Chapter 4
Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, kegiatan rutin harianku hanya pergi ke sekolah. Berangkat pagi, pulang sore, malam begadang, menjelang pagi tidur. Tak ada yang istimewa dalam hal kegiatan. Pacar pun sudah jadi mantan. Yang buat spesial di masa mudaku ini cuma ibu. Ibu yang memberi pengalaman... Disini aku masih belum bisa menilai pasti entah itu pengalaman yang enak atau justru sebaliknya. Disisi lain diriku marah, tapi di sisi yang lainnya lagi seperti merasa puas.
297Please respect copyright.PENANArKZBs2kX0h
Untuk pertama kalinya, semalam aku melihat ibu bermasturbasi seperti itu membuatku selalu terbayang dikepala tentang seperti apa ibu. Ibarat sekarang ibu mempunyai dua sisi dunia. Sisi cerah dan sisi gelap. Karna itupun juga, aku mulai memikirkan bagaimana aku bisa ikut masuk ke sisi gelap ibuku sendiri dengan cara menyelidiki dan memantau setiap aktivitas ibuku. Mungkin bagi orang lain, “buat apa?”. Ya, ya kalau itu berjalan secara normal, disini... Dihidup ibu terdapat sebuah penyimpangan masalah dan alasan itu yang membuatku berpikir untuk bisa masuk juga ke dalamnya.
297Please respect copyright.PENANA9RFBVYxkhb
“Bagaimana caraku untuk mengikuti bayangan ibu?”, ya sampai sekarang, di rooftop sekolahpun aku masih memikirkannya. Ditambah pula dengan pikiranku yang penuh juga oleh Anis. Gadis paling cantik di sekolah ini dan gadis yang menjadi idamanku banget. Sampai sekarang aku pun belum bisa menangkap bayangan Anis.
297Please respect copyright.PENANAcO2cvIK3gm
“hhaaahhhh... Hidup memang selalu rumit”, gerutuku sambil menghembuskan asap rokok. Kapan aku menjadi anak nakal seperti ini? Merokok di sekolah. Itu bukan karena siapa tapi karna diri sendiri yang sadar tak sadar karena ibu.
297Please respect copyright.PENANA1HOGMIZrgm
Jam tangan ditanganku menunjukkan pukul 12.30 yang berarti di bawah jam pelajaran sedang berlangsung. Aku bolos kelas.
297Please respect copyright.PENANAMsMYjWVMEj
“kriiieetttt!!”, pikiranku buyar dan mematikkan rokokku setelah mendengar suara pintu besi rooftop ini terbuka. Saat ku lihat ke belakang seseorang telah menatapku dengan tatapan marah bercampur kecewa.
297Please respect copyright.PENANAfc0sbs8lYV
“Kapan kamu jadi anak bandel seperti ini, nak?!”, ya... Itu ibuku. Bukan, dia guru BK sekolahku. Ini sekolah, bukan rumah jadi perempuan itu kuanggap guruku.
297Please respect copyright.PENANA26DlbFJPjn
“anuuu.... Maaf, bu... Tadi lagi nyari angin”. Ucapku bangkit sambil membersihkan debu di celana dan bajuku. Ibuku berjalan kearahku.
297Please respect copyright.PENANAAy2uxm9Mcc
“PLAK!!!”, sebuah tamparan mengenai pipiku. Itu tamparan pertama dalam seumur hidupku yang pernah aku dapatkan oleh ibuku sendiri. Aku kaget bukan main. Aku berdiri mematung tak bisa berbicara. Sungguh ini rasanya sakit, jauh lebih sakit pas pertama kali merasakan yang namanya patah hati.
297Please respect copyright.PENANAKHQY2QqLWJ
“Sejak kapan kamu merokok dan suka bolos gini?!”, cerca ibu lagi. Aku berniat berbicara walau susah, tapi belum keluar suara A dan B malah di timpal lagi oleh ibu. “Ibu besarin kamu pake kasih sayang supaya kamu jadi anak baik-baik, gas. Bukan jadi anak yang suka bolos pas sekolah sama jadi anak yang suka merokok”. Aku sama sekali tak diberi kesempatan oleh ibu untuk berbicara. Jujur, disini aku malah mulai merasa emosi juga, tapi aku mencoba untuk menahannya karna dia ibuku.
