANAN68y8RQ20l
20540Please respect copyright.PENANA6VeeoEhlAa
“Iya bu”, jawab Indun dengan canggung. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Padahal dia jelas masih anak ingusan, dan bukan type-type anak SMP yang populer dan gagah kayak yang jago-jago main basket. Jelas si Indun tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Hanya badannya memang tinggi.
20540Please respect copyright.PENANAbj8XIaHedr
20540Please respect copyright.PENANAVlfxEuX4cj
20540Please respect copyright.PENANAcKzcq837JW
“Ayo masuk dulu. Aku buatin minum ya” ajakku.
20540Please respect copyright.PENANA4eIRwgfN7s
20540Please respect copyright.PENANACwaZyQ3lHZ
20540Please respect copyright.PENANA3qgwslAcwC
Indun tampak masih agak malu dan takut untuk masuk rumah kami. Siang itu suamiku masih dinas ke Kulonprogo. Anak-anak juga tidak ada yang di rumah. Kami bercakap-cakap sebentar tentang sekolahnya dan sebagainya. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. Wah, gak tahu kenapa, aku merasa senang juga diperhatiin sama anak itu badanku. Waktu itu aku mengenakan kaos agak ketat karena barusan ikut kelas yoga bersama ibu-ibu Candra Kirana. Tentunya dadaku terlihat sangat menonjol. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.
20540Please respect copyright.PENANALarOyR4UXQ
20540Please respect copyright.PENANAEzewusmYfl
20540Please respect copyright.PENANAcnQWlvY59I
Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Sudah hampir lewat dua minggu aku belum datang bulan. Tentu saja kejadian waktu itu membuatku bertambah panik. Gimana kalau benar-benar jadi? Aku belum berani bilang pada Mas Prasojo. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Takutnya kalau positif.
20540Please respect copyright.PENANAFVZmoQs4dk
20540Please respect copyright.PENANAH2QMvApjcv
20540Please respect copyright.PENANA3SBGN6G1lK
Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau copot. Lembaran kecil itu menunjukkan kalau aku positif hamil!!! Oh Tuhan!
20540Please respect copyright.PENANA9RnQYaMjk2
20540Please respect copyright.PENANAj35FEkb199
20540Please respect copyright.PENANAl5wIZt5Wra
Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Jelas ini bukan anak suamiku. Kami selalu bercinta dengan aman. Dan jelas sesuai dengan waktu kejadian, ini adalah anak Indun, si anak SMP yang belum cukup umur. Aku benar-benar bingung. Seharian aku tidak dapat berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk tidak karuan. Bukan saja karena aku tidak siap untuk punya anak lagi, tapi juga bagaimana reaksi suamiku, bahwa aku hamil dari laki-laki lain. Itulah yang paling membuatku bingung.
20540Please respect copyright.PENANAKfG0abqawK
20540Please respect copyright.PENANADhpkGJUoLI
20540Please respect copyright.PENANAfHgBsdMkwr
Hari itu aku belum berani untuk memberi tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku.
20540Please respect copyright.PENANAASTkwpg71M
20540Please respect copyright.PENANAAzbP0EOWMP
20540Please respect copyright.PENANAutQLZZXnvy
“Dik Lani, ada apa? Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian.
20540Please respect copyright.PENANAao9xFpQLXI
20540Please respect copyright.PENANAKh3ZlPLr7K
20540Please respect copyright.PENANA8eaNA01GPb
Waktu itu kami sedang tidur bedua. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Suamiku membalas pelukanku.
20540Please respect copyright.PENANADYJkbpRD4A
20540Please respect copyright.PENANAXK91MhKQj1
20540Please respect copyright.PENANARaQdCi1ViG
“Ada apa sayang?” tanyanya.
20540Please respect copyright.PENANAtKsH4pXfld
20540Please respect copyright.PENANAPidWPadpbo
20540Please respect copyright.PENANANgy2Exb8ze
Badan kekarnya memelukku mesra. Aku selalu merasa tenang dalam pelukan laki-laki perkasa itu. Aku tidak berani menjawab. Suamiku memegang mukaku, dan menghadapkan ke mukanya. Sepertinya dia menyadari apa yang terjadi. Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
20540Please respect copyright.PENANAzpxCBozixt
20540Please respect copyright.PENANAJFe5VrV4rl
20540Please respect copyright.PENANAJNaF6ApDUk
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
20540Please respect copyright.PENANAsT2Mk3tnII
20540Please respect copyright.PENANAWFGRcuNwEt
20540Please respect copyright.PENANAnnxDIy6oeI
Jelas suamiku juga kaget. Dia diam saja sambil tetap memelukku. Lalu dia menjawab singkat’
20540Please respect copyright.PENANAEiMAFLS2Gk
20540Please respect copyright.PENANA26ulFIYEJo
20540Please respect copyright.PENANAN08fAUT7Tv
“besok kita ke dokter Merlin”. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba.
20540Please respect copyright.PENANATmrZDqPTdi
20540Please respect copyright.PENANAWjX4IY4hRX
20540Please respect copyright.PENANALzDtbjLi15
Hari selanjut sore-sore kami berdua menemui dokter Merlin. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua.
20540Please respect copyright.PENANAnftRfecYkC
20540Please respect copyright.PENANAcGerHOTbB5
20540Please respect copyright.PENANAJB7VZ4CwB9
“Selamat, Pak dan Bu Prasojo. Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang.
