
Cerita Dewasa - Akibat Tabrakan dengan Para Preman S-1
Sosok pria itu bertubuh kekar dengan tato di tangan. Tubuhnya nampak sedikit tambun dan lebih tinggi dariku. Dia tidak lain adalah Kusni, salah satu preman yang tempo hari menculik-ku dan memperkosa Widya. Entah kenapa ia bisa tahu alamat rumah kami. Dan yang lebih penting lagi, mau apa dia kemari?1954Please respect copyright.PENANA4FA23qylNp
1954Please respect copyright.PENANAql6ewjcZXC
“Halo, selamat siang, hehe, maaf saya ada janji sama istri anda.” Kata Kusni dengan santainya.1954Please respect copyright.PENANArIXgv23iRO
1954Please respect copyright.PENANANoa0Xj4Ksg
Aku cukup shock dengan kedatangan Kusni yang tiba-tiba sehingga aku tak bisa berkata apa-apa.1954Please respect copyright.PENANA2blYgTjvci
1954Please respect copyright.PENANA0DZQW2nusg
Aku lihat Kusni tersenyum sambil melihat ke arah dalam rumah. Dan ketika kuikuti arah pandangan matanya, aku jadi jauh lebih syok lagi. Istriku, Widya, sudah berdiri di ujung ruang tamu dengan hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam saja.1954Please respect copyright.PENANAVeJe6PnUpR
1954Please respect copyright.PENANAJl4mFEM1Bc
‘Apa yang sedang terjadi!’ Batinku.1954Please respect copyright.PENANA3YOvUcwLut
1954Please respect copyright.PENANA0z2PB5rENh
Widya berjalan mendekati Kusni, ketika ia berada di hadapanku, ia sempat berkata. “Mas diam saja. Agar kita semua selamat.” Kata Widya.1954Please respect copyright.PENANA2U1RhN8zVJ
1954Please respect copyright.PENANADW4EtlIW2h
Kusni menyambut kedatangan istriku dengan pelakukan erat. Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Seorang istri soleha seperti Widya, menyambut kedatangan preman ke rumah hanya dengan pakaian dalam serta jilbab di kepalanya. Pakaian dalam yang Widya gunakan juga yang tipe sangat sexy. Celana dalam dan bra yang ia kenakan berwarna hitam dan berenda-renda di sisi-sisinya. Dan lebih parahnya lagi, semua itu ia lakukan tepat di hadapanku, suaminya sendiri!1954Please respect copyright.PENANAttgz7HPzGj
1954Please respect copyright.PENANAJPLlV9H7en
Kusni mencium bibir Widya hingga lidahnya masuk ke dalam mulut istriku. Air liur mereka bercampur menjadi satu. Seperti dua pasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.1954Please respect copyright.PENANAcFe3wme01L
1954Please respect copyright.PENANA02pnu5AB3M
Tubuhku langsung lemas, melihat istriku sendiri digumuli orang lain tepat di hadapanku.1954Please respect copyright.PENANAm1BMydlYgS
1954Please respect copyright.PENANA7OY0Ngv8qG
Ciuman Kusni terus berlanjut, bahkan hingga turun ke leher dan kemudian ke payudara Widya. Payudara istriku yang masih dibalut dengan bra warna hitam itu dilumat habis oleh Kusni.1954Please respect copyright.PENANAXnKlePm92J
1954Please respect copyright.PENANAh8uJ2DDw3v
Kusni menggandeng istriku menuju ke kamar, dan aku bisa melihat dari ruang tamu ini, mereka kembali bercumbu di dalam kamar. Raut muka istriku nampak datar, tidak menunjukan ekspresi senang, seding, atau penolakan.1954Please respect copyright.PENANAzqWoCU7Klb
1954Please respect copyright.PENANAOK8KeRS9fd
Aku shock melihat pemandangan itu, suami macam apa aku ini, membiarkan istriku sendiri bercumbu dengan orang lain di kamar tidur kami. Tapi itulah yang terjadi dengan diriku, aku membiarkan tubuh Widya dilecehkan lagi oleh preman yang tempo hari memperkosa tubuhnya. Aku seharusnya menyelamatkan kehormatan istriku. Apalagi Kusni sekarang hanya sendiri, tapi tidak, aku tidak melakukannya, aku hanya diam di kamar tamu ini, duduk dan melihat siluet pergumulan istriku dan Kusni.1954Please respect copyright.PENANApswOJ2Ejzr
