Chapter 20: Haris
13211Please respect copyright.PENANABuZ1u9kCb9
Siang itu, cuaca terasa lumayan terik di sekitaran daerah komplek tempat Nurul dan Pak Sukani tinggal. Langit berwarna biru begitu cerah tanpa ada awan-awan putih yang menutupinya. Suasana yang begitu sangat pas menggambarkan kondisi hati Pak Sukani ketika Ia bangun dari tidur pulasnya di ranjang pengantin seorang wanita akhwat yang semalam digagahinya.
13211Please respect copyright.PENANA2M3bYEoGhR
Sebuah senyuman merakah tampak tersungging dari mulut Pria tua itu saat ia menyadari kalau semua ini bukanlah ilusi ataupun mimpi. Pak Sukani sadari itu karena saat ini tubuh wanita yang telah dua kali disiraminya dengan sperma tersebut tampak begitu nyaman dalam dekapannya. Wajah cantik istri Haris tersebut tampak damai dalam tidurnya setelah semalam suntuk bertempur dengan ganas bersama Pak Sukani.
13211Please respect copyright.PENANAAJvqmycvPz
Jika mengingat kejadian semalam, Pak Sukani tak dapat berkata banyak selain tergeleng-geleng tidak percaya dengan apa yang terjadi kepada Nurul. Usai ronde pertama mereka yang lumayan melelahkan tersebut, secara mengejutkan Nurul kembali meminta disetubuhi untuk kedua kalinya.
13211Please respect copyright.PENANADd7lqYfRlq
Dan hal itupun menjadi saksi bahwa Pak Sukani memang telah sukses menggali hasrat liar dalam diri istri alim Haris itu sehingga libidonya menjadi semakin tidak terkendali.
13211Please respect copyright.PENANAr7CHRuwMe3
Jadilah mereka akhirnya bergumul sekali lagi sampai Pak Sukani kembali berejakulasi didalam vagina akhwat itu dengan banyak. Pak Sukani yakin kalau benih-benih yang ditanamnya tersebut, sudah saling berpacu membuahi sel telur pada rahim Nurul serta akan memunculkan bentuk kehidupan baru didalam sana.
13211Please respect copyright.PENANAFZM8cT3wo4
Sekarang, dirinya tidak perlu khawatir lagi untuk kalah dalam pertaruhannya bersama Haris dan tinggal duduk manis menanti berita kehamilan Nurul.
13211Please respect copyright.PENANAdEChysGUpG
“Suamimu bego Dik!!” kekeh Pak Sukani tiba-tiba teringat oleh wajah konyol Haris saat pertama kali dia menyetujui kesepakan gila yang melibatkan istri alimnya tersebut. Tak menyangka kalau keinginannya untuk menyetubuhi Nurul justru mendapat jalan yang begitu mulus dari suami Nurul itu sendiri.
13211Please respect copyright.PENANAdL8BQa5mdw
Maka dari itu, rasanya tak afdol jika Pak Sukani tidak memberi bingkisan kenang-kenangan kepada suami Nurul tersebut. Pria tua itu memutuskan untuk mengambil smartphone miliknya lalu mengabadikan beberapa jepretan selfie dirinya yang tengah dipeluk mesra oleh tubuh telanjang Nurul.
13211Please respect copyright.PENANAwFB4HVUggM
Tak lupa juga Pak Sukani mengambil beberapa foto dari angle dan posisi berbeda agar koleksinya tersebut bisa dijadikan bukti konkrit bahwa dia sudah memenangkan pertaruhan ini. Dan Setelah puas berselfie ria, Pak Sukanipun akhirnya bangkit dari ranjang dan mulai berpakaian satu-persatu sambil bersiul-siul kecil.
13211Please respect copyright.PENANA4zU2AF5HP4
Pak Sukani lagi-lagi mengeluarkan smartphone miliknya dan memotret tubuh telanjang Nurul yang tampak pulas seorang diri diatas ranjang. Penisnya tiba-tiba menegang melihat betapa sensualnya tubuh istri Haris tersebut yang sampai sekarang masih memakai hijab lebar menutupi kepalanya.
13211Please respect copyright.PENANAR9sGxro5VG
Karena semalam Pak Sukani memang sempat melarang Nurul untuk melepas kain penutup aurat kepala itu dan berkata kalau dia lebih suka bersetubuh dengan wanita yang berhijab.
13211Please respect copyright.PENANAiGq1VFc5Gi
Permintaan yang sebenarnya sempat diprotes oleh Nurul karena merasa dirinya tidak pantas memakai simbol keagaaman tersebut saat melakukan perbuatan dosa dan penyelewengan.