20540Please respect copyright.PENANA6yYmpyaKE8
20540Please respect copyright.PENANAgHLZwT9sTD
20540Please respect copyright.PENANAYId5oA6ZI5
Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru. Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Bagi mereka, adik kecil akan menyemarakkan rumah yang sekarang sudah tidak lagi ada suara anak kecilnya.
20540Please respect copyright.PENANAqmuOhJj85V
20540Please respect copyright.PENANAjLiE4KsXlw
20540Please respect copyright.PENANAWZo5uUFVsI
Malamnya, setelah tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku dengan ganas. Aku tidak tahu apakah dia ingin agar anak itu gugur atau karena dia merasa sangat bernafsu padaku. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kami baru tidur menjelang jam 3 dini hari setelah sepanjang malam kami bergelut di kasur kami. Aku tidak tahu lagi bagaimana wujud mukaku malam itu, karena sepanjang malam mulutku disodok-sodok penis suamiku, dan dipenuhi oleh muncratan spermanya yang sampai tiga kali membasahi muka dan mulutku. Aku hampir tidak bisa bangun pagi harinya, karena seluruh tubuhku seperti remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok harinya hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.
20540Please respect copyright.PENANAF6dL5msGPU
20540Please respect copyright.PENANAPQp8mXHw58
20540Please respect copyright.PENANAK0KOr87RKC
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. Suamiku bertambah hot setiap malam. Aku juga selalu merasa horny. Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya, yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Hamil kali ini justru aku merasa sangat santai dan bernafsu birahi tinggi. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. Kalau pas ada enak, aku tinggal naik dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada aku yang sering kebingungan, dan mencari-cari di internet film-film porno. Sudah itu pasti aku mainin pakai pisang, yang jadi langgananku di pasar setiap pagi, hehehe. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. Itulah hal yang sangat aku syukuri.
20540Please respect copyright.PENANAzl6VNLoaNd
20540Please respect copyright.PENANArUOAZphGLD
20540Please respect copyright.PENANAyfmYLgJUOu
Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah. Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak. Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku. Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan. Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.
20540Please respect copyright.PENANA5YBcd4VCbY
20540Please respect copyright.PENANA3X4tCRH6LM
20540Please respect copyright.PENANAzFRjNAqSZU
Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.
20540Please respect copyright.PENANAvN4CeVj0os
20540Please respect copyright.PENANAWeGlVuXKp0
20540Please respect copyright.PENANAtI9MkSCepy
Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
20540Please respect copyright.PENANAK2z8LbPiCN
20540Please respect copyright.PENANAbENJeaYAqf
20540Please respect copyright.PENANAG6o8QpCskc
“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
20540Please respect copyright.PENANAsyTv9VjJ8O
20540Please respect copyright.PENANAygqmUAgHPf
20540Please respect copyright.PENANAU45OMUGYMf
“Belum, Bu”
20540Please respect copyright.PENANAY8srzNR1MY
20540Please respect copyright.PENANAlW77NXnree
20540Please respect copyright.PENANAj7WqOIegTn
Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
20540Please respect copyright.PENANAX7P38SHdgA
20540Please respect copyright.PENANAmGbfrTa1kQ
20540Please respect copyright.PENANAqmuBNlX38t
Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
20540Please respect copyright.PENANAOaHTqkvHqF
20540Please respect copyright.PENANAVQQEvqjtdd
20540Please respect copyright.PENANAhyAcPQJj9g
Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
20540Please respect copyright.PENANAMQO7REAWNE
20540Please respect copyright.PENANAN9ZEYEu1uM
20540Please respect copyright.PENANASHJNST9f7n
“Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
20540Please respect copyright.PENANApyrWSIfOJ4
20540Please respect copyright.PENANACHgc2mYQ1U
20540Please respect copyright.PENANAzaqMF9PVAq
Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu. Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil. Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.
20540Please respect copyright.PENANA5EWqZBEZON
20540Please respect copyright.PENANAVG7arsGWGR
20540Please respect copyright.PENANAK4xltAy9lh
“Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
20540Please respect copyright.PENANApzECiUlLkr
20540Please respect copyright.PENANALw9moLlXZD
20540Please respect copyright.PENANA5HMZYo7qcO
“Gak papa, kok”
20540Please respect copyright.PENANAi7b6fZfYF5
20540Please respect copyright.PENANA7xN7E76ycq
20540Please respect copyright.PENANAvKHKOSGRNC
Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
20540Please respect copyright.PENANAP48e03nODX
20540Please respect copyright.PENANA3istOe4JaC
20540Please respect copyright.PENANA50xKFYfflk
Indun malu-malu melihat perutku.
20540Please respect copyright.PENANA5fBddp9oTn
20540Please respect copyright.PENANAC0Uuo96EmG
20540Please respect copyright.PENANAKh6vFba4ny
“Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
20540Please respect copyright.PENANAXd0l2yNr12
20540Please respect copyright.PENANAmI1vNlF9cz
20540Please respect copyright.PENANALo0inaKc4x
“Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
20540Please respect copyright.PENANANza7cl3qkr
20540Please respect copyright.PENANA61fvAotDGe
20540Please respect copyright.PENANAJWfwdL4nrp
Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
20540Please respect copyright.PENANANkqQ84a3Qx
20540Please respect copyright.PENANADMcswRjo0c
20540Please respect copyright.PENANAE2N2d01gKC
“Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
20540Please respect copyright.PENANAg5PP7s6ZTf
20540Please respect copyright.PENANAURvtPIpnWZ
20540Please respect copyright.PENANAP6riOsk7DD
Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
20540Please respect copyright.PENANAkjlJqvRECu
20540Please respect copyright.PENANAO1BDDPA6rk
20540Please respect copyright.PENANAKTHiiJf4b1
Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
20540Please respect copyright.PENANAypUQjYC9aY
20540Please respect copyright.PENANANfkHxdyfp0
20540Please respect copyright.PENANAGQ2H7s3WCf
Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.
