Aku Dihamili Tetangga
19147Please respect copyright.PENANASiSESh90IS
Namaku Lani, seorang ibu rumah tangga, umurku 36 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 44 tahun, seorang pegawai di pemerintahan di Bantul. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku walaupun sudah terbilang berumur tapi sangat terawat, karena aku rajin ke salon dan fitnes dan yoga. Kata orang, aku mirip seperti Sandy Harun.
19147Please respect copyright.PENANAWBXTtZ2AM9
19147Please respect copyright.PENANAWsZylt8Wf8
19147Please respect copyright.PENANAHIlHVY5zHh
Tubuhku masih bisa dikatakan langsing, walaupun payudaraku termasuk besar, karena sudah punya anak dua. Anakku yang pertama bernama Rika, seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan. Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Semenjak tidak lagi sibuk mengurusi anak-anak, kehidupan seksku semakin tua justru semakin menjadi-jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh kekar, juga orang yang sangat terbuka soal urusan seks. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.
19147Please respect copyright.PENANAtd5XfqqV5U
19147Please respect copyright.PENANAzGEF5bbnXM
19147Please respect copyright.PENANAJwoKI08ebw
Aku dan suamiku sering browsing masalah-masalah seks, baik video, cerita, ataupun foto-foto. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Entah mengapa, semenjak kami sering berseluncur di internet, gairah seksku semakin menggebu. Sebagai tentara, suami sering tidak ada di rumah, tapi kalau pas di rumah, kami langsung main kuda-kudaan, hehehe. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi. Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Tapi sekarang kami lebih sering pakai kondom, atau lebih seringnya suamiku ‘keluar’ di luar. Biasanya di mukaku, di payudara, atau bahkan di dalam mulutku. Pokoknya kami sangat hati-hati agar Sangga tidak punya adik lagi. Dan tenang saja, suamiku sangat jago mengendalikan muncratannya, jadi aku tidak khawatir muncrat di dalam rahimku. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi. Payudaraku masih cukup kencang karena terawat. Tapi yang jelas, bodiku masih semlohai, karena aku masih punya pinggang. Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Sudah kebiasaan sih dari remaja.
19147Please respect copyright.PENANAUMKaWTHAeE
19147Please respect copyright.PENANAfaqoDmxmPG
19147Please respect copyright.PENANArpiMext7cs
Suamiku termasuk seorang pejabat yang baik. Dia ramah pada setiap orang. Di kampung dia termasuk aparat yang disukai oleh para tetangga. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. Kalau pas di rumah, suamiku sering mengajak anak-anak muda untuk bermain dan bercakap-cakap di teras rumah. Semenjak setahun yang lalu, di halaman depan rumah kami di bangun semacam gazebo untuk nongkrong para tetangga. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Selain bapak-bapak, ada juga pemuda dan remaja yang sering bermain di rumah. Salah satunya karena gazebo itu juga dipergunakan sebagai perpustakaan untuk warga.
19147Please respect copyright.PENANAQ91TRNKdWS
19147Please respect copyright.PENANAp0F1PK27No
19147Please respect copyright.PENANArKapogh1GG
Salah satu anak kampung yang paling sering main ke rumah adalah Indun, yang masih SMP kelas 2. Dia anak tetangga kami yang berjarak 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan ringan tangan. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. Sejak masih anak-anak, Indun dekat dengan anak-anak kami, mereka sering main karambol bareng di gazebo kami. Bahkan kadang-kadang Indun menginap di situ, karena kalau malam, gazebo itu diberi penutup oleh suamiku, sehingga tidak terasa dingin. Pada suatu malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di kamar kami. Semenjak sering melihat adegan blow job di internet, aku jadi kecanduan mengulum penis suamiku. Apalagi penis suamiku adalah penis yang paling gagah sedunia bagiku. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Padahal dulu waktu masih pengantin muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Entah kenapa sekarang di usia yang sudah pertengahan kepala tiga ini aku justru tergila-gila mengulum batang suamiku. Bahkan aku bisa orgasme hanya dengan mengulum batang besar itu. Tiap nonton film blue pun mulutku serasa gatal. Kalau pas tidak ada suamiku, aku selalu membawa pisang kalau nonton film-film gituan. Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Malam itu pun aku dengan rakus menjilati penis suamiku. Bagi mas Prasojo, mulutku adalah vagina keduanya. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki. Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suamiku masuk ke dalam mulutku. Malam itu kami lupa kalau Indun tidur di gazebo kami. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu penis suamiku mengaduk-aduk vaginaku. Suamiku sangat kuat. Malam itu aku sudah berkali-kali orgasme, sementara suamiku masih segar bugar dan menggenjotku terus menerus. Tiba-tiba kami tersentak, ketika kami mendengar suara berisik di jendela. Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Di luar nampak Indun dengan wajah kaget dan gemetaran ketahuan mengintip kami. Suamiku nampak marah dan melongokkan badannya keluar jendela. Indun yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk selokan kecil di teras rumah. Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.
19147Please respect copyright.PENANA4dTEobSy1W
19147Please respect copyright.PENANAjqJyWY3mIv
19147Please respect copyright.PENANAojKeMFZSEd
“Walah, Ndun! Kamu itu ngapain?” bentaknya.
19147Please respect copyright.PENANAu8KIvmpcIs
19147Please respect copyright.PENANA2i0pw2gwhF
19147Please respect copyright.PENANA5WhD8SHXDm
Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. Indun gelagepan. Wajahnya meringis menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk sesuatu di halaman. Aku tadinya juga sangat malu diintip anak ingusan itu. Tapi aku juga menyayangi Indun, bahkan seperti anakku sendiri. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Indun.
19147Please respect copyright.PENANAfaus4Pt75T
19147Please respect copyright.PENANAq9MrDtTgHO
19147Please respect copyright.PENANAGk4LvdfiUe
“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Ndun?” Aku mendekati Indun dan memegang tangannya.
19147Please respect copyright.PENANAjChKPJ8Mva
19147Please respect copyright.PENANAIzLCy4SzjI
19147Please respect copyright.PENANACYn6Ko65Le
Wajah Indun sangat memelas, antara takut, sakit, dan malu.
19147Please respect copyright.PENANAUshk2KJkHF
19147Please respect copyright.PENANADbsTMXazIz
19147Please respect copyright.PENANAOcNYFRZKaN
“Sudah gak papa. Kamu sakit, Ndun?” tanyaku. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
19147Please respect copyright.PENANAX0BuwWUIU1
19147Please respect copyright.PENANACDUq2NVYlo
19147Please respect copyright.PENANAaRF3oql4N4
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. Secara reflek, aku memegang punggungnya, sehingga kami berdua menjadi berpelukan. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku, karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa.
19147Please respect copyright.PENANAmbcDYOlpex
19147Please respect copyright.PENANAwzzxbxFXWT
19147Please respect copyright.PENANApvJ6TsRpPH
“Aduh sorri, Ndun” pekikku.
19147Please respect copyright.PENANAIX3S0659AF
19147Please respect copyright.PENANAg0kTOaO7eR
19147Please respect copyright.PENANAfzHKOGjsaG
Tiba-tiba suamiku tertawa. Agak kesal aku melirik suamiku, kenapa dia menertawai kami.
19147Please respect copyright.PENANAYetZwWxgt6
19147Please respect copyright.PENANAqojFHfFXoz
19147Please respect copyright.PENANAXw3SmFO5D2
“Aduh Mas ini. Ada anak jatuh kok malah ketawa”
19147Please respect copyright.PENANA8ydUeaJ7JY
19147Please respect copyright.PENANAZKzmpPw5DX
19147Please respect copyright.PENANAmSHgmtOjDo
“Hahaha.. lihat itu, Dik. Si Indun ternyata udah gede, hahaha…” kata suamiku sambil menunjuk selangkangan Indun. Weitss… ternyata mungkin tadi Indun mengintip kami sambil mengocok, karena di atas celananya yang agak melorot, batang kecilnya mencuat ke atas. Penis kecil itu terlihat sangat tegang dan berwarna kemerahan. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Dia tambah gelagepan.
19147Please respect copyright.PENANAn7FmsksVb4
19147Please respect copyright.PENANActDuSssWbq
19147Please respect copyright.PENANAjneEEFwXe1
“Hussh Mas. Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun.
