Suatu pagi, setelah beberapa bulan awal mula perselingkuhan kedua anaknya, Hanifah sedang menjemur pakaian di belakang rumah. Beberapa meter dari tempat pakaian dijemur, sepasang mata menatap tajam ke sekujur tubuh Hanifah, memperlihatkan dada bagian atas dan seluruh bahu putihnya yang menggantung.
4284Please respect copyright.PENANAZySon9sQkB
Rambutnya yang kering, tandanya dia belum mandi, diikat kembali, memamerkan wajah cantiknya. Meon sedang bersandar pada kusen jendela dapur sambil memandangi jenazah ibunya yang selalu ia jaga selama beberapa bulan terakhir.
4284Please respect copyright.PENANAuv8VQ74i4f
Hanifah sadar Meon memperhatikannya. Dia membiarkannya begitu saja, dan terkadang dia sengaja membungkukkan punggungnya di depan Meon. Biarkan Meon mengukus dan terus melayaninya dengan setia.
4284Please respect copyright.PENANANmM9YJqMFi
Baginya, level Meon di ranjang kini lebih tinggi dibandingkan suaminya. Selama masih ada kesempatan, tak mungkin dapat banyak, sedikit pun, maka bangkitlah dan lepaskan rasa rindu. Apalagi saat suaminya pulang dan berada di rumah.
4284Please respect copyright.PENANA602SOnEGmP
Suaminya sudah berada di rumah selama seminggu. Besok suaminya akan kembali bertugas di hutan. Proyek penebangan kayu masih tertunda di wilayah tersebut. Masih banyak lagi wilayah yang belum dieksplorasi.
4284Please respect copyright.PENANAs41I2yFNd5
Selama sepekan itu, Sidek dan Hanifah kerap melakukan hubungan badan. Maklum, Sidek sudah lama tidak bisa mendapatkannya, bahkan yang terkuat pun hanya bisa di masturbasi oleh wanita Indonesia yang bekerja di gubuk kantin para pekerja. Itu juga punya modal.
4284Please respect copyright.PENANA3VAldL9D5d
Karena situasi yang tidak jelas untuk mengerjakan proyek tersebut, Meon hanya sering menikmati penisnya yang dihisap dan melakukan masturbasi oleh ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAvra6gtHyT8
Biasanya saat Sidek pergi ke toko untuk membeli rokok atau bahkan saat hanya berdua di dapur. Sehingga Meon merasa sedikit bosan karena tidak bisa berbuat lebih banyak lagi dengan ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAJa13NDkAQy
Bahkan terkadang di malam hari ia melakukan masturbasi sendirian di atas tempat tidur sambil mendengarkan suara rengekan lembut ibunya. Kecemburuan mulai meningkat, tapi apa daya.
4284Please respect copyright.PENANA8Tw12t3biq
Namun pagi itu, mereka berkesempatan menikmati kembali gairah persetubuhan terlarang tersebut. Kejadiannya saat Sidek keluar minum-minum di kedai kopi setelah diajak temannya.
4284Please respect copyright.PENANAOO8POCHDh2
Setelah menjemur pakaian, Hanifah masuk ke dalam rumah. Ia melihat sepatu putrinya Shidah tidak ada di depan rumah. Matanya mencari sekilas Shidah. Di rumah tetangganya, terlihat sekelompok anak sedang bermain batu di teras rumah.
4284Please respect copyright.PENANAPpe2Ad9d8q
Salah satunya adalah putranya, Shidah. Sepertinya baru sampai karena Hanifah melihat anaknya melepas sepatu dan naik ke teras. Dalam hatinya dia berbisik gembira, ada kesempatan emas yang menanti.
4284Please respect copyright.PENANASlp0ymEP7G
Segera Hanifah pergi ke dapur dan melihat Meon masih berdiri di depan jendela. Kali ini dia melirik ke luar jendela.
4284Please respect copyright.PENANABZOrQKP4ay
“Hai.. menatap jauh, lihat?…. Ingat siapa?”, tanya Hanifah mengagetkan Meon dari lamunannya.
4284Please respect copyright.PENANAwFVcpinLWW
“Kat ibu…..”, jawab Meon singkat.
4284Please respect copyright.PENANAsl2tlvjnrm
Sambil meletakkan keranjang pakaian kosong di lantai, Hanifah membungkukkan badannya dan memanfaatkan kesempatan itu untuk menekuk punggungnya, agar mata putranya terpejam. Meon hampir terbelalak melihat aksi menggoda ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAD13LPDxug7
Tubuh montok yang digendong itu ditatap penuh nafsu. Punggung ibunya yang bulat dan lebar ditatap dengan penuh minat. Meon segera menemukan Hanifah dan mereka berdua berpelukan dan berciuman mesra, berusaha menghilangkan rasa rindu yang berdenyut-denyut.
