x
Di ruang tamu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSYnmJLCg9
Kelihatan Ustazah Hanis sedang hangat bersetubuh dengan seseorang 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvvjUydCFN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxc0LQLOmxk
sambil membelakangi Tuan Ghazali Dan Lebai Idris yang hanya sekadar menjadi penonton aksi ghairah dihadapan mereka itu . Ustazah Hanis menghenjut punggungnya di atas lelaki tersebut. Terlihat batang tua lelaki itu keluar masuk ke cipap Ustazah Hanis yang sudah banjir dengan air mani Tuan Ghazali dan Lebai Idris. Tangan Ustazah Hanis menongkat diperut lelaki tua itu, 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWam57qJZUI
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuelJzFqCBk
manakala lelaki tersebut meramas geram punggung bulat ustazah muda yang menghenjut liar 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1TL7MdPYG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBaTFeujJw
diatasnya.
“Ahhhh ahhhh umphhhh se...dappp. Aghh sedaaapnyaaa.. umpphhh..” keluh Ustazah Hanis . 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlmjYfA163
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCxQkmVGwH
Punggungnya menghenjut ganas melajukan keluar masuk batang tua lelaki itu ke dalam farajnya.
Rambut panjangnya beralun mengikut lenggokkan badannya. Buah dadanya besarnya juga terbuai-buai mengikut rentak henjutannya. Nampak jelas peluh membasahi badan mereka namun ia 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kQIKmdgUy
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtk1B9xzNL4
tidak merimaskan malah lebih mengghairahkan pasangan tersebut untuk berzina. Berlumba-lumba memenuhi nafsu serakah mereka berdua.
“Umppphh... Ummm.. Ummm.. Yesss...” Ustazah Hanis mendesah menahan nikmat batang lelaki tua 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYasinJwnop
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylx1nmD0cm
tersebut keluar masuk ke cipapnya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCeNLyZ5Rx
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZRcZH2xUJ
Ustazah muda itu melajukan lagi henjutannya. Desahan kedua insan itu bersahutan menikmati hubungan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5lWd1FNRp
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlxidaaZJN
ghairah tersebut. Masing-masing melampiaskan nafsu serakah mereka antara satu sama lain. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5jUuE1oAB
Lelaki tua itu kemudian makin galak menhenjut cipap Ustazah Hanis dari bawah. Membuatkan lenggokkan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7laBSF6Zpr
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSoPCb6L3L
badan ustazah muda itu makin liar di atas lelaki tua berperut buncit tersebut. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriU3277KmH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioYVyuW7Ge
Ustazah Hanis mengubah posisi tangannya dari perut lelaki itu ke buah dadanya. Menggenggam dan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaDfXnUkz5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTx3AEUFBU
meramas geram bagi merangsang nafsunya.
“Yesss, yesss,, sikit lagi...nak sampai dah Pak Imam...nak sampai...agghhhh... aggghhhhhh...” Jerit Ustazah Hanis. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2DpkmIFSC
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKqHKV40Ff
Henjutannya terhenti. Badannya bergetar. Jelas sekali bahawa ustazah muda itu sudah klimak diatas batang lelaki tua itu. Batang Imam Mahmud masih diam berendam di dalam cipap Ustazah Hanis.
Imam masjid itu masih 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPaQgNGveD
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkp5kW5ZJh
bertenaga untuk pusingan seterusnya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVMtRrpPzg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR33vzMP2sB
Ustazah Hanis mengambil beberapa saat untuk menikmati orgasmnya. Tangannya dilepaskan dari 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdcQlLBI9t
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTYJIz2JN8
buah dadanya lalu diselak rambutnya yang panjang terburai ke belakang. Membetulkan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gG1YnDqUi
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzNRNCSGAw
rambutnya yang kusut saat dirinya sedap berzina. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLeuDhoI1iu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgP4K8OPsX
Lalu terus membongkok turun mencium Imam Mahmud itu tanpa mengeluarkan batang lelaki tua itu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjtVEVD6YH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡff11JGylta
dari cipapnya.
Ustazah Hanis mencium rakus mulut imam masjid itu. Air liur bertukar di sebalik lidah yang 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxoyDQZVEh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ionJe0npg
terjulur. Tangan kanan lelaki tua itu memegang kepala Ustazah Hanis sambil tangan kirinya meramas 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RgFDPSgSv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyN3P3ufIg
geram punggungnya Laila. Ustazah muda itu juga tidak kalah merangsang aksi cium tersebut. Kedua 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDdErQOoJ5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHOSmGUGpV
tangannya memegang muka lelaki tersebut kedua belah memastikan mereka kekal 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvuTikwcSz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVAkWSbYyz
berciuman pada saat itu... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zqZdTI0gN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGnDonrV7b
Dan aksi tersebut sedikit sebanyak menaikkan nafsunya sendiri.
Disebalik tuala yang dipakai Tuan Ghazali batang gemuknya menongkat keras. Berdenyut-denyut melihat aksi di 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Pp82Ouef3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wvwNy9cSG
ruang tamu tersebut...194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjsgyElpGt
“Umm... Puas dengan anak kandung sendiri tadi?” Soal Ustazah Hanis.
“Hehehehe. A’ah. Pandai kau kenakan aku ya Hanis.” Jawab Imam Mahmud.
