Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMmHlRhRhk
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9zl4Zj6yj
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetLBsO80Wq
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoGOAaZPzP
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKyXY2kOIT
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrY8RQBofX
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQpsRdUWAJ
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tlfJFx7ek
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVBhlhtWSO
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlbgWX0xHB
"Astaga Ducati."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYu3ng7d6Pl
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuNRMRRt3o
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXky9y3T32I
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLI9U9uHAO1
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZFm1vPxyV
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOehfBN9ypF
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUVjgaxQ80
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9Xd91BQ2S
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0K1kuyYWH
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3q9UxGHHpn
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2xSdI2eHO
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOr3aheuho
"Biar kaya gini di peluk kamu."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJ5Dcu5gA7
Tama tersenyum dari balik helm.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LdMFtC616
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7A8veLyC0
"Abang bahaya!" protes Nayyara
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dm51hcig3
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA2LgL8n6G
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2op0nWtka
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe30xuKrGZS
"Abang..."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlQK1b8VG0
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMNZSP3LVJ
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNq2Ym4T6i2
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGn1yCoh08O
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn045p5J1uW
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuygMflolrF
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVjH3oz98Z
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoplNMLBpS
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJcCJOdLOH
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24zaFiAjz8
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUXnPH2d45
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyw2elRcatj
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3K7hn7LxO
"Nay bisa minta izin."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPhbEu81nL
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vaNNpAxSW
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrwz9aU59t
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzV8NAh6LV
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0tVPdLYIu
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1D1FhFXhFD
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SGBkflEkS
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCLMnohc4c
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34evr55Pp2
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJBW1C7DQM
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8orguXtX1t
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOAtVuiU12
"Iya abang..."
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnqLDvTv5n
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBg7JBpvBnc
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFWUMj9mLD
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkZSMoOiEV
Bersambung
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofxuNgGUIi
.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm27zpC4XUF
.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhDwxl5gWN
.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEJ7T71rCe
.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRG9NrggUMM
.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9Yyuk9L14
hai hai makasih ya udah mau mampir.
356Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6ShI9omyR
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns216.73.216.205da2