20540Please respect copyright.PENANA3OoFp7WT7E
20540Please respect copyright.PENANAmmCvJVwTKx
20540Please respect copyright.PENANACLH9Nm7blA
“Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
20540Please respect copyright.PENANA3xo9DgDOih
20540Please respect copyright.PENANAnF57t9nlAB
20540Please respect copyright.PENANAyi7qKyxe0p
Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
20540Please respect copyright.PENANAOJV30NUxhp
20540Please respect copyright.PENANABUW1aqiiNU
20540Please respect copyright.PENANAipWfpcVA0R
“Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
20540Please respect copyright.PENANA4odyZIV4pJ
20540Please respect copyright.PENANACoyKjeFssd
20540Please respect copyright.PENANAHwX3OV0QfA
“Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
20540Please respect copyright.PENANADnDruZIHym
20540Please respect copyright.PENANA1dMCN4ewLq
20540Please respect copyright.PENANAPM8OLNNCYd
“Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
20540Please respect copyright.PENANAxUT5LoVaUt
20540Please respect copyright.PENANAXfybjzn05F
20540Please respect copyright.PENANAoiqxSYqRge
“Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
20540Please respect copyright.PENANAHZYpLPPtt5
20540Please respect copyright.PENANAiEZ9ZxqSO0
20540Please respect copyright.PENANASp4S0om9D3
“Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
20540Please respect copyright.PENANAz6lufAlepX
20540Please respect copyright.PENANApbBmpuOFgX
20540Please respect copyright.PENANAGCVqkP9rrX
“Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku. Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.
20540Please respect copyright.PENANApHUmFV55MD
20540Please respect copyright.PENANAUGY0ep4XGa
20540Please respect copyright.PENANA9r2ZLZH6gj
“Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
20540Please respect copyright.PENANAERmgTjqsIs
20540Please respect copyright.PENANA0pWJc6FiFs
20540Please respect copyright.PENANAqmOZdq4p2S
“Kamu suka punya anak?” tanyaku.
20540Please respect copyright.PENANAIrdfYGYlUH
20540Please respect copyright.PENANAiA6PZaStbu
20540Please respect copyright.PENANA11HMhMjMzi
“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.
20540Please respect copyright.PENANAVzZM0raWCJ
20540Please respect copyright.PENANAhAJ1EMlIEd
20540Please respect copyright.PENANAfV4m34vDmf
Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.
20540Please respect copyright.PENANAjafxEUqFkh
20540Please respect copyright.PENANADilQXnVSjc
20540Please respect copyright.PENANAqpx4X2qAPt
“Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
20540Please respect copyright.PENANAN38TgNWIsI
20540Please respect copyright.PENANAJlxTBLHJvL
20540Please respect copyright.PENANAeI2zci6K5D
“Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
20540Please respect copyright.PENANArvsuIqV5I1
20540Please respect copyright.PENANAUWh0XfbJCC
20540Please respect copyright.PENANArMZXCCw5Rz
“Kenapa?”
20540Please respect copyright.PENANAXUYVjIZF6v
20540Please respect copyright.PENANAWKogA33fIJ
20540Please respect copyright.PENANAzUN5kCRjOX
“Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
20540Please respect copyright.PENANAJcSE8njy8Y
20540Please respect copyright.PENANAmVh0ZBrqr0
20540Please respect copyright.PENANAMgaYWCCtky
“Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
20540Please respect copyright.PENANAX4SFrBzOb8
20540Please respect copyright.PENANAj5oVRoK6Mj
20540Please respect copyright.PENANA70wPaZ7DBY
Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
20540Please respect copyright.PENANAcxnT7Me5cj
20540Please respect copyright.PENANAJWnYq6Cgs2
20540Please respect copyright.PENANACRV0zjacGr
“Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
20540Please respect copyright.PENANAd2BRintdyY
20540Please respect copyright.PENANAPNeXj7Ca7e
20540Please respect copyright.PENANAxy8YtM5ONL
“Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
20540Please respect copyright.PENANArRxXQDrFHO
20540Please respect copyright.PENANAkV1H0O3MHE
20540Please respect copyright.PENANALdlPxjf26o
“Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.
20540Please respect copyright.PENANAxR4MyDyzV4
20540Please respect copyright.PENANAjzjdnBP0am
20540Please respect copyright.PENANAA8yeHm7I15
Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
20540Please respect copyright.PENANAthtlhiYXCg
20540Please respect copyright.PENANAhY5KlGmT8I
20540Please respect copyright.PENANA8yWpJQljOW
“Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
20540Please respect copyright.PENANAZ11u636ejs
20540Please respect copyright.PENANA1oe8xlW0ab
20540Please respect copyright.PENANA2ZPB9ukAwL
Indun belingsatan.
