
"Yes, yang nganternya cewek” kata Diana sambil berjingkrak.
16066Please respect copyright.PENANAu6VTSN3Gg8
Dana melepas baju dan melemparkannya ke sofa. Dana lalu melepas ikat pinggang sambil melihat mamanya berjoget.
16066Please respect copyright.PENANAkxpuHwj85r
“Kamu kayak gak semangat gitu sih?”
“Lho, kan awalnya cuma nebak laki atau bukan.”
“Ingat, sampai tiga kali ya.”
“Iya. Yang kemarin Dana sampai telanjang.”
“Kan handuk itu idenya kamu.”
16066Please respect copyright.PENANAZC4Mayibsa
Kini Dana berdiri di hadapan mamanya dengan hanya mengenakan celana pendek. Dana menatap celana pendek anaknya.
16066Please respect copyright.PENANAYQQZDznoJ6
“Temen kecil mama mana?”
“Gak usah ditambahin kata ‘kecil’!”
“Sini, mama bantu.”
16066Please respect copyright.PENANAlRBt97BOj1
Diana mengangkat ujung belakang kemeja sehingga pantatnya telanjang. Setelah itu Diana berbalik membelakangi anaknya dan mundur hingga pantat itu menyentuh celana anaknya. Setelah menyentuh, Diana lalu menggesek – gesekkan pantatnya hingga terdapat benjolan yang dirasa cukup besar oleh Diana.
16066Please respect copyright.PENANASxVmCvBUFp
“Ayo goyang duyu…”
“Mama kok kejam gitu sih?”
“Biar kejam, tapi efektif kan.”
16066Please respect copyright.PENANADnbamzY3v7
Setelah benjolan itu tak lagi membesar, Diana menghentikan aksinya. Diana kembali berbalik lalu menepuk pelan benjolan yang tiba – tiba muncul di celana anaknya. Setelah itu Diana memegang bahu anaknya dan memutar tubuh anaknya lalu mendorongnya.
16066Please respect copyright.PENANAdD5DgS35Yl
“Ayo cepet buka, kasian udah nunggu tuh.”
16066Please respect copyright.PENANApoMMyYfl6S
Dana membuka pintu.
16066Please respect copyright.PENANApgG3pD7rV0
“Pak ini pesanannya,” kata pengantar makanan sambil melihat tubuh Dana, dari atas hingga ke bawah.
“Oh ya, jadi berapa?”
“Jadi sekian.”
16066Please respect copyright.PENANAzt6vU1RFoX
Dana mengambil makanan yang lalu tangannya menerima uang yang diserahkan oleh mamanya yang sedang sembunyi di belakang pintu. Setelah uang itu diterima oleh Dana, tangan mamanya cepat langsung menarik ujung celana Dana hingga melorot sampai ke bawah. Dana langsung memberikan uang ke pengantar makanan sambil meminta maaf. Setelah itu Dana langsung menutup pintunya.
16066Please respect copyright.PENANAJfyXGjrrol
Terdengar suara tertawa dari luar rumah.
16066Please respect copyright.PENANAZefGlISyZA
Saat akan melangkah, Dana terjatuh dengan celananya masih melorot.
16066Please respect copyright.PENANA6JgT9fOgjx
“Sini mah, Dana mau bunuh mama!”
16066Please respect copyright.PENANAY0kgq7RaTU
Diana pura – pura menjerit takut sambil tertawa. Lalu Diana melesat ke dapur yang tentu saja sambil dikejar Dana.
16066Please respect copyright.PENANAo5vi32FFif
“Kalau mama mati, kita gakkan liburan dong.”
16066Please respect copyright.PENANATM3C8i9Wxn
Dana kini ada di sisi meja sedangkan Diana di sisi sebrangnya. Mereka saling melotot. Saat Dana berjalan ke arah kanannya, Diana pun melangkah ke kanannya sehingga posisi mereka tetap sama bersebrangan.
16066Please respect copyright.PENANALt7ysic0wD
“Ayo, tangkap mama. Pasti kamu bingung setelah tangkap mama!”
“Enggak dong, pemburu selalu punya rencana.”
