
2.Naifnya ummi
18408Please respect copyright.PENANAxtvytUWlii
Seminggu berlalu semenjak kejadian di han kelulusanku itu, aku mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak mau bertemu dengan siapapun, tak terkecuali dengan ibuku yang saat itu sangat syok ketika aku memukul wajah Markus di depan banyak orang.
18408Please respect copyright.PENANA3BFsm9gZY0
Setelah dipaksa dan di pojokkan oleh Ibu, diperjalanan pulang aku akhirnya bercerita semua hal dan kejadian yang terjadi padaku selama 3 tahun aku bersekolah.
18408Please respect copyright.PENANAY44tLc2Us4
Aku menceritakan bagaimana Markus dan teman-temannya membuliku, memalak dan meminta uangku setiap hari, mengejek dan mengataiku seperti banci karena postur tubuhku yang terlihat seperti wanita
18408Please respect copyright.PENANALEdjpxvlz2
Aku bercerita sambil meluapkan segala kekesalan dan dendanku pada Markus dengan begitu emosi.
18408Please respect copyright.PENANApm02hVhPGg
Tapi ironisnya, bukan malah berpihak kepadaku yang sudah mengalami hal-hal berat seperti ini, ibu justru malah menyalahkanku karena membalas perbuatan Markus dengan kekerasan.
18408Please respect copyright.PENANAweuX49NbE3
Ibu yang aku pikir dan sudah seharusnya berpihak kepadaku itu, justru ternyata sama sekali tidak mengerti dengan keadaanku, la lebih memilih memihak kepada Markus dengan alasan kekerasan tidak selalu menjadi jalan keluarnya.
18408Please respect copyright.PENANAGPmYTuoZld
Sebab itulah aku merasa kecewa, merasa dikhianati oleh orang yang aku pikir paling menyayangiku selama ini.
18408Please respect copyright.PENANAI8bPafF1tG
Tok! Tok! Tok!
18408Please respect copyright.PENANAmDtU7GhEd1
"Lif! Boleh Ummi masuk sebentar? Aku mendengar suara Ibu mengetuk pintu kamar.
18408Please respect copyright.PENANAvkVNa7bQZn
"Ummi mau ngapain?" Balasku berteriak dengan ketus, sudah seminggu berlalu tapi aku masih saja jengkel dan kesal setiap kali mendengar suara ibuku.
18408Please respect copyright.PENANAeO7DGBhUsU
"Ummi cuma mau ngomong sama anak Ummi." Bolas Ibu ramah. "Ummi masuk ya?" Sambungnya membuka pintu yang memang tidak aku kunci.
18408Please respect copyright.PENANAWt3GTiis5B
Tampak Ibuku tersenyum masuk dengan sudah berpakaian rapi seperti biasanya, menggunakan gamis berbahan satin warna biru, memakai manset putih di tangannya, serta hijab lebar berwarna putih bermotif bunga di bagian kepala. Wangi parfum ibuku pun tercium semerbak memenuhi ruang kamarku.
18408Please respect copyright.PENANAxdqt8a8uKw
Ibu tersenyum, "Kamu sudah makan sayang?" Tanyanya mendekat kearah kasur.
18408Please respect copyright.PENANAQLiyu3vp4b
Tapi aku memilih diam dan membenamkan wajahku ke bantal
18408Please respect copyright.PENANAcJK9LySF9z
"Alif masih marah sama Ummi ya?" Tanya Ibu sekali lagi, sedangkan aku tetap diam, "Yasudah kalau Alif gamau ngomong sama Ummi. Biar Ummi saja yang ngomong sendiri." Sambungnya.
18408Please respect copyright.PENANAbiVGIGGJ1q
"Ummi mengerti, kalau Alif sebenernya sakit hati dan tertekan sudah di buli sama Markus." Ucapnya berhenti, "Tapi, kekerasan ga pernah jadi alasan yang tepat buat ngebales perbuatan orang yang jahat sama kita sayang."