20540Please respect copyright.PENANAYEOXDFgNhQ
20540Please respect copyright.PENANAEGYiyRbO41
20540Please respect copyright.PENANAryXW4QcpIP
“Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
20540Please respect copyright.PENANA2FOYRplNh3
20540Please respect copyright.PENANAkxPVFRnBLI
20540Please respect copyright.PENANASYDla5W9P0
“Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
20540Please respect copyright.PENANA9au0qwXURw
20540Please respect copyright.PENANAzf98KgoijU
20540Please respect copyright.PENANAAqbZgWFn3k
Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
20540Please respect copyright.PENANAM22CEynXcc
20540Please respect copyright.PENANA8pCbGHhWWb
20540Please respect copyright.PENANAQujAyNDnC5
“Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
20540Please respect copyright.PENANAyV12aTtXhq
20540Please respect copyright.PENANAz5RnPnEWE9
20540Please respect copyright.PENANAHWpBBDKeki
Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
20540Please respect copyright.PENANAhQRHCb8mv0
20540Please respect copyright.PENANAb2BaAejkMK
20540Please respect copyright.PENANAehoVjrje8F
“Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
20540Please respect copyright.PENANAnyKhj8xcol
20540Please respect copyright.PENANAL6y328vhnW
20540Please respect copyright.PENANAGKsB3CBUSc
“Iya bu.. Mau banget”
20540Please respect copyright.PENANA8P6wY0cuIF
20540Please respect copyright.PENANAUZEALFoU7h
20540Please respect copyright.PENANAMj7J3rl6AY
Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
20540Please respect copyright.PENANAx57se4pgQz
20540Please respect copyright.PENANA513ApvMeNs
20540Please respect copyright.PENANALSo8qYadYl
Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.
20540Please respect copyright.PENANA1M97m3phXl
20540Please respect copyright.PENANAYKpSSe6JEx
20540Please respect copyright.PENANATjlB7SEEoH
“Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.
20540Please respect copyright.PENANAiI7gP1ggzB
20540Please respect copyright.PENANAdYYUGbQKsw
20540Please respect copyright.PENANApj3VRM8h8Q
Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
20540Please respect copyright.PENANA5OsUldSKK3
20540Please respect copyright.PENANAMniqlAofVI
20540Please respect copyright.PENANAZZbIfrET1d
“Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
20540Please respect copyright.PENANA7OY7dKTx2M
20540Please respect copyright.PENANATCGgq6QPuY
20540Please respect copyright.PENANAeOxvx9IQol
“Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
20540Please respect copyright.PENANAQEdDUsToPL
20540Please respect copyright.PENANATbdcBhtInW
20540Please respect copyright.PENANAJKBWWr6RW9
“Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
20540Please respect copyright.PENANArKEkUXzweK
20540Please respect copyright.PENANAxAKzFjwB6Y
20540Please respect copyright.PENANAlaOXIzu376
Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
20540Please respect copyright.PENANAKHzmzyBt3a
20540Please respect copyright.PENANAdJIbj4o3AK
20540Please respect copyright.PENANAbrUJSpm14m
“Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
20540Please respect copyright.PENANAYEyyvK0mQH
20540Please respect copyright.PENANAwW60g4QzIg
20540Please respect copyright.PENANAIhBTB9slBT
Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.
20540Please respect copyright.PENANAaWXHIfygsh
20540Please respect copyright.PENANAFuYv295SpW
20540Please respect copyright.PENANAQT7V0lBn0l
Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
20540Please respect copyright.PENANApp7GASSrqr
20540Please respect copyright.PENANA5RhkE7JLp7
20540Please respect copyright.PENANAh2TZGyrmoN
“Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
20540Please respect copyright.PENANAQWeLYsXwE8
20540Please respect copyright.PENANAMJHYzjHXFW
20540Please respect copyright.PENANAK2RrA95ASL
Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.
20540Please respect copyright.PENANAwhtc86qit3
20540Please respect copyright.PENANAd3NrXCJhCL
20540Please respect copyright.PENANAuWCHWpsx8q
“Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.
20540Please respect copyright.PENANAEZbcmnLxfE
20540Please respect copyright.PENANAmtvrexCEQg
20540Please respect copyright.PENANAyCCqNBmdNa
Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
20540Please respect copyright.PENANAE8hW0fOXqA
20540Please respect copyright.PENANAnKXxAnJzDX
20540Please respect copyright.PENANA74aPNyDRGr
“Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
20540Please respect copyright.PENANAe1B3bJXF5S
20540Please respect copyright.PENANAXTkNEJ6DJr
20540Please respect copyright.PENANAn2ynT8NaO3
“Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
20540Please respect copyright.PENANAkISmFgQp2r
20540Please respect copyright.PENANAfEysYN73eq
20540Please respect copyright.PENANAqMzTlV953f
Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
20540Please respect copyright.PENANAnnTpnVESWA
20540Please respect copyright.PENANAQAfJEFAGJo
20540Please respect copyright.PENANAZGoB6MIoFW
“Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.
20540Please respect copyright.PENANAO1TfWMgeax
20540Please respect copyright.PENANAek6iZsYgMF
20540Please respect copyright.PENANAMuuMBejVLr
Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
20540Please respect copyright.PENANAp3qEi16w7t
20540Please respect copyright.PENANAd5Ex8kvpmz
20540Please respect copyright.PENANAQROgFgT0MG
“Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
20540Please respect copyright.PENANADqzTdNoYMB
20540Please respect copyright.PENANAmKqj0i3vpe
20540Please respect copyright.PENANASA51KckpGF
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
20540Please respect copyright.PENANAPfrYEfFSOX
20540Please respect copyright.PENANA1Wk9nQjXjK
20540Please respect copyright.PENANAZP7btI0DTq
Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
20540Please respect copyright.PENANAWpIxXuIxQE
20540Please respect copyright.PENANAzM2CZcWCLI
20540Please respect copyright.PENANAgBSfxtQ4YF
Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
20540Please respect copyright.PENANAirzixsr33I
20540Please respect copyright.PENANAa6GHiSHXzn
20540Please respect copyright.PENANAWVODrxiROn
Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.