“Tuh liat, temen kecil mama melambaikan tangan!”
16066Please respect copyright.PENANAzIUhrtJhTe
Dana menunduk menatap kontolnya yang terlihat jelas. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Diana untuk berlari ke kamarnya lalu mengunci pintunya.
16066Please respect copyright.PENANAakIFGmPO4m
“Kuat berapa lama di dalam mah?”
“Sampai ada kesepakatan.”
“Kesepakatan apa lagi?”
“Kesepakatan yang bakal menjauhkan masalah dari mama.”
“Oh ya semoga beruntung.”
“Lho, mama juga kan udah tiga kali ngasih pertunjukan ke pengantar makanan. Jadi adil dong”
“Iya. Mama pasti keliatan seksi. Nah Dana, pasti kelihatan bodoh.”
“Mama yakin cewek barusan gak setuju sama kata - katamu.”
“Kenapa mama gak keluar dan tanyakan aja sendiri?”
“Keluar sementara ada pembunuh liar berkeliaran di rumah? Tentu tidak.”
“Meski gak ada makanan?”
“Mama emang berencana diet kok. Ayolah, akui saja kamu juga menikmati aksimu. Temen kecil mama yang bilang kok.”
“Sekarang siapa yang ngawur? Ingat, nyonya sedang terpuruk dalam lubang.”
“Udahlah, ngaku aja kamu juga menikmatinya kan. Bahkan mama yakin kamu masih keras.”
“Terus kenapa?”
16066Please respect copyright.PENANApY3wvNRje4
Percakapan mendadak berhenti. Kedua pihak seakan sepakat untuk berdiam diri sejenak.
16066Please respect copyright.PENANAsc5yzahKGz
“Mama bakal buat semuanya terserah kamu aja.”
“Caranya?”
“Percaya saja.”
“Enggak ah.”
“Serius nih. Mama nawarin gencatan senjata.”
“Jangan main – main lagi.”
16066Please respect copyright.PENANATVw5mjdxty
Terdengar suara kunci dibuka. Pintu lalu terbuka perlahan hingga terbuka seutuhnya. Diana menatap anaknya yang masih berdiri.
16066Please respect copyright.PENANAk7rABtutTj
“Tuh kan, kamu masih keras.”
“Jangan ganti topik, gimana ide mama tadi?”
“Sabar, kamu duduk dulu tuh di kasur”
16066Please respect copyright.PENANA1lqcPA81ZU
Dana melangkahkan kakinya ke kasur sambil menatap curiga mamanya yang mendekati meja rias.
16066Please respect copyright.PENANAeIeaPZ3PEu
“Ingat gak aturannya?” kata Diana sambil mengeluarkan celana dalam hijau dan memakainya. celana dalam itu terlihat sangat pas sehingga lekukaknya sempurna.
16066Please respect copyright.PENANAjzqx402ey2
Dana terlihat bingung melihat mamanya mendekat. Setelah dekat, Diana berbalik hingga membelakangi anaknya lalu seolah duduk di pangkuan anaknya, namun bukan untuk duduk melaikan untuk menggesek – gesekkan pantatnya. Tangan Diana meraih tangan Dana dan meletakkannya di pahanya.
16066Please respect copyright.PENANA1RBw7Kcrov
“Kamu hanya boleh sentuh paha,” kata Dana sambil mencoba menekankan pantatnya lebih dalam.
“Oh tuhan,” kata Dana sambil menarik nafas.
16066Please respect copyright.PENANAf4bQBogvYW
Diana bisa merasakan kontol anaknya yang makin tegang. Diana meletakan tangan di lututnya sambil bergoyang. Mendengar nafas anaknya yang makin tak teratur, Diana bangkit berdiri, menurunkan celana dalam hingga pantatnya kembali telanjang lalu kembali menekan kontol anaknya sambil bergoyang.
16066Please respect copyright.PENANArTVEgW9dFX
“Oh…”
16066Please respect copyright.PENANACoHrELrxrh
Tubuh Diana tersentak dan tersentak saat kontol anaknya menyemburkan lahar panas ke pantat mulusnya. Setelah lahar itu tak lagi menyembur, kepala Diana berbalik menatap anaknya.