297Please respect copyright.PENANAoBxBS8FS9i
Ibu terus berbicara ini dan itu dan aku hanya mendengar dalam kesal. Selama kegiatanku mendengarkan omongan ibu yang entah kenapa tak bisa kuterima, aku tak sadar beberapa kali mengumpat di hatiku soal ibu. “Ibu besarin Bagas pake kasih sayang? Itu memang benar, bu. Tapi di belakang Bagas ibu selalu besarin Bagas pake kekerasan mental”.
297Please respect copyright.PENANAxnjwnAUZAl
“ibu bilang Bagas bandel gara-gara merokok di sekolah dan bolos jam kelas dan karna masalah itu ibu marah, kecewa sama bagas dan sampai-sampai Bagas ibu tampar?”
“terus Bagas harus gimana pas liat ibu dipakai sana, dipakai sini tanpa pernah melawan dengan serius , malah menikmati dan bahkan kemarin siang dengan kepala mata Bagas sendiri ibu sedang bersetubuh dengan pak Tino, Bagas pun tetap diam tanpa marahi ibu dan sikap ibu pun biasa saja tak merasa bersalah”. “sebenarnya disinilah yang bermasalah itu ibu, bukan bagas!”. Aku terus mengumpat dalam hati.
297Please respect copyright.PENANAjNMbHVNGEy
Aku berjalan mulai meninggalkan posisiku. “bagas! Mau ke mana kamu?! Ibu belum selesai ngomong sama kamu”. Tapi aku tetap melanjutkan langkahku, “ah ngentot!”. Pikiranku benar-benar sedang dikuasai oleh emosi, maka dari itu aku lebih memilih untuk pergi daripada aku berbuat yang tak diinginkan secara tak sadar.
297Please respect copyright.PENANAEBlIxgoXNj
Sejak kejadian siang tadi di rooftop sekolah, aku tak pulang ke rumah. Aku sekarang berada di rumah Dion, tepatnya berniat untuk bermalam disini sembari menenangkan pikiran. Ya, aku juga sadar betul bahwa disini aku juga salah karna merokok dan bolos sekolah tapi.... Aaaahhhhh!!!!
297Please respect copyright.PENANAdkIlZuIxxj
Berkali-kali juga hp ku berdering tapi selalu kubiarkan. Bahkan beberapa kali pun tertera nama ayah yang ikut daftar panggilan tak terjawab. Hingga aku mulai berpikir kalo aku terus seperti ini, aku tak ada bedanya dengan anak kecil dan aku coba untuk mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh ibu di telepon.
297Please respect copyright.PENANARWekjkaYAo
Saat ku angkat panggilan ibu, yang aku dengar pertama kali... Hening. “Bukannya ibu mau ngomong?”, pikirku. Kutunggu hingga mungkin empat atau lima detik kemudian suara ibu terdengar setelah sebelumnya terdengar suara orang seperti berbisik.
297Please respect copyright.PENANAGQglHK46Vh
“Kamu dimana, nak?”, tanya ibu lembut. Saat itu juga aku tak langsung menjawab pertanyaan ibu. “ada dirumah teman”. Aku yang masih ada rasa emosi hanya menjawab singkat. Hening. “ibu minta maaf soal tadi siang, nak. Maaf in ibu”.
297Please respect copyright.PENANA4EZqDREcaM
“Ayo terus berbicara”, terdengar suara lain ditelepon ibu. Itu seperti suara ayah dan aku yakin suara ayah, suaranya mirip.
297Please respect copyright.PENANAEEFTt5JFHi
“Aku ingin berbicara dengan ayah, bu”, aku saat itu mencoba untuk mengalihkan topik karna jujur memang aku masih agak malas berbicara dengan ibuku. Dati ibu kembali hening beberapa detik dan sekarang sedikit lama dari sebelumnya.
