Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
15902Please respect copyright.PENANASodnTj2Uts
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
15902Please respect copyright.PENANANJx8CI8dqr
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
15902Please respect copyright.PENANANTJEIoWBCt
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
15902Please respect copyright.PENANAqMkAN3FsAF
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
15902Please respect copyright.PENANA9iaIM2mAmi
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
15902Please respect copyright.PENANAXkDg3svOnN
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
15902Please respect copyright.PENANAGlfI8PNCVJ
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
15902Please respect copyright.PENANAM4zNGvgNnb
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
15902Please respect copyright.PENANAaqIlXJewNo
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
15902Please respect copyright.PENANAGYGyTBjP8B
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
15902Please respect copyright.PENANAk2s8WdF0Bi
“Iya, sama – sama kek.”
15902Please respect copyright.PENANAkJZU8cZ97c
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
15902Please respect copyright.PENANAkyiWeZD0hd
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
15902Please respect copyright.PENANA80K2IiVbRM
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
15902Please respect copyright.PENANAskpPAqDvzR
+-+
15902Please respect copyright.PENANAxhCosAhZbe
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
15902Please respect copyright.PENANA4DmKp1Ycz5
“Assalamualaikum.”
15902Please respect copyright.PENANA5fNtfqb14H
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
15902Please respect copyright.PENANAs2qj4ivhwu
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
15902Please respect copyright.PENANAVTYrrvcQOE
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
15902Please respect copyright.PENANAzkckxAq6dD
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
15902Please respect copyright.PENANAxGyVVOrd1D
“Gimana sekolahnya sayang?”
15902Please respect copyright.PENANAVi0SxCoE1t
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
15902Please respect copyright.PENANAujhiKP2HaV
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
15902Please respect copyright.PENANAsk3MU7dRwU
15902Please respect copyright.PENANAf7xyf8TWFW
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
15902Please respect copyright.PENANAq75ctj13zw
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
15902Please respect copyright.PENANAtv3DeZ3HC7
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
15902Please respect copyright.PENANAr1Wn3jET32
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
15902Please respect copyright.PENANAhjCfjgOWX0
“Diapa – apain bagaimana?”
15902Please respect copyright.PENANAjXqydmPeOs
“Mama takut kamu diculik sayang.”
15902Please respect copyright.PENANAtS9GQOgT4L
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
15902Please respect copyright.PENANAffpHV6pHMy
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
15902Please respect copyright.PENANAeSGIF8n3LG
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
15902Please respect copyright.PENANAmED7tWv0X4
“Pokoknya gak boleh.”
15902Please respect copyright.PENANAC9THVSNlMS
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
15902Please respect copyright.PENANAhsIHcM32mS
“Temen siapa?”
15902Please respect copyright.PENANApJVUCDcy5m
“Sukma mah.”
15902Please respect copyright.PENANAwDhCsbMCKF
“Ganti dulu pakaiannya.”
15902Please respect copyright.PENANA9VNJNmGtm2
“Iya dong mah.”
15902Please respect copyright.PENANA4XoLCIixRI
@@@
15902Please respect copyright.PENANA6L89iHYhep
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
15902Please respect copyright.PENANAnaNBPdCEv6
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
15902Please respect copyright.PENANAd2U6j4C3IU
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
15902Please respect copyright.PENANAXMf9Jnax6O
“Waalaikum salam.”
15902Please respect copyright.PENANAscl7CNuhce
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
15902Please respect copyright.PENANAOlXs1UKhur
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
15902Please respect copyright.PENANANPD04thxoj
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
15902Please respect copyright.PENANAH2Q2GFQyId
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
15902Please respect copyright.PENANA1ivz3N7Kk6
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
15902Please respect copyright.PENANA1emqEevKim
* * *
15902Please respect copyright.PENANAAbijFNzj5j
“Erna mana mah?”
15902Please respect copyright.PENANAENxLjrYkR3
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
15902Please respect copyright.PENANAX2GLV5iFIb
“Sampai jam segini?”
15902Please respect copyright.PENANAd4ZNHRqYKm
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
15902Please respect copyright.PENANAgzXOaTL0nN
“Tumben mama izinin.”
15902Please respect copyright.PENANA2LuEQIflkL
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
15902Please respect copyright.PENANAE1EziClSTU
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
15902Please respect copyright.PENANAwuOHHKwMc4
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
15902Please respect copyright.PENANA0loGjAxZ95
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
15902Please respect copyright.PENANApQifwOyle0
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
15902Please respect copyright.PENANAfZDppHaPPY
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
15902Please respect copyright.PENANAjmYdRQuS9e
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
15902Please respect copyright.PENANAZSR2VdHlp6
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
15902Please respect copyright.PENANArXOXewyJrQ
***
15902Please respect copyright.PENANAVFhAEmrhLw
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
15902Please respect copyright.PENANAWjPu5WjncV
***
15902Please respect copyright.PENANAZNHv5BX0Ym
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
15902Please respect copyright.PENANADl2PZjjrM2
“Cukup satu kata, kenapa?”
15902Please respect copyright.PENANASM3UTclAFa
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
15902Please respect copyright.PENANAA8Qk2RmAAx
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
15902Please respect copyright.PENANApQFnEFWyJn
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
15902Please respect copyright.PENANAGbuuwan8mK
Hening.
15902Please respect copyright.PENANAxvCy3cOLEz
Hening..
15902Please respect copyright.PENANA2jrh1amy94
Hening…
15902Please respect copyright.PENANAZbNLD49PP7
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
15902Please respect copyright.PENANAYYQIZKu8NG
“Maksudmu apa?”
15902Please respect copyright.PENANAWJkrwEmOei
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
15902Please respect copyright.PENANAQRm7z3sZny
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
15902Please respect copyright.PENANAtInor5PHnH
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
15902Please respect copyright.PENANASZE5Kj9jUM
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
15902Please respect copyright.PENANA7WLzNzkhN1
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
15902Please respect copyright.PENANA0dqwybiPJ9
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
15902Please respect copyright.PENANARtYkOYw8Mh
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
15902Please respect copyright.PENANAb7PZ6w4PLF
“Bersihin dong mah”
15902Please respect copyright.PENANAQ7O6fnxKN2
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
15902Please respect copyright.PENANAQ8ski2bt9O
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
15902Please respect copyright.PENANAJysrNZdXRg
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
15902Please respect copyright.PENANA6fPlvoaZv2
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
15902Please respect copyright.PENANAl05TMGBpPc
“Iya nak.”
15902Please respect copyright.PENANABvR6JzGxZQ
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
15902Please respect copyright.PENANARsmO3YOqpF
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
15902Please respect copyright.PENANALnrgNSurvT
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
15902Please respect copyright.PENANA30mPGRXC2V
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
15902Please respect copyright.PENANAJyY4vuCkng