
#5 Nikmat itu sungguh Terlarang2658Please respect copyright.PENANAQxz8qlXdBY
2658Please respect copyright.PENANAW5zc0mZmAf
“Umi gak denger abi ngomong apa dari tadi?”2658Please respect copyright.PENANAzsAWvscBSF
2658Please respect copyright.PENANAi88CMbMTqM
“Umi lagi fokus makan, bi. Maaf, ya.”2658Please respect copyright.PENANAQdBw59vrAY
2658Please respect copyright.PENANA3nSrRAsmZ5
“Maaf, mi. Kalau gitu Abi matiin, ya?”2658Please respect copyright.PENANAeyVpG0b3by
2658Please respect copyright.PENANAfurHZmJ2uM
“Iya, bi,” kataku dan langsung mematikan telepon tanpa mengucapkan sepatah salam.2658Please respect copyright.PENANADHXLdBnTZk
2658Please respect copyright.PENANAjChjLjBEre
Fajar semakin gencar meremas buah dadaku.2658Please respect copyright.PENANA7lgKBdnHw3
2658Please respect copyright.PENANAcvuMwNOzGi
“Empshh…, Jar…, ihh…., udah…,” terdengar desah ketika aku berkata.2658Please respect copyright.PENANAhM3rfaNee9
2658Please respect copyright.PENANAu4GLOCGqG7
Fajar berhenti sejenak. “Tan, boleh cium lehernya?” ia menatapku.2658Please respect copyright.PENANA164YUF9mUU
2658Please respect copyright.PENANAalYUInUtq6
Aku menggeleng. Menolak. Tapi, Fajar kekeuh dan terus meminta. Pada akhirnya, seperti yang sudah dan yang berlalu, aku mengiyakan dan mengganguk pelan.2658Please respect copyright.PENANAMVwRbCriCZ
2658Please respect copyright.PENANAktG1b16CV1
Seketika bola matanya berbinar. Ia singkap jilbabku sedikit ke atas.2658Please respect copyright.PENANAYHtTY3mCYz
2658Please respect copyright.PENANAyn15Se5dvm
“Empss…,” aku melenguh pelan, merasakan lidahnya menjilati leherku. Rasa geli dan juga gairah bercampur ketika ludahnya membasuh leherku.2658Please respect copyright.PENANANv3wL3K3MJ
2658Please respect copyright.PENANATZI2teNmeK
Aku memejamkan mata. Lidahnya semakin gencar.2658Please respect copyright.PENANAVwSo8nigwC
2658Please respect copyright.PENANAl8ZFCxaAVi
“Aw…, Jar, ih, jangan di kasih tanda.” Aku menahan pelan kepalanya agar tak melanjutkan gigitannya.2658Please respect copyright.PENANAAoGN6pDdOv
2658Please respect copyright.PENANAgH1QiybPvf
Lama-kelamaan aku merasakan gairahku bangkit. Aku bisa merasakan kemaluanku terasa lembab. Bersamaan dengan itu, Fajar terus saja memberi tanda di leherku. Satu-dua gigitan kecil ia layangkan, membuatku meringis kecil.2658Please respect copyright.PENANArEOIFthBkh
2658Please respect copyright.PENANARKnK8xZ2mQ
Merasa bosan, Fajar berpindah ke sisi satunya. Giliran sisi satunya ia kasih tanda. Ludah-ludahnya bisa kurasakan mengaliri leherku bagai sawah yang dialiri air oleh sang petani.2658Please respect copyright.PENANAH4HMOMSDAg
2658Please respect copyright.PENANAIQuK8PxnDT
Aku bisa menebak pastilah leherku memerah. Tapi, aku tidak terlalu takut, sebab, merah itu akan hilang beberapa hari kemudian.2658Please respect copyright.PENANAdMeOXvg28m
2658Please respect copyright.PENANAzrQMfFKQYM
Mendadak tubuhku seperti dialuri listrik. “Jar…, empsh…, jangan di situ.” Aku mendorong pelan tangannya yang mengelus kemaluanku dari balik gamis.2658Please respect copyright.PENANA0MaL7Rb5t9
2658Please respect copyright.PENANAtvZxBzoJSS
“Jar, berhenti, gak!” Suaraku terdengar meninggi.2658Please respect copyright.PENANA34swJKaw5z
2658Please respect copyright.PENANAZY43WHdQLT
Sambil terus menjilati leherku, Fajar menarik kembali tangannya, berpindah meremas buah dadaku.2658Please respect copyright.PENANAcUbZYZQdIa
2658Please respect copyright.PENANAXYmaGTi1pI
“Empshh…,” aku melenguh pelan.2658Please respect copyright.PENANAWxwuJpXcNP
2658Please respect copyright.PENANAp8obBQ07gx
Tak lama kemudian, Kegiatannya di leherku berakhir. Lekas kurapikan jilbabku yang terlihat berantakan.2658Please respect copyright.PENANAxDAxpStGrc
2658Please respect copyright.PENANAs06Yro7ijw
“Tan, maaf, ya lehernya aku merahin.” katanya tersenyum.2658Please respect copyright.PENANAhnxeMaBPJs
2658Please respect copyright.PENANA7zrIWwslns
“Ish…, gimana kalau bekasnya gak ilang?” aku memayunkan bibir.2658Please respect copyright.PENANAvAAh4E7gRr
2658Please respect copyright.PENANAqFvl6lrbbn
Fajar malah terkekeh sambil membenarkan posisi duduknya.2658Please respect copyright.PENANAvPO7Pm9SN1
2658Please respect copyright.PENANAb0Bi6KmzB3
“Itu tanda cinta, tan,” lanjutnya. “Tapi, enak, kan?”2658Please respect copyright.PENANAEDopTT3qVi
2658Please respect copyright.PENANAMWaxbiq85q
Aku tidak menjawab.2658Please respect copyright.PENANAQpXxZjHHTk
2658Please respect copyright.PENANA90rVdFlfSK
“Enak, tan?” cercanya.2658Please respect copyright.PENANANOEkNBH9V8
2658Please respect copyright.PENANAZJvqpdQSjR
“Iya…, enak,” kataku akhirnya.2658Please respect copyright.PENANAMI9hJ1XCKM
2658Please respect copyright.PENANAhKibqiTZpy
Fajar tersenyum dan mengelus puncak kepalaku. Seketika kuerasakan pipiku memanas, tindakan romantisnya barusan berhasil membuatku salah tingkah.2658Please respect copyright.PENANAbPh5KJj0y1