“Ayahmu baru saja masuk kamar mandi, nak. Baru pulang kerja soalnya. Disini ibu yang mau berbicara sama kamu, nak. Tolong maaf in ibu”. Aku menghela nafas, “maaf, bu. Malam ini aku menginap dirumah temanku dan malam ini aku tak pulang”. Setelah kuucapkan itu, langsung kumatikan panggilan secara sepihak. Setelah itu sampai tiga puluh menit berlalu ibu tak menelepon ku lagi. Kulirik ke arah kasur ternyata Dion sudah tertidur dengan pulas. Kunyalakan ho ku dan ternyata sudah jam sebelas malam.
297Please respect copyright.PENANAGyZf2NLn7I
Saat aku bangkit dari lantai ingin tidur hp ku berdering kembali. “Ayah memanggil”, tulisan tertera di layar touch screenku.
297Please respect copyright.PENANAkE4LrNU1dy
“ada apa, yah? Aku malam ini menginap dirumah teman”, ucapku pertama kali.
“oh iya-ya gapapa. Udah bilang sama ibu?”. What? Apalagi ini?
297Please respect copyright.PENANAV30CH0gmC6
“Ayah hari ini ada lemburan, nak. Tadi niatnya bapak mau minta tolong buat anterin berkas ke tempat teman ayah tapi kamu bilang lagi menginap di rumah teman. Yaudah gapapa, ayah pakai pengiriman ojek Online saja”. Aku yang mendengar ucapan ayahku hanya bisa diam. “hey, nak! Ayah lagi bicara malah dicuekin”. Aku kembali tersadar dari lamunanku. Oh iya untuk pekerjaan jelas ayahku itu Security tapi juga rangkap sebagai Bodyguard salah satu keluarga terkaya dikotaku ini.
297Please respect copyright.PENANAevPOMKlc22
“eh, ii. Iya, yah maaf”, aku berpikir soal ibu. “yaudah kalo gitu ayah tutup teleponnya dulu ya, nak”.
297Please respect copyright.PENANA7cKqENwyJv
Bingung dan rasa adrenalinku tiba-tiba muncul kembali. Ayah barusan bilang belum pulang dan harus lembur. Sedangkan tadi pas ibu telepon ada suara ayah dirumah. Ini ada yang ga beres lagi pastinya.
297Please respect copyright.PENANA3ZJHhxwhV7
Aku mengambil jaket milik Dion dan kunci motorku dengan berhati-hati supaya Dion tak bangun akibat kegaduhan yang aku buat. Syukurlah orang tua Dion sudah tidur.
297Please respect copyright.PENANAJ17VYPahoW
Aku membuka gerbang rumah Dion dengan sangat pelan, mencoba melakukannya tanpa menimbulkan bunyi yang terlalu keras. Aku pun menyalakan motorku agak jauh dari rumah Dion. Setelah motorku menyala, aku langsung memacu kuda besiku ke rumahku sendiri untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di rumah.
297Please respect copyright.PENANA1YdxRMZw8e
Rumahku sudah sangat dekat dan aku putuskan untuk menitipkannya motorku di warkop depan gerbang kompleksku yang kebetulan memang warkop ini tutup sampai jam 4 pagi. “bang, izin naruh motor ya. Udah malam soalnya, kalo ketahuan pulang jam segini bisa kena kena semprot gw”, ucapku berdalih. “santai, kaya sama siapa aja lu”.
297Please respect copyright.PENANANZ1i9QjDC6
Aku berjalan dari depan kompleks sampai rumahku. Saat aku mengintip dari gerbang rumahku, ternyata di dalam terparkir sebuah motor bebek yang aku tak tau siapa pemiliknya. Aku mencoba memanjat pagar besi rumah untuk menyelinap masuk. Aku coba cek sebentar siapa tau aku tau motor tersebut, tapi ternyata aku memang tak tau itu motor siapa.
297Please respect copyright.PENANAV8p6IgfqXv
Baru berjalan beberapa langkah, tepatnya didepan pintu. Aku melihat tas jinjing yang ibu pakai untuk mengajar disekolah tergeletak. Ruangan depanku gelap. Kucoba putar handle pintu yang ternyata sama sekali tak dikunci. “ini ibu lagi ngapain sih?!” gerutuku.
