Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
527Please respect copyright.PENANAeJilf2z4Rq
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
527Please respect copyright.PENANAeJgEBu6JzZ
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
527Please respect copyright.PENANAdsEnypmCuY
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
527Please respect copyright.PENANA3XHEFczQ8Y
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
527Please respect copyright.PENANAbUhWMuViVc
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
527Please respect copyright.PENANAVnsFbZfdMo
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
527Please respect copyright.PENANAD5Y6sFbq1h
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
527Please respect copyright.PENANAwS9LyYmUQe
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
527Please respect copyright.PENANADyTtUI3ajD
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
527Please respect copyright.PENANAAApEet4A4T
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
527Please respect copyright.PENANAPWRAFTM3Ox
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
527Please respect copyright.PENANAvmuaccsPfv
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
527Please respect copyright.PENANAKj5uNFwugu
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
527Please respect copyright.PENANA27MBVxocAA
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
527Please respect copyright.PENANAz7qhHP5eW8
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
527Please respect copyright.PENANAGo4kqXj407
>>><<<
527Please respect copyright.PENANAI9Gick4eew
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
527Please respect copyright.PENANALA9C3imm8R
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
527Please respect copyright.PENANAeAX0WhUgMF
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
527Please respect copyright.PENANA8JC5x4nWEJ
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
527Please respect copyright.PENANAWEuexcQab1
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
527Please respect copyright.PENANAoa0F1YYumx
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
527Please respect copyright.PENANABHkZezCptJ
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
527Please respect copyright.PENANA6NVoOXjrOp
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
527Please respect copyright.PENANAozclSvnR5Q
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
527Please respect copyright.PENANA1wSXJuxA5C
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
527Please respect copyright.PENANAmNik12QXpO
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
527Please respect copyright.PENANARu5GvXtilS
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
527Please respect copyright.PENANAvT0epCtQQ7
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
527Please respect copyright.PENANAlgFCcWsEWr
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
527Please respect copyright.PENANA8QBgqwrQ9C
>>><<<
527Please respect copyright.PENANAUWJ4YsNow8
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
527Please respect copyright.PENANAG4U2Rj4ct6
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
527Please respect copyright.PENANAm8UsaXrMZ1
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
527Please respect copyright.PENANAjncuTPsTYC
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
527Please respect copyright.PENANAl0ZFwXWiYu
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
527Please respect copyright.PENANAnkWtRaO0sx
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
527Please respect copyright.PENANA0HzKqS9v2z
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
527Please respect copyright.PENANAwSexZMA87t
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
527Please respect copyright.PENANAdXiqJS3VGY
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
527Please respect copyright.PENANAVtSmEAkSr0
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
527Please respect copyright.PENANAam6q46RALm
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
527Please respect copyright.PENANAuTJ3Kq8EoF
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
527Please respect copyright.PENANA5yQcw0X3eV
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
527Please respect copyright.PENANAWb97eEQAQp
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
527Please respect copyright.PENANAC75TQcDO48
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
527Please respect copyright.PENANAXa80LD1WZb
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
527Please respect copyright.PENANA0pSaclA75m
