"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hkETqtV5U
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWj1UILXIhW
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCEUcUelr2
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZG3HWBbx2l
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAhu5iNCgJ
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8WqxU5F6W
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWYgHmRc9J
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneWGe5raxb
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9HpPl4TA5
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZel7SNliI
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJspr9vzd6c
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiofcEvV7v
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfBMhjPqN1
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlPotOWD04
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1Fp2Awtiy
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhTO8ziGAe
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqd4OWcR4Eb
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm7tHzA5AU
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRY8wNbU6DM
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDOTaYf1zP
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyn3yDSN1uZ
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRAKrVrsUI
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIrjqzJIOa
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvPgFmToaQ
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqsGnXL5AC
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJllLW8DKp
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwZuSveiEU
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhp1Q8oMqI
"Baiklah, setuju."
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HymkNz5s9
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkjuOaPnAH
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTCkY07T51
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGIKlXcGwS
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXqV9jOlVH
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PMjxdozJ0
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGk4QEp1cez
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGaSPyCW4v
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KfFnCm1aw
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTaii5ymwv
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjM3e3WeAU
“Hei nak.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Z9CR7A5Ku
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yKhTo1LkG
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvptfWZ7Ygj
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FFX41xd5m
####
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEotNJHGvz
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pCGN4QH7n
++++
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5WZ1nw7vc
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLeU9yteLPU
“Cantiknya!”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUcHCwG8e5
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbK54XhtPM
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXWH1UUDIC
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHDdcFmelp
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2TbKkv8cV
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHzyxuHnz6
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyh4HROgHX
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFh18Hfdyqg
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsweca7DYI
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6g8c636NZc
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2zFm5eIor
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpYMunKzNJ
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQYwHuyBMF
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3T0BGR8KdT
“Kayak gini nih.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9zM5UGonT
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1d7KWoGxI
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2yWS0e7fT
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJF4BFOQWz
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wUsfJv47B
“Dasar anak muda.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7bbnI9HXl
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDtye2fogk
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJC0BUHduGh
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXIZdmBtUt
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDoPLwx66w
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWr0Jg5zd2d
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7gGCkastD
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYGrUQaEfh
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSGi9LOgK0
Dana langsung mengangguk.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrq43sR11T
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XHJffRHHR
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJGyxIrvA1
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YMQvLb6Kp
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtNsa6XDt9
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fSFe4LgIj
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wmtqRhN6M
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOdCBCmuJS
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcN8HbR7lz
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01buAm9ydA
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN2zssLjgq
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWdavidMmK
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPK0WZd2pyA
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorueCAj91E
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92ELzHNF2O
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNdt5dkg9G
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadOypFxjdb
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHibqNm9jkd
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3H6k0C7F2v
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56l1OHJ59k
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RYK3Xaxvl
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZouW5OjnfP
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmRJnZyqFe
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpw6iWRs9Rs
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvIrk1NQCK
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMF8zEpMh7
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvipZBEbxv
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxVhUkKwl8
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhESF3HmxGu
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AfXza8JMw
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
23367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qQ7Kj8Aba
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns216.73.216.205da2