Batang gagah Imam Mahmud masih lagi keras di dalam cipap ustazah muda itu. Berdenyut meminta agak permainan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYKG5VvZ88
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbeenOvkbd
tersebut diteruskan lagi.
Imam Mahmud menarik Ustazah Hanis dekat padanya lalu berbisik ke telinganya... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6bm5m0ZsA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1oQzAlomM
“Cuma dengan lubang nikmat kau ni aku belum puas lagi...” lalu bibir berkumis Imam masjid itu dicium rakus oleh Ustazah Hanis.
Ustazah Hanis melepaskan ciuman dari bibir lelaki tua itu . Farajnya mengemut-ngemut batang milik imam masjidnya itu. Jelas sekali mereka masih belum puas berzina. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFzIPOKCDn
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3Msxj3MHS
Sekarang Imam Mahmud milik ustazah muda itu pula.
“Hmmm... petang tadi saya dah layan Pak Imam takkan tak puas lagi?” 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjhgQh6cWF
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRYhlge6n8
Ustazah Hanis bangun duduk menegak lalu digoyang perlahan-lahan menggoda nafsu lelaki tua itu
“Takkan pernah puas jolok cipap ketat kau ni Hanis adoiiiii ahhhhh , geram betul akuuu.” Jawab Imam Mahmud sambil melihat Ustazah Hanis yang menggigit bibir sambil menikmati batang tuanya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02g6WnG4jg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhc4RoahoK
didalam farajnya194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfVyLfAjNd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡieiS8H0UOO
.
Ustazah Hanis tersenyum mendengar kata Imam Mahmud itu. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xkhvNWamh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC1ilsJk7b
“Pak Imam geram macam mana? Mari sini tunjuk dekat saya...” kata Ustazah Hanis sambil menggigit bibir 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwZsS4YSUT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemHDNxJZmF
menggoda lelaki tua itu.
Imam Mahmud tersenyum melihat gaya sundal Ustazah Hanis . Betapa bertuahnya dia dapat meratah tubuh ustazah muda 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54GwLnLJnw
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXeAxbLJrG
macam ini. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gD9TGumwp
Imam Mahmud bangun lalu mengambil posisi di belakang Ustazah Hanis. Punggung yang bulat 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnYFIvBlxm
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUZfQmxvV5
menonggeng itu ditampar beberapa kali. Kemudian dihalakan batang tuanya ke belahan cipap ustazah muda itu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwEMlmCVTK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadGIWBHFym
.Perlahan-lahan batangnya itu ditolak masuk sehingga tenggelam habis ke faraj Ustazah Hanis.
“Ummmm... Sedapnya Pak Imam arghhhhhh.. sedapnya batang tua niii aduhhhhhhh...” keluh Ustazah Hanis. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaeTETfO2d
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbkw7VwZFZ
Imam Mahmud memulakan aksi sorong tarik batang nikmatnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Tangannya meramas 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVtngjQQ8d
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3RvOH7g0n
punggung bulat itu sambil sesekali menampar punggung Ustazah Hanis.
Imam Mahmud 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyethitELiT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2Qzznk6cA
benar-benar mengambil masa menikmati permainan sorong tarik itu. Setiap kali dia menarik 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuYVsCuSQk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRabrvjlfR
batangnya keluar, Ustazah Hanis mendesah nikmat. Nikmat akan permainan sorong tarik imam masjid itu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStGWTXSN7i
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT99eZ3Szqk
Sekali sekala Ustazah Hanis menoleh ke belakang ke arah Tuan Ghazali dan Lebai Idris . Matanya kuyu menahan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOTn3htHpu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnHMR79uy0
kesedapan dijolok dengan batang tua Imam Mahmud.
“Sedap Pak Imam?” soal Ustazah Hanis 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9ioJVWBky
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2fxTPKRWN
“Ye... Lubang kesukaan aku... ahhh mestilah sedap...
“Sedap lagi dari Ustazah Masni? Hmmm? Ahhhh...umphhh...” Desah Ustazah Hanis sambil bermain kata 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9s4s513eZA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeK44pBHF4S
dengan Imam Mahmud194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEHy4V9or0
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ21p0lFMu3
. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2qMvXMi8c
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSUGtR0E49
“A’ah.. argghhhh adoiii dua-dua sedap. korang memang pandai layan jantan..arrghhh sundaaalll.” Jawab Imam Mahmud mula melajukan jolokan batangnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Di joloknya sedalam 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP460QPCSdm
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKq56n3yIK
mungkin. Melepaskan geram pada ustazah sekolah menengah itu.
Tangan Haji Mahmud memegang pinggang 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PeBe6UeDY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5hYnLda76
Ustazah Hanis bagi mengimbangi permainan mereka. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdtVLFYpNX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNhaFQz4zX
“Aghhhh... Ahhhhhh...Ahhhh.. Yes, Laju lagi... Jolok lubang ustazah kesayangan Pak Imam ni....
Jolok puas-puas. Saya milik Pak Imam malam ni... ahhhh yes Pakkkk Imaaammmm.. yes...” 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAG6neh1H8
Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbC9l8s95S
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKLQmx7vPW
Jolokan Imam Mahmud makin laju... Keluh kesah mereka itu memenuhi ruang tamu tersebut. Mereka 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERo3Eppm0a
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3Q5QWPXw3
bersungguh-sungguh melepas rasa nikmat akan satu sama lain dengan hubungan terlarang itu.