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
527Please respect copyright.PENANAcUsahKoyAf
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
527Please respect copyright.PENANASNHGeu3jKK
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
527Please respect copyright.PENANA3qfTsVgML8
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
527Please respect copyright.PENANAx9k9Z8RZHf
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
527Please respect copyright.PENANAXSikla3thL
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
527Please respect copyright.PENANAEQfPIhOWSs
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
527Please respect copyright.PENANAlL7W7XLuRK
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
527Please respect copyright.PENANAmixdPtAjIo
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
527Please respect copyright.PENANA53V42eZ4Nz
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
527Please respect copyright.PENANA24R0RIoV7Y
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
527Please respect copyright.PENANA0QB9sYLybj
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
527Please respect copyright.PENANAvmshTFFwki
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
527Please respect copyright.PENANAtWBHV3d1kW
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
527Please respect copyright.PENANAEHNQjGTZPx
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
527Please respect copyright.PENANAh2sRmiYI5r
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
527Please respect copyright.PENANA13U40XVqGJ
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
527Please respect copyright.PENANAeb0Z3w6ClU
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
527Please respect copyright.PENANAS5shFIhU0d
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
527Please respect copyright.PENANACI9r8b2tTQ
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
527Please respect copyright.PENANAqijGeFbFYl
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
527Please respect copyright.PENANACsXid7hWc1
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
527Please respect copyright.PENANAfc13BYV8CH
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
527Please respect copyright.PENANAnUbEmfvOnn
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
527Please respect copyright.PENANAYMvvtsQPjh
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
527Please respect copyright.PENANAItBtV2cZd9
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
527Please respect copyright.PENANAfAEfOBbfTs
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
527Please respect copyright.PENANAufCM9D3yNU
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
527Please respect copyright.PENANAdDxwOfDX8X
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
527Please respect copyright.PENANAR2Js7QVP4q
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
527Please respect copyright.PENANAC1h6zXXCpC
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
527Please respect copyright.PENANAcLACSxcJT3
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
527Please respect copyright.PENANAyo6uEU2PZW
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
527Please respect copyright.PENANAb7dbzX0qU7
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
527Please respect copyright.PENANAAN6wKUqB1c
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
527Please respect copyright.PENANAAwHysL6nMU
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
527Please respect copyright.PENANAQTRdyG6iZx
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
527Please respect copyright.PENANAN7VOexKQqE
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
527Please respect copyright.PENANApJXo7lZKrj
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
527Please respect copyright.PENANA75UIlOUlwf
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
527Please respect copyright.PENANAqD4EXXxJzh
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
527Please respect copyright.PENANA8FGMC1aNSg
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
527Please respect copyright.PENANA3dbUz1idna
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
527Please respect copyright.PENANAuprcMXrmsB
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
527Please respect copyright.PENANAeBobQqv1Ey
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
527Please respect copyright.PENANA6Ni3ZgoyHT
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
527Please respect copyright.PENANAuCpFvGilqL
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
