x
Chapter 1 : Pekerjaan Baru
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCG4rrE9Cs
Pagi berganti siang saat Nurul pergi menemui Bu Resi dirumahnya. Sesuai janji, Bu Resi akan mengantarkan Nurul ke rumah kenalannya karena semalam Nurul sudah mengiyakan tawaran pekerjaan darinya untuk jadi pembantu rumah tangga di sana.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WznppZwhf
Seperti biasa, Nurul tampil dengan pakaian yang sudah menjadi identitasnya selama ini sebagai seorang muslimah. Namun karena permintaan khusus dari suaminya, hari ini pun Nurul tampil agak sedikit beda.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVMr7iqKsG
Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Nurul
Baju kurung berwarna pastel serta jilbab lebar berwarna selaras membalut indah di tubuhnya, tak lupa pula sebuah cadar hitam yang menutup seluruh area wajahnya kecuali sepasang bola mata indah yang memikat hati siapapun yang menatapnya. Nurul juga tak lupa membungkus tangannya sedikit layaknya seorang akhwat sejati.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqBZ8JIQEy
“Duh! Ibu lupa ngasih tau sesuatu deh sama kamu Dik” Bu Resi tampak sedikit ragu ketika melihat Nurul datang dengan pakaian kebesarannya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRjCM9Q0za
“Iya, kenapa bu?”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSx5naF4M5
“Kenalan Ibu itu keluarga Non muslim Dik, jadi kayaknya mereka bakalan ragu deh kalau kamu pakai baju begini” balas Bu Resi ragu, dia takut menyinggung perasaan Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfN9uJ1Uov
“Ah enggak kali Bu! Lagian kan pekerjaannya gak ada sangkut pautnya sama baju yang saya pakai” balas Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XewqB4Yii
“Maksud Ibu bukan gitu atuh Dik! Kamu tau kan kalau Non muslim suka takut sama yang berpakaian kayak kamu. Dikira teroris atau apalah”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeaO3mfFgj
Nurul pun tersenyum menanggapi kekhawatiran dari Bu Resi “Enggak semuanya juga kali Bu! Lagian kan juga nyoba dulu, kalau menurut temen Ibu saya gak cocok ya gapapa juga! Saya yakin kok kalau udah rejeki mah gak kemana” jawab Nurul mantap.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDMjvRaXs8
“Tapi kamu gapapa kan Dik? Kerja di rumah orang yang beda sama kamu?” Bu Resi masih terlihat ragu.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVTAKUCoZ2
“Gapapa Buk. Emangnya kenapa? Sama-sama manusia kok” jawab Nurul mantap.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7NxEepHAx
Memang di benak Nurul dia tidak pernah sekalipun membenci ataupun tidak suka dengan orang yang berbeda keyakinan dengannya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xRFZLfl5O
Nurul yakin kalau mereka juga percaya dengan yang namanya kebaikan. Dan setiap kepercayaan itu pasti mengarahkan penganut nya untuk jadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi tidak ada gunanya saling membenci.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiGFLS3PUs
Hanya saja memang terkadang ada beberapa orang yang suka sekali melabeli orang lain berlandaskan apa agama atau kepercayaan yang dianutnya. Tapi Nurul yakin dari sekian banyak orang di muka bumi ini, mungkin hanya satu persen saja yang seperti itu.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hiTeXz77L
Singkat cerita, akhirnya sekarang Nurul dan Bu Resi sudah berada di sebuah rumah di kawasan elit yang terletak tidak begitu jauh dari komplek perumahan mereka.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmehIHJOaN
Dengan menggunakan jasa ojek online, keduanya pun sampai dengan selamat di tujuan.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5Ok4nV0JL
Ilustrasi Rumah Majikam Nurul
Ilustrasi Rumah Majikam Nurul
Nurul sempat sedikit terpesona ketika pertama kali menginjakkan kakinya di rumah keluarga Primus. Tempat dimana dia akan bekerja jadi pembantu rumah tangga disana.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZfJNRfnIp
Rumah itu terlihat megah dan besar, berwarna putih serta banyak sekali terlihat jendela disana-sini. Rumah berlantai dua tersebut adalah rumah yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dan minimalis, khas rumah orang kaya masa kini.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf60kSVnpjb
Halamannya pun tak kalah luasnya dimana banyak sekali terlihat tempat bersantai dan beberapa pohon besar yang lumayan rindang.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMmKblGQ6v
“Di rumah ini cuma ada tiga orang saja Dik, Pak Primus, Ibu Susan, dan anaknya Sean” jelas Bu Resi saat mereka baru memasuki halaman.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEs6W5w1K4x