13211Please respect copyright.PENANAJtqhmQiwbT
Namun dengan segala bujuk rayu dan sugesti-sugesti dari Pak Sukani, Nurul pun akhirnya pasrah dan mengikuti keinginan pejantannya tersebut untuk mempertahankan hijabnya selama mereka bersenggama liar sepanjang malam.
13211Please respect copyright.PENANAlji5Ragzff
“Memek akhwat memang berbeda. hehehehe..!!” ucap Pak Sukani terkekeh bahagia sambil kemudian berjalan keluar dari kamar.
13211Please respect copyright.PENANAjLCXY51jf1
Awalnya Pak Sukani berniat ingin membangunkan Nurul dari tidur pulasnya dan meminta jatah nikmat seronde lagi sebelum dirinya benar-benar pergi dari sana. Apalagi penisnya tiba-tiba mengacung berat menyaksikan tubuh polos Nurul dan ingin sekali lagi menyarangkan benda pusakanya itu didalam vagina Nurul yang begitu nikmat untuk disodok dan ditusuk.
13211Please respect copyright.PENANALznl6AxQxG
Namun Pak Sukani kemudian sedikit diingatkan dengan rencana awalnya untuk tidak terlalu dekat dengan istri Haris tersebut. Rencana pria tua itu memang hanya ingin menjadikan Nurul sebagai pelacur gratisan dan liang pemuas nafsu bejatnya tanpa harus terikat hubungan spesial diantara mereka.
13211Please respect copyright.PENANAOP55QwOzEu
Dan jika Pak Sukani terus bersama Nurul dari waktu ke waktu, istri Haris tersebut mungkin saja akan mulai bergantung kepadanya dan meminta sesuatu yang lebih dari sekedar seks semata.
13211Please respect copyright.PENANAn06NQgvezn
Untuk itu, Satu-satunya solusi yang dipunyai Pak Sukani sekarang adalah menghilang dari hadapan Nurul sebentar. Memberi sebuah jarak diantara dia dan istri Haris tersebut agar Nurul tidak menuntut hal-hal lain yang mungkin akan merugikan Pak Sukani nantinya. Lagipula, beberapa hari lagi Haris akan pulang kembali kerumahnya dan bereuni dengan sang istri. Jadi ada baiknya Pak Sukani menghindar agar nanti keduanya bisa menikmati kembali kehidupan suami istri mereka.
13211Please respect copyright.PENANArzx7I5N3yE
Pria tua itu lalu dengan bejatnya pergi begitu saja usai puas menzinahi dan menodai Nurul semalam suntuk. Sengaja dibiarkannya tubuh Nurul terbuka tanpa selimut diatas ranjang layaknya seorang pelacur yang sudah selesai dinikmati. Bedanya, perempuan yang bekerja sebagai pemuas nafsu diluar sana akan dibayar setelah mereka selesai menjalankan tugas mereka. Namun untuk Nurul, ia melakukannya dengan sukarela tanpa ada satu rupiah pun yang diterimanya.
13211Please respect copyright.PENANAx0S2dMlqlZ
Membuat kedudukan Nurul secara tidak langsung lebih murah dan lebih hina dari perempuan pemuas nafsu diluar sana.
13211Please respect copyright.PENANAsNQXNNSPUu
Sementara itu di tanah kalimantan….
13211Please respect copyright.PENANAcyPSuonuLy
“Kopinya Mas!” ucap seorang wanita menghampiri Haris yang sedang duduk bermenung.
13211Please respect copyright.PENANAd3690ZFjmw
Dia adalah Ipah si penjaga warkop tempat Haris biasanya melepas penat usai pulang bekerja, “Makasih Mbak!” balasnya tersenyum ringan.
13211Please respect copyright.PENANAuHx0MznTjm
“Mas Haris melamun terus kayaknya. udah gak sabar pengen pulang ya??!!” goda Ipah yang memang sudah lumayan akrab dengan Haris. Perempuan berumur 37 tahun itu juga merupakan istri dari teman kerja Haris yang bernama Mufti.
13211Please respect copyright.PENANAGAFVBqIfjs
“Ah enggak Mbak! saya lagi capek aja!” Haris menyeruput kopinya.
13211Please respect copyright.PENANAaOtnRTqYrP
“Kayaknya kerjaan lagi banyak Mas? itu Mas Mufti kalau pulang juga langsung tidur gitu aja..”
13211Please respect copyright.PENANANUwT11ZgFI
“Kata siapa??” Tiba-tiba dari arah belakang Ipah datang Mufti yang terlihat sudah bugar sehabis mandi.