18408Please respect copyright.PENANACdkBTK1HgL
Aku yang mendengar kenaifan ibu itu mengangkat kepalaku, "Lalu Alif harus ngapain Ummi? Alif harus lapor sama pihak sekolah? Alif harus lapor sama Ummi?" Balasku dengan keras. "Yang ada, Alif makin di buli dan makin dikata-katain, Mil" Ucapku tak terima
18408Please respect copyright.PENANAsRoxQdCFRp
"Lagipula kan si Markus badannya gede kayak gitu, mau Alif pukul seribu kalipun mungkin ga berasa buat dia. Sambungku merasa frustasi.
18408Please respect copyright.PENANArgc9xFCkNS
Seingatku, memang saat itu aku melayangkan pukulan yang aku pikir sudah sangat kuat karena aku menggunakan seluruh tenaga, tapi pada kenyataannya, Markus bahkan sama sekali tak bergeming saat menerima pukulanku itu.
18408Please respect copyright.PENANAL0EIwfWanb
"Mungkin ini salah Ummi. Balas Ibu memelas, "Ummi terlalu sibuk sama kerjaan sampai- sampai Ummi lupa buat ngedidik anak Ummi sendiri." Sambungnya menyalahkan diri sendiri.
18408Please respect copyright.PENANAAD80uscyl1
"Lif! Mata di balas mata akan membuat dunia menjadi buta. Nyawa di balas nyawa akan membuat seisi dunia kosong. Tidak selamanya, yang jahat harus di balas jahat juga. Ucap Ibuku yang seperti tidak mengerti poin utama dari pembicaraan ini.
18408Please respect copyright.PENANAmpW1kWYWbf
Menjadikan aku semakin berfrustasi untuk terus mendebat ibuku dengan sikap naifnya itu, "Trus Ummi maunya gimana?" Tanyaku kehabisan argumen.
18408Please respect copyright.PENANA7NrpKObnIl
"Ummi sudah chat Markus, Ummi juga udah minta penjelasan kenapa dia membully kamu."
18408Please respect copyright.PENANAAYBLOn1WLW
"Trus? Dia jawab apa?" Tanyaku penasaran.
18408Please respect copyright.PENANAPjRgucLTmF
"Dia ga menjawab apa-apa. Dia cuma bisa minta maaf dan mengakui kalau dia itu salah." Balas Ibu
18408Please respect copyright.PENANAQ9IoZ306a2
"Tuh kan? Bahkan untuk membuli orang saja dia ngelakuin tanpa alasan!! Tapi Ummi malah ngebela dia terus."
18408Please respect copyright.PENANALxx2vS2qvR
Ibu menghela nafasnya, "Ummi bukan mau ngebelain Markus, tapi disini Ummi pengen Alif tau kalau setiap tindakan seseorang itu, pasti ada alasannya." Ucap Ibu tersenyum, "Kamu tau kan kalau Markus tidak seberuntung kamu?" Tanya ibu
18408Please respect copyright.PENANARbOk3V4NZL
Sedangkan aku hanya bisa terdiam.
18408Please respect copyright.PENANAvGl09AAR4T
"Ummi ga membenarkan tindakan Markus yang membuli kamu ataupun malakin uang kamu." Jelasnya. Tapi, kalau memang alasannya karena uangnya kurang, mungkin kita bisa bantu dia. Balas Ibu sumringah.
18408Please respect copyright.PENANAPXmbIqa7Zo
"Ummi pengen Markus berubah, biar nanti dia tidak membuli orang lain lagi dan amit-amit gedenya malah jadi kriminal. Ibu menggeleng membayangkan
18408Please respect copyright.PENANA4oeYjHqNdn
"Maka dari itu, Ummi pengen bantu dia buat dapatin kerjaan dan memperbaiki ekonomi keluarganya. Siapa tau dengan begitu, Markus bisa lebih bijak dalam bersikap Lanjut Ibu dengan segala ide positif yang ada di kepalanya.