297Please respect copyright.PENANAmFCSerKCvD
Kututup pintu dengan sangat perlahan karna bunyi sedikit pun dirumah ini pasti bakal terdengar. Aku melangkah dirumah sendiri layaknya seorang pencuri. Aku cek seluruh lantai bawah ternyata nihil. Bahkan, aku cek di kamar ibu pun tak ada orang. Yang tersisa kini hanyalah tinggal lantai atas, yaitu kamarku dan kamar tamu.
297Please respect copyright.PENANAdGuZumJ25Q
Baru setengah jalan di anak tangga, aku bisa melihat dengan jelas bahwa lampu kamarku menyala dan saat aku cek ternyata memang pintu kamarku sedikit terbuka.
297Please respect copyright.PENANAG31LA6DczP
Sesampainya di lantai kedua aku mendengar samar-samar ada dua suara yang lain bersahutan. “kalau aku liat lewat pintu bisa ketahuan nih, mending lewat luar”. Aku berjalan menuju tempat jemuran dan lewat samping untuk mengintip lewat jendela kamarku. Dan disini aku kembali terpaksa dibuat untuk menahan nafas.
297Please respect copyright.PENANAnrY7JilLCZ
Dikamarku, ibu sedang telanjang bulat di atas kasur tidurku dengan posisi menungging bersama seorang pria yang sama-sama telanjang juga tengah memaju mundurkan pantatnya ke pantat ibu. Pria gondrong terlihat urakan tengah menikmati tubuh ibuku. Siapa dia?
297Please respect copyright.PENANARBch3w07Rw
“Oohhhh.... Memekmu enak sekali, bu. Beruntung banget saya tadi sore bisa dapat pelanggan ojek model ibu gini. Ssshhh.... Oowwhhh....”. “pelanggan lain bayar pake duit, ibu bayar pake memek. Aahhhhhh.... Sedapnya...”, ucapnya sambil memegangi pinggang ibuku dan pantatnya terus memaju mundurkan penisnya di vagina ibuku.
297Please respect copyright.PENANAEg03ubzHAZ
“ibu sudah sering ngentot sama selain suami, ibu?”, tanyanya sambil terus menggenjot. “iii...yyaaahhhh... Pakk...”
297Please respect copyright.PENANACNBrvQ4bk9
“sudah berapa kali, buuuhhhh...”, kini payudara ibu diremas dengan gemas oleh kedua tangan pria tersebut. “bb... Baanyakk paakkgghhh... Pernah jugaaahh.. sama guru ..anakku dullu... Sekara..ng...pun.... Sama guru anakku... Lagihhh”. Pria tersebut tersenyum dan makin keras menggenjot ibuku. “Wah...wah... Ibu nakal juga yah. Cantik, guru, badan mantap, orang kaya lagi, tapi... Ooohhhhhsss... Kelakuan lonte...”.
297Please respect copyright.PENANAL8wA4QOcrn
Aku kembali dibuat kembali setelah menyaksikan seorang pria lain hanya memakai celana dalam berdiri di pintu kamarku. “eh, ren! Tadi pas gue lagi di tempat jemuran pekarangan rumah, gue kaya liat ada orang masuk ke rumah ini”, ujar pria yang baru datang itu kepada temannya yang sedang memaju mundurkan penisnya ke vagina ibu dengan doggystyle.
297Please respect copyright.PENANAeocFMTKGv8
“palingan itu anaknya atau kaga suaminya tapi karna dia ga berani labrak makanya dia mengumpet terus Cuma liatin ibu, istrinya lagi dientot”. “ya kalau itu maling pasti sekarang udah gw ajak gabung. Daripada acak-acak barang, mending acak-acak memek legit gini. Hahaha”, seolah tanpa memedulikan siapa orang itu, pria tersebut tetap tenang menyetubuhi ibuku. Bahkan, ia bilang kalo yang masuk maling juga bakal dia ajak buat ikut menyetubuhi ibuku.
