kita tidak akan pernah tahu terhadap sesuatu jika kita tidak mencoba dan memastikanya.562Please respect copyright.PENANA1Iod20iw2a
562Please respect copyright.PENANAdajmcvlfiI
562Please respect copyright.PENANA7EiBAXacQT
562Please respect copyright.PENANAgCaTDkGVV3
562Please respect copyright.PENANAEkvtrylFvT
****562Please respect copyright.PENANATsTuDreIzp
562Please respect copyright.PENANAG20xME2YA9
562Please respect copyright.PENANAsdHH5MkQU9
562Please respect copyright.PENANAKQiftHVCLB
562Please respect copyright.PENANAMvW0baBezO
Suasana terasa begitu membosankan dalam ruangan berwarna putih gading sejak setengah jam yang lalu. Pelajaran sejarah yang entah kenapa diletakkan dijam jam rawan setelah makan siang membuat penghuni ruangan tersebut menatap malas kearah objek yang tengah menulis dengan semangat didepan sana.
Angin yang berasal dari jendela kaca panjang yang terbuka berhembus pelan, menggerakkan hiasan hiasan berupa bendera warna warni yang tergantung diatap kelas. Suara gemirisik dedaunan yang berada dibarisan lapangan luar terdengar memabukkan untuk jam siang seperti ini . Bill yang duduk tepat sekali dengan tepi dinding dimana jendela kaca terletak diatas kepalanya bersusah payah menahan kantuk.
"Aku bisa mati menahan kantuk jika angin angin ini terus berhembus" ucapnya lirih.
Menghilangkan kantuknya, bill mengambil alat tulis yang berada diatas meja. Kemudian menjadikan alat tersebut sebagai mainan dadakan dengan cara memutar mutarkannya. Dia melihat kearah barisan bangku paling belakang. Beberapa temannya telah membenamkan kepala mereka dalam lipatan tangan, tertidur. Dilayangkan pandanganya hingga menuju barisan bangku tengah, kemudian barisan bangku paling depan.
Sama seperti dirinya yang sedang berusaha menahan kantuk, teman temanya ternyata juga demikian. Mereka bahkan sampai mencubit cubit kecil pipi mereka agar tetap terjaga hingga ada yang terang terangan membelalakkan mata dan menganjal nya dengan jari agar kelopak mata tetap terbuka.
Mr. Fred tengah asyik mencatat kalimat kalimat penting dengan khidmat didepan sana. Dia merupakan seorang guru yang mengajar mata pelajaran sejarah dan bahasa untuk siswa tingkat dasar kelompok akhir. Umurnya yang sudah memasuki setengah abad membuat cara mengajarnya terkesan monoton dan membosankan.
"Nah anak anak,"
Mr. Fred berbalik dengan mendadak. Murid murid yang tengah terangguk angguk setengah jalan menuju alam mimpi terkejut gelagapan. Kemudian memasang wajah seperti "aku sedang mendengarkan mu Mr fred", bill nyaris tergelak melihat tingkah polos teman temannya.
"Kalian tahu, perang dua ribu tahun yang lalu mengakibatkan kehidupan setelahnya sangat fatal-"
Mr. Fred menyipit, menyapu pandangannya keseluruh keras. Dia kemudian berbicara pelan dan menyampaikan kalimat selanjutnya seakan-akan kalimat tersebut sangat misterius.
"Kalian pasti tidak akan menyangka bahwa teknologi yang saat ini kita punya, belum ada tiga perempatnya dari mereka. Dengan kata lain," Mr. Fred melepas kaca matanya, 562Please respect copyright.PENANAfgZOainaYc
562Please respect copyright.PENANAXoGpCo1a5H
"masa mereka sangat canggih hingga kau bahkan bisa melihat kotak kotak makanan diantar dengan cara diterbangkan,"
"Keren sekali. kalau begitu, orang orang yang hidup dua ribu tahun lalu tidak perlu mengantri lama hanya untuk membeli sebuah roti jellum"562Please respect copyright.PENANARsDc5VxsCv
562Please respect copyright.PENANAxgcIyimEpk
Salah satu teman bill yang tertarik dengan mata pelajaran ini berseru.