18408Please respect copyright.PENANA7quhJ0fvKv
Aku pun tidak bisa membantah karena beginilah sifat asli ibuku selama ini. Sifat yang membuat banyak orang menjadi segan dan hormat karena kebaikannya itu.
18408Please respect copyright.PENANACXgtKsvLZy
Tapi dengan Markus, tentu saja aku tidak akan
18408Please respect copyright.PENANAiUHTEBimkp
pernah terima, "Kalau ternyata Markus tidak
18408Please respect copyright.PENANAiT1SSZUyob
berubah gimana Ummi?"
18408Please respect copyright.PENANAPSOfxEOT8p
"Kita serahkan semuanya pada yang membolak-balikkan hati ya sayang. Yang penting tujuan kita baik. Balas Ibu tersenyum. "Lagi pula sekarang kamu dapet hikmahnya kan? Kamu jadi belajar untuk bisa membela diri kamu sendiri walau dengan cara yang salah." Ibu memujiku.
18408Please respect copyright.PENANAhKJ1bDakYI
"Ummi pikir anak Ummi ini cemen, ternyata berani juga ya mukul orang!! Mana Markus tinggi gede begitu. Ucap Ibu tertawa meledekku.
18408Please respect copyright.PENANAUffzxwEfS5
"Ga lucu tau Mil Ketusku menahan senyum senang.
18408Please respect copyright.PENANA96L6HgnoiH
Kini aku sedikit bernafas lega kala aku tau kalau ibuku bukan ingin berpihak pada Markus ataupun menganggap sepele kasus pembulianku, ibuku ternyata melihat dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga dari kejadian ini akupun bisa belajar untuk membela diriku sendiri dan melawan ketika aku ditindas, tapi tetap dengan tidak mengandalkan kekerasan,
18408Please respect copyright.PENANAziI7mOmhX6
"Yasudah terserah sama Ummi saja. Alif udah gamau tau. Ucapku menyudahi argumenku dengan Ibu.
18408Please respect copyright.PENANAQe2JSZKtPS
Aku juga merasa kalau semua ini hanya akan membuang-buang energiku saja, karena urusanku dengan Markus sudah selesai.
18408Please respect copyright.PENANAmaR0nUkZWs
Aku tidak akan bertemu lagi dengannya sebab sekarang kita sudah lulus sekolah, jadi tidak ada alasan lagi bagi Markus untuk membuliku karena kami tidak akan berhubungan lagi.
18408Please respect copyright.PENANAMhybbIpp8Y
Aku pun cukup senang saat aku mengingat bagaimana aku berhasil melayangkan satu pukulan telak ke wajah pembuliku itu, rasa puas dan lega akhimya aku dapatkan walaupun harus menunggu diakhir semua penderitaanku selama ini
18408Please respect copyright.PENANADPh5xRFe9Y
"Nah. Jadi sebenernya Ummi mau ngasih tau kamu sesuatu. Ucap Ibuku tersenyum
18408Please respect copyright.PENANAsSYxofi7V8
menambahkan.
18408Please respect copyright.PENANAl5JldeokCq
"Apaan Mi?" Aku penasaran
18408Please respect copyright.PENANAtnjDwcKgGj
"Ummi udah ngundang Markus buat dateng ke rumah
18408Please respect copyright.PENANANtgy5AQmwS
JEDAAAARRR!!! Kepalaku serasa dipukul oleh palu godam yang amat berat setelah mendengar perkataan ibu.
18408Please respect copyright.PENANAjU8kPfkScV
"Ma-maksud Ummi?"
18408Please respect copyright.PENANAtZECJcEhLM
"Iyaa.. Ummi pengen liat kalian berbaikan, jadi Ummi coba buat ngundang dia. Balas Ibu dengan polosnya. "Eh dianya mau! Katanya dia Juga mau minta maaf sama kamu karena udah jahatin kamu selama ini." Sambung Ibu yang benar-benar percaya kepada ucapan Markus.