2658Please respect copyright.PENANAcV1tjRnDTp
Terdengar tawa dari suaranya. Agaknya ia mentertawakan tingkahku yang seperti remaja putri ketika sedang jatuh cinta. Kupukul pelan bahunya. Ia malah menarik tubuhku, dan aku kembali ambruk dalam peluknya.2658Please respect copyright.PENANAKXkcwRUAfm
2658Please respect copyright.PENANAUljahInH2k
Elusan tanganya di kepalaku terasa begitu hangat, ombak-ombak bagai sebuah iringan musik yang menemani kami berpaduh kasih. Aku melingkaran tanganku di pinggangnya. Erat.2658Please respect copyright.PENANAS8glNj8jo4
2658Please respect copyright.PENANA3BHvTBptcO
Dalam dekapnya, aku merasa aman, seperti kalipertama ia bernyanyi kepadaku. “Ku aman ada bersamamu”. Aman, adalah sebuah rasa yang menurutku hadir atas perlakuan lembut yang penuh kasih. Yang hadir dan terasa nyata, begitulah aku memaknainya.2658Please respect copyright.PENANAq01fz230Qf
2658Please respect copyright.PENANACOhJR70oGO
Fajar telah membuatku terbang jauh mengarungi sesuatu yang belum pernah kurasakan. Sebelumnya aku belum pernah memeluk pria lain selain anakku dan suamiku, apalagi bercumbu. Dan ia, adalah yang pertama kalinya merenggut itu selain mereka yang pantas.2658Please respect copyright.PENANAMwjYK6h8By
2658Please respect copyright.PENANAOBgSGhHGbS
Kemudian Fajar meraih tangan kananku dan ia letakan di pahanya. Kami saling bertatapan, saling jatuh dalam pandangan satu sama lain. Daun-daun kelapa yang melindungi kami dari atas, terdengar berdesir. Terdengar merdu seperti syair Rumi.2658Please respect copyright.PENANAM4re3HE9KC
2658Please respect copyright.PENANAskFUUMka3b
“Terus sama Fajar, ya, Tan.” Fajar mengusap punggung tanganku mesra.2658Please respect copyright.PENANA6SYEIDyOiF
2658Please respect copyright.PENANAN4L7cPTF2u
Aku mengganguk. “Iya, Jar,” kataku singkat.2658Please respect copyright.PENANA23okb0GvNX
2658Please respect copyright.PENANAf9FMsmEKiX
“Selamanya?”2658Please respect copyright.PENANAGsnoz80bEm
2658Please respect copyright.PENANAANisofmIwc
“Selamanya.”2658Please respect copyright.PENANAazNwsLz8pc
2658Please respect copyright.PENANAZNnCMmnyLR
Dia tersenyum. aku balik tersenyum. Kali ini aku yang mendaratkan ciuman di bibirnya. Hanya sekedar ciuman tanpa lumatan. Cukup lama. Sampai pada akhirnya, ia berkata, “Tan, Fajar bakal usahain semaksimal mungkin untuk membuat tante nyaman; membuat tante terus bersama Fajar, selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu.”2658Please respect copyright.PENANAKA4n0Odftv
2658Please respect copyright.PENANAQ9LGmLTfPY
Aku terharu dan sedikit terkekeh. “sampai jadi tua?”, Aku sendiri sudah berumur 38 tahun, sudah cukup tua. Tapi, perkataannya barusan entah kenapa, mampu membuatku memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pantas dipikirkan oleh ibu rumah tangga sekaligus istiri sepertiku.2658Please respect copyright.PENANA154NhW5d2A
2658Please respect copyright.PENANADBVw8gZRlq
Aku berfikir dan jatuh dalam sebuah khayal: bagaimana jika aku memulai hidup dengannya dalam artian adalah pernikahan. Apa yang terjadi? Apakah aku akan sebahagia ini atau malah lebih bahagia lagi? lantas sampai mana kami bisa bertahan? Apakah sampai kelak kami memilik cucu dari ketiga anak kami? Khayal itu sungguh terlampau jauh; sungguh terlampau nekat, dan; sungguh membuatku meringis getir.2658Please respect copyright.PENANARc1SFVuzsd
2658Please respect copyright.PENANAobnJ5KOJjL
Andaikan aku lebih muda dan belum menikah, atau andaikan saja Fajar bertemuku terlebih dahulu daripada Dimas, mungkinkah aku akan hidup bersamanya?2658Please respect copyright.PENANAQlbvMjiqMG
2658Please respect copyright.PENANA4dNvDtyEVx
“Jar, Tante gak bisa memberi kamu kepastian tentang hubungan kita yang akan sampai mana.” Akhirnya aku mengungkapkan sesuatu yang selama ini ingin ku bahas dengannya.2658Please respect copyright.PENANA8lbHc9RDNr
2658Please respect copyright.PENANA1JXwPOmWEv
“Kenapa gak bisa, Tan? Tante bahagia kan sama Fajar? Seharusnya tante ikutin naluri tante sendiri. Tinggalin Om Dimas dan Adit, lalu hidup berdua dengan Fajar. Fajar memang gak punya banyak uang, tapi Fajar orangnya pekerja keras, kok. Tan.” Ia berkata tanpa jeda, suaranya terdengar pilu.2658Please respect copyright.PENANANizmlGrH7D
2658Please respect copyright.PENANAWWb9VQ8Vx7
“Jar,” aku menatapnya dalam. “Kehidupan kamu masih panjang, kamu ganteng, pintar, pekerja keras. Apa yang kamu harapkan dari perempuan tua seperti tante. Masa depan yang indah menanti kamu, Jar. Untuk sekarang, tante akan terus sama kamu. Tapi, jika pada akhirnya tante disuruh milih. Tante pasti milih keluarga tante.”2658Please respect copyright.PENANAGMgPsgnefa
2658Please respect copyright.PENANACQUXBnFZ7X