13211Please respect copyright.PENANANbnJWGFnNs
Sontak saja keduanya kemudian saling bermesraan satu sama lain di depan Haris yang sedikit jengkel melihat pasangan suami istri itu. Haris yang sudah kangen pada Nurul istrinya, lagi-lagi harus dipaksa melihat kemesraan kedua manusia itu berkali-kali dihadapannya. Tapi menurut Haris, Hal tersebut cukup wajar mengingat Mufti dan ipah adalah definisi dari keluarga harmonis dan bahagia sesungguhnya.
13211Please respect copyright.PENANAsq8zYfOxTl
Ipah sendiri adalah seorang istri yang suka bersikap begitu manja serta Mufti seorang suami penggoda, membuat mereka terlihat seperti pasangan yang begitu cocok satu sama lain layaknya sebuah takdir. Keduanyapun masih tetap harmonis sampai sekarang walau sudah berumah tangga belasan taun dan sudah dikaruniai 6 orang anak banyaknya. Dan sekarang, Ipah sedang mengandung anak yang ketujuh.
13211Please respect copyright.PENANAJdO8MWuRz9
“Udah Yank! jangan becanda mulu!! kasian sama temen Jones ku ini gak kuat liatin kita!” Mufti tertawa meledek Haris. Entah disengaja atau tidak, laki-laki itu kemudian meremas pantat istrinya didepan Haris.
13211Please respect copyright.PENANAbee9W3OCFg
“Diajakin aja Yank!” balas Ipah tak kalah ingin meledek juga.
13211Please respect copyright.PENANAJQUi0icCaL
Sedangkan Haris hanya menggeleng dan tersenyum masam kepada kedua pasangan sangklek tersebut, “Ke kamar gih!” sewot Haris ikut bercanda.
13211Please respect copyright.PENANArhjhRv1OUi
“Trus siapa yang jaga warungnya??” Ipah bertanya polos.
13211Please respect copyright.PENANA78rq5YsBQx
Lalu Mufti tertawa “Kan ada Yang Mulia Raja Haris disini…”
13211Please respect copyright.PENANAGA1n8NmSsx
“Enak aja! emangnya ane pegawai ente?? ane ini pembeli!! harusnya dilayani!!!” balas Haris berakting marah-marah.
13211Please respect copyright.PENANAvha7erAJO0
Kedua suami istri itupun kemudian saling berpandang-pandangan “Minta dilayani dia yank” Ucap Ipah pada suaminya.
13211Please respect copyright.PENANATtOXOQ9gWp
“Yaudah kamu layanin aja yank! biar aku yang jaga warung” mereka berdua langsung tertawa terbahak-bahak.
13211Please respect copyright.PENANA4sik7P1eMj
Harispun mau tak mau juga ikut tertawa bersama pasangan pasutri tersebut karena tingkah konyol mereka. Keduanya memang sudah terbiasa seperti ini di depan banyak orang sehingga membuat mereka cukup dikenal. Apalagi sikap Ipah yang supel dan mudah bergaul dengan siap saja, menambah minat orang-orang tambang untuk datang ke warung ini hanya untuk sekedar bercengkrama dengan Istri Mufti tersebut, termasuk Haris sendiri.
13211Please respect copyright.PENANAEX6fEql83b
Selain orangnya yang gampang diajak bicara, Ipah juga termasuk dalam kategori wanita cantik dengan body yang begitu aduhai. Bahkan pakaian gamis dan hijab yang menjadi penutup badannya sehari-hari, tak dapat menyembunyikan setiap lekukan tubuhnya yang berkelok-kelok bak gitar spanyol. Apalagi ditambah dengan payudara yang besar membusung dan pinggul yang montok menggairahkan, membuat wanita tersebut sangat enak untuk dipandang dari sudut mata lelaki.
13211Please respect copyright.PENANAqh2AY8F7uZ
“Ngomong-ngomong ente mau kemana Muf??? rapi amat kayaknya” Haris kembali menyeruput kopinya.
13211Please respect copyright.PENANAwOKbyBBKQO
“Biasa bos! tugas lembur. Pasukan ane banyak yang harus dikasih makan” jawab Mufti terkekeh.
13211Please respect copyright.PENANAqLVLgsuEyl
Temen Haris itu memang sering sekali mengambil tugas lembur ditambang untuk sekedar menambah isi kantong serta berusaha mencukupi nafkah keluarganya yang terbilang juga tidak terlalu mulus tersebut. Mufti dari dulu bekerja sebagai buruh tambang dengan gaji pas-pasan sedangkan dirinya punya enam buah mulut yang harus diisi. Belum lagi istri dan dirinya sendiri.
