x
7. Sinta
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3JN0lZu3i
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiFWXkfV8x
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbbZcQr8U5
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYzmk35ETo
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pAQLKhJ7u
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHWp79BRXa
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqVsJIeryk
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8e9oDcOij
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApIDHeZECX
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAkBdnQtfq
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM72aPaE6Og
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxbGkWcsBw
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MHB1e04HO
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxLap13hjk
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrcJqOYqNg
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsxVXJ8RAC
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOCi3i3TGT
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKt88b4G3Wm
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkgOOTIJgQ
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEhJr6MDYA
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UU4Wr8gLM
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtykTiURBQ
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WlT6mlnmc
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBeJMf9gV8
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMRz6fIyda
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2X3GeqGZyp
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgniZoDklfS
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSQoSna9fu
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3h8jY83nZ0
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSNd5jeDiV
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIIFIHGF55
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8cR36F9cz
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZMeIUjO3Z
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJE5B4Y5ght
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoWjRUHRqW
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XQVQmyk0l
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2Kggy0Fwz
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMYBlVZR2K
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIv5gLRBf3
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFB366sj3nM
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwux5x6MRX
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurW7rSIrHa
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9bXGW38a4
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUzn4oKc4V
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYkhsaQBym
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMydEX5we3M
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlp7hcFooUA
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRXsmRH6VL
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHtizMKAsj
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuuPBdMypW
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJDnCc36Gu
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbtGOZaCTw
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3G2FN3Atj
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDzhNru8vY
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVu23zWxaBz
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQ0YZVVSur
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRTE96Ul1F
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99aOvEFqRk
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnLS1Y6RuY
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQccUcTPk7
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxndiPSz5Xt
"Ta-tapi Mbak?"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkucwwSjRy
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1O0NVCgPnn
Dan aku mengangguk mengiyakan.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmZxNJgxf7
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4pMvWHt88
"Tapi Mbak!"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYyRgKn0iB
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6BiHdLdhg
Aku mengangguk lagi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZofS253pUj
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAxsWc2S5p
"Iya." Jawabku menunduk.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvkPWHsgls
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8MyZ8eFjl
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtazu4b7lAR
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjTnkGrCvN
"Maksud Mbak?"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dKg3eQi9f
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcFQKyAHDw
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1orC7YHtiU
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBl9izvttT
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZyvLJNqIv
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfDfJXr6yM
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgedDtz0XZO
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNG9FSWY6Y
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijgjSJE8i0
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIgmUCRu0C
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Qg2hszA3v
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98ogPdYoSl
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv92i0LJhpc
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0U4ChuHPA4
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOI1w8skSp
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkzjuHewah
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIe1FXLS5A
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6BktiTcaQ
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpj95D69h8
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZEi4wDBm7
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUHaDjnEsB
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyevRpBLBe
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlalRzZPcUH
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVrZfL2Qft
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Zj8k36icd
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHEZhQickZ
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vcEcDvo6d
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQM7lAHNbLg
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmf8bT7AZjd
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodj0Hy2v8J
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnFIR16s8P
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmbLI0H3OT
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyd1rzq7KY
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQxdaKzBRH
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjv4W6V6jwe
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsU8PVvUmf4
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8jqrN60d3
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOeenuTvZZ
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TE49xeOjU
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c61Kqhvk1
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgggCfF1oEf
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBz9vcUMfM0
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVrjSQbZEO
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybbWwZH0P0
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ajbY1UXSm
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQGSMnz8kL
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5npKx8U6wJ
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsidhIqdbS1
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsDNyxIizz
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDGWuxbBDP
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlDZs25Y9n
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYu6B1lpB1n
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8w0yU6XFp
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJ0cALcUhG
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPioNJeEeSK
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZFT85mN1r
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqj75sFFGrl
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRjboDBRKn
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8Wcf6g5dt
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbYwnUjMxy
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLsokQ5D9T
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUkOmrGzPW
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzownMcXRe
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrRklrNoql
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZLmTQxEBq
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0VVU4et7U
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRilsNzVdu
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92ley317OY
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUC3vZalKY
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
9008Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9VV5RZYoM
Bersambung......
ns18.216.196.208da2