Mr. Fred mengangguk mengiyakan.562Please respect copyright.PENANAzBZrdWd5BV
562Please respect copyright.PENANAt6scgV0wvO
"Betul, masyarakat pada zaman itu tidak perlu berdesak desakan didalam restoran"
"Lalu, kenapa kita tidak merasakan teknolgi mereka sedikitpun? Ku kira zaman mereka primitif sekali"
"Nah, dari sini aku berharap kalian mendengarkan ku dengan baik. Aku akan menjelaskan pertanyaan barusan setelah ini" Mr. Fred maju selangkah, kemudian mengambil buku pedoman. Memasang kaca matanya kembali dan mulai menjelaskan.
"Saat dimasa jaya jayanya, kerajaan maharatan yang saat itu merupakan kerajaan terkuat dibumi dan pemilik seluruh ilmu tekonologi terbaik mengalami konflik yang berasal dari dalam. Perdana mentri yang merupakan saudara dari raja muda saat itu ingin sekali merebut tahta kerajaan, hingga akhirnya perang besar terjadi. Seluruh kerajaan kecil baik yang mendukung raja muda ataupun perdana mentri berperang habis habisan. Seluruh teknologi dan ilmu yang telah ditemukan hancur, terbakar ataupun dirusak. Karna itulah hari ini kita tidak bisa merasakan teknologi canggih mereka. Kita merupakan generasi baru yang terlahir setelah perang besar tersebut. Nah-"
Mr. Fred berjalan kearah meja, meletakkan buku tebalnya. Dia menumpukan kedua tangannya disana, badan nya dia majukan sehingga posisinya menjorok kedalam kelas, kehadapan kami.
"Sejak perang besar terjadi, hingga kini. Perdana mentri dan raja muda tidak pernah ditemukan. Beberapa peneliti dan ilmuan mengkonfirmasi data tersebut sebab dari hasil riset dan tes yang diuji pada tengkorak yang berhsil ditemukan di area pertempuran, tidak ada satupun hasil yang menunjukkan tengkorak milik raja muda dan perdana mentrinya"
"Dengan kata lain mereka masih hidup?"
Dean, siswa terpintar dikelas yang selalu melahap habis isi buku memberikan pendapat. Pernyataan dari dean yang anehnya melenceng terdengar seperti lelucon sehingga membuat seisi kelas tertawa. Mr. Fred berdiri tegak, dan berfikir sambil mengusap dagunya.
"Jika kau berfikir demikian pada sepuluh atau dua puluh tahun setelah perang berlalu. Itu mungkin saja terjadi -"
"Atau jangan jangan dia melarika diri dengan mesin waktu. Lalu berteleportasi kemasa jauh dibelakang atau didepan"
"Khayalan mu terlalu tinggi. mesin waktu tidak akan pernah ditemukan, mereka mungkin tertelan oleh tirex!"
"Tirex mu itu sudah mati dibakar meteor!"
Suasana kelas mendadak berubah, Mr. Fred tersenyum membiarkan murid muridnya mengeluarkan pendapat mereka.
"Mereka pasti lari kehutan. setelah iu dibawa lari oleh penyihir"
"Bukan, mereka masuk kelubang cacing. Lalu tiba diplanet lain-"
"Mereka bisa mati, di planet lain tidak ada udaranya. Mana bisa mereka hidup!"
dalam perdebatan yang semakin ramai sahut menyahut. Hanya bill, satu satunya siswa yang tidak tertarik dengan bahasan bahasan yang kini semakin ramai dibahas oleh teman temannya.
Seseorang yang duduk didepan bill,dengan kaca mata bundar dan dahi yang lebar membalikkan badan penuh hingga kini posisinya berhadap hadapan dengan bill. Argumen argumen tidak masuk akal masih terdengar sahut menyahut diruangan tersebut.
"Menurut mu bagaimana?"
"Apanya?" Bill mengernyit tidak mengerti.
"menurutmu apa yang terjadi dengan raja muda dan saudaranya?"
Bill memiringkan kepalanya, berfikir.
"Mungkin mereka melarikan diri?"
"Lalu?" Dia memajukan wajahnya, menunggu jawaban bill penasaran.
"Entah lah" bill mengedikkan bahu tak peduli.
"Kenapa? Kau tertarik dengan mereka dan berniat menjadikan kisah mereka sebagai kasus yang akan kau selidiki selanjutnya, patrick?" Lanjut bill.