16066Please respect copyright.PENANAasERxPly22
“Nah ingat yang barusan takkan terulang lagi.”
16066Please respect copyright.PENANA8YHb0aFQuK
Dana hanya bisa mengangguk menikmati sisa – sisa sensasinya.
16066Please respect copyright.PENANAccCWx5jZua
“Mama udah lapar nih.”
16066Please respect copyright.PENANAtK8G7oLtfx
Diana lalu bangkit berdiri yang segera disusul anaknya. Dari selangkangan keduanya menetes caiar putih kental membasahi lantai. celana dalam Diana pun dilepas.
16066Please respect copyright.PENANAsiGYN9SaIi
“Kamu mandi sana. Biar mama bersihin ini. Ntar kita makan di luar aja yuk.”
16066Please respect copyright.PENANAekwenNJeQ2
#####
16066Please respect copyright.PENANAXDeYTCsJsa
Diana dan anaknya sedang duduk di meja menunggu pelayan.
16066Please respect copyright.PENANAefC8EdsJt4
“Selamat datang, mau pesan apa?”
16066Please respect copyright.PENANA8km2ppwFBc
Suara pelayan terdengar familiar di telinga Dana. Dana menoleh untuk melihatnya, saat kedua pasang mata itu bertatapan, keduanya terkejut. Ternyata pelayan itu adalah pengantar makanan yang tadi. Namun, tak seperti pelayan dan anaknya, Diana malah tertawa – tawa.”
16066Please respect copyright.PENANAnZ0j2epDbn
“Eh, masih lapar ya? Memang lebih enak makan di sini.”
“IYa, kami bosan makan di rumah.”
“Mau pesan apa?” kata pelayan sambil menyerahkan daftar menu.
“Kami pesan teh manis dulu, dua. Iya kan?”
16066Please respect copyright.PENANApxyKj4U8ol
Dana hanya mengangguk tanpa berkata. Dana malu, celakanya wajahnya menunjukan itu.
16066Please respect copyright.PENANAH6ext7elBS
“Segera.”
16066Please respect copyright.PENANARgyUX3B3pf
Setelah pelayan itu pergi, Diana menatap anaknya. “Apa pun yang terjadi, kamu jangan panggil mama. Panggil aja Diana. Jangan ada yang tau aku mamamu, Paham!”
“Dari semua tempat makan di kota ini, kenapa malah dilayani dia sih?”
“Itulah yang disebut takdir. Meski sebelum pergi kita bisa memutuskan untuk makan di restoran manapun tanpa ada yang memaksa harus ke mana, namun pertemuan ini sepertinya tidak bisa dihindari. Mama ke toilet dulu. Tunggu di sini.”
16066Please respect copyright.PENANAObGQRfR9NP
Diana berjalan menuju toilet, di tengah jalan, Diana berpapasan dengan pelayan tadi. Diana hanya tersenyum namun Dana terlihat semakin gugup dan atau malu.
16066Please respect copyright.PENANAm2cJ5v7D3M
Diana kembali ke meja. Di meja telah tersedia minuman yang tadi dipesan. Saat Dana menyedot minumannya, Diana lalu menaruh sesuatu di meja yang membuat Dana tersedak. Dana melihat mamanya menaruh celana dalam hijau.
16066Please respect copyright.PENANAPP0ReaZNq8
“Biarkan itu terus di meja, berani gak?”
“Mama mau ngapain?”
“Senang - senang dong. Biar jadi kenangan indah buat kamu.”
16066Please respect copyright.PENANAUsqR1xuaYH
Namun Dana malah mengambil celana dalam mamanya dan memasukkannya ke saku. Diana hanya menyeringai melihat tingkah anaknya.
16066Please respect copyright.PENANACIhV7lhbES
“Dasar mama gila.”
“Hehehe.”
16066Please respect copyright.PENANAb1LENiRk4U
Keduanya lalu diam saat pelayan kembali datang.
16066Please respect copyright.PENANA3hppWrPHCz
“Maaf, sudah siap pesan?”