19147Please respect copyright.PENANA4niizQKh5P
19147Please respect copyright.PENANAQBJwe6NSCj
19147Please respect copyright.PENANAUUYPj7wwmi
“Kamu suka yang lihat barusan, Ndun? Wah, hayooo… kamu nafsu ya lihat istriku?” goda suamiku.
19147Please respect copyright.PENANA0s1qmUa68g
19147Please respect copyright.PENANA3d9wreEqRj
19147Please respect copyright.PENANAK8hpOpdBxB
Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Tentu saja wajah Indun tambah memerah, walaupun tetap saja penis kecilnya tegak berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu.
19147Please respect copyright.PENANAb445KjevAe
19147Please respect copyright.PENANAba1wahjrio
19147Please respect copyright.PENANAZkgZA9JD6p
“Huh, Mas mbok jangan godain dia, mbok tolongin nih, angkat dia”
19147Please respect copyright.PENANAefvK1OnDg7
19147Please respect copyright.PENANASX8cHxqUsn
19147Please respect copyright.PENANA2S8h98N2f6
“Lha dia khan sudah berdiri, ya tho Ndun? Wakakak” kata suamiku.
19147Please respect copyright.PENANADYelOMrr3M
19147Please respect copyright.PENANAaCrdguPZRI
19147Please respect copyright.PENANAcKskNGSNJI
Aku sungguh tidak tega lihat muka anak itu. Merah padam karena malu. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetar dan aku juga kurang kuat, tiba-tiba justru aku yang jatuh menimpanya. Ohhh… aku berusaha untuk menahan badanku agar tidak menindih anak itu, tapi tanganku malah menekan dada Indun dan membuatnya jatuh terlentang sekali lagi. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dan…. ohhhh. Sleppp…. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku.
19147Please respect copyright.PENANAWNmNDw9Nax
19147Please respect copyright.PENANAgb1esf3vst
19147Please respect copyright.PENANAgGKBO37Jdo
“Waa…!” aku tersentak dan sesaat bingung apa yang terjadi, begitu juga dengan Indun, wajahnya nampak sangat ketakutan. “Aduuuhhh!” teriakku. Sementara suamiku justru tertawa melihat kami jatuh lagi. Tiba-tiba aku sadar benda apa yang bergesekan dengan vaginaku, penis kecil si Indun! Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku.
19147Please respect copyright.PENANAohVnjPi0xD
19147Please respect copyright.PENANA8X3UBk6XuD
19147Please respect copyright.PENANA6jtyFuycyz
“Ohhhhh…. apa yang terjadi?” Pikirku.
19147Please respect copyright.PENANAmjuqPV7jEE
19147Please respect copyright.PENANAR05AGTa6UL
19147Please respect copyright.PENANA8VkmrAP0Gy
Mungkin juga karena penis Indun yang masih imut dan lobang vaginaku yang biasa digagahi penis besar suami, jadinya sangat mudah diselipin batang kecil itu.
19147Please respect copyright.PENANABi2qPNZ6f2
19147Please respect copyright.PENANAJj94QxkT6K
19147Please respect copyright.PENANAKMQsOBn6Dj
“Ohhh.. Masss???” desisku pada suamiku. Kali ini suamiku berhenti tertawa dan agak kaget.
19147Please respect copyright.PENANAaT6vArt7ZT
19147Please respect copyright.PENANAPrg2UrY42R
19147Please respect copyright.PENANAeGvJIKvPTV
“Napa, say?” tanyanya heran.
19147Please respect copyright.PENANA0gEXpqwxGe
19147Please respect copyright.PENANANaF0XNDOBL
19147Please respect copyright.PENANAgP47y8ydnv
Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku nampaknya juga menyadari apa yang terjadi. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Beberapa saat kami bertiga terdiam bingung dengan apa yang terjadi. Aku merasakan penis Indun berdenyut-denyut. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Tentu saja penisnya melesak ke lobangku. Ohhh… aku merasakan sensasi yang biasa kutemui kala sedang bersetubuh.
19147Please respect copyright.PENANAL6UHxvgDfl
19147Please respect copyright.PENANAic0GnXLf6w
19147Please respect copyright.PENANAtC9yYBSif2
“Ohhh…” desisku. Indun terpekik tertahan. Wajahnya memerah. Tapi aku merasakan pantatnya sedikit dinaikkan merespon selangkanganku. Slepppp… kembali penis itu menusuk dalam lobangku.
19147Please respect copyright.PENANAJT82HEHnaA
19147Please respect copyright.PENANAo78G3nqOWw
19147Please respect copyright.PENANA6NNtuyQUF2
Yang mengherankan suamiku diam saja, entah karena dia kaget atau apa. Hanya aku lihat wajahnya ikut memerah dan sedikit membuka mulutnya, mungkin bingung juga untuk bereaksi dengan situasi aneh ini.
19147Please respect copyright.PENANAVjXx6Sx6zj
19147Please respect copyright.PENANAcbnQG1plJp
19147Please respect copyright.PENANAe6KXQ9P6Oj
Aku diam saja menahan napas sambil menguatkan tanganku yang menahan tubuhku. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Sementara Indun dengan wajah merah padam menatap mukaku dengan panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, takut, tapi kok penisnya tetap tegang di dalam vaginaku. Dasar anak mesum, pikirku. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku. Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena penisnya sudah terlanjur dalam vaginaku. Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Indun. Suamiku tetap diam saja. Agak kesal juga aku lihat respon mas Prasojo. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Kenapa tidak kuteruskan saja persetubuhanku dengan Indun, toh penisnya sudah menancap di vaginaku. Apalagi kalau lihat muka hornynya yang sudah di ubun-ubun, kasihan lihat Indun kalau tidak diteruskan. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Vaginaku meremas penis Indun di dalam. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.
19147Please respect copyright.PENANA3JJd9tzDQD
19147Please respect copyright.PENANARVdr6iFRPB
19147Please respect copyright.PENANA6LS6BqxTdo
“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap.
19147Please respect copyright.PENANAkKYvL36PVA
19147Please respect copyright.PENANAGEbjimJy0b
19147Please respect copyright.PENANAdx1n21O7Rd
Aku diam saja, hanya saja aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
19147Please respect copyright.PENANA4a4XdIdOKg
19147Please respect copyright.PENANAzbH69JeNoO
19147Please respect copyright.PENANA2QrKPMvjKK
Suamiku melongo sekarang. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Indun tidak berani lihat suamiku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu.
19147Please respect copyright.PENANAwxkVNsAtOY
19147Please respect copyright.PENANAWXNWNC7P21
19147Please respect copyright.PENANAQrlQJT269N
“Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Apalagi khan sudah terlanjur masuk, toh sama saja…” bisikku berani ke suamiku.
19147Please respect copyright.PENANAIKuBcpW6dI
19147Please respect copyright.PENANATSiNtEZB3H
19147Please respect copyright.PENANACJLpDS07sd
Aku tak bisa lagi menduga perasaan suamiku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun. Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Remasanku selalu bikin suamiku tak tahan, karena aku rajin ikut senam. Apalagi ini si Indun, anak ingusan yang tidak berpengalaman. Tiba-tiba, karena sensasi yang aneh ini, aku merasakan orgasme di dalam vaginaku. Jarang aku orgasme secepat itu. Aku merintih dan mengerang sambil memegang erat lengan suamiku. Banjir mengalir dalam lobangku. Otomatis remasan dalam vaginaku menguat, dan penis kecil si Indun dijepit dengan luar biasa.
19147Please respect copyright.PENANA2GX9c9xMf1
19147Please respect copyright.PENANAiiKQfEQNJd
19147Please respect copyright.PENANAR2ZF6fHEEY
Indun meringis dan mengerang. Pantatnya melengkung naik, dann…. croottttttttt………..
19147Please respect copyright.PENANAKWviXliQ3O
19147Please respect copyright.PENANAnW3mM5V91r
19147Please respect copyright.PENANAfajSHcf9U8
Cairan panas itu membanjiri rahimku. Aku seperti hilang kendali, semua tiba-tiba gelap dan aku diserbu oleh badai kenikmatan…
19147Please respect copyright.PENANAktbxt0DwzI
19147Please respect copyright.PENANANxkSTPi416
19147Please respect copyright.PENANAitI4F2BQ9z
“Ohhhhhhhhhh…”
19147Please respect copyright.PENANAwLEh372frg
19147Please respect copyright.PENANAevGUQd6DdH
19147Please respect copyright.PENANAFndeGtjcHZ
Aku lalu terkulai sambil menunduk menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Nafasku terengah-engah tidak karuan. Sejenak aku diam tak tahu harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.
