Tepat hari ini Tasya dan Rio akan melepas masa lajangnya. Sebentar lagi mereka akan sah secara hukum dan agama menjadi sepasang suami115Please respect copyright.PENANAYgxPOV3YXM
istri. Keluarga besar Rio telah sampai dikediaman keluarga besar Tasya. Khaira dan Rio berjalan berdampingan. Sedari tadi genggaman Rio tas lepas dari tangan mungil Khaira.
Rio merasa gugup. Khaira selalu menenangkannya. Khaira terus meminta dilepaskan tangannya dari genggaman Rio, karena merasa malu namun Rio semakin mengeratkan genggamannya, bahkan ketika dudukpun Rio masih saja mengenggem tangan sepupu kesangannya itu. Rio beralasan katanya sebentar lagi115Please respect copyright.PENANAcibtvRGPwo
dirinya akan sah menjadi pendamping hidup untuk sahabat sepupunya itu, jadi setelah ini Khaira tidak akan bisa lagi bermanja-manja dengannya, maka dari itu115Please respect copyright.PENANAkdaSdnAVLe
Rio membiarkan Khaira bermanja-manja dengannya untuk yang terakhir kalinya. Mendengar itu, Khaira mengerucutkan bibirnya. Melihat tingkah kedua sepupu itu membuat semua orang yang ada disekelilingnya tertawa.
Semenjak keluarga besar Rio masuk ke dalam kediaman keluarga Tasya, pandangan Alvian tak lepas dari satu sosok perempuan, yaitu Khaira. Khaira sangat cantik dan anggun menggunakan kebaya modern ditambah dengan hijab yang menutupi mahkotanya. Khaira tau bahwa sedari tadi Alvian selalu memperhatikannya, namun dia hanya diam saja seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Prosesi akad nikah telah selesai dilaksanakan dan akan dilanjut dengan resepsi yang akan diadakan ditaman belakang rumah keluarga Tasya. Khaira telah menemui sahabat dan sepupunya yang telah sah menjadi sepasang suami istri. Ia sangat bahagia karena orang-orang yang ia sayang juga bahagia. Resepsi yang diselenggarakan begitu indah dan ramai dengan banyaknya tamu undangan dari kedua belah pihak.
Ketika Khaira sedang asik berbicara dengan kedua orang tua Alvian, datanglah kedua orang tuanya bersama Alvian menghampiri mereka bertiga. Khaira berpikir sebenarnya yang anak bundanya itu dia atau Alvian sih, kenapa Alvian sangat akrab dengan kedua orang tuanya.
Papanya berbicara setelah sampai dihadapan Khaira dan kedua orang tua Alvian. Papanya berkata “Ay, kenalin ini anak tante Nisa sama om Indra”. Khaira menganggukkan kepalanya dan berkata “Ay udah kenal pa. Dr.Alvian, temannya bang Rio”.
Nisa yang mendengar Khaira yang memanggil anaknya masih menggunakan embel-embel dr mulai gemas dan mencubit pelan pipi Khaira serasa berkata “Kan tante udah bilang, jangan panggil anak tante dengan sebutan dokter”. Mendengar itu Khaira hanya nyegir dan berkata “Maaf tan Ay lupa”.
Nisa tersenyum dan berkata “Kalau begitu sekarang coba Ay panggil anak tante tanpa menggunakan kata-kata dokter”. Khaira diam sebentar, ia merasa canggung untuk memanggil sahabat sepupunya itu tanpa menggunakan kata-kata dokter, tapi mau bagaimana lagi, ia akan melakukannya walaupun dengan115Please respect copyright.PENANAaw0h6wacDP
kecanggungan yang melandanya dan mulai membuka suaranya “Ay, udah kenal sama kak Alvian ko, iya kan kak?” Khaira menghadap Alvian yang sedari tadi hanya diam untuk mendapatkan respon dari Alvian, sedangkan Alvian yang hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Para orang tua yang melihat kecanggungan Khaira ketika memanggil Alvian dengan sebutan kak hanya bisa tersenyum dengan tingkah lucu Khaira tersebut. Sedangkan Alvian masih memikirkan ucapan Khaira barusan yang memanggilnya dengan sebutan kakak. Kata-kata Khaira yang memanggilnya dengan sebutan “Kakak” membuatnya senang, karena tidak ada orang yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu, hanya Khairalah yang memanggil dengan sebutan itu.115Please respect copyright.PENANARKqrheXVWH
Ia tersenyum ketika ucapan Khaira terngiang-ngiang ditelingannya.
Minggu, 17 April 2022
ns160.79.110.94da2