Fajar terlihat muram. Bola matanya berkaca-kaca. Tangannya tidak lagi menggengam tanganku. Ia fokus memandangi lelautan.2658Please respect copyright.PENANAybhy3FYmJI
2658Please respect copyright.PENANAwimb64d09h
Terdengar lirih suaranya, “Tan, kalau pada akhirnya kita gak bisa bersama, terus buat apa kita kaya gini? Bahagia, lalu tersakiti lebih lanjut? Bahagia terus mati dalam ruang kekosongan?”2658Please respect copyright.PENANALQbRzmNpQh
2658Please respect copyright.PENANAmYOGynO7Oy
“Kita jalanin dulu, oke?” Giliran aku yang meraih tangannya, mengelus punggung tangannya dengan lembut, meminta pengertian. “Untuk kedepannya, biarin waktu yang menjawab.”2658Please respect copyright.PENANAt7B0c50Mai
2658Please respect copyright.PENANAqViiHkGldB
Fajar menatapku dalam. Alisnya sedikit berkerut, kedua sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas, seperti meringis. “Tan, Fajar akan selalu mencintai Tante. Selamanya.”2658Please respect copyright.PENANA6hf1u64n0H
2658Please respect copyright.PENANAeJyMfpPoHl
Kalimat singkat itu, mampu membuatku tersenyum kecil. Walaupun aku tahu, bahwa aku tidak yakin bisa membalas “selamanya” ia, dengan “selamanya” aku. Tapi, ada sesuatu kehangatan yang kurasakan pada kalimat itu, sehingga aku sampai pada sebuah pemikiran, apa yang menandakan “selamanya”, atau apa yang memaknai arti “selamanya?”. Ya, mungkin kelak aku akan menemukan jawabannya.2658Please respect copyright.PENANAjBekKbWQTO
2658Please respect copyright.PENANA01Ly3rIDKS
Setelah itu kami terus mengobrol, berbincang tentang banyak hal, sesekali aku tertawa lepas, sebab lelucon yang ia lontarkan. Sementara sinar Matahari semakin terik membakar puncak kepala, menembus dedaunan kelapa yang melindungi kami.2658Please respect copyright.PENANAGYXUdwkkMm
2658Please respect copyright.PENANAJg2SKSMeh5
Aku bersandar di bahunya. Romantisme ini membuatku ingin dan ingin terus menapak ruang dengannya, mencipta sebuah kenangan yang membuat kami tertawa, jatuh cinta, dan bahagia.2658Please respect copyright.PENANAeQ5I02ruNw
2658Please respect copyright.PENANAIkgERFflFd
“Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Fajar berkata sambil tangannya membuka lembar alkitab. “Amsal 31:29.”2658Please respect copyright.PENANAtmRA4jPj2f
2658Please respect copyright.PENANASwMiVoqh7U
Aku meliriknya dan berkata, “Ayatnya cantik.”2658Please respect copyright.PENANAbdcPQg695z
2658Please respect copyright.PENANA6vm4KZ3EFX
“Fajar suka kalimat yang ini,” Terdengar lembaran alkitab yang ia buka dengan tergesa. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,” Fajar berkata lugas. “1 Korintus 13:4-7.” Lanjutnya.2658Please respect copyright.PENANAX9JnYGAqEG
2658Please respect copyright.PENANALJkXrUmW7S
Aku terus bersandar di bahunya, entah kenapa, kalimat yang ia comot dari alkitab itu, membuatku jiwaku terasa tenang. “Bacain lagi, dong,” kataku. Aku meliriknya. Ia terlihat antusias.2658Please respect copyright.PENANAx9B4rEE4qG
2658Please respect copyright.PENANAoPhxJ8LJqU
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. – Roma 10:9.” Ia berkata dengan irama dan kesesuaian nada sehingga mirip seperti berpuisi.2658Please respect copyright.PENANAh7Ex4SxXCU
2658Please respect copyright.PENANAFKfEKfomn7
Namun, entah kenapa, aku seakan mengerti apa yang dimaksud Fajar. Kemudian aku hengkang dari bahunya. Kami saling bertatapan. Fajar menatapku dengan penuh arti.2658Please respect copyright.PENANA2McliSnmBp
2658Please respect copyright.PENANAWBPqwAeiEq
“Fajar pengen kita berjalan dalam satu arah di antara lima persimpangan” ia berkata dengan wajah yang terlihat senduh. Ia kemudian meraih kedua tanganku dan mengecup punggung tanganku bergantian.2658Please respect copyright.PENANAlZTH6cRmKQ
2658Please respect copyright.PENANAJeBkeC8nKc
Aku tidak ingin membahas perihal itu, sebab bagaimanapun aku memiliki keyakinan kuat terhadap imanku, begitupun ia.2658Please respect copyright.PENANA3XAxpuz3sz
2658Please respect copyright.PENANA9OcbjXNija
“Habis ini ke mana lagi?” tanyaku. Mengalihkan topik obrolan.2658Please respect copyright.PENANAzuUQJevjPh
2658Please respect copyright.PENANAsoBBmb9cMr
Fajar masih memegang kedua tanganku. “Ke rumah Fajar, gimana?”2658Please respect copyright.PENANAbVaruYfA95
2658Please respect copyright.PENANAVa2bBdUHSL
Aku berfikir sejenak. “Nenek ada di rumah?”2658Please respect copyright.PENANAscU6xpksjV
2658Please respect copyright.PENANAHZ4lJXRc56
“Nenek pulangnya sore.” Dia tersenyum nakal kepadaku. “Mau nyusu, boleh?” tanyanya lugas sambil menatap lekat buah dadaku.2658Please respect copyright.PENANAKmqTKpV3JX
2658Please respect copyright.PENANASxx5cMzsua
Sontak aku mentuup dadaku dengan kedua tangan. “Remes aja, gak lebih!” kataku sedikit galak.2658Please respect copyright.PENANAXILFWdtsRW
2658Please respect copyright.PENANAiQt3U9WJPd