19147Please respect copyright.PENANAlb9wXDbXid
19147Please respect copyright.PENANAAWbJnD97CE
19147Please respect copyright.PENANARnlPRkKapj
“Dik… Indun gak pakai kondom ..?” suamiku terbata-bata.
19147Please respect copyright.PENANArvIbQH6xr9
19147Please respect copyright.PENANAFGcZnNWqCZ
19147Please respect copyright.PENANAFi24lf3jRJ
Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Ohhh… tiba-tiba aku sadar akan resiko dari persetubuhan ini. Aku dalam masa subur, dan sangat bisa jadi aku bakalan mengandung anak dari Indun, bocah SMP yang masih ingusan.
19147Please respect copyright.PENANAPGPlCya00n
19147Please respect copyright.PENANAy1jp3BtB7h
19147Please respect copyright.PENANAXQ6KnTpdMz
Pelan-pelan aku berdiri dan mencabut penis Indun dari vaginaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua. Aku dan suamiku mengehela nafas. Cepat cepat aku memperbaiki dasterku. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan.
19147Please respect copyright.PENANAwkMAUoGBkG
19147Please respect copyright.PENANABNu8aFS8l3
19147Please respect copyright.PENANA4xWz0LPCnt
“Maa.. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya.
19147Please respect copyright.PENANAPQmjoT992i
19147Please respect copyright.PENANAVi2VPJeXCc
19147Please respect copyright.PENANADrUWjdvWnG
Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.
19147Please respect copyright.PENANAXNhs8zC4i1
19147Please respect copyright.PENANAnY9w3jora0
19147Please respect copyright.PENANAQZH28RnOOV
“Sudahlah, Ndun. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.
19147Please respect copyright.PENANAyZRbJIoP8x
19147Please respect copyright.PENANAXCVIUw36uG
19147Please respect copyright.PENANAhowWB8lNR0
“Iya, om. Ma.. maaf ya Om” kata Indun sambil menunduk. Segera dia meluncur pergi lewat halaman samping.
19147Please respect copyright.PENANADKTf9qBQsN
19147Please respect copyright.PENANA03pMX0Mzeq
19147Please respect copyright.PENANAKNGcuc4bjo
“Masuk!” suamiku melihat ke arahku dengan suara agak keras.
19147Please respect copyright.PENANAfx9R2Svzar
19147Please respect copyright.PENANA9KRTjGBpRj
19147Please respect copyright.PENANA5f68kcXYRF
Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Aduuh, apa yang akan terjadi?bKami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Ohhh apa yang bisa kulakukan. Di dalam kamar tangisanku pecah. Aku tak berani menatap suamiku. Selama ini aku adalah istri yang setia dan bahagia bersama suamiku, tapi malam ini… tiba-tiba aku merasa sangat kotor dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Pada akhirnya dia mengelus pundakku.
19147Please respect copyright.PENANApZz8tdORzW
19147Please respect copyright.PENANANsG2M88Ziv
19147Please respect copyright.PENANAa7qt5n3USm
“Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
19147Please respect copyright.PENANAXGTWSt8bsw
19147Please respect copyright.PENANAKi2T76MJLg
19147Please respect copyright.PENANAHWS2B33qZb
Hatiku sangat lega. Aku menatap suamiku, dan mencium bibirnya. Tiba-tiba aku menjadi sangat takut kehilangan dia. Kami berpelukan lama sekali.
19147Please respect copyright.PENANA2YdmQBQOqK
19147Please respect copyright.PENANAQ8sy4xZkGj
19147Please respect copyright.PENANAg8WyoQsOqK
“Tapi mas… kalau aku…… hamil gimana?” tanyaku memberanikan diri.
19147Please respect copyright.PENANAKbaNrptAy2
19147Please respect copyright.PENANAV6sNa4egIq
19147Please respect copyright.PENANA35MzzaZ2EJ
“Ah.. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”, sanggah suamiku.
19147Please respect copyright.PENANA0RjDlsAxQ1
19147Please respect copyright.PENANAfdHnBeC721
19147Please respect copyright.PENANAwrRRcCnMKQ
Jawaban itu sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya kami bercinta lagi. Kurasakan suamiku begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa yang ada di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan saja melihat istrinya disetubuhi anak muda. Sampai-sampai aku kelelehan melayani suamiku. Pada orgasme yang ketiga aku menyerah.
19147Please respect copyright.PENANA8TGHFy6RQz
19147Please respect copyright.PENANAawhKtFTB9M
19147Please respect copyright.PENANAd78MzMKuz1
“Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye.
19147Please respect copyright.PENANAkSsvLHRypb
19147Please respect copyright.PENANAvdgRoENcRp
19147Please respect copyright.PENANAPBJpNF21D4
Suamiku mengeluarkan penisnya dan menyorongkannya ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Sekitar setengah jam kemudian, mulutku penuh dengan sperma suamiku. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu.
19147Please respect copyright.PENANA67zswtet3X
19147Please respect copyright.PENANAthSYP4BTnF
19147Please respect copyright.PENANACrNlIAnzxY
###################
19147Please respect copyright.PENANA96ZQvGbCXY
19147Please respect copyright.PENANAWHDz2kpWEf
19147Please respect copyright.PENANA0iQwiDexlh
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Aku dan suamiku tetap dengan kemesraan yang sama. Kami seolah-olah melupakan kejadian malam itu. Hanya saja, Indun belum berani main ke rumah. Agak kangen juga kami dengan anak itu. Sebenarnya rumah kami dekat dengan rumah Indun, tapi aku juga belum berani untuk melihat keadaan anak itu. Hanya saja aku masih sering ketemu ibunya, dan sering iseng-iseng nanya keadaan Indun. Katanya sih dia baik-baik saja hanya sekarang lagi sibuk persiapan mau naik kelas 3 SMP. Seminggu sebelum bulan puasa, Indun datang ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku sendiri dengan riang menemuinya di depan rumah.
19147Please respect copyright.PENANALgWn18Y2CM
19147Please respect copyright.PENANA2NoCHLhNhd
19147Please respect copyright.PENANAgVuiK0WMte
“Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku.
19147Please respect copyright.PENANA1Txs7ue33x
19147Please respect copyright.PENANAjEr4AgFtTx
19147Please respect copyright.PENANACGH7mjWLp0
“Eh, iya bu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu.
19147Please respect copyright.PENANAkwdPw8m8PV
19147Please respect copyright.PENANAhzrTOAiWUg
19147Please respect copyright.PENANAazTBkFrR8T
“Bilang ke mamamu, makasih ya”
19147Please respect copyright.PENANACo1roGnmpp
19147Please respect copyright.PENANAWZHWl62x7C
19147Please respect copyright.PENANAllM7doIe5Y
“Iya bu”, jawab Indun dengan canggung. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Padahal dia jelas masih anak ingusan, dan bukan type-type anak SMP yang populer dan gagah kayak yang jago-jago main basket. Jelas si Indun tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Hanya badannya memang tinggi.
19147Please respect copyright.PENANAJOqnDxBrUq
19147Please respect copyright.PENANA6vVuRX7XRM
19147Please respect copyright.PENANAHGVGJBe3OK
“Ayo masuk dulu. Aku buatin minum ya” ajakku.
19147Please respect copyright.PENANAMDiwBUmjbj
19147Please respect copyright.PENANAZs131LbTjf
19147Please respect copyright.PENANAOg756jvBnV
Indun tampak masih agak malu dan takut untuk masuk rumah kami. Siang itu suamiku masih dinas ke Kulonprogo. Anak-anak juga tidak ada yang di rumah. Kami bercakap-cakap sebentar tentang sekolahnya dan sebagainya. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. Wah, gak tahu kenapa, aku merasa senang juga diperhatiin sama anak itu badanku. Waktu itu aku mengenakan kaos agak ketat karena barusan ikut kelas yoga bersama ibu-ibu Candra Kirana. Tentunya dadaku terlihat sangat menonjol. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.