“Saya pesan lasagna aja. Sedangkan wanita cantik ini sepertinya akan memesan chicken parmesan, benarkan Di?”
Diana tertawa, “bolehlah.”
“Tuan memang pintar memilih pasangan. Mau sekalian saladnya?”
“Boleh.”
“Ada yang lain lagi?”
“Tidak.”
“Terimakasih. Mohon tunggu pesanannya,” kata pelayan itu sambil berjalan pergi, namun tetap berusaha menatap Dana.
16066Please respect copyright.PENANAbKHCZ8GXFf
Setelah pelayan itu pergi, Diana membungkuk hingga kepalanya agak mendekati anaknya, “dia masing ingat saat kamu telanjang lalu membayangkan gimana kamu menyentuh wanita seusia mama.”
16066Please respect copyright.PENANAgHaoNTEC28
Dana menyemburkan minuman dari mulutnya.
16066Please respect copyright.PENANAOO1fLeRQUo
“Mama benar – benar gila. Bagaimana dulu tingkah laku papa sama mama sih?”
“Papa dan mamamu pasangan serasi. Tau gak?”
“Pantes saja.”
“Mama dan papa saling mencintai. Pokoknya akan melakukan segalanya demi pasangan. Mama sangat setia, bahkan tak pernah selingkuh. Sepertinya papamu juga begitu. Pokoknya mama dan papa sangat terbuka bagi hal – hal baru. Intinya adalah komunikasi.”
16066Please respect copyright.PENANAytrMyfWZi6
Percakapan terhenti saat pelayan datang membawa salad. Mata pelayan itu tak henti – hentinya mencuri pandang ke Dana.
16066Please respect copyright.PENANA7uV9WED0ee
“Jadi, ‘Diana’ ini biasa seperti ini dulu sama papa?”
“Mama rela melakukan apa saja demi papamu hingga separuh jiwa mama moksa seiring dengan moksanya papamu. Bertahun – tahun mama merasa hidup ini hambar, begitu hambarnya hingga bagaikan tiada lagi yang bisa lebih hambar lagi. Sampai akhir – akhir ini.”
“Sampai akhirnya aku mau jadi mahasiswa.”
16066Please respect copyright.PENANAY7ZiDcSnyr
Sekarang Diana yang tertawa dibuatnya pun hingga saat pelayan datang.
16066Please respect copyright.PENANAbdImVuHo3U
“Ini makanannya, silakan.” Pelayan mulai meletakkan makanan, namun mulutnya tak berhenti bicara. “Mohon maaf, apabila boleh tahu, berapakan usia tuan dan puan yang sungguh sangat serasi ini?”
“Baru tujuh belas.” Kata Dana.
“Saya sih cukup tua. Bahkan layak untuk menjadi ibu dari anak ini,” jawab Diana sambil tersenyum.
Pelayan itu menggeleng, “Luar biasa. Tuan dan puan sungguh terlihat sangat bahagia.” Pelayan itu masih tetap menggelengkan kepala sambil pergi menjauh.
16066Please respect copyright.PENANAdpixKMdGuG
“Mama ternyata suka mengambil resiko.”
“Mama dan papamu justru pemburu sensasi. Apa lagi yang sangat membuat mendebarkan. Mama jadi kangen masa – masa dulu. Apa kamu sekarang merasa berdebar – debar?”
“Bukan hanya itu, tapi juga takut setengah mati.”
“Itulah sensasinya. Pokoknya ingat, asal jangan sampai ada yang terluka dan harus saling menghormati.”
16066Please respect copyright.PENANAqBG2QM295D
Aroma makanan membuat pembicaraan berhenti. Berganti dengan acara santap. Makanan pun habis. Diana berdiri melihat pelayan mendekat. Saat pelayan itu menghampiri meja, Diana menyapanya.
16066Please respect copyright.PENANAA0WWiKX7zS
“Terimakasih untuk pelayanannya sayang.”
16066Please respect copyright.PENANAIedhUciaJr
Setelah itu mereka pun keluar dari restoran. Namun sebelum masuk ke mobil, Dana menatap mamanya.
