Hai readers sebelum lanjut ke chapter 2 yuk intip sedikit chapter 1.2
Enjoy....
427Please respect copyright.PENANAs90dVSES7B
427Please respect copyright.PENANAcMqjftarah
427Please respect copyright.PENANAFJsHv1OYIu
427Please respect copyright.PENANAeReG8nnmFM
427Please respect copyright.PENANA8yyIiIE8I2
PREVIEW 1
Melihat istrinya yg sudah tidak sanggup menahan birahi, ustad Hamdan pun lalu menuruti permintaan istrinya, bagian bawah dari baju gamis warna coklat yg digunakan ustazah Aisyah otomatis tersingkap karena kaki kirinya yg sudah terangkat dengan tingi sehingga membuat ustad Hamdan jadi tidak kesulitan untuk membuka pakaian istrinya itu. Hanya dengan menggesernya sedikit kini kedua kelamin Ustad Hamdan dan Ustazah Aisyah sudah saling berhadapan tanpa penghalang apapun lagi. 427Please respect copyright.PENANA4RGOpC0f2l
Ustad Hamdan: "karena Umi sudah totalitas sampe berpose menantang kayak gini, kalau begitu Abi juga nggak akan menahan diri yah, Umi siap-siap... Bissmillahirohmanirohim..."427Please respect copyright.PENANA53eCyuQnDT
"Bless... PLAK..." suara dari hantaman pertama ustad Hamdan kepada istrinya terasa begitu nyaring.
Ustz Aisyah: "ouuuhhh ya Allah..."
Pekik ustazah Aisyah pelan dan tertahan. Setelah sempat diam beberapa detik untuk memberikan kesempatan istrinya mengambil nafas seketika ustad Hamdan menggerakan pinggulnya dengan kecepatan tinggi.
Ustad Hamdan: "Abi mulai yah..."
"PlakPlakPlakPlakPlakPlakPlak..."
Layaknya jarum yg terpasang pada mesin jahit gerakan pinggul ustad Hamdan begitu cepat dan akurat tanpa pernah meleset sekalipun, selalu menghujam dengan tepat keluar masuk vagina milik ustazah Aisyah yg membuat gesekan di lubang vaginanya terasa begitu hangat. Sambil menggerakan pingul dengan kecepatan tinggi dan juga posisi tangan yg tetap "istirahat di tempat" ustad Hamdan tersenyum dan berkata
Ustad Hamdan: "Gimana rasanya sayang?"
427Please respect copyright.PENANAMUp0VJEgSm
427Please respect copyright.PENANAXBHjz7Fo1y
427Please respect copyright.PENANAhmAvCrOOFe
427Please respect copyright.PENANAAa3dp9VQ9C
427Please respect copyright.PENANAlFAL0WYjLk
427Please respect copyright.PENANAM1KcsfZ8uf
427Please respect copyright.PENANAH2viUIYHhT
PREVIEW 2:
Karena mengetahui bahwa Aji rupanya tadi hendak mencoba untuk mengintip akhirnya Rania memutuskan untuk membuat Aji pingsan sementara waktu lalu kembali ke dalam raganya dan melaporkan kejadian itu pada Ayahnya.427Please respect copyright.PENANAqlXJ2kMGJB
Rania: "gimana ini Bi? Si Aji udah mulai nakal tuh udah nyoba-nyoba ngintip, akhirnya ku sirep aja deh biar pingsan."427Please respect copyright.PENANAhXVJBAmmee
Ujar Rania yg kini sudah duduk di samping Ayahnya.
Ustad Hamdan: "kira-kira bisa nggak kamu hapus sedikit ingatannya? sisakan saja memori terkahirnya waktu kita bakar-bakaran sate bareng Ardi dan Ira tadi..."
Tanya ustad Hamdan.
Rania: "aduh maaf Bi, energi ku rasanya habis deh, mungkin karena sambil ngelakuin Murratul Jima, energi yang keluar jadi 2x lipat, untuk bisa bikin "mata ketiga" ngewujud dan punya fisik yg padat dan bisa ngetok pintu kamar mandi tadi aja aku udah setengah mati, belom lagi tadi Aji aku bikin pingsan pake mani dari memek aku, aku udah nggak punya tenaga ini Bi..."427Please respect copyright.PENANApihr1EmvYM
Ustazah Aisyah: "Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah, vagina mbak sayang, ingat jaga lisanmu Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah..."
Potong ustazah Aisyah yg sedari tadi masih terus menghujam penis ustad Hamdan tanpa henti dengan vaginanya sambil terus memejamkan mata dan berdzikir.
Ustad Hamdan: "ya sudah nggak papa Ran kalau kamu memang nggak bisa, ini kalau kamu sudah kecapean dan nggak bisa nerusin Murratul Jimanya juga nggak papa, kamu istirahat saja situ di kasur." Ucap ustad Hamdan.
Rania: "iya Abi." Jawab Rania singkat.
Ustad Hamdan: "kalau gitu Abi lanjut lagi sama Umimu ya." Ucap ustad Hamdan mengakhiri percakapan.
ns216.73.216.169da2