19147Please respect copyright.PENANATMYzh2nUpZ
19147Please respect copyright.PENANAZfoFbDbj1D
19147Please respect copyright.PENANASnRNVg1qHU
Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Sudah hampir lewat dua minggu aku belum datang bulan. Tentu saja kejadian waktu itu membuatku bertambah panik. Gimana kalau benar-benar jadi? Aku belum berani bilang pada Mas Prasojo. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Takutnya kalau positif.
19147Please respect copyright.PENANA01279lsDk7
19147Please respect copyright.PENANABF2NHAwqlO
19147Please respect copyright.PENANAhoD9wxqcap
Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau copot. Lembaran kecil itu menunjukkan kalau aku positif hamil!!! Oh Tuhan!
19147Please respect copyright.PENANARsM0vY1bzU
19147Please respect copyright.PENANAUgt5ah4mZs
19147Please respect copyright.PENANAxcw60v7eUD
Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Jelas ini bukan anak suamiku. Kami selalu bercinta dengan aman. Dan jelas sesuai dengan waktu kejadian, ini adalah anak Indun, si anak SMP yang belum cukup umur. Aku benar-benar bingung. Seharian aku tidak dapat berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk tidak karuan. Bukan saja karena aku tidak siap untuk punya anak lagi, tapi juga bagaimana reaksi suamiku, bahwa aku hamil dari laki-laki lain. Itulah yang paling membuatku bingung.
19147Please respect copyright.PENANAWBM2NqiRZh
19147Please respect copyright.PENANADTCisnUeef
19147Please respect copyright.PENANAN2FHiHGeTU
Hari itu aku belum berani untuk memberi tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku.
19147Please respect copyright.PENANAMOXz5I0mXY
19147Please respect copyright.PENANAsgaWVzD3AL
19147Please respect copyright.PENANA1e6tS8tQWR
“Dik Lani, ada apa? Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian.
19147Please respect copyright.PENANAZStwKm1jFy
19147Please respect copyright.PENANAkfv8oy4niZ
19147Please respect copyright.PENANATXeeGGZmYm
Waktu itu kami sedang tidur bedua. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Suamiku membalas pelukanku.
19147Please respect copyright.PENANAuKlgHY3mzY
19147Please respect copyright.PENANA1G1xAgeI2i
19147Please respect copyright.PENANAVk7aEyCqnG
“Ada apa sayang?” tanyanya.
19147Please respect copyright.PENANADQtFfWsxrM
19147Please respect copyright.PENANABpHUE5HKaP
19147Please respect copyright.PENANAOOdNQNlFbv
Badan kekarnya memelukku mesra. Aku selalu merasa tenang dalam pelukan laki-laki perkasa itu. Aku tidak berani menjawab. Suamiku memegang mukaku, dan menghadapkan ke mukanya. Sepertinya dia menyadari apa yang terjadi. Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
19147Please respect copyright.PENANAj7CWIazSH3
19147Please respect copyright.PENANAyvuUmYCSDS
19147Please respect copyright.PENANAC4OTw9IcBT
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
19147Please respect copyright.PENANAp3Yp8vixpH
19147Please respect copyright.PENANAvPk9ybeBhX
19147Please respect copyright.PENANA3sdmEKsSEn
Jelas suamiku juga kaget. Dia diam saja sambil tetap memelukku. Lalu dia menjawab singkat’
19147Please respect copyright.PENANA3cQwkQW2jI
19147Please respect copyright.PENANAO2pI6IHmsK
19147Please respect copyright.PENANASpsaQeSYiF
“besok kita ke dokter Merlin”. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba.
19147Please respect copyright.PENANA4juAhZaNpO
19147Please respect copyright.PENANAH8QqUc4hnh
19147Please respect copyright.PENANAmpEqBF0nZa
Hari selanjut sore-sore kami berdua menemui dokter Merlin. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua.
19147Please respect copyright.PENANAzheXwNUUf4
19147Please respect copyright.PENANAcEmN5BUyMa
19147Please respect copyright.PENANAeCiahpfOAI
“Selamat, Pak dan Bu Prasojo. Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang.
19147Please respect copyright.PENANANjdGoAIpyE
19147Please respect copyright.PENANAgAckXdsreH
19147Please respect copyright.PENANAJ61lcDFGEt
Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru. Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Bagi mereka, adik kecil akan menyemarakkan rumah yang sekarang sudah tidak lagi ada suara anak kecilnya.
19147Please respect copyright.PENANAzfKH3LmJwQ
19147Please respect copyright.PENANAbIycfetmb8
19147Please respect copyright.PENANAMBhRfuCOOC
Malamnya, setelah tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku dengan ganas. Aku tidak tahu apakah dia ingin agar anak itu gugur atau karena dia merasa sangat bernafsu padaku. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kami baru tidur menjelang jam 3 dini hari setelah sepanjang malam kami bergelut di kasur kami. Aku tidak tahu lagi bagaimana wujud mukaku malam itu, karena sepanjang malam mulutku disodok-sodok penis suamiku, dan dipenuhi oleh muncratan spermanya yang sampai tiga kali membasahi muka dan mulutku. Aku hampir tidak bisa bangun pagi harinya, karena seluruh tubuhku seperti remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok harinya hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.
19147Please respect copyright.PENANANBavciZRFQ
19147Please respect copyright.PENANAQEtM4IlJn8
19147Please respect copyright.PENANAfCfezRJy0x
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. Suamiku bertambah hot setiap malam. Aku juga selalu merasa horny. Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya, yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Hamil kali ini justru aku merasa sangat santai dan bernafsu birahi tinggi. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. Kalau pas ada enak, aku tinggal naik dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada aku yang sering kebingungan, dan mencari-cari di internet film-film porno. Sudah itu pasti aku mainin pakai pisang, yang jadi langgananku di pasar setiap pagi, hehehe. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. Itulah hal yang sangat aku syukuri.
19147Please respect copyright.PENANAdLyesKz8UT
19147Please respect copyright.PENANAYCOHdDT5Hp
19147Please respect copyright.PENANAbL900KpXNN
Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah. Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak. Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku. Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan. Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.
19147Please respect copyright.PENANAv1W54T4eQa
19147Please respect copyright.PENANArLbI0Jr9jW
19147Please respect copyright.PENANA5QpcT23ylc
Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.
19147Please respect copyright.PENANATTwx8eS6Fz
19147Please respect copyright.PENANAFA7FrEZrmS
19147Please respect copyright.PENANAbHmFhU5SKF
Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
19147Please respect copyright.PENANAVtQB5oSu4E
19147Please respect copyright.PENANA8OUPZwnvnF
19147Please respect copyright.PENANA3vqniMx6Pa
“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
19147Please respect copyright.PENANALJyK8QbVgL
19147Please respect copyright.PENANAeiZ55Mjgxt
19147Please respect copyright.PENANA4otsfNzBem
“Belum, Bu”
19147Please respect copyright.PENANAkgyQsmOXKS
19147Please respect copyright.PENANAE9kcWpzBub
19147Please respect copyright.PENANASLz0PKoi9z
Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
19147Please respect copyright.PENANA8Yhit1lNeP
19147Please respect copyright.PENANAWcblzH76js
19147Please respect copyright.PENANAEnIdbdFVNR
Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
19147Please respect copyright.PENANAUc6mHj5gSq
19147Please respect copyright.PENANAVhgb9MAd2n
19147Please respect copyright.PENANA8XQuI3nSGM
Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
19147Please respect copyright.PENANAvozWu8WXrX
19147Please respect copyright.PENANAFJclfCeZj6
19147Please respect copyright.PENANAGi1AQJrqTO
“Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
19147Please respect copyright.PENANAlpFUOOa0ZS
19147Please respect copyright.PENANA8DAsIrVGvT
19147Please respect copyright.PENANA51eZsZxtpN
Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu. Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil. Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.
19147Please respect copyright.PENANAQ6v44v6NBU
19147Please respect copyright.PENANAwhtpFEbjWT
19147Please respect copyright.PENANAN1ojj8ZR0h
“Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
19147Please respect copyright.PENANACNuAyeW9Hg
19147Please respect copyright.PENANAUDrHWRBzO8
19147Please respect copyright.PENANAV2iXaRWy0L
“Gak papa, kok”
19147Please respect copyright.PENANA8CkWqQvSEf
19147Please respect copyright.PENANAeE4THaHuo1
19147Please respect copyright.PENANAz7KFVAQ5Zn
Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
19147Please respect copyright.PENANAwKbKO45rpq
19147Please respect copyright.PENANALAkKLmpRph
19147Please respect copyright.PENANArjXZQXN3NZ
Indun malu-malu melihat perutku.