Fajar memayunkan bibir, lalu merengek. “Remes doang bosan, tan. Pengen nyusu. Boleh, ya, ya.”2658Please respect copyright.PENANA9ekC3oi77u
2658Please respect copyright.PENANAGdAJAZHYye
“Engga!”2658Please respect copyright.PENANAg55njCvywT
2658Please respect copyright.PENANAlxKWZh8pjq
Fajar terus saja merengek. Berkali-kali aku mengatakan tidak, berkali-kali juga ia memohon layaknya anak kecil yang ingin membeli mainan.2658Please respect copyright.PENANA8cslC4njP4
2658Please respect copyright.PENANAuBeT76E37F
Aku menghela nafas, dalam. “Nyusu doang, kan? gak lebih?” akhirnya aku mengiyakan. Entah kenapa, melihatnya merengek seperti anak kecil membuatku kasihan kepadanya.2658Please respect copyright.PENANA4NJyrmZzyN
2658Please respect copyright.PENANA2FZfmI6ZoV
Seketika bola matanya berbinar. Ia mengangguk berkali-kali. Aku menghembus nafas kuat. “Janji?” aku mengulurkan jari kelingking di hadapannya.2658Please respect copyright.PENANAJpxmokSmz7
2658Please respect copyright.PENANACREwSPirNR
Fajar tersenyum sambil jari kelingkingnya memeluk jari kelingkingku. “Janji!”2658Please respect copyright.PENANA929tFabkXa
2658Please respect copyright.PENANAbIrpuvw6Ll
Lalu, kami menghabiskan sisa-sisa waktu dengan bermesraan, berbincang, dan bergurau. Sampai pada akhirnya, Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjuk pukul 13. 00. Aku berkata padanya untuk pulang. Kemudian kami beranjak bangkit dari karpet dan merapikan alat-alat. Dan, tentunya melepas ikatan Hammock yang sebenarnya tidak berguna sama sekali.2658Please respect copyright.PENANAHbSHqQbOg7
2658Please respect copyright.PENANAVBNNnMswid
Tidak lama kemudian kami kembali menapak kaki di pantai. Berpadu bersama semilir angin dan deru ombak. Sepanjang langkah, kami saling menggenggam tangan sambil membentangkan pandangan ke lautan. Angin-angin mulai menyapa wajah kami dengan lembut, deru ombak bernyanyi mengawal perpisahan, menghantar kami menuju daratan.2658Please respect copyright.PENANACGisqrWl7U
2658Please respect copyright.PENANAknk5OWnqv1
Aku baru menyadari sesuatu. Sejak kami menapak kaki di sini, kami tidak membeli satupun makanan atau minuman. Tapi, entah kenapa, aku tidak mempersalahkan itu. Atau, bisa jadi remaja itu memiliki cara tersendiri untuk memperlakukanku.2658Please respect copyright.PENANA1hCQO25NnN
2658Please respect copyright.PENANA7ERz8sRrYl
Dalam mobil kami saling melempar senyum satu sama lain. kemudian aku bersandar lagi di bahunya. Agaknya, bahunya adalah tempat ternyaman yang pernah kurasakan.2658Please respect copyright.PENANAfcprByisav
2658Please respect copyright.PENANAOQFy0HXqGf
***2658Please respect copyright.PENANAU27ZEpBEc9
2658Please respect copyright.PENANAvFJ9wYWifm
Tiba di rumahnya, aku segera masuk. Fajar menarik ku masuk dalam kamarnya. Katanya, lebih aman di kamar. Maka, aku iyakan.2658Please respect copyright.PENANAkq6slWoN7E
2658Please respect copyright.PENANAGE3OSi35mw
Aku duduk di tepi ranjang sambil membentangkan pandangan ke penjuru ruang. Banyak stiker yang tertempel di balik pintu kamarnya. Di tembok tempat tidur, beberapa lukisan bertengger indah, salah satu yang kuketahui adalah lukisan Kahlil Gibran, seorang penyair terkenal kelahiran Lebanon. Di samping pintu, terdapat meja belajar dengan buku-buku yang tertumpuk.2658Please respect copyright.PENANABeOAfuovSH
2658Please respect copyright.PENANA8F4mgbnD3a
Fajar mulai mengendus leherku yang tertutup jilbab. Agaknya ia tak sabaran.2658Please respect copyright.PENANA4rpSI7cWZs
2658Please respect copyright.PENANAfP1kFgJta7
“Tan, buka dong, bajunya.” Katanya sambil meremas pahaku.2658Please respect copyright.PENANAy1AhcLGEzA
2658Please respect copyright.PENANAC7h20Wbnz5
Aku menelan ludah. “Janji, kan? gak sampe masuk?” kataku.2658Please respect copyright.PENANAlizPefGFmK
2658Please respect copyright.PENANA9NPNdPnkme
“Iya, tan,” sahutnya. “Kan daritadi udah Fajar bilang.”2658Please respect copyright.PENANAVoA25Mnon1
2658Please respect copyright.PENANAMohnQ2DXPU
Aku beranjak bangkit, lalu melepaskan tasku dan menaruhnya di samping meja tempat tidur.2658Please respect copyright.PENANAIV8TqrONql
2658Please respect copyright.PENANAeTNoNVlT09
“Sini, Tan Fajar bantuin.” Fajar bangkit. “Angkat tangannya.”2658Please respect copyright.PENANATOg7zHXtdU
2658Please respect copyright.PENANAFcM6z7I9Ru
Aku menatapnya dengan ragu. Jujur saja, aku takut seandainya terbawa suasana. “Janji, kan? engga sampe masuk?” kataku lagi, memastikan.2658Please respect copyright.PENANACU2K9a2jLm
2658Please respect copyright.PENANABa6ialbcsF
“Udah, angkat tangannya,” kata Fajar tidak sabaran.2658Please respect copyright.PENANAGP1YbAwxGs
2658Please respect copyright.PENANAyvPVBxggiC
Perlahan kuangkat kedua tanganku dan membiarkan Fajar menanggalkan gamisku. Sontak aku menutupi area dadaku yang terbalut bra hitam tanpa motif, serta selangkanganku dengan celana dalam bewarna merah muda.2658Please respect copyright.PENANABmPPt9jpTg