16066Please respect copyright.PENANAqbDiFwUZxV
“Berani gak mama lepas rok itu dan nyopir sambil gak pake bawahan?”
16066Please respect copyright.PENANADZ9v9vfrTw
Diana tersentak. Diana menatap anaknya lalu melihat keadaan di parkiran itu. Setelah melihat keadaan, Diana kembali menatap anaknya sambil menyeringai. Diana lalu melepas rok dan memberikan ke anaknya.
Angin dingin langsung menyentuh tubuhnya.
Diana langsung duduk di belakang kemudi. Diana lalu menurunkan jendela di pintu kiri.
16066Please respect copyright.PENANAX1jCpAO8f0
“Mama gakkan nyetir sampai dapet celanamu.”
16066Please respect copyright.PENANAsZGRJ2TTWp
Dana menyeringai dan mulai melepas celana panjangnya. Kini di jok belakang terdapat rok, celana panjang dan sepatu.
16066Please respect copyright.PENANANJOdUsBTiU
“Lepas juga dong celana pendekmu?”
“Siap,tapi ada syaratnya.”
“Apa?”
“Dana ingat belum punya video mama lagi make mainan karet mama itu. Gimana, setuju?”
16066Please respect copyright.PENANALSNBPrQ4UN
Dana sedang melepas celana pendeknya saat mamanya tertawa sambil berkata setuju. Keduanya kini tidak memakai bawahan sama sekali hingga sampai di rumah.
16066Please respect copyright.PENANAt8Y2PHpYtq
Sampai di depan rumah, keduanya belum keluar dari mobil. Jalanan tampak sepi sehingga meski mobil mereka melintang agak tengah, tak ada yang memprotes. Pagar masih tertutup. Diana menatap anaknya.
16066Please respect copyright.PENANAZsfxCaDvQ3
“Berani gak kamu buka tuh pagar tanpa pake celana dulu?”
“Asal mama isep dildo itu di akhir pertunjukan?”
Diana tertawa, “bener – bener cabul.”
“Kan belajar dari ahlinya,”kata Dana sambil keluar dari mobil dan bergegas membuka pagar.
16066Please respect copyright.PENANA4mZRgpkHka
“Sialan mama. Dasar eksibisionis.”
“Ya ya ya … kata orang yang tak bercelana,” kata Diana, tertawa sambil keluar dari mobil.
“Ya ya sekarang waktunya tampil. Dana ingin pantat itu siap.”
“Saatnya anakku kerja,” kata Diana berjalan sambil melepas pakaiannya.
Dana mengikuti mamanya dari belakang, “Mah, daripada telanjang, apa mama punya lingerie?”
“Wow, mungkin masih ada. Gini aja, kamu siapin aja kameranya biar mama juga siap – siap.”
“Oh iya.” Seringai Dana.
16066Please respect copyright.PENANAZ3WV1i8w4i
Diana beranjak ke kamar mandi di kamarnya untuk mulai menyiapkan diri sementara anaknya memasang tripod. Selesai memasang tripod, Dana duduk di kasur menunggu mamanya muncul.
16066Please respect copyright.PENANAMu418BkUH5
“Oh, mama cantik sekali.”
“Makasih.”
16066Please respect copyright.PENANAxeXXa1vgiP
Diana terlihat cantik memakai lingerie hitam.
16066Please respect copyright.PENANAAotxcuJqGb
“Kamu suka?”
“Iya mah.”
16066Please respect copyright.PENANAXeAO7JAlK9
Diana lalu berjalan menuju laci mengambil keluar dildonya. Saat melewati anaknya, Diana menepuk kontol anaknya dengan dildo sambil tersenyum.
16066Please respect copyright.PENANA1oV8J1dyBn
“Temen kecil bertemu temen palsu.”
16066Please respect copyright.PENANAvDwCdHB6nI
Setelah itu Diana naik ke kasur dan terlentang.
16066Please respect copyright.PENANAD3r0yAHIvP
“Cdnya dilepas apa dipake, pak sutradara?”
“Dilepas aja mah.”
“Ya udah sini bukain dong.”