Haji Mahmud menarik rambut Ustazah Hanis kebelakang. Membuatkan ustazah muda itu mendongak kehadapan. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtuhN3Bdpb
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13kP3hGESU
Jolokan batang tuanya yang bertali arus itu membuatkan Ustazah Hanis ternganga menahan kesedapan. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5N0CPVFQl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUutygqXJU
Tubuh badannya lentik menonggeng menerima jolokan bapak Ustazah Masni itu194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJoZJabTZU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KqFrPV7YN
...
“Aku dah nak pancut Hanis oiiii... ahhhh... sikit lagi...sikitttt....” 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVBdeEucDs
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlI2Kj6X28
“Ahhh... Ahhh umphhh... Pak Imam.. Pancut dalam arghhhh.. naaaaakkkkkkkkk air 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFSkeySVBJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkVSn2qFlx
mani Pak Imam .. Hanis nak air Pak Imam arghhhhhhhh sedaaaappp ohhhhhhhh....” racau Ustazah Hanis
Jolokan Imam Mahmud makin laju mengganas. Bersedia memancutkan air maninya ke lubuk 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyj6V3jwW2O
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKfum5omsD
peranakan ustazah muda itu. Tangannya kemas menarik rambut Ustazah Hanis. Membuatkan gadis itu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYwyute4AR
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHSgkYjIit
mendongak kehadapan sambil meracau kesedapan.
Akhirnya Imam menjolok batang tuanya ke faraj Ustazah Hanis sedalam-dalamnya. Batang zakar tuanya berdenyut 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBu0lYgT4H
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbEF5pFJLj
memancutkan berdas-das air mani ke lubuk peranakan ustazah muda itu. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXp2m3Cck3i
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGenIpO4l0Z
Menggigil tubuh badan Ustazah Hanis menerima pancutan air mani dari Imam Mahmud. Cipapnya mengemut-ngemut memerah air mani dari batang imam masjid itu.
Imam Mahmud rebah ke belakang. Lelah kepuasan setelah memancutkan benihnya ke dalam cipap 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYi1NPIGi8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHYgTiapcX
Ustazah Hanis. Ustazah muda itu menyelak rambutnya ke belakang. Lalu menoleh ke arah lelaki tua yang baru saja membanjiri cipapnya dengan air nikmat.
Senyuman kepuasan tersimpul di bibirnya melihat Imam Mahmud sendiri tewas dengannya.
Tuan Ghazali yang baru sahaja keluar dari bilik air itu menajam kan pendengaran untuk meneliti suara desahan masih lagi bersahutan dari bahagian tingkat atas rumahnya itu.Nampaknya Tuan Haji Ahmad belum selesai mengerjakan tubuh montok milik anak kandung Imam Mahmud itu194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAD4bW2ZDd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJzjFxHW7X
Tidak hairan jika Ustazah Masni terus mendesah bila dikerjakan oleh batang besar milik pengetuanya itu sepanjang malam.Tuan Haji Ahmad memang bertenaga orang nya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdzNfSZRc4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Oia7MY6a6
Tuan Ghazali mulai melangkah ke arah ruang tamu. Makin dirinya menghampiri ruangan hadapan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacqeOV95JU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSPsOZlh65
rumah tersebut, makin jelas suara desahan seorang wanita . Dan saat dirinya makin dekat, kedengaran suara itu bersahutan di ruang tamu rumah..194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZq3uGr5ADL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlAJ9NMuc3
. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PAfFhqfoP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoKrjCJHyo
Tuan Ghazali melangkah perlahan menghampiri ruang tamu. Matanya cuba mengintai apa yang berlaku. Akalnya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tmQUuQE0p
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaNEJxfUfr
mula menangkap apa yang berlaku. Saat dirinya tiba di ruangan tersebut, matanya terpaku di ruangan tengah ruang tamu itu.
Ustazah Hanis sekali lagi kini sedang hangat bersetubuh dengan seorang lelaki di atas sofa ruang tamu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡux9oie072O
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5muJDSpNJu
tersebut.
Ustazah muda itu menonggeng ke penjuru sofa sambil menahan asakan dari lelaki tersebut dari 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3dywOzrn5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BPPgUHFFx
belakang. Tuala yang dipakainya tadi sudah terlepas. Rambut Ustazah Hanis yang panjang itu terhurai menutupi 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWs9uLm4mL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97ewe2OuCG
wajahnya. Beralun mengikut hentakkan dari lelaki tua berjanggut putih tersebut dari belakang.
"Ahhhh...Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh..." Desah Ustazah Hanis saat dirinya didayung oleh lelaki tersebut 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDH6lRcENL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdhSs4ToaV
dari belakang.
Tuan Ghazali yang berbadan gempal dengan bulu yang lebat itu terangsang melihat reaksi Pengerusi Masjid Al-Syuhadda itu berzina 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOTr2DlGfl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqrX89HxbL
bersama ustazah muda yang ketagihan batang zakar itu.
Lebai Idris yang menggagahi ustazah muda itu mulai sedar akan kehadiran Tuan Ghazali. Namun dirinya kekal fokus memuaskan nafsunya. Lelaki tua itu menyelak rambut Ustazah Hanis kebelakang lalu membisikkan sesuatu ke telinga ustazah tersebut.