20540Please respect copyright.PENANAWmadRwnmWw
20540Please respect copyright.PENANAHHLZ1CwcHF
20540Please respect copyright.PENANADV0X4Hh4x8
“Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
20540Please respect copyright.PENANAzYwYWEWygX
20540Please respect copyright.PENANAY6Pa4C8MwG
20540Please respect copyright.PENANA1C5J2Kfx0H
“Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
20540Please respect copyright.PENANAzoHMn2cNYd
20540Please respect copyright.PENANA766sWT1Kr5
20540Please respect copyright.PENANAcepMfZlmWH
“Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
20540Please respect copyright.PENANACgHcsLkSaz
20540Please respect copyright.PENANAG1w1iI58XC
20540Please respect copyright.PENANACGjoNZvBPk
“Hmmm…. “ aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
20540Please respect copyright.PENANAa3N2DRD7JP
20540Please respect copyright.PENANAuwnOX9JnsC
20540Please respect copyright.PENANAqTeETXfpWh
“Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
20540Please respect copyright.PENANA0cm6NKwJqg
20540Please respect copyright.PENANAIXMPUvMuFL
20540Please respect copyright.PENANAokW83PCVX6
“Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
20540Please respect copyright.PENANAw6fDrJHW7r
20540Please respect copyright.PENANArP7Yyh0DgL
20540Please respect copyright.PENANAxRo3UPiOWW
“Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
20540Please respect copyright.PENANALRpju2fYV7
20540Please respect copyright.PENANA0UMCo2Ytvs
20540Please respect copyright.PENANAuqCQNUErws
“Mana aja deh”
20540Please respect copyright.PENANATZxM42xIZl
20540Please respect copyright.PENANAlk3fhuFlHf
20540Please respect copyright.PENANAkaV0D70Nf6
“Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
20540Please respect copyright.PENANAbjvBJnkHYd
20540Please respect copyright.PENANA3FMSb3mj1J
20540Please respect copyright.PENANAvwS691CAjL
“Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
20540Please respect copyright.PENANApCPWHVmYUl
20540Please respect copyright.PENANAEm5P9F2Rvw
20540Please respect copyright.PENANADmck5Cr2hD
Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
20540Please respect copyright.PENANAFd2tIQUiQF
20540Please respect copyright.PENANAQjct0fwDVd
20540Please respect copyright.PENANA6r6A4mhQOW
“Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
20540Please respect copyright.PENANAO3DMrfrvcA
20540Please respect copyright.PENANADluTJECqIC
20540Please respect copyright.PENANAJUrD3tkuoU
Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
20540Please respect copyright.PENANAJbJgqThTWp
20540Please respect copyright.PENANAcHZWsFIBCy
20540Please respect copyright.PENANAL1ny34ZwQ0
Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
20540Please respect copyright.PENANAmJS2FvqIzR
20540Please respect copyright.PENANAPM8wjLqXaR
20540Please respect copyright.PENANAVZw01hSsOI
Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
20540Please respect copyright.PENANAnm0YuslPV1
20540Please respect copyright.PENANAhsFGXYwR18
20540Please respect copyright.PENANAsRF75RUbyO
“Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”
20540Please respect copyright.PENANAgPiZhxMtVA
20540Please respect copyright.PENANAeIg3rm7mKd
20540Please respect copyright.PENANAHHrBla9nca
Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.
20540Please respect copyright.PENANA3C3PWp6MFl
20540Please respect copyright.PENANA7KhtfoI8RY
20540Please respect copyright.PENANAMRWtam5wDH
“Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
20540Please respect copyright.PENANA15NOLURFbL
20540Please respect copyright.PENANAjqeCFzzUkN
20540Please respect copyright.PENANAl2bIhj2Ov4
“Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
20540Please respect copyright.PENANAgrTA20C87u
20540Please respect copyright.PENANAhYTWIzEDBA
20540Please respect copyright.PENANARAZNPsftD7
Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan. Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya. Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.
20540Please respect copyright.PENANAKqXNNw9Z2S
20540Please respect copyright.PENANATEwEZtXwbG
20540Please respect copyright.PENANA3MxYMSm0Sj
“Ohhh”, lenguhnya kecewa.
20540Please respect copyright.PENANAwG9uPumXCZ
20540Please respect copyright.PENANA3S1bSS7Y2s
20540Please respect copyright.PENANAdmWH0kr6Vk
Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu. Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.