Patrick merupakan seorang anak dimana daya khayalnya yang terlalu berlebihan membuat ia bercita cita ingin menjadi seorang detektif. Dia akan sangat senang jika menemukan sesuatu yang janggal dan aneh. Beberapa hari yang lalu, bill tidak sengaja melihat dia berjalan mengendap endap seperti sedang membuntuti seseorang. dia pastilah sedang mengurusi sesuatu yang berhubungan dengan penyelidikannya.
Mendengar jawaban bill barusan, dia memundurkan kepala dan duduk seperti semula.
"Karna kau bertanya begitu, aku jadi benar benar berniat untuk menyelidikinya"
Bill tertawa, kepalanya mendongkak geli mendengar jawaban dari patrick. Dia benar benar gila, fikirnya.
"Kenapa kau tertawa?" Patrick tampak tersinggung.
"Kau benar benar ingin menyelidikinya?" Tanya bill sekali lagi.
Patrick mengangguk yakin.
"Kenapa kau yakin sekali?"
"Karna bisa saja mereka berdua masih hidup"
"Kau membenarkan pernyataan dean karna dia jenius?" Tanya bill geli.
"dengar bill, kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mencoba dan memastikanya"
Setelah itu patrick kembali menghadap depan dan mengacuhkan kekehan bill yang masih terdengar. 562Please respect copyright.PENANAkv7kzKPt6K
562Please respect copyright.PENANAgLWjqOGFTp
Perdebatan tentang perdana mentri beserta raja muda yang tadi membuat kelas rusuh telah berhenti, kelas kembali hening karena mereka semua kini tengah sibuk mencatat huruf huruf lama yang ditulis besar besar dengan warna berbeda oleh Mr. Siman dipapan tulis.
Bill mengambil pensil, dan menyalin huruf huruf yang tak ia mengerti didepan sana. Baru saja akan menulis, kekehan patrick mengalihkan perhatianya. Bill mencondongkan badan agar lebih dekat dengan patrick untuk bertanya.
"Kau kenapa tertawa sendiri seperti itu?" Bisik bill pelan
"Huruf huruf ini lucu," patrick sedikit memalingkan wajah kearah bill. "Kau tidak bisa bilang itu beruang padahal jelas jelas simbolnya bergambar beruang"
"Apa iya?" Bill mengernyit tidak percaya.
Jawaban bill membuat patrick sebal. Dia meluruskan kembali kepalanya kemudian berkata ketus.
"Sudahlah kalau tidak percaya. Kau membuat ku sebal! Sana kembali ketempat duduk mu!"
Bill melihat kearah papan tulis. Kini Mr. Fred tengah membuat petak khusus yang didalamnya terdapat huruf huruf yang meliuk liuk seperti cacing dan simbol simbol yang tengah mereka salin kebuku tulis masing masing.
mata bill nyaris keluar saat dia akhirnya sadar terhadap huruf dan simbol simbol yang kini terpampang jelas didepan mata. Dia dengan tidak pedulinya berjalan kearah kelas dan melihat huruf huruf tersebut dalam jarak yang sangat dekat.
"Apa kau tidak bisa melihat huruf huruf itu dari tempat duduk mu bill? Aku rasa aku telah menuliskannya dengan cukup besar"
"Mr. Fred" panggil bill gemetaran.
"Ya?"
"Apa huruf huruf ini yang dipakai oleh masyarakat dua ribu tahun yang lalu?"
Mr. Fred mengangguk heran.
"Benar, apa kau tidak mendengar penjelasan ku tadi bill?"
Mendengar pernyataan Mr. Fred barusan. Bill menjadi linguling dan gemetaran dengan apa yang telah ia sadari saat ini.
"Aku.. aku pasti sedang bermimpi"
****
Kamu nggak mimpi kok bill, cuma kurang ngeh aja sama tanda yang diberikan semesta.
562Please respect copyright.PENANA331tjzkZV5
Salam dari kelas tingkat dasar kelompok akhir!