16066Please respect copyright.PENANAuBlelRvKWE
Dana tertegun. Dana mendekat dan menjulurkan tangannya saat mamanya mengangkat pantatnya. Sentuhan tangan Dana pada pinggul mamanya membuat mereka merasakan getaran nafsu yang tak tertahankan. Tangan Dana lalu menarik cd itu. Saat cd itu mencapai lutut, pantat Diana kembali diturunkan dan kini kakinya yang diangkat membuat cd itu akhirnya terlepas seluruhnya. Dana menaruh cd itu di kasur.
16066Please respect copyright.PENANA4dua11lpVE
“Makasih.”
16066Please respect copyright.PENANAOvLxuOemLa
Setelah itu Diana mengambil dildo dan mulai mendekatkannya ke selangkangan yang dirasanya sudah mulai basah. Diana lalu diam, menatap anaknya.
16066Please respect copyright.PENANABPyA4hAHln
Dana tertawa seolah disadarkan, “Oh iya, kamera. Duh.”
16066Please respect copyright.PENANAS0tUiQQKLl
Dana lalu memainkan kamera yang ditaruh di tripod. “Oke, action.”
16066Please respect copyright.PENANAgtglPYGUvI
Diana kini mulai mengelus – elus dildo itu ke memeknya sambil mengerang. Tak butuh waktu lama bagi Diana untuk mencapai orgasme hingga erangan Diana makin keras namun tertahan, dan tubuhnya pun mengejang. Akhirnya Diana berbaring sambil terengah – engah.
16066Please respect copyright.PENANAN0sAqMY3gK
Diana lalu mendekatkan dildo itu ke wajahnya.
16066Please respect copyright.PENANAXzyc59slqC
“Mama tantang kamu jilatin ini.”
“Apa?”
“Kamu dengar tadi, jilatin aja, gak usah yang lain. Inget aja ini barusan dari mana, jangan bayangin bentuknya.”
16066Please respect copyright.PENANARvTVQdsmBa
Dana terlihat ragu. Namun akhirnya Dana mengambil dildo itu dari tangan mamanya. Dana mulai mendekatkan dildo itu ke mulutnya.
16066Please respect copyright.PENANAwtBTnzZuk6
“Papamu dulu suka banget rasanya.”
16066Please respect copyright.PENANA1kXgm4PZeh
Meski masih terlihat ragu, namun Dana menjulurkan lidah sambil menutup matanya.
16066Please respect copyright.PENANAZ1r9VHeZJ2
“Okelah.”
16066Please respect copyright.PENANASnx5jxevSE
Dana lalu duduk di kasur, tangan kanannya memegang dildo sambil menjilatinya sementara tangan kirinya kini menyentuh kontol dan mulai mengocoknya. Hanya sebentar, namun kocokan itu mampu membuat lahar panas menyembur dari kontolnya. Lahar itu membasahi perut Dana sendiri. Dana pun merebahkan dirinya di kasur.
16066Please respect copyright.PENANATsf5mxcPCt
Melihat anaknya berbaring di sebelah dengan perut penuh pejunya membuat Diana membungkuk dan mencolek peju anaknya dengan tangannya. Tangan berpeju itu lalu dihisapnya hingga bersih.
16066Please respect copyright.PENANAqSIvr9fmKw
“Mmmhhh… rasanya beda sama rasa papamu.”
16066Please respect copyright.PENANANqfVlIM2jU
Mereka berdua lalu menapa kamera yang masih merekam. Diana menyeringai sambil menatap anaknya.
16066Please respect copyright.PENANAvy72CyYT86
“Mau buat salinannya untuk pelayan kita gak?”
16066Please respect copyright.PENANAob023IWoen
Diana tertawa menyadari anaknya terkejut. Diana lalu bangkit menuju kamar mandi.
16066Please respect copyright.PENANAazHeQ25mCa
“Pingin tau selanjutnya? Mainkan aja imajinasimu.” Kata Diana sambil menutup kamar mandinya.
16066Please respect copyright.PENANAZsnCiDtWBH
Dana hanya berbaring sambil menyeringai. Mencoba berimajinasi.
ns216.73.216.123da2