4284Please respect copyright.PENANAeJz4a6qp4a
Tubuh kedua anak itu saling berpelukan dan saling menyentuh sekujur tubuh seolah kekeringan yang mendalam menerpa naluri sensual masing-masing.
4284Please respect copyright.PENANAUPm7CISe8h
Hanifah tidak sabar. Lubang sensualnya sudah basah karena hasrat ingin menikmati k3maluan putranya. Perasaan sensualnya yang mengundang cinta hingga membiarkan seluruh tubuhnya diseksualisasikan oleh anaknya sendiri semakin menguasai dirinya.
4284Please respect copyright.PENANA8e0LsJIdO3
Hanifah membalikkan tubuhnya dan berdiri sambil berpegangan pada tepian mesin cuci. Punggungnya yang sudah kaku semakin membungkuk ke arah Meon yang sedang memijat penisnya yang mencuat dari handuk yang masih melingkari pinggangnya.
4284Please respect copyright.PENANArzqJf9hGfE
Hanifah membuka kainnya di atas pinggangnya, memperlihatkan punggungnya yang montok dan lebar kepada putranya. Uap meon, ejakulasi di penisnya semakin kencang hingga sangat sulit untuk dengan mudah menyelinap ke kedalaman surgawi ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAbTedsmNuFC
Tapi matanya tertarik pada sesuatu. Ada sesuatu di antara punggung ibunya. Meon menunduk dan menggaruk sedikit lalu dia tahu, itu adalah air mani ayahnya yang masih tersangkut di celah punggung ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAbPXF340LsJ
Tapi kenapa di dalam lubang? Ah, Meon tidak peduli. Cairan yang menempel di ujung jarinya itu dioleskan pada kain batik kemban milik ibunya yang dililitkan di pinggangnya. Meon memasukkan kepalanya ke dalam mulut v4gina ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAOhyGg111re
Hanifah kemudian membantu penis Meon masuk ke tubuhnya. Lubang putingnya penuh dengan penis putranya. Tubuhnya tergeletak di mesin cuci di samping putranya dari belakang.
4284Please respect copyright.PENANAYlcHNjWaJZ
Meon terus mengayun, dari lambat ke cepat dan sebaliknya. Hanifah benar-benar tidak tahan. Dia tidak seperti ini saat bersama suaminya. Mungkin seleranya lebih ke arah anaknya, Meon.
4284Please respect copyright.PENANAM8HcD6E6BU
4284Please respect copyright.PENANAcpbqED7uhT
“Oohhh…. Oohhh…. Meonn…. Erghhhh…. Enak sayangku…..ohhhh…. “, rengek Hanifah.
4284Please respect copyright.PENANAnH39SXuJ69
Meon terus mendorong ibunya sekuat tenaga ketika ia masih kecil. Ibunya benar-benar tenggelam dalam nafsu. Kegembiraan Hanifah akhirnya memuncak. Tubuhnya melengkung seperti udang, disertai sedikit keringat di tubuhnya.
4284Please respect copyright.PENANASO3PuUF2Ig
Meon tahu, ibunya suka jika dia terus bermain tanpa henti. Sehingga ia tetap berkendara dengan penuh nafsu meski saat itu ibunya sedang kelelahan setelah mengalami klimaks.
4284Please respect copyright.PENANAeXJ3FvZbKA
“Meonn…. Suka?”, tanya Hanifah lembut sambil menggoda putranya yang sedang mengendarai tubuhnya dengan nyaman sambil berbaring di samping mesin cuci.
4284Please respect copyright.PENANAtTC9ugj2A6
“Aku suka ibu… oohhh… Ibu sangat seksi…. Oohhh…”, suara Meon penuh nafsu.
4284Please respect copyright.PENANAUsuadfVp2X
“Seksi sayang… Dimana? Apakah ini gelandangan? Hmm…. Ahhh…. “, goda ibunya sambil menepuk punggungnya.
4284Please respect copyright.PENANAs0VdZQVv8L
“Uuhhh…. Uhhhh…. Uhhhh…. Seksi…. pantat ibu… Oohhh…”, ucap Meon dalam keadaan penuh nafsu.
4284Please respect copyright.PENANArpFCZ2LCa4
“Meon ingin ejakulasi sayangku…. “, tanya Hanifah.
