
Resepsionis hotel kebingungan saat melihatku, dan Anri masuk untuk memesan kamar … resepsionis yang seorang wanita itu berbisik pada temannya di sebelahnya, dari gerak bibirnya tampak jelas kalau dia sedang menghibahi kami berdua. Wajah Anri terlihat sangat merah, sambil merapatkan kedua pahanya ia menetima kunci kamar dari resepsionis itu.
2699Please respect copyright.PENANAbYvlFPqobx
“Ughh!”
2699Please respect copyright.PENANAzw4P3aqPlK
Anri melenguh keras, dan kunci yang ia pegang pun tak sengaja jatuh di hadapanku. Aku tersenyum jahat, kupencet tombol vibrator dari balik saku celanaku, dan membuat Anri berwajah ahego. Dia berdiri membelakangi resepsionis, hingga hanya aku yang bisa melihat wajah memalukannya itu.
2699Please respect copyright.PENANAFo9EUAl2Bd
“Kenapa Tante? Apa ada sesuatu yang salah…”
2699Please respect copyright.PENANAgLzSJpnQcC
“Naoya-kun… emm!”
2699Please respect copyright.PENANArTxj6rQVmb
Anri berkeringat, dengan hati-hati ia mengambil kunci kamar itu, lalu menarikku pergi menjauh dari dua resepsionis yang sejak tadi matanya tertuju padanya. Kami menaiki lift, dan sampai di lantai tiga … saat menaiki lift itu kutekan kembali remot vibrator di selangkangan Anri yang membuat dia melenguh, dan terkulai lemas di lantai lift.
2699Please respect copyright.PENANAIlz5Z3eqGn
“Ya ampun Tante, malah pipis di sini,” ledekku membuat Anri tak senang,dan mencubitku.
2699Please respect copyright.PENANABB4Avrn1mW
Aku tertawa kecil, lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami ke kamar nomor 61, kuletakkan tas selempangku di meja begitu sampai. Anri menungging meletakkan tasnya di kasur, melihat hal itu nafsuku mulai menguasainya, lalu aku pun menghantam pantatnya yang besar dan empuk itu dengan selangkanganku.
2699Please respect copyright.PENANAasam3SwL8Q
“Ahh!”
2699Please respect copyright.PENANA57MqCISnym
Anri tersentak kaget, tapi aku langsung memeluknya dari belakang, meremas dua payudaranya yang besar dan kenyal,lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Kubalik tubuhnya hingga aku bisa melihat tubuhnya yang seksi, kucium bibirnya, dan kumasukkan lidahku untuk bergumul dengan lidahnya.
2699Please respect copyright.PENANAhGw8Dvf8gJ
“Hmmm… Hmmmm… Hmmmm…”
2699Please respect copyright.PENANAVPzeHieN6h
Kami bergumul sambil saling meraba, kusingkap jaketnya dan keluarlah dua gunung putih dengan puncak berwarna coklat itu. Kusedot pentilnya, dan kupelintir putting yang satunya. Anri melenguh hebat wajahnya yang cantik memperlihatkan ahego yang memalukan.
2699Please respect copyright.PENANAKKp8v5v49U
“Tante, aku udah gak tahan,” kataku seraya melepas pakaianku sampai telanjang bulat.
2699Please respect copyright.PENANAZLUdggcNcz
Penisku yang keras pun naik ke wajah Anri, pukuli pipinya dengan penisku lalu kumasukkan benda panjang itu ke mulutnya. Maju mundur kugerakkan pinggulku, Anri mengap-mengap menelan penisku, dan memainkan lidahnya hingga membuat kepala penisku benar-benar mengkilap.
2699Please respect copyright.PENANAZyCwktP50x
Tak ingin keluar begitu cepat, kucabut penisku dari mulutnya lalu bergerak ke bawah selangkangannya. Bau pesing langsung menyambut hidungku saat sampai, kulepas vibrator yang melekat di klitorisnya, lalu menyantap vaginanya yang sedikit berambut itu.
2699Please respect copyright.PENANAUFZbc3IdO1
“Ahhh! Ahhh! Naoya-kun! Ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANA5FcMOECVKP
Lidahku terus bermain, menyapu,dan mengecup lubang yang telah melahirkan temanku itu sampai membuatnya muncrat untuk kesekian kalinya. Cairan bening memenuhi mulutku, kujilati sisa cairan itu sebelum aku naik ke atasnya.
2699Please respect copyright.PENANAPuBFxATVar
“Naoya-kun! Ahh! Tante udah… Ahhh!” racau Anri yang terlihat seperti menginginkan penisku.
2699Please respect copyright.PENANAuimCbyA52g
Aku tersenyum, lalu menampar-namparkan penisku ke bibir vaginanya untuk membuatnya semakin gila. Anri meremas sprei, aku terus memukul-mukul vaginanya itu tanpa memasukkannya sampai membuat Anri meracau tak karuan.
2699Please respect copyright.PENANAgqXPAE8C6a
“Masukkan! Naoya-kun masukkan! Ahhh! Tante udah gak tahan!”
2699Please respect copyright.PENANAQ5mH4SmYtp
“Ohoooo, kamu akhirnya memintanya Tante. Tapi aku gak akan masukkan sebelum Tante momohon padaku.”
2699Please respect copyright.PENANA0nAE1RXIWK
“Ahh! Naoya-kun! Jangan seperti ini ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANAXys5i204el
“Katakan: ‘Berikan aku penismu yang perkasa itu Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah’ lalu aku akan melakukannya.”