297Please respect copyright.PENANAR6H8REXTiv
“eh, tin. Tadi ini cewek bilang kalau dia sering ngentot juga sama guru anaknya sendiri disekolah. Asli, ternyata lonte ini guru”, ucap pria yang sedang menyetubuhi ibuku bernama Reno dan yang baru aku lihat namanya Martin.
297Please respect copyright.PENANA3qiNQhIPPo
Martin mendekati dua orang telanjang itu dan mengeluarkan penisnya yang besar, panjang dan hitam itu. Penis yang belum sepenuhnya tegang tapi sudah sebesar dan sepanjang itu, bagaimana kalau sudah tegang maksimal?
297Please respect copyright.PENANAx7bQzxdY1c
Martin naik ke atas tempat tidurku dan memosisikan penisnya di depan wajah ibuku. “Ayo bu guru, bikin kontolku tegang biar bisa ikutan genjot memekmu lagi. Masih mau aku buat kelojotan kaya tadi sore kan?”, ucapnya sambil memukul-mukulkan penis besar, panjangnya ke kepala dan ke kedua sisi pipi ibuku.
297Please respect copyright.PENANAASpjOQLNDW
Tunggu, tadi sore? Berarti si Reno tukang ojek yang mengantarkan ibuku pulang. Dan karna Reno berhasil menyetubuhi ibuku, Reni mengajak temannya, yaitu si Martin dan ibuku telah mereka gilir sejak tadi sore? Dan ibuku sampai sekarang masih bisa melayani nafsu mereka? Gila!
297Please respect copyright.PENANAJMJm9n9NvP
Kini ibuku mengulum penis Martin, walau tak bisa semuanya masuk, hanya setengahnya. Martin memejamkan matanya sambil mengelus-elus rambut ibuku yang terurai panjang. “Bagus... Lanjutkan sayang... Itu baru namanya peliharaan yang taat sama tuannya”. Sementara itu di belakang, Reno masih fokus menggempur vagina ibu dengan masih sangat bernafsu. “sumpah, ini memek bikin nagih terus dari tadi...akkkkhhhh.... Sshhhh....”.
297Please respect copyright.PENANAm59iTQ2nvj
297Please respect copyright.PENANAv3z2CsIpQ1
“Aakkkhhhh..... See...sseemmbur lagi.. rahimmmkkuhh, pakk...”. ceracau ibuku setelah penis Martin terlepas dari mulutnya. “pasti sayang, sampai pagi bakal kita buat banjir memekmu ini dengan peju kita. Mumpung bebas bisa kontolin istri orang”, ucap Reno.
297Please respect copyright.PENANAIpoJZST3c1
“Suami lagi lembur kerja, istrinya malah lembur sama kontol. Dasar lacur!”, ucap Martin lalu menampar pipi ibuku. “gantian, ren! Gw pengen kasih hukuman buat istri murahan ini”. Reno melepaskan penisnya dari vagina ibu dan ibu diposisikan mengangkang di atas kasurku. Giliran Martin yang langsung memasukkan penisnya ke dalam vagina ibuku. “Ini yang ibu mau kan? Kontol!”, ucap Martin dengan genjotan yang kuat. Penis yang tadi dimulut ibu hanya bisa masuk setengahnya, kini seluruhnya masuk tertelan vagina ibu.
297Please respect copyright.PENANA3dGn5NGLq1
Ibuku mengerang keenakan akibat sodokan kuat penis Martin dan akibat rahimnya yang selalu dipukul oleh penis milik Martin. “yyaaahhhh...Yyaah... Akkuu.. mau memekku... Diiissiihhh.. kontol teru....”. belum selesai ibu meracau mulutnya langsung diisi dengan penis Reno. Reno kini menaik turunkan penisnya dimulut ibu seperti sedang menyetubuhi vagina ibu. Posisi Reno diatas ibu seperti orang sedang melakukan push up.