18408Please respect copyright.PENANAgh994hsOg8
Sedangkan aku? Tentu saja tidak akan pernah percaya, tidak akan pernah seorang Markus yang selama 3 tahun membuliku seperti hobi itu, akan dengan pikiran terbuka meminta maaf padaku. Tidak akan. Pasti ada hal yang direncanakan oleh Markus, dan itu tampaknya tidak akan berakhir dengan baik.
18408Please respect copyright.PENANALuYl4BI1Oq
"Hmmmm... Gausah kayaknya M!!! Alif udah maafin dia kok." Balasku berbohong. "Nanti Alif kontak dia aja, sekalian mau minta maaf juga karena udah mukul dia kemarin." Sambungku berusaha agar Ibu membatalkan niatnya mengundang Markus.
18408Please respect copyright.PENANAZUSfH8apet
Tapi usahaku tampak sia-sia saat melihat ibuku tersenyum dengan mata yang berbinar, "Bagusnya emang langsung ketemu dong sayang." Ucapnya membujuk.
18408Please respect copyright.PENANAkq2mRSp7E7
"Ummi juga udah masak banyak buat kita nanti. Sayang kalau ga dimakan kan?"
18408Please respect copyright.PENANAOyh8F9V1pR
"Kasihin ke satpam komplek kan bisa Mi? Biasanya juga Ummi sering ngasih kan?" Ucapku berusaha dengan segala cara agar ibu membatalkan niatnya.
18408Please respect copyright.PENANAKfweUN7cGo
"Udah ah.. Ummi udah ngundang Markus masa mau Ummi batalin. Tadi aja dia bilang udah mau jalan. Ga enak dong Ummi!" Ibu berdiri dari duduknya. "Kamu jangan lupa siap-siap, Ummi mau kebawah dulu Sambungnya berlalu keluar
dari kamarku.
18408Please respect copyright.PENANAd9MMdfyDXW
Aku kemudian kembali merebahkan badan, menghela nafasku, memutar otak dan berusaha berpikir bagaimana caranya agar Markus tidak datang ke kesini. Aku tidak ingin rumah yang menjadi satu-satunya tempat ternyaman bagiku ini, juga harus terusik dengan adanya sosok Markus
18408Please respect copyright.PENANAgtrPAuUixn
Akan tetapi setelah berpikir untuk kesekian kalinya, aku tetap tidak bisa menemukan cara untuk mencegah Markus.
18408Please respect copyright.PENANAtM3s4aHKjt
"Apa aku biarkan saja?" Hatiku berbicara.
18408Please respect copyright.PENANAHTeSpHFMIY
Namun dengan cepat aku buang pikiran tersebit karena aku tidak bisa membayangkan bagaimana Markus pasti akan melakukan segala cara untuk meledek, membuli maupun mengejekku di depan ibu nanti, walaupun pasti tidak secara gamblang ataupun terang terangan.
18408Please respect copyright.PENANARqriXr0Wuq
Membayangkan hal itu saja, sudah membuat bulu kudukku merinding dan tubuhku menggigil. Apalagi pastinya Markus tengah marah besar karena aku sudah mempermalukannya dengan memukulnya di depan banyak orang
18408Please respect copyright.PENANAWgZILUnzOh
Ini sudah terbukti dari banyaknya pesan yang masuk di whatsapp ku, berbagai kata umpatan dan cacian kasar di lontarkan Markus padaku hingga aku sendiri tak berani lagi membuka pesan yang dikirimnya selama seminggu ini.
18408Please respect copyright.PENANApy3ph74jZR
Ditengah kebingunanku, tiba-tiba saja sebuah ide muncul dibenakku, "Aku tidak bisa mencegah Markus untuk datang ke rumah, tapi aku bisa mencegah agar dia tidak bertemu denganku." Ucapku merasa pintar.