19147Please respect copyright.PENANARXF1jxfysS
19147Please respect copyright.PENANASXlcYTVMku
19147Please respect copyright.PENANAeEiXqmsJeK
“Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
19147Please respect copyright.PENANApNar82fphR
19147Please respect copyright.PENANAceFBFnUZI3
19147Please respect copyright.PENANA6mXWtkHN3U
“Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
19147Please respect copyright.PENANAoDMIAA1iFB
19147Please respect copyright.PENANAld6iVh6tMB
19147Please respect copyright.PENANAisxsuTwTuh
Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
19147Please respect copyright.PENANAGZOioo9XUl
19147Please respect copyright.PENANAWfQPP59LNo
19147Please respect copyright.PENANA4d8PLCHg95
“Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
19147Please respect copyright.PENANAzB2J4qPBwo
19147Please respect copyright.PENANAEzCXRmYe2a
19147Please respect copyright.PENANAEIuH9TiAn0
Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
19147Please respect copyright.PENANAkshEa0Zhgl
19147Please respect copyright.PENANAUkOBxMBSaX
19147Please respect copyright.PENANAH9SJilTWdh
Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
19147Please respect copyright.PENANAQVgnPAtD89
19147Please respect copyright.PENANA15jypHuTRB
19147Please respect copyright.PENANA3KdkqZZh5L
Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.
19147Please respect copyright.PENANAxFbItqacfY
19147Please respect copyright.PENANABPeIsdO9r1
19147Please respect copyright.PENANA976uwa7Us1
“Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
19147Please respect copyright.PENANAqtW4rFs0Eq
19147Please respect copyright.PENANAlQNTlTaDou
19147Please respect copyright.PENANAxKoFexXjfp
Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
19147Please respect copyright.PENANAfC8chhmlp1
19147Please respect copyright.PENANANFk4Ooklwa
19147Please respect copyright.PENANAzAYIbrnLNO
“Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
19147Please respect copyright.PENANAO6Jh9rF5XR
19147Please respect copyright.PENANA2y3NcPuaZE
19147Please respect copyright.PENANAuhsfM8XvME
“Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
19147Please respect copyright.PENANABPLrLBe64J
19147Please respect copyright.PENANA3e9OiyIhvH
19147Please respect copyright.PENANAlvqh999keL
“Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
19147Please respect copyright.PENANAA2InFm7a1S
19147Please respect copyright.PENANAOjLTCTn46M
19147Please respect copyright.PENANAUuTLFzHgs9
“Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
19147Please respect copyright.PENANAFubayqtO4v
19147Please respect copyright.PENANAeXUm6o7Qr0
19147Please respect copyright.PENANAvDO4vPsuYr
“Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
19147Please respect copyright.PENANAY5q4izUvyq
19147Please respect copyright.PENANAh6YUFTOl8k
19147Please respect copyright.PENANAERqIz9zA1u
“Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku. Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.
19147Please respect copyright.PENANAAFrKzIkIlu
19147Please respect copyright.PENANAx4v24cd7pC
19147Please respect copyright.PENANA0rsQ1hu5as
“Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
19147Please respect copyright.PENANAY0wmxJRTbi
19147Please respect copyright.PENANAGA4bKJmqja
19147Please respect copyright.PENANAl21X4n0vIu
“Kamu suka punya anak?” tanyaku.
19147Please respect copyright.PENANALsBji7mCTm
19147Please respect copyright.PENANA0u5FaTIInZ
19147Please respect copyright.PENANA1BtsqKS8vM
“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.
19147Please respect copyright.PENANAHpB0c8hjQI
19147Please respect copyright.PENANAvwDFTWOgwh
19147Please respect copyright.PENANAw936ykgCrm
Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.
19147Please respect copyright.PENANAmg7KNd702y
19147Please respect copyright.PENANAw0j1xHHXWq
19147Please respect copyright.PENANAC4FwIHYU1E
“Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
19147Please respect copyright.PENANAOs6XTqecQw
19147Please respect copyright.PENANApwJKyEDKu9
19147Please respect copyright.PENANAn2IKan9QR5
“Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
19147Please respect copyright.PENANAeDN8iWSNnU
19147Please respect copyright.PENANAuGO2stKg9y
19147Please respect copyright.PENANAitYW0yDdct
“Kenapa?”
19147Please respect copyright.PENANA5a4trXY5a6
19147Please respect copyright.PENANAity9HW7H1j
19147Please respect copyright.PENANAGdaFXxC5BB
“Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
19147Please respect copyright.PENANAa0S4ARqznq
19147Please respect copyright.PENANAMPSUV2TrLE
19147Please respect copyright.PENANAKn2pWhTvDE
“Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
19147Please respect copyright.PENANAGlmEebwe6n
19147Please respect copyright.PENANAkALb3x7evD
19147Please respect copyright.PENANAJmle54Lq08
Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
19147Please respect copyright.PENANA0gpYfXkjbX
19147Please respect copyright.PENANAeFE2BZdLmJ
19147Please respect copyright.PENANANciLlJ4UWO
“Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
19147Please respect copyright.PENANAZN1fbZjVGr
19147Please respect copyright.PENANAnaOLCzGIt9
19147Please respect copyright.PENANAPlf5jL9VYC
“Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
19147Please respect copyright.PENANAT5DO7YhCiw
19147Please respect copyright.PENANAA6JSmApA6q
19147Please respect copyright.PENANAZZiSENeYqJ
“Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.
19147Please respect copyright.PENANAIp0x7n4ZHl
19147Please respect copyright.PENANAEvjJSk5sSH
19147Please respect copyright.PENANANYAJJfbxUh
Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
19147Please respect copyright.PENANAPOnCc5p1Cn
19147Please respect copyright.PENANA2SzXBDEMNy
19147Please respect copyright.PENANAKfBC7aSkzF
“Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
19147Please respect copyright.PENANAOd1cyNeNpT
19147Please respect copyright.PENANAplOTNV9Br7
19147Please respect copyright.PENANAdM03UdfFNT
Indun belingsatan.
19147Please respect copyright.PENANAwBvDgGBtJ3
19147Please respect copyright.PENANA6xPONon1r2
19147Please respect copyright.PENANA3r6PhDtQO7
“Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
19147Please respect copyright.PENANApXfBXosaxN
19147Please respect copyright.PENANAAncYhS6sSe
19147Please respect copyright.PENANAxkrfqyjrKm
“Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
19147Please respect copyright.PENANAzKwzvG4dew
19147Please respect copyright.PENANATUZ7DdGQXe
19147Please respect copyright.PENANAJK5qaXOaXT
Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
19147Please respect copyright.PENANA1aHOZlkqJj
19147Please respect copyright.PENANAR0f5lnnKxU
19147Please respect copyright.PENANAcm3usl2dIW
“Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
19147Please respect copyright.PENANARB6rMsJDbi
19147Please respect copyright.PENANACGthc4wb6Y
19147Please respect copyright.PENANAHphzysolGU
Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
19147Please respect copyright.PENANAJ5KTOxGzwg
19147Please respect copyright.PENANAaOrDqYNkZ3
19147Please respect copyright.PENANARpYUiBXKbT
“Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
19147Please respect copyright.PENANA9JHsjWwKf1
19147Please respect copyright.PENANAvSMd2m4TBl
19147Please respect copyright.PENANAAtnCzMLhlD
“Iya bu.. Mau banget”
19147Please respect copyright.PENANA2IXWyjOZxO
19147Please respect copyright.PENANAfm4Cw4uzD7
19147Please respect copyright.PENANAKvQ3Rk3ONU
Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
19147Please respect copyright.PENANAvEzfqRitQ2
19147Please respect copyright.PENANA8cmQAZAmI4
19147Please respect copyright.PENANAywOiog5QOw
Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.
19147Please respect copyright.PENANA1DKBoyEHSW
19147Please respect copyright.PENANAIBR6oWPvzA
19147Please respect copyright.PENANAM4pgW6tCqN
“Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.