527Please respect copyright.PENANAcwwjU2RNvc
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
527Please respect copyright.PENANA5dFJmINhw0
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
527Please respect copyright.PENANAhO8duCbl5A
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
527Please respect copyright.PENANAniWeAaVuVZ
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
527Please respect copyright.PENANANRUDqB3rDI
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
527Please respect copyright.PENANA8DBplfOBn6
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
527Please respect copyright.PENANAMmEvofmjDS
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
527Please respect copyright.PENANAlJKswuspWY
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
527Please respect copyright.PENANAysjge8AQVC
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
527Please respect copyright.PENANAOHeiquzgx2
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
527Please respect copyright.PENANAX470USVT7F
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
527Please respect copyright.PENANAvgOKacKmBJ
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
527Please respect copyright.PENANAWgKTMpI4IU
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
527Please respect copyright.PENANAfnZOmTTNaC
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
527Please respect copyright.PENANAPKytDuQfPi
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
527Please respect copyright.PENANAW7wLqWgjSG
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
527Please respect copyright.PENANARYfPK0w5ua
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
527Please respect copyright.PENANAcRSZqy4d00
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
527Please respect copyright.PENANAAUmgN6Nhs4
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
527Please respect copyright.PENANADiPZcF1Pyl
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
527Please respect copyright.PENANAj021rK8t8d
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
527Please respect copyright.PENANA0d0BZQi5Mv
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
527Please respect copyright.PENANAZuBAyMtEf2
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
527Please respect copyright.PENANA3xxWufiib9
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
527Please respect copyright.PENANA0TLAmK6qnc
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
527Please respect copyright.PENANA4ia8RMJqCx
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
527Please respect copyright.PENANARM6CstIE28
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
527Please respect copyright.PENANA4r6iyXXxr2
527Please respect copyright.PENANA6yV11X7G5c
527Please respect copyright.PENANAvd7bltAgAV
527Please respect copyright.PENANAgjIU2bDDU5
527Please respect copyright.PENANAvZZk8exZ8D
527Please respect copyright.PENANA2JayHYlrYr
527Please respect copyright.PENANAiRoHQJnJ7a
527Please respect copyright.PENANAkaJztnu8ne
527Please respect copyright.PENANAvYnoUdXM7M
527Please respect copyright.PENANAv8U6PpItW8
527Please respect copyright.PENANAEn1J2fovvW
527Please respect copyright.PENANAnhiRrNfw1c
527Please respect copyright.PENANAurDcLJ3sSQ
527Please respect copyright.PENANAu53wZMr0eU
527Please respect copyright.PENANAaP727KYUbm
527Please respect copyright.PENANAYQrXjnsPzL
527Please respect copyright.PENANANqMvPhdnrV
527Please respect copyright.PENANA9J2Trp8x6H
527Please respect copyright.PENANAKn67Q9o0RN
527Please respect copyright.PENANAz3qfzZq8un
527Please respect copyright.PENANA3OKu8q3UYA
527Please respect copyright.PENANAsVlf5ovvt8
527Please respect copyright.PENANAzMGg996cer
527Please respect copyright.PENANAR309Y3eoQW
527Please respect copyright.PENANA0g9E3woB8L
527Please respect copyright.PENANA90BaEPKmkn
527Please respect copyright.PENANACzq3b2q9zf
527Please respect copyright.PENANAVsu5FoMeXS
527Please respect copyright.PENANAnMLtKUuQUw
527Please respect copyright.PENANAv3UFuJnStz
527Please respect copyright.PENANASY9Y3guvwD
527Please respect copyright.PENANAVCNlyFuu0m
527Please respect copyright.PENANAPaLNoLluFF
527Please respect copyright.PENANAcqcOANseoz
527Please respect copyright.PENANAvYcPfscShr
527Please respect copyright.PENANAgZ4x5fkchC
527Please respect copyright.PENANAVGDBwgaYS0
527Please respect copyright.PENANAD1hfH0iN8b
527Please respect copyright.PENANAbWiIXJPcLH
527Please respect copyright.PENANAQRd24qdnou
527Please respect copyright.PENANAKT4Z27uWSQ
527Please respect copyright.PENANAyysBBknC3W
527Please respect copyright.PENANASxbJQyTDjQ
527Please respect copyright.PENANAQa6b7163Nm
