
Hari itu, istana *Valerith* terlihat lebih sunyi dari biasanya. Terang matahari pagi menerangi tanah luas di luar, namun di dalam ruangan yang kini terasa begitu hampa, *Azaroth Valdornis* berdiri di dekat jendela, matanya terfokus pada taman yang sepi. Usianya yang masih muda, 12 tahun, tak sebanding dengan pemahamannya akan dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan pengkhianatan.77Please respect copyright.PENANAf5ytHmYhCb
77Please respect copyright.PENANAupR8xs9QnX
Azaroth selalu merasa ada sesuatu yang salah. Meskipun dia adalah pewaris kekuasaan keluarga *Valdornis*, meskipun darahnya mengalir dari garis keturunan magis yang tak tertandingi, dia merasa dirinya terkurung dalam kebohongan yang disembunyikan begitu lama. Sebagai anak dari seorang bangsawan yang dihormati, Azaroth seharusnya merasakan kebanggaan dan kenyamanan, namun yang dia rasakan justru kekosongan yang terus memburunya.
77Please respect copyright.PENANAkMz2PUpy4x
Di sisi lain ruangan *Lyanna Valerith*, sedang duduk dengan serius di meja kerja, matanya menatap gulungan surat yang terhampar di depan. Sesekali ia menghela napas, seolah berat menanggung beban yang sulit untuk dijelaskan pada anaknya. Namun, meski penuh dengan kesedihan, ada ketenangan dalam setiap gerakannya. Lyanna tahu bahwa waktunya semakin sempit.
77Please respect copyright.PENANA9yyHET7ADd
Lyanna adalah wanita yang berasal dari keluarga *Valerith*, salah satu keluarga bangsawan yang dahulu sangat dihormati. Namun, setelah kehancuran keluarga mereka akibat peristiwa besar yang mengubah segalanya, Lyanna memutuskan untuk menikah dengan *Lord Darius*, kepala keluarga *Valdornis*, untuk mengembalikan kekuatan keluarganya. Meskipun dilahirkan dari darah bangsawan, Lyanna memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam bidang sihir kuno. Sejak muda, dia terobsesi dengan ramalan kuno yang meramalkan akan lahirnya seorang anak yang dapat menandingi kekuatan dewa-dewa. Itulah yang membuatnya begitu yakin bahwa anaknya—Azaroth—akan menjadi sosok yang mengubah dunia.
77Please respect copyright.PENANApE4OdXlUwo
"Ibu..." Azaroth memulai, suaranya bergetar dengan rasa ingin tahu. "Kenapa ibu terlihat begitu lelah akhir-akhir ini? Apa yang ibu sembunyikan dari aku?"
Lyanna berhenti sejenak, mengangkat pandangannya dan menatap anaknya dengan mata yang penuh kasih. Namun, di balik mata lembut itu, terdapat ketakutan yang tak terungkapkan. "Azaroth, ada banyak hal yang belum kau mengerti. Dunia ini lebih gelap dan lebih rumit daripada yang kau bayangkan."
77Please respect copyright.PENANAEOs8yIaAy1
Azaroth menunduk, bingung. "Apa maksud ibu?"
77Please respect copyright.PENANAcSiA8QPq40
Lyanna menatapnya lebih dalam, seakan ingin mengatakan sesuatu yang penting, namun seolah ada sesuatu yang menahannya. "Kau... kau akan mengetahui semuanya kelak. Tapi ingatlah, dunia ini tidak hanya diatur oleh kekuasaan dan sihir. Ada permainan yang lebih gelap, lebih licik. Orang-orang yang menginginkan kekuasaan akan mengorbankan apapun untuk mencapainya."
77Please respect copyright.PENANAnzH2zSZaC1
Azaroth merasa ada ketegangan dalam suara ibunya, tetapi sebelum dia bisa bertanya lebih lanjut, sebuah suara keras terdengar dari luar ruangan.
77Please respect copyright.PENANAmFplEzgkE1
"Ibu, apa yang terjadi?" Azaroth bergegas menuju pintu dan melihat pelayan istana yang terburu-buru masuk, wajahnya pucat dan ketakutan. "Tuan Muda Azaroth, ada masalah. Segera, Lord Darius memanggil ibu Anda ke ruang pertemuan!"
77Please respect copyright.PENANATqqpXZAV6C
77Please respect copyright.PENANARnAvFSlPeP
Lyanna berdiri dengan tenang, meskipun ada keringat yang mulai mengalir di dahinya. "Katakan pada mereka aku akan datang," jawabnya dengan suara tegas, berusaha menjaga ketenangannya. "Azaroth, ada banyak hal yang harus kita hadapi. Tetapi ingat, jangan pernah melupakan siapa diri kita."
77Please respect copyright.PENANAD8uwRX5DhN
Dengan tatapan cemas, Azaroth mengangguk. "Ibu... apa yang terjadi? Apa mereka ingin menyakiti ibu?"
77Please respect copyright.PENANAid0dhrJQkS
Lyanna menatapnya sejenak, lalu tersenyum, meskipun senyum itu terkesan dipaksakan. "Tidak, Azaroth. Semua akan baik-baik saja. Percayalah padaku." Kemudian, dengan langkah yang mantap, Lyanna meninggalkan ruangan, meninggalkan Azaroth yang masih bimbang.
77Please respect copyright.PENANANTZJDsvMnY
Namun, setelah beberapa waktu berlalu, terdengar teriakan dari luar, dan suara riuh yang datang dari ruang pertemuan. Azaroth berlari menuju sumber suara, hatinya mulai terbenam dalam rasa cemas yang tak tertahankan. Ketika ia tiba di depan pintu ruang pertemuan, pandangannya bertemu dengan pemandangan yang tak pernah ia bayangkan.
77Please respect copyright.PENANAvULPzfSk30
Ibunya, *Lyanna*, terjatuh di lantai, darah mengalir dari dadanya, dan wajahnya tampak pucat pasi. Di sekelilingnya berdiri *Lord Darius*, ayahnya, dengan ekspresi datar yang tak menunjukkan rasa penyesalan. Azaroth menatap ibunya yang sekarat, matanya memerah karena amarah yang tak terbendung. "Ibu...!!"
77Please respect copyright.PENANAezngVKbd5v
77Please respect copyright.PENANA9xqXamRJfq
Namun, sebelum ia sempat mendekat, Lyanna hanya bisa tersenyum lemah. "Azaroth... maafkan ibu... dunia ini lebih kejam dari yang kita kira..." Kalimat itu terputus oleh desahan terakhirnya, dan tubuhnya terkulai, meninggalkan Azaroth dalam keheningan yang menakutkan.
77Please respect copyright.PENANAVJsXUF4osQ
Lord Darius berbalik, tatapannya tajam. "Anakku, apa yang telah terjadi hari ini adalah hasil dari keputusan yang harus diambil demi keselamatan kita semua. Ibunya tahu terlalu banyak, dan ramalan itu... itu harus dihentikan."
77Please respect copyright.PENANADN7BpEdB6G
Azaroth merasakan dunia seolah runtuh di sekitarnya. Semua yang dia kenal, semua yang dia percayai, hancur seketika. Dalam hatinya, sebuah rasa dingin menyebar. *Mereka telah membunuh ibuku… hanya demi kekuasaan.*
77Please respect copyright.PENANANtlu2AWvIw
Dengan kematian Lyanna, jalan takdir Azaroth pun berubah. Tentu saja, dunia ini belum selesai dengannya. Tak ada yang tahu bahwa kematian yang terjadi di balik pintu ini adalah awal dari kehancuran yang tak terhindarkan.
ns18.116.241.0da2