7. Sinta
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAihy9ndALm
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0G8dVEuHG
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4CA9JGKXM
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0YHQHJFqt
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCk277adwU5
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfj0c2MQFNH
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3J1rgXiw8A
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR79jg0DRB5
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVVB4UdnTA
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHeprHmMkv
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwT4phkyX0
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1B1EQxcxAv
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2l689mqeZ
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8e7BO2wkmq
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTdmQRdYqm
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfuacJCOEO
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZszhOpucg
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuasgFBBPIq
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9X7zMPLrrE
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXYbZyWIhL
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VqrcK2d7g
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywLH31qsUc
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHe6v2e0gl
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPGrcPp9c5
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LKtwh7T6S
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgKXq0kWjE
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQW2KeTSH6v
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiVLhVvB5e
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKL0MF8Rwvb
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBT8jslWEq
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30GqIfZKKX
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsXIRUKJMR
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaiEHq05cpm
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1mRiNrWWB
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRI4Aq58roh
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeyaOla01H
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5mXaJd8Jj
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBO1COt6DK
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VpMWCdVtv
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzT1wCcZILY
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9yLaaFzTc
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TlvLS22UZ
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGF3qKStGFf
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsiaGx2DLX
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBoXIFq10R
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyaXX1EuLZ
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOODTbFmdPb
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYat0HTGSz
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWfEot7Qzm
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGySBYPoIfi
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwPIHpkE8e
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBs6YO2IlP
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSR5okoM4tT
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCCrg3oACs
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQZZrqFCEV
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHiRd9Yp2H
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9vAlQpp3S
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCAkFkjw30
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXH5WbfO1g
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZh1RPKDOVB
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78uc2SMut2
"Ta-tapi Mbak?"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjxIYcPBP7
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MFNKi22ZG
Dan aku mengangguk mengiyakan.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEiBtQgM2qP
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUE8v0HWufr
"Tapi Mbak!"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFISm1IVu7T
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZEeueRkLi
Aku mengangguk lagi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvWc4S91DO
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dvN0ZX8jA
"Iya." Jawabku menunduk.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvP1QFt6Vt
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnflxHRNiU
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVquA6xYiP
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjNn2p1aJK
"Maksud Mbak?"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvDFSxPPL9
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg596zZnmld
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW07qPnF1CD
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv90inbS5tq
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Vw5JuTxmm
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAKp3JvngL
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgx9E7JddM
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTiDIbUD6e
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6caotQesGH
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTHik3Vx9X
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpV8xbkBsRQ
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInWgADJGoh
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmo6RltCwRp
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSPeUnWSvQ
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoMah2qDlw
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMr5WSfHhhN
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdcnh43PBj
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5WoH1OD4p
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtUrD4c8uP
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ12rmc51Uz
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImxvoiKpnT
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5mJfOUmvp
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VKTCywrX2
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqt2Exoons
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8RvTRvHcX
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uhgPG0kRO
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyN45t6xKJB
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsM0T0CqTEK
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvCUUgnKjg
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6hdDaIxm1
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNW7C8gxvEW
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5wof7F9Ho
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9Op4MxVe6
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg788YIBEPM
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaORWUkbgBF
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTzlk7HJ76
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspHiPxkSTT
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHybofUaKD
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XqQGZOOCe
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLNO0Z8VFN
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9O4ZZfUZ5y
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRod6DaL47
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSB1IijbstO
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscjgMgI4ip
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBwg3XJv7D
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlX4HLZRV6a
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJVkV6ZT7Y
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ELz237An2
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxVjKcRs0D
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5zYqYWTXb
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYbGfm6DTE
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfuGNP8fYE
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uU4b6CZnK
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKTSL7PwJX
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DXhepj3s3
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerrukPfb4C
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWn2cL47B4
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQJCrn5FfZ
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AyalkqFeN
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzkHtnufMQ
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5NdXMWhUv
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8IuB3O2y8
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtY8dlyDnf
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkO3LHssva4
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSsbJXAy23
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBOKIbOc01
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Es35ym1q8
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDsJf6ReqI
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2BBmSUiRw
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
12278Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjyTirfPKw
Bersambung......
ns216.73.216.205da2