20540Please respect copyright.PENANAaObTGe5pqq
20540Please respect copyright.PENANAhVjjI40n5R
20540Please respect copyright.PENANAPSZItTz5MY
“Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
20540Please respect copyright.PENANANEzEJ74T2k
20540Please respect copyright.PENANAtDuWBCO8Da
20540Please respect copyright.PENANAELqFeQcHWG
Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
20540Please respect copyright.PENANAYnSrWiWN7u
20540Please respect copyright.PENANAFheGZolURR
20540Please respect copyright.PENANADaDgWyDwyV
“Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
20540Please respect copyright.PENANA1pwMEmY5ir
20540Please respect copyright.PENANAAZjOaoq5QV
20540Please respect copyright.PENANAi3tC93fdQ5
Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
20540Please respect copyright.PENANAWd77cgPesV
20540Please respect copyright.PENANAhWwf7t5Xxj
20540Please respect copyright.PENANACcJZq3ajiK
“Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
20540Please respect copyright.PENANA2phegisRI8
20540Please respect copyright.PENANAKMqG6CtnQ1
20540Please respect copyright.PENANADg1oIc8Dxu
genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
20540Please respect copyright.PENANACz9mGPVea8
20540Please respect copyright.PENANASU1FUFBeUa
20540Please respect copyright.PENANA4SN1j1c36i
“ohhhhh…”
20540Please respect copyright.PENANAlX5ZyCU3JJ
20540Please respect copyright.PENANAoHqzporoQK
20540Please respect copyright.PENANAHY4o4vxczR
Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.
20540Please respect copyright.PENANAeduYeQeIVs
20540Please respect copyright.PENANAnaoawjiSRA
20540Please respect copyright.PENANAWjE7NgeJZS
########################
20540Please respect copyright.PENANAHA6P1Jwn1N
20540Please respect copyright.PENANAgsVRI99wou
20540Please respect copyright.PENANAcvb1p3Chfv
Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
20540Please respect copyright.PENANAd3MKSXjagb
20540Please respect copyright.PENANAdFa4rkl3F9
20540Please respect copyright.PENANAH6MqrKyp2t
“Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
20540Please respect copyright.PENANAxFSJ7oSVKc
20540Please respect copyright.PENANAbSByeT9Xjo
20540Please respect copyright.PENANA08zDOcJgYD
Indun nampak kaget dan segera duduk.
20540Please respect copyright.PENANAGSVdB0W4lW
20540Please respect copyright.PENANAdon3VgLrE5
20540Please respect copyright.PENANA6B4tfK1NXL
“Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
20540Please respect copyright.PENANAyC4fRz6YWp
20540Please respect copyright.PENANANQtOaMBblK
20540Please respect copyright.PENANAdWRQ4D6ANb
“Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
20540Please respect copyright.PENANALPufsONMA9
20540Please respect copyright.PENANAtTrLpSRfjg
20540Please respect copyright.PENANAPZlrMdwWtP
Kami berpandangan.
20540Please respect copyright.PENANAIgVNfU1l7Z
20540Please respect copyright.PENANAE69xbbKF3Z
20540Please respect copyright.PENANAA37wWJQCTG
“Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
20540Please respect copyright.PENANAArfqInYjef
20540Please respect copyright.PENANAAgWzNccv98
20540Please respect copyright.PENANAg9H7C42114
“Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
20540Please respect copyright.PENANAQGwO1kfkCE
20540Please respect copyright.PENANAXy1mf3lsH7
20540Please respect copyright.PENANA4VBOh1yfSV
Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
20540Please respect copyright.PENANAepaQVqeKRW
20540Please respect copyright.PENANAquDTDqujzO
20540Please respect copyright.PENANA5WAW4j1C1Y
“Ndun, kamu punya pacar?”
20540Please respect copyright.PENANAcK9PYqXt6f
20540Please respect copyright.PENANADrDMEGKiKP
20540Please respect copyright.PENANAwT21vS8odz
“Belum, bu”
20540Please respect copyright.PENANAKo1mB68gM2
20540Please respect copyright.PENANARz7pdWRJ6W
20540Please respect copyright.PENANA2oG30GV4J2
“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
20540Please respect copyright.PENANAksqWmFJ8Gw
20540Please respect copyright.PENANAri3fxdclgm
20540Please respect copyright.PENANAc47q8EFkyk
“Iya bu, gak mungkinlah”
20540Please respect copyright.PENANAe5OI7cuMRz
20540Please respect copyright.PENANAQ55q3QJhKJ
20540Please respect copyright.PENANAouBVvDil9I
“Aku takut kamu rusak karena aku”
20540Please respect copyright.PENANA6ABwns7pRL
20540Please respect copyright.PENANAxg5eKY2Rxs
20540Please respect copyright.PENANAYbCsJDDnft
“Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
20540Please respect copyright.PENANAzFZ26JsuSb
20540Please respect copyright.PENANAqjrqsQxoiK
20540Please respect copyright.PENANACL3T7JVwhi
“Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
20540Please respect copyright.PENANALt428p648Q
20540Please respect copyright.PENANAsFdpAs3B7R
20540Please respect copyright.PENANAjO2EGdcLI4
“Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
20540Please respect copyright.PENANAXgxcy5IaVR
20540Please respect copyright.PENANA4Xk45MbYYR
20540Please respect copyright.PENANAOnPDFw3Uf5
Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
20540Please respect copyright.PENANAIyhHmelYKg
20540Please respect copyright.PENANAnOmpIdIdrJ
20540Please respect copyright.PENANAF14ZSq20oG
“Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
20540Please respect copyright.PENANAhy2yT0jDfg
20540Please respect copyright.PENANA2bltgyuaM4
20540Please respect copyright.PENANAwy4nPHHoYd
Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.
