
Ibu, Sebuah Paksaan
4348Please respect copyright.PENANAYBurRmBqYZ
4348Please respect copyright.PENANAQKj2e781UP
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
4348Please respect copyright.PENANAd2JP3naC8z
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
4348Please respect copyright.PENANAEhc2mgRWko
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
4348Please respect copyright.PENANA5rovw9k8lF
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
4348Please respect copyright.PENANAH3HJSPdRd1
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
4348Please respect copyright.PENANAh38w9B4WJq
***
4348Please respect copyright.PENANA5KUyXKjim0
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
4348Please respect copyright.PENANAdnxOaRGFnT
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
4348Please respect copyright.PENANASlzYOp036R
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
4348Please respect copyright.PENANAH3Y2vyRvxA
***
4348Please respect copyright.PENANAg033LHKHH7
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
4348Please respect copyright.PENANAddxp2l9Y5s
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
4348Please respect copyright.PENANAi4dIVqMDpb
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
4348Please respect copyright.PENANACiIdjN5LMD
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
4348Please respect copyright.PENANAgTcK8ExOIv
“Iya Mah, maaf.”
4348Please respect copyright.PENANAIWm9SCRqRV
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
4348Please respect copyright.PENANAvRgDLuNQJg
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
4348Please respect copyright.PENANAhy78m4F2HS
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
4348Please respect copyright.PENANAQEC3eYl0bd
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
4348Please respect copyright.PENANATQDvIymH78
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
4348Please respect copyright.PENANAM9oVY0PhCh
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
4348Please respect copyright.PENANAbNMbZTCDES
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
4348Please respect copyright.PENANAn13TRI0gCC
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
4348Please respect copyright.PENANARXl7SlUADn
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
4348Please respect copyright.PENANAgnpxdnN9ft
***
4348Please respect copyright.PENANAxEd4ADppD2
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
4348Please respect copyright.PENANA7xzt7uA5NH
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
4348Please respect copyright.PENANAmnuzI1ST1g
***
4348Please respect copyright.PENANAHgyFtufYig
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
4348Please respect copyright.PENANAC6TeBuqNqR
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
4348Please respect copyright.PENANAFjdNa6ykaw
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
4348Please respect copyright.PENANACVxUPzXnZF
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
4348Please respect copyright.PENANArOFutlHzs4
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
4348Please respect copyright.PENANADNcLA9l19n
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
4348Please respect copyright.PENANAKFxsQcSEXk
“Ngapain kamu Nak?”
4348Please respect copyright.PENANAEm2f3qiFv7
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
4348Please respect copyright.PENANATpsITBfP0b
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
4348Please respect copyright.PENANAn7GHwNcMme
“Bagus Mah.”
4348Please respect copyright.PENANAkBj3AETG2P
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
4348Please respect copyright.PENANAKXZ3TppY0l
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
4348Please respect copyright.PENANASlEHIGUNlh
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
4348Please respect copyright.PENANAYNbjzA6A2J
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
4348Please respect copyright.PENANAR1VTaP2zhS
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
4348Please respect copyright.PENANAkmtR96pr6r
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
4348Please respect copyright.PENANAGoD6wdvDie
“Sama, mama juga.”
4348Please respect copyright.PENANAoDDKx2sDHY
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
4348Please respect copyright.PENANAr02NrQPxnZ
“Tubuh mama gerak sendiri.”
4348Please respect copyright.PENANAbGltcbDgm2
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
4348Please respect copyright.PENANAZy3BjKOzFI
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
4348Please respect copyright.PENANApE4X4sW89b
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
4348Please respect copyright.PENANAAg8aQ48NSn
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
4348Please respect copyright.PENANA28u1E5UMQN
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
4348Please respect copyright.PENANASC6SAj015I
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
4348Please respect copyright.PENANAx0GbJ333mU
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
4348Please respect copyright.PENANANcyk7AjxFV
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
4348Please respect copyright.PENANAMNFVVZUwmI
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
4348Please respect copyright.PENANASYY9TxUTvb
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
4348Please respect copyright.PENANAyOFHu2DQCA
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
4348Please respect copyright.PENANATrmxMVjFiB
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
4348Please respect copyright.PENANAcfFr5o0sCS
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
4348Please respect copyright.PENANAfaJHbPmP2O
“Hentikan!” protes ayah.
