x
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVkCBf5A3a
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKlF2Kn9ot
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4lflsDH7M
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSc0lnwdqa
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWT0TeHN1iq
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiiU2jJXqq
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgaqrSHprz
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuzMFmkU73
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5AgofRAIW
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBwkqnfisI
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgzZJFlPfg
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡER1XhxtAEV
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfnLRPBHyd
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AFWW2ZMqF
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kT774uMaP
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSUntF8iYa
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATa9b6vOt9
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMIeANIO63
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlD4R9aYW6D
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9RQyfzk1E
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxkekX3FuO
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM118Jnrgbk
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqOCaG13Cr
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenul7B3QKx
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8liMas8fd
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfxrXSAoXM
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxE9OrngYe
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwGm3Ta2t5
"Baiklah, setuju."
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5CVyVvygA
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveFO04ZRzU
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XUUu4eg9E
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpc04AqaQ9p
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoGBpam3Vv
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkeLyDtTqI
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVw1rHx67UX
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuA8Qjqj0dl
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcLgcZ7JLI
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcdzAs7GQU
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLs739J58Dc
“Hei nak.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqKdi7FYEK
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRhMZ5Kosx
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EiARsOyqM
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mNat0Xz93
####
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4pHz9Z6Rk
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJPpTpHcol
++++
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLNjV9pCFv
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrchqODda3y
“Cantiknya!”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjATIKIg9nI
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjTkKmwjYo
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRdiUigo2A
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpwAppDvx6
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjzauaFAzk
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjugueiHKF
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtE1Pj332Xs
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlR6Xfry7Yx
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5LHPnIytt
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA20sbVrW4r
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nwcxZmzej
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMAOIhbukr
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uL2TvZBsO
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ftaHRjTTD
“Kayak gini nih.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7G8emaGOG
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4yYWKU0fz
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAoJCDKPzk
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvWQ7r4DLM
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjXqgBU1X3
“Dasar anak muda.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndYgJf0a9G
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90o7rDIiHk
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhFv95j04J
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyydrauOZPy
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32lKudcyWY
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZehYx73K7
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh92ym9ngJC
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2CNEiksA0
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePNTjisnWp
Dana langsung mengangguk.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEe6rc8Vo88
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKax3AP0sU7
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2OC9QrsVp
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHy25dzsDH1
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErWM0e9zp5
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgw3OttEIY
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDKVJkWF8d
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAmYoaB97X
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUe5RLjuPX
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMhqz2Cjra
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUtVRMNxaP
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVqpAPCxvv
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMMZWvOgPK
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIaur2HipL
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwd9bRJIJxl
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIwu2PZnK7
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0rwHgr8tS
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uoG3OUAO9
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytENQyaZmg
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAMmk1XNvR
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoAPbvfEFj
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9Hy6wMhtA
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtDPnrrVjA
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQSkz3rdkN
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNFtzCSevA
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbb8xBycj8
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSq9S2rWXbb
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRfEqHkZJr
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY231gLyI8U
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74rJI3kRwz
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
20317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGylsgOkf7
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns216.73.216.166da2