2658Please respect copyright.PENANAYfkXzUE4ky
Terlihat wajahnya terpukau ketika gamisku tertanggal. lekas aku duduk di tepi ranjang. Fajar mendekat. Aku menahan lengannya ketika ia hendak menanggalkan jilbabku.2658Please respect copyright.PENANAAmThKwLKve
2658Please respect copyright.PENANAqhWkSsGSCN
Fajar mengerti, kemudian ia duduk di sampingku.2658Please respect copyright.PENANAZaIg1FLbVA
2658Please respect copyright.PENANAxiSxNqUNyr
“Jangan di tutupin, tan.”2658Please respect copyright.PENANAs38IJkG6sH
2658Please respect copyright.PENANAp1V2xXBR9d
“Malu,” kataku sambil menutupi area selangkanganku dan dadaku.2658Please respect copyright.PENANAA4klkdfz6g
2658Please respect copyright.PENANAoxpXnrieqX
Perlahan ia menggeser tubuhku bersandar di dinding. Kemudian ia angkat tanganku kananku.2658Please respect copyright.PENANAU4gG7E3tuU
2658Please respect copyright.PENANA3QiSIUmOkQ
“Ketek tante mulus banget,” pujinya.2658Please respect copyright.PENANA7ZIZA0xOyp
2658Please respect copyright.PENANAKinbJ7tZvd
Aku tidak menjawab.2658Please respect copyright.PENANApye2UJS2mz
2658Please respect copyright.PENANAwyHlbWJYG1
Fajar mulai menjilati ketiakku. Terasa lebih geli daripada biasanya. Aku memejamkan mata. Geli yang kurasakan berbeda, geli dengan kenikmatan yang tak bisa kurangkai dengan kata.2658Please respect copyright.PENANAxtNM828tXe
2658Please respect copyright.PENANAdsD45SGeuC
Pinggulku menggeliat, ke kanan, akibat rasa geli yang ia lancarkan. Tanpa rasa jijik, ludahnya bercampur dengan keringatku. Semakin gencar Fajar membasuh ketiakku. Sementara aku, semakin-semakin merasa nikmat.2658Please respect copyright.PENANAd0uihSnVPT
2658Please respect copyright.PENANAjt1rrC0sLf
“empshh…, Jar…, jangan…,” Aku menahan lengannya dengan tangan satunya. Tapi, jangkauanku tak cukup untuk mendorong tangannya.2658Please respect copyright.PENANAAA30hJUwbG
2658Please respect copyright.PENANABvYVUR6voG
“Empshhhh…Jar…,” aku melenguh merasakan jarinya menyentuh lembut kemaluanku dari balik celana dalam. Kini sentuhan itu semakin terasa. Aku terperanjat ketika kurasakan jemarinya mengelus kemaluanku dari dalam.2658Please respect copyright.PENANASOngLQ8EUw
2658Please respect copyright.PENANAwOqZro3H0W
“Jar…, empshh…” Aku malah mendesah seakan menikmati sentuhannya di kemaluanku. Ia kemudian menyudahi aktivitas di ketiakku, sementara jemarinya bisa kurasakan masih gencar mencari lubang masuk kemaluanku.2658Please respect copyright.PENANAA5zEqtfkta
2658Please respect copyright.PENANAXrWVeUvsax
Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala.2658Please respect copyright.PENANAEh5CKUxctZ
2658Please respect copyright.PENANAWUTruYyutC
“Udah, nikmatin aja, Tan.” Fajar menarik braku ke bawah, membuat buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.2658Please respect copyright.PENANADtc4iTN0RO
2658Please respect copyright.PENANAllHlDLxjiy
“Empshhh…, Ahhh…,” Bibirnya melumat pentilku, sementara tangan satunya meremas buah dadaku. Aku tidak bisa mengelak kalau aku juga menikmati.2658Please respect copyright.PENANAlgeYshoAID
2658Please respect copyright.PENANASSag39XvlA
Tiba-tiba pinggulku tersentak ke atas ketika kurasakan jarinya masuk dalam kemaluanku. “Aww…, keluarin…” Aku berkata dengan suara pelan, suaraku lebih terdengar seperti menahan desah.2658Please respect copyright.PENANALBP46nU33v
2658Please respect copyright.PENANA5iiNsavcf0
“Ahhh…, Jar…, udah, ya.” Terdengar suaraku memohon. Sebab bagaimanapun aku takut terlena akan kenikmatan yang ia berikan.2658Please respect copyright.PENANAOIc1Kyi2N7
2658Please respect copyright.PENANAPJkWMKXaPg
“Memek tante udah becek, lho,” katanya dengan senyum nakal yang ia layangkan.2658Please respect copyright.PENANA9QM7cZCObs
2658Please respect copyright.PENANAmaj9p8Ru9a
Dan baru kali ini aku mendengarnya berkata kotor. “Ih, mulutnya, Tante gak suka kamu ngomong kasar gitu,” kataku dengan nafas setengah-setengah.2658Please respect copyright.PENANANU88pyOB3h
2658Please respect copyright.PENANAgWapp0u3TU
Fajar menghiraukan perkataanku, dan kembali melumat buah dadaku bergantian. Sementara tangannya sedari tadi masih gencar mengobrak-abrik kemaluanku.2658Please respect copyright.PENANA0bDWZp9Ppx
2658Please respect copyright.PENANABOIHuFxB8Z
“Ahhh…, Mpshhh…” Kali ini desahku terdengar luwes, tanpa penolakan. Lama-kelamaan-an aku malah membiarkannya menyentuh setiap jengkal tubuhku. Dan tanpa kusadari tanganku malah meremas pelan rambutnya.2658Please respect copyright.PENANAyTu3zJoWFN
2658Please respect copyright.PENANAsLgDYMe1ad
Fajar berpindah, kepalanya turun ke arah selangkanganku perlahan sambil lidahnya membasahi perutku. Sedangkan aku masih bersandar di tembok.2658Please respect copyright.PENANA3Ink6gwVgC
2658Please respect copyright.PENANA7HPcxHHxay