562Please respect copyright.PENANAb6UDIPzDNA
Jangan lupa untuk vote dan komen:)
Selamat membaca!562Please respect copyright.PENANArIUZjUx807
562Please respect copyright.PENANANNxojH7owe
- Alfa
562Please respect copyright.PENANAatN3P4V9vm
562Please respect copyright.PENANAmAOGoNW4DE
562Please respect copyright.PENANANIgKyWBUZX
562Please respect copyright.PENANA9KNmpBvclv
562Please respect copyright.PENANADWXmPrG149
562Please respect copyright.PENANAQmUesESyGn
562Please respect copyright.PENANAEH8W5bpZ5e
562Please respect copyright.PENANA3LOIMqabu6
562Please respect copyright.PENANABGfKZT4FdI
562Please respect copyright.PENANAv1PVYtzDku
562Please respect copyright.PENANAhxwL6Gm7Mb
562Please respect copyright.PENANAYwBYda5d2Y
562Please respect copyright.PENANAE1fYfpxd68
562Please respect copyright.PENANAsnjaObX8rg
562Please respect copyright.PENANAlHK47MvvAY
562Please respect copyright.PENANAmOGaFgy0lP
562Please respect copyright.PENANAdTLIuTcXal
562Please respect copyright.PENANAqjwkDYOKRi
562Please respect copyright.PENANAdzh19DCXZD
562Please respect copyright.PENANAUi3kWMoifE
562Please respect copyright.PENANA32tneir2Mo
562Please respect copyright.PENANA5rm5Hwb3W6
562Please respect copyright.PENANAREsMHmh9RW
562Please respect copyright.PENANA8uWi7cbCfY
562Please respect copyright.PENANAjGO2wJ4Ziw
562Please respect copyright.PENANA09WCelFZDM
562Please respect copyright.PENANAkPSv5KEgxw
562Please respect copyright.PENANAU57BPzpJZk
562Please respect copyright.PENANA342FtkZ2c5
562Please respect copyright.PENANAcV6LKJ2dO4
562Please respect copyright.PENANAHGl9QPyYLo
562Please respect copyright.PENANAhSsHH3Spu4
562Please respect copyright.PENANAbm1U0FH4ge
562Please respect copyright.PENANAkiBeBgwsHs
562Please respect copyright.PENANAk410Eu1Vr9
562Please respect copyright.PENANAkU5KS892qC
562Please respect copyright.PENANAnMJE5tBq4L
562Please respect copyright.PENANAN1gvX8FxKZ
562Please respect copyright.PENANAPjRcmJyb3W
562Please respect copyright.PENANA4m5aKAPujS
562Please respect copyright.PENANA9TC3tWhhPj
562Please respect copyright.PENANABLqqzj9Brq
562Please respect copyright.PENANAYI53v9AJLb
562Please respect copyright.PENANArE92MamNEf
562Please respect copyright.PENANA7O8WKgjDmP
562Please respect copyright.PENANAxALxuKivoJ
562Please respect copyright.PENANARNEyFsIoLh
562Please respect copyright.PENANA7CIwtN34pu
562Please respect copyright.PENANAM3fS0gnCZL
562Please respect copyright.PENANAEQT8htoaic
562Please respect copyright.PENANAU1DvhIHHRv
562Please respect copyright.PENANA78uJri4iOR
562Please respect copyright.PENANAgE6rdmhuce
562Please respect copyright.PENANA5FNBbDfK9F
562Please respect copyright.PENANACCyh4lqvFG
562Please respect copyright.PENANAhNw3fwzEGW
562Please respect copyright.PENANAke17EMMN6O
562Please respect copyright.PENANAIivBcaDjPq
562Please respect copyright.PENANAXy0Yg5snFf
562Please respect copyright.PENANAR5TyLB4Lkd
562Please respect copyright.PENANARttXp2VojO
562Please respect copyright.PENANApLer1ZYosK
562Please respect copyright.PENANATfaFxvtDea
562Please respect copyright.PENANASANAEHTFRQ
562Please respect copyright.PENANAAVUU0sYlbq
562Please respect copyright.PENANAoAVlVg9kGq
562Please respect copyright.PENANARK2H95h1vZ
562Please respect copyright.PENANAeoxHO0ESNI
562Please respect copyright.PENANAqFGDvyUAK8
562Please respect copyright.PENANAcYWaCBScr1
562Please respect copyright.PENANAtCkyE505Xd
562Please respect copyright.PENANAyNxzTwvg4N
562Please respect copyright.PENANAK8eQO6g3wC
Follow me on instagram562Please respect copyright.PENANA3DUoWz74Rp
562Please respect copyright.PENANAGYYcxmdj7O
alfaamerta