“Rumah segede ini cuma diisi tiga orang Buk?” Tanya Nurul tak percaya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pAyulDMGw
“Iya! Namanya juga orang kaya. Mereka juga jarang di rumah kok, pada sibuk. Jadi kamu gak usah khawatir” balas Bu Resi.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYSUaigy3X
Saat Nurul dan Bu Resi sampai di depan rumah, sebuah suara menyambut kedatangan mereka “Selamat datang, Jeng!” Ucap seorang wanita paruh baya yang berjalan mendekat ke arah mereka.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0URjkbxt6g
“Maaf Jeng agak telat!” Balas Bu Resi mendekat. Kedua wanita itupun saling cipika-cipiki sebagai sebuah salam.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVMfe8ydPk
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
Nurul yang melihat sosok wanita yang menyambut Bu Resi pun cukup termangu dan kagum, karena wanita di depannya ini terlihat sangat mirip dengan selebgram yang benar-benar merawat penampilan. Kulitnya tak terlalu putih namun terawat, sama sekali tak terlihat seperti wanita tua.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaVTIjMAod
“Oh iya kenalin! Ini namanya Nurul! Dia yang mau kerja disini” ucap Bu Resi memperkenalkan Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEu4OKnyutf
Nurul pun yang sadar langsung menjulurkan tangannya “Nurul Buk!” Ucapnya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZoz7JmuSQ
Namun wanita didepannya tersebut bukan malah menjabat tangannya namun berjalan mengitari tubuh Nurul yang terlihat canggung.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsb0SZiuo4
“Kamu yakin bisa kerja pakai baju begimin, mbak?” Tanya wanita tersebut berterus-terang.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBpjWqqa85
“In–insyaallah yakin Buk!” Jawab Nurul yang tergugup.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1BpkDiarZ
Tak ambil pusing, Susan hanya tersenyum sambil berkata “Jangan tegang gitu dong! Aku Susan, Panggil Mbak aja jangan panggil Ibu! Aku gak tuir-tuir amat“.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UNqus7SJ5
“Baik Mbak” jawab Nurul mantap.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41lXJs9VEn
“Aku suka yang gak bertele-tele gini” Ucap Susan semangat.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoIAFpUjmN
“Ayo masuk dulu ke dalam! Kita bahas apa saja kerja yang akan kamu lakukan” tambah Susan kemudian mengajak Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJia9Buze8
Dalam hati, Nurul merasa gugup dan bahagia mendapati kalau calon majikannya nanti adalah orang yang baik seperti Susan. Bukan majikan-majikan kejam yang biasa dia lihat di sinetron jadul kesukaannya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAU0IxdMp5q
Apalagi sifat Susan yang terlihat sangat mudah berteman dan hobi sekali bicara membuat Nurul sedikit lega menjalani pekerjaan pertama dalam hidupnya ini.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0YxFuoPdF
Dari penjelasan Susan, akhirnya Nurul paham apa saja yang harus dikerjakannya nanti. Nurul hanya perlu datang pagi dan sore saja ke rumah ini.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9elXYMJ5g
Ketika pagi, Susan meminta Nurul untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, serta bersih-bersih dan mencuci pakaian. Susan berharap Nurul bisa datang pagi-pagi sekali karena suami dan anaknya berangkat sekitar jam setengah 8. Jadi sebelum mereka pergi, Nurul sudah harus menyiapkan sarapan untuk mereka.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkChFJiA4n
Untuk sore hari, Nurul harus kembali membersihkan rumah, mengangkat jemuran, bersih-bersih kolam berenang dan halaman sekitar.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S5Q3cKW97
“Tapi yang paling penting! Kalau kamu lihat hal yang aneh-aneh, kamu diam saja ya!” Ingat Susan pada Nurul sambil tersenyum nakal.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooXXhm8jHQ
“Aneh maksudnya gimana Mbak” tanya Nurul penasaran apakah ada hantu di rumah ini.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9nxqVrqsx
“Hihihihi. Ntar kamu juga tau sendiri” kikik Susan bermain rahasia.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqpY30ge80
Nurul pun tak mau melanjutkan pertanyaannya karena dia tidak mau dianggap tidak sopan. Lebih baik menurut saja dan lakukan seperti apa yang sudah diberitahukan. Toh tugasnya disini adalah sebagai pembantu, bukan tukang gosip yang hobinya cari-cari bahan omongan.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsyzEKUIaR
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Jadilah di hari berikutnya, Nurul sudah mulai bekerja dirumah Susan sebagai pembantu. Jam 6 pagi, Nurul sudah sampai disana dengan diantar langsung oleh Haris suaminya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyIwlOmB0Y
“Umi baik-baik saja kan?” Tanya Haris sedikit agak khawatir.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZa9cgrbCbK
“Iya Bi! Abi tenang aja! Nanti jam 10 Umi bakalan pulang dan ikut nganterin Abi ke bandara”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngMJsnJFaM
“Yaudah kalau gitu, hati-hati ya! Assalamualaikum” ucap Haris menstarter motornya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ta9RQ94MR
“Waalaikumsalam” jawab Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLfQM6hE5t
Kemudian setelah kepergian suaminya, Nurul pun melangkah masuk ke dalam rumah dengan menggunakan kunci cadangan yang sudah diberikan Susan padanya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9BJVZ8tqH
Langit masih terlihat agak gelap dan biru saat Nurul sudah mulai pekerjaan pertamanya yaitu memasak sarapan pagi untuk kepala keluarga dan si tuan muda.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAfEMfDkpe
Dari penuturan Susan, suami dan anaknya sangat suka sarapan dengan nasi goreng dan bubur, untuk itu kali ini Nurul memutuskan untuk memasak nasi goreng saja di hari pertamanya. Karena selain tidak terlalu ribet, bahan-bahannya pun masih gampang dan Nurul tidak perlu belanja ke pasar dulu.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iSgqI4qnR
Selang beberapa menit berada di dapur, Nurul dikagetkan dengan sebuah suara “Mmmmm wangi banget” ucapnya berkomentar “kamu yang gantiin Dini ya?” tanya suara pria tersebut.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJyr5Ea431
Ilustrasi Primus
Ilustrasi Primus – Akhwat yang Ternoda
“I–iya Pak” jawab Nurul canggung dan kaget mendapati kalau sang kepala rumah tangga sudah bangun. Ya, dia adalah Pak Primus.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsvOFKKSfV
“Panggil Mas aja! Ketuaan kalau dipanggil bapak” Ucap Pak Primus beranjak duduk di meja makan.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBggBjL1up7
Nurul merasa aneh dengan sikap kedua suami istri yang menjadi majikan barunya ini. Mereka sama sekali tidak mau di panggil dengan sebuatan bapak dan ibu meskipun sebenarnya panggilan tersebut sangat cocok untuk keduanya dan terdengar sopan serta berwibawa.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jRU5pTgZk
Pak Primus sudah berusia 40 tahunan lebih, selisih 14 tahun dengan Nurul. Wajahnya lumayan macho, sangat mirip dengan pemain film laga dan posturnya pun tinggi tegap layaknya tentara.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeqmQQ7Dve
“Nama kamu siapa?” Tanya Pak Primus menatap punggung Nurul yang sedang memasak, tatapannya kemudian langsung turun ke arah bongkahan pantat Nurul yang terlihat menonjol meski terbalut baju kurungnya yang berwarna Pink.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRejHscxzf
“Nu–Nurul Pak!” Jawabnya sangat gugup. Nurul tidak mengerti kenapa dia merasa seperti sedang di tatap dalam oleh Pak Primus meski dia tidak dapat melihatnya. Bulu kuduknya langsung berdiri tidak nyaman merasakan tatapan tersebut. Namun dia mencoba untuk tidak berbalik badan.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTdqf2y93D
“Ooh Mbak Nurul. Saya Primus!” Ucapnya mencoba berkenalan. Namun karena masih gugup, Nurul pun hanya diam dan terus melanjutkan kegiatannya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6zVlWcweL
“Kamu gak kepanasan pakai baju seperti itu?” lanjut Pak Primus sudah mencoba mengakrabkan dirinya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDAoiCckv3
“Enggak Pak! Udah biasa” jawab Nurul berbohong. karena selama ini dia tidak pernah memasak memakai pakaian lengkap seperti ini.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8soQqJrxM6
“Hebat ya!! kalau itu Susan pasti udah ngomel-ngomel panas duluan”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6QWNzGqlW
“Karena memang budayanya beda, pak” jawab Nurul singkat. Tidak tau kenapa dia semakin risih saja berdua dengan Pak Primus.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8p6R0SzDC
Tapi tampaknya tidak ada tanda-tanda kalau pria tersebut akan pergi, malah sebaliknya, Pak Primus terlihat tertarik dengan sosok Nurul “Kamu udah menikah Mbak???“tanyanya lagi.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1hsdq2eBI
“Sudah Pak!”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrsD1dEfaZ
“Udah punya anak?”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFGSPZYYVI
“Belum Pak!”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvABnDHKSM
“Kenapa??”