1954Please respect copyright.PENANADG7gxO4hHQ
Kusni sekarang sudah bugil, tanpa pakaian sedikitpun. Kontolnya yang berukuran besar itu sudah nampak berdiri dengan tegak. Dengan tanpa paksaan, ia minta Widya untuk mengemut batang kontol itu. Batang kontol yang bahkan nampak sangat sulit untuk masuk ke dalam mulutnya.1954Please respect copyright.PENANAYNerY8dUQE
1954Please respect copyright.PENANACOfrMrHy5V
Dengan masih menggunakan hijab di kepalanya, Widya mulai mengemut batang kontol Kusni. Aku merasa iri, sangat iri, karena Widya selama ini tidak pernah mau ketika aku minta untuk melakukan oral seks. Tapi, kini seorang preman yang sama sekali tidak punya hak atas tubuh Widya, merasakan nikmatnya oral seks dari mulut istriku.1954Please respect copyright.PENANAxU1FaE72wN
1954Please respect copyright.PENANAiPlJlcUor8
“Makasih ya non, enak banget seponganmu.” Kata Kusni.1954Please respect copyright.PENANAG7QWvlTqEK
1954Please respect copyright.PENANAx3xgty4iKE
Widya tidak hanya menyepong batang kemaluan Kusni, tapi ia juga mengemut buah zakar preman itu. Kusni memang mencukur habis bulu-bulu di kemaluannya, jadi Widya bisa menjilatinya tanpa takut harus menelan bulu kemaluan.1954Please respect copyright.PENANASKpYwM2XMa
1954Please respect copyright.PENANAOC6qA0NlLU
Kusni nampak menikmati setiap detik sepongan istriku. Ia melepas ikatan bra di belakang punggung Widya sehingga sekarang payudaranya yang ranum itu nampak menggantung dengan indahnya. Kusni tidak menyia-nyiakan payudara istriku, ia remasi dan belai payudara itu dengan lembut.1954Please respect copyright.PENANAxsUiknI0Vj
1954Please respect copyright.PENANAuXYNkM6ZxP
Kusni mencium kembali Widya dengan lembuatnya. Lidah mereka kembali beradu dalam ciuman itu. Sembari berciuman, Kusni memelorotkan celana dalam yang Widya kenakan dan jari jemari tangannya mulai bermain di selangkangan istriku.1954Please respect copyright.PENANAhbal6cqDjx
1954Please respect copyright.PENANAnX6MRSzyhT
“Hmmph” Aku sempat mendengar lenguhan lirih Widya. Meskipun Widya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tatapannya agar tetap datar.1954Please respect copyright.PENANAEVGcko8rQA
1954Please respect copyright.PENANAeLPNZyts2H
Dengan pelan, Kusni merebahkan Widya di atas kasur. Ia kemudian melepas sepenuhnya celana dalam istriku dan membuangnya ke lantai. Istriku sudah bugil sepenuhnya, kecuali jilbab yang masih menghiasi kepalanya.1954Please respect copyright.PENANAFfkEpQgjpv
1954Please respect copyright.PENANAbx8KCcxwt8
Kusni menciumi selangkangan istriku, kemudian ia menjilat bibir vagina Widya. Sebuah lenguhan kecil kembali terdengar dari bibir istriku. Tangannya juga nampak mengepal, menggenggam sprei.1954Please respect copyright.PENANADCkuAczZjv
1954Please respect copyright.PENANAitLLGAQHhX
Kusni mengoral vagina Widya dengan mulutnya. Satu hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Tubuh Widya nampak menggeliat, merasakan jilatan demi jilatan lidah Kusni di vaginanya. Meskipun wajahnya tetap berusaha sedatar mungkin dan tak menunjukan reaksi menikmati.1954Please respect copyright.PENANAIfuVoigu1Z
1954Please respect copyright.PENANAW5aaLt7ZIc
Yang lebih mengejutkanku, Kusni tidak hanya menjilati bibir kemaluan istriku, tapi juga lubang duburnya. Ia tak segan memasukan lidahnya, ke dubur istriku. Sekali lagi, ini satu hal yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku pernah ingin menjilat vagina Widya, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton. Tapi menjilati dubur? Aku sama sekali tak pernah punya keinginan untuk itu.