4284Please respect copyright.PENANAgDYtP2Ob9S
“Iya bu….. ohhhh….. aku sudah tidak tahan lagi… bu…. Oohhh…. “, rengek Meon dengan wajah cemberut menahan sesuatu yang ingin meledak keluar dari tubuhnya.
4284Please respect copyright.PENANA2bvQ3sN5tS
“Ohhh…. Susah sekali…… ahhhh….. ya.. in mm sayang…. “, tanya Hanifah penuh semangat.
4284Please respect copyright.PENANAkv2iWnNK97
“Ahhhh!!! Ahhh!!! Makkk…..”, rengek Meon dengan air mani kentalnya yang muncrat deras memenuhi seluruh rongga pantat ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAFFDyFEXbvW
“Oohhhh Meonnn… Ohhh… Banyak anak…… oohhh….banyak air Meonnn….”, rengek Hanifah sambil merasakan penis anaknya berdenyut mengeluarkan air mani di vaginanya.
4284Please respect copyright.PENANAUhiEsmn8fo
Setelah puas, mereka berdua melanjutkan aktivitas masing-masing. Hanifah langsung menuju kamar mandi dan mandi, sedangkan Meon langsung menuju kamar tidurnya, berganti pakaian dan duduk menonton TV di ruang tamu. Dalam hati setiap orang, pertanyaan yang sama muncul berulang kali. Kapan Sidek mau kembali bertugas….
4284Please respect copyright.PENANAFr0zwcim9C
#
4284Please respect copyright.PENANAFGzLKC5U0c
Tadi, Sidek berangkat pagi untuk berangkat kerja. Kali ini dia pergi lama sekali, mungkin satu atau dua bulan. Hanifah pura-pura sedih atas kepergian suaminya, padahal hatinya diliputi kegembiraan.
4284Please respect copyright.PENANAmSDbR8vJne
Setelah kepergian Sidek, Hanifah langsung menuju kamar mandi, mandi dan membersihkan diri. Sisa air mani Sidek yang masih pekat di sela-sela bokongnya dibersihkan. Begitu pula dengan efek air mani Sidek yang kering dan menempel di perutnya.
4284Please respect copyright.PENANAZY4ybp4QyK
Usai mandi, Hanifah langsung menuju kamarnya. Rambutnya dikeringkan menggunakan handuk. Seluruh tubuhnya dilap hingga kering. Tangannya membuka lemari, memilih pakaian apa yang ingin ia kenakan hari itu.
4284Please respect copyright.PENANA8I9oPh19fI
Ia memilih kain batik berwarna merah. Tanpa mengenakan pakaian dalam, ia tetap mengenakan kain batik di tubuhnya. Pinggangnya diikat rapi. Lalu dia memilih baju apa yang cocok. Matanya tertuju pada kaos berwarna kuning cair yang terlipat rapi.
4284Please respect copyright.PENANAfCdtz6Oe9y
Terus meraih dan mencari-cari. Bajunya terlihat kecil, pasti ketat di badannya. Sebenarnya cukup singkat. Pasti perutnya dan perutnya yang sedikit membuncit terlihat jelas. Hanifah tetap mengenakan bra berwarna hitam dan mengenakan kaos di badannya.
4284Please respect copyright.PENANAtWttwdajCp
Badannya ibarat sarung nangka ketat yang dibalut kaos ketat berwarna kuning cair. Segala lekuk dan tonjolan di tubuhnya terlihat jelas. Dia terlihat seksi dengan pakaian seperti itu.
4284Please respect copyright.PENANAHhlO5xQExE
Meski tubuhnya tak langsing seperti di masa mudanya, namun kekenyalannya yang semakin bertambah seiring bertambahnya usia terlihat jelas. Lengannya yang montok dan sembab terlihat kencang, begitu pula tubuhnya yang kencang berbalut kaos.
4284Please respect copyright.PENANAJ2Y4PofEW0
Bra hitam yang dikenakan terlihat jelas dari baju yang dikenakan. Perut dan perutnya yang buncit terpampang di balik balutan kain batik ketat yang membalut tubuhnya. Belum lagi punggungnya.
4284Please respect copyright.PENANAlXeeWPzWIy
Tubuhnya yang montok semakin menonjolkan punggungnya yang berlekuk karena kaos ketat dan bahan batik yang dikenakannya. Tonjolan besar di punggung lebarnya tak mampu disembunyikan oleh kausnya.
4284Please respect copyright.PENANAI7nGLhZLfn
Kaosnya menempel di pinggang, menonjolkan seluruh punggungnya yang dibalut kain batik berwarna merah. Hanifah mengambil selendang kuning, memakainya di kepalanya lalu dia keluar menuju bengkel tempat Meon bekerja.