13211Please respect copyright.PENANAMMrRgen8DM
Tapi untungnya Mufti punya istri seperti Ipah yang selalu siap sedia mensuport dan membantunya dalam segala hal. Dengan berdagang kecil-kecilan seperti ini, Ipah juga sedikit banyak dapat membantu ekonomi keluarga besar tersebut. Apalagi dari dulu Ipah selalu punya waktu senggang karena Mufti memilih untuk menitipkan anak-anaknya di kota bersama orang tuanya. Jadi sekarang dirumah tersebut hanya ada Ipah, Mufti dan anak mereka paling kecil yang berumur belum genap setahun.
13211Please respect copyright.PENANA038gBrDUm5
Keharmonisan dan Kebahagian keluarga tersebutlah yang membuat Haris semakin kagum dengan Mufti dan Ipah. Walau dalam keadaan tuntutan ekonomi yang lumayan susah sekalipun, mereka berdua masih diliputi kebahagiaan yang berlimpah dan tetap menjaga keharmonisan layaknya pasangan-pasangan lain diluar sana. Berbeda dengan Haris yang perlahan-lahan mulai menjauh dari Nurul istrinya karena ketidakmampuannya sendiri. Haris berpikir mungkin inilah kekuatan dari seorang anak yang membuat kedua orang tua semakin merasa dekat dan terikat satu sama lain.
13211Please respect copyright.PENANAVnJpfqxfdI
“Kayaknya sebentar lagi ente kesambet deh Ris!” suara Mufti begitu nyaring tertawa disebelahnya. Mufti sengaja mengisengi Haris yang melamun dengan berbisik ditelinganya.
13211Please respect copyright.PENANA2F2O1qj06X
“Sialan!! iseng banget sih ente” kutuk Haris menggerutu.
13211Please respect copyright.PENANAM7IhDbFoi6
“Lagian ente malam-malam bukannya pulang malah melamun disini” ledek Mufti.
13211Please respect copyright.PENANABjK5B12rgD
Lalu dari arah dapur Ipah menyewotinya “Biarin aja kali Yank! biar dagangan kita ada yang beli..”
13211Please respect copyright.PENANAZsdllHh8D0
“Hahaha. Bener juga! kalau gitu ente nginep disini aja Ris! sekalian beli dagangan bini ane” Timpal Mufti kembali bercanda.
13211Please respect copyright.PENANAMyEfYjdTDf
Namun kali ini Haris tak mau tinggal diam diledek begitu saja, “Wah boleh tuh! ane tidur dikamar ente ya??” Ledeknya sambil mengerlingkan mata.
13211Please respect copyright.PENANAdtlmkvJMhV
“Duh. Ane aja gak boleh tidur disana! apalagi ente!” balas Mufti yang sedikit ambigu.
13211Please respect copyright.PENANAxy0nvwAjSz
Tapi belum sempat Haris memproses semua perkataan temannya tersebut, Mufti langsung berpamitan kepada Haris dan juga kepada Ipah istrinya. Dia beralasan kalau dia sudah hampir telat karena jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan sebentar lagi jam lembur akan dimulai. Dengan menggunakan motor supra keluaran tahun 2009 kesayangannya, Muftipun akhirnya menghilang begitu saja dikejauhan malam.
13211Please respect copyright.PENANAnXBfIBcpO3
Tak lama sepeninggal Mufti, Haris pun tiba-tiba merasakan perutnya bergemuruh mulas dan sakit. Dirinya makan lumayan banyak seharian tadi dan sekarang malah ditambah lagi dengan gorengan serta kopi. Otomatis para penghuni perutnya tersebut berontak dan memprotes si empunya karena sudah mengisi kantong perut tersebut melebihi kapasitas yang ditentukan.
13211Please respect copyright.PENANAxjub7aejkl
“Mbak aku pinjem toiletnya ya?” Haris yang bangkit dari tempat duduknya terburu-buru.
13211Please respect copyright.PENANAxVsTdmU1Wv
Ipah langsung paham melihat ekspresi Haris terbirit-birit masuk ke dalam rumahnya. “Bayar dua ribu!!” teriak istri Mufti tersebut bercanda. Namun tak lagi dipedulikan oleh Haris yang sudah melesat jauh masuk ke dalam toilet.
13211Please respect copyright.PENANAmeZy9IUA2y
Sedikit gambaran, warung Ipah terletak persis di teras rumahnya sendiri yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah warung. Rumah yang berbentuk memanjang kebelakang tersebut tidak terlalu besar dan hanya memiliki dua kamar tidur, ruang tamu yang bergabung dengan ruang tengah, serta dapur dan kamar mandi dibelakangnya.