Ustazah Hanis kemudiannya terus memandang kearah Tuan Ghazali . 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdhedfLmtT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPG2ByBI8yS
"Tuan Zali ! Ahhh... Ermmm...dah lama.... Ahhhh.. Ke kat situ... Ummmpphhhh..." Kata ustazah muda itu sambil 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAWjqlfSLT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83oO8TPUlr
menerima asakan dari belakang.
"Err... Tak.. Saya keluar hisap rokok sebentar... Tak tahu pula Si Lebai ni tengah busy kat sini.haha...."
"Sorry Tuan Zali... Ahhhhh... Hanis dah memang nak bersihkan diri tadi... Pastu ... Ahhhh.... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRdKRPYWhk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1bL0XaIlv
tuan Haji... Slow sikit.... Ahhhh"
"...tuan Haji ni terus tonggengkan Hanis..... Ummmppphhh... sedaaaappp...Ahhhh..."sambung Ustazah Hanis
"Ahhhh... .... Ummmpphhh... ustazah... nak berenti dulu ke .... Ahhhh..." Kata Lebai Idris
"Umphhhh... NO. Keep fucking me...Ahhhh... saya nak batang Lebai...ahhhhhhh...
"Tuan Zali meh la sini dekat ermm...." panggil Ustazah Hanis manja.. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYIlhhY4It
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE39KlpBdXa
Tuan Ghazali melangkah menghampiri ustazah muda itu di penjuru sofa. Tanpa diberitahu, dirinya mengeluarkan batang 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5eshXPkqw
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgD8HyIyHn
gemuknya lalu diacukan ke arah muka Ustazah Hanis .
"Ahhh... Ahhhhh... Woww besarrr nya Tuan Zaliii ... Ahhh... maaf sangat sebab... Ahhhh... Buat Tuan tertunggu... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1e3Z8r61FX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Dxj8KX9Ge
Ahhhhhh..." Desah Ustazah Hanis. Saat lubang kemaluannya dijolok dari belakang oleh Lebai Idris, dirinya menyambut 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVesa6aTeZo
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2Q3d3dM7y
batang gemuk milik Ketua Kampung itu lalu dikulumnya.
"Slurrrppp... Slurrrppp.... Ummmm.... Slurrrppp... Slurrpppp..... Ummmppphhhhh...." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTFohs0vJe
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5spZQPyY8
Tuan Ghazali memegang kepala ustazah itu. Dengan keadaan Ustazah Hanis dihenjut dari belakang, agak sukar 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPWiH9J2TQ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IKnbJgdIY
baginya untuk mengulum batang gemuk Tuan Ghazali dengan baik. Namun mereka mulai mencari rentak agar 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAawZYGHwJm
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMn0tdeh7lx
nikmat berzina di ruangan itu dapat dinikmati bersama. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVLGKLP25i
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCLLBDcvg7
"Ahhhh... Sedapnya ustazah ohhhhh.. Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali. Batang gemuk nya keluar masuk pada mulut ustazah sekolah menegah itu.
"Ahhh... Alang-alang kita dah bertiga kat sini... Ummmpphhh... Ustazah.... Ahhhh.... Nak masuk dua-dua lubang tak.... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQYCGhCkkc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYHU4zMRbM
Ahhhh..." Tanya Lebai Idris pada Ustazah Hanis.
"Slurppppp... Slurrrppp... Ummmm.... Ummmpphhhh... tuan Haji.. Ahhhh... nak main bontot saya ke..Ahhhhhh 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHjdJkLSCN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCtxnTOthC
Ughhh...." Tanya Ustazah Hanis pada Lebai Idris sengaja menguji Pengerusi Masjid itu kena dia tahu orang tua itu memang ingin membajak bontotnya.
"Ya ustazah ahhhh bontot ustazah best" Jawab Lebai Idris dengan ringkas. Serentak dengan itu, dia mencabut batang zakarnya keluar dari 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7h5wJvNPw
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufUntvzfd8
kemaluan ustazah muda itu.
Lebai Idris tersandar seketika pada sofa tersebut. Berehat mengambil nafas. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbbtHU2UU0
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3u4mGuCwx
Ustazah Hanis duduk di sebelah kanan lelaki berjanggut putih itu. Tangannya mengusap batang perkasa lelaki itu dengan perlahan. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5gQ1RVMZ2
Tuan Ghazali pula diminta duduk disebelah kanannya. Kini Ustazah Hanis mengusap batang tua kedua lelaki itu dengan kedua 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwE6u0fdhbp
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7WgyWb70b
tangannya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWT544AUGT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyA2PDG5MMk
"Tuan Zali nak jolok sekali dengan tuan Haji ke ermmmmm...?" Tanya Ustazah Hanis
Ketua Kampung itu hanya mengangguk. Mengiyakan pada idea Lebai Idris dan ustazah muda itu. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb60391unIU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNKe8MCKZQ
"Okay. Kalau macam tu, kita main dekat tengah-tengah sofa ni. Biar Hanis tunggang Tuan Zali. tuan Haji 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPp8U8gjny
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWT2WJHcZQH
ni nak main bontot saya dari tadi errmm"
Tuan ghazali mula mengambil tempat di sisi tengah sofa tersebut. Manakala Ustazah Hanis pula memanjat ke atas tubuh gempal berbulu ketua kampung tersebut.
Lebai Idris hanya memerhatikan sahaja dengan dengan berahi melihat ustazah muda itu memanjat ke atas tubuh badan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5peYSzAZx
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3E30xLCaue
sahabatnya.