4284Please respect copyright.PENANA86H6ueFSMH
Suasana di bengkel tidak terlalu ramai. Boss Meon keluar untuk minum di kedai kopi di sana. Yang tersisa hanyalah Meon dan seorang pelanggan yang sedang menunggu sepeda motornya diperbaiki oleh Meon.
4284Please respect copyright.PENANAgUIpSMhWMJ
Hanifah berjalan menuju Meon yang sedang jongkok membetulkan sesuatu di bawah mesin motor. Mata pelanggan yang sedang menunggu sepeda motornya diperbaiki terpesona melihat tubuh montok Hanifah berjalan menuju Meon.
4284Please respect copyright.PENANAc2oPHOTqui
Payudara Hanifah yang cukup besar dan sedikit terkulai dilirik dengan marah. Perut Hanifah yang dibalut kaos dilirik penuh nafsu hingga pandangan tertuju pada perut tembemnya.
4284Please respect copyright.PENANAi2DhcpErgU
Hanifah menghampiri Meon. Meon yang menyadari kehadiran ibunya langsung menghentikan pekerjaannya sejenak. Matanya tampak seperti dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seluruh tubuh montok Hanifah tampak naik turun.
4284Please respect copyright.PENANAjh83rECVUB
“Err… bu… ada apa bu..?”, tanya Meon pada ibunya.
4284Please respect copyright.PENANAA1gBPp6ItC
“Tidak.. ibu hanya ingin bertanya.. Ayo kita kembali sebentar lagi.. ibu sedang membuatkan sarapan. Kamu belum sarapan kan?”, tanya Hanifah pada putranya.
4284Please respect copyright.PENANAHXfc3Mslqs
“Emmm..tunggu dulu ya bu.. Meon mau tunggu bos datang dulu.. Takutnya motor om belum siap..”, jawab Meon.
4284Please respect copyright.PENANACexvtAJizm
“Ok…cepatlah…”, ucap Hanifah sambil berjalan meninggalkan Meon.
4284Please respect copyright.PENANAo0JBSKPHzc
Mata Meon dan mata pelanggan itu bulat memperhatikan punggung montok dan montok Hanifah yang dibalut kain batik berwarna merah. Kemudian Meon kembali melanjutkan pekerjaannya.
4284Please respect copyright.PENANAF5PpksM6fZ
“Nak.. apakah itu ibumu?” tanya pelanggan yang sedang menunggu sepeda motornya siap.
4284Please respect copyright.PENANA8eya998ofG
“Iya paman…kenapa?”, tanya balik Meon.
4284Please respect copyright.PENANA9PFS0mYBlW
“Tidak apa-apa.. ehh.. kamu lakukan dulu.. paman mau beli rokok sebentar..” ucap sang paman.
4284Please respect copyright.PENANAcvrbQliyUi
Meon hanya mengangguk sambil terus berjalan pergi. Tujuannya bukan untuk pergi ke toko rokok melainkan untuk mengikuti Hanifah pulang dari jauh.
4284Please respect copyright.PENANAxhuaqC1OBj
Kemudian dia melihat Hanifah masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur. Pria itu terus pergi ke sana. Pintu dapur yang terbuka membuatnya bisa melihat sekilas Hanifah yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja.
4284Please respect copyright.PENANAyhR6bBbBaY
“Ehh.. paman.. sedang apa di sana?”, tanya Hanifah setelah ia sadar sedang diawasi seseorang dari luar rumah.
4284Please respect copyright.PENANAm6gVOKfiDY
“Tidak apa-apa..paman jalan-jalan saja..kamu tinggal disini?”, tanya laki-laki itu.
4284Please respect copyright.PENANApCiaDFfrHl
“Iya paman.. errr.. paman yang dekat bengkel itu ya?”, tanya Hanifah.
4284Please respect copyright.PENANAKzKSJgsvFc
“Iya… ohh.. bisakah kita ngobrol sebentar? Bolehkah saya masuk?”, tanya pria itu sambil terus melangkah masuk sebelum dipersilakan oleh Hanifah.
4284Please respect copyright.PENANALWRiCoN87Y
“Err… oo.. masuk…”, jawab Hanifah, semuanya salah.
4284Please respect copyright.PENANAoP5igZcSNL
Kemudian lelaki itu terus berdiri di dekat Hanifah yang sedang membungkuk menyiapkan sarapan di atas meja. Ia menatap tajam punggung Hanifah yang bungkuk dan kaku yang dibalut kain batik.