13211Please respect copyright.PENANAbyrTJ3X4Zo
Haris sudah cukup hapal dengan bentuk rumah ini karena dia juga sudah pernah masuk kerumah Mufti dan Ipah tersebut berkali-kali. Baik untuk sekedar meminjam toilet ataupun ketika sedang bertamu dan menongkrong. Jadi terkadang Ipah memaklumi saja tingkah teman suaminya itu yang suka menyelonong masuk ke dalam rumahnya.
13211Please respect copyright.PENANAcdhdwq3D6z
Lalu setelah usai membongkar seluruh muatan yang ada dalam perutnya tersebut, Haris pun keluar dari sana dalam keadaan lega dan segar. Butuh waktu sekitar setengah jam untuknya menyelesaikan panggilan alamnya itu sampai-sampai Haris merasa sedikit kram pada bagian lututnya. Namun ketika dia baru membuka pintu toliet, Haris malah langsung melihat Ipah yang sedang menyiapkan sesuatu di dapur dengan pakaian yang sedikit berbeda.
13211Please respect copyright.PENANAQbkC74sZb8
“Nyiapin makan malam Mbak??”
13211Please respect copyright.PENANAspslM9P4hv
“Astaga Mas Haris!! Mas ngagetin saya aja!!” Ipah mengelus-elus dada besarnya karena terkejut.
13211Please respect copyright.PENANAqUsfyjbmL3
“Hehehe, Maaf Mbak! gak sengaja” lirik Haris sekilas pada tubuh teman istrinya tersebut. Sekarang Ipah menggunakan baju gamis yang begitu tipis berwarna hitam hingga Harispun dapat melihat siluet pakaian dalamnya secara sama-samar.
13211Please respect copyright.PENANALQ57o2GvaA
“Saya kirain Mas udah pulang daritadi!” ucap Ipah yang terlihat sedikit tidak nyaman ditatap Haris.
13211Please respect copyright.PENANAkpgGSTMw4Q
Haris pun tersadar dan mengalihkan pandangannya, “Ini saya mau pamit Mbak! makasih udah ngijinin pake toiletnya” ucap Haris tergugup merasakan jantungnya berdebar-debar.
13211Please respect copyright.PENANAHdGC6Q02OI
Lalu diapun beranjak dari tempatnya tersebut dan berjalan ke arah depan dengan langkah santai. Pikiran kotor Haris langsung menyelumuti setiap sel dalam otaknya setelah tidak sengaja diberikan sebuah pemandangan indah oleh istri temannya tersebut. Haris yang juga sudah lama tidak mendapatkan belaian wanita, tentu saja langsung bangkit nafsu syahwatnya.
13211Please respect copyright.PENANALHbdPi5ELg
“Astagfirullah” Dengan iman yang kuat dalam dirinya, Harispun mengucap memohon ampun pada yang maha kuasa serta berusaha untuk menyingkirkan pikiran aneh-aneh itu dari otaknya.
13211Please respect copyright.PENANAhOp2CGRrQM
Haris berjalan tanpa memperhatikan sekitar hingga diapun dikejutkan oleh sebuah suara, “Siapa kamu??” tanya seorang Pria yang tengah duduk diruang tamu rumah Ipah.
13211Please respect copyright.PENANAXyfBKwX2sZ
“Lah?? Bapak siapa??” Haris balik bertanya.
13211Please respect copyright.PENANAMjkpiNFooS
Sontak pria tua bertubuh gempal dan bermata sipit itu malah menunjukkan ketidaksukaannya “Kau tidak sopan sekali!” balasnya dengan penuh intimidasi kepada Haris. Membuat nyali Haris tiba-tiba langsung ciut ditatap oleh tatapan tajam pria tua itu.
13211Please respect copyright.PENANAvAAMdmJeHq
“Ma–maaf Pak! saya Haris, temannya Mufti” Haris tergugup.
13211Please respect copyright.PENANAYPVs9aRVQ6
Tapi sudah terlambat baginya untuk berbaikan dengan orang tersebut, “Ngapain kamu disini??” tanyanya lagi.
13211Please respect copyright.PENANAmkKDXmy49w
“Sa–saya habis minjem toilet sebentar Pak!” Badan Haris langsung merinding mendengar suara lantang pria tua itu. Haris bagaikan seekor kelinci yang sudah tersudut dalam kandang seekor singa.
13211Please respect copyright.PENANAgxgRZ15djk
Pria tua itu kemudian melambaikan tangannya mengusir, “Pergi sana!!” ucapnya dengan kurang ajar.