2699Please respect copyright.PENANAevQnB6kGXt
Entah sudah termakan nafsu atau lupa segalanya, Anri tiba-tiba langsung mengatakan hal itu begitu saja sambil menggoyangkan pinggulnya menantang penisku untuk masuk.
2699Please respect copyright.PENANATyfptHSHJ4
“Berikan aku penismu yang perkasa , Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah!”
2699Please respect copyright.PENANACqrX3t16KM
“Seperti yang kau mau Tante!”
2699Please respect copyright.PENANACHWiXI5lro
Jleb!
2699Please respect copyright.PENANADluk6K95ic
“AAAARGHHH!”
2699Please respect copyright.PENANASkEx78mWSM
Kumasukkan penisku dengan kasar hingga membuat Anri menjerit sambil meremas sprei, payudara Anri yang besar naik turun mengiringi genjotan pinggulku. Suara desahan Anri bercampur dengan suara kecipak persenggamaan kami, kuraih pinggulnya sambil kutekan badanku ke atas badannya.
2699Please respect copyright.PENANASMW1W0xqNE
“Ahhh! Ahhh! Terus Nao- aaahh! Ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANAgYooStx94I
Sodokanku semakin kuat, kuremas kulit pinggul Anri, dan kupukuli vaginanya dengan kasar menggunakan penisku.
2699Please respect copyright.PENANAZTQPo0SNq8
“Ahh! Terus Naoya… Ahhh! Ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANAUJx40hqcrG
“Antara penisku dan suamimu, mana yang lebih enak Tante Anri!?”
2699Please respect copyright.PENANAmvt4eJJBkS
“Ahh! Ahhh! Naoya… Ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANAy39NS2rlCu
Aku menghentikan sodokanku hingga membuat Anri setengah kaget, dengan kepala penis terbenam dalam vaginanya aku kembali bertanya pada Anri.
2699Please respect copyright.PENANA2ULalKdF5F
“Siapa yang lebih enak, punyaku atau suamimu?”
2699Please respect copyright.PENANAoVfuO7alVb
Anri memerah, dari bawah aku bisa merasakan batangku dilumasi oleh lendir putih miliknya
2699Please respect copyright.PENANA1lnsySjX2P
“Punyamu lebih enak, ahhh! Naoya Ahh! Terus tusuk aku dengan penismu yang besar itu ahh!”
2699Please respect copyright.PENANAmsSByICep8
Jlepp!
2699Please respect copyright.PENANADSbK4QlBFT
Anri memerik saat seluruh penisku tenggelam dalam vaginanya, bulu kemaluan kami saling bertemu, dan rongga vaginanya semakin menyempit meremas batang penisku yang bergetar ingin menyembur. Kudekap tubuh seksinya, dan kuangkap sambil pinggulku terus maju mundur.
2699Please respect copyright.PENANACGCGjyGapY
“Ahhh! Naoyaa! Ahhh! Ta-Tante ke-keluuarrr! Ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANAmwSZsAS8yp
“Aku juga Tante! Ahh! Keluaarr!”
2699Please respect copyright.PENANAxciKDFx3Ip
“Ahhh!”
2699Please respect copyright.PENANAf6pXIrYghT
Penisku bergetar hebat, cairan putih kental berbau pandan menyembur dalam vagina Anri, bersamaan dengan itu guyuran air bening Anri membasahi selangkanganku. Anri dan aku saling berbalas napas sambil berpelukan, kucium bibirnya lalu kami tidur bersama dengan wajaha saling menatap.
2699Please respect copyright.PENANAElhgMoskAx
“Tante, aku menyukaimu jadilah pacarku,” kataku sambil mengelus rambutnya.
2699Please respect copyright.PENANAfc8UNwRCPg
“Naoya-kun, jangan bilang begitu … aku ini sudah tua seumuran ibumu. Aku juga sudah punya suami.”
2699Please respect copyright.PENANAkyx6c0vmjo
“Aku gak perduli Tante, mau Tante lebih tua dariku atau pun Tante udah punya suami, aku tetap cinta Tante.”
2699Please respect copyright.PENANAXSGGmGh2VP
“Naoya…”
2699Please respect copyright.PENANA5KWHNmcwRB
Tiba-tiba Anri mencium bibirku, aku kali ini terkejut, tak biasanya dia melakukan itu.
2699Please respect copyright.PENANA4gqUtJDpbO
“Naoya, ak-aku juga menyukaimu…”
2699Please respect copyright.PENANAUVs6KWUnDK
Aku tersenyum lebar, akhirnya mimpiku telah berhasil … aku telah menundukkan Anri, ibu temanku yang seksi itu.
2699Please respect copyright.PENANAnTEvKMWXUs
“Tapi, Tante–maksudku Anri, eh boleh gak aku memanggil Tante dengan nama Anri?”
2699Please respect copyright.PENANAUtAnYvDHzR
Anri tersenyum tipis, “Tentu Naoya, kenapa tidak.”
2699Please respect copyright.PENANARknDxsbMVQ
“Ahh! Anri…”
2699Please respect copyright.PENANA2lFyJEzCux
Penisku kembali mengeras, dan akhirnya kami berdua pun lanjut bercinta sampai malam tiba. Tak terhitung banyaknya aku mengeluarkan maniku dalam vagina Anri, untung saja Anri sudah meminum pil hingga dia tak akan gampang hamil meski sudah kubuahi puluhan kali. Akhirnya kami berdua pun menghabiskan malam yang indah bersama di hotel itu.
2699Please respect copyright.PENANAcTJFT7naMa