4284Please respect copyright.PENANAloAjOYb0h5
“Kak.. aku suka melihat kakak dari bengkel ini.”, Kata laki-laki itu. “Di mana suaminya?”, tanya laki-laki itu lagi.
4284Please respect copyright.PENANAtdKyy8UfQM
“Dia keluar untuk buang air besar.. itu di toilet belakang rumah..”, kata Hanifah menipu laki-laki itu sambil menunjuk toilet di belakang rumah yang sebenarnya tidak ada. digunakan lagi.
4284Please respect copyright.PENANAzCINBvt6PB
“Ohh…dia ada di sini…tidak apa-apa…paman ingin cepat..tapi sebelum suami kakak keluar dari toilet, bisakah kamu membantu paman sebentar..”, kata laki-laki itu. Ngocoks.com
4284Please respect copyright.PENANAJIOAID2xQi
“Tolong paman?”, tanyanya pada Hanifah. Tanpa berkata apa-apa, lelaki
4284Please respect copyright.PENANAE0ySpTaIvs
itu terus mengeluarkan penisnya yang sudah dibuka ritsletingnya. Dia melakukan masturbasi penisnya sendiri di hadapan Hanifah
4284Please respect copyright.PENANAVWTS6lxO4V
untuk pria Ia melihat penis pria itu tegang namun tidak sekuat milik putranya, Meon.
4284Please respect copyright.PENANAZFWCJn1YfL
“Kak… Paman suka dengan tubuhmu… Tolong dibuatkan paman… tolong…”, kata laki-laki itu sambil menyodorkan penisnya pada Hanifah.
4284Please respect copyright.PENANAhNemzpNjrj
“Apa ini? Baiklah paman keluar sebelum aku berteriak keras. Biarkan suamiku memukuli pamanku sampai mati. Ayo cepat! Keluar!”, bentak Hanifah sambil terus mendorong laki-laki itu keluar rumah.
4284Please respect copyright.PENANApkUPsXwJU0
Sadar bahwa kesempatannya untuk menikmati tubuh wanita gemuk itu belum tercapai, sang pria terus melakukan masturbasi dengan cepat, berharap air maninya akan menyembur keluar sementara tubuh gemuk yang dibalut pakaian ketat itu masih ada di depan matanya.
4284Please respect copyright.PENANAEQNGDOHD2B
Sambil mundur akibat didorong Hanifah, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk memanjakan mata sambil bermasturbasi memperhatikan tubuh seksinya.
4284Please respect copyright.PENANAbOY4KHQaHu
Akhirnya air mani pria itu muncrat langsung ke perut, kepala, dan paha Hanifah di luar kain batiknya. Kaos dan kain batik Hanifah terkena noda lendir kental milik lelaki tua itu. Hanifah semakin marah, mendorong tubuh pria itu semakin keras. Pria itu memanfaatkan kesempatan itu untuk memasukkan kembali penisnya yang menyusut ke dalam celananya.
4284Please respect copyright.PENANAU0KiGk33C5
“Ok… aku keluar… Ok… terima kasih kawan…” ucap lelaki tua itu sambil terus keluar rumah, sambil tangannya memanfaatkan kesempatan itu untuk meremas pinggul Hanifah dan terus berjalan. keluar dari sana.
4284Please respect copyright.PENANAXsOCSs9rUd
Hanifah berdebar kencang. Selama ini ia mengira tubuhnya sudah tidak menarik lagi, namun sepertinya ia salah. Rupanya masih ada orang yang berharap bisa menikmati tubuhnya.
4284Please respect copyright.PENANAaH3njOSwho
Mungkin cara memakainya yang perlu ditekankan untuk memamerkan tubuhnya agar terlihat lebih seksi. Jika dulu hanya baju kurung longgar yang selalu menutupi tubuhnya saat keluar rumah, kini Hanifah tahu, ia harus lebih berani mengenakan pakaian yang lebih memperlihatkan bentuk tubuhnya.
4284Please respect copyright.PENANAauPr05U2Kz
Hanifah masuk ke kamar, membuka seluruh pakaiannya. Hanifah telanjang mencari baju di lemari. Matanya tertuju pada sepasang kebaya khas Jawa yang terlipat rapi di lemarinya. Itu baju yang dipakai Meon waktu kecil. Belum tahu apakah masih muat atau tidak. Hanifah dengan hati-hati memasangkan kain batik lepas itu ke tubuhnya.
4284Please respect copyright.PENANAuCPt75bo3D
“Hmm…kencang juga…tidak terlalu jelek…nyaman juga…” bisik Hanifah sambil memutar tubuhnya dengan gaya di depan cermin.
4284Please respect copyright.PENANARNz9XUmrg7