“Jar…, Jangan!” Aku menahan kedua tangannya ketika ia hendak menurunkan celana dalamku. “Kan janjinya Cuma nyusu. Gak lebih.”2658Please respect copyright.PENANAMx8Qcqby3f
2658Please respect copyright.PENANAqn8yN1ClYc
“Tapi Fajar udah sange banget, tan.” Jawabnya.2658Please respect copyright.PENANAr2RA4dMRSY
2658Please respect copyright.PENANARVAXW2pkXD
Aku tahu, terlihat dari wajahnya yang penuh akan nafsu. Tapi, mau bagaimanapun aku kekeuh terhadap pendirianku.2658Please respect copyright.PENANA5cjl7gPm59
2658Please respect copyright.PENANACMq4y5uEHe
Kemudian aku terpikir sesuatu. “Tante kocokin, mau?” tanyaku. Mungkin dengan begitu, nafsunya bisa terlampiaskan.2658Please respect copyright.PENANAGDIba8AT2m
2658Please respect copyright.PENANAgbgLtkUQbx
Fajar terlihat berfikir, kemudian ia mengangguk. Aku bergeser ke tepi ranjang, duduk di sampingnya.2658Please respect copyright.PENANAnRrnPRNViN
2658Please respect copyright.PENANAwjU7mQckvc
“Bukain celananya, tan.” Suruhnya.2658Please respect copyright.PENANAerihvBgNDC
2658Please respect copyright.PENANAIBRWAADHNI
Aku beranjak bangkit dan bersimpuh di depan selangkangannya. Fajar berdiri. Jemariku membuka kancing celananya terlebih dahulu, perlahan kutarik ke bawah celananya.2658Please respect copyright.PENANArZjPFQmuot
2658Please respect copyright.PENANAsIGPxfnsV7
Degup jantung berdetak kencang ketika dengan kulihat tonjolan kemaluannya yang terbungkus celana dalam bewarna abu-abu. Aku menelan ludah sejenak, membayangkan kemaluannya sebesar apa.2658Please respect copyright.PENANAVCGhkDVzKT
2658Please respect copyright.PENANA3M3MTCtMtX
Perlahan, ku arahkan kedua tanganku menuju pinggangnya. Dalam satu tarikan pelan, kemaluannya menyembul keluar. Bulu-bulu tepis di kemaluannya mencipta desir hangat. Ukurannya lumayan besar, atau bisa dikatakan besar.2658Please respect copyright.PENANAzj3OtTaAqv
2658Please respect copyright.PENANAACv4ciFkfN
Kemudian ia menampar wajahku dengan kemaluannya. Aku malah membiarkannya, membiarkan penghinaan yang ia layangkan. Mendadak, ku dorong kuat pahanya ketika penisnya mencoba masuk dalam mulutku.2658Please respect copyright.PENANAZ86ZbyOKC3
2658Please respect copyright.PENANAq4b2J3k8Jc
Fajar terhempas duduk di tepi ranjang dengan keheranan.2658Please respect copyright.PENANA6gJHlFN6ry
2658Please respect copyright.PENANAWj74XTM6nK
“Tante bilang cuma pake tangan, bukan pake mulut!” kataku galak. Lagian, seumur-umur, aku tak pernah memasukan kemaluan suamiku ke dalam mulutku. Sebab bagaimanapun juga, itu menjijikan.2658Please respect copyright.PENANAzkZvsVOKjT
2658Please respect copyright.PENANAPzdCmRQ7oz
Aku segera bangkit dan duduk di sampingnya. Fajar mengarahkan tanganku menuju penisnya. Kugengganm penisnya. Permukaan kemaluannya terasa kasar, bulu-bulunya bisa kurasakan menyentuh tanganku. Agak pelan, tanganku turun-naik.2658Please respect copyright.PENANArKh5XR4Cdo
2658Please respect copyright.PENANAA2yizRKTU0
Aku melirik Fajar sekilas, ia tampak menikmati. Entah kenapa, aku senang mengetahui kalau ia menikmati permainan tanganku. Sementara tangannya meremas buah dadaku.2658Please respect copyright.PENANAA3YmTITWNy
2658Please respect copyright.PENANArAr8mjUSgt
Terdengar suara Fajar meringis. “Sakit…, tan,” katanya.2658Please respect copyright.PENANAHl5ff6tIwy
2658Please respect copyright.PENANA1Ry8QqTUcA
Aku menatapnya bingung. Lalu, aku menyadari sesuatu, bahwa aku tidak menggunakan pelumas.2658Please respect copyright.PENANA9YZaztY1rA
2658Please respect copyright.PENANAIZZH27cq3Y
“Baby oil ada?” tanyaku dengan kelima jari yang masih melingkar di penisnya.2658Please respect copyright.PENANAOuK717Wsw1
2658Please respect copyright.PENANA5EAs8HLJKy
Fajar menggeleng. “Pake air ludah aja.”2658Please respect copyright.PENANArMQTNWXse9
2658Please respect copyright.PENANAa9Vwb6tX3o
“engga, Jorok!”2658Please respect copyright.PENANAj706CaLypB
2658Please respect copyright.PENANAG18DtXSmVn
Mau tak mau, Fajar beranjak bangkit keluar setengah telanjang, Tak lama kemudian ia datang dengan minyak goreng sachet.2658Please respect copyright.PENANA6sp6H7LYst
2658Please respect copyright.PENANAGD0xxKB1Bs
“Kunci pintunya.” Kataku.2658Please respect copyright.PENANAYGAuxPoFhO
2658Please respect copyright.PENANA22axqWoEJ3
Fajar terdengar mendengus, lalu mengunci pintu. Kemudian ia menyodorkan minyak itu kepadaku. Kuteteskan minyak di telapak tanganku. Lalu ku oleskan perlahan di batang kemaluannya. Kini, terasa lebih lembut. Perlahan, kulanjutkan kocokan yang sempat terhenti.2658Please respect copyright.PENANAluRyKWMVSC
2658Please respect copyright.PENANAm9N9pK6PNB
Nafas Fajar terlihat memburu. Nampaknya, ia sungguh menikmati. Sementara tanganku terasa licin.2658Please respect copyright.PENANAF5t7sYXfEG
2658Please respect copyright.PENANAH7xlPvjBwW