Ustazah Hanis membetulkan posisinya di atas Ketua Kampung itu. Rambutnya diselakkan ke belakang. Tangan kanannya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjW4zspRUEk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9rMiVfgId
memegang pada bahu kiri Tuan Ghazali dan tangan kirinya mengacu batang gemuk lelaki tua itu pada belahan bibir 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6fHnh9SDP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPV40j7RgRp
kemaluannya.
Kemudian, dengan perlahan... ustazah muda itu menurunkan tubuh badannya kebawah. Menelan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsENXkzIX0q
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleyLJup9ND
batang gemuk Tok Ketua itu ke dalam lubang peranakkannya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0z0CLIc7eF
"Ahhhhh.aduhhhhhh besaaaarrr nya arghhhhhh Tuaaann ...." Desah Ustazah Hanis dengan perlahan. Tubuh badannya kini mula bergerak turun naik dengan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwuaFOjMIA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGdsiAn9dn
perlahan. Matanya memandang ke bawah. Melihat Ketua Kampung itu menikmati tubuh badannya.
"Ahhhh... Ahhh... Ahhhh.... Sedap ke Tuan Zalii errmmmm? Tuan suka saya tunggang batang gemuk tuan macam ni... Ahhhh..."
"Ummmppphhh... Ahhh... Yaaa....Ustazaaaahhhh Ahhhhh..." Desah Tuan Ghazali. Tangan berbulunya memaut pada pinggang ustazah muda itu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCaUxgo8tP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NmPAY6VLY
Menikmati pergerakkan di atas tubuh badannya.
Lebai Idris yang memerhatikan mereka dari tadi mulai bangun dan bergerak ke belakang Ustazah Hanis. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQREKAVDDAR
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBv5TMu1Ep
Melihat Pengerusi Masjid itu mulai mengambil posisi di belakangnya, ustazah muda itu menghentikan pergerakkannya sementara. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1HLPF6Xue
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqZvx8vbVY
"tuan Haji, sebelum masukkan, bagi saya hisap dulu bagi licin ahhhhhh." Kata Ustazah Hanis sambil "mengurut" batang gemuk Tuan Ghazali yang berada dalam cipapnya.
Lebai Idris bergerak ke sisi ustazah muda itu. Tangannya mengusap-usap batang perkasanya yang keras. Saat Ustazah Hanis 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkt33su3rsO
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOLhT6DknG
membongkokkan badannya ke arah lelaki tua berjanggut putih itu, batangnya diacukan ke mulut ustazah tersebut untuk dikulum.
"Slurrrppp... Slurrrppppppp... Slurrrppp... Ummmm... Ummmmmm...." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XioxLTfOf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4wH9ux7cR
Imam Mahmud yang baru terjaga dari tidur kerena keletihan itu hanya melihat ustazah muda itu mengulum batang berurat milik Lebai Idris.
Ustazah Hanis mengulumnya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5m7GUyxXv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadfsoIbfiP
sebaik mungkin. Tangannya mengurut kantung telur batang tua tersebut. Air liurnya dibiarkan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3NNZJ4Lhd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzpjzkFaXB
membasahi batang lelaki tua itu
"Slurrpppp... slurrppppp... slurrppppp... Ummmmm... Ahhhh... boleh la ni... Jolok bontot saya slow-slow tuan Haji pleaseee..." Pinta Ustazah Hanis manja.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsnS9ToNw5
Lebai Idris kembali mengambil posisinya di belakang ustazah muda itu. Diacukan batangnya pada lubang bontot ustazah comel itu. Dan dengan perlahan, Pengerusi Masjid itu mulai menjolok batang zakarnya ke dalam rongga dubur Ustazah Hanis.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JTHYeERus
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aMMwyyNRs
. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNUEouubHl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpg8o8RMdN
"Ahhh... Ummmmmmm..Sakitttt tuan Hajiiiiii ahhhhhhhh..." Desah Ustazah Hanis . Ustazah muda itu terus memeluk pada tubuh badan berbulu Tuan Ghazali. Dirinya meneran bagi memudahkan Lebai Idris membenamkan kesemua batang beruratnya ke dalam lubang duburnya.
Tuan Ghazali turut 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQl2roJdLlF
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CMYHuyblC
merasa kemutan ustazah muda itu pada rongga kemaluannya makin ketat saat menerima kehadiran batang lain dalam 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOkxR1y4Q9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBNYtu9ZZ8
tubuhnya.
"Ahhh.. Haaa... Haaaa.... Okay... Henjut pelan ya tuan Haji.. Perlahan-lahan ple- Ahhh... Ummmmphhhh..." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AAkEDOuNl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacoiCNLs7A
Belum sempat Ustazah Hanis menyudahkan katanya, Lebai Idris mulai mendayung pada rongga dubur ustazah muda itu.
Melihat 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNDL3tB4g7
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAmo5zuD9r
Ustazah Hanis tercungap mencari nafas dalam permainan mereka, Tuan Ghazali mencapai pada kedua payudara ustazah muda itu itu lalu dikerjakannya perlahan.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVq320Y8h8x
"Ahhhh...Tuan Zaliiiiiii... Ummmpppphhhh... Ahhh... Ahhhh.... Jilat tetek saya puas-puas Ahhhhhhh... Ahhhhh... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOKf7SiXXm
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVj0jtgOEhb
Ahhhhh...." membelai kepala Ketua Kampung yang leka bermain pada kedua-dua belah payudaranya.