19147Please respect copyright.PENANAzvReclWSCq
19147Please respect copyright.PENANAk7BjxcNsV8
19147Please respect copyright.PENANA4lDjVaXt6o
Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
19147Please respect copyright.PENANAhu95JcxYnu
19147Please respect copyright.PENANAaPizzLQpOO
19147Please respect copyright.PENANAlBkOjwYubH
“Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
19147Please respect copyright.PENANA1StWdFGGQk
19147Please respect copyright.PENANAgGLZImGRN4
19147Please respect copyright.PENANAso8XH1clcI
“Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
19147Please respect copyright.PENANAM96FjnbPp5
19147Please respect copyright.PENANAfXyg6XeunY
19147Please respect copyright.PENANA6JVbeBqcrg
“Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
19147Please respect copyright.PENANATt4yocLuDm
19147Please respect copyright.PENANAxXlGOnHILk
19147Please respect copyright.PENANAFVPSNh4gQu
Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
19147Please respect copyright.PENANA3Zb8gtWiVt
19147Please respect copyright.PENANAlKZxAYyZ7T
19147Please respect copyright.PENANAVHodGYoeyO
“Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
19147Please respect copyright.PENANAwNSUFlLtXV
19147Please respect copyright.PENANA7GX3wJb5cp
19147Please respect copyright.PENANAuu8QAgmazZ
Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.
19147Please respect copyright.PENANA2D8iOpagD2
19147Please respect copyright.PENANA3LuTJ0C45L
19147Please respect copyright.PENANAHgtJKalcWw
Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
19147Please respect copyright.PENANAnwNGyBUSgl
19147Please respect copyright.PENANA46hYYKMJCE
19147Please respect copyright.PENANAe7823JunjS
“Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
19147Please respect copyright.PENANABgSrrgUcL7
19147Please respect copyright.PENANAZFursa48lD
19147Please respect copyright.PENANA8iSAe5r7ZR
Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.
19147Please respect copyright.PENANAKiYy3nnJD4
19147Please respect copyright.PENANAoTrZbaXq1p
19147Please respect copyright.PENANAybN7L5hBOp
“Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.
19147Please respect copyright.PENANAvom3lBJbsq
19147Please respect copyright.PENANAkoRHV2v081
19147Please respect copyright.PENANAEN2QhghZ5n
Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
19147Please respect copyright.PENANApNUstKYM6H
19147Please respect copyright.PENANA5UM5eoJPcT
19147Please respect copyright.PENANAZpI4g4RPPG
“Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
19147Please respect copyright.PENANANlBfTBPWFj
19147Please respect copyright.PENANAeK979mgwvv
19147Please respect copyright.PENANAi7XPGiauPJ
“Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
19147Please respect copyright.PENANAB0lK4hatPo
19147Please respect copyright.PENANAZfrv9PUE5Q
19147Please respect copyright.PENANAl6YMyviN4u
Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
19147Please respect copyright.PENANA1j0OfSCcXp
19147Please respect copyright.PENANAgpYSDm6V4P
19147Please respect copyright.PENANAKCrRy1DSgy
“Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.
19147Please respect copyright.PENANAw3hyF7dDYJ
19147Please respect copyright.PENANAQec5bVl4Lq
19147Please respect copyright.PENANAuzmYloxeO4
Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
19147Please respect copyright.PENANA5pwcEVn3iZ
19147Please respect copyright.PENANAhgen0iLMzH
19147Please respect copyright.PENANAAaphcE8SSt
“Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
19147Please respect copyright.PENANAFzpaF9jJFu
19147Please respect copyright.PENANAUzQ2tM8OeQ
19147Please respect copyright.PENANAuLcJG2Lipb
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
19147Please respect copyright.PENANAJwQGJJLiNR
19147Please respect copyright.PENANAR1TFSdtSmX
19147Please respect copyright.PENANATbYWDtlC1x
Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
19147Please respect copyright.PENANAxqZyaNK6Mp
19147Please respect copyright.PENANAdSk19uTmhr
19147Please respect copyright.PENANAFDZcVA3JND
Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
19147Please respect copyright.PENANAmnCKuNHImg
19147Please respect copyright.PENANAI5fBFaeYLv
19147Please respect copyright.PENANASZtpFfqSuC
Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.
19147Please respect copyright.PENANAnw0pyG0xx7
19147Please respect copyright.PENANA4jNSfuOwiE
19147Please respect copyright.PENANAFswFKWFhF5
“Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
19147Please respect copyright.PENANA8uZ0b97sh5
19147Please respect copyright.PENANAgYpH2Mq8Ph
19147Please respect copyright.PENANA2wZZjAOOvc
“Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
19147Please respect copyright.PENANAkplY7cmDcF
19147Please respect copyright.PENANAzHqN1W1lzT
19147Please respect copyright.PENANA4YZwrax3Hn
“Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
19147Please respect copyright.PENANArauko3mON6
19147Please respect copyright.PENANAbT6GhQAeeu
19147Please respect copyright.PENANACjvYAGb524
“Hmmm…. “ aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
19147Please respect copyright.PENANAEbGA1qxsvi
19147Please respect copyright.PENANAe5MkgmMOUC
19147Please respect copyright.PENANAQa1gEFlVuo
“Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
19147Please respect copyright.PENANAjPrmbwSC8E
19147Please respect copyright.PENANAdCzxiUEfDJ
19147Please respect copyright.PENANABy0mm9gIVK
“Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
19147Please respect copyright.PENANA1ERNvyl0u1
19147Please respect copyright.PENANAdP2JWl3iNo
19147Please respect copyright.PENANAdXUaDMePx6
“Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
19147Please respect copyright.PENANAZ2557CAM2B
19147Please respect copyright.PENANAjPDP4FEBRo
19147Please respect copyright.PENANAQKFbgnbgZY
“Mana aja deh”
19147Please respect copyright.PENANAAQnfuz8bcF
19147Please respect copyright.PENANAelE4SBxSka
19147Please respect copyright.PENANA2Va8e9tvkP
“Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
19147Please respect copyright.PENANAfqsIUUNoGT
19147Please respect copyright.PENANAC2wdjFYGMj
19147Please respect copyright.PENANASBLRusOSYS
“Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
19147Please respect copyright.PENANAN0Me0jvcnu
19147Please respect copyright.PENANAoj4xV0vRWT
19147Please respect copyright.PENANAgyavL1sl6V
Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
19147Please respect copyright.PENANAOYxzxuPCx5
19147Please respect copyright.PENANAlMXkY9Qnty
19147Please respect copyright.PENANAlh9Lheuwma
“Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
19147Please respect copyright.PENANAeQdJYOlaKQ
19147Please respect copyright.PENANA4pSN0bvlOv
19147Please respect copyright.PENANANHpIki4hgx
Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
19147Please respect copyright.PENANAxZ5ws3qG7J
19147Please respect copyright.PENANAOPGepRYqwD
19147Please respect copyright.PENANATobEc9ZoKt
Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
19147Please respect copyright.PENANAaKTePLvxeF
19147Please respect copyright.PENANAsVnkm5hSki
19147Please respect copyright.PENANAbBw3Ey4lTe
Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
19147Please respect copyright.PENANAiDMLSZhsRZ
19147Please respect copyright.PENANAzbqk8gkQAv
19147Please respect copyright.PENANA0Gu3CxtN9b
“Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”
19147Please respect copyright.PENANAAeRzOsKpxK
19147Please respect copyright.PENANAwn00dIGsAh
19147Please respect copyright.PENANABvoVD8VTA8
Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.
19147Please respect copyright.PENANAc2GSN4o3lK
19147Please respect copyright.PENANAY9TvXuTe00
19147Please respect copyright.PENANA5Nm4RSIWIx
“Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
19147Please respect copyright.PENANAQ4EEsc3Z0g
19147Please respect copyright.PENANAoSEhcvNp4u
19147Please respect copyright.PENANAh9BzsYyEV2
“Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
19147Please respect copyright.PENANA0HnX2UPSKn
19147Please respect copyright.PENANARRkBUZ4ESP
19147Please respect copyright.PENANAHNV1cCIzzI
Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan. Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya. Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.
19147Please respect copyright.PENANAZbBm917qE5
19147Please respect copyright.PENANASvmINIJEto
19147Please respect copyright.PENANAdWcv8LZh9z
“Ohhh”, lenguhnya kecewa.
19147Please respect copyright.PENANAWy6A51usAU
19147Please respect copyright.PENANAHq039HWGWE
19147Please respect copyright.PENANAYDikjdDHxi
Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu. Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.