18408Please respect copyright.PENANAR7AB38J5Jv
Dengan sangat cepat, aku kemudian bergegas mengganti pakaian tidurku dengan baju casual yang biasa aku pakai. Kaos oblong, celana jeans dan hoodie anime kesukaanku, tak lupa dengan sebuah tas ransel yang biasa aku pakai ke sekolah.
18408Please respect copyright.PENANAgkXB6L3Dpa
Sambil menuruni tangga, aku berteriak pada ibuku, "Ummi, Alif mau ke Mang Juki sebentar!! Laptop Alif katanya udah selesai. Ucapku penuh semangat.
18408Please respect copyright.PENANA7KJaFOAUOY
"Loh.. lohh.. Markus udah mau nyampe loh sayang." Ucap Ibu dari arah dapur mencegatku.
18408Please respect copyright.PENANAnzBADvP4Io
Aku sengaja berpura-pura bingung menggaruk kepala, "Duh, gimana dong?Mang Juki katanya mau ke bandung nanti siang, kalau gak diambil sekarang Mang Jukinya balik 3 hari lagi." Ucapku berbohong. "Besok kan ada pendaftaran SBMPTN online Mi!! File-file yang Alif butuhin ada disitu! Sambungku lagi
18408Please respect copyright.PENANA4KcD9AeX4G
"Hmmmm.. Yasudah kalau gitu." Balas Ibu mengalah. Sedangkan Aku berteriak senang di dalam hati, "Tapi abis dari sana langsung pulang ya!! Masa tuan rumah gak ada di rumah waktu tamunya dateng."
18408Please respect copyright.PENANADt0VAK23fX
"Oke siap bosque." Balasku dengan senang hati.
18408Please respect copyright.PENANA8fLghLdhfX
Setelah berpamitan kepada ibu, aku kemudian dengan cepat mengambil sepedaku di garasi. Aku tersenyum karena akhirnya bisa terbebas untuk tidak bertemu dengan Markus, dan aku berencana untuk pergi ke cafe yang tidak jauh dari rumah untuk menghabiskan waktu.
18408Please respect copyright.PENANAspwLrS14cG
Ku kayuh kemudian sepeda yang sudah menjadi teman hidupku karena aku memang tidak bisa mengendarai sepeda motor. Entah kenapa, diumurku yang sudah menginjak umur orang dewasa ini, aku masih saja belum bisa menemukan keberanian yang cukup untuk melakukannya.
18408Please respect copyright.PENANAQQdL6hYZ7a
Tapi dengan sepeda, aku merasa nyaman dan aman untuk mengendarainya.
18408Please respect copyright.PENANA0MEeoFkNLs
Selang 15 menit, akupun akhirnya sampai di sebuah Coffe Shop yang merupakan sebuah usaha keluarga dari seorang perempuan yang menjadi crushku selama aku SMA
18408Please respect copyright.PENANAle0oKlNaJt
Namanya Anifa, nama yang sebenarnya
18408Please respect copyright.PENANAKkaVMU7ZPC
terdengar cukup mirip dengan namaku.
18408Please respect copyright.PENANA6QxfnwS13j
Orangnya cantik, pendiam, serta memiliki wajah
18408Please respect copyright.PENANAoywyc4wEW4
yang anggun. Sorot matanya selalu sayu dan
18408Please respect copyright.PENANAd0fu8Tvr53
adem untuk dipandang.
18408Please respect copyright.PENANASYHxjMYduQ
Selain berprestasi di bidang pendidikan, Anifa juga dikenal sebagai seorang Qoriah, sebutan untuk perempuan yang pintar melantunkan ayat suci.