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYQRFp427L
“Gak tau” jawab Nurul cuek.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuxX3WdmDN
Sepersekian detik berikutnya baru dia tersadar, jawabannya tak sopan “Eh, itu! maksudnya belum! belum rejekinya” jawab Nurul Salah tingkah.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO472Gh6vfQ
Pak Primus yang melihat tingkah salting dari Nurul, tersenyum nakal “Suami Mbak kurang jago kali bikinnya” pancing Pak Primus langsung.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFV5S5CvH5D
Karena tidak terima dengan perkataan Pak Primus yang terkesan melecehkan Haris suaminya, Nurul pun membalikkan badannya menatap Pak Primus yang ternyata juga langsung menatap matanya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkNa0Ob3vU
Akan tetapi amarah yang tadinya ingin dia lepaskan, langsung berubah jadi nyali yang ciut begitu saja ketika dia menatap Pak Primus. tatapannya tersebut sangat lekat hingga membuat Nurul seperti merasa sedang ditelanjangi olehnya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ehBITtCHk
“Eheeemmm… selamat Pagi” sebuah suara memecah keheningan antara Pak Primus dan Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ140sSvHzNv
Ilustrasi Sean - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Sean – Akhwat yang Ternoda
“Pagi Sean” balas Pak Primus santai.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFm8GkFdm6P
Nurul pun segera kembali membalikkan badannya dengan suasana hati yang bergemuruh dan jantung yang begitu kencang, dia tidak menyangka kalau dia hampir saja marah kepada Pak Primus di depan anaknya sendiri.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aucoEf7AX
Dan tentu saja itu tidak akan berakhir baik pada pekerjaannya sendiri. Tapi untunglah dia dapat menahan dan tidak terjadi apa-apa.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GdpLf6SgP
Selang beberapa menit, Nasi goreng yang dimasak oleh Nurul pun akhirnya matang. Dengan telaten, dia pun menyiapkan dua buah piring serta langsung meletakkannya diatas meja makan.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgKCkfNhTv
“Silahkan Pak! Den!” ucap Nurul.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlh0s4suv9S
“Loh! Mbak Nurul gak ikutan kita sarapan???” tanya Pak Primus.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqa32EBRTpn
Nurul menggeleng kaku “Enggak Pak! saya nanti saja” jawab Nurul melirik ke arah Sean yang sudah mulai menyendok sarapannya. Nurul lebih khawatir apabila nasi goreng buatannya tidak enak dan tak sesuai dengan selera keluarga ini.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOkeOGuiHU
Namun tampaknya Nurul tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena usai sendokan pertamanya, Sean langsung berkomentar “Nasi gorengnya enak” puji anak lelaki yang berusia 17 tahun tersebut. Tapi dia tidak tidak menatap Nurul ketika dia mengucapkannya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ODXLS7B5Q
“Bener, lebih enak dari masakan Dini! Apalagi mama, kalah jauh kalo bikin ginian!” ucap Pak Primus yang ternyata juga telah mencicipi sarapan buatan Nurul dan Dini adalah nama pembantu mereka sebelumnya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbs7Fkqj2ja
Tapi seketika Sean langsung berhenti makan ketika mendengar nama tersebut diucapkan ayahnya “Itu karena Dini bukan pembantu!!!” bentaknya keras dan memukul meja. Nurul langsung kaget bukan main ketika melihat Sean yang seperti anak Pendiam tersebut, seketika jadi pemarah setelah ayahnya menyebut nama pembantu mereka sebelumnya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptN4Vce05D
Pak Primus pun tersenyum ke arah Nurul “Biasa! anak remaja emang suka emosian sama orang tua” Ucap Pak Primus menjelaskan ketika Sean dengan kesal pergi meninggalkan meja makan.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4Rjt7FkQG
Nurul pun terheran-heran melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya.
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuUxkxbPdy
Sebenarnya, Siapa Dini???????
44423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16V5W6bhsR