19147Please respect copyright.PENANAU8K5oWphEy
19147Please respect copyright.PENANAOsRtSLs7Bu
19147Please respect copyright.PENANARZkHR3vmnZ
“Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
19147Please respect copyright.PENANAnuTNB6UF0J
19147Please respect copyright.PENANAR7pKm0HLyO
19147Please respect copyright.PENANANbHNtjnB3f
Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
19147Please respect copyright.PENANApTSarVtKKe
19147Please respect copyright.PENANA1Z0hD7KVAt
19147Please respect copyright.PENANAfwKeDekezB
“Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
19147Please respect copyright.PENANASrx7J4ouNE
19147Please respect copyright.PENANAUWDnUENkza
19147Please respect copyright.PENANAnZUKarxHHy
Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
19147Please respect copyright.PENANAHGZ21f2iZX
19147Please respect copyright.PENANAvB9FKT16CA
19147Please respect copyright.PENANAoxxDeOlX5F
“Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
19147Please respect copyright.PENANAGE0kzOXewF
19147Please respect copyright.PENANAGKqOdn6eud
19147Please respect copyright.PENANAIcJAK6nM5t
genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
19147Please respect copyright.PENANAY0u7cGdI9f
19147Please respect copyright.PENANAnXb5YuVZSV
19147Please respect copyright.PENANAVbgcxw0Y9g
“ohhhhh…”
19147Please respect copyright.PENANAPVWuiYjlph
19147Please respect copyright.PENANABFyIFm3Gi0
19147Please respect copyright.PENANAHJrHd03AGZ
Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.
19147Please respect copyright.PENANAfbZXZa1KLX
19147Please respect copyright.PENANAsHiMBQjnT9
19147Please respect copyright.PENANALpS5bIQ0D4
########################
19147Please respect copyright.PENANAG2btel2r2Y
19147Please respect copyright.PENANAbFUTXpSIJL
19147Please respect copyright.PENANAhf7IyIVlTW
Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
19147Please respect copyright.PENANAwi631BN79G
19147Please respect copyright.PENANASD148YWYEQ
19147Please respect copyright.PENANAtOt385krI8
“Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
19147Please respect copyright.PENANAFQLTnIfpOZ
19147Please respect copyright.PENANAtFKonwINZG
19147Please respect copyright.PENANAhp75D1MIvL
Indun nampak kaget dan segera duduk.
19147Please respect copyright.PENANAZkleMYYkUg
19147Please respect copyright.PENANA8BXtobqhDg
19147Please respect copyright.PENANA5pOpkdzd9d
“Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
19147Please respect copyright.PENANA5m8xfb03xb
19147Please respect copyright.PENANAhQgvCofB54
19147Please respect copyright.PENANAW8d7UYXYER
“Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
19147Please respect copyright.PENANAaMTdbZlRVu
19147Please respect copyright.PENANAk6B6oT633D
19147Please respect copyright.PENANAs7z7CzF9kP
Kami berpandangan.
19147Please respect copyright.PENANAGVXxvcoyzF
19147Please respect copyright.PENANA7sC1osMNbj
19147Please respect copyright.PENANALd5T29wbC2
“Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
19147Please respect copyright.PENANAODge6rIqz6
19147Please respect copyright.PENANAIYqmUHbNoA
19147Please respect copyright.PENANAUKz795R1e4
“Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
19147Please respect copyright.PENANAHnDn71zugH
19147Please respect copyright.PENANA17mbm23gOM
19147Please respect copyright.PENANAzntqz7WPe4
Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
19147Please respect copyright.PENANAsYX089UIUz
19147Please respect copyright.PENANAF8XlVtRHLc
19147Please respect copyright.PENANAdyo3hZyYWm
“Ndun, kamu punya pacar?”
19147Please respect copyright.PENANAld49mXTeoz
19147Please respect copyright.PENANAKEj3Zoo9zF
19147Please respect copyright.PENANAbAkVM74nVm
“Belum, bu”
19147Please respect copyright.PENANARRWJnrV93C
19147Please respect copyright.PENANAyRfGbHnjGR
19147Please respect copyright.PENANApiXwPeZfdK
“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
19147Please respect copyright.PENANA9cx3ZcAdXh
19147Please respect copyright.PENANAKUaNHJ404A
19147Please respect copyright.PENANAPiQdWKXBO3
“Iya bu, gak mungkinlah”
19147Please respect copyright.PENANAEA4GDO1NhC
19147Please respect copyright.PENANAKJqMPzqhgY
19147Please respect copyright.PENANArq7P8rAlgh
“Aku takut kamu rusak karena aku”
19147Please respect copyright.PENANA9QMjx0bQ2r
19147Please respect copyright.PENANAbDy0aOItu0
19147Please respect copyright.PENANA5hdHuZicRV
“Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
19147Please respect copyright.PENANAulR2gvWnwd
19147Please respect copyright.PENANAU77krAHpwW
19147Please respect copyright.PENANAIHzYeFCgWG
“Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
19147Please respect copyright.PENANAN3dbmafOQ0
19147Please respect copyright.PENANA2AKTudYSAZ
19147Please respect copyright.PENANAnJO4U3xLAf
“Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
19147Please respect copyright.PENANAXtaIZSsRlh
19147Please respect copyright.PENANAcRaeNfFIiX
19147Please respect copyright.PENANAlVj4A3HJn0
Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
19147Please respect copyright.PENANAWUisA2EIU7
19147Please respect copyright.PENANAxvTa2T3wue
19147Please respect copyright.PENANAcH2CFU3gLX
“Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
19147Please respect copyright.PENANAoLADg5OGaB
19147Please respect copyright.PENANAfckZHDUFKn
19147Please respect copyright.PENANAzNuWA8xfe0
Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.
19147Please respect copyright.PENANApSpu8Px5Ie
19147Please respect copyright.PENANAAAEByu0p1l
19147Please respect copyright.PENANAudpG9ck6O7
Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
19147Please respect copyright.PENANAGD2P1wnLKy
19147Please respect copyright.PENANAw8CAkYX7Zm
19147Please respect copyright.PENANAK5wI02U1Tw
“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
19147Please respect copyright.PENANAILVrf1r5m5
19147Please respect copyright.PENANAsNvf8gdoTp
19147Please respect copyright.PENANA4msHeZOZY4
Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
19147Please respect copyright.PENANA0VPOL7AoQL
19147Please respect copyright.PENANAe3hVm5juP5
19147Please respect copyright.PENANA2rSynXB28J
“Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
19147Please respect copyright.PENANAfX9jwcAZQZ
19147Please respect copyright.PENANAKEwgcJH9FG
19147Please respect copyright.PENANAdHsv592UCk
Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.
19147Please respect copyright.PENANAVG5rUtmEDv
19147Please respect copyright.PENANAAzrM1jISFg
19147Please respect copyright.PENANAdYWEoDAls4
“Ayo, Ndun, sodok yang kuat”
19147Please respect copyright.PENANAQXc240sFmu
19147Please respect copyright.PENANASm8oAxuCNq
19147Please respect copyright.PENANAcdjhE40Hw2
“Iyyyaaa.. Bu”
19147Please respect copyright.PENANAfV6CBbklO6
19147Please respect copyright.PENANAdgVyoKsEeU
19147Please respect copyright.PENANAkCIy3Zy93e
“Terusss… Cepat”
19147Please respect copyright.PENANAs07hLjffHg
19147Please respect copyright.PENANAD4eumsgfw0
19147Please respect copyright.PENANAPrE18QLIAU
Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
19147Please respect copyright.PENANAk8LohPc5LT
19147Please respect copyright.PENANAA75LRzYNgr
19147Please respect copyright.PENANAUZgqToY7Br
“Ohhh…”
19147Please respect copyright.PENANAQRnH6tCr9v
19147Please respect copyright.PENANAMbwsytSev8
19147Please respect copyright.PENANAtFYkSt1KR6
Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.
19147Please respect copyright.PENANAxG8g5gg7v5
19147Please respect copyright.PENANAxcjjgBv5P0
19147Please respect copyright.PENANApgTmbWcPPF
“Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
19147Please respect copyright.PENANA5EIl872zjj
19147Please respect copyright.PENANAcBmZGteUdN
19147Please respect copyright.PENANA4Lnlprcatl
Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang. Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.
19147Please respect copyright.PENANABdggzLrhKd
19147Please respect copyright.PENANAtEZ0sMrpUN
19147Please respect copyright.PENANAHkhVz5hT5g
######################
19147Please respect copyright.PENANAQFD3Ap61rg
19147Please respect copyright.PENANAQY4pfpVLfD
19147Please respect copyright.PENANAcpKKJi8Fjg
Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.