1954Please respect copyright.PENANAql6ewjcZXC
“Halo, selamat siang, hehe, maaf saya ada janji sama istri anda.” Kata Kusni dengan santainya.1954Please respect copyright.PENANArIXgv23iRO
1954Please respect copyright.PENANANoa0Xj4Ksg
Aku cukup shock dengan kedatangan Kusni yang tiba-tiba sehingga aku tak bisa berkata apa-apa.1954Please respect copyright.PENANA2blYgTjvci
1954Please respect copyright.PENANA0DZQW2nusg
Aku lihat Kusni tersenyum sambil melihat ke arah dalam rumah. Dan ketika kuikuti arah pandangan matanya, aku jadi jauh lebih syok lagi. Istriku, Widya, sudah berdiri di ujung ruang tamu dengan hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam saja.1954Please respect copyright.PENANAVeJe6PnUpR
1954Please respect copyright.PENANAJl4mFEM1Bc
‘Apa yang sedang terjadi!’ Batinku.1954Please respect copyright.PENANA3YOvUcwLut
1954Please respect copyright.PENANA0z2PB5rENh
Widya berjalan mendekati Kusni, ketika ia berada di hadapanku, ia sempat berkata. “Mas diam saja. Agar kita semua selamat.” Kata Widya.1954Please respect copyright.PENANA2U1RhN8zVJ
1954Please respect copyright.PENANADW4EtlIW2h
Kusni menyambut kedatangan istriku dengan pelakukan erat. Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Seorang istri soleha seperti Widya, menyambut kedatangan preman ke rumah hanya dengan pakaian dalam serta jilbab di kepalanya. Pakaian dalam yang Widya gunakan juga yang tipe sangat sexy. Celana dalam dan bra yang ia kenakan berwarna hitam dan berenda-renda di sisi-sisinya. Dan lebih parahnya lagi, semua itu ia lakukan tepat di hadapanku, suaminya sendiri!1954Please respect copyright.PENANAttgz7HPzGj
1954Please respect copyright.PENANAJPLlV9H7en
Kusni mencium bibir Widya hingga lidahnya masuk ke dalam mulut istriku. Air liur mereka bercampur menjadi satu. Seperti dua pasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.1954Please respect copyright.PENANAcFe3wme01L
1954Please respect copyright.PENANA02pnu5AB3M
Tubuhku langsung lemas, melihat istriku sendiri digumuli orang lain tepat di hadapanku.1954Please respect copyright.PENANAm1BMydlYgS
1954Please respect copyright.PENANA7OY0Ngv8qG
Ciuman Kusni terus berlanjut, bahkan hingga turun ke leher dan kemudian ke payudara Widya. Payudara istriku yang masih dibalut dengan bra warna hitam itu dilumat habis oleh Kusni.1954Please respect copyright.PENANAXnKlePm92J
1954Please respect copyright.PENANAh8uJ2DDw3v
Kusni menggandeng istriku menuju ke kamar, dan aku bisa melihat dari ruang tamu ini, mereka kembali bercumbu di dalam kamar. Raut muka istriku nampak datar, tidak menunjukan ekspresi senang, seding, atau penolakan.1954Please respect copyright.PENANAzqWoCU7Klb
1954Please respect copyright.PENANAOK8KeRS9fd
Aku shock melihat pemandangan itu, suami macam apa aku ini, membiarkan istriku sendiri bercumbu dengan orang lain di kamar tidur kami. Tapi itulah yang terjadi dengan diriku, aku membiarkan tubuh Widya dilecehkan lagi oleh preman yang tempo hari memperkosa tubuhnya. Aku seharusnya menyelamatkan kehormatan istriku. Apalagi Kusni sekarang hanya sendiri, tapi tidak, aku tidak melakukannya, aku hanya diam di kamar tamu ini, duduk dan melihat siluet pergumulan istriku dan Kusni.1954Please respect copyright.PENANApswOJ2Ejzr
1954Please respect copyright.PENANADG7gxO4hHQ
Kusni sekarang sudah bugil, tanpa pakaian sedikitpun. Kontolnya yang berukuran besar itu sudah nampak berdiri dengan tegak. Dengan tanpa paksaan, ia minta Widya untuk mengemut batang kontol itu. Batang kontol yang bahkan nampak sangat sulit untuk masuk ke dalam mulutnya.1954Please respect copyright.PENANAYNerY8dUQE