297Please respect copyright.PENANAjGRck2uT1E
“Ini kamar anakmu kan?!!”, bentak Martin. Ibu hanya menjawab dengan deheman keras, “hhhmmmmmm!”. “Ngentot sama kontol tukang ojek di atas kasur anak sendiri. Tingkah ibu memang lonte banget. Murahan!”. Ucap Martin dengan semakin brutal menyodokkan penisnya.
297Please respect copyright.PENANAsAICK6pwu5
“gue ga tau disini ada orang selain kita atau ga dan gue juga ga tau lu suaminya atau anaknya yang jelas lu harus lihat gimana kita entotin ibu sama istri lu ini! Oookkkhhhh... Liat aja bagaimana gue penuhi ini memek sama peju kita sampai penuh. Kalau perlu kita sendoki terus kita suruh ini lacur buat telan!”. Martin benar-benar buas dalam menyetubuhi dan mengatai ibu sebagai wanita murahan, lonte dan pelacur. Benar-benar panggilan yang sangat merendahkan.
297Please respect copyright.PENANA61W10IvHp7
“Lu suka kontol kan?!”, tanya Reno sambil memberi ruang ibuku untuk menjawab. “Iiiyyaaaahhhh...”. “kalau gitu terima ini!!”. Reno menyumpal kembali mulut ibu dengan penisnya dan me’deeptrhoat mulut ibu dengan kasar. Sampai aku pun bisa melihat kalau ibu seperti ingin muntah dan dari sudut bibirnya air liur mengalir banyak. Bila matanya pun memerah dan berkaca-kaca.
297Please respect copyright.PENANAcW43L3YIAD
“Ren, lu pake lubang pantatnya aja. Biar kita bisa dengar dari mulut ini cewek mendesah keenakan”. Reno melepas penisnya dan Martin memeluk ibuku terus membalikkannya. Ibu diatas Martin dan Martin di bawah. Reno yang memang sedari tadi sangat bernafsu langsung membungkukkan badan ibuku dan perlahan memasukkan penis besarnya ke pantat ibuku.
297Please respect copyright.PENANA9NbIeTeKlP
“AAAKKKKHHHHH..... AAMMMPPPUNNNNN.....”, lolongan ibuku terdengar ketika dua penis kini telah berhasil memenuhi kedua lubangnya.
297Please respect copyright.PENANA3bm48CpnWk
“Ayo kita buat istri orang ini teriak-teriak keenakan pas kita genjot bareng, ren”
297Please respect copyright.PENANApY1d7enHZo
Tanpa membuang waktu mereka berdua mulai menggenjot kedua lubang ibuku secara bersamaan dan secara cepat. Ibuku benar-benar dibuat melayang oleh mereka.
297Please respect copyright.PENANAxqDsnuqbMF
Aku yang merasa tak kuat tiba-tiba ikut mengeluarkan penisku dan mengocoknya sambil melihat ibuku sendiri digilir dua tulang ojek dengan sesuka mereka. Adrenalin ku sungguh dibuat memuncak saat ibuku sedang dilecehkan dan direndahkan harga dirinya itu oleh orang lain dan bahkan oleh orang tak dikenal.
297Please respect copyright.PENANAhfqztqXxjZ
Sambil mengocok penisku, entah dari mana tiba-tiba terlintas sebuah fantasi dikepalaku. Aku menggerutu di kepalaku menyuruh mereka untuk terus menyetubuhi ibuku dengan kasar dan bahkan jauh lebih kasar lagi. Aku ingin melihat ibuku di Setubuhi oleh penis mereka secara terus menurus tanpa henti dan aku bahkan mengharapkan mereka merendahkan martabatnya sebagai seorang istri dan seorang ibu dihadapkanku sendiri. Aku ingin itu... “Oooohhhhhh.... Ibbuuu ... Kamu memang.... Pelacur.... Ibuku sekarang jadi lonte... Ooohhhhhsss....terus.... Hajar itu memek...banngghhhh hajar terus memek ibuku sampai kalian puas.... Aaakkhhhhhssss.... Kalo perlu jual ibuku....Oookkkhhhh....IBBUKU... LONTTEEEE”. “CROT!!! CROT!!! CROT!!!”. Spermaku menyembur tepat ke arah tembok. Sungguh, sungguh aku merasa puas.