Punggungnya terangkat-angkat saat Lebai Idris menjolok batang perkasa itu ke dalam lubang duburnya.
"Ummmm... Ummmm aArghhhhh sedaaapp... Ahhhhh... Ustazah . Ahhh... Ketatnya Ustazahhh kemut... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvpDIF4eHU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaO1otUrtpz
Ahhhh... Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnZ6uGPIig
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeWXkIxCCU
Batang gemuknya bagaikan dicengkam oleh kemutan faraj milik ustazah muda itu. Saat Lebai Idris menjolok batangnya ke lubang bontot ustazah itu, saat punggungnya terus terangkat ke hadapan, Tuan Ghazali menikmati kemutan kemaluan Ustazah Hanis bila batang gemuknya ditarik keluar.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenkj6qfBOd
Ustazah Hanis mulai menikmati permainan mereka. Kehadiran dua batang tua pada kedua-dua lubangnya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjsYl2kvUn
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaJZsukDXg
membuatkan dirinya merasa penuh. Batang tua yang keluar masuk secara bergilir sedikitpun tidak 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVb0e9NA2Y
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBGGftQpWt
menberi ruang bagi dirinya bernafas dengan sempurna.
"Ahhhh... Ahhhh...Ahhhhh... Sedapnya... Umpppphhhh... Ahhhh... ... Tuan Zalii... Ahhh..Lebai ahhhhh. Jolok saya puas-puas... Ahhh... Puaskan saya malam ni... Ahhhh... Ahhhhh....." Desah Ustazah Hanis
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis. Saat gadis itu menurunkan dirinya menelan batang gemuknya, 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Pb2R6cPxS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGiTkk2djo
Tuan Ghazali mendayungkan punggungnya ke atas. Menyantak batang gemuknya ke dasar rongga kemaluan ustazah muda itu.
"Ahhhh... Tuann Zaliiiii.... Ermmmmmmmm..... Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh.... Ummmmphhh..." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZJIDnZfqe
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMDdu8H6G7
Lebai Idris menikmati dayungannya pada lubang bontot wanita itu. Saat itu dia yang mengawal permainan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82AK36dBYL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mWrEagl2g
mereka. Dirinya yang mengawal tubuh badan Ustazah hanis yang naik turun menghenjut pada batang gemuk Tuan Ghazali .
"Ahhh... Wow Ustazah... Ahhhhh... Sedapnya bontot ustazah ni... Ahhhhh.... Kemut batang saya kuat-kuat ya ustazah. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpE1Q4EK4T
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VmBlSHleg
Ahhhhh... Ummmphhhh...." Desah Lebai Irdis. Tangannya meramas-ramas pada daging pejal punggung ustazah muda itu. Dirinya menikmati permandangan batang yangt tuanya keluar masuk pada lubang bontot Ustazah Hanis
"Ahhh... Ahhh.... Ahhh...." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztyjdaTqfW
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iElQWAiNv
Keringat yang membasahi tubuh badan menghangatkan lagi persetubuhan mereka. Desahan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5cm69HQxx
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthL92W2WTb
mereka saling bersahutan. Masing-masing mengejar titik syahwat mereka. Tubuh badan Ustazah Hanis 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7o2iI4Pgj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX69P8zvrpr
melambung-lambung mengimbangi tusukan dua batang zakar tua pada dua lubang kemaluannya.
"Ahhh... Ustazah.... Saya nak.... Pancut... Ahhh.. Ahhhh..." Desah Tuan Ghazali
"Aku pun samaaa... Ahhhh..adoiiii ketatnyaaa" erang Lebai Idris
Ustazah saat itu hanya menunggang tubuh kedua lelaki tua itu tanpa mempedulikan mereka. Dirinya hanyut 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUxJxa6y7n
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WdkTXrITv
dilayani seperti sundal. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7NGw54KhS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8MPbS652b
Lebai Idris kemudiannya menolak tubuh badan montok ustazah muda itu kehadapan. Membongkokkan Ustazah Hanis ke arah Tuan Ghazali lalu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dnS3QaTCs
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNdqtazm2S
melajukan tusukannya pada lubang dubur ustazah muda itu.
Ustazah Hanis menahan henjutan Lebai Idris pada tubuh Tuan Ghazali. Dirinya tak dapat menelan batang ketua kampung itu dengan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJ4zcwicpt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZYyUdoNn5
sempurna disebabkan Pengerusi Masjid itu mulai menghentak batang zakarnya ke lubang duburnya dengan rakus.
Namun Tuan Ghazali mengimbangi dengan mendayung batang gemuknya ke rongga kemaluan Ustazah Hanis dari bawah. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdKR9Leyjt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQzML5Q9vn
"Ahhhh..Ahhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh... Ahhh...." Desah Ustazah hanis . Rambutnya mulai terhurai 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYpnSS9PqH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqcmHHhNtL
ke depan. Menutup sebahagian dari wajahnya. Mulutnya tidak henti mendesah namun desahannya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj65JqDAIZ6
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IgvwjfPfI
terhenti bila Tuan Ghazali memaut bibirnya untuk dicium.
Tuan Ghazali mulai hampir pada kemuncaknya. Saat Lebai Idris mulai melajukan henjutannya pada dubur Ustazah Hanis , rongga 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1sgdrq9h7
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBkhr3Cphn
kemaluan ustazah itu mengemut batang zakarnya dengan lebih ketat. Nikmatnya makin asyik saat dia menarik 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoC2ouZJBMk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiH0txML9Xq
keluar batang zakarnya keluar masuk pada kemaluan ustazah muda itu.