1954Please respect copyright.PENANACOfrMrHy5V
Dengan masih menggunakan hijab di kepalanya, Widya mulai mengemut batang kontol Kusni. Aku merasa iri, sangat iri, karena Widya selama ini tidak pernah mau ketika aku minta untuk melakukan oral seks. Tapi, kini seorang preman yang sama sekali tidak punya hak atas tubuh Widya, merasakan nikmatnya oral seks dari mulut istriku.1954Please respect copyright.PENANAxU1FaE72wN
1954Please respect copyright.PENANAiPlJlcUor8
“Makasih ya non, enak banget seponganmu.” Kata Kusni.1954Please respect copyright.PENANAG7QWvlTqEK
1954Please respect copyright.PENANAx3xgty4iKE
Widya tidak hanya menyepong batang kemaluan Kusni, tapi ia juga mengemut buah zakar preman itu. Kusni memang mencukur habis bulu-bulu di kemaluannya, jadi Widya bisa menjilatinya tanpa takut harus menelan bulu kemaluan.1954Please respect copyright.PENANASKpYwM2XMa
1954Please respect copyright.PENANAOC6qA0NlLU
Kusni nampak menikmati setiap detik sepongan istriku. Ia melepas ikatan bra di belakang punggung Widya sehingga sekarang payudaranya yang ranum itu nampak menggantung dengan indahnya. Kusni tidak menyia-nyiakan payudara istriku, ia remasi dan belai payudara itu dengan lembut.1954Please respect copyright.PENANAxsUiknI0Vj
1954Please respect copyright.PENANAuXYNkM6ZxP
Kusni mencium kembali Widya dengan lembuatnya. Lidah mereka kembali beradu dalam ciuman itu. Sembari berciuman, Kusni memelorotkan celana dalam yang Widya kenakan dan jari jemari tangannya mulai bermain di selangkangan istriku.1954Please respect copyright.PENANAhbal6cqDjx
1954Please respect copyright.PENANAnX6MRSzyhT
“Hmmph” Aku sempat mendengar lenguhan lirih Widya. Meskipun Widya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tatapannya agar tetap datar.1954Please respect copyright.PENANAEVGcko8rQA
1954Please respect copyright.PENANAeLPNZyts2H
Dengan pelan, Kusni merebahkan Widya di atas kasur. Ia kemudian melepas sepenuhnya celana dalam istriku dan membuangnya ke lantai. Istriku sudah bugil sepenuhnya, kecuali jilbab yang masih menghiasi kepalanya.1954Please respect copyright.PENANAFfkEpQgjpv
1954Please respect copyright.PENANAbx8KCcxwt8
Kusni menciumi selangkangan istriku, kemudian ia menjilat bibir vagina Widya. Sebuah lenguhan kecil kembali terdengar dari bibir istriku. Tangannya juga nampak mengepal, menggenggam sprei.1954Please respect copyright.PENANADCkuAczZjv
1954Please respect copyright.PENANAitLLGAQHhX
Kusni mengoral vagina Widya dengan mulutnya. Satu hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Tubuh Widya nampak menggeliat, merasakan jilatan demi jilatan lidah Kusni di vaginanya. Meskipun wajahnya tetap berusaha sedatar mungkin dan tak menunjukan reaksi menikmati.1954Please respect copyright.PENANAIfuVoigu1Z
1954Please respect copyright.PENANAW5aaLt7ZIc
Yang lebih mengejutkanku, Kusni tidak hanya menjilati bibir kemaluan istriku, tapi juga lubang duburnya. Ia tak segan memasukan lidahnya, ke dubur istriku. Sekali lagi, ini satu hal yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku pernah ingin menjilat vagina Widya, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton. Tapi menjilati dubur? Aku sama sekali tak pernah punya keinginan untuk itu.
1954Please respect copyright.PENANAHs7z2kyqYQ
1954Please respect copyright.PENANA8s07AjRh4N