Kurasakan kembali telapak tangannya menyusup melewati celana dalamku. Kali ini kubiarkan. Bersamaan dengan tanganku yang terus mengocok penisnya, Fajar juga melakukan hal yang sama. Satu jarinya masuk dalam kemaluanku.2658Please respect copyright.PENANAki2OTYDV72
2658Please respect copyright.PENANA3Wnaj31hYh
“Empshhh…huftt,” aku melenguh agak tertahan. Pinggulku sedikit meliuk kanan-kiri, mengikut irama jarinya.2658Please respect copyright.PENANAglxrg5q5Oq
2658Please respect copyright.PENANAuigiuNtO7k
“Gimana, tan, enak?” tanyanya.2658Please respect copyright.PENANAMS3oBaVr3p
2658Please respect copyright.PENANAYmvZk2SuWS
Aku mengangguk pelan. “Kamu gimana?” tanyaku agak malu.2658Please respect copyright.PENANA5arAY4exL1
2658Please respect copyright.PENANAW8aEGCmAUM
“Tangan tante jos banget.” Suaranya terdengar riang.2658Please respect copyright.PENANAMrJWA4JJs5
2658Please respect copyright.PENANA147SsmkIQa
Aku malah bangga mendengar pernyataannya barusan. Lima menit berlalu. Tapi, tak kunjung kulihat ia akan mencapai orgasme.2658Please respect copyright.PENANA7sejyf7SxO
2658Please respect copyright.PENANAr4qGPooyqA
“Masih lama gak?” tanyaku.2658Please respect copyright.PENANAdEXH9jVxgW
2658Please respect copyright.PENANA1K5wM6QMQz
“Awww….” Fajar malah menjawab pertanyaan ku dengan mendorong jarinya masuk lebih dalam. sontak membuatku memekik pelan. “Ih, Fajar!” Aku berkata dengan suara manja.2658Please respect copyright.PENANA6FAnOpUqQQ
2658Please respect copyright.PENANArDhBZMtKFM
Fajar malah terkekeh. “Kalau mau cepet, sepongin, tan.”2658Please respect copyright.PENANAaGYWxWITVO
2658Please respect copyright.PENANAjUxapf3RvA
Dengan cepat aku menggelengkan kepala. Menolak.2658Please respect copyright.PENANAQqVPjbwnqR
2658Please respect copyright.PENANAUWQevFWNg4
“Kalau gitu bisa sampe satu jam tante ngocokin kontol Fajar.”2658Please respect copyright.PENANAHFy734IZWM
2658Please respect copyright.PENANA2NgNLCW52I
Sontak kupukul pahanya. “Jangan ngomong Jorok!”2658Please respect copyright.PENANAowaogZ7hOO
2658Please respect copyright.PENANAI2BPDYM0ZU
“Empshhh…,” Fajar menekan jarinya agak dalam. Membuatku mengerang tertahan. “Keluarin, Gak!” Kataku, garang.2658Please respect copyright.PENANAqruZiKILl0
2658Please respect copyright.PENANAuNpxlnU24s
“Dasar tukang marah.” Fajar menarik keluar jarinya dari kemaluanku. Sekarang aku bisa fokus mengocok penisnya.2658Please respect copyright.PENANA0XAykAyfW9
2658Please respect copyright.PENANA0BbOCXzmi6
Sepuluh menit berlalu. Tak kunjung juga ia menampakkan tanda-tanda akan orgasme.2658Please respect copyright.PENANAvVYp391zQ0
2658Please respect copyright.PENANAQQb31qQsim
Aku menghela nafas cukup dalam. “Jar, tante capek, lho.”2658Please respect copyright.PENANAX1zYlZe3fb
2658Please respect copyright.PENANALyzzJL2gYR
“Kan, udah Fajar bilang, Kalau Cuma pake tangan, bisa satu jam baru keluar.”2658Please respect copyright.PENANAxLKkCyEIb9
2658Please respect copyright.PENANAbsYviqg49p
Aku mendengus kesal. Sudah berapa kali aku melumuri tanganku dengan minyak. Tapi, tak kunjung juga kemaluannya mengeluarkan cairan putih nan kental. Kemudian aku berhenti sejenak, merehatkan tanganku yang terasa pegal.2658Please respect copyright.PENANAB6VEVcmDcL
2658Please respect copyright.PENANAIFNEfTLA95
“Gimana kalau kontol Fajar dikocok di tengah-tengah susu tante.” Fajar meremas pelan buah dadaku sambil tersenyum nakal.2658Please respect copyright.PENANAsqgM3bIUIc
2658Please respect copyright.PENANAUEn85Z3hIG
Reflek kupukul bahunya untuk yang kedua kalinya, cukup keras. “Udah tante bilangin, jangan ngomong jorok!”2658Please respect copyright.PENANAZMbvEJ4U1c
2658Please respect copyright.PENANA0ob1Jv6Up0
“Mau gak, tan?” alisnya sedikit terangkat.2658Please respect copyright.PENANAgZUM5d9CcA
2658Please respect copyright.PENANA2UdjYYeV0j
“Gak!” jawabku ketus.2658Please respect copyright.PENANAUojoLINA5Q
2658Please respect copyright.PENANAE9yf2lwubX
Fajar meraih kembali tanganku menuju penisnya. Belum ada satu menit beristirahat dan kini aku harus harus mengocok kembali penisnya.2658Please respect copyright.PENANAwTwT8uYgpT
2658Please respect copyright.PENANAOBN3PC1Wju
“yaudah, kalau Tante mau capek,” katanya. “Kocokin lagi.”2658Please respect copyright.PENANAqwvYug91UX
2658Please respect copyright.PENANAR9JUNpzxv8
Aku mendengus dan kembali mengocok penisnya. Terhitung 15 menit aku mengocok kemaluannya. Dan pada akhirnya aku menyerah. “Yaudah boleh. Tapi awas aja kalau sampe masuk!” suaraku terdengar sedikit mengancam.2658Please respect copyright.PENANACqAXaz82hM
2658Please respect copyright.PENANA3smLCMmoTe
Fajar terlihat riang. Perlahan ia rebahkan tubuhku di ranjang. ku sandarkan kepalaku di bantal. Ia beranjak naik di atas ranjang. kemudian berjongkok di kedua buah dadaku. Kini, penisnya tampak jelas di wajahku. Tangannya meremas buah dadaku terlebih dahulu.2658Please respect copyright.PENANATsdJuAXlJg