20540Please respect copyright.PENANA8CkRLjEWRx
20540Please respect copyright.PENANAKX5PPewM01
20540Please respect copyright.PENANAIYQXj0cFI3
Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
20540Please respect copyright.PENANAN3UmL7Ub4P
20540Please respect copyright.PENANA3Q6pH9B3sf
20540Please respect copyright.PENANASuZgnA3qgp
“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
20540Please respect copyright.PENANAz0t4ZNrBZv
20540Please respect copyright.PENANAdsfUk6rcJF
20540Please respect copyright.PENANAfeSvx8Wk26
Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
20540Please respect copyright.PENANAmHkJlXA7UX
20540Please respect copyright.PENANA2xXOHuDdaD
20540Please respect copyright.PENANAYoPspzcJnL
“Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
20540Please respect copyright.PENANALnNHTsDwAb
20540Please respect copyright.PENANAewVWyWoo27
20540Please respect copyright.PENANACn9HLT87bT
Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.
20540Please respect copyright.PENANARoqi5IRp5Q
20540Please respect copyright.PENANAMEWdJDXQie
20540Please respect copyright.PENANAeTSHYtkcJt
“Ayo, Ndun, sodok yang kuat”
20540Please respect copyright.PENANACG8jscAcuQ
20540Please respect copyright.PENANA9s3NFmkLoC
20540Please respect copyright.PENANAxveFdogxey
“Iyyyaaa.. Bu”
20540Please respect copyright.PENANAVtenONYb8a
20540Please respect copyright.PENANAe1g1LKPoR5
20540Please respect copyright.PENANA6vfLvVkBQU
“Terusss… Cepat”
20540Please respect copyright.PENANAYVmjlCDLcr
20540Please respect copyright.PENANA5SI7oMVUdx
20540Please respect copyright.PENANA39Hb1pN5WK
Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
20540Please respect copyright.PENANA36PoDeKBaw
20540Please respect copyright.PENANAAsPmrEjBTs
20540Please respect copyright.PENANANzVUc7j2jV
“Ohhh…”
20540Please respect copyright.PENANAXyedDzWdsu
20540Please respect copyright.PENANA7FgUUtXTiX
20540Please respect copyright.PENANAZFx58DYIX6
Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.
20540Please respect copyright.PENANAJiN7sAlIZr
20540Please respect copyright.PENANAesgzX3ko1k
20540Please respect copyright.PENANAcLttM0kCqX
“Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
20540Please respect copyright.PENANA2Qfi4FvQCv
20540Please respect copyright.PENANAS9lr2VDXbn
20540Please respect copyright.PENANAtbjOnbStuE
Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang. Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.
20540Please respect copyright.PENANA7ZvKuOGUM9
20540Please respect copyright.PENANA19FMi9fmWL
20540Please respect copyright.PENANAYsbEaZ6Mhs
######################
20540Please respect copyright.PENANAWwshpgRhj8
20540Please respect copyright.PENANAi7KLitrKOj
20540Please respect copyright.PENANAm8eNku3HPS
Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.
20540Please respect copyright.PENANAsTI8GA46WZ
20540Please respect copyright.PENANAyKVZkw5OWu
20540Please respect copyright.PENANA1H26DHlJyu
“Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
20540Please respect copyright.PENANALCiI38OFXi
20540Please respect copyright.PENANAsIzEdlLtYJ
20540Please respect copyright.PENANA182EJVRfjF
“Biasa aja Bu”
20540Please respect copyright.PENANA55BLAa6Foe
20540Please respect copyright.PENANAjxUpl9wnXY
20540Please respect copyright.PENANA1q1ww1siJR
“Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
20540Please respect copyright.PENANAPYBscJTRA3
20540Please respect copyright.PENANAgONXlsloQF
20540Please respect copyright.PENANAxZCNhW83Uy
“Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
20540Please respect copyright.PENANAHBMsEWtqG5
20540Please respect copyright.PENANABH9pTwlzdP
20540Please respect copyright.PENANALKp1mCg82Q
“Aku takut menganggu sekolahmu”
20540Please respect copyright.PENANAcQ4tUFDSic
20540Please respect copyright.PENANAookkjbVu9g
20540Please respect copyright.PENANAG3BB3KUfG9
“Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
20540Please respect copyright.PENANAXTeG9tvhc4
20540Please respect copyright.PENANAEU1oJZN12l
20540Please respect copyright.PENANAN1Zrz5H87F
“Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
20540Please respect copyright.PENANAV1eoHvQ4PT
20540Please respect copyright.PENANAD4s3HrTMXA
20540Please respect copyright.PENANAMg1BF4dzy9
“Iya Bu”
20540Please respect copyright.PENANAijfU41bKSO
20540Please respect copyright.PENANAglOJMuYGxV
20540Please respect copyright.PENANALCCQ6RbXUz
“Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
20540Please respect copyright.PENANA6RY8HZSZMi
20540Please respect copyright.PENANABgqwlI1wFy
20540Please respect copyright.PENANAhSBngMUEd5
“Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
20540Please respect copyright.PENANAuv9hNzNMIW
20540Please respect copyright.PENANAbdmP6JZtpt
20540Please respect copyright.PENANAcdZi03eQZf
“Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
20540Please respect copyright.PENANAIip56D5cNB
20540Please respect copyright.PENANAfQe5RzC7Xn
20540Please respect copyright.PENANAGR37ssGUFS
“Aku mau jadi pacar Ibu”
20540Please respect copyright.PENANAXfTqHishDK
20540Please respect copyright.PENANADvgYCM0bVI
20540Please respect copyright.PENANAkD0pom7APy
“Lho aku khan sudah bersuami?”