13211Please respect copyright.PENANA6wInXQfr6G
Namun seperti seekor kerbau yang dicucuk hidungnya, Harispun lalu menuruti perintah pria tersebut dan berjalan keluar dari rumah Ipah dengan perasaan yang sedikit takut. Aura pria itu terasa begitu kuat sehingga Haris mau tak mau merasa sangat terancam olehnya. Apalagi penampilannya yang sedikit terlihat seperti bos yakuza-yakuza dari jepang sana, membuat naluri Haris berkata kalau dia tidak mau berurusan dengannya.
13211Please respect copyright.PENANAEjsTo252mx
Karena sudah merasa kemalaman juga, Harispun akhirnya memutuskan untuk pulang tanpa merasa ada yang aneh dengan kedatangan pria dirumah Ipah tersebut. Haris berpikir mungkin itu adalah tamunya Ipah dan punya urasan penting dengan istri temannya itu. Jadi dia dengan santai pulang ke tempat messnya dan berniat untuk beristirahat. Dan karena jarak warung Ipah dan Mess Haris memang tidak terlalu jauh, Harispun hanya pulang berjalan kaki.
13211Please respect copyright.PENANAM13FLKmawK
Tapi sejenak Haris terpikir kalau dia pernah melihat pria tua itu disuatu tempat. Tidak tau persisnya dimana, namun wajahnya cukup familiar dalam pikiran Haris. “Apa itu bosnya si Mufti ya??” Haris berpikir keras.
13211Please respect copyright.PENANAZbLEcgsBP8
Tak berapa lama kemudian barulah akhirnya Haris sadar kalau identitas Pria tua itu memang benar adalah bosnya Mufti, lebih tepatnya sang Mandor. Haris yang bekerja dibagian berbeda dengan Mufti memang tidak terlalu mengenal pria tua tersebut. Namun dari cerita-cerita, Haris tau kalau pria tua keturunan tionghoa tersebut bernama Steven, atau yang lebih biasa dipanggil Koh Steven.
13211Please respect copyright.PENANARNYgp9l0D7
“Ngapain ya dia disini??” Haris terheran berpikir cukup keras.
13211Please respect copyright.PENANAQhkE4PKi84
Bagaimanapun dia mencoba menebak alasan pria tua tersebut, Haris tidak dapat menemukan alasan logis dibalik kedatangannya kecuali mengarah kepada satu hal yang cukup pasti, yaitu sebuah perselingkuhan. Karena tak mungkin atasan dari Mufti itu datang kerumah malam-malam seperti ini untuk mencari Mufti sedangkan dia tahu kalau Mufti sendiri tidak berada disana. Satu-satunya alasan Koh Steven disana pastilah untuk bertemu dengan istri bawahannya tersebut.
13211Please respect copyright.PENANABc5yIYrmb6
Terlebih lagi tadi Haris melihat kalau Ipah berganti pakaian menggunakan baju yang lumayan mengundang hasrat lelaki, membuat Haris mau tak mau semakin curiga kalau kedua orang itu benar-benar akan melakukan perbuatan terlarang. Entah kenapa dia bisa berpikiran buruk seperti itu, Namun Haris menjadi sedikit tidak terima dengan hal tersebut, karena Mufti merupakan sosok teman yang sangat dihargainya.
13211Please respect copyright.PENANAgN3CxwGSiO
Rasa penasaran Haris tersebut kemudian mengundang niatnya untuk ingin mencari tahu lebih lanjut situasi Ipah dan Koh Steven di rumah Mufti. Ia berhenti sejenak dijalan mencoba menimang-nimang keputusannya antara kembali atau pulang saja ke Mess nya. Tapi setelah cukup lama Haris berperang dengan dirinya sendiri, diapun akirnya mencapai keputusan akhir untuk kembali ke rumah Mufti.
13211Please respect copyright.PENANAEkkXIwrzAz
Sepanjang jalan, jantung Haris berdegub-degub tidak karuan mulai berpikir hal-hal aneh tentang Ipah dan Koh Steven.
13211Please respect copyright.PENANAKdZ1SMu5zG
Apalagi setelah 15 menitan dia kembali ke rumah Mufti, Ipah ternyata telah menutup warungnya dan mematikan lampu teras. Membuat suasana rumah berubah menjadi sepi seperti tak ada penghuni sama sekali. Namun nampak lampu ruang tengah masih menyala terang yang mengindikasikan bahwa masih ada orang disana.
13211Please respect copyright.PENANAmNzV2CfqtK
Harispun lalu beraksi, ia mengendap-endap ke samping rumah Mufti secara perlahan dan hati-hati. Telinganya mencoba mencuri dengar suara yang ada didalam sana. Dan yang dapat ditangkap oleh Haris justru hanyalah suara yang tak enak didengar telinga, yaitu sebuah lenguh parau seorang pria tua yang seakan mendesah.