2658Please respect copyright.PENANAAh78l8gzlA
“Udah, ih, cepetan!” kataku, memalingkan wajah, sebab penisnya terlalu dengan dengan wajahku.2658Please respect copyright.PENANAMMVgdO8Tp8
2658Please respect copyright.PENANAvKpKxOS1Gp
Kemudian ia meletakan penisnya di tengah buah dadaku. kedua buah dadaku ia hempit di antara kemaluannya. Perlahan pinggulnya maju mundur. Bisa kurasakan penisnya bergesekan dengan buah dadaku. Entah kenapa, ada rangsangan sendiri yang kurasakan. Apalagi ketika menatap penisnya yang menegang. Perlahan kurasakan kemaluanku semakin terasa lembab, seperti embun pagi yang menyelinap melewati kaca jendela.2658Please respect copyright.PENANADidWoNATfZ
2658Please respect copyright.PENANA06piR8Pji1
Fajar terus memaju-mundurkan pinggulnya. Matanya terpejam, kedua tangannya menekan buah dadaku. Aku memandang penisnya yang terhimpit di antara kedua buah dadaku. Mendadak tubuhku terasa bergetar dan tersengat ketika semakin lama kuperhatikan penisnya. Terlihat pucuk penisnya mengeluarkan cairan bening, seperti anak bayi yang ngeces.2658Please respect copyright.PENANAbhqsEn6vXI
2658Please respect copyright.PENANAUCLur3azSz
“Gila…, susu tante enak banget!” Suara Fajar terdengar menahan desah. Dahinya banjir akan keringat. Kedua tangannya semakin erat menekan buah dadaku.2658Please respect copyright.PENANACsB3p0zV5U
2658Please respect copyright.PENANAfAouhskzKr
“Kalau mau keluar bilang,” kataku. “Awas aja kena muka tante.”2658Please respect copyright.PENANAR8XYeSSYTe
2658Please respect copyright.PENANArFviMgGdD6
Mendadak Fajar berhenti. Ia kemudian menanggalkan bajunya, lalu menarik keluar penisnya dari himpitan buah dadaku. Aku melihatnya terheran. Ia malah beranjak mundur. Sepersekian detik kemudian, ia melorotkan celana dalamku. Lalu membentangkan kedua kakiku lebar. Sontak, aku mencoba bangkit.2658Please respect copyright.PENANARFn2uabDP8
2658Please respect copyright.PENANAIaMr3K4oeu
“Empshh…, Jar…, jangan.” tubuh kembali terhempas ke ranjang.2658Please respect copyright.PENANAM0Aj3rhBSG
2658Please respect copyright.PENANAStl3cdYgSe
Aku merasakan kemaluanku dijilati oleh lidahnya. Tubuhku merinding, desir nikmat kurasakan berkali-kali lipat. Dimas, suamiku, tak pernah menjilati vaginaku. Dan Fajar melakukannya. Memberiku suatu nikmat yang belum pernah kurasakan sejak awal pernikahan. Aku memejamkan mata, pinggulku meliuk-liuk akibat lidahnya.2658Please respect copyright.PENANATSdLpQe6uF
2658Please respect copyright.PENANAC4PL0bQk9a
“Ahhh…, Empsshhh….” Tidak ada lagi penolakan dariku. Aku malah semakin menikmati permainan lidahnya. “Empshh… ahhh…berhenti…, Jar” Aku mencoba bangkit kembali, Reflek ia mendorong perutku yang membuatku kembali terbaring.2658Please respect copyright.PENANAU3mL2qZn33
2658Please respect copyright.PENANAc7XNLclyiA
Permainan lidahnya semakin membuatku merintih nikmat. Kepalaku menggeleng kanan-kiri. Pentilku terasa mengeras, keringat-keringat mulai membanjiri tubuhku. Aku meremas sprei dengan kuat. Kemudian kurasakan lidahnya berhenti. Aku mendongak ke bawah. Terlihat Fajar bangkit dan mengangkat kedua kakiku.2658Please respect copyright.PENANATpvKlUljxm
2658Please respect copyright.PENANAwANMG0LbwN
“Jar…, please…, jangan!” Aku merapatkan kedua kakiku, mencegah penisnya agar tidak masuk. Tapi, Fajar tidak kehilangan ide. Ia mendekat dan mencumbu bibirku.2658Please respect copyright.PENANAWPVfq1H5kO
2658Please respect copyright.PENANAWji8sF2DLH
Aku malah membalas cumbuannya. Gairahku tidak tertahan. Fajar beranjak ke arah ketiakku. Tanganku ia angkat, dan ia jilati. Aku mengerang menahan geli sekaligus nikmat. Tangan satunya mengobrak-abrik kemaluanku.2658Please respect copyright.PENANAhsVOkEZuDL
2658Please respect copyright.PENANAM2VF6w3x9i
“Empshhh…Jar….,” tidak ada penolakan dariku. Hanya lenguhan, desahan, erangan yang kulontarkan.2658Please respect copyright.PENANAxseFxRaL2r
2658Please respect copyright.PENANA7RNVGBqXbt
Melihatku yang tak lagi melawan, Fajar kembali mengangkat kedua kakiku. Aku tidak bisa mencegahnya lagi. Tenagaku tak cukup kuat. Kenikmatan yang kurasakan terlalu nikmat.2658Please respect copyright.PENANAXvVgVonasN
2658Please respect copyright.PENANASmcGGM5tzX
Nafasku tercekat, jantungku memompa darah begitu cepat, cengkraman tanganku pada sprei semakin menguat. Bersamaan dengan itu, kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk dalam kemaluanku. Aku menggigit bibir, memalingkan wajah, sedikit meringis.2658Please respect copyright.PENANAc6kAmtNbhC
2658Please respect copyright.PENANAj5q3sIngOH
“Empshh…, Ahhhh…,” desahku pecah seketika.
2658Please respect copyright.PENANAbd0JEMJOu9
Bersambung
2658Please respect copyright.PENANATKHEcfPLVH
2658Please respect copyright.PENANAqW9rL88OlD
2658Please respect copyright.PENANAp3Ayljelob