20540Please respect copyright.PENANAfVtSDJV73K
20540Please respect copyright.PENANA0uSBheYGuG
20540Please respect copyright.PENANASDzSpLl3FG
“Ya gak papa, jadi apa saja deh”
20540Please respect copyright.PENANAp38UaI3xnC
20540Please respect copyright.PENANAjzyRk7Y9ML
20540Please respect copyright.PENANAMZX8drjizg
“Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
20540Please respect copyright.PENANA0uct1Jxh4y
20540Please respect copyright.PENANAYinLilFc7W
20540Please respect copyright.PENANAuOuG2etXGe
“Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
20540Please respect copyright.PENANAyWGCxEqhsb
20540Please respect copyright.PENANA4oA9kuAhqn
20540Please respect copyright.PENANApTxucchYFD
“Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
20540Please respect copyright.PENANATzj5HyopJX
20540Please respect copyright.PENANAJjGiyfNFQy
20540Please respect copyright.PENANA0AcR9KjI3q
Kami tidur berpelukan sampai pagi.
20540Please respect copyright.PENANAYgFCKZLuFv
20540Please respect copyright.PENANAtYLrkAkliI
20540Please respect copyright.PENANAVQuPdcfBFC
#######################
20540Please respect copyright.PENANAB8sYhbqG4x
20540Please respect copyright.PENANAYlXA0oXd6y
20540Please respect copyright.PENANA70qmlHlCxq
Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
20540Please respect copyright.PENANA76yeQh7JVt
20540Please respect copyright.PENANAgDNuSVmcP5
20540Please respect copyright.PENANAngfWdXUm7p
Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.
20540Please respect copyright.PENANAJtoDnbShX2
20540Please respect copyright.PENANAMB5qGUxFQ4
20540Please respect copyright.PENANAAiM0B3RFGl
##########################
20540Please respect copyright.PENANA9wbdp7Naj3
20540Please respect copyright.PENANAW86WxCwMiz
20540Please respect copyright.PENANAOaL8T9Od9D
Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun. Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
20540Please respect copyright.PENANAbFS0F3an9W
20540Please respect copyright.PENANAdiyrJJGwlS
20540Please respect copyright.PENANAzs8hiFI27b
“Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
20540Please respect copyright.PENANATZyKBcuAr4
20540Please respect copyright.PENANAjO96ald9bP
20540Please respect copyright.PENANAdx0hUQW5kt
“Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
20540Please respect copyright.PENANAkd8OkT4hm1
20540Please respect copyright.PENANAz5WfbC8G0n
20540Please respect copyright.PENANAZQ0zdECJr0
“Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
20540Please respect copyright.PENANAGmQ3HQTB9M
20540Please respect copyright.PENANAyOdn5EwEn0
20540Please respect copyright.PENANAoZuyyAl1sM
“Ada Bu, sebentar ya Bu”
20540Please respect copyright.PENANAjJCpmDIhm7
20540Please respect copyright.PENANAeujNNksBE0
20540Please respect copyright.PENANALO0XfKFkRc
Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
20540Please respect copyright.PENANASdg6H4BeYq
20540Please respect copyright.PENANAb9tAGabTwA
20540Please respect copyright.PENANASVGdssqPQL
“Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
20540Please respect copyright.PENANArZufA2oRtz
20540Please respect copyright.PENANAb8gMQf8ep4
20540Please respect copyright.PENANAWPDT4KcHFx
“Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
20540Please respect copyright.PENANADWF5FQFtju
20540Please respect copyright.PENANAMd8flKw4aB
20540Please respect copyright.PENANANg9uaSLF9P
“Terus kamu pakai kondom kamu…”
20540Please respect copyright.PENANACWjkL1jq0K
20540Please respect copyright.PENANASysIBBTiS4
20540Please respect copyright.PENANAhKRIu4JBYz
Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku. Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.
20540Please respect copyright.PENANAzr5pbohf2O
20540Please respect copyright.PENANAF6mphuZfS6
20540Please respect copyright.PENANAQh2qS3DGz4
“Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
20540Please respect copyright.PENANAGAztD4024J
20540Please respect copyright.PENANA98hEvxtJak
20540Please respect copyright.PENANAhK5DIRRKdT
“Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
20540Please respect copyright.PENANAqNkdrcVPwA
20540Please respect copyright.PENANADOBfoVHlap
20540Please respect copyright.PENANAExijS11NGu
“Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
20540Please respect copyright.PENANAeCF2CR8Nni
20540Please respect copyright.PENANAMoI7Px4Flu
20540Please respect copyright.PENANAG1t7OLBlzu
Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
20540Please respect copyright.PENANApg9jTAb2nL
20540Please respect copyright.PENANAL3B3uh9dvZ
20540Please respect copyright.PENANAlF1vkVd3iG
“Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
20540Please respect copyright.PENANARxdcr50T7m
20540Please respect copyright.PENANAxITdBGHBqo
20540Please respect copyright.PENANAAr0dyVS4Z4
“Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.
20540Please respect copyright.PENANADG1ervaJ8A
20540Please respect copyright.PENANA8TuMDsiPkj
20540Please respect copyright.PENANAjTpndFqEqR
Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
20540Please respect copyright.PENANAf4vrGOaWRh
20540Please respect copyright.PENANAXXkvoOgHx1
20540Please respect copyright.PENANAtxFcoRS2a7
Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”
20540Please respect copyright.PENANAmyPJcUzocy
20540Please respect copyright.PENANAGq7igvpJBA
20540Please respect copyright.PENANAJHFAy3fuDM
Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.
20540Please respect copyright.PENANALTvSCTU7qv
20540Please respect copyright.PENANARwMUSnFQaO
20540Please respect copyright.PENANAZoqPwnIdl4
Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.
ns216.73.216.166da2