18408Please respect copyright.PENANADNsMYtp0LE
Oleh karena itu, saat pertama kali aku mendengarnya
Anifa mengaji, aku langsung tau kalau aku jatuh
cinta pada sosoknya yang alim dan taat itu
18408Please respect copyright.PENANA6vsajHpJFi
Terkadang pula, saya juga berasumsi kalau Anifa terlihat seperti Buku di masa muda. Merekapun juga mempunyai selera fashion yang sama dimana selalu mengenakan pakaian tertutup dan menggunakan hijab yang lebar.
18408Please respect copyright.PENANAQPqIoSBrmp
"Es coklatnya satu kak." Ucapkanku memesan pada kasir.
18408Please respect copyright.PENANAICg4VXbrHb
Setelah membayar, akupun segera menuju ke tempat duduk di posisi paling pojok untuk menghindari pertemuan dengan banyak orang.
18408Please respect copyright.PENANATGxRgMjDrm
Aku lalu mengeluarkan headsetku, memutar daftar lagu anime kesukaanku dan membuka kosong keluar jendela seperti merasa menjadi seorang tokoh utama.
18408Please respect copyright.PENANAb3Rc7199Tj
Selang hanya beberapa menit setelah pesananku datang, aku melihat sosok Anifa keluar dari arah belakang Coffe Shop sambil menenteng buku-buku ditangannya.
18408Please respect copyright.PENANAUprI1a4ry0
Seketika aku melupakan semua hal yang mengganggu pikiranku dan fokus melihat sosok Anifa, yang dalam pandanganku seakan sedang berjalan dalam gerakan slow motion.
18408Please respect copyright.PENANAuLXJXwqIVk
“Sungguh indah ciptaanmu tuhan. Kagumku dalam hati.
18408Please respect copyright.PENANAOEuZVpJeJ2
Namun setelah Anifa lewat dari hadapanku, aku tiba-tiba diingatkan dengan sosok ibuku. Yang saat ini pasti sudah bertemu dengan Markus yang diundangnya datang ke rumah.
18408Please respect copyright.PENANA5yC1SbpApb
Entah kenapa, muncul sebuah perasaan khawatir di dalam hatiku. Mengingat bagaimana sifat Markus yang selain suka bercanda dan mudah bergaul, juga dikenal banyak orang sebagai sosok yang mesum dan kurang terbuka.
18408Please respect copyright.PENANAThVZ2YK1zE
Badanku seketika berbaring, menyadari kesalahan fatal apa yang telah aku lakukan dengan meninggalkan Markus berduaan saja dengan Ibu di rumah.
18408Please respect copyright.PENANAnwkkVApFKO
Apalagi saat aku teringat bagaimana Markus membuka buku saat acara kelulusan. Dimana ia membekukan ibuku yang sudah sangat sopan menutup aurat dan memakai pakaian muslimah itu dengan mengompol yang menelanjangi penuh dengan hawa nafsu.
18408Please respect copyright.PENANAKdhSEGMz48
"Sial!" teriakku dalam hati.
18408Please respect copyright.PENANAegbz6Hb48z
Dengan kecepatan kilat, aku berangkat dari tempat dudukku tanpa meminum minuman yang aku pesan tadi. Aku tergopoh-gopoh berlari menuju sepedaku dan mulai mengayuhnya dengan. pengeluaran tenaga.
18408Please respect copyright.PENANAcnizbVf2H8
Jalan yang bisanya kutempuh dalam waktu 15. menit itupun terasa semakin jauh dan semakin panjang karena hatiku yang gundah.
18408Please respect copyright.PENANAbiXc8gJBdm
"Semoga Ummi baik-baik saja!"
18408Please respect copyright.PENANAiqMARTrKs2
“Semoga Markus tidak melakukan apa-apa ke Ummi!”
18408Please respect copyright.PENANA6PS9vwTR5o
"Ya Tuhan!! Semoga tidak terjadi apa-apal"
18408Please respect copyright.PENANA6YcAlL8IUo
Aku terus merapal kata-kata positif dan mengumpulkan doa disepanjang jalan
Bersambung...
ns216.73.216.123da2