4348Please respect copyright.PENANAv2YV5gAhag
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
4348Please respect copyright.PENANAPXHW5Vwb0j
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
4348Please respect copyright.PENANACNVtMI9yGk
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
4348Please respect copyright.PENANAmN1s5yTlMO
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
4348Please respect copyright.PENANAIov76EPHrb
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
4348Please respect copyright.PENANA3agEnuKCIi
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
4348Please respect copyright.PENANAEaNlNrfLBr
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
4348Please respect copyright.PENANAlm1G9Eg7ow
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
4348Please respect copyright.PENANAMGyDK6Vhxo
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
4348Please respect copyright.PENANACGnsyjeHTg
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
4348Please respect copyright.PENANAqjgUsSn2gn
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
4348Please respect copyright.PENANAXQjlKnqGwf
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
4348Please respect copyright.PENANAapsU6IQlQQ
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
4348Please respect copyright.PENANA3YESURKZVb
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
4348Please respect copyright.PENANAcv8lgwdaqn
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
4348Please respect copyright.PENANAaXfxxLeu9r
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
4348Please respect copyright.PENANAkPQBQ9ASX4
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
4348Please respect copyright.PENANALNpKFibnkz
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
4348Please respect copyright.PENANAGp6dZazGye
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
4348Please respect copyright.PENANACClP50qaFz
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
4348Please respect copyright.PENANAlYD13Fsih7
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
4348Please respect copyright.PENANAFsJbueIElE
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
4348Please respect copyright.PENANAiAznNwBrc0
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
4348Please respect copyright.PENANATd8UacEKpa
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
4348Please respect copyright.PENANA766v8Z6lMD
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
4348Please respect copyright.PENANAmJwbGA0ru6
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
4348Please respect copyright.PENANAOYsfBDWwPQ
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
4348Please respect copyright.PENANASMovQGrfLz
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
4348Please respect copyright.PENANALJxoILXE7O
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
4348Please respect copyright.PENANAqCq1TPSWc7
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
4348Please respect copyright.PENANAN2EyESdYHN
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
4348Please respect copyright.PENANAS1fVraS4uD
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
4348Please respect copyright.PENANAyikLo5QJBC
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
4348Please respect copyright.PENANAvLqU2kPcG2
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
4348Please respect copyright.PENANAFtqR8sh0ED
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
4348Please respect copyright.PENANAGW0n9fruxj
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
4348Please respect copyright.PENANAnpDQ34RZMz
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
4348Please respect copyright.PENANAIOSZHXA5Cx
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
4348Please respect copyright.PENANAK1inBGegTE
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
4348Please respect copyright.PENANAuVEiMHq1Mb
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
4348Please respect copyright.PENANAQk7Ev61FgX
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
4348Please respect copyright.PENANAXfK1sfY4JC
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
4348Please respect copyright.PENANAYf32ikn3l7
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
4348Please respect copyright.PENANA3ZTBk7vFSq
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
4348Please respect copyright.PENANAsqfrYwtqfJ
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
4348Please respect copyright.PENANAdHaqt06cMg
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
4348Please respect copyright.PENANAaqkM4gdWXJ
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
4348Please respect copyright.PENANArNVL5u7MeK
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
4348Please respect copyright.PENANAgOE9cFOcPs
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
4348Please respect copyright.PENANAp7WYbR1cQs
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
4348Please respect copyright.PENANAXyDRb8JW7P
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
4348Please respect copyright.PENANAAnJBtXshkD
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
4348Please respect copyright.PENANA19F6DuQKi7
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
4348Please respect copyright.PENANA6MaGsHq95J
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
4348Please respect copyright.PENANAxnXgQuNVv6
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
4348Please respect copyright.PENANAJG4fSfeNta
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
4348Please respect copyright.PENANAODkuKjgXYt
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
4348Please respect copyright.PENANA0Tctee6Xds
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
4348Please respect copyright.PENANABMHt94aRJF
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
4348Please respect copyright.PENANAWae7qSkI8S
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns216.73.216.190da2