297Please respect copyright.PENANAszFkDWxRNR
Saat aku sedang meresapi orgasme pertamaku dengan ibu sebagai objek langsungnya aku kembali dibuat fokus ke persetubuhan ibuku kembali.
297Please respect copyright.PENANAiwWvZ236vH
Kini kulihat Reno kembali mengambil kendali dengan menggenjot vagina ibuku dengan kasar di diposisi terlentang, paha terbuka lebar. Sedangkan Martin tiduran di samping ibuku dengan satu tangan meremas payudara ibuku dan satu tangannya lagi mengocok penisnya.
297Please respect copyright.PENANAjPZkBSzq0a
Tak lama Reno terdengar mengerang cukup panjang menandakan bahwa dia mengeluarkan spermanya di dalam vagina ibuku dengan sangat puas.
297Please respect copyright.PENANA9zT66L5amG
Seperti fantasi singkatku tadi. Mereka sama sekali tak memberi waktu bagi vagina ibuku untuk kosong terlaku lama. Selepasnya penis Reno, Martin langsung menggantikannya dengan menggenjot kasar vagina ibuku dengan penis besar, panjangnya. Ibuku dibuat kelojotan lagi oleh penis yang bukan punya ayah itu.
297Please respect copyright.PENANAmHQigMIomB
“Aakkkhhhh.... Aakkkhhhh.... Sssshhhhh...”, ibu terus mendesah menikmati rasa enak dati genjotan penis bukan punya suaminya itu.
“eennnaakkkk... Tteruuuss banngghhhh... Genjoot teruss... Aku lllonnnte mmuugghh... Akku....milikmuu...”, ucapan ibu membuat Martin makin kesetanan menyodokkan penisnya dan mempercepat proses keluarnya sperma Martin.
297Please respect copyright.PENANA4cs6nEJKVE
“AAKKKKHHHH.... TERRIMMAAA BENIHKKU LONTEEEE.... KUJAMIN BUNTING KAUUU!!!”. Bermili-mili sperma kembali masuk mengisi penuh vagina ibuku. “Dasar lacur!!”. Umpat Martin sehabis menyemprotkan spermanya.
297Please respect copyright.PENANA6ZOsLhv9L4
Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Setelah istirahat sebentar mereka kembali berpakaian. Ibuku? Ibuku masih terlentang diatas kasurku dengan posisi mengangkang dan dengan jelas sperma mengalir dari vagina ibu hingga membasahi kasurku.
297Please respect copyright.PENANAnyTiAGg2QH
“Makasih banget buat memeknya. Kontak hp lu udah kita simpan. Jadi kalo kita pengen buang peju tinggal hubungi lu aja. Lu harus siap layani kita kapan pun dan dimanapun. NGERTI!!!!”. Ibuku hanya mengangguk lemah.
297Please respect copyright.PENANAeXIWWPhDNc
“oke karna lu lonte penurut, nih kita kasih hadiah”. Mereka berdua kembali mendekati ibu dan terlihat seperti mengunyah dan,,, “CUUUIHHH!!!!”, martin meludahi wajah ibuku. “CUIIIHH!!!”, diikuti oleh ludah Reno juga.
297Please respect copyright.PENANABnvFwoTmW6
Sebelum mereka benar-benar keluar dari kamarku, Reno meremas keras kedua payudara ibuku dan Martin menampar-nampar vagina ibuku dengan tangannya
.
297Please respect copyright.PENANAxxVVc7KJoG
297Please respect copyright.PENANAITifNOvqrt
Aku dibalik jendela hanya mampu melihat ibuku digilir dengan cara yang sangat merendahkan dan aku malah ikut menikmatinya.
297Please respect copyright.PENANARrmlIjjw4d
297Please respect copyright.PENANAC643iGj4iH
297Please respect copyright.PENANABqc3azGQd1
297Please respect copyright.PENANA1cMlMtYoxj
297Please respect copyright.PENANAHFQvMWhoSP
297Please respect copyright.PENANA7I4leQl9ET
*Bersambung...
ns216.73.216.154da2