527Please respect copyright.PENANANOYIZA54EA
527Please respect copyright.PENANAyCpm3NRfv6
527Please respect copyright.PENANA5humCGUetV
527Please respect copyright.PENANA6mneWK20J4
527Please respect copyright.PENANAjKubiKoxrG
527Please respect copyright.PENANAKelScpaJmt
527Please respect copyright.PENANAhLBiyQX1eA
527Please respect copyright.PENANAqTbOHdLTz3
527Please respect copyright.PENANAsJM4dN88oa
527Please respect copyright.PENANAWyqF0yPfyU
527Please respect copyright.PENANATHTFoxFchD
527Please respect copyright.PENANANWa8PthXzt
527Please respect copyright.PENANAH1yk2YgDGP
527Please respect copyright.PENANAnSkmLUAgGE
527Please respect copyright.PENANAOp5LlYLXrJ
527Please respect copyright.PENANAOAX9OfBkpZ
527Please respect copyright.PENANAnoIQ5RSglY
527Please respect copyright.PENANAmjGisG7mdT
527Please respect copyright.PENANALJ4Oi3E1Y9
527Please respect copyright.PENANAiJQZZ4F7GT
527Please respect copyright.PENANAzjRBGR78CO
527Please respect copyright.PENANAcJUdZ7K3G6
527Please respect copyright.PENANAdxeMLQRxk5
527Please respect copyright.PENANA5cDmFBjh9X
527Please respect copyright.PENANA6Eh2nn5Ib4
527Please respect copyright.PENANA8VZWApFEwa
527Please respect copyright.PENANArxVK8049DY
527Please respect copyright.PENANALYsykDo65D
527Please respect copyright.PENANA77x7Y3vepF
527Please respect copyright.PENANA7HTwsVBk0y
527Please respect copyright.PENANANBMAJP8Cdj
527Please respect copyright.PENANAyovZ7cywyl
527Please respect copyright.PENANAu6MwCxbIno
527Please respect copyright.PENANAeWItIJClMf
527Please respect copyright.PENANA1hTE2S1C93
527Please respect copyright.PENANA5t0i2bpyl0
527Please respect copyright.PENANAhJcFpyiflh
527Please respect copyright.PENANADLWDkzOSaM
527Please respect copyright.PENANAjIAwCJYdXs
527Please respect copyright.PENANAPI1yR70LCF
527Please respect copyright.PENANAppKqxFmw9z
527Please respect copyright.PENANAdZdTYZaVYG
527Please respect copyright.PENANAecS3bKUA3s
527Please respect copyright.PENANAtZmfqQTTZf
527Please respect copyright.PENANAy4cPYFGYNn
527Please respect copyright.PENANAbscOK3P2rF
527Please respect copyright.PENANAniqbIjXb6o
527Please respect copyright.PENANAlEJEOJAAR1
527Please respect copyright.PENANA61r2cNMUJt
527Please respect copyright.PENANAjSaPD3lSc0
527Please respect copyright.PENANAM1rVeFl5uo
527Please respect copyright.PENANA8Fu2xMMBMk
527Please respect copyright.PENANAf9RCNBHWgT
527Please respect copyright.PENANAUp4RCjblgC
527Please respect copyright.PENANAK9Du9pFETK
527Please respect copyright.PENANAShmpQHSdwW
527Please respect copyright.PENANAVXKWxBt9bp
527Please respect copyright.PENANAdeSXjaGYPl
527Please respect copyright.PENANAr3plYGseU6
527Please respect copyright.PENANAhiJvnEFxO6
527Please respect copyright.PENANAnInJd6nDwz
527Please respect copyright.PENANAgMlHs02BJN
527Please respect copyright.PENANAIv3NpiDfss
527Please respect copyright.PENANAa7oKwlplyc
527Please respect copyright.PENANAtaclYMiGnh
527Please respect copyright.PENANAdffDiaG53H
527Please respect copyright.PENANAxbDHeNTQba
527Please respect copyright.PENANA7AXc636UdE
527Please respect copyright.PENANAL1KuX52Xrs
527Please respect copyright.PENANAyYFsk5lfQx
527Please respect copyright.PENANAAH2cBGAbm1
527Please respect copyright.PENANAtHwjiANvFe
527Please respect copyright.PENANAkX7rJwktqV
527Please respect copyright.PENANAyrfzVbBa41
527Please respect copyright.PENANAF2YCspOcWU
527Please respect copyright.PENANAYdWeZ2rqTW
527Please respect copyright.PENANAZzgBE8TVbj
527Please respect copyright.PENANAXiHoAngzXR
527Please respect copyright.PENANA2htiur39Ih
527Please respect copyright.PENANATWv57saccd
527Please respect copyright.PENANASvTDGZldnn
527Please respect copyright.PENANAigXSTRQk7T
527Please respect copyright.PENANA3mtfQQ8r3q
527Please respect copyright.PENANAQjSuSMuH3B
527Please respect copyright.PENANAAo8M4rKfn2
527Please respect copyright.PENANA5RZY2S4RI3
527Please respect copyright.PENANArFYCoVC57T
527Please respect copyright.PENANAxfqsLcBVGd
527Please respect copyright.PENANAa1yvbnDE8H
527Please respect copyright.PENANArm6hYJnHTU
527Please respect copyright.PENANAMuDPRDK0Jk
527Please respect copyright.PENANARFnlwlUuFw
527Please respect copyright.PENANAhqvcxNFsQk
527Please respect copyright.PENANAvaTxwPe5Fx
527Please respect copyright.PENANAII0VK1fkTe
527Please respect copyright.PENANAbVm4q45WaV
527Please respect copyright.PENANADp8AAKofR7
527Please respect copyright.PENANAI1DgisuhhQ
527Please respect copyright.PENANAPAmVOZ06Aj
527Please respect copyright.PENANAmzs5kHGJTn
527Please respect copyright.PENANA5zujFqnxNL
527Please respect copyright.PENANA1NeoaLrzUA
527Please respect copyright.PENANANbY6U2XiFM