19147Please respect copyright.PENANAhME2iI9Hnf
19147Please respect copyright.PENANAwnaKhoe863
19147Please respect copyright.PENANAan2qvSUkpH
“Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
19147Please respect copyright.PENANA5EP8GR6mbm
19147Please respect copyright.PENANAoVEEpJqW9r
19147Please respect copyright.PENANAKWWpuIjV3P
“Biasa aja Bu”
19147Please respect copyright.PENANABlj8S1668N
19147Please respect copyright.PENANAxYoPGxT8Bd
19147Please respect copyright.PENANAS9lRKdJoa5
“Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
19147Please respect copyright.PENANA3onAJShNex
19147Please respect copyright.PENANAG2q6WvPTXI
19147Please respect copyright.PENANAAt6WkHCCwr
“Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
19147Please respect copyright.PENANACvibIBpszf
19147Please respect copyright.PENANAFG31v888av
19147Please respect copyright.PENANAmKGBEdxADg
“Aku takut menganggu sekolahmu”
19147Please respect copyright.PENANATeAPp2TC8S
19147Please respect copyright.PENANASqLcqLYYol
19147Please respect copyright.PENANAVWTNqUpAlI
“Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
19147Please respect copyright.PENANAx6d7lNYps2
19147Please respect copyright.PENANAi01UMX0m7A
19147Please respect copyright.PENANANOUiv4bmc1
“Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
19147Please respect copyright.PENANAe4iSxAKNL9
19147Please respect copyright.PENANAABxnBRtgW2
19147Please respect copyright.PENANAEvLiheh6Z9
“Iya Bu”
19147Please respect copyright.PENANAN6h7MiYhF2
19147Please respect copyright.PENANAfbyFa6nnU2
19147Please respect copyright.PENANArHDUyjK7Dq
“Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
19147Please respect copyright.PENANAXQyAiKZ0ZY
19147Please respect copyright.PENANAlh4tXtU1Hf
19147Please respect copyright.PENANA4g09ngA1kV
“Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
19147Please respect copyright.PENANAyWSpjbAyZP
19147Please respect copyright.PENANAqWuJUFRKCO
19147Please respect copyright.PENANA8U2QwdbeBx
“Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
19147Please respect copyright.PENANAbf5f49qEBK
19147Please respect copyright.PENANAUfxequdBMl
19147Please respect copyright.PENANAwyUj97JJX1
“Aku mau jadi pacar Ibu”
19147Please respect copyright.PENANA93MhzG05Mg
19147Please respect copyright.PENANAR3bDxByZIT
19147Please respect copyright.PENANAWEFrktyOIV
“Lho aku khan sudah bersuami?”
19147Please respect copyright.PENANAX9qa6e0IVN
19147Please respect copyright.PENANATHF48kHUoZ
19147Please respect copyright.PENANAN8ZXlZfTIa
“Ya gak papa, jadi apa saja deh”
19147Please respect copyright.PENANAg43lHKpYlG
19147Please respect copyright.PENANAeuEJrurJ8n
19147Please respect copyright.PENANA5ROkilH1Oe
“Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
19147Please respect copyright.PENANAFZmtB6AfIW
19147Please respect copyright.PENANAHtXgLuEAGa
19147Please respect copyright.PENANAtwZMIOLvc6
“Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
19147Please respect copyright.PENANAZ0CkPD5VWu
19147Please respect copyright.PENANAzhJSiT3PQq
19147Please respect copyright.PENANAnaMzWNLWFe
“Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
19147Please respect copyright.PENANA9ndbZxcxZC
19147Please respect copyright.PENANAqYav6XRtNZ
19147Please respect copyright.PENANALbvhdugqVK
Kami tidur berpelukan sampai pagi.
19147Please respect copyright.PENANAPiBlL4Iyb7
19147Please respect copyright.PENANAZO3Pc4K42P
19147Please respect copyright.PENANAmy9jgSuCAh
#######################
19147Please respect copyright.PENANAiWbH3SJA5J
19147Please respect copyright.PENANAUUgJnMyjx0
19147Please respect copyright.PENANA3zquGE7Slz
Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
19147Please respect copyright.PENANAC7PM5viZAn
19147Please respect copyright.PENANAWfOK8ZHIdw
19147Please respect copyright.PENANAvgoHzdiLYz
Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.
19147Please respect copyright.PENANAGBMsAmc89J
19147Please respect copyright.PENANAnKkxmuQlIL
19147Please respect copyright.PENANALPbngEBeZK
##########################
19147Please respect copyright.PENANAUdCppIi8qQ
19147Please respect copyright.PENANANPqh3nRScm
19147Please respect copyright.PENANAgWkzYvBCV7
Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun. Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
19147Please respect copyright.PENANAn9d9aMYJxV
19147Please respect copyright.PENANAOeDrVjtJDM
19147Please respect copyright.PENANAMOhLqi9uqy
“Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
19147Please respect copyright.PENANAmcBE4VXlYn
19147Please respect copyright.PENANAEj64i2qlLM
19147Please respect copyright.PENANAfK2zETREjr
“Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
19147Please respect copyright.PENANAXUHRdfWAAD
19147Please respect copyright.PENANAOgSNpVFHlS
19147Please respect copyright.PENANA5OwpdClQEd
“Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
19147Please respect copyright.PENANAx1D1pkuV4q
19147Please respect copyright.PENANAfFER6Gr2UL
19147Please respect copyright.PENANAzlSX0xHNe8
“Ada Bu, sebentar ya Bu”
19147Please respect copyright.PENANAwrebvraQj7
19147Please respect copyright.PENANA4lxExrY7zj
19147Please respect copyright.PENANA9H8lNJ29QZ
Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
19147Please respect copyright.PENANAtbY4KbYS6w
19147Please respect copyright.PENANA59lCwjO9KI
19147Please respect copyright.PENANAfWM6mpJkkK
“Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
19147Please respect copyright.PENANAKRvhvfc7Nt
19147Please respect copyright.PENANAydnSQ2tJnS
19147Please respect copyright.PENANACLfccFqU2l
“Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
19147Please respect copyright.PENANA3L51hz61oJ
19147Please respect copyright.PENANAxarXvYaOnW
19147Please respect copyright.PENANAsJWt7zypZp
“Terus kamu pakai kondom kamu…”
19147Please respect copyright.PENANAOdsMDxkOH1
19147Please respect copyright.PENANATHTe2lpLVF
19147Please respect copyright.PENANALcC7PZ9ov9
Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku. Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.
19147Please respect copyright.PENANAX7puhqckWs
19147Please respect copyright.PENANA2LsHeLxg93
19147Please respect copyright.PENANAUpgSqpeatI
“Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
19147Please respect copyright.PENANAO6SSZ0KRqb
19147Please respect copyright.PENANAPAKg5l9TOu
19147Please respect copyright.PENANAQBSXx0Ads2
“Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
19147Please respect copyright.PENANAvTiz5ZhXLo
19147Please respect copyright.PENANAiAWXSU2LK9
19147Please respect copyright.PENANANjmgFHlm7d
“Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
19147Please respect copyright.PENANA4F1Ul9SId1
19147Please respect copyright.PENANAytukJUWHlX
19147Please respect copyright.PENANAMqs1EI7Z9S
Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
19147Please respect copyright.PENANAJF2mjl2e4C
19147Please respect copyright.PENANA677sydl0EO
19147Please respect copyright.PENANAFvdIvUMRO7
“Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
19147Please respect copyright.PENANAebLRociFzY
19147Please respect copyright.PENANAW0HvRUkrul
19147Please respect copyright.PENANAxRtK7D68jP
“Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.
19147Please respect copyright.PENANAfyH1GTiu9t
19147Please respect copyright.PENANAdjRIkPEYYk
19147Please respect copyright.PENANAQkkdhwohLD
Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
19147Please respect copyright.PENANAmsMThhM1Ab
19147Please respect copyright.PENANAF2mq2V9RVw
19147Please respect copyright.PENANAxLvBZW9tCM
Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”
19147Please respect copyright.PENANAWd5d9H3MoV
19147Please respect copyright.PENANAOe2gi37JJl
19147Please respect copyright.PENANAMbxcCi7Y6p
Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.
19147Please respect copyright.PENANAWnmPZfirDm
19147Please respect copyright.PENANAPhxOv6U3mS
19147Please respect copyright.PENANAViu1ZYWCy9
Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.
ns3.16.30.154da2