Kedatangan Mereka: Permainan Dimulai
Pintu terbuka.
Marcus dan Yosep masuk dengan pakaian olahraga lebih ketat dari kemarin, seolah sengaja memamerkan bentuk tubuh mereka.
1954Please respect copyright.PENANAyc6KXYdDrb
"Kamu sudah lihat videonya?" tanya Marcus, tangan langsung meraih pinggang Dewi.
1954Please respect copyright.PENANAbmRcbFSITC
"Iya, tapi... kok ada bagian yang dipotong?"
1954Please respect copyright.PENANAz2HJd2ilUh
Yosep tersenyum, mengeluarkan tablet dari tasnya.
"Bagian itu khusus kita tonton bersama hari ini."
1954Please respect copyright.PENANA7LbrTGYIJR
Layar menyala—memperlihatkan angle kamera lain yang sama sekali tidak Dewi ketahui:
- Close-up wajahnya saat mengerang.
- Tangannya yang menggenggam sprei saat Yosep menekan pantatnya.
- Dan yang paling mengerikan—adegan di ruang ganti, saat ia meremas payudaranya sendiri.
1954Please respect copyright.PENANAC3TUM4WZlE
Dewi tersedak, tapi tubuhnya bereaksi lain—celana ketat putihnya kini lembap di bagian tertentu.
1954Please respect copyright.PENANArgNF88eMNg
"Kami rekam semuanya, Dewi," bisik Marcus, mulutnya di telinganya. "Dan hari ini, kita akan buat adegan baru."
1954Please respect copyright.PENANAG6mIJACENP
1954Please respect copyright.PENANAJUUjVzaYfV
"Kita tak hanya urus tubuh, tapi juga jiwa," ucap Marcus dengan suara rendah sambil menggesekkan tablet di sepanjang paha Dewi. "Latihan fisik saja tidak cukup—kita perlu memahami kebutuhan dasar-mu."
ns216.73.216.120da2