13211Please respect copyright.PENANAhiO49g9Uqa
Tirai jendela yang tak tertutup rapat, kemudian menciptakan sebuah celah bagi Haris untuk mengintip. Begitu pandangannya mendapatkan penghilatan yang jelas, Nafas Haris tiba-tiba tercekat seolah-olah berhenti melihat apa yang sedang terjadi di dalam sana. Ia terkejut bukan main mendapati kalau apa yang dicuragainya sedari tadi ternyata benar.
13211Please respect copyright.PENANAJO8CZzLFKu
Ipah telah berselingkuh dengan Bos suaminya.
13211Please respect copyright.PENANAnScyMc8LrS
Haris memastikan itu setelah dia melihat tubuh istri temannya tersebut tengah duduk bersimpuh diantara selangkangan Koh Steven sambil mengulum kejantanan pria yang menjadi mandor Mufti itu. Baju gamis tipis yang dipakai oleh Ipah tadi nampak berlubang dibagian dadanya dan menyembulkan daging payudara besarnya keluar. Dibagian putingnya, nampak tetesan air berwarna putih mengalir turun kebawah dengan lumayan banyak. Haris tau kalau itu adalah air ASI ipah yang memang sedang dalam keadaan menyusui.
13211Please respect copyright.PENANAuVsULJIcGO
“Sluuurrrppppp… mwwaahhhhhh… mppppphhhh… ssluuurrrpppp”
13211Please respect copyright.PENANAitrShQNNMn
Ipah begitu lihai memberikan servis mulutnya pada batang Koh Steven yang tampak sudah sangat basah mengkilat oleh liur istri Mufti tersebut dengan penuh semangat dan nafsu. Batang Koh Steven yang berukuran sangat besar tersebut nampak keluar masuk dalam mulut Ipah berkali-kali sampai-sampai membuat istri temannya Haris itu tersedak-sedak.
13211Please respect copyright.PENANADM8VUDWqnB
“Yang bener ahh!! kayak baru pertama kali aja!” protes Koh Steven terlihat tidak senang.
13211Please respect copyright.PENANAvafubPS8Ci
Segera, Ipah langsung mencabut batang penis tersebut dari mulutnya “Ma–maaf pak!” ucapnya Ipah terlihat ketakutan.
13211Please respect copyright.PENANAWYMYYMOxWJ
Tanpa Haris sadari, melihat adegan vulgar secara langsung dengan mata kepalanya sendiri itu membuatnya mau tak mau ikut direlung birahi. Haris tak menyangka Istri Mufti yang berhijab dan terihat alim dalam kesehariannya tersebut, ternyata menyimpan sebuah rahasia besar yang tak disangka-sangka. Apalagi usai mendengar kata Koh Steven barusan, Haris dapat menyimpulkan kalau ini bukanlah perselingkuhan mereka yang pertama.
13211Please respect copyright.PENANA3Z3sJbzvnw
“Mufti harus tau ini!” gumam Haris yang bercokol dengan pikirannya.
13211Please respect copyright.PENANAxW9c0Qbo33
Di satu sisi dia tiba-tiba merasakan birahi menyaksikan adegan perselingkuhan secara live seperti ini. Haris yang belakangan juga sedang tertarik perihal cara feroplay dan memulai hubungan seks dengan baik, diberi sebuah tontonan gratis untuk mengisi pengalamannya. Tapi disisi lain, Haris juga menjadi teringat akan segala kebaikan Mufti kepadanya dan betapa dia tidak terima kalau sahabatnya tersebut dicurangi seperti ini oleh istrinya.
13211Please respect copyright.PENANA4vvgKNrv6k
“Aaaaawwww… pakk jangan digigiitthh!!!”
13211Please respect copyright.PENANA1FDBOvBrpD
Lamunan Haris tiba-tiba terhenti ketika dia mendengar suara Ipah sedikit berteriak seperti orang kesakitan, cepat-cepat dia kembali menfokuskan pandangannya ke dalam rumah dan mendapati kalau posisi Ipah dan Koh Steven sudah berganti dari tempat semula. Sekarang Ipah justru tidak duduk dilantai lagi akan tetapi sudah beranjak keatas pelukan Si Pria tua keturunan tionghoa tersebut.
13211Please respect copyright.PENANABZAbDDxIFq
Namun bukan itu saja, Koh Steven juga tampak sedang menghisap-hisap payudara Ipah yang mengeluarkan air Asi dengan begitu rakus dan buas. Payudara Istri Mufti yang berukuran besar itu diremas-remasn oleh Koh Steven dengan bernafsu dan kasar. Membuat Ipah mengeluarkan jeritan-jeritan sakit namun juga geli disaat yang bersamaan.
13211Please respect copyright.PENANAOajmtDglCk
Ganas, mungkin itulah kata yang cocok untuk menggambarkan perlakuan Koh Steven pada payudara Ipah. Membuat Haris harus meneguk ludahnya berkali-kali menyaksikan aset berharga milik istri Mufti tersebut kini malah menjadi bulan-bulanan bosnya sendiri. Tak dapat dipungkiri juga, Haris ikut tertarik kepada payudara Ipah yang berukuran dua kali lebih besar dari payudara Nurul istrinya tersebut. Baru kali ini Haris melihat payudara perempuan lain secara nyata selain kepunyaan istrinya sendiri.
13211Please respect copyright.PENANABcw0fwevzu
“Mmmmmmpppuuaahh…!! Susumu enak sekali!! aku jadi ingin kamu punya anak terus supaya bisa memberiku nutrisi bergizi seperti ini setiap hari” Ucap Koh Steven berbinar meremas payudara Ipah.
13211Please respect copyright.PENANAd8lgboHKbd
Tampak gundukan daging besar tersebut kembali mengeluarkan Air susu dari putingnya, “Ouuhhhh..iyaahh pak!! IIppaahh akan punya anaak teruuzzz demi bapak”
13211Please respect copyright.PENANAblWe0es1AP
“Good..!! good..!!! nanti akan aku tambahkan uang belanja untukmu” seringai Koh Steven.
13211Please respect copyright.PENANAPOLVGlpzdA
Namun Ipah malah menggeleng manja “Gak mau pak!! aku bukan pelacur yang dibayar” balas Istri Mufti tersebut.
13211Please respect copyright.PENANAAelvK7cyrD
“Hooo?? trus kalau bukan pelacur namanya apa??”
13211Please respect copyright.PENANACtPqonpkKC
Ipah lalu tersenyum menjawab, “Ipah kan budak seksnya Tuan Steven. hihihi”
13211Please respect copyright.PENANAYzUoaONHyf
Hati Haris bergetar dan badannya menggigil mendengar pembicaraan Ipah dan Mandor suaminya tersebut, tak percaya kalau kata-kata tersebut benar-benar keluar dari mulut teman istrinya secara gamblang. Bahkan Ipah sendiri secara sadar mendeklarasikan dirinya sebagai seorang “Budak seks” Koh Steven yang terdengar begitu hina dalam pendengaran Haris.
13211Please respect copyright.PENANA4Vqgm4o6iw
“Mbak Ipah sudah gila!” Ucap Haris berkali-kali dalam hatinya.
13211Please respect copyright.PENANALf4pzVNyzz
Namun segila-gilanya perbuatan Ipah, lebih gila lagi reaksi Haris yang malah ikut terangsang menyaksikan perselingkuhan istri temannya tersebut. Alih-alih menggrebek Ipah yang tengah asik berbuat mesum dengan Koh Steven, Haris malah juga ikut asik memegangi selangkangannya sendiri. Padahal hatinya terus-terusan mengutuk perbuatan Istri temannya itu, akan tetapi keinginan tubuhnya malah berbanding terbalik dengan pikirannya sendiri.
13211Please respect copyright.PENANApJbiJfxJNg
Tanpa bisa ditahan lagi, Haris kemudian menyusupkan tangan miliknya masuk kedalam celana training yang saat ini dipakainya, sambil terus menatap adegan panas perselingkuhan Ipah dan Koh Steven di dalam rumah Mufti yang terlihat semakin hot dan merangsang.
13211Please respect copyright.PENANALPZnYuDrKU
“Ke kamar yuk Tuan!! Ipah udah gak tahan pengen dientot” rayu Ipah dengan nada yang manja.
13211Please respect copyright.PENANAYGBftgkqLQ
Membuat Koh Steven tersenyum senang mendengarnya, “Yuk!! aku juga udah gak tahan pengen ngecrot di memekmu” balas Bandot tua itu.
13211Please respect copyright.PENANAcuNTDRRaKp
Kemudian dengan saling berciuman ganas, Koh Steven menggendong tubuh Ipah masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintu begitu saja. Meninggalkan Haris yang melongo kecewa tak dapat menyaksikan adegan panas mereka selanjutnya.
13211Please respect copyright.PENANABnvCX2qJnU
Secara cepat pula, Nafsu syahwat Haris langsung hilang mereda serta kembali tersadar kedalam pikiran sehatnya.
13211Please respect copyright.PENANAUHopjdVPAJ
“Aku harus beritahu Mufti segera!” ucap Haris beranjak pergi dari sana.
ns216.73.216.154da2