527Please respect copyright.PENANAaniF2Awom3
527Please respect copyright.PENANAvDP45MyZBW
527Please respect copyright.PENANAvujfftrTIa
527Please respect copyright.PENANArgurQTWH4b
527Please respect copyright.PENANAKtrrz8ge7F
527Please respect copyright.PENANAmge18tyP6P
527Please respect copyright.PENANAKNfTKaiarB
527Please respect copyright.PENANA5rKKotq2mC
527Please respect copyright.PENANAUTD9m9mJVW
527Please respect copyright.PENANAL5JfO8UVDE
527Please respect copyright.PENANAHPi6SncbRw
527Please respect copyright.PENANAyiYoOOiDs1
527Please respect copyright.PENANAjD8tlGAdK1
527Please respect copyright.PENANAKKMUdbljTV
527Please respect copyright.PENANAoX5iKfJfbN
527Please respect copyright.PENANAlfEooz0Ixp
527Please respect copyright.PENANAUAJCwSCC9s
527Please respect copyright.PENANAqZFfl9wHt4
527Please respect copyright.PENANA3zWlUgURfg
527Please respect copyright.PENANAhGsqnLxGAB
527Please respect copyright.PENANAOQLqcbw43N
527Please respect copyright.PENANAXTJUyDU51F
527Please respect copyright.PENANAPuQMvspFBi
527Please respect copyright.PENANATV9EI0L0Dz
527Please respect copyright.PENANA2q4LlKKQ1M
527Please respect copyright.PENANAQdXwtIaH6V
527Please respect copyright.PENANA9LInTkTLjF
527Please respect copyright.PENANATyPio5FKX3
527Please respect copyright.PENANAGN8vxQu4s2
527Please respect copyright.PENANAkrJ12J51d6
527Please respect copyright.PENANAfTjDTvChWk
527Please respect copyright.PENANATRidAblWmE
527Please respect copyright.PENANAHvpH5IleGO
527Please respect copyright.PENANAHO2M0uBmVv
527Please respect copyright.PENANAMQlmhO9PbE
527Please respect copyright.PENANAkd1cYHSP93
527Please respect copyright.PENANAftqzZBkito
527Please respect copyright.PENANAi7g2BauvMx
527Please respect copyright.PENANAE78w1kXaHE
527Please respect copyright.PENANA7YgJ1sJo7Y
527Please respect copyright.PENANAmg6jmVA45N
527Please respect copyright.PENANA42DFicVgK2
527Please respect copyright.PENANAWVzKzjG0se
527Please respect copyright.PENANAOvd9qDCqFv
527Please respect copyright.PENANAbKknqAeoYS
527Please respect copyright.PENANAZvIPnmYAsi
527Please respect copyright.PENANAmqrrzWLHkW
527Please respect copyright.PENANAcvcgZFUwT2
527Please respect copyright.PENANAwtQtuXvjJ3
527Please respect copyright.PENANArS7IMM8mbG
527Please respect copyright.PENANAjxnRf9JoZR
527Please respect copyright.PENANA9oRFylO5NK
527Please respect copyright.PENANASDUaTOuSLa
527Please respect copyright.PENANAJZiA2bGWWt
527Please respect copyright.PENANAsBugKLwvN7
527Please respect copyright.PENANAHJqjgSj9hU
527Please respect copyright.PENANAkU2R9Y7hIm
527Please respect copyright.PENANAcsPMegtp4f
527Please respect copyright.PENANAUQWwfeVzPq
527Please respect copyright.PENANA12GXeJS4rQ
527Please respect copyright.PENANArFx4IONQ6Y
527Please respect copyright.PENANA6vVlpowh51
527Please respect copyright.PENANAUvcWUTJhuT
527Please respect copyright.PENANAfmaaNtTQKN
527Please respect copyright.PENANAqIBV30mOEA
527Please respect copyright.PENANA3Te1mB8vx9
527Please respect copyright.PENANAdvUbG0qjkN
527Please respect copyright.PENANAOtkmiF86Rt
527Please respect copyright.PENANAp8M1B7oA8x
527Please respect copyright.PENANAWThW9yDxzv
527Please respect copyright.PENANAaocW6DAThr
527Please respect copyright.PENANAQHmobkmGb8
527Please respect copyright.PENANApnzDzaldTL
527Please respect copyright.PENANAXVrsfiz73J
527Please respect copyright.PENANAhALKZYfADA
527Please respect copyright.PENANAl6IO58Z71v
527Please respect copyright.PENANA2tRfmNcpK5
527Please respect copyright.PENANAaXLSM5gAk9
527Please respect copyright.PENANAdjqBwIO1kF
527Please respect copyright.PENANATrMfMiU13P
527Please respect copyright.PENANAxKlRQLNwOD
527Please respect copyright.PENANAavaJURV1BD
527Please respect copyright.PENANAhzXfJOscBe
527Please respect copyright.PENANAInc4sFpuB5
527Please respect copyright.PENANABeUeRaXWAq
527Please respect copyright.PENANAxHwyH6JE3C
527Please respect copyright.PENANAQzBlSaa1Iz
527Please respect copyright.PENANArfTvROlJeq
527Please respect copyright.PENANAZ8rEdgSVYl
527Please respect copyright.PENANAmhG0z5O7xQ
527Please respect copyright.PENANAnxs1BPIPhD
527Please respect copyright.PENANAhzjSa0ngtJ
527Please respect copyright.PENANAjW18Kyo9sC
527Please respect copyright.PENANAYeGNKTHJ5f
527Please respect copyright.PENANAlFBTQmNvoX
527Please respect copyright.PENANAtw83yf6FEw
527Please respect copyright.PENANAXLE21zqOiS
527Please respect copyright.PENANAz9PNRHhcFX
527Please respect copyright.PENANAIhGe4z3xqQ
527Please respect copyright.PENANASqGObN9oFk
527Please respect copyright.PENANAS92EI28EWE
527Please respect copyright.PENANADkJtGo05tb
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns52.15.242.179da2