"Chuppp... Chuppp... Ahhh...Ustazah sayaaanngggg Ummmm... Chupppp... Saya nak pancut... Chuppp.. Dalam ... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0ETfLBZAu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXVcmkcNR6
Ahhhh..." Desah Lebai Idris .
"Pancut je tuaaannnn Hajiiiiiii. Ahhh.... Chupp..chuppp... Puki sayaaa malam ni memang penuh dengan... Ahhh... Air 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwevcXf3ODh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMGMJPObNs
mani saja... AHHHHH...." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodE1B29zLY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcof89DnDN
Saat itu Lebai Idris menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya pada rongga dubur . Serentak dengan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VV0vPObYz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUhebZOQcZ
itu juga dirinya melepaskan berdas-das pancutan air maninya dalam lubang dubur Ustazah Hanis . 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0MzfSVm9O
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KEqTwnvmj
Pergerakkan terhenti seketika sehingga Lebai Idris menarik keluar batang zakarnya dari lubang dubur Ustazah Hanis , terus 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRPgZk5ILK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnm9pFfKkmj
maninya meleleh keluar membasahi celahan kangkang Ustazah Hanis.
"Adoiii sedap sangat bontot Ustazah ni..Tak tahan aku Zali.. Ahhh..." Desah Lebai Idris sambil kembali tersandar di sofa.
Ustazah Hanis menyelak kembali rambutnya ke belakang. Dirinya ditegakkan semula. Duburnya terasa lohong. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7c3yT7kPQ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfigdeY0ksl
Namun dibiarkan sahaja.
"Well... saya dengan Tuan Zali belum selesai lagi ermmmm... "
Ustazah Hanis bangun dari pangkuan Tuan Ghazali lalu melutut di hadapannya. Batang gemuk orang tua itu dikulumnya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqGsgr0MTv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHlFoyCShe
Lendiran yang meleleh dari kemaluannya dan air mani Lebai Idris tadi dijilatnya. Dibersihkan sebaiknya. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMPkxN9WmG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTRlcXeruO
"Slurrpppp... Slurrppp... Slurrppp.... Ummm.... Tuan Zali nak jolok saya macam mana lepas ni..? Slurrppp... 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AQO13oHZJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3DqaTbhr6
slurp... Tadi dah tak sempat pancut sebab tuan Haji tu pancut dulu.... Slurrrppp... Ummmm..." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48vR0KGCN8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcErfvGW3H
Tanya Ustazah Hanis sambil mengulum bersih batang tua Ketua Kampung itu.
"Ummm... Ustazah tonggeng kat sofa ni... Saya nak jolok puki comel ni dari belakang..." Pinta Tuan Ghazali. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1E7Xnk2VyQ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hFurjNqLJ
"Ummm...Saya geram je tengok Lebai Deris tu jolok kamu tadi... Slurrrppp... Ummm..."
Ustazah Hanis bangun mengambil posisi di sisi Tuan Ghazali . Punggungnya ditonggengkan. Menunggu ketua kampung itu mendatanginya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvDmgFuB4m
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2v4pi5w42G
dari belakang. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡariSigtwti
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipERaBa3Hf
Tuan Ghazali segera bergerak ke belakang ustazah muda itu. Batang gemuknya diacukan pada bibir kemaluan ustazah itu.
Tuan Ghazali 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJ8vMChVVt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOeVXbGocX
tidak menunggu lama untuk memulakan permainan. Batang zakarnya terus dijolok masuk lalu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayTPZs2CSm
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGyyaw3jSx
disantaknya sedalam mungkin ke dalam lubang peranakan Ustazah Hanis 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtPxVDm1A2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUZAZALwDF
"Ahhhhhh.... Tuan Zali.... Ummmm..Besaaaarnyaaaa ahhhh.." Desah ustazah muda itu.
Ketua Kampung itu tidak menunggu lama untuk memulakan dayungannya. Batang zakarnya di jolok sepuas-puasnya 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSF4IdLklw
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyQeVRce2v
pada lubang kemaluan ustazah sekolah menengah itu. Menghentak semahunya untuk melepaskan benihnya pada 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsG6onezvQ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXlQsEfwio
rongga peranakan wanita itu. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWo467oFmbK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSOI3dAyEB
"Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Sedapnya Tuan Zaliiiii... Ahhhhh... Jolok puki puas-puas sayaaa... Ahhhh..Besaaaar sangaaattt batang Tuan Zaliii..
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis . Lendiran nikmat yang keluar dari kemaluan ustazah muda melancarkan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAOLHvrQrP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLHYygPioF
pergerakkan batang gemeuknya keluar masuk pada kemaluan ustazah itu.
"Ahhhh.... Ummmm sedapnya puki ustazah ni... Ahhhhh....." Desah Tuan Ghazali . Dirinya mulai hampir pada 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VWtZcpIBT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTyb4OTmiT
klimaksnya yang terbantut tadi. Setiap jolokan batangnya pada kemaluan ustazah itu, disantak 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhAEvOIDMr
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDOcsn8mgg
sedalam-dalamnya.
"Aunty... Ahhhh... Saya nak pancut... Ahhhhh... Ustazah ohhhhhhhh...." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2o3Fy1VDD
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEYwg4pdTH
"Pancut saja Tuan Zaliiiii.. Ahhhh... Pancut je... Ahhh Dalam pukiii sayaaa nii.. Penuhkan puki dengan air mani Tuan Zaliiiiii.. Ummmmppphhhh.... Pancut je dalam puki niiiii. Ahhh... Ahhhh. Ahhhhhhhhhhh sedaaaaaaappppp nyaaa Tuuuaaaaannn..194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLVR4zodXv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsmLtc4GN9
.." 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92oGuzIVoA
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzV8sgiBSh
Tuan Ghazali kemudiannya menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya. Kepala zakarnya mula menembak 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdE4UFvpkgG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ67mZM6Z1B
deras dalam rongga kemaluan Ustazah Hanis.
"Ahhhhhhhh... Sedapnya ustazah..ketat nyaaa Ummmmm...." Desah Tuan Ghazali saat melepaskan ledakan benihnya dalam 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauuqUyUpKE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8g87QxKMkV
kemaluan ustazah itu. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9oLA11E08
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnYCTAZPQ7
Ketua Kampung membiarkan batang zakarnya terendam dalam kemaluan Ustazah Hanis seketika. Dibiarkan rongga kemaluan 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvePLQCsBgz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvOMzeu8To
wanita itu mengemut erat dan memerah air maninya.
Ustazah Hanis kemudian menolak tubuh berbulu Tuan Ghazali kebelakang sedikit. Mengeluarkan batang zakarnya dari kemaluannya lalu 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssIFG88Mu3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9e0F3DGmr
duduk bersandar pada sofa ruang tamu tersebut. Air mani yang meleleh pada sofa tersebut 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQxquBjJNG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2WrqwhyRn
dibiarkan.
"Terima Kasih Ustazah.. saya puas sangat malam ni." Kata Tuan Ghazali. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1NzsBn3xt
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMdQPRcKJv
"Saya pun sama... Kita rehat jap. Tuan Ghazali dan Lebai Idris belum dapat lagi yang dekat atas tu kan.." Kata Ustazah Hanis. Dirinya merasa penat 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9JpXYdGGs
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNBvoo6sd9
sangat. Namun hatinya gembira kerana nafsunya puas melayani batang-batang tua ini. 194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxpiGQbtgK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBHCwpoL0i
Kepuasan saat mencapai klimaks saat bersama tidak pernah membosankannya.
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXuxKqhFnk
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIz1mY9HIUE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsCcmXmWQN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcRjXOLX3O
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvb3dIBTEtO
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jwRMMocrj
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDO78qVfNrF
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMm3a8FSNJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFjukiaM8M
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8U861lji5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM48rMgXsqX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtExiVQ8b8Y
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3OQMu4J33
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9sSqQ1eUe
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWVrfqpklV
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnFf6ARKGC
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdUmcuyK30
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTTIQFzZbH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1CGgUH2rG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjFmbLHuyz
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfe4F9tpNT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPWNf3StMU
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeLanfLsmf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpou7ueBIi
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCOYMd9Wzm
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UsntFCT7e
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0J8PZPlUIJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiE7dUu2miy
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWJBbWBEkq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdP1SoXajQZ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16rqLoqyY5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyhF3MZuvG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIa5V3hkdNe
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxT9EQIHSq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKn1moxvZhd
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EmwzloaDf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv72eKQHXkI
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjh0LQGFC4y
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZviASRAejq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZJrtiLNs5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8A9RTGe8iy
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKJxDVazXR
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvUxchGQpx
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4XkYaDMyh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEi70HsD1W
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MPQqAVLG7
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiFlIz2Ict
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIqmAQVJn9
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpTLvxNI4g
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZM3SvJuAH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNKpiKu9ok
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRMdqK1A6q
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkEWgva464
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhzucpZHO3
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2IyJFTd1x
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3MZH4zlOS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0p7V6uHU5
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCG4MNnOI4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsc6Roy5y0h
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6iz23DeEW
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKIqllbFSl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSi0GjubS70
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjepIe7wbOG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5S1EsD23c
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOGni0UjJE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkfJORgK98
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BFiVb2D2R
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIwFPWCbaN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcmsWIzuRa
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJqMgXfchB
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BLD69LLa0
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgggTuBDpT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcplhXonm0m
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqFDrRTUtL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARJaCza0s8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtH7qZU0OUH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qXOh5ILTP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡba3srTR7O4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRzuJAVKjh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcLZhSKayl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3709pl6MG
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXa4l2EEqK
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7l4gXOROu
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76RsFWQS6D
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrMzcn5w4U
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5ErH8tDaw
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pqJxw4bKO
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr84ovJ0DPl
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeaEXKyDgH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHqJ5BVRln
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzD98mt9Nny
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKN8LiEuxqH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAF1eggUz4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmceBGGHNjW
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFYcVuB6ZF
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcU7IcXDifH
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNCYfVlNRy
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BijaTzsTc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4C3jI3F2MZ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7kAraS4M4
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulsBtLdAry
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsQXm2Cf78
"Aaahhhhhhh Sedaaaappp ahhhhh Tuan Haji besar nyaaaaa aduhhhhhhh"194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGAGHAtkWB
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1U8brkUQ1
kedengaran desahan dari tingkat atas, rupanya perjuangan Tuan Haji Ahmad dan